Anda di halaman 1dari 5

MATRIKS MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL

(MPKP)

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Managemen Keperawatan


Dosen Pengampu : Dr. Hj. Tetet Kartilah, S.Kp, M.Kes

Oleh :
NABILA FATHARANI
3B KEPERAWATAN
P2.06.20.1.18.065

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TASIKMALAYA
PROGRAM STUDI D III KEPERAWATAN
2020/2021
MATRIKS MODEL PRAKTIK KEPERAWATAN PROFESIONAL (MPKP)

A. Macam-macam Metode Penugasan Dalam Keperawatan

Metode Fungsional Metode Kasus Metode Tim Metode Primer Metode Moduler
Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan : Kelebihan : Keuntungan dan Kerugian :
- Efisien karena dapat - Kebutuhan pasien - Saling memberi - Mendorong kemandirian - Sama dengan gabungan
menyelesaikan banyak terpenuhi. pengalaman antar sesama perawat antara metode tim dan
pekerjaan dalam waktu - Pasien merasa puas tim - Ada keterikatan pasien metode perawat primer
singkat dengan pembagian - Masalah pasien dapat - Pasien dilayani secara dan perawat selama - Semua metode diatas
tugas yang jelas dan dipahami oleh perawat. komfrehesif dirawat dapat digunakan sesuai
pengawasan yang baik - Kepuasan tugas secara - Terciptanya kaderisasi - Berkomunikasi langsung dengan situasi dan kondisi
- Perawat akan trampil keseluruhan dapat kepemimpinan dengan Dokter ruangan
untuk tugas pekerjaan dicapai - Tercipta kerja sama yang - Perawatan adalah - Jumlah staf yang ada
tertentu saja Kekurangan : baik perawatan komfrehensif harus berimbang sesuai
- Mudah memperoleh - Kemampuan tenga - Memberi kepuasan - Model praktek dengan yang telah dibahas
kepuasan kerja bagi perawat pelaksana dan anggota tim dalam keperawatan profesional pembicaraan yang
perawat setelah selesai siswa perawat yang hubungan interpersonal dapat dilakukan atau sebelumnya
kerja terbatas sehingga tidak - Memungkinkan diterapkan
- Kekurangan tenaga ahli mampu memberikan menyatukan anggota tim - Memberikan kepuasan
dapat diganti dengan asuhan secara yang berbeda-beda dengan kerja bagi perawat
tenaga yang kurang menyeluruh aman dan efektif - Memberikan kepuasan
berpengalaman untuk - Membutuhkan banyak Kekurangan : bagi klien dan keluarga
tugas sederhana tenaga - Ketua tim menghabiskan menerima asuhan
- Memudahkan kepala - Beban kerja tinggi banyak waktu untuk keperawatan
ruangan untuk mengawasi terutama jika jumlah koordinasi dan supervisi Kekurangan :
staf atau peserta didik klien banyak sehingga anggota tim dan harus - Hanya dapat dilakukan
yang melakukan praktek tugas rutin yang mempunyai keterampilan oleh perawat profesional
untuk ketrampilan tertentu sederhana terlewatkan yang tinggi baik sebagai - Tidak semua perawat
Kekurangan : - Pendelegasian perawatan perawat pemimpin merasa siap untuk
- Pasien mendapat banyak klien hanya sebagian maupun perawat klinik bertindak mandiri,
perawat. selama perawat - Keperawatan tim memiliki akontabilitas
- Kebutuhan pasien secara penaggung jawab klien menimbulkan fragmentasi dan kemampuan untuk
individu sering terabaikan bertugas keperawatan bila mengkaji serta
- Pelayanan pasien secara konsepnya tidak merencanakan asuhan
individu sering terabaikan diimplementasikan keperawatan untuk klien
- Pelayanan terputus-putus dengan total - Akontabilitas yang total
- Kepuasan kerja - Rapat tim membutuhkan dapat membuat jenuh
keseluruhan sulit dicapai waktu sehingga pada - Perlu tenaga yang cukup
situasi sibuk rapat tim banyak dan mempunyai
ditiadakan, sehingga kemampuan dasar yang
komunikasi antar angota sama
tim terganggu - Biaya relatif tinggi
- Perawat yang belum dibanding metode
terampil dan belum penugasan yang lain.
berpengalaman selalu
tergantung staf,
berlindung kepada
anggota tim yang mampu
- Akontabilitas dari tim
menjadi kabur
- Tidak efisien bila
dibandingkan dengan
model fungsional karena
membutuhkan tenaga
yang mempunyai
keterampilan tinggi
B. Karakteristik Model Praktek Keperawatan Profesional (MPKP)
Penetapan jumlah tenaga Penetapan jumlah tenaga keperawatan berdasarkan jumlah klien sesuai dengan derajat ketergantungan
keperawatan
klien.

Penetapan jenis tenaga Pada suatu ruang rawat MPKP, terdapat beberapa jenis tenaga yang memberikan asuhan keperawatan
keperawatan
yaitu Clinical Care Manager (CCM), Perawat Primer (PP), dan Perawat Asosiet (PA). Selain jenis
tenaga tersebut terdapat juga seorang kepala ruang rawat yang bertanggung jawab terhadap
manajemen pelayanan keperawatan di ruang rawat tersebut. Peran dan fungsi masing-masing tenaga
sesuai dengan kemampuannya dan terdapat tanggungjawab yang jelas dalam sistem pemberian
asuhan keperawatan.

Penetapan standar rencana Standar renpra perlu ditetapkan, karena berdasarkan hasil obsevasi, penulisan renpra sangat menyita
asuhan keperawatan (renpra) waktu karena fenomena keperawatan mencakup 14 kebutuhan dasar manusia

Penggunaan metode modifikasi Pada MPKP digunakan metode modifikasi keperawatn primer, sehingga terdapat satu orang perawat
keperawatan
profesional yang disebut perawat primer yang bertanggung jawab dan bertanggung gugat atas asuhan
keperawatan yang diberikan. Disamping itu, terdapat Clinical Care Manager (CCM) yang
mengarahkan dan membimbing PP dalam memberikan asuhan keperawatan. CCM diharapkan akan
menjadi peran ners spesialis pada masa yang akan datang.

Anda mungkin juga menyukai