Anda di halaman 1dari 27

BAB 4.

MANAJEMEN ASUHAN GIZI KLINIK

4.1 Gambaran Umum Pasien


4.1.1 Data Dasar Pasien
Nama Pasien : Ny. H
Alamat : Teluk Nibung Timur 2 No 9B
Umur : 73 tahun 3 bulan 4 hari
Jenis Kelamin : Perempuan (P)
Agama : Islam
Nomor Registrasi : 161681
Nomor RM : 795235
Cara Pembayaran : BPJS
Status Perkawinan : Kawin
Tanggal MRS : 13 Februari 2017
Tanggal Skrining : 15 Februari 2017
Tanggal Kasus : 13 Februari 2017
Ruang : Mutiara 03
Dokter : dr. Eny Setyarini, Sp.S
Diagnosis Medis : CVA Infark (Cerebro Vascular Accident)+Diabetes
Mellitu
Terapi Diet RS : NT DM KV 1700 kkal

4.2 Hasil Skrining Subjective Global Assesment (SGA)


4.2.1 Anamnesis
Tabel 4.1 Anamnesis
Penilaian Keterangan
Indikator
Ya Tidak
Perubahan Berat √

46
47

Penilaian Keterangan
Indikator
Ya Tidak
Perubahan asupan makan √
Gejala kelainan saluran cerna √
Aktifitas fisik √ Normal
Penyakit yang berhubungan dengan kebutuhan √ CVA Infark
nutrisi + DM
Stess metabolic √

4.2.2 Pemeriksaan Fisik


Tabel 4.2 Pemeriksaan fisik
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Kehilangan lemak subkutan √
Berkurangnya massa otot √
Edema √

4.2.3 Kesimpulan
Tabel 4.3 Kesimpulan
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Gizi Kurang √ Gizi Kurang

4.3 Proses Asuhan Gizi


4.3.1 Antropometri
LILA = 21,7 cm
TL = 42 cm
a. Estimasi Tinggi badan (TB) berdasarkan Tinggi Lutut (TL)
TB = 75 + (1,9 x TL)
48

= 75 + (1,9 x 41)
= 75 + 77,9
= 153 cm
b. Estimasi berat badan (BB) berdasarkan Tinggi Lutut (TL)
BB = {(45,5 kg {untuk 152 cm pertama) +1 / 2,5 x 2,3} - 10%
= (45,5 + 0,92) – 10%
= 46 – 4,6
= 41 kg
Berat Badan Ideal (BBI) = 90% x (TB – 100)
= 90% x (153 – 100)
= 47,7 kg
BB
Indeks Massa Tubuh = .
(TB)2
41
= 2
(1,53)
= 17,52 kg/m2
Lila Aktual
LILA = x 100%
Lila Persentile
21,7 cm
= x 100%
29,9 cm
= 72,57% ( Gizi Kurang)
4.3.2 Biokimia
Tabel 4.4 Data Hasil Pemeriksaan Biokimia Tanggal 13 – 16 Februari 2017
Hasil
Pemeriksaan Satuan Normal
13-02-17 14-3-17 15-3-17 16-3-17
Hemoglobin 10,4 - - - g/dL 13,2-17,3
Lekosit 6,03 - - - 103/µL 4-11
BUN 11,47 - - - mg/dL 6-20
Serum - - - mg/dL 0,51-0,95
0,81
Kreatinin
Asam urat - 3,26 - - mg/dL 2,4-5,7
GDA pagi 104 - - - mg/dL 75-121
GDA sore 72
Natrium 134,6 129,9 124,4 118,7 mmol/L 136-144
49

Kalium 4,45 4,14 4,27 4,11 mmol/L 3,6-5

4.3.3 Fisik Klinik


Tabel 4.5 Data Hasil Pemeriksaan Fisik Klinis Tanggal 15 – 19 Februari 2017
Hasil
Keterangan
15-02-17 16-02-17 17-02-17 18-02-17 19-02-17
Keadaan Lemas Lemas Lemas Lemas Lemas
umum (+) (+) (+) (-) (-)
Kesadaran CM CM CM CM CM
Keluhan Sakit Sakit Sakit
kepala kepala kepala
bagian bagian bagian
- -
belakang belakang belakang
dan nyeri
dada
Nafas Spontan Spontan Spontan Spontan Spontan
TD 110/80 143/86m 114/70 130/90 110/80
mmHg mHg mmHg mmHg mmHg
Suhu 36C 36C 36C 36C 36C
Nadi 72 90 90 80 80
x/menit x/menit x/menit x/menit
x/menit
RR 18 18 18 20 18
x/menit x/menit x/menit x/menit x/menit

4.3.4 Dietary History


1. Riwayat Gizi Sekarang
Tingkat Konsumsi pasien pada tanggal 13 Februari 2017 berdasarkan hasil
recall sebelum MRS sebagai berikut :
Tabel 4.6 Food Recall 24 jam pada tanggal 13 Februari 2017

Berat E P L KH
Waktu Menu Bahan
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Beras
Makan giling
Malam Nasi putih 50 180,4 3,3 0,3 39,8
Tgl Tahu Tahu 40 30,4 3,2 1,9 0,8
12/3/17 Tempe Tempe 40 79,6 7,6 3,1 6,8
Minyak Minyak 5 43,1 0 5 0
50

Kecap Kecap 5 3 0,5 0 0,3


Subtotal 336,6 14,7 10,3 47,6
Berat E P L KH
Waktu Menu Bahan
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Makan Bubur Bubur
Pagi Sumsum Sumsum 30 10,5 0,1 0,3 2
Tgl Gula
13/2/17 Gula Merah Merah 10 36,9 0,1 0 9,4
Subtotal 47,4 0,2 0,3 11,4
Nasi tim Nasi tim 30 35,1 0,7 0,1 7,7
Roll tempe
Makan siram bb kecap tempe 12,5 24,9 2,4 1 2,1
Siang   kecap 5 3 0,5 0 0,3
Tgl Oseng Bayam
13/2/17 Labu Air Bayam 10 3,7 0,4 0 0,7
Labu
  Air 10 2 0,1 0 0,4
Subtotal 68,7 4 1,1 11,1
Total 452,7 18,9 11,7 70,1
Kebutuhan 1700 85 37,77 255
26,60 22,20 30,90 27,40
% Tingkat Konsumsi % % % %
Desifit Desifit Desifit Desifit
Kategori Berat Berat Berat Berat

2. Riwayat Gizi Dahulu


Pola makan pasien dalam sehari hanya 1-2 kali saja, pada waktu pagi hari
sekitar jam 09.00 atau 10.00 dan pada sore menuju malam sekitar jam 16.00 atau
17.30. Kebiasaan makan pasien selama dirumah hanya mengkonsumsi nasi,
tempe, tahu, kecap dan kerupuk. Pasien jarang sekali mengkonsumsi sayuran, lauk
hewani yang biasa dikonsumsi ikan laut (dalam seminggu hanya 1-2 kali saja)
dalam seminggu pasien hanya dapat mengkonsumsi sayuran 1-2 kali saja, karena
keluarga jarang dapat menyediakan sayur (sayur yang dikonsumsi hanya sop dan
sayur asem). Dalam sehari pada Pagi dan Siang hari pasien sering mengkonsumsi
gorengan seperti tahu isi, pisang goreng, hongkong (ote-ote), dan pastel sebanyak
Rp. 5000 (sebanyak 5 buah)ppp. Pasien tidak memiliki alergi maupun pantangan
makanan.
51

4.3.4 Lain-lain
1. Riwayat penyakit Sekarang
Pasien di diagnosa medis CVA dan Diabetes Mellitus. Pasien MRS karena
jatuh di kamar mandi dan kepala bagian belakang terbentur lantai.
2. Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
pasien.
3. Riwayat Penyakit Dahulu
Diabetes Mellitus (+)
Jantung (+)
Pernah masuk rumah sakit pada bulan Agustus 2016 karena jatuh dikamar
mandi dan kepala bagian belakang membentur lantai.
4. Riwayat penyakit alegi : pasien tidak memiliki alergi atau pantangan makan
pada jenis bahan makanan, hanya saja pasien tidak menyukai daging ayam.
5. Keluhan Utama
Pasien mengeluh pusing/nyeri pada kepala bagian belakang dan nyeri di
dada.
6. Sosial Ekonomi
Aktivitas sehari-hari pasien hanya tidur dan jalan-jalan ke depan teras
rumah. Tetapi semenjak sakit, jika ingin berjalan pasien harus dipapah atau
dibantu oleh keluarga. Pada tahun 2000 pasien pernah berjualan nasi di
pasar dengan anaknya mulai dari jam 06.00 pagi sampai dengan 11.00 siang.
Semenjak pasien sakit, anak pasien bekerja sebagai pembantu rumah tangga
dengan penghasilan Rp.40.000/hari untuk menghidupi pasien dan ketiga
anaknya.
Tabel 4.7 Nutrition Care Proses (NCP) Pada Pasien Diruang Perawatan Mutiara 03
Nama Pasien : Ny.H Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 73 tahun 3 bulan 4 hari Ruang : Mutiara 03
Tanggal MRS : 13 Februari 2017 Tgl Observasi : 15 /02/2017
Diagnosa : CVA Infark + Diabetes Mellitus No. Reg : 161681
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Diagnosa medis CVA Infark +
Diabetes Mellitus
1. Antropometri AD.1.1.5 NC-3.1 Berat Tujuan Diet : Tujuan Edukasi : Status Gizi
BB = 41 kg Status Gizi Badan Kurang 1. Memberikan makananan 1. Agar pasien dan Data
TB = 153 cm Kurang berkaitan dengan secukupnya untuk memenuhi keluarga mengerti antropometri
BBI = 90% x (TB-100) pola makan pasien kebutuhan gizi pasien dengan mengenai diet yang BB awal –
90% x (153–100) = 47,7 kg yang hanya memperhatikan keadaan dan diberikan dari rumah BB akhir
BB mengkonsumsi komplikasi penyakit sakit.
Indeks Massa Tubuh =
(TB)2 nasi dan lauk 2. Memperbaiki keadaan stroke. 2. Mengerti mengenai
41 nabati saja serta 3. Mempertahankan status gizi normal makanan yang
=
(1,53)2 keterbatasan pasien 4. Mempertahankan keseimbangan diperbolehkan dan
= 17,57 kg/m2 (Gizi Kurang) mendapatkan cairan dan elektrolit tidak diperbolehkan

52
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
makanan ditandai Syarat/Prinsip Diet : 3. dibatasi dalam diet
dengan IMT 17,57 1. Energi sesuai kebutuhan yaitu 1700 DM KV 1700 Kkal
kg/m2 (Gizi kkal 4. Memberikan motivasi
Kurang). 2. Protein cukup yaitu 20% dari total kepada pasien dan
kebutuhan energi pasien yaitu 85 keluarga untuk tetap
gram. melanjutkan diet
3. Lemak sedang yaitu 37,77 gram yang diberikan.
dari 20% total kebutuhan energi, Sasaran : Pasien dan
karena berkaitan dengan penyakit keluarga pasien
pasien yaitu CVA Infark Waktu : 15 - 30 menit
diutamakan lemak tidak jenuh Tempat : Mutiara 3
ganda, batasi sumber lemak jenuh < Metode : Diskusi dan
10% dari kebutuhan energi total, tanya jawab
dan Kolesterol dibatasi < 300 mg.
4. Karbohidrat cukup yaitu 225 gram,
60% dari kebutuhan energi total.
Untuk pasien Diabetes Mellitus

53
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
diutamakan karbohidrat kompleks Materi :
5. Mineral cukup, penggunaan natrium 1. Diet yang diberikan
dibatasi dengan memberikan garam yakni DM KV 1700
dapur maksimal 1 ½ sedok teh. kkal
6. Serat cukup untuk menghindari 2. Bahan makanan yang
konstipasi. diperbolehkan dan
7. Bentuk makanan disesuaikan tidak diperbolehkan/
dengan keadaan pasien. dibatasi
8. Makanan diberikan dalam porsi 3x 3. Waktu/jadwal
makan utama dan 3x selingan, pemberian makan
dengan memperhatikan 3J (Jumlah, pasien.
jenis, dan jadwal).
9. Cairan cukup ± 2 liter/hari sesuai
dengan kebutuhan

54
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BEE = 655 + (9,6 x BBI) + (1,8 x TB)
– (4,7 x U)
= 655 + (9,6 x 47,7) + (1,8 x 153) –
(4,7 x 73)
= 655 + 457,92 + 275,4 – 343,1
= 1,045,22
TEE = BEE x FA x FS
= 1,045,22 x 1,2 x 1,3
= 1630,54 kkal  1700 kkal
Protein = 20% x 1700 :4 = 85 gr
Lemak = 20% x 1700 : 9 = 37,77 gr
KH = 60% x 1700 : 4 = 255 g

55
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
BD.1.10.1 NB-3.2 ND.1.2 Modifikasi diet Biokimia:
2. Biokimia Hemoglobin Pembatasan Memberikan diet DM KV 1700 Kkal Hemoglobin
Hematologi = 10,4 g/dL Terhadap sesuai kebutuhan pasien. GDA
Hemoglobin = 10,4 g/dL () () Makanan RC.1.3 Kolaborasi dengan tenaga
Lekosit = 6,03 (N) GDA = 72 berkaitan dengan medis lainnya seperti perawat dan
Faal Ginjal mg/dL () keluarga pasien dokter.
BUN = 11,47 mg/dL (N) yang jarang
Cr = 0,81 mg/dL (N) menyediakan
Gula Darah menu sayuran dan
GDA = 104 mg/dL (N) lauk hewani
(pemeriksaan jam 10.00 pagi) seperti daging
GDA = 72 mg/dL \ sehingga asupan
() (pemeriksaan jam 15.45 sore) zat besi pasien
Elektrolit kurang, dikaitkan
Natrium = 118,7 mmol/L () dengan nilai

Kalium = 4,45 mmol/L (N hemoglobin = 10,4


g/dL ()

56
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
3. Fisik Klinis Fisik Klinik
Lemas (+) KU/hari
KU = sadar baik TD/ hari
Nafas = spontan Nadi/hari
TD = 110/80 mmHg Suhu/hari
Suhu = 36C RR/hari
Nadi = 80 x/memit
RR = 18 x/menit
4. Riwayat Nutrisi FH.1.1.1.1 NI-2.1 ND-1.2 Dietary
a. Riwayat gizi sekarang, hasil Asupan Kekurangan Modifikasi diet NT DM KV 1700 Kkal History
recall asupan makanan pasien energi total intake makanan (Lauk cacah/buah pisang) Asupan
1x24 jam FH.1.5.2.1 dan minuman E. 1.1 Makanan
E = 941,8 kkal Asupan oral berkaitan Edukasi gizi bertujuan agar pasien mau
P = 48 gram protein total dengan penurunan mengkonsumsi makanan sesuai diet
L = 30,7 gram nafsu makan RS.
KH =120,4 gram selama sakit

57
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
b. Riwayat Dahulu FH.1.5.1.1 asupan E = 941,8 E.1.3
Kebiasaan makan pasien Asupan kkal atau 55,4% Informasi dasar tentang diet DM KV
selama dirumah hanya lemak total yang termasuk 1700 Kkal, bahan makanan apa saja
mengkonsumsi nasi, tempe, FH.1.5.3.1 dalam kategori yang diperbolehkan dan dibatasi,
tahu, kecap dan kerupuk. Asupan defisit berat. jumlah/ porsi makan, jenis, dan jadwal.
Pasien jarang sekali karbohidrat NI-1.4
mengkonsumsi sayuran, dalam total. Kekurangan Intake
seminggu pasien hanya dapat FH.2 Energi disebabkan
mengkonsumsi sayuran 1-2 kali Asupan kurangannya
saja (sayur yang biasa makanan asupan makanan
dikonsumsi sop dan sayur asem dan zat gizi atau zat gizi
saja). Dalam sehari pada Pagi ditandai dengan
dan Siang hari pasien sering hasil recall 24 jam
mengkonsumsi gorengan asupan Energi
seperti tahu isi, pisang goreng, 941,8 kkal atau
hongkong (ote-ote), dan pastel 55,4% yang
sebanyak Rp. 5000. termasuk dalam

58
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
kategori defisit
berat.
NI-5.7.1
Kekurangan
Intake Protein
berkaitan dengan
riwayat asupan
protein yang
kurang disebabkan
pasien jarang
mengkonsumsi
sumber protein dari
lauk nabati/hewani
ditandai dengan
hasil recall 1x24
jam asupan pasien
yaitu 48 gram atau

59
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
gram atau 56,47%
yang termasuk
dalam kategori
defisit berat.
NI-5.6.3
Kekurangan
intake lemak
berkaitan dengan
riwayat asupan
lemak yang
kurang ditandai
dengan hasil recall
1x24 jam asupan
pasien yaitu 30,7
gram atau 81,28%
yang termasuk
dalam kategori

60
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
defisit ringan.
NI-5.8.1
Kekurangan
Intake
karbohidrat
berkaitan dengan
riwayat asupan
karbohidrat yang
kurang disebakan
karena pasien
hanya
mengkonsumsi
sedikit nasi yang
ditandai dengan
hasil recall 1x24
jam asupan pasien
yaitu 120,4 gram

61
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
atau 47,21% yang
termasuk dalam
kategori defisit
berat.
NB-1.1
Kurang
pengertahuan
tentang makanan
dan gizi yang
disebabkan
kurangnya
informasi tentang
makanan dan gizi
yang ditandai
dengan sering
mengkonsumsi
gorengan dan

62
Identifikasi Diagnosis Gizi Intervensi Monitoring
Assesment
Masalah (PES) Terapi Diet Terapi Edukasi Evaluasi
jarang
mengkonsumsi
sayur.
5. Riwayat Penyakit Dahulu
Memiliki penyakit Diabetes
Mellitus dan Jantung

63
64

4.4 Rencana Implementasi Asuhan Gizi


4.4.1 Diet Pasien
Penyusunan menu diet pasien berdasarkan data subyektif dan data obyektif
dengan tujuan agar dapat memberikan diet yang tepat sehingga membantu proses
penyembuhan penyakit pasien. Pemberian diet ini juga sebagai motivasi dalam
memperbaiki pola hidup atau kebiasaan pasien yang kurang baik. Penyusunan
menu dilakukan setiap kali makan seama lima hari yang telah disesuaikan dengan
standart menu di unit pelayanan gizi RS PHC Surabaya
4.4.2 Jadwal Makan Pasien
Jadwal makan pasien disesuaikan dengan jadwal distribusi makan di unit
pelayanan gizi untuk pasien di ruang kelas 3. Pasien memiliki jadwal 3x makan
utama dan 2x snack pada pagi dan siang. Makan utama diberikan langsung pada
waktu distribusi makan pagi, siang, sore dengan jadwal distribusi sebagai berikut:
 Pagi : pukul 07.00 WIB
 Snack pagi : pukul 10.00 WIB
 Siang : pukul 12.00 WIB
 Snack sore : pukul 16.00 WIB
 Malam : pukul 17.00 WIB
4.4.3 Rencana Pemantauan Asupan Makanan
Untuk mengetahui asupan makan pasien, dilakukan intervensi dengan cara
mengamati sisa makanan yang dikonsumsi oleh pasien dan menanyakan langsung
kepada pasien dan keluarga pasien yang menunggu. Pengamatan ini dilakukan
selama 5 hari yaitu mulai tanggal 15-19 Februari 2017. Hasil asupan makan yang
dikonsumsi pasien ketika dilakukan intervensi kemudian dibandingkan dengan
kebutuhan energi dan zat gizi berdasarkan perhitungan.
4.4.4 Penyuluhan dan Konseling Gizi
Penyuluhan dan konseling gizi dilakukan tanggal 15 Februari 2017.
Konseling difokuskan pada pengaturan diet pasien untuk mempertahankan
kesehatan pasien.
65

1. Tujuan
Agar pasien dan keluarga pasien
a. Mengerti tentang diet yang diberikan oleh rumah sakit
b. Mengerti tentang makanan yang boleh/tidak boleh dikonsumsi
c. Dapat menjalankan diet yang dianjurkan
d. Mengerti waktu makan yang diberikan oleh rumah sakit.
2. Sasaran
Pasien dan keluarga pasien.
3. Waktu
Waktu penyuluhan kurang lebih 15 menit.
4. Tempat
Ruang Mutiara 3
5. Metode
Diskusi dan tanya jawab
6. Materi
a. Prinsip diet DM KV 1700 kkal.
b. Tujuan pemberian diet DM KV 1700 kkal.
c. Bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi.
4.5 Hasil dan Monitoring dan Evaluasi
Tabel 4.8 Hasil Monitoring Evaluasi Asuhan Gizi
Identifikasi Rencana Tindak
Tgl Antropometri Biokimia Fisik Klinis Dietary Edukasi
Masalah Baru Lanjut
BB = 41 kg Natrium Lemas (+) Asupan Pasien: Pasien mengeluh Memberikan edukasi dan Memberikan diet BK
TB= 153 cm = 124,4 KU = sadar baik E = 941,8 kkal sakit di kepala motivasi kepada pasien DM KV 1700 Kal (lauk
IMT = 17,57 mmol/L Nafas = spontan (55,4%) defisit bagian belakang dan dan keluarganya agar cacah/buah pisang)
kg/m2 (Gizi () TD = 110/80 berat apabila dibuat pasien mau menghabiskan untuk memenuhi
Kurang) Kalium = mmHg P = 48 gr makan merasa nyeri makanannya secara kebutuhan energi
15 Februari 2017

4,27 Suhu = 36C (58,4%) defisit di bagian dada bertahap pasien pada makan
mmol/L Nadi = 72 berat sebelah kiri, pagi dan siang. Pada
(N) x/memit L= 30,7 gr sehingga pasien sore hari pasien
RR = 18 x/menit (81,2%) defisit kurang nafsu makan. mengatakan sudah bisa
ringan mengkonsumsi
KH=120,4 gr makanan yang lebih
(47,2%) defisit padat. Sehingga bentuk
berat makanan diganti
dengan NT.

66
Identifikasi Rencana Tindak
Tgl Antropometri Biokimia Fisik Klinis Dietary Edukasi
Masalah Baru Lanjut

Natrium Lemas (+) Asupan Pasien: Pasien mengeluh Memberikan edukasi dan Memberikan diet NT
= 118,7 KU = sadar baik E = 1224 Kkal tidak bisa tidur (hasil motivasi kepada pasien DM KV 1700 Kal (lauk
mmol/L Nafas = spontan (72%) defisit pemeriksaan tekanan dan keluarganya agar cacah/buah pisang)
() TD = 143/86 sedang darah pasien tinggi pasien mau menghabiskan untuk memenuhi
Kalium = mmHg P= 64,1 gr yaitu 143/86 mmHg) makanannya secara kebutuhan energi
4,11 Suhu = 36C (75,4%) defisit dan tidak nafsu bertahap, serta istirahat pasien.
16 Februari 2017

mmol/L Nadi = 72 sedang makan. yang cukup.


(N) x/menit L= 34,8 gr
RR = 18x/menit (92%) normal
KH=166 gr
(65,09%) defisit
berat.

67
Identifikasi Rencana Tindak
Tgl Antropometri Biokimia Fisik Klinis Dietary Edukasi
Masalah Baru Lanjut

Lemas (+) Asupan Pasien: Pasien Memberikan edukasi dan Memberikan diet NT
KU = sadar baik E=1382,6 Kkal mengkonsumsi motivasi makanan dari luar DM KV 1700 Kal (lauk
Nafas = spontan (81,3%) defisit makanan dari luar rumah sakit yang sesuai cacah/buah pisang)
TD = 114/70 ringan yaitu bubur ayam dengan diet pasien. untuk memenuhi
mmHg P= 65,1 gr karena tidak nafsu kebutuhan energi
Suhu = 36C (76,5%) defisit makan , makan dari pasien.
17 Februari 2017

Nadi = 90 sedang rumah sakit


- x/menit L= 36,8 gr
RR = 18x/menit (97,4%) normal
KH= 245,1 gr
(96,1%) normal

68
Identifikasi Rencana Tindak
Tgl Antropometri Biokimia Fisik Klinis Dietary Edukasi
Masalah Baru Lanjut

Lemas (-) Asupan Pasien: Asupan protein Memberikan edukasi dan Memberikan diet NT
KU = sadar baik E=1648,7 Kkal pasien masih dalam motivasi kepada pasien DM KV 1700 Kal (lauk
Nafas = spontan (96,9%) normal kategori defisit dan keluarganya agar cacah/buah pisang)
TD = 130/90 P= 64,5 gr sedang karena pasien pasien mau menghabiskan untuk memenuhi
mmHg (75,8%) defisit tidak menghabiskan makanannya secara kebutuhan energi
18 Februari 2017

Suhu = 36C sedang lauk hewani seperti bertahap. pasien.

- Nadi = 80 L= 35,9 gr menu telur.


x/menit (95,04%) normal
RR = 20 x/menit KH= 249,7 gr
(97,9%) normal

Identifikasi Rencana Tindak


Tgl Antropometri Biokimia Fisik Klinis Dietary Edukasi
Masalah Baru Lanjut

69
Lemas (-) Asupan Pasien: Memberikan edukasi dan Memberikan diet NT
KU = sadar baik E=1696,6 Kkal motivasi kepada pasien DM KV 1700 Kal (lauk
Nafas = spontan (99,8%) normal dan keluarganya agar cacah/buah pisang)
19 Februari 2017

TD = 110/80 P= 83 gr pasien tetap mematuhi diet untuk memenuhi


- mmHg (97,6%) normal - yang telah diberikan. kebutuhan energi
Suhu = 36C L= 37,45 gr pasien.
Nadi = 80 (99,15%) normal
x/menit KH= 230,1 gr
RR = 18 x/menit (90,2%) normal

70
71

4.5.1 Hasil Monitoring Tingkat Konsumsi Pasien


Analisa Pelaksanaan dan Hasil Konsultasi Gizi
1. Proses Pelaksanaan
Pada proses pelaksanaan konsultasi pasien diberikan penjelasan tentang diet
DM KV 1700 Kkal. Selain itu pasien dan keluarga diberikan informasi tentang
bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi dan juga jadwal/waktu
pemberian makan di rumah sakit juga dijelaskan.
2. Hasil Konsultasi Gizi
Hasil yang diperoleh setelah dilakukan konsultasi gizi yaitu pasien dan
keluarga sudah memahami penjelasan tentang diet yang diberikan. Pasien juga
telah mengerti bahan makanan yang boleh dan tidak boleh dikonsumsi terkait
dengan kondisi penyakit pasien.
4.5.2 Terapi Obat
Tabel 4.9 Daftar Obat yang dikonsumsi selama di Rumah sakit
Nama Obat Fungsi Interaksi Obat Makanan
Antalgin Obat pengurang rasa Penggunaan obat tidak boleh
sakit (analgesik) yang bersamaan dengan mengkonsumsi
termasuk golongan anti
kunyit (kandungan kurkumin)
inflamasi non steroid
(AINS). Pada umumnya karena sinergistik dapat
digunakan untuk meningkatkan aktivitas analgetik
mengurangi rasa nyeri ,
antiinflamasi dalam tubuh.
radang syaraf, batu
ginjal, pasca operasi, dan
asam urat.
Mecobalamin Vitamin larut air yang
berfungsi dalam
pembentukan darah serta -
menjaga fungsi sistem
saraf dan otak.
72

Nama Obat Fungsi Interaksi Obat Makanan


Aspilet Obat efektif untuk Penggunaan obat aspilet tidak
pencegahan primer boleh dibarengi dengan konsumsi
penyakit kardiovaskuler alkohol, antikoagulan,sulfonilurea
dan pencegahan sekunder
karena dapat menimbullkan reaksi
infark miokard
interaksi obat yang dapat
membahayakan.
Dimenhidrinat Obat efektif untuk Penggunaan obat tidak boleh
mencegah dan dibarengi dengan konsumsi
pengobatan mual dan alkohol, sedative (obat penenang)
muntah serta dapat tanpa konsultasi dokter, karena
dipakai untuk vertigo, dapat menimbullkan reaksi
namun penggunaan harus interaksi obat yang dapat
dengan pengawasan membahayakan.
dokter.

Anda mungkin juga menyukai