Anda di halaman 1dari 16

SATUAN ACARA PENYULUH

KEBUTUHAN GIZI SEIMBANG UNTUK ANAK

PERSATUAN AHLI GIZI INDONESIA


DEWAN PIMPINAN CABANG JEMBER
TAHUN 2022
SATUAN ACARA PENYULUH

Pokok Bahasan : Kebutuhan Gizi Seimbang untuk Anak


Sasaran : Orang Tua / Pendamping di Kelompok Bermain
(KB) Cikal
Waktu : ± 30 menit
Hari/Tanggal : Jumat, 08 Juli 2022
Tempat : Kelompok Bermain Cikal
Penyuluh : Faridah Nisrina

A. Latar Belakang
Konsumsi gizi yang baik dan cukup seringkali tidak bisa dipenuhi oleh
seorang anak karena faktor eksternal maupun internal. Faktor eksternal
menyangkut keterbatasan ekonomi keluarga sehingga uang yang tersedia tidak
cukup untuk membeli makanan. Sedangkan faktor internal adalah faktor yang
terdapat di dalam anak yang secara psikologis muncul sebagai problema makan
pada anak.
Anak-anak memang sudah bisa makan apa saja seperti halnya orang dewasa.
Tetapi merekapun bisa menolak bila makanan yang disajikan tidak memenuhi
selera mereka. Oleh karena itu sebagai orang tua kita juga harus berlaku
demokratis untuk sekali-kali menghidangkan makanan yang memang menjadi
kegemaran si anak.
Intake gizi yang berperan penting di dalam mencapai pertumbuhan badan
yang optimal. Pertumbuhan badan yang optimal ini mencakup pula pertumbuhan
otak yang sangat menentukan kecerdasan seseorang. Faktor lain yang terlihat pada
lingkungan masyarakat adalah kurangnya pengetahuan ibu mengenai gizi yang
harus dipenuhi anak pada masa pertumbuhan. Ibu biasanya justru membelikan
makanan yang enak kepada anaknya tanpa tahu apakah makanan tersebut
mengandung zat gizi yang cukup atau tidak, dan tidak mengimbanginya dengan
makanan sehat yang mengandung banyak gizi.
B. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mengikutipenyuluhan diharap kan ibu/pendamping dapat memahami
dang mengerti tentang pentingnya gizi seimbang pada anak pada masa
pertumbuhan.
C. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran diharapkan mampu:
1. Memahami Pengertian Gizi Seimbang
2. Memahami Gizi Seimbang untuk Anak
3. Memahami Komponen Zat Gizi
4. Mengetahui Pesan Gizi Seimbang untuk Anak
5. Mengetahui Masalah Zat Gizi pada Anak
D. Metode
1. Ceramah
2. Diskusi (Tanya jawab)
E. Media
1. Leaflet
F. Prosedur Kegiatan
No Waktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
1. 5 menit Pembukaan:
a. Memberikan salam a. Menjawab salam
b. Perkenalan b. Mendengarkan dan
c. Menjelaskan tujuan memperhatikan
d. Menyampaikan kontrak waktu c. Menjawab
e. Menyebutkan materi yang akan pertanyaan
diberikan penyuluh
2. 15 menit 1) Memahami Pengertian Gizi
Seimbang a. Mendengarkan dan
2) Memahami Gizi Seimbang memperhatikan
untuk Anak b. Bertanya
3) Komponen Zat Gizi
No Waktu Rencana Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta
4) Pesan Gizi Seimbang untuk
Anak
5) Masalah Zat Gizi pada Anak
3. 10 menit Penutup:
a. Evaluasi a. Menyebutkan dan
Memberikan Pertanyaan Lisan menjelaskan
b. Mengucapkan salam penutup b. Memperhatikan
c. Menjawab salam
TINJAUAN PUSTAKA

1.1 Pengertian Gizi Seimbang


Gizi seimbang yang lebih dikenal masyarakat Indonesia adalah empat sehat
lima sempurna, pengertian tersebut dianggap tak sesuai lagi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi gizi. Sebagai gantinya kini
dikenalkan pedoman gizi seimbang.
Gizi Seimbang adalah susunan pangan sehari-hari yang mengandung zat
gizi dalam jenis dan jumlah yang sesuai dengan kebutuhan tubuh, dengan
memperhatikan prinsip keanekaragaman pangan, aktivitas fisik, perilaku hidup
bersih dan mempertahankan berat badan normal untuk mencegah masalah gizi.

2.1 Gizi Seimbang Untuk Anak


Kebutuhan zat gizi pada anak meningkat karena masih berada pada masa
pertumbuhan cepat dan aktivitasnya semakin meningkat. Demikian juga anak
sudah mempunyai pilihan terhadap makanan yang disukai termasuk makanan
jajanan. Oleh karena itu jumlah dan variasi makanan harus mendapatkan perhatian
secara khusus dari ibu atau pengasuh anak, terutama dalam memenangkan pilihan
anak agar memilih makanan yang bergizi seimbang. Disamping itu anak pada usia
ini sering keluar rumah sehingga mudah terkena penyakit infeksi dan kecacingan,
sehingga perilaku hidup bersih perlu dibiasakan untuk mencegahnya.

3.1 Komponen Zat Gizi


Salah satu komponen gizi seimbang bagi anak sekolah yang harus dipenuhi
adalah konsumsi pangan yang beraneka ragam, yaitu mengandung karbohidrat,
protein, lemak, air, vitamin, mineral, dan serat. Zat gizi digolongkan menjadi 2
(dua), yaitu zat gizi makro (karbohidrat, protein, dan lemak) dan zat gizi mikro
(vitamin dan mineral). Tubuh manusia membutuhkan aneka ragam pangan untuk
memenuhi semua zat gizi tersebut. Kekurangan atau kelebihan salah satu unsur
zat gizi dalam konsumsi pangan akan menyebabkan kelainan atau penyakit. Oleh
karena itu, perlu diterapkan kebiasaan makan yang seimbang sejak usia dini
dengan jumlah yang sesuai kebutuhan masing-masing anak agar dapat dicapai
tingkat kecerdasan dan kondisi kesehatan yang prima. Zat tenaga atau energi
diperlukan untuk melakukan aktivitas fisik sehari-hari yang sebagian besar
diperoleh dari bahan pangan sumber karbohidrat, lemak dan protein. Zat
pembangun atau protein ini penting untuk pertumbuhan dan mengganti sel-sel
rusak yang didapatkan dari bahan makanan hewani atau tumbuh-tumbuhan
(nabati). Sedangkan zat pengatur atau vitamin dan mineral berperan untuk proses
metabolisme atau bekerjanya fungsi organ tubuh.
3.1.1 Zat Tenaga
a. Karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber utama zat tenaga/energi. Di dalam
tubuh setiap 1 g karbohidrat dapat memberikan energi sebesar 4 kkal.
Pada umumnya, karbohidrat terdiri dari karbohidrat sederhana, yaitu
monosakarida (glukosa, fruktosa, galaktosa), disakarida (sukrosa,
laktosa, maltosa), karbohidrat komplek (polisakarida seperti pati,
glikogen, selulosa), pektin, dan lignin.
Sumber karbohidrat sederhana adalah berbagai jenis tepung dan
gula, sedangkan sumber karbohidrat kompleks adalah padi-padian
(misalnya beras, jagung, gandum); umbi-umbian (misalnya ubi jalar,
ubi kayu/singkong, talas, kentang); sagu; pisang; dan hasil olahannya
(misalnya combro, pisang goreng, getuk, lontong, biskuit).
Konsumsi karbohidrat sederhana akan segera menghasilkan
tenaga/energi, namun akan cepat habis sehingga akan cepat merasa
lapar. Oleh karena itu, sebaiknya mengonsumsi karbohidrat kompleks
agar rasa kenyang lebih lama. Kekurangan karbohidrat pada anak
sekolah dapat menyebabkan mudah lelah, mudah terkena infeksi, dan
kurang konsentrasi.
Konsumsi karbohidrat sederhana, terutama gula, sebaiknya dibatasi
4 (empat) sendok makan setiap hari, hal ini karena kelebihan energi
tersebut akan disimpan dalam bentuk lemak sehingga menimbulkan
kegemukan (obesitas). Disamping itu, gula sederhana juga dapat
menyebabkan karies gigi.
b. Lemak
Lemak menghasilkan energi tertinggi karena setiap 1 gram asupan
lemak akan menghasilkan 9 kkal energi. Pada umumnya lemak
merupakan trigliserida yang terdiri dari gliserol dan asam-asam lemak.
Asam lemak dikelompokkan menjadi asam lemak jenuh (asam palmitat
dan asam stearat), dan asam lemak tidak jenuh (omega-3 (misalnya
asam linolenat, asam dokosaheksaenoat/DHA) dan omega-6 (asam
linoleat, asam arakidonat/ARA). Asam lemak tidak jenuh sanga
dibutuhkan anak-anak terutama untuk proses pertumbuhan, termasuk
pada perkembangan otak.
Pangan sumber lemak/minyak secara umum dibedakan menjadi
dua, yaitu nabati (tumbuhan) dan hewani (hewan). Pangan sumber
lemak nabati yaitu minyak kelapa, minyak sawit, minyak jagung,
minyak kedelai, minyak kacang tanah, berbagai kacang, kemiri,
alpukat, durian dan margarin. Pangan sumber lemak hewani antara lain
kuning telur, daging sapi, daging kambing, daging ayam, udang, ikan,
hati, susu, mentega dan keju. Komposisi konsumsi lemak yang
dianjurkan dalam sehari adalah 2 bagian pangan sumber lemak nabati
dan 1 bagian pangan sumber lemak hewani.
Konsumsi lemak berlebih dalam waktu lama dapat mengakibatkan
peningkatan berat badan dan berlanjut menjadi kegemukan (obesitas).
Bagi anak yang telah mengalami obesitas sebaiknya dibatasi
konsumsinya tidak lebih dari 5 (lima) sendok makan setiap hari.
3.1.2 Zat Pembangun
a. Protein
Protein berperan penting sebagai zat pembangun dalam struktur
dan fungsi sel. Selain itu protein juga dapat menjadi sumber energi,
yaitu menghasilkan 4 kkal dari 1 gram protein. Protein merupakan
rangkaian dari unit-unit asam amino. Asam amino terdiri dari asam
amino esensial dan non esensial. Asam amino esensialmerupakan asam
amino yang diperlukan oleh tubuh tetapi tidak dapat disintesis oleh
tubuh, sehingga harus dipenuhi dari makanan yang dikonsumsi sehari-
hari.
Asam amino esensial terdiri dari histidin, isoleusin, leusin, lisin,
metionin, fenilalanin, treonin, triptofan dan valin. Sedangkan asam
amino non esensial merupakan asam amino yang dapat disintesis oleh
tubuh, antara lain alanin, arginin, sistein, glutamin, glisin, taurin.
Sumber protein dapat berasal dari nabati maupun hewani.
Sumber protein nabati, seperti kacang-kacangan, dan sumber
protein hewani seperti susu, daging, ikan darat maupun laut, dan produk
pangan olahannya. Guna memperoleh mutu protein yang baik, paling
tidak 1/5 (seperlima) angka kecukupan protein dipenuhi dari protein
hewani. Kekurangan protein dapat menyebabkan terhambatnya
pertumbuhan anak-anak, menurunkan daya tahan/imunitas, serta
timbulnya kejadian kwashiorkor dan marasmus.
3.1.3 Zat Pengatur
Sumber zat pengatur adalah semua jenis sayur dan buah yang mengandung
berbagai vitamin dan mineral untuk proses metabolisme atau bekerjanya fungsi
organ tubuh.
a. Vitamin
Vitamin merupakan zat gizi yang diperlukan tubuh dalam jumlah
sangat sedikit namun sangat penting, serta harus selalu tersedia dalam
makanan karena tidak dapat dibuat oleh tubuh. Berdasarkan
kelarutannya, vitamin dibagi menjadi vitamin larut air (vitamin B1, B2,
B3, B6, B12, asam pantotenat, asam folat, biotin, dan vitamin C); dan
vitamin larut lemak (vitamin A, D, E, K).
b. Mineral
Mineral yang penting untuk pertumbuhan dan pemeliharaan tulang
adalah kalsium, magnesium, fosfor dan fluor. Sumber pangan yang
mengandung kalsium antara lain produk olahan susu, keju dan yogurt,
ikan salmon dan sarden khususnya dengan tulangnya, sayuran berdaun
hijau misalnya brokoli. Mineral lain yang diperlukan bagi anak sekolah
antara lain natrium, kalium, klor, besi, seng, iodium, selenium, mangan,
tembaga, kromium, dan molibdenum. Anemia Gizi Besi (AGB)
merupakan masalah kekurangan zat gizi yang sering terjadi pada anak
di seluruh dunia termasuk Indonesia. Kekurangan zat besi dapat
ditandai dengan wajah pucat dan lemah/letih. Sumber zat besi antara
lain: daging sapi, daging kambing, hati, ikan tuna, telur dan kacang-
kacangan. Garam umumnya mengandung natrium, dan biasanya banyak
terdapat pada makanan, bumbu penyedap, dan pengawet. Natrium
berfungsi untuk mengatur tekanan darah, namun konsumsi natrium
berlebih merupakan salah satu faktor yang mengakibatkan kenaikan
tekanan darah. Konsumsi garam sebaiknya dibatasi 1 (satu) sendok teh
setiap x hari.
c. Air
Air merupakan salah satu zat gizi yang sangat penting bagi kesehatan.
Namun, berdasarkan The Indonesian Regional Hydration Study
(THIRST) dan FKUI (2012) menunjukkan bahwa 46,1% dari penduduk
yang diteliti mengalami kekurangan cairan (dehidrasi) ringan (Budi
2012). Air mempunyai fungsi penting bagi tubuh manusia, yaitu 1)
sebagai pembentuk tubuh; 2) sebagai pengatur suhu tubuh; 3) sebagai
pelarut; 4) sebagai pelumas dan bantalan; 5) sebagai media transportasi;
dan 6) sebagai media pembuangan racun dan sisa metabolisme. Asupan
air wajib sekurang-kurangnya sebesar 1600 mL berasal dari air minum,
makanan, dan hasil oksidasi zat makanan.
d. Serat
Serat juga dibutuhkan oleh tubuh terutama untuk membantu
mempermudah proses buang air besar. Serat pangan larut air yang
umumnya terdapat dalam buah, kacang dan sereal berfungsi untuk
memperlambat penyerapan glukosa, kolesterol dan garam empedu di
dalam usus halus, sehingga menurunkan kadar gula dan kolesterol darah.
Sedangkan serat pangan yang tidak larut air dapat membantu
memudahkan buang air besar yang bersumber dari sayur dan buah.

4.1 Pesan Gizi Seimbang untuk Anak


a. Biasakan makan 3 kali sehari (pagi, siang dan malam) bersama keluarga
Dalam upaya memenuhi kebutuhan zat gizi selama sehari dianjurkan agar
anak makan secara teratur 3 kali sehari dimulai dengan sarapan atau
makan pagi, makan siang dan makan malam. Selain makan utama 3 kali
sehari anak usia ini juga dianjurkan untuk mengonsumsi makanan selingan
sehat. Untuk menghindarkan/mengurangi anak-anak mengonsumsi
makanan yang tidak sehat dan tidak bergizi dianjurkan agar selalu makan
bersama keluarga. Sarapan setiap hari penting terutama bagi anak-anak
karena mereka sedang tumbuh dan mengalami perkembangan otak yang
sangat tergantung pada asupan makanan secara teratur.
b. Perbanyak mengonsumsi makanan kaya protein seperti ikan, telur, susu,
tempe, dan tahu Pertumbuhan anak membutuhkan pangan sumber protein
dan sumber lemak kaya Omega 3, DHA, EPA yang banyak terkandung
dalam ikan. Anak-anak dianjurkan banyak mengonsumsi ikan dan telur
karena kedua jenis pangan tersebut mempunyai kualitas protein yang baik.
Tempe dan tahu merupakan sumber protein nabati yang kualitasnya baik
untuk pertumbuhan dan perkembangan anak. Jika memberikan susu
kepada anak, tidak perlu menambahkan gula pada saat menyiapkannya.
Pemberian susu dengan kadar gula yang tinggi akan membuat selera anak
terpaku pada kadar kemanisan yang tinggi. Pola makan yang terbiasa
manis akan membahayakan kesehatannya di masa yang akan datang.
Seperti disampaikan dalam pesan umum nomor 5 tentang batasi konsumsi
pangan yang manis.
c. Perbanyak mengonsumsi sayuran dan buah-buahan. Sayuran dan buah-
buahan adalah pangan sumber vitamin, mineral dan serat. Vitamin dan
mineral merupakan senyawa bioaktif yang tergolong sebagai antioksidan,
yang mempunyai fungsi antara lain untuk mencegah kerusakan sel. Serat
berfungsi untuk memperlancar pencernaan dan dapat mencegah dan
menghambat perkembangan sel kanker usus besar.
d. Batasi mengonsumsi makanan selingan yang terlalu manis, asin dan
berlemak. Pangan manis, asin dan berlemak dapat meningkatkan risiko
terjadinya penyakit kronis tidak menular seperti tekanan darah tinggi,
hiperkolesterol, hiperglikemia, diabetes mellitus, dan penyakit jantung.
Sesuai dalam pesan umum nomor 5 tentang batasi konsumsi pangan yang
manis.
e. Minumlah air putih sesuai kebutuhan. Sangat dianjurkan agar anak-anak
tidak membiasakan minum minuman manis atau bersoda, karena jenis
minuman tersebut kandungan gulanya tinggi. Untuk mencukupi kebutuhan
cairan sehari hari dianjurkan agar anak-anak minum air sebanyak 1200-
1500 ml air/hari, sesuai dengan Permenkes Nomor 75 Tahun 2013 tentang
Angka Kecukupan Gizi yang dianjurkan bagi Bangsa Indonesia.
f. Biasakan bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik setiap hari
Perkembangan teknologi mainan dan kemudahan akses anak pada
permainan dengan teknologi canggih (electronic game) tanpa aktivitas
fisik, dapat menimbulkan kegemukan dan gangguan perkembangan mental
serta psikomotorik anak. Permainan tradisional dan bermain bersama
teman penting untuk anak-anak karena dapat melatih dan menstimulasi
kemampuan sosial dan mental anak. Selain itu, permainan tradisional dan
bermain bersama dan melakukan aktivitas fisik dalam bentuk permainan
dapat mengusir rasa bosan pada anak dan merangsang perkembangan
kreativitasnya.

5.1 Masalah Zat Gizi pada Anak


Di Indonesia, khususnya pada anak-anak, masih mengalami masalah gizi
ganda (double burden), yaitu pada waktu yang sama sebagian anak mengalami
kekurangan gizi dan sebagian lainnya mengalami kelebihan gizi. Masalah gizi
yang sering ditemukan dan berdampak pada prestasi belajar dan pertumbuhan
fisik anak antara lain
1. Kurang Energi Protein (KEP) Suatu kondisi dimana jumlah asupan zat gizi
yaitu energi dan protein kurang dari yang dibutuhkan. Akibat buruk dari KEP
bagi anak adalah anak menjadi lemah daya tahan tubuhnya dan terjadi
penurunan konsentrasi belajar.
2. Anemia Gizi Besi Suatu kondisi pada anak dengan kadar haemoglobin (Hb)
dalam darah kurang dari normal (kurang dari 12 gr %). Akibat buruk dari
anemia gizi besi adalah anak menjadi lesu, lemah, letih, lelah, dan lalai (5 L)
dan mengurangi daya serap otak terhadap pelajaran.
3. Gangguan Akibat Kurang Yodium (GAKY) Suatu gejala yang diakibatkan
oleh kekurangan asupan yodium dalam makanan sehari-hari yang
berlangsung dalam jangka waktu lama. Masalah GAKY pada umumnya
ditemukan di dataran tinggi. Akibat buruk GAKY adalah anak menjadi
lamban dan sulit menerima pelajaran.
4. Kurang Vitamin A (KVA) Suatu kondisi yang diakibatkan oleh jumlah
asupan vitamin A tidak memenuhi kebutuhan tubuh. Akibat buruk dari
kurang vitamin A adalah menurunnya daya tahan tubuh terhadap infeksi
sehingga anak mudah sakit. Disamping itu vitamin A terkait dengan fungsi
penglihatan.
5. Karies gigi Karies gigi biasanya berlanjut sampai anak memasuki usia
remaja, bahkan sampai dewasa. Makanan yang dapat dengan mudah
menimbulkan karies, antara lain keripik kentang, permen (terutama permen
karet), kue yang berisi krim, kue kering, dan minuman manis. Namun pada
prinsipnya hal ini disebabkan apabila sesudah makan anak tidak dibiasakan
segera menggosok gigi. Upaya mencegah karies, tentu sudah jelas, yaitu
menggosok gigi dengan pasta gigi berfluorida (sebaiknya segera sesudah
makan), di samping tidak mengkonsumsi makanan yang lengket atau bergula.
Makanan cemilan yang baik untuk gigi, antara lain buah segar, popcorn,
kacang, keju, yogurt, kraker berselai kacang, air buah dan sayuran, sayuran
segar, dll. Di luar ini, permen (terutama permen karet), lolipop, sereal
berlapis gula, sebaiknya tidak dibiasakan untuk dicemil.
Daftar Pustaka

Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor : 41 tahun 2014 tentang Pedoman
Gizi Seimbang

Sparringa A. Roy, dkk. 2013. Pedoman Pangan Jajanan Anak Sekolah Untuk
Pencapaian Gizi Seimban. Jakarta : Direktorat SPP, Deputi III, Badan POM RI

Damayanti Didit, Pritasari, Lestari Tri N. 2017. Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta Selatan
Lampiran 1. Dokumentasi Kegiatan
Lampiran 2. Daftar Hadir Peserta

Anda mungkin juga menyukai