Anda di halaman 1dari 72

SATUAN ACARA PENYULUHAN GIZI BAYI DAN BALITA

Disusun oleh :

1. AINUN DYAH PITALOKA 216410004

2. ANITA DYAHSUWARDI 216410007

3. MELATI RIZKY K 216410027

4. NURUL DWI PRAMITASARI 216410038

5. SHOFIYULLAH ARROQI 216410046

6. USFATUN KHASANAH 216410052

7. YULIANA EKA SAPUTRI 216410054

8. ZEISVA APRILIANINGRUM 216410059

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
INSAN CENDEKIA MEDIKA
JOMBANG
2021
A. TUJUAN

1. Tujuan instruksional umum


Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan selama 15 menit, diharapkan ibu yang
mempunyai bayi dan balita akan mampu mengetahui dan memenuhi kebutuhan gizi pada bayi
dan balita.

2. Tujuan instruksional khusus


Setelah mengikuti penyuluhan selama 15 menit, ibu diharapkan akan mampu :
a. Menyebutkan pengertian gizi
b. Menyebutkan 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan balita
c. Menyebutkan 2 sumber-sumber protein, karbohidrat dan lemak.

B. SASARAN

Sasaran penyuluhan adalah ibu yang memiliki anak bayi dan balita.

C. METODE

Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi.

D. WAKTU DAN TEMPAT PENYULUHAN

a. Hari/ tanggal : Minggu, 7 November 2021


b. Waktu : 11.00 – 11.15 WIB
c. Tempat : Posyandu Dusun Plosorejo, Jombang
E. MEDIA PENYULUHAN
-Leaflet
F. PELAKSANAAN KEGIATAN

No. Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1. PEMBUKAAN Memberi salam dan menjawab salam 3 menit
perkenalan mendengarkan dan
Menjelaskan tujuan, memperhatikan
manfaat dan cakupan materi
2 KEGIATAN INTI Menjelaskan pengertian Mendengarkan dan9 menit
gizi memperhatikan
Memperhatikan dan
Menjelaskan kandunganmenyimak.
zat gizi yang diperlukan
oleh bayi dan balita.
Menjelaskan makanan
yang tepat bagi bayi dan Mendengarkan dan
balita. memperhatikan
Memberikan kesempatan
untuk bertanya jika ada Bertanya jika ada
yang kurang jelas yang tidak jelas.

3. PENUTUP mengevaluasi menjawab pertanyaan 3 menit


pengetahuan ibu tentang
materi yang disampaikan
dengan memberi pertanyaan
menyimpulkan materi
yang telah disampaikan. mendengarkan dan
memberi salam memperhatikan
E. EVALUASI
a. Evaluasi Struktur
- Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan
- Media dan alat memadai
- Setting sesuai dengan kegiatan

b. Evaluasi Proses
- Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
- Seluruh mahasiswa berperan aktif selama proses penyuluhan

c. Evaluasi Hasil
Lisan :
a. Coba ibu sebutkan pengertian gizi ?
b. Dapatkah ibu menyebutkan 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan balita?
c. Dapatkah ibu menyebutkan 2 sumber-sumber protein, karbohidrat dan lemak ?

MATERI PENYULUHAN

KESEHATAN TENTANG GIZI BAYI

DAN BALITA

Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih
dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa
kanak-kanak.
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan.

Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :

1. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan
protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih
besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi
penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan.

Fungsi Protein:
1. Penunjang pertumbuhan
Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm. Merupakan unsure
utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan serum.
2. Pengaturan proses tubuh
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan ketahanan
terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat protein.

3. Energi
Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4 kkal.
Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis.

Sumber Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur, tahu, tempe, ikan, daging.

2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan makanan
dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping
ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung.seperti: bubur susu,
sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai
untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh
Fungsi Karbohidrat:
Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah senyawa pengatur.

1. Energi
Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah
karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan
energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan
beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi.
Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia dengan
mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan
menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat
cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi
yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat
berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada
dalam resiko.

2. Aksi pencadangan protein


Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu jika
terdapat defisiensi kalor dalam diit, maka akan digunakan jaringan adipose dan protein.

3. Pengaturan metabolisme lemak


Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung
dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir lebih cepat
daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak
lengkap maka akan terbentuk keton.

4. Peranan dalam fungsi gastrointestinal


Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam usus kecil.
Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan vitamin K. Laktose
juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose, hemiselulose dan pectin tidak
menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltic.
Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak senyawa yang
mengatur metabolisme.
Sumber Karbohidrat : ASI, produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur
hijau, buah segar.

3. Lemak
Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen.tetapi
proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan dan bahan mirip
lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic
tertentu seperti eter,alcohol dan benzen.
Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah
atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat,
stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat.
Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara
berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik.

Fungsi Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika
dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada dalam
simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur
sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut
dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang
karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid
merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam
absorbi dan transpor lemak.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3
bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak,
yaitu: vitamin A,D,E,dan K.
Sumber lemak : ASI, susu formula, minyak goreng, margarine, daging

4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan
menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel
saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk
pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat
besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
 Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
 Vit B : beras merah
 Vit C : jeruk, jambu biji
 Vit D : buah dan sayur
 Vit K : jambu biji

5. Mineral
* Mengaktifkan metabolisme tubuh
* ASI, susu formula, garam dapur, hati

Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :

o Usia 0 – 6 bulan

Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin
lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain
hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula) adalah pilihan
yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial. Bayi memiliki
kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan
tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan
makanan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi.
Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB.
Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun
malam(ASI saja).

o Usia 6 – 9 bulan

Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah
bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/
kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan.
Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian
perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah
dapatmemakancrackers,rotidan cereal kering. Juga, pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai
memakan makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan
dilumatkan.
o Usia 9 – 12 bulan.
Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur
susu tidak diberikan lagi.

o Usia 12 – 24 bulan

Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/
tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3
kali sehari.

o Usia 2 tahun lebih

Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB.
Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah:
1. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil
mengajaknya bermain.
2. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.

3. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.

4. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.
5. Kurangi frekwensi minum susu ,dianjurkan 2x sehari saja.

ANJURAN BUAT ORANG TUA :


* Berikan ASI selama 2 tahun
* Berikan ASI ekslusif selama 6 bulan
* Berikan makanan tambahan sesuai umur bayi/ balita anda
* Berikan makanan dengan gizi yang seimbang
* Timbang berat badan anak anda secara teratur

Keuntungan Pemberian ASI :


1. ASI bersifat alami
2. ASI selalu tersedia setiap saat
3. Tidak memerlukan waktu dan persiapan
4. Nilai gizi yang cukup
5. Hubungan psikologis yang erat antara ibu dan anak
6. Membantu kontraksi rahim untuk kembali kekeadaan normal
7. Bayi terlindung dari penyakit infeksi
8. Tidak menimbulkan alergi pada bayi
9. Membantu program KB
10. Mencegah kanker payudara
DAFTAR PUSTAKA

Suhardjo (1992). Pemberian makanan pada bayi dan anak. Jakarta : Kanisius

Supartini.Y. (2002). Buku Ajar : Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC

Soekirman. (2000). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat. Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.

Saccharin.R.M (1996). Prinsip Keperawatan Pediatrik. Edisi 2.Jakarta : EGC

Http: www.balitaanda.indoglobal.com/mei16 ngemil.html.


Http www.namabayi.com/mitra_bayi_Gizi2.htm.
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Mata Ajaran : Keperawatan Komunitas


Pokok Bahasan : Nutrisi
Sub pokok bahasan : Nutrisi Pada Bayi dan
Balita Waktu : 15 menit
Hari/tanggal : Minggu, 7 November 2021
Tempat : Posyandu Dusun Plosorejo, Jombang
Sasaran : Keluarga pasien

I. Tujuan Intruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama 15 menit sasaran mampu memahami tentang nutrisi
pada bayi dan balita

II. Tujuan Intruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit sasaran dapat :
a. Menjelaskan tentang pengertian nutrisi
b. Menjelaskan tujuan pemberian nutrisi
c. Menyebutkan jenis nutrisi untuk bayi
d. Menjelaskan pentingnya ASI
e. Menyebutkan jenis nutisi untuk balita

III. Materi Penyuluhan


a. Pengertian nutrisi
b. Tujuan pemberian nutrisi
c. Jenis nutrisi untuk bayi
d. Pentingnya ASI
e. Jenis nutrisi untuk balita

IV. Kegiatan Pembelajaran


1. Metode
Ceramah dan tanya jawab
2. Langkah-Langkah Kegiatan
a. Pra kegiatan pembelajaran
- Mempersiapkan ruang dan media
- Memberi salam dan pengenalan
- Kontrak waktu

b. Kegiatan membuka pembelajaran


- Menjelaskan pokok bahasan yang akan dibahas
- Menjelaskan tujuan pembelajaran
- Apersepsi
c. Kegiatan Inti
- Sasaran memperhatikan dan menyimak penjelasan penyuluhan tentang nutrisi pada anak usia
prasekolah
- Sasaran memberikan tanggapan dan pertanyaan tentang materi yang diberikan
- Sasaran memberikan ulasan dan jawaban penyuluhan
d. Kegiatan Penutup
- Sasaran menjawab pertanyaan yang penyuluh berikan sebagai evaluasi
- Sasaran dan penyuluh menyimpulkan masalah yang telah disampaikan
- Memberikan salam

V. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Jenis : Lisan
3. Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian nutrisi?
b. Jelaskan tujuan dar pemberiani nutrisi?
c. Sebutkan jenis nutrisi untuk bayi
d. Jelaskan pentingnya ASI?
e. Sebutkan jenis nutrisi untuk
balita? f.
V. Media dan Sumber
1. Media : Leaflet
2. Sumber :
a. liyas Jumiarni, 1993, "Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga",
b. Karyadi, D.,et,al, 1971.”Pengaruh Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Keadaan GM Anak Pra Sekolah di Lingkungan Kebon Jati Kelapa ”Penelitian Gizi dan
Makanan, Jilid I, Bogor.
c. Markum, A, H, 1991.”Buku Ajaran Ilmu Kesehatan Jilid II, ECG, Jakarta
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI PADA BAYI DAN
BALITA

1. Pengertian Nutrisi

Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan yang terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.

2. Tujuan Pemberian Nutrisi


a. Pemeliharaan, pemulihan dan meningkatkan kesehatan
b. Pertumbuhan dan perkembangan fisik dan psikomotor
c. Melakukan aktivitas fisik
d. Mendidik kebiasaan makan yang baik

3. Jenis nutrisi untuk bayi


1. Makanan Utama
Air Susu Ibu (ASI)
 Harus diberikan segera setelah bayi lahir
 Jika ASI belum keluar setelah melahirkan suruh anak menetek untuk merangsang keluarnya
ASI
 1-5 hari pertama (kolostrum) berwarna agak kekuningan, banyak mengandung antibodi (zat
pertahanan tubuh)
 Asi ekslusif sampai 6 bulan sangat baik untuk sistem imunnya (perlindungan terhadap
penyakit)

2. Makanan Pelengkap
Diberikan bila anak sudah berumur 4-6 bulan. Jenis makanan pelengkap
 Sari buah/ buah-buahan segar
 Makanan lumat
 Makanan lembek

4. Pentingya ASI
a. Tidak banyak bakteri
b. Temperatur bayi sama dengan temperatur ASI
c. Mengandung semua zat gizi
d. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal bayi
e. Membina hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
f. Ekonomis dan praktis
5. Jenis nutrisi untuk balita
Diberikan seperti makanan orang dewasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna:
1) Karbohidrat : nasi, roti, jagung, umbi-umbian
2) Protein : Hewani; telur, daging, ikan
Nabati; tahu, tempe, kacang-kacangan
3) Sayuran: bayam, wortel, buncis, tomat
4) Buah-buahan: jeruk manis, pepaya, mangga
5) Susu
SATUAN ACARA PENGAJARAN

(SAP) NUTRISI IBU MENYUSUI

Topik : Nutrisi ibu menyusui

Sasaran : 1. Ibu-ibu menyusui

2. Semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan

Hari/Tanggal : Minggu, 7 November 2021

Waktu : 10.00-12.00 WIB

Tempat : Posyandu Dusun Plosorejo, Jombang

A. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu


menyusui dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan
diharapkan dapat memahami tentang kebutuhan-kebutuhan nutrisi yang harus
dipenuhi pada ibu yang sedang menyusui.

2. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit, ibu


menyusui dan semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan mengerti
apa yang telah disampaikan dengan kriteria hasil :

a. Peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk


ibu menyusui.

b. Peserta dapat menyebutkan 3 dari 5 syarat-syarat makanan bagi ibu


menyusui.

c. Peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang harus


dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.
d. Peserta dapat menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung
nutrisi dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan
nutrisi selama menyusui.

e. Peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per


hari untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui.

B. Materi (terlampir)

C. Kegiatan Belajar Mengajar

NO TAHAP WAKTU KEGIATAN


PENYULUH PESERTA
1 Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam a. Peserta menjawab
b. Memperkenalkan diri salam
c. Menyampaikan tujuan b. Peserta mendengarkan
d. Kontrak waktu c. Peserta mendengarkan
d. Peserta menyetujui
2 Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi materi. a. Peserta mendengarkan
dengan seksama.
b. Mengevaluasi secara
verbal pada pesertab. Peserta menjawab
penkes. beberapa pertanyaan
yang di lontarkan
c. Membagi leaflet
perawat.

c. Peserta menerima
leaflet
3 Penutup 5 menit a.Menyimpulkan hasila. Peserta
kegiatan. memperhatikan.

b. Mengakhiri b. Peserta menjawab


kegiatan dengan salam
mengucapkan salam

D. Metode Penyampaian
1. Ceramah

2. Diskusi

E. Media

1. Lembar Balik

2. Leaflet

3. Contoh Makanan

F. Setting Tempat

G. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses

a. Alat dan tempat dapat untuk digunakan sesuai rencana


b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi Hasil

a. 75% peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk
ibu menyusui dengan tepat.

b. 75% peserta dapat menyebutkan minimal 3 dari 5 syarat-syarat makanan bagi


ibu menyusui.

c. 75% peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan
tepat.

d. 75% peserta dapat menyebutkan jenis-jenis makanan yang mengandung nutrisi


dan harus dikonsumsi oleh ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama
menyusui dengan benar.

e. 75% peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per hari
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan tepat.

f. Penyuluh dapat melaksanakan tugas sesuai peran.


LAMPIRAN (MATERI)

YANG WAJIB DIKONSUMSI IBU MENYUSUI

Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian Ibu sepenuhnya diberikan
pada si buah hati. Sampai-sampai Ibu ‘lupa’ dengan kondisi Ibu sendiri. Padahal, setelah
melahirkan, masih ada tugas berat menanti Ibu, yaitu menyusui si kecil yang membutuhkan
kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi ketimbang di masa hamil.

Salah satu keberhasilan Ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan, baik di masa
hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI Ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya,
makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Artinya, Ibu harus
menambah konsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh selama menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI
dan kesehatan Ibu terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu Ibu dalam memproduksi
ASI.

Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa Ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu
menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya pada Ibu yang gizinya kurang baik,
biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam jangka waktu selama itu, bahkan tak jarang air
susunya tidak keluar.

Mengingat pentingnya ASI pada tumbuh kembang si kecil di masa awal kehidupannya,
ada baiknya bila Ibu mengupayakan agar ASI yang bermutu baik dapat diberikan pada si kecil
seoptimal mungkin. Caranya? Disini akan dibagikan kiat untuk mengoptimalkan ASI lewat
makanan bergizi, berikut aneka menu dan resep praktis yang tepat untuk ibu menyusui. Tak
hanya itu, juga akan dibagikan kiat-kiat khusus tentang cara tepat menurunkan berat badan
setelah melahirkan tanpa harus melakukan diet ketat yang dampaknya tentu tak baik untuk ibu
menyusui.

Gizi yang baik sama pentingnya bagi wanita hamil maupun menyusui. Berikut 3 alasan mengapa
nutrisi yang baik sangat berguna bagi anda:

1. PRODUKSI ASI MEMBUTUHKAN BANYAK ENERGI


Dalam hal gizi, kebutuhan bayi menyusui jauh lebih banyak dibandingkan masa
dalam kandungan. Hal ini disebabkan oleh laju pertumbuhan bayi yang sangat cepat. Pada 4
bulan pertama, berat badan seorang bayi menjadi dua kali lipat dibanding berat setelah 9
bulan dalam kandungan.

Dibutuhkan produksi ASI yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi
tersebut. Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak dengan masa
kehamilan.

2. NUTRISI YANG BAIK MENGOPTIMALKAN KUALITAS DAN KUANTITAS AIR SUSU


IBU

Kekurangan nutrisi menyebabkan produksi ASI menurun. Asupan vitamin yang


kronis selama hamil akan menghasilkan air susu yang juga rendah nutrisi esensial. Protein-
protein penting yang membantu mencegah infeksi pun akan berkurang jumlahnya.

3. NUTRISI YANG BAIK MEMBANTU MELINDUNGI KESEHATAN ANDA

Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka tubuh anda pun
menjadi sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Sekalipun asupan mineral rendah cenderung
tidak menurunkan kandungan mineral dalam air susu, tubuh andalah yang akan kekurangan
karena harus mengkompensasi asupan rendah itu.

Untuk itulah ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Beberapa
penelitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama
minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu yang gizinya kurang, biasanya tak mampu menyusui selama itu,
bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.

Ada beberapa syarat makanan bagi ibu menyusui, yakni:

1. Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang tidak menyusui.

2. Makanan harus seimbang dan bervariasi.

3. Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat merangsang seperti bumbu-
bumbu yang terlalu pedas.

4. Mengutamakan sayur-sayuran terutama sayuran berwarna hijau dan buah-buahan sebagai


sumber vitamin dan mineral.

5. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk minum susu.

Pendidikan Gizi Bagi Ibu Menyusui


1. Buatlah setiap gigitan berarti Makan makanan yang bermanfaat untuk menghasilkan susu
yang baik dari segi kualitas maupun kuantitas dan mempercepat kondisi setelah melahirkan.

2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai
dengan kebutuhan.

3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena
dapat memperpendek umur dan daya hidup.

4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting
sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.

5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral,
sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.

6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari
gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.

7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya
sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.

8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk
kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal
tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.

TAMBAHAN ENERGI YANG DIBUTUHKAN

Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan sebanyak 500 Kalori. Jadi jumlah
energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui per hari adalah 2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6
bulan kedua dan seterusnya dibutuhkan tambahan 550 Kalori atau jumlah energi per hari yang
dibutuhkan menjadi 2.450 Kalori.

Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, yang
dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215% dan lemak kurang lebih sebesar
10-20%. Nah, agar berhasil mencapai jumlah energi yang dibutuhkan per hari hendaknya ibu
menyusui menyiasati dengan menambah frekuensi makannya. Misalnya, dengan mengonsumsi
makanan selingan yang bergizi di antara dua waktu makan.

a. KALORI
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada waktu hamil. Pada
umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas kebutuhan hariannya.
Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda menyusui bayi kembar

Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan
mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan.

Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.

b. PROTEIN

Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan normal.

Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus mengkonsumsi 65 g
protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6 bulan kedua. Beberapa penyelidikan
menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar dari angka-angka tadi.

Apabila anda kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang.
Cadangan protein dalam tubuh anda juga akan berkurang.

Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging
sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang dan
serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga kaya protein.

Anda bisa juga mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman bergizi
seimbang, S-26* MAMA misalnya. Selain memberikan 9.5 g protein per sajian, S-26 MAMA
juga diperkaya dengan vitamin dan mineral lengkap.

c. DHA

Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya lihat dan mental
bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam air susu ibu. Para ahli
riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi.

Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari.

Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa minuman yang
diformulasikan secara khusus, seperti S-26 MAMA misalnya, telah diperkaya dengan DHA.

d. VITAMIN DAN MINERAL


Kandungan vitamin dalam air susu mencerminkan kandungan vitamin dalam makanan ibu.
Kecukupan mineral dari bayi yang disusui sangat tergantung pada air susu ibunya.

Kebutuhan vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal. Vitamin A,
vitamin B6, vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng sangat diperlukan selama masa menyusui.

e. VITAMIN A

Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun pada waktu
lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber penting dari vitamin A dan
karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran).
Penyelidikian menunjukkan bahwa karoten dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.

Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mcg vitamin A per
hari.

Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat
dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya.

Berdasarkan manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin menggunakan suplemen nutrisi yang
mengandung beta-karoten dan karotenoid lain sebagai sumber vitamin A. S-26 MAMA
diperkaya dengan karoteniod alami. MATERNA diperkaya dengan beta-karoten.

f. VITAMIN B6

Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Oleh karena
kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan lebih banyak vitamin B6.

Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi wanita menyusui.

Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber vitamin B 6 yang
baik.

g. VITAMIN D

Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu vitamin D juga
diperlukan untuk penyerapan kalsium.

Walaupun kebutuhan vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin—
setidaknya 5 mcg per hari. Bila anda kekurangan vitamin D maka bayi hanya menerima sedikit
kalsium dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko menderita ricketsia, satu penyakit yang
menyebabkan deformasi tulang.

Ikan, hati, dan kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi seperti S-26
MAMA dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan vitamin D.

h. ASAM FOLAT

Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara normal.

Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap hari.

Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka. Akan
tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa banyak asam folat dalam makanan yang dapat
diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu untuk menjamin asupan yang
memadai.

i. KALSIUM

Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot dan syaraf.

Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan hariannya harus terjamin.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila
asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari
tulang anda. Akibatnya anda beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang).

Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber
kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi,
belum tentu kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan suplemen.

j. SENG

Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. ASI
rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan bayi.

Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas.

Seafood, hati, dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita
menyusui justru mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh karena
itu penggunaan suplemen dapat membantu.

TAKARAN
Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang sedang
menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari dapat dicapai
dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut diingat bila jumlah energi sudah
terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein dan lemak juga ikut terpenuhi.
Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya.

Makanan Jumlah energi

3/4 gelas nasi seberat 100 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

2 buah kentang berukuran sedang seberat 200


175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
g

2 iris roti seberat 80 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

5 biskuit kraker seberat 50 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat

1 potong daging ukuran sedang seberat 50 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

1 butir telur ayam negeri seberat 60 g 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

50 g udang basah 95 Kalori, 10 g protein, dan 6 g lemak

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g


1 buah tahu ukuran besar seberat 100 g
karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g


2 potong sedang tempe seberat 50 g
karbohidrat

80 Kalori, 6 g protein, 3 g lemak, dan 8 g


2 1/2 sdm kacang hijau seberat 25 g
karbohidrat

Dampak kekurangan gizi pada ibu menyusui

Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.

SUMBER :

1. http://www.wyethindonesia.com/$$Kebutuhan%20Nutrisi.html?
menu_id=132&menu_item_id=3/10/12/09 16:10
2. http://www.wyethindonesia.com/$$Menyusui.html?menu_id=132&menu_item_id=1/10/12/09
16:11

3. http://dokteranakku.com/?p=7/10/12/09 16:12

4. http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/10/12/09 16:13

5. http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/makanan-sehat-asi-lancar//11/12/09 08:13

6. http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/gizi-untuk-ibu-menyusui/11/12/09 08:14
satuan acara penyuluhan(SAP) MP-ASI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Makanan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan individual.


Hal ini terutama pada tahun-tahun pertama dari kehidupan anak, makanan merupakan faktor
yang sangat penting bagi pertumbuhan yang normal dari setiap individu. Oleh sebab itu, dalam
rangka perkembangan dan pertumbuhan anak menjadi sehat dan kuat , perlu memperhatikan
makanan, tidak saja dari segi kuantitas (jumlah) jumlah makanan yang dimakan, melainkan juga
dari segi kualitas (mutu) makanan itu sendiri. Makanan yang banyak hanya akan
mengenyangkan perut, tetapi gizi yang cukup akan dapat menjamin pertumbuhan yang
sempurna.

Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam mengoptimalkan


pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat berdampak buruk
kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula. Dengan demikian
jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap pertumbuhan jasmani
manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Kurangnrya pengetahuan ibu terhadap gizi
yang diperlukan oleh bayi sesuai usianya menyebabkan masalah gizi yang mengganggu
kesehatan, diantaranya obesitas akibat makan terlalu banyak tanpa memperhatikan kebutuhan
gizi seimbang, gizi buruk, masalah pertumbuhan, dan sebagainya.
Ibu-ibu yang mempuyai bayi atau balita membutuhkan edukasi akurat dan komprehensif
tentang makanan pendamping ASI untuk mencapai perkembangan dan pertumbuhan balita yang
optimal. Oleh sebab itu, kami sebagai tenaga kesehatan akan melakukan penyuluhan tentang
makanan pendamping ASI untuk menekan angka penyakit terkait masalah gizi di desa
Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah definisi makanan pendamping ASI?


2. Bagaimana kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan?
3. Bagaimana cara pemberian MP-ASI pada bayi?
4. Bagaimana cara penyajian MP-ASI?

4.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
BAB II
PERENCANAAN STRATEGI

2.1 Advokasi
1. Sasaran : Ibu-ibu kader Desa Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
2. Tujuan : Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari Ibu-Ibu
Kader Desa Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang
sehingga acara promosi kesehatan ini berjalan lancar.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang gizi seimbang dalam makanan pendamping
ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu Kader Posyandu Makalah Ibu Kader
mendatangi pengetahuan pengetahuan mengerti
Di Posyandu ibu tentang tentang dan
. makanan pentingnya gizi mendukung
pendamping seimbang serta
ASI sesuai dalam menurunkan
usia bayi pemberian surat keputusan
makanan untuk
pendamping diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa

Kebondalem,
kecamatan
Bareng,
kabupaten
Jombang

2.2 Social Support (Kemitraan)

1. Sasaran : Kader desa Kebondalem, kecamatan Bareng, Jombang


2.Tujuan : Kader mengetahui dan ikut berperan dalam meminimalkan
angka penyakit mengenai masalah gizi yang terjadi di desa
Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan pentingnya gizi seimbang dalam pemberian
makanan pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Kader Kantor Makalah Bapak dan ibu
mendatangi pengetahuan pengetahuan kader kader mengerti
di kantor ibu tentang tentang dan
kader makanan pentingnya gizi mendukung
pendamping seimbang serta
ASI sesuai dalam menurunkan
usia bayi. pemberian surat keputusan
makanan untuk
pendampin diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa

Kebondalem,
kecamatan
Bareng,
kabupaten
Jombang

2.3 Empowerment
1. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Kebondalem,
kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
2. Tujuan : Ibu mengetahui pentingnya gizi seimbang dalam
pemberian makanan pendamping ASI sehingga dapat
menekan angka penyakit terkait masalah gizi pada bayi dan
balita.
3. Pokok Bahasan : Pentingnya gizi seimbang dalam pemberian makanan
pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu yang Di lapangan Laptop, Ibu mengetahui
mengadakan pengetahuan pengetahuan memiliki desa LCD tentang
Kebondalem
,
penyuluhan ibu tentang tentang bayi dankecamatan Proyektor, pentingnya gizi
makanan pentingnya gizi balita di desaBareng, Leaflet seimbang
pendamping seimbang Kebondalem, kabupaten dalam
ASI sesuai dalam kecamatan Jombang pemberian
usia bayi pemberian Bareng, makanan
makanan kabupaten pendamping
pendamping Jombang ASI
ASI.
BAB III
RENCANA ACARA PENYULUHAN

3.1 Satuan Acara Penyuluhan (SAP)

Topik : Gizi seimbang dalam pemberian makanan pendamping


ASI
Sasaran : Ibu yang memiliki bayi usia 6-24 bulan di desa
Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang
Waktu : 90 Menit
Tempat : Lapangan desa Bekare
Tujuan Umum : Untuk menekan angka penyakit akibat masalah
gizi pada bayi dan balita di Indonesia
Tujuan Khusus : Untuk memberikan pengetahuan pada ibu yang memiliki bayi
usia 6 – 24 bulan mengenai makanan pendamping ASI sesuai usia bayi di desa Kebondalem,
Kec Bareng, Kab Jombang
Metode : Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan metode
yaitu ceramah
Media : Kegiatan promosi kesehatan ini menggunakan media
pendukung yaitu laptop, LCD proyektor dan leaflet
Alat Evaluasi : Setelah di beri lembar pertanyaan audien dapat menjawab
sehingga dapat di simpulkan bahwa audien telah
mencerna materi dengan baik
Pertanyaan dari audien : 1. Bagaimana cara memilih menu yang baik untuk
kebutuhan bayi kita mengingat uang kita yang terbatas
untuk membeli daging dan ikan? (Ibu Amelia)
2. Apakah setelah menyusui 6 bulan kita boleh berhenti memberikan ASI dan beralih ke susu
formula dan sebagai gantinya kita memberi anak kita dengan gizi seimbang ?(Ibu Afid)
3. Anak saya susah makan tapi senang ngemil jajan,
apakah itu dapat memenuhi gizinya lalu
bagaimana cara agar anak saya tidak susah makan?
(Ibu Astia)

3.2 Materi Penyuluhan (Terlampir)

3.3 Kegiatan Operasional

Tahapan Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Audient


Pendahuluan10 Menit Membuka Mendengar dan
Menjawab
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan maksud dan tujuan
penyuluhan

4. Menggali pengetahuan ibu ibu


tentang gizi seimbang

Penyajian 60 Menit Menjelaskan definisi dari makanan Mendengar dan


pendamping ASI Melihat
Menjelaskan tentang kebutuhan gizi
pada bayi sesuai usia
Menjelaskan tentang resep makanan
pendamping ASI
Mendemonstrasikan cara penyajian
makanan gizi seimbang untuk bayi dan
balita
Penutup 20 menit 1. Memberi kesempatan pada audien untuk Audien
bertanya menanyakan
2. Melakukan evaluasi pada audien dengan tentang hal-hal
memberikan lembar khusus untuk di yang belum di
jawab mengerti dan
3. Menarik kesimpulan narasumber
menjawab
pertanyaan yang
di sampaikan.

3.4 Evaluasi

3.4.1 Evaluasi Struktur

1. Peserta hadir ditempat penyuluhan


2. Penyelenggaraan penyuluhan yang dilaksanakan di lapangan desa Bekare, kecamatan Bungkal,
kabupaten Ponorogo
3.4.2 Evaluasi Proses

1. Peserta antusias terhadap materi penyuluhan


2. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan sebelum acara penyuluhan selesai.
3. Peserta mengajukan pertanyaan
4. Peserta mampu menjawab pertanyaan sekilas tentang materi penyuluhan
5. Peserta penyuluhan memahami tentang gizi seimbang dalam pemberian makanan pendamping
ASI disesuaikan dengan usia bayi
BAB IV
LAMPIRAN MATERI KEGIATAN

4.1 Definisi Makanan Pendamping ASI


Makanan pendamping ASI atau bisa disebut MP-ASI adalah makanan yang diberikan
kepada bayi selain ASI, dimana jenis dan karakter dari makanan tersebut disesuaikan dengan
umur bayi.
MP-ASI diberikan mulai usia 4 bulan sampai 24 bulan. Semakin meningkat usia
bayi/anak, kebutuhan akan zat gizi semakin bertambah karena tumbuh kembang, sedangkan ASI
yang dihasilkan kurang memenuhi kebutuhan gizi. MP-ASI merupakan makanan peralihan dari
ASI ke makanan keluarga. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap
baik bentuk maupun jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak. Pemberian
MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk pertumbuhan fisik dan
perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada periode ini. Tujuan pemberian
makanan pendamping ASI yaitu menurut shollihin (1999) yaitu :
1. Untuk menambah energi
2. Membantu dalam proses pertumbuhan bayi
3. Sebagai makanan pelengkap
4. Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah, mencium dan menelan serta melakukan
adaptasi pada makanan yang mengandung energi tinggi.
5. Guna memenuhi zat-zat gizi yang belum dipenuhi oleh asi guna menunjang proses pertumbuhan
agar tetap optimal.
4.1.1 Usia dalam Pemberian MP-ASI
Menurut lewis ( 2004 ) kebutuhan nutrisi yang harus dikonsumsi oleh bayi yaitu :
1. Usia 0-6 bulan
Bayi hanya diberi ASI saja lebih sering, karena ASI banyak mengandung zat-zat antibody yang
sangat dibutuhkan oleh tubuh ,serta sangat baik untuk masa pertumbuhan otak bayi.
2. Usia 6-9 bulan
Makanan yang cocok diberikan diantaranya bubur, tepung beras, bubur encer, pisang lumat, dan
pepaya lumat.
3. Usia 9-12 bulan
Bayi diberikan ASI dan makanan pendamping seperti makanan bubur, nasi dan menginjak usia
10 bulan bayi mulai diperkenalkan makanan keluarga.
4. Usia 12-24 bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x sehari
dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari.
Menurut WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a. Tidak ada bakteri pathogen
b. Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c. Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d. Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e. Makanan mudah dicerna
f. Disukai oleh anak
g. Makanan tersedia dan terjangkau
4.1.2 Cara Pemberian MP- ASI pada Bayi
1. Berikan secara hati-hati sedikit demi sedikit dari bentuk encer kemudian yang lebih kental
secara berangsur – angsur.
2. Makanan diperkenalkan satu persatu sampai bayi benar-benar dapat menerimanya.
3. Makanan yang dapat menimbulkan alergi diberikan paling terakhir dan harus dicoba sedikit
demi sedikit misalnya telur, cara pemberiannya kuningnya lebih dahulu setelah tidak ada reaksi
alergi, maka hari berikutnya putihnya.
4. Pada pemberian makanan jangan dipaksa, sebaliknya diberikan pada waktu lapar
( Notoatmodjo, 1998: 138 ).
4.1.3 Tahap-Tahap Pemberian MP-ASI
Dalam pemberian MP-ASI terdapat beberapa tahapannya yaitu :
1. Mutu bahan makan, mutu bahan makanan yang baik sangat membantu dalam proses
pertumbuhan karena yang terkandung dalam makanan sangat tinggi.
2. Tekstur dan kekentalan makanan , bayi dengan tekstur makanan lumat atau cair akan
membantu dalam proses makan secara bertahap.
3. Jenis makanan, bayi yang secara dini diperkenalkan satu per satu jenis makanan supaya
mengenal dengan baik sehingga nantinya dengan perkembangan waktu yang dapat menerima
makan yang baru.
4. Jumlah atau porsi makanan, pemberian makanan secara bertahap merupakan cara yang tepat
dalam proses makan.
5. Urutan pemberian MP-ASI ,makanan yang diberikan secara berahap dan berurutan dari
makanan yang ringan kemudian agak padat ,seperti makan saring ,nasi tim, sari jeruk dan jus
kemudian dilanjutkan dengan sayuran dan daging.
6. Jadwal waktu makan ,jadwa makan yang diperlukan bagi bayi sangat bervaiasi tergantung
tingkat lapar pada bayi. Jadwal yang sesuai dengan keadaan lapar atau haus yang sangat
berkaitan dengan pengosongan lambung sehingga saluran cerna siap untuk diidi makanan
( ferdinan ,2008 )
4.1.4 Prinsip Dasar Pemberian MP-ASI
1. Bayi disuapi, batita dibantu makan sendiri. Ikuti isyarat lapar-kenyang anak.
2. Beri makan perlahan dan sabar, jangan paksa.
3. Eksperimen berbagai kombinasi, rasa, tekstur dan cara menggugah selera makan anak.
4. Ingatlah bahwa anak belajar ketika makan, maka berikan kasih sayang dan perhatian

4.2 Kebutuhan Gizi pada Bayi

4.2.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama


Kecerdasan balita sangat tergantung dari perkembangan otaknya, perkembangan otak
sangat tergantung pada asi asupan bahan makanan dan gizi yang dikandungnya. Untuk itu
pemenuhan gizi tnggi diperlukan sekali bagi balita, khususnya untuk tahun pertama. Para pakar
menyebut usia pertama bayi sebagai usia emas yang harus dijaga dengan sebaik-baik perlakuan.
Pada usia 0-6 bulan sangat dianjurkan mencukupi kebutuhan bayi dengan ASI eksklusif. Akan
tetapi jika tidak memungkinkan, maka perlu makanan pendamping ASI yang ketat mutu gizinya.
Pertumbuhan bayi yang jauh lebih pesat daripada orang dewasa juga mengakibatkan
membutuhkan gizi yang jauh lebih banyak pula. Energi yang dibutuhkan bayi mencapai 100
hingga 200 kkal/kg berat badan. Dari usia 0-6 bulan belum boleh diberi makanan atau minuman
selain ASI. Hal tersebut karena ASI masih mencukupi kebutuhan gizi yang diperlukan bayi.
Akan tetapi ketika usia bayi mulai meninggalkan angka 6 bulan, maka kebutuhan gizinya
bertambah. Walaupun masih menjadi sumber makanan utama namun bayi membutuhkan
makanan pendamping untuk mengimbangi tingkat pertumbuhannya.
Ibu harus berhati-hati dalam memilih makanan pendamping ASI karena masa itu organ
pencernaan bagi bayi belum berkembang sempurna. Ibu dapat memulai dengan memberikan
makanan bertekstur cair sebagai pendamping ASI. Misalnya bubur tepung cair atau dengan jus
buah. Tepung yang digunakan bisa berasal dari tepung kacang hijau, tepung beras, atau yepung
maizena.
4.2.2 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 6 - 9 Bulan

Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang diberikan bisa
lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan makanan tambahan yang
bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan yang
dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1. Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk manis, apel dan pir.
Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
2. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara memberikannya bisa
direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
3. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur dengan bahan
makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan hewani
contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi). Hati-hati pada pemberian telur
setengah matang karena bakteri salmonella pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada
bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
4. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut misalnya keju
muda.
5. Bubur tepung atau bubur susu.
6. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi
bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat besi, protein
dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi lebih banyak
dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan. WHO dan
UNICEF merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru untuk
dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai dari
makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung beras
merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi cair.
Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah
yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik
untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.
4.2.3 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan

Usia 9 – 12 bulan merupakan masa-masa akhir tahun pertama bayi.


Pada usia ini bayi akan mulai beradaptasi untuk memasuki masa anak-anak. Pemberian makanan
pada bayi usia ini tidak lagi untuk memicu tumbuhnya gigi akan tetapi lebih untuk
memperkenalkan berbagai macam makanan kepada bayi.
Setiap orang memang harus mengonsumsi berbagai macam makanan agar kebutuhan
gizinya terpenuhi. Sebab sumber makanann yang satu akan memiliki kandungan gizi yang
berbeda dengan yang lain. Selain itu juga tidak ada satu bahan makanan pun yang memilki
kandungan gizi lengkap. Sehingga jika tidak mengonsumsinya secara bergantian, maka
kandungan gizi tersebut dapat kita peroleh semua. Sumber makanan yang satu akan melengkapi
yang lain.
Seperti yang sudah diutarakan sebelumnya bahwa sejak awal dalam kandungan ibu
memegang peranan sangat penting. Demikian pula pada masa-masa ini. Ibu diharapkan dapat
menerapkan pola makan yang baik untuk bayinya. Pola makan yang tidak hanya memperhatikan
gizinya saja, melainkan juga kemampuan alat pencernaan anak dalam mencerna makanan.
Makanan tambahan pada bayi usia ini tidak lagi terpaku pada makanan cair. Biasanya bayi akan
mulai diperkenalkan dengan makanan yang memiliki tekstur lebih padat. Misalnya nasi tim.
Guna melengkapi kebutuhan bayi, nasi tim tersebut dapat ditambahkan dengan berbagai sumber
makanan nabati dan hewani.
Sumber bahan makanan nabati yang bisa diberikan pada bayi misalnya wortel. bayam,
brokoli, dan kangkung. Sedangkan untuk sumber bahan makanan hewani misalnya telur, daging,
dan ikan. Ibu juga boleh memperkenalkan berbagai rasa bumbu sederhana. Misalnya saja
bawang putih, bawang merah, daun bawang, dan bawang bombay. Pengolahan bisa dilakukan
dengan cara direbus, dikukus, ditim, atau ditumis.
Pada balita usia 9 bulan keatas sudah bisa diperkenalkan dengan bumbu rempah sebagai
penyedap masakan. Seringkali bila kita memikirkan bumbu penyebab untuk makanan yang kita
buat, yang terpikirkan adalah gula dan garam. Perkenalkanlah bumbu rempah pada bayi anda
sehingga pengenalan makanan keluarga seperti yang biasa anda masak tidak perlu harus ditunda
sampai bayi berusia batita.
4.2.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan
Bayi tetap terus diberi ASI dan makanan lengkap sekurang-kurangnya diberikan 3x
sehari dengan porsi yang sedikit dan diberikan makanan selingan 2-3x sehari. Pada usia ini
berikan makanan pada bayi anda dengan tekstur agak kasar dan lauk pauk dari pangan hewani
dan nabati seperti makanan orang dewasa. Berikan buah-buahan setelah makan atau bisa
ditambah segelas susu untuk pemenuhan kalsium karena usia ini bayi anda akan siap untuk
disapih.
Berikan makanan selingan seperti biscuit 2 kali sehari dan hindari memberikan makanan
manis sebelum waktu makan karena bisa mengurangi nafsu makan. Ajak anak makan bersama di
ruang makan agar anak terbiasa makan bersama keluarga. Pada usia ini biasanya bayi sulit
makan karena itu perlu variasi makanan setiap harinya serta buatlah makanan semenarik
mungkin bagi bayi seperti bentuk makanan menyerupai tokoh kartun kesukaannya. Menurut
WHO ( 2003 ) tentang makanan pendamping yang baik untuk bayi adalah:
1. Makanan yang dimakan dapat memenuhi kebutuhan terutama zat-zat besi, kalsium, vitamin
A,B,C,D,K.
2. Bersih dan aman.
a) Tidak ada bakteri pathogen
b) Tidak ada bahan kimia lainnya yang berbahaya
c) Makanan yang disajikan tidak terlalu panas
d) Makanan yang disajikan tidak terlalu pedas
e) Makanan mudah dicerna
f) Disukai oleh anak
g) Makanan tersedia dan terjangkau

4.3 Menu Sehat Makanan Pendamping ASI


4.3.1 Bayi Usia 6 Bulan Pertama
Berikan bayi ASI saja tanpa pedamping makanan atau minuman apapun.
4.3.2 Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 6 – 9 Bulan
1. Bahan :
a. Susu bubuk 2 sendok makan
b. Tepung Beras 2 sendok makan (bisa diganti dengan tepung kacang hijau atau tepung beras
merah)
2. Cara Membuat:
a. Larutkan tepung beras dan susu dengan air secukupnya
b. Aduk hingga rata
c. Panaskan diatas kompor dengan api kecil
d. Aduk sampai matang
e. Bubur siap disajikan pada bayi selagi hangat

4.3.3 Makanan Pendamping ASI Bayi Usia 9 – 12 Bulan


1. Bahan :
a. Beras 2 sendok makan
b. Ikan 10 gram (bisa diganti tahu, tempe, hati ayam atau telur 1 butir)
c. Santan 1 sendok makan (bisa diganti minyak kelapa)
d. Garam secukupnya
e. Air 3 gelas
f. Daun bayam 10 lembar (bisa diganti wortel, kangkung atau sayuran lain)
2. Cara Membuat
a. Haluskan semua bahan
b. Tuang air pada panci, tunggu hingga air mendidih
c. Masukkan semua bahan kedalam panic kecuali bayam
d. Masaklah dengan api kecil hingga setengah matang
e. Masukkan bayam yang sudah dicuci bersih kedalam panic hingga masakan hamper matang
f. Tambahkan garam secukupnya
g. Aduk sampai matang
h. Makanan siap disajikan kepada bayi selagi hangat
4.3.4 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 12 – 24 Bulan
1. Bahan
a. Telur ayam 1 butir
b. Sayap ayam 1 potong
c. Wortel 1 buah ukuran kecil, kubis, makaroni,kacang panjang, daun bawang dan daun seledri,
brokoli secukupnya
d. Garam dan rempah-rempah secukupnya
e. Beras secukupnya
f. Air 3 gelas
g. Mentega secukupnya

2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus
dengan mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun yang
disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

5.1.1 Kesimpulan Umum

Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat
berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula.

Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap
pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu perlu
diketahui bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia tertentu.

5.1.2 Kesimpulan Khusus

Ibu-ibu yang mengikuti penyuluhan di desa Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten


Jombang telah menerima dan memahami materi penyuluhan yang telah disampaikan.
Diharapkan ibu-ibu dapat menindaklanjutinya pemahaman yang didapat dan lebih cermat dalam
memilih pemenuhan gizi pada bayinnya sesuai dengan usia.

5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 – 24
bulan, karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang pesat
untuk itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.
2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari
hewani namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu dikonsumsi
setidaknya 5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis
tertentu saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 – 24 bulan).
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MAKANAN PENDAMPING ASI

A. TOPIK

Makanan Pendamping ASI

B. ALASAN PEMILIHAN TOPIK

Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24 bulan melalui perbaikan
perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang dapat dipisahkan
dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Ketidaktahuan tentang cara pemberian
makanan bayi dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung
dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak,
khususnya pada umur dibawah 2 tahun (baduta).

C. SASARAN

1. Langsung

Seluruh ibu-ibu menyusui

2. Tidak langsung

Semua peserta yang mengikuti pendidikan kesehatan.

D. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum

Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang makanan pendamping ASI diharapkan,


ibu menyusui mengetahui tentang makanan pendamping ASI.

2. Tujuan Instruksional Khusus

Setelah mengikuti penyuluhan kesehatan makanan pendamping ASI, diharapkan ibu


menyusui dapat:

a. Menjelaskan makanan pendamping ASI.

b. Menyebutkan apa saja makanan pendamping ASI yang boleh dikonsumsi.

c. Menyebutkan apa saja makanan pendamping ASI yang tidak boleh dikonsumsi.

E. WAKTU

Hari/Tanggal : Minggu, 7 November 2021

Tempat : Posyandu Dusun Plosorejo

Waktu : jam 10.00 WIB s/d selesai

F. MATERI : Terlampir

G. KEGIATAN BELAJAR MENGAJAR

KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PERAWAT PESERTA
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam a. Peserta menjawab
salam
b. Persepsi tentang
Makanan b. Peserta menjawab
Pendamping ASI dengan benar
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi materi a. Peserta mendengarkan
tentang Makanan dengan seksama
Pendamping ASI
b. Peserta
b. Menjelaskan cara memperhatikan
membuat dan
c. Peserta menjawab
menyajikan Makanan
beberapa pertanyaan
Pendamping ASI
yang dilontarkan
c. Mengevaluasi secara perawat
verbal pada peserta
penkes
3. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil a. Peserta
kegiatan memperhatikan

b. Mengakhiri kegiatan b. Peserta menjawab


dengan mengucapkan salam
salam

H. METODE PENYAMPAIAN

a. Ceramah

b. Demonstrasi

c. Diskusi

I. MEDIA

a. Leaflet

b. Lembar balik

c. Alat peraga

J. SETTING TEMPAT
: Audience : Observer : Demonstrator

: Penyaji SAP : Moderator : Penanggungjawab

K. Pembagian Peran

1. Penanggung jawab : Usfatun

Khasanah

2. Tugas:

a. Membuat satuan acara pengajaran

b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan mulai dari awal sampai akhir kegiatan
yang berkaitan dengan Penkes Makanan Pendamping ASI.

3. Moderator: Yuliana Eka Saputri

4. Tugas:

a. Membuka dan menutup acara

b. Memperkenalkan anggota

5. Demonstrator : Ainun, Anita

6. Tugas: Mendemonstrasikan Makanan Pendamping ASI

7. Observer: Arroqi

Tugas: Mengamati jalannya pelaksanaan kegiatan Penkes Makanan Pendamping ASI


mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai evaluasi.

8. Penyaji Materi : Usfatun Khasanah

Tugas: Menyajikan dan menjelaskan tentang materi Makanan Pendamping ASI.

L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur

a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan

b. Alat dan tempat siap

c. Sudah di bentuk struktur organisasi atau pembagian peran

d. Penyuluh dan peserta siap

2. Evaluasi proses

a. Alat dan tempat dapat di gunakan sesuai rencana

b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan

3. Evaluasi hasil

a. 80 % peserta dapat menjelaskan tujuan makanan pendamping ASI.

b. 80 % peserta dapat menyebutkan hal-hal yang perlu diperhatikan sebelum


memberikan makanan pendamping ASI.

c. 80 % peserta dapat menyebutkan dan mempraktekan cara membuat dan menyajikan


makanan pendamping ASI.

MAKANAN PENDAMPING ASI

A. PENGERTIAN MP-ASI

1. Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.

2. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbASIs susu menuju ke
makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral.
Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan
makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian
depan ke lidah bagian belakang.
3. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak .

4. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.

Indikator bahwa bayi siap untuk menerima makanan padat :

a. Kemampuan bayi untuk mempertahankan kepalanya untuk tegak tanpa disangga,

b. Menghilangnya refleks menjulurkan lidah,

c. Bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara membuka mulut,
lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk mrnunjukkan rasa lapar, dan menarik
tubuh ke belakang atau membuang muka untuk menunjukkan ketertarikan pada
makanan.

B. PERMASALAHAN DALAM PEMBERIAN MP-ASI

Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan
anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini
memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan pendekatan
yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat.
Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 6 bulan memerlukan MP-
ASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan pertambahan umur
bayi dan kemampuan alat cernanya.

Beberapa permasalahan dalam pemberian makanan bayi/anak umur 0-24 bulan :

1. Pemberian Makanan Pralaktal (Makanan sebelum ASI keluar)

Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,
pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini sangat
berbahaya bagi kesehatan bayi, dan mengganggu keberhASIlan menyusui.

2. Kolostrum dibuang

Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada
bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari
penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat

Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan
konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat
bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.

4. MP-ASI yang diberikan tidak cukup

Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup
baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan
ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat
menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta beberapa
vitamin penting yang larut dalam lemak.

5. Pemberian MP-ASI sebelum ASI

Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat menyebabkan
ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama
diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan
bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI.
Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu
baru MP-ASI.

6. Frekuensi pemberian MP-ASI kurang

Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak
tidak terpenuhi.

7. Pemberian ASI terhenti karena ibu kembali bekerja

Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui
dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena kurangnya
pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu bekerja. Hal ini menyebabkan
konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang
diperhatikan.

8. Kebersihan kurang

Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan dan
memberikan makanan pada anak. MASIh banyak ibu yang menyuapi anak dengan
tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang
mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan
timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan lain-lain.

9. Prioritas gizi yang salah pada keluarga

Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga yang lebih
besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak baduta dan bila makan
bersama-sama anak baduta selalu kalah.

C. HAL-HAL YANG HARUS DIINGAT DALAM PEMBERIAN MAKANAN


PENDAMPING ASI

1. Jenis-jenis makanan padat antara lain :

a. Pisang.

Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.
Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya
diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup
dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak
anda yang belum punya gigi saat ini.

b. Bubur beras merah.

Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di
supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat
mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu
formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah
sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.

c. Sayuran.

Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang
dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan
sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci
sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.

d. Sereal/biscuit bayi.

Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit
agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.
2. Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur
bayi:

a. Bayi 0 – 6 Bulan

Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping, dengan
ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang sampai
dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal
tertentu yang menyangkut kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian
makanan penunjang bisa dilakukan.

Pada usia 3-4 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan air jeruk
manis. Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik) disesuaikan dengan
keperluan masing-masing bayi. Makanan padat bayi pertama ini (bubur susu) dapat
dibuat dari tepung seperti tepung beras, jagung atau havermouth dengan
ditambahkan susu dan gula. Pemberian bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.

Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus
waspada kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi, pemberian
telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7 bulan ke atas.

Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan sekitar
jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberi
apa-apa. Pada bayi usia 5-6 bulan dapat diberikan 2x bubur susu sehari, buah-
buahan dan juga telur.

b. Bayi 6 – 8 Bulan

Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan
campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber
protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber
protein nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel.
Sehingga nasi tim ini merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.

Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat pencernaan.

c. Bayi 8 – 12 Bulan

Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari
sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00
sebagai makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 – 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya
anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain
sehingga anak bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita
penyakit malnutrisi energi protein.

Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran
pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan
abyi menerima makanan 3x sehari

3. Makanan Buatan dan Susu Formula

Memberikan makanan buatan hanya dibenarkan bila menyusui tidak dapat


dilaksanakan, misalnya produksi ASI tidak ada atau sangat kurang. Susu formula
sebagai pengganti ASI kebanyakan dibuat dari susu sapi. Hampir semua tersedia dalam
bentuk bubuk dan hanya memerlukan pengenceran dengan air matang sebelum
disajikan. Pengganti ASI (PASI) ini dapat dikelompokan berbagai macam baik menurut
rasa, menurut Ph cairan, kadar nutrien, bahan utama protein, maksud penggunaan
maupun menurur komposisi nutriennya.

Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah cukup
mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang
disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu
diperbanyak terutama jika bayi masih menangis atau belum puas.

4. Pentingnya Variasi

Untuk memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis makanan. Tunggu
paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan makanan jenis lain. Adanya tenggang
waktu membuat bayi makin mengenal dan bisa menerima makanan barunya. Reaksi
alergi biasanya baru muncul beberapa hari setelah jenis makanan itu dikonsumsi. Jika
timbul reaksi alergi jenis tertentu, Anda jadi tahu persis penyebabnya.

Sebagian pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran hijau dulu,
sehingga pola citarasa bayi tidak ‘termanjakan' dengan rasa manis dari buah-buahan.
Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos belaka. Menurut mereka, bayi terlahir
dengan menyukai yang manis-manis. Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini,
dan melihat mana yang paling pas buat bayi Anda.Yang pasti, mengombinasikan
berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera makannya
plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa makan
makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang dibutuhkannya.
5. Jadikan Sebagai Rutinitas

Waktu makan—sarapan, makan siang dan makan malam—harus Anda terapkan secara
konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan bayi perlu dilatih untuk belajar
menerima, mencerna, serta menyerap makanan pada waktu-waktu yang ditentukan.
Untuk masing-masing waktu makan itu, sajikan kelompok makanan yang ada dalam
tabel 'Jadwal pemberian makanan si kecil' . Perlu dicatat, kalau kenyang si kecil akan
memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan kepala. Jadi, jangan
takut si kecil akan makan secara berlebihan.

6. Mulai Memperkenalkan Biskuit

Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu makan.
Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa membawa
tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri
biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya,
bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.

7. Gizi Penting untuk Usia 6-12 Bulan

Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke
atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari
paling bawah ke paling atas:

a. Sumber karbohidrat , yakni roti, jagung, nasi, cereal , dan sebagainya, dikonsumsi
sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.

b. Sumber zat pengatur , yaknis sayuran dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-
50 g mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-75 g.

c. Sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/hari. Protein lainnya
dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam kampung (paha bawah), telur
(1/2–1 butir), daging (1/2 potong sedang/20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok
makan), tahu (1 potong/50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1 potong
sedang/20 g).

Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak sebanyak 1/2 sendok teh.

8. Masalah Makanan yang Bisa Timbul Bagi Bayi Usia 6-8 Bulan

Alergi makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah seseorang
mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh pada
orang tersebut. Bila salah satu dari Anda atau pasangan Anda punya riwayat alergi
makanan, risikonya pada si kecil meningkat sampai 20-30%. Jika Anda berdua alergi,
risikonya pada anak naik lagi hingga 40-70%.

Tanda-tanda si kecil mengalami alergi makanan, antara lain:

a. Ruam di kulit

b. Diare

c. Muntah

9. Kebutuhan Energi MP – ASI

a. Usia 6 – 8 bulan : 200 kkal/hari

b. Usia 9 – 11 bulan : 300 kkal/hari

c. Usia 12 – 23 : 550 kkal/hari

10. Jadwal pemberian mp-asi

UMUR JENIS JUMLAH PEMBERIAN MAKANAN


PER HARI
0 – 4 bulan ASI (eksklusif) Sekehendak
4 – 6 bulan ASI Sekehendak

Sari buah 1–2x

Bubur susu 1–2x


6 – 9 bulan ASI Sekehendak

Sari buah 1–2x

Bubur susu 1–2x

Tim saring 1x

Telur 1x
9 – 12 ASI Sekehendak
bulan
Sari buah 1–2x
Bubur susu 1x

Tim saring 2x

Telur 1x

11. Tips dan trik pemberian mp – asi

a. MP – ASI untuk 6 bulan hendaknya di masak semi cair

b. Frekuensi MP – ASI diberikan 1 – 2 x perhari

c. Tingkatkan tekstur makanan bayi menjadi lebih besar pada usia 9 bulan

d. Mulailah dengan makanan yang tidak menyebabkan energi

e. Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak akan menambah nutrisi, juga
akan mempengaruhi pola kebiasaan makan bayi

f. Pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan pengental / perasa
buatan

g. Sesuaikan jumlah makanan dan berikan makanan dalam jumlah bertahap

h. Suhu MP – ASI harus dalam suhu ruangan (hangat – hangat kuku)

i. Higienis : makanan harus terjaga kebersihannya

12. Contoh beberapa mp – asi

a. Beras Merah Brokoli

Bahan : 2 sdm tepung beras merah

50 gr brokoli

50 ml air

50 ml ASI/formula

Cara Membuat :
1) Bersihkan brokoli per kuntum, cuci bersih lalu dikukus. Setelah matang campur
dengan air dan dihaluskan dengan menggunakan blender.

2) Siapkan panci tuang hasil blender brokili dan tepung beras merah, masak dalam
api kecil hingga matang dan kental.

3) Setelah agak dingin campur dengan ASI, saring dengan menggunakan saringan
kawat.

4) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.

b. Pure Apel

Bahan : 1 bh apel

50 ml ASI/formula

Cara Membuat :

1) Kupas kulit apel, potong-potong kecil kemudian dikukus hingga lunak. Haluskan
apel kukus dengan menggunakan blender, campur dengan ASI. Kemudian
saring dengan menggunakan saringan kawat.

2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.

c. Pure Pisang

Bahan : 1 bh pisang

50 ml ASI/formula

Cara Membuat :

1) Pisang dikupas dan potong-potong kecil, haluskan dengan garpu tambahkan ASI
untuk mengencerkan. Saring dengan menggunakan saringan kawat.

2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.

d. Pure Pepaya Jeruk

Bahan : 1 iris sedang papaya California

50 ml jeruk baby
Cara Membuat :

1) Kupas papaya, ambil dagingnya, potong-potong kecil. Tambahkan jeruk baby


dan haluskan dengan menggunakan blender. Saring dengan saringan kawat.

2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.

DAFTAR PUSTAKA

- http://papadanmama.com/2009/06/4-makanan-padat-bergizi-untuk-bayi-anda/

- http:/bayisehat.com

- http://parentingislami.wordpress.com/2008/05/27/makanan-pendamping-asi-mp-asi/

http://pondokibu.com/tag/makanan-pendamping-asi-mp-asi/

SATUAN ACARA

PENYULUHAN (SAP)

Judul : Diit Tinggi Kalori Tinggi Protein + ektra putih telur

Sub Pokok bahasan : - Pengertian diit TKTP

- Fungsi protein

- Tujuan pemberian TKTP

- Aturan makan TKTP ekstra putih telur

- Bahan makanan yang baik

- Contoh perencanaan menu makanan pasien

Tanggal/ jam : 10 Oktober 2011/ wib

Waktu Penyuluhan : 10 Menit


Sasaran : Pasien dan keluarga pasien

Tempat :

Penyaji :

A. Tujuan Intruksional

1. Umum :

Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami lebih

jauh tentang aturan makan TKTP dan ekstra putih telur.

2. Khusus :

a. Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang pengertian diit TKTP

b. Pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang fungsi protein

c. Pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang tujuan pemberian dan aturan makan TKTP

ekstra Putih telur

d. Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang bahan makanan yang baik

e. Pasien dan keluarga pasien mengetahui contoh perencanaan menu makanan pasien

B. Metode

1. ceramah

2. Tanya jawab

C. Media

o Lembar balik

o leaflet

D. Kegiatan Penyuluhan
No TAHAP KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PASIEN

PENYAJI
1. Pendahuluan 2 menit  Ucapan salam Menjawab

 Menjelas Memperhatikan

kan tujuan Mendengarkan

penyuluhan dan

manfaat yang

diambil dari

 penyuluhan

Melakukan

kontrak waktu
2. Isi penyajian 8 menit Menjelaskan Mendengarkan

Materi Bertanya

 Penyuluhan 

Pengertian diit

 TKTP
Fungsi protein

Tujuan

pemberian diit

TKTP dan aturan

makan ekstra putih

telur

Menjelaskan

bahan makanan yang

baik
 Contoh menu

makanan
3. Penutup 5 menit  Menyimpulkan Menjelaskan

 Mengevaluasi kembali

 Ucapan salam Menjawab salam

E. Evaluasi

1. Sebutkan tujuan pemberian diit TKTP!

2. Jelaskan pentingnya kandungan protein untuk tubuh!

3. Contoh menu makan!

F. Materi Pembelajaran

Terlampir

Diit Tinggi Kalori Tinggi Protein + ektra putih telur


1. Pengertian diit TKTP

Diit TKTP adalah aturan makan yang mengandung energi dan protein tinggi dari pada makanan

biasa

2. Fungsi protein :

a. Sebagai zat pembangun

b. Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan

c. Sebagai zat pengatur, mengatur proses– proses metabolisme

d. Sebagai mekanisme pertahanaan tubuh melawan infeksi berbagai mikroba.

e. Sumber energi

3. Tujuan pemberian:

a. Memberikan kemampuam cukup untuk memenuhi kebutuhan kalori dan protein.

b. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.

c. Menambah berat badan hingga mencapai normal

d. Mempercepat proses penyembuhan luka

4. Aturan makan TKTP ekstra Putih telur

Didalam putih telur terdapat kandungan protein yang lebih tinggi. Putih telur juga dapat

meningkatkan kadar albumin dalam darah. diit ekstra putih telur baik digunakan untuk penderita

yang mengalami penurunan angka albumin.putih telur dapat diberikan 5-10 butir/hari, namun hal

itu jg dapat disesuaikan dengan kebutuhan diit masing-masing individu

5. Bahan makanan yang baik:

a. Sumber protein hewani, misalnya:Ayam, daging, hati, ikan, telur, susu, keju,

b. Sumber protein nabati, misalnya:Kacang-kacangan ( kacang tanah, kacang hijau, kacang

merah, kacang kedelai) dan hasilnya : tahu dan tempe


6. Contoh perencanaan menu makanan pasien

JUMLAH
URT Gram
MENU
Pagi 06.00
 Nasi 3/4 gls 50
 Ikan goring 1 ptg 60
 Tahu goring 1 ptg 25
 Tumis buncis ¼ gls 25
Buah pisang 1 ptg 150

Susu 1 gls 200

Putih telur 1 btr 200

Menu tambahan

10.00
Jus jeruk 1 gls 200
 Siang 12.00
Nasi 1¼ gls 100
 Kari ayam 1 ptg 50
 Tempe goring 1 ptg 50
 Sup brokoli 1/3 gls 40
 Buah Apel 1 bj bsr 100
 Selingan 16.00
Puding 1 ptg 100

Mangga
Malam 18.00
Nasi 1 gls 100
 Ikan goring 1 ptg 60
Sayur kacang ¼ gls 50

Putih telur 1 ptg 150

Buah 1 ptg 80

DAFTAR PUSTAKA

http://riniwinarni.blogdetik.com/2011/03/08/sap-konsep-menu-seimbang-dan-diit- tinggi-

kalori-dan-tinggi protein-2/

Dwijayanthi, Linda, 2011, Ilmu gizi menjadi sangat mudah edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran,

EGC: jakarta

http://bisnis-febta-asuhankeperawatan.blogspot.co.id/2012/07/satuan-acara-penyuluhan-tktp.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN

1. Pokok bahasan : Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein


2. Subpokok bahasan :
a. Pengertian Menu Seimbang
b. Pola Menu Seimbang
c. Pengertian Diit TKTP
d. Tujuan Diit TKTP
e. Syarat-Syarat Diit TKTP
f. Indikasi Diit TKTP
g. Jenis Diit TKTP
h. Pembagian Makanan Tambahan Sesuai Diit TKTP
i. Makanan Yang Harus Diberikan dan Dihindarkan
3. Tempat :
4. Waktu : 20 menit
5. Hari/Tanggal :
6. Sasaran :
7. Penyuluh :
8. Tujuan
a. Tujuan Instruksional Umum
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit, Klien dapat mengerti dan memahami serta dapat
melakukan latihan gerak aktif-pasif dengan benar.
b. Tujuan Instruksional Khusus
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit Klien dapat :
1. Menyebutkan kembali pengertian pengertian menu seimbang dengan baik dan benar
2. Menyebutkan kembali arti dari pola menu seimbang
3. menyebutkan pengertian diit TKTP
4. Menjelaskan kembali tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
5. Menyebutkan kembali 4 dari 6 syarat-syarat diit TKTP
6. Menyebutkan 4 dari 6 indikasi diit TKTP
7. Menjelaskan jenis diit TKTP
8. Menyebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP
9. Menyebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan
9. Metode : Ceramah, diskusi
10. Media : Leaflet
: Priharjo Robert. 1993. “Perawatan Nyeri”. Jakarta: EGC
12. Materi : Terlampir
13. Kegiatan Penyuluhan
Tahap K e g i a t an
Waktu
kegiatan Penyuluh Sasaran
1. Membuka acara Menjawab salam
denga1n. mengucapkan salam
kepada sasaran
2. Menyampaikan topik Mendengarkan
da2n. tujuan penkes kepada penyuluh
5 menit Pembukaan
sasaran menyampaikan topik
3. dan tujuan.
Kontrak waktu untuk Menyetujui
kesepakatan kesepakatan waktu
pelaksanaan penkes
pelaksanaa3n. penkes dengan
sasaran
1. Mengkaji ulang Menyampaikan
pengetahua1n. sasaran tentang pengetahuannya tentang
materi penyuluhan. materi penyuluhan
2. Menjelaskan Mendengarkan
mater2i. penyuluh
Kegiatan
10 menit penyuluhan kepada sasaran menyampaikan materi
inti
3. dengan menggunakan leaflet
Mendemonstrasikan langkah- Mengikuti dan
langkah gerak latihan aktif3-. memper-hatikan
pasif. langkah-langkah gerak
akti-pasif
5 menit Evaluasi/ 1. Memberikan Menjawab pertanyaan
penutup pertanyaa1n. kepada sasaran
tentang materi yang sudah
disampaikan penyuluh 2. Mendengarkan
2. Menyimpulkan materi
penyuluhan yang telah
disampaikan kepada sasaran 3. Mendengarkan
3. Menutup acara dan penyuluh menutup acara
mengucapkan salam serta dan menjawab salam
terima kasih kepada sasaran.

14. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian pengertian menu seimbang dengan baik dan benar
2. Sebutkan arti dari pola menu seimbang
3. Sebutkan pengertian diit TKTP
4. Jelaskan tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
5. Sebutkan kembali 4 dari 6 syarat-syarat diit TKTP
6. Sebutkan 4 dari 6 indikasi diit TKTP
7. Jelaskan jenis diit TKTP
8. Sebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP
9. Sebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan

MATERI PENYULUHAN
KONSEP MENU SEIMBANG DAN DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN (TKTP)

1. Pengertian Menu Seimbang


Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan (karbohidrat,
protein, vitamin, dan mineral) dalam jumlah dan proporsi yang sesuai sehingga memenuhi
kebutuhan gizi seimbang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh serta proses tumbuh
kembang (Sunita Almatsier, 2001 : 285).
2. Pola Menu Seimbang
Pola menu seimbang yaitu pola dengan 5 sehat 5 sempurna, yang terdiri dari :
a. Makanan pokok untuk memberi rasa kenyang, seperti : nasi, jagung, ubi jalar, singkong, talas,
sagu, serta hasil olahan (bihun, mie, macaroni dan lain-lain).
b. Lauk untuk memberi rasa nikmat sehingga makanan pokok yang pada umumnya memeiliki rasa
nertal lebih terasa enak, seperti :
1). Lauk hewani : daging, ayam, ikan, kentang, dan telur.
2). Lauk nabati : kacang-kacangan, tahu, tempe dan oncom.
c. Sayur untuk memberikan rasa segar dan melancarkan proses menelan karena biasanya
dihidangkan dalam bentuk berkuah.
d. Buah untuk mencuci mulut, seperti : pepaya, pisang, jeruk dan lain-lain.
e. Susu satu gelas.
3. Pengertian Diit TKTP
Diit TKTP yaitu mengkonsumsi bahan makanan yang tinggi atau banyak mengandung
kalori dan protein (Bagian gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi
Indonesia, 2002 : 21).
4. Tujuan Diit TKTP
Tujuan diberikannya diit TKTP menurut bagian gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan
Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002 adalah :
a. Memberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan energi
dan preotein yang meningkat.
b. Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
c. Menambah berat badan hingga mencapai normal.
5. Syarat-Syarat Diit TKTP
Adapun syarat yang diperlukan bagi diit TKTP, yaitu sebagai berikut :
a. Tinggi kalori
b. Tinggi preotein
c. Cukup mineral dan vitamin
d. Mudah dicerna
e. Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan berat.
f. Makanan yang dapat mengurangi napsu makan, seperti kue-kue manis dan gurih tidak diberikan
sebelum waktu makan.
6. Indikasi Diit TKTP
Diit TKTP diberikan kepada penderita :
a. Gizi kurang : defisiensi kalori, preotein dan anemia.
b. Hipertiroid
c. Sebelum dan sesudah operasi tertentu, bila dapat menerima makanan lengkap.
d. Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit berlangsung lama dan telah dapat
menerima makanan lengkap.
e. Trauma, combustio, atau yang mengalami perdarahan banyak.
f. Hamil dan post partum.
7. Jenis Diit TKTP
Menurut keadaan penderita, diit TKTP dibagi kedalam 2 jenis, yaitu sebagai berikut :
a. TKTP I
1). Kalori 2600
2). Protein : 100 gr
b. TKTP II
1). Kalori : 3000
2). Protein : 125 gr
(Bagian gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, 2002:21).
8. Pembagian Makanan Tambahan Sesuai Diit TKTP
Tabel 2. 7 Pembagian Makanan Sehari (Sebagai Tambahan Pada Makanan Biasa)
Umum TKTP I TKTP II
Pagi 1 gelas susu 1 gelas susu
Siang 1 butir telur 1 butir telur
1 potong daging
Sore - 1 gelas susu
Malam 1 potong daging 1 butir telur
1 potong daging
Sumber : Penuntun Diit (Bagian ilmu gizi RS. Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi
Indonesia, 2002).

9. Makanan Yang Harus Diberikan dan Dihindarkan


a. Makanan yang harus diberikan, meliputi :
1). Sumber kalori : Nasi, kentang, roti, gandum, jagung, dan lain-lain.
2). Sumber protein : Ayam, daging, hati, ikan, telur, susu dan keju.
3). Sumber protein nabati : Kacang-kacangan, tahu, tempe dan oncom.
b. Makanan yang harus dihindarkan, meliputi :
Makanan yang terlalu manis dan gurih yang dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula,
dodol, cake, dan sebagainya.
Diposkan oleh Kapevi Hatake di 6:01 PM

http://macrofag.blogspot.co.id/2013/03/sap-diet-tinggi-kalori-dan-protein.html

Anda mungkin juga menyukai