Disusun oleh :
B. SASARAN
Sasaran penyuluhan adalah ibu yang memiliki anak bayi dan balita.
C. METODE
b. Evaluasi Proses
- Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan
- Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses penyuluhan
- Seluruh mahasiswa berperan aktif selama proses penyuluhan
c. Evaluasi Hasil
Lisan :
a. Coba ibu sebutkan pengertian gizi ?
b. Dapatkah ibu menyebutkan 3 kandungan zat gizi yang diperlukan oleh bayi dan balita?
c. Dapatkah ibu menyebutkan 2 sumber-sumber protein, karbohidrat dan lemak ?
MATERI PENYULUHAN
DAN BALITA
Gizi yang baik adalah salah satu unsur penting untuk mewujudkan manusia yang
berkualitas. Pemenuhan gizi anak harus diperhatikan sedini mungkin yaitu sejak mereka masih
dalam kandungan melalui makanan ibu hamil. Kebiasaan makan sudah dimulai sejak dari masa
kanak-kanak.
Gizi adalah suatu zat yang berguna dan dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan dan
perkembangan.
1. Protein
Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan
protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih
besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi
penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan.
Fungsi Protein:
1. Penunjang pertumbuhan
Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm. Merupakan unsure
utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan serum.
2. Pengaturan proses tubuh
Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan ketahanan
terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat protein.
3. Energi
Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4 kkal.
Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis.
Sumber Protein : ASI, susu formula, sereal/gandum, telur, tahu, tempe, ikan, daging.
2. Karbohidrat
Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan makanan
dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping
ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung.seperti: bubur susu,
sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai
untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh
Fungsi Karbohidrat:
Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi
tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah senyawa pengatur.
1. Energi
Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah
karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan
energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan
beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi.
Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia dengan
mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan
menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat
cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi
yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat
berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada
dalam resiko.
3. Lemak
Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen.tetapi
proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan dan bahan mirip
lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic
tertentu seperti eter,alcohol dan benzen.
Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah
atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam
lemak tak jenuh.
Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat,
stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat.
Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara
berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik.
Fungsi Lemak
Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika
dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini scara terus menerus ada dalam
simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur
sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut
dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang
karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid
merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam
absorbi dan transpor lemak.
Pada dasarnya , lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak
esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3
bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari
karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak,
yaitu: vitamin A,D,E,dan K.
Sumber lemak : ASI, susu formula, minyak goreng, margarine, daging
4. Vitamin
Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk
mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan
menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel
saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk
pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat
besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor,
pembentukan tulang dan gigi.
Sumber-sumber vitamin :
Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijau
Vit B : beras merah
Vit C : jeruk, jambu biji
Vit D : buah dan sayur
Vit K : jambu biji
5. Mineral
* Mengaktifkan metabolisme tubuh
* ASI, susu formula, garam dapur, hati
o Usia 0 – 6 bulan
Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin
lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain
hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula) adalah pilihan
yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial. Bayi memiliki
kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan
tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan
makanan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi.
Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB.
Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun
malam(ASI saja).
o Usia 6 – 9 bulan
Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah
bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/
kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan.
Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian
perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah
dapatmemakancrackers,rotidan cereal kering. Juga, pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai
memakan makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan
dilumatkan.
o Usia 9 – 12 bulan.
Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging
sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur
susu tidak diberikan lagi.
o Usia 12 – 24 bulan
Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/
tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3
kali sehari.
Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah.
Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB.
Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah:
1. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil
mengajaknya bermain.
2. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.
3. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.
4. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.
5. Kurangi frekwensi minum susu ,dianjurkan 2x sehari saja.
Suhardjo (1992). Pemberian makanan pada bayi dan anak. Jakarta : Kanisius
Supartini.Y. (2002). Buku Ajar : Konsep dasar keperawatan anak. Jakarta : EGC
Soekirman. (2000). Ilmu gizi dan aplikasinya untuk keluarga dan masyarakat. Jakarta :
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional.
V. Evaluasi
1. Prosedur : Tanya jawab
2. Jenis : Lisan
3. Pertanyaan :
a. Jelaskan pengertian nutrisi?
b. Jelaskan tujuan dar pemberiani nutrisi?
c. Sebutkan jenis nutrisi untuk bayi
d. Jelaskan pentingnya ASI?
e. Sebutkan jenis nutrisi untuk
balita? f.
V. Media dan Sumber
1. Media : Leaflet
2. Sumber :
a. liyas Jumiarni, 1993, "Asuhan Kesehatan Anak dalam Konteks Keluarga",
b. Karyadi, D.,et,al, 1971.”Pengaruh Program Pemberian Makanan Tambahan Terhadap
Keadaan GM Anak Pra Sekolah di Lingkungan Kebon Jati Kelapa ”Penelitian Gizi dan
Makanan, Jilid I, Bogor.
c. Markum, A, H, 1991.”Buku Ajaran Ilmu Kesehatan Jilid II, ECG, Jakarta
MATERI PENYULUHAN
NUTRISI PADA BAYI DAN
BALITA
1. Pengertian Nutrisi
Nutrisi adalah zat-zat makanan yang diperlukan tubuh untuk menghasilkan energi,
membangun dan memelihara jaringan serta mengatur proses-proses kehidupan yang terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.
2. Makanan Pelengkap
Diberikan bila anak sudah berumur 4-6 bulan. Jenis makanan pelengkap
Sari buah/ buah-buahan segar
Makanan lumat
Makanan lembek
4. Pentingya ASI
a. Tidak banyak bakteri
b. Temperatur bayi sama dengan temperatur ASI
c. Mengandung semua zat gizi
d. Tidak memberatkan fungsi saluran pencernaan dan ginjal bayi
e. Membina hubungan kasih sayang antara ibu dan bayi
f. Ekonomis dan praktis
5. Jenis nutrisi untuk balita
Diberikan seperti makanan orang dewasa dengan konsep 4 sehat 5 sempurna:
1) Karbohidrat : nasi, roti, jagung, umbi-umbian
2) Protein : Hewani; telur, daging, ikan
Nabati; tahu, tempe, kacang-kacangan
3) Sayuran: bayam, wortel, buncis, tomat
4) Buah-buahan: jeruk manis, pepaya, mangga
5) Susu
SATUAN ACARA PENGAJARAN
A. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
B. Materi (terlampir)
c. Peserta menerima
leaflet
3 Penutup 5 menit a.Menyimpulkan hasila. Peserta
kegiatan. memperhatikan.
D. Metode Penyampaian
1. Ceramah
2. Diskusi
E. Media
1. Lembar Balik
2. Leaflet
3. Contoh Makanan
F. Setting Tempat
G. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. SAP sudah siap satu hari sebelum dilaksanakan kegiatan
b. Alat dan tempat siap
c. Sudah dibentuk struktur organisasi atau pembagian peran
d. Perencanaan pendidikan kesehatan yang sesuai dan tepat
e. Penyuluh dan peserta siap
2. Evaluasi Proses
a. 75% peserta dapat menyebutkan 3 alasan pentingnya nutrisi yang baik untuk
ibu menyusui dengan tepat.
c. 75% peserta dapat menyebutkan minimal 3 macam zat nutrisi yang harus
dikonsumsi ibu untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan
tepat.
e. 75% peserta dapat menyebutkan takaran makanan yang harus dipenuhi per hari
untuk memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui dengan tepat.
Sebagai ibu yang baru melahirkan, tak heran bila perhatian Ibu sepenuhnya diberikan
pada si buah hati. Sampai-sampai Ibu ‘lupa’ dengan kondisi Ibu sendiri. Padahal, setelah
melahirkan, masih ada tugas berat menanti Ibu, yaitu menyusui si kecil yang membutuhkan
kesehatan yang prima serta kalori lebih banyak lagi ketimbang di masa hamil.
Salah satu keberhasilan Ibu menyusui sangat ditentukan oleh pola makan, baik di masa
hamil maupun setelah melahirkan. Agar ASI Ibu terjamin kualitas maupun kuantitasnya,
makanan bergizi tinggi dan seimbang perlu dikonsumsi setiap harinya. Artinya, Ibu harus
menambah konsumsi karbohidrat, lemak, vitamin, mineral dan air dalam jumlah yang sesuai
dengan kebutuhan tubuh selama menyusui. Bila kebutuhan ini tidak terpenuhi, selain mutu ASI
dan kesehatan Ibu terganggu, juga akan mempengaruhi jangka waktu Ibu dalam memproduksi
ASI.
Beberapa penelitian memperlihatkan bahwa Ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu
menyusui bayinya selama minimal 6 bulan. Sebaliknya pada Ibu yang gizinya kurang baik,
biasanya tidak mampu menyusui bayinya dalam jangka waktu selama itu, bahkan tak jarang air
susunya tidak keluar.
Mengingat pentingnya ASI pada tumbuh kembang si kecil di masa awal kehidupannya,
ada baiknya bila Ibu mengupayakan agar ASI yang bermutu baik dapat diberikan pada si kecil
seoptimal mungkin. Caranya? Disini akan dibagikan kiat untuk mengoptimalkan ASI lewat
makanan bergizi, berikut aneka menu dan resep praktis yang tepat untuk ibu menyusui. Tak
hanya itu, juga akan dibagikan kiat-kiat khusus tentang cara tepat menurunkan berat badan
setelah melahirkan tanpa harus melakukan diet ketat yang dampaknya tentu tak baik untuk ibu
menyusui.
Gizi yang baik sama pentingnya bagi wanita hamil maupun menyusui. Berikut 3 alasan mengapa
nutrisi yang baik sangat berguna bagi anda:
Dibutuhkan produksi ASI yang sangat banyak untuk mendukung pertumbuhan bayi
tersebut. Menyusui selama satu bulan memerlukan kalori sama banyak dengan masa
kehamilan.
Apabila makanan tidak memenuhi kebutuhan nutrisi bayi maka tubuh anda pun
menjadi sangat rentan terhadap kekurangan gizi. Sekalipun asupan mineral rendah cenderung
tidak menurunkan kandungan mineral dalam air susu, tubuh andalah yang akan kekurangan
karena harus mengkompensasi asupan rendah itu.
Untuk itulah ibu menyusui perlu mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Beberapa
penelitian membuktikan ibu dengan gizi yang baik, umumnya mampu menyusui bayinya selama
minimal 6 bulan. Sebaliknya ibu yang gizinya kurang, biasanya tak mampu menyusui selama itu,
bahkan tak jarang air susunya tidak keluar.
1. Jumlah dan mutu harus lebih baik dari makanan wanita yang tidak menyusui.
3. Hendaknya tidak menggunakan bahan makanan yang bersifat merangsang seperti bumbu-
bumbu yang terlalu pedas.
5. Minum air paling sedikit 8 gelas setiap hari dan jangan lupa untuk minum susu.
2. Semua kalori tidak diciptakan setara. Memilih makanan yang mengandung kalori sesuai
dengan kebutuhan.
3. Jika anda kelaparan, maka bayi juga. Jangan melewatkan makan jika saat menyusui karena
dapat memperpendek umur dan daya hidup.
4. Jadilah ahli efesiensi. Memilih makanan yang bergizi tidak harus mahal, yang terpenting
sesuai dengan kebutuhan nutrisi selama laktasi.
5. Karbohidrat adalah isu komplek. Karbohidrat komplek kaya akan vitamin dan mineral,
sehingga menghasilkan air susu yang baik dan cukup.
6. Yang manis tidak ada manfaatnya- bahkan menimbulkan masalah. Kalori yang berasal dari
gula, kurang bermanfaat, konsumsi makanan yang manis dikurangi.
7. Makanlah makanan yang alami. Makanan olahan biasanya banyak kehilangan nilai gizinya
sehingga akan mengurangi nilai gizi air susu.
8. Buatlah kebiasaan makan yang baik sebagai kebiasaan keluarga, hal ini akan bermanfaat untuk
kesehatan keluarga. Jangan minum minuman beralkohol, obat-obatan, kopi atau merokok. Hal
tersebut akan mempengaruhi produksi air susu dan menimbulkan gangguan pada ibu dan bayi.
Ibu yang menyusui membutuhkan tambahan energi untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas
ASI. Untuk 6 bulan pertama menyusui dibutuhkan tambahan sebanyak 500 Kalori. Jadi jumlah
energi yang dibutuhkan oleh ibu menyusui per hari adalah 2.400 Kalori. Sedangkan untuk 6
bulan kedua dan seterusnya dibutuhkan tambahan 550 Kalori atau jumlah energi per hari yang
dibutuhkan menjadi 2.450 Kalori.
Komposisi makanan juga mesti diperhatikan. Untuk mendapatkan gizi yang seimbang, yang
dianjurkan adalah karbohidrat sebanyak 6070%, protein 1215% dan lemak kurang lebih sebesar
10-20%. Nah, agar berhasil mencapai jumlah energi yang dibutuhkan per hari hendaknya ibu
menyusui menyiasati dengan menambah frekuensi makannya. Misalnya, dengan mengonsumsi
makanan selingan yang bergizi di antara dua waktu makan.
a. KALORI
Kebutuhan kalori pada masa menyusui jauh lebih besar dibandingkan pada waktu hamil. Pada
umumnya wanita menyusui memerlukan tambahan 500 kalori diatas kebutuhan hariannya.
Kebutuhan ini akan jauh lebih banyak lagi apabila anda menyusui bayi kembar
Sekalipun tubuh anda menyimpan banyak lemak pada waktu hamil, simpanan tersebut tidak akan
mencukupi seluruh kebutuhan kalori. Sisanya harus didapatkan dari makanan.
Bila menyusui selama 3 bulan, atau berat anda dibawah berat badan ideal, maka asupan kalori
harus lebih banyak lagi.
b. PROTEIN
Wanita hamil membutuhkan protein 30 - 40% lebih banyak dari kebutuhan normal.
Untuk memenuhi kebutuhan selama menyusui, setiap hari anda harus mengkonsumsi 65 g
protein selama 6 bulan pertama dilanjutkan 62 g selama 6 bulan kedua. Beberapa penyelidikan
menyebutkan kebutuhan protein selama menyusui bahkan lebih besar dari angka-angka tadi.
Apabila anda kurang mengkonsumsi protein maka produksi air susu pun akan berkurang.
Cadangan protein dalam tubuh anda juga akan berkurang.
Bahan makanan sebagai sumber protein kualitas tinggi adalah ikan dan seafood, unggas, daging
sapi, daging domba, daging babi, hati, dan telur. Sumber lain adalah semua jenis kacang dan
serealia. Susu dan produk olahannya seperti keju dan yogurt juga kaya protein.
Anda bisa juga mempertimbangkan mengganti susu sapi segar dengan minuman bergizi
seimbang, S-26* MAMA misalnya. Selain memberikan 9.5 g protein per sajian, S-26 MAMA
juga diperkaya dengan vitamin dan mineral lengkap.
c. DHA
Asam lemak dokosahexsaenoat (DHA) amat penting bagi perkembangan daya lihat dan mental
bayi. Asupan DHA berpengaruh langsung pada kandungan DHA dalam air susu ibu. Para ahli
riset telah menemukan hubungan erat antara kandungan DHA dalam ASI dengan daya lihat bayi.
Para ahli menganjurkan asupan DHA bagi wanita hamil sebesar 300 mg perhari.
Telur, otak, hati, dan ikan adalah bahan-bahan makanan kaya DHA. Beberapa minuman yang
diformulasikan secara khusus, seperti S-26 MAMA misalnya, telah diperkaya dengan DHA.
Kebutuhan vitamin dan mineral wanita menyusui lebih tinggi dari kebutuhan normal. Vitamin A,
vitamin B6, vitamin D, asam folat, kalsium, dan seng sangat diperlukan selama masa menyusui.
e. VITAMIN A
Vitamin A sangat penting bagi kesehatan kulit, kelenjar, serta fungsi mata. Sekalipun pada waktu
lahir bayi memiliki simpanan vitamin A, ASI tetap menjadi sumber penting dari vitamin A dan
karoten (zat gizi yang banyak terdapat secara alami dalam buah-buahan dan sayur-sayuran).
Penyelidikian menunjukkan bahwa karoten dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan
tubuh.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas dianjurkan mengkonsumsi 1,300 mcg vitamin A per
hari.
Hati, telur, dan keju merupakan sumber-sumber vitamin A yang baik. Vitamin A juga terdapat
dalam beta-karoten serta karotenoid lainnya.
Berdasarkan manfaat-manfaat ini, mungkin anda ingin menggunakan suplemen nutrisi yang
mengandung beta-karoten dan karotenoid lain sebagai sumber vitamin A. S-26 MAMA
diperkaya dengan karoteniod alami. MATERNA diperkaya dengan beta-karoten.
f. VITAMIN B6
Vitamin B6 membantu penyerapan protein dan meningkatkan fungsi syaraf. Oleh karena
kebutuhan protein meningkat selama menyusui, anda memerlukan lebih banyak vitamin B6.
Asupan vitamin B6 sebesar 2.0 mg per hari dianjurkan bagi wanita menyusui.
Daging, hati, padi-padian, kacang polong, dan kentang adalah sumber-sumber vitamin B 6 yang
baik.
g. VITAMIN D
Vitamin D membantu pembentukan dan pemeliharaan tulang. Selain itu vitamin D juga
diperlukan untuk penyerapan kalsium.
Walaupun kebutuhan vitamin D sama seperti biasa, asupan yang cukup tetap harus dijamin—
setidaknya 5 mcg per hari. Bila anda kekurangan vitamin D maka bayi hanya menerima sedikit
kalsium dari air susu ibu. Dengan demikian bayi beresiko menderita ricketsia, satu penyakit yang
menyebabkan deformasi tulang.
Ikan, hati, dan kuning telur banyak mengandung vitamin D. Suplemen nutrisi seperti S-26
MAMA dapat anda pilih untuk menjamin kecukupan asupan vitamin D.
h. ASAM FOLAT
Asam folat sangat dibutuhkan dalam pertumbuhan dan pembelahan sel secara normal.
Wanita menyusui harus mengkonsumsi 500 mcg asam folat setiap hari.
Asam folat banyak terdapat dalam hati, daun sayur wana hijau, jeruk, dan semangka. Akan
tetapi, karena belum diketahui secara pasti berapa banyak asam folat dalam makanan yang dapat
diserap, anda perlu mengkonsumsi suplemen vitamin atau susu untuk menjamin asupan yang
memadai.
i. KALSIUM
Kalsium membantu pertumbuhan tulang dan gigi, serta meningkatkan fungsi otot dan syaraf.
Kebutuhan kalsium selama menyusui tidak meningkat tetapi asupan hariannya harus terjamin.
Wanita menyusui berusia 19 tahun keatas harus mengkonsumsi 1000 mg kalsium per hari. Bila
asupan kalsium dari makanan tidak mencukupi, secara alami ASI akan mengambil kalsium dari
tulang anda. Akibatnya anda beresiko besar mengalami fraktur (patah tulang).
Susu dan produk olahannya, ikan salmon dan sarden bertulang, serta bayam, adalah sumber
kalsium yang baik. Akan tetapi, sekalipun anda banyak mengkonsumsi makanan berkalori tinggi,
belum tentu kalsium anda terpenuhi. Dalam hal ini, anda tetap membutuhkan suplemen.
j. SENG
Lebih dari 100 enzim yang terlibat dalam pencernaan dan metabolisme memerlukan seng. ASI
rendah seng akan mengganggu selera makan dan pertumbuhan bayi.
Asupan seng harian sebesar 12 mg dianjurkan bagi wanita menyusui berusia 19 tahun keatas.
Seafood, hati, dan daging banyak mengandung seng. Beberapa studi menunjukkan, wanita
menyusui justru mengkonsumsi seng kurang dari kecukupan gizi yang dianjurkan. Oleh karena
itu penggunaan suplemen dapat membantu.
TAKARAN
Tak perlu bingung membayangkan tambahan energi yang harus dicapai ibu yang sedang
menyusui dalam sehari. Tambahan energi sebanyak 500-550 Kalori per hari dapat dicapai
dengan meningkatkan jumlah makanan yang dikonsumsi. Patut diingat bila jumlah energi sudah
terpenuhi maka kebutuhan tubuh akan karbohidrat, protein dan lemak juga ikut terpenuhi.
Berikut beberapa contoh makanan dan nilai gizi yang dikandungnya.
3/4 gelas nasi seberat 100 g 175 Kalori, 4 g protein, dan 40 g karbohidrat
Kekurangan gizi pada ibu menyusui menimbulkan gangguan kesehatan pada ibu dan
bayinya. Gangguan pada bayi meliputi proses tumbang anak, bayi mudah sakit, mudah terkena
infeksi. Kekurangan zat-zat esensial menimbulkan gangguan pada mata ataupun tulang.
SUMBER :
1. http://www.wyethindonesia.com/$$Kebutuhan%20Nutrisi.html?
menu_id=132&menu_item_id=3/10/12/09 16:10
2. http://www.wyethindonesia.com/$$Menyusui.html?menu_id=132&menu_item_id=1/10/12/09
16:11
3. http://dokteranakku.com/?p=7/10/12/09 16:12
4. http://www.lusa.web.id/gizi-seimbang-bagi-ibu-menyusui/10/12/09 16:13
5. http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/makanan-sehat-asi-lancar//11/12/09 08:13
6. http://www.menyusui.net/diet-ibu-anak/gizi-untuk-ibu-menyusui/11/12/09 08:14
satuan acara penyuluhan(SAP) MP-ASI
BAB I
PENDAHULUAN
4.3 Tujuan
1. Mengetahui definisi makanan pendamping ASI.
2. Mengetahui kebutuhan gizi pada bayi usia 6-24 bulan.
3. Mengetahui cara pemberian MP-ASI pada bayi.
4. Mengetahui cara penyajian MP-ASI.
BAB II
PERENCANAAN STRATEGI
2.1 Advokasi
1. Sasaran : Ibu-ibu kader Desa Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
2. Tujuan : Acara ini mendapat persetujuan dan dukungan dari Ibu-Ibu
Kader Desa Kebondalem, kecamatan Bareng, kabupaten Jombang
sehingga acara promosi kesehatan ini berjalan lancar.
3.Pokok Bahasan : Pengetahuan tentang gizi seimbang dalam makanan pendamping
ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu Kader Posyandu Makalah Ibu Kader
mendatangi pengetahuan pengetahuan mengerti
Di Posyandu ibu tentang tentang dan
. makanan pentingnya gizi mendukung
pendamping seimbang serta
ASI sesuai dalam menurunkan
usia bayi pemberian surat keputusan
makanan untuk
pendamping diadakannya
ASI. promosi
kesehatan di
desa
Kebondalem,
kecamatan
Bareng,
kabupaten
Jombang
Kebondalem,
kecamatan
Bareng,
kabupaten
Jombang
2.3 Empowerment
1. Sasaran : Ibu yang mempunyai bayi dan balita di desa Kebondalem,
kecamatan Bareng, kabupaten Jombang.
2. Tujuan : Ibu mengetahui pentingnya gizi seimbang dalam
pemberian makanan pendamping ASI sehingga dapat
menekan angka penyakit terkait masalah gizi pada bayi dan
balita.
3. Pokok Bahasan : Pentingnya gizi seimbang dalam pemberian makanan
pendamping ASI.
METODE MASALAH KEGIATAN SASARAN TEMPAT MEDIA EVALUASI
Dengan Kurangnya Memberikan Ibu yang Di lapangan Laptop, Ibu mengetahui
mengadakan pengetahuan pengetahuan memiliki desa LCD tentang
Kebondalem
,
penyuluhan ibu tentang tentang bayi dankecamatan Proyektor, pentingnya gizi
makanan pentingnya gizi balita di desaBareng, Leaflet seimbang
pendamping seimbang Kebondalem, kabupaten dalam
ASI sesuai dalam kecamatan Jombang pemberian
usia bayi pemberian Bareng, makanan
makanan kabupaten pendamping
pendamping Jombang ASI
ASI.
BAB III
RENCANA ACARA PENYULUHAN
3.4 Evaluasi
Ketika bayi mulai memasuki usia 6 bulan, makanan pendamping ASI yang diberikan bisa
lebih bervariasi lagi. Para ahli menyarankan agar ibu memberikan makanan tambahan yang
bertekstur dapat merangsang pertumbuhan gigi bayi. Dibawah ini contoh jenis makanan yang
dapat diberikan pada usia 6-9 bulan.
1. Berbagai macam buah-buahan yang rasanya manis. Misalnya pisang, jeruk manis, apel dan pir.
Cara memberikannya bisa dikukus lalu dilumatkan atau bisa dibuat jus.
2. Berbagai macam sayuran. Misalnya wortel, bayam, kentang, jagung. Cara memberikannya bisa
direbus atau dikukus kemudian dilumatkan.
3. Bubur yang dibuat dari beras lunak. Kemudian bubur tersebut bisa dicampur dengan bahan
makanan nabati contohnya wortel, bayam, brokoli, tempe dan tahu, atau dengan bahan hewani
contohnya telur, hati, ikan dan daging (bila bayi tidak alergi). Hati-hati pada pemberian telur
setengah matang karena bakteri salmonella pada telur tidak mati sehingga dapat menular pada
bayi, sebaiknya masak telur sampai matang.
4. Susu sapi segar. Atau bisa memberikan produk olahan dari susu sapi tersebut misalnya keju
muda.
5. Bubur tepung atau bubur susu.
6. Biskuit dan roti.
Pada usia ini, ASI (atau formula yang diperkaya zat besi) masih menjadi sumber nutrisi
bagi bayi. ASI memberikan nutrisi yang diperlukan untuk bayi, seperti kalsium, zat besi, protein
dan zinc. Meskipun demikian pada usia ini bayi membutuhkan zinc dan zat besi lebih banyak
dari kandungan ASI dan saat inilah tambahan nutrisi dapat diperoleh dari makanan. WHO dan
UNICEF merekomendasikan pemberian ASI sampai umur dua tahun atau lebih.
Kiat memberikan makanan pada bayi sebagai berikut: satu jenis enis makanan baru untuk
dua hari. Ganti menu setelah 2-4 hari. Adapun urutan pemberian makan, yaitu dimulai dari
makanan rendah protein yang paling rendah resiko bayi akan alergi yaitu serelia (tepung beras
merah, tepung beras putih). Campurkan dengan ASI atau susu formula hingga semi cair.
Beberapa ahli gizi merekomendasikan agar sayuran diperkenalkan sebelum buah, karena buah
yang rasanya manis akan membuat sayuran yang rasanya kurang manis membuat tidak menarik
untuk bayi. Kurangi gula atau garam karena bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau garam.
4.2.3 Makanan Pendamping ASI Bagi Bayi Usia 9 - 12 Bulan
2. Cara Membuat
a. Masak beras dengan ditim, jangan terlalu kasar dan jangan terlalu lunak
b. Masak lauk pauk dengan cara di sop.
c. Tumis rempah-rempah seperti bawang merah, bawang putih yang telah dicincang halus
dengan mentega
d. Masukkan air, tunggu hingga mendidih
e. Masukkan sayap ayam, tunggu hingga setengah matang
f. Masukkan wortel, makaroni, kacang panjang, tunggu hingga setengah matang
g. Masukkan kubis, seledri dan daun bawang
h. Tambahkan garam (sebaiknya jangan gunakan penyedap rasa terutama MSG)
i. Aduk hingga matang
j. Agar lebih variasi goreng telur dengan mentega. Sajikan makanan dengan bentuk kartun yang
disukai bayi karena usia ini anak sulit makan.
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Dari pembahasan masalah diatas dapat di simpulkan bahwa kebutuhan gizi pada bayi
berbeda pada setiap usia. Pada balita, pemberian makanan yang bergizi bermanfaat dalam
mengoptimalkan pertumbuhan dan perkembangannya. Namun, makanan yang kurang gizi dapat
berdampak buruk kepada balita yang mempengaruhi perkembangan dan pertumbuhannya pula.
Dengan demikian jelas betapa makanan mempunyai pengaruh besar bukan saja terhadap
pertumbuhan jasmani manusia, tetapi juga terhadap perkembangan jiwa. Untuk itu perlu
diketahui bagi ibu kebutuhan gizi pendamping ASI yang diperlukan bayi pada usia tertentu.
5.2 Saran.
1. Harus ada pengetahuan tentang kebutuhan gizi makanan pendamping ASI bayi usia 6 – 24
bulan, karena masa-masa tersebut adalah masa emas dimana bayi tumbuh dan berkembang pesat
untuk itu erlu didukung pemenuhan nutrisi melalui MP-ASI.
2. Perlu diketahui bahwa makanan bergizi tidak perlu mahal. Protein bukan hanya didapat dari
hewani namun juga nabati seperti temped an tahu. Namun proten hewani juga perlu dikonsumsi
setidaknya 5 hari sekali.
3. Sebaiknya bayi dikenalkan dengan variasi makanan agar ia tidak menyukai makanan jenis
tertentu saja.
4. Lebih baik masak sendiri makanan untuk bayi karena itu dirasa lebih sehat daripada membeli
makanan kemasan.
5. Sajikan makanan selagi hangat dengan bentuk kartun kesukaan bayi agar merangsang nafsu
makannya (usia 12 – 24 bulan).
SATUAN ACARA PENGAJARAN (SAP) MAKANAN PENDAMPING ASI
A. TOPIK
Upaya peningkatan status kesehatan dan gizi bayi/anak umur 0-24 bulan melalui perbaikan
perilaku masyarakat dalam pemberian makanan merupakan bagian yang dapat dipisahkan
dari upaya perbaikan gizi secara menyeluruh. Ketidaktahuan tentang cara pemberian
makanan bayi dan anak, dan adanya kebiasaan yang merugikan kesehatan, secara langsung
dan tidak langsung menjadi penyebab utama terjadinya masalah kurang gizi pada anak,
khususnya pada umur dibawah 2 tahun (baduta).
C. SASARAN
1. Langsung
2. Tidak langsung
D. TUJUAN
1. Tujuan Instruksional Umum
c. Menyebutkan apa saja makanan pendamping ASI yang tidak boleh dikonsumsi.
E. WAKTU
F. MATERI : Terlampir
KEGIATAN
No TAHAP WAKTU
PERAWAT PESERTA
1. Pembukaan 5 menit a. Memberikan salam a. Peserta menjawab
salam
b. Persepsi tentang
Makanan b. Peserta menjawab
Pendamping ASI dengan benar
2. Pelaksanaan 20 menit a. Menjelaskan isi materi a. Peserta mendengarkan
tentang Makanan dengan seksama
Pendamping ASI
b. Peserta
b. Menjelaskan cara memperhatikan
membuat dan
c. Peserta menjawab
menyajikan Makanan
beberapa pertanyaan
Pendamping ASI
yang dilontarkan
c. Mengevaluasi secara perawat
verbal pada peserta
penkes
3. Penutup 5 menit a. Menyimpulkan hasil a. Peserta
kegiatan memperhatikan
H. METODE PENYAMPAIAN
a. Ceramah
b. Demonstrasi
c. Diskusi
I. MEDIA
a. Leaflet
b. Lembar balik
c. Alat peraga
J. SETTING TEMPAT
: Audience : Observer : Demonstrator
K. Pembagian Peran
Khasanah
2. Tugas:
b. Bertanggung jawab terhadap semua kegiatan mulai dari awal sampai akhir kegiatan
yang berkaitan dengan Penkes Makanan Pendamping ASI.
4. Tugas:
b. Memperkenalkan anggota
7. Observer: Arroqi
L. EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi proses
b. Peserta mau atau bersedia untuk mengikuti kegiatan yang telah direncanakan
3. Evaluasi hasil
A. PENGERTIAN MP-ASI
1. Makanan Pendamping ASI adalah makanan atau minuman yang mengandung gizi
diberikan kepada bayi/anak untuk memenuhi kebutuhan gizinya.
2. MP-ASI merupakan proses transisi dari asupan yang semata berbASIs susu menuju ke
makanan yang semi padat. Untuk proses ini juga dibutuhkan ketrampilan motorik oral.
Ketrampilan motorik oral berkembang dari refleks menghisap menjadi menelan
makanan yang berbentuk bukan cairan dengan memindahkan makanan dari lidah bagian
depan ke lidah bagian belakang.
3. Pengenalan dan pemberian MP-ASI harus dilakukan secara bertahap baik bentuk maupun
jumlahnya, sesuai dengan kemampuan pencernaan bayi/anak .
4. Pemberian MP-ASI yang cukup dalam hal kualitas dan kuantitas penting untuk
pertumbuhan fisik dan perkembangan kecerdasan anak yang bertambah pesat pada
periode ini.
c. Bayi mampu menunjukkan keinginannya pada makanan dengan cara membuka mulut,
lalu memajukan anggota tubuhnya ke depan untuk mrnunjukkan rasa lapar, dan menarik
tubuh ke belakang atau membuang muka untuk menunjukkan ketertarikan pada
makanan.
Dari hasil beberapa penelitian menyatakan bahwa keadaan kurang gizi pada bayi dan
anak disebabkan karena kebiasaan pemberian MP-ASI yang tidak tepat. Keadaan ini
memerlukan penanganan tidak hanya dengan penyediaan pangan, tetapi dengan pendekatan
yang lebih komunikatif sesuai dengan tingkat pendidikan dan kemampuan masyarakat.
Selain itu ibu-ibu kurang menyadari bahwa setelah bayi berumur 6 bulan memerlukan MP-
ASI dalam jumlah dan mutu yang semakin bertambah, sesuai dengan pertambahan umur
bayi dan kemampuan alat cernanya.
Makanan pralaktal adalah jenis makanan seperti air kelapa, air tajin, air teh, madu,
pisang, yang diberikan pada bayi yang baru lahir sebelum ASI keluar. Hal ini sangat
berbahaya bagi kesehatan bayi, dan mengganggu keberhASIlan menyusui.
2. Kolostrum dibuang
Kolostrum adalah ASI yang keluar pada hari-hari pertama, kental dan berwarna
kekuning-kuningan. Masih banyak ibu-ibu yang tidak memberikan kolostrum kepada
bayinya. Kolostrum mengandung zat kekebalan yang dapat melindungi bayi dari
penyakit dan mengandung zat gizi tinggi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang.
3. Pemberian MP-ASI terlalu dini atau terlambat
Pemberian MP-ASI yang terlalu dini (sebelum bayi berumur 6 bulan) menurunkan
konsumsi ASI dan gangguan pencernaan/diare. Kalau pemberian MP-ASI terlambat
bayi sudah lewat usia 6 bulan dapat menyebabkan hambatan pertumbuhan anak.
Pemberian MP-ASI pada periode umur 6-24 bulan sering tidak tepat dan tidak cukup
baik kualitas maupun kuantitasnya. Adanya kepercayaan bahwa anak tidak boleh makan
ikan dan kebiasaan tidak menggunakan santan atau minyak pada makanan anak, dapat
menyebabkan anak menderita kurang gizi terutama energi dan protein serta beberapa
vitamin penting yang larut dalam lemak.
Pada usia 6 bulan, pemberian ASI yang dilakukan sesudah MP-ASI dapat menyebabkan
ASI kurang dikonsumsi. Pada periode ini zat-zat yang diperlukan bayi terutama
diperoleh dari ASI. Dengan memberikan MP-ASI terlebih dahulu berarti kemampuan
bayi untuk mengkonsumsi ASI berkurang, yang berakibat menurunnya produksi ASI.
Hal ini dapat berakibat anak menderita kurang gizi. Seharusnya ASI diberikan dahulu
baru MP-ASI.
Frekuensi pemberian MP-ASI dalam sehari kurang akan berakibat kebutuhan gizi anak
tidak terpenuhi.
Di daerah kota dan semi perkotaan, ada kecenderungan rendahnya frekuensi menyusui
dan ASI dihentikan terlalu dini pada ibu-ibu yang bekerja karena kurangnya
pemahaman tentang manajemen laktASI pada ibu bekerja. Hal ini menyebabkan
konsumsi zat gizi rendah apalagi kalau pemberian MP-ASI pada anak kurang
diperhatikan.
8. Kebersihan kurang
Pada umumnya ibu kurang menjaga kebersihan terutama pada saat menyediakan dan
memberikan makanan pada anak. MASIh banyak ibu yang menyuapi anak dengan
tangan, menyimpan makanan matang tanpa tutup makanan/tudung saji dan kurang
mengamati perilaku kebersihan dari pengasuh anaknya. Hal ini memungkinkan
timbulnya penyakit infeksi seperti diare (mencret) dan lain-lain.
Banyak keluarga yang memprioritaskan makanan untuk anggota keluarga yang lebih
besar, seperti ayah atau kakak tertua dibandingkan untuk anak baduta dan bila makan
bersama-sama anak baduta selalu kalah.
a. Pisang.
Banyak bayi yang memulai makanan padatnya dengan pisang yang dihaluskan.
Pisang yang anda pilih sebaiknya pisang kepok merah yang memang umumnya
diberikan pada bayi. Untuk awal mula mungkin 1 buah pisang kecil sudah cukup
dan bisa anda kerik dengan sendok kecil agar halus dan mudah ditelan bagi anak
anda yang belum punya gigi saat ini.
Anda dapat membuat sendiri dengan cara membeli beras merah yang ada di
supermarket dan menjadikan bubur. Cara pemberiannya pun mudah, anda dapat
mencampurkan bubur beras merah yang kaya dengan vitamin ini dengan susu
formula bayi agar lidah bayi anda tidak merasa asing. Untuk pertama kali, buatlah
sedikit dahulu dan ini bisa dijadikan variasi makanan agar bayi tidak bosan.
c. Sayuran.
Sayuran yang dapat anda berikan bisa berupa wortel, brokoli atau bayam yang
dihaluskan, bisa dengan dicincang atau di blender. Anda dapat mencampurkan
sayuran ini pada bubur bayi. Cucilah terlebih dahulu sayurannya dengan pencuci
sayuran agar pestisida yang terdapat di sayuran terbuang.
d. Sereal/biscuit bayi.
Cara pemberiannya dapat dicampur dengan susu formula bayi atau jika itu biscuit
agar tidak terlalu manis anda dapat menghancurkannya cukup dengan air hangat.
2. Jenis dan karakter dari makanan Makanan pendamping ASI itu disesuaikan dengan umur
bayi:
a. Bayi 0 – 6 Bulan
Bayi usia 0-6 bulan sebenarnya tidak memerlukan makanan pendamping, dengan
ASI saja sudah mencukupi. ASI ekslusif dewasa ini disarankan memang sampai
dengan bayi usia 6 bulan. Namun bila kebutuhan ASI tidak mencukupi, atau ada hal
tertentu yang menyangkut kondisi sang ibu seperti tidak keluarnya ASI, pemberian
makanan penunjang bisa dilakukan.
Pada usia 3-4 bulan, bayi bisa diberikan buah-buahan seperti pisang dan air jeruk
manis. Pemberian bubur susu (makanan lumat sampai lembik) disesuaikan dengan
keperluan masing-masing bayi. Makanan padat bayi pertama ini (bubur susu) dapat
dibuat dari tepung seperti tepung beras, jagung atau havermouth dengan
ditambahkan susu dan gula. Pemberian bubur susu dan buah-buahan 1x sehari.
Usia sebelum 4 bulan ini dapat pula mulai diberikan telur ayam, tetapi harus
waspada kemungkinan alergi dengan gejala urtikaria. Bila terjadi alergi, pemberian
telur ditangguhkan. Biasanya bayi sudah tahan telur pada usia 7 bulan ke atas.
Untuk pemberian makanan lumat bisa memilih waktu yang sesuai misalkan sekitar
jam 09.00 dengan memperhatikan bahwa kira-kira 2 jam sebelumnya tidak diberi
apa-apa. Pada bayi usia 5-6 bulan dapat diberikan 2x bubur susu sehari, buah-
buahan dan juga telur.
b. Bayi 6 – 8 Bulan
Bayi dapat mulai diberi nasi tim yang merupakan makanan lunak dan makanan
campuran yang lengap karena dapat dibuat dari beras, bahan makanan sumber
protein hewani (hati, daging cincang, telur atau tepung ikan) dan makanan sumber
protein nabati seperti tahu, tempe, sayuran hijau (bayam), buah tomat dan wortel.
Sehingga nasi tim ini merupakan makanan yang mengandung nutrien lengkap.
Selama bayi, pemberian nasi tim ini harus disaring terlebih dahulu untuk
memudahkan menelannya dan tidak mempersulit atau memperberat pencernaan.
c. Bayi 8 – 12 Bulan
Bubur susu sudah dapat diganti seluruhnya dengan nasi tim, yaitu pada pagi hari
sebagai makan pagi misalnya sekitar jam 09.00. Siang hari sekitar jam 13.00
sebagai makan siang dan sore hari sekitar jam 17.00 – 18.00 sebagai makan malam.
Bila bayi disusui lebih dari 1 tahun, harus diperhatikan kemungkinan timbulnya
anoreksia (berkurangnya atau hilangnya napsu makan) terhadap makanan lain
sehingga anak bisa kekurangan protein dan kalori yang akhirnya menderita
penyakit malnutrisi energi protein.
Pengaturan makan yang berhasil pada masa bayi akan mempermudah kelancaran
pengaturan makan pada usia selanjutnya. Pada akhir masa bayi telah dibiasakan
abyi menerima makanan 3x sehari
Bila bayi tidak menghabiskan hidangan yang disediakan, mungkin bayi telah cukup
mendapatkan pengganti ASI dan sebaliknya bila menghabiskan hidangan yang
disediakan mungkin juga masih kurang sehingga hidangan selanjutnya perlu
diperbanyak terutama jika bayi masih menangis atau belum puas.
4. Pentingnya Variasi
Untuk memperkenalkan makanan pada bayi, mulailah dengan 1 jenis makanan. Tunggu
paling tidak selama 4 hari sebelum mengenalkan makanan jenis lain. Adanya tenggang
waktu membuat bayi makin mengenal dan bisa menerima makanan barunya. Reaksi
alergi biasanya baru muncul beberapa hari setelah jenis makanan itu dikonsumsi. Jika
timbul reaksi alergi jenis tertentu, Anda jadi tahu persis penyebabnya.
Sebagian pakar percaya, penting untuk mulai memperkenalkan sayuran hijau dulu,
sehingga pola citarasa bayi tidak ‘termanjakan' dengan rasa manis dari buah-buahan.
Sebagian pakar lagi menganggap itu hanya mitos belaka. Menurut mereka, bayi terlahir
dengan menyukai yang manis-manis. Anda bisa mengombinasikan kedua pendapat ini,
dan melihat mana yang paling pas buat bayi Anda.Yang pasti, mengombinasikan
berbagai jenis makanan akan membuat bayi tidak cepat bosan, memicu selera makannya
plus tidak menjadikannya si pemilih makanan. Jangan sampai ia terbiasa makan
makanan yang itu-itu saja. Ia bisa kekurangan gizi yang dibutuhkannya.
5. Jadikan Sebagai Rutinitas
Waktu makan—sarapan, makan siang dan makan malam—harus Anda terapkan secara
konsisten. Ini bukannya tanpa alasan. Sistem pencernaan bayi perlu dilatih untuk belajar
menerima, mencerna, serta menyerap makanan pada waktu-waktu yang ditentukan.
Untuk masing-masing waktu makan itu, sajikan kelompok makanan yang ada dalam
tabel 'Jadwal pemberian makanan si kecil' . Perlu dicatat, kalau kenyang si kecil akan
memberi sinyal. Misalnya, menjulurkan lidah atau memalingkan kepala. Jadi, jangan
takut si kecil akan makan secara berlebihan.
Anda sudah bisa mulai memberi biskuit bayi sebagai camilan di antara waktu makan.
Koordinasi antara mata dan tangannya sudah cukup baik, sehingga ia bisa membawa
tangannya ke mulut. Pada umur 7 bulan, rata-rata bayi sudah mampu makan sendiri
biskuitnya. Umumnya, tekstur biskuit yang lembut membuat bayi mudah mengemutnya,
bahkan akan membantu merangsang pertumbuhan giginya.
Pada usia 6-12 bulan, pola makan anak harus mengikuti piramida makanan. Makin ke
atas makin sedikit porsi makanan yang harus dikonsumsi anak. Berikut urutannya dari
paling bawah ke paling atas:
a. Sumber karbohidrat , yakni roti, jagung, nasi, cereal , dan sebagainya, dikonsumsi
sebanyak 1-3 kali/hari @ 1 mangkuk kecil.
b. Sumber zat pengatur , yaknis sayuran dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-
50 g mentah. Buah dikonsumsi sebanyak 1-2 kali/hari sekitar 25-75 g.
c. Sumber protein yaitu ASI dikonsumsi sebanyak 2-3 kali/hari. Protein lainnya
dikonsumsi sebanyak 1-3 kali/hari. Misalnya, ayam kampung (paha bawah), telur
(1/2–1 butir), daging (1/2 potong sedang/20 g), kacang-kacangan (1-2 sendok
makan), tahu (1 potong/50 g), tempe (1 potong/25 g), serta ikan (1 potong
sedang/20 g).
Bila perlu, berikan sumber lemak berupa minyak sebanyak 1/2 sendok teh.
8. Masalah Makanan yang Bisa Timbul Bagi Bayi Usia 6-8 Bulan
Alergi makanan adalah suatu reaksi yang timbul pada tubuh setelah seseorang
mengonsumsi suatu jenis makanan. Reaksi ini dipicu oleh kondisi kekebalan tubuh pada
orang tersebut. Bila salah satu dari Anda atau pasangan Anda punya riwayat alergi
makanan, risikonya pada si kecil meningkat sampai 20-30%. Jika Anda berdua alergi,
risikonya pada anak naik lagi hingga 40-70%.
a. Ruam di kulit
b. Diare
c. Muntah
Tim saring 1x
Telur 1x
9 – 12 ASI Sekehendak
bulan
Sari buah 1–2x
Bubur susu 1x
Tim saring 2x
Telur 1x
c. Tingkatkan tekstur makanan bayi menjadi lebih besar pada usia 9 bulan
e. Hindari pemberian gula dan garam karena selain tidak akan menambah nutrisi, juga
akan mempengaruhi pola kebiasaan makan bayi
f. Pilihlah bahan makanan dengan kualitas terbaik tanpa tambahan pengental / perasa
buatan
50 gr brokoli
50 ml air
50 ml ASI/formula
Cara Membuat :
1) Bersihkan brokoli per kuntum, cuci bersih lalu dikukus. Setelah matang campur
dengan air dan dihaluskan dengan menggunakan blender.
2) Siapkan panci tuang hasil blender brokili dan tepung beras merah, masak dalam
api kecil hingga matang dan kental.
3) Setelah agak dingin campur dengan ASI, saring dengan menggunakan saringan
kawat.
4) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.
b. Pure Apel
Bahan : 1 bh apel
50 ml ASI/formula
Cara Membuat :
1) Kupas kulit apel, potong-potong kecil kemudian dikukus hingga lunak. Haluskan
apel kukus dengan menggunakan blender, campur dengan ASI. Kemudian
saring dengan menggunakan saringan kawat.
2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.
c. Pure Pisang
Bahan : 1 bh pisang
50 ml ASI/formula
Cara Membuat :
1) Pisang dikupas dan potong-potong kecil, haluskan dengan garpu tambahkan ASI
untuk mengencerkan. Saring dengan menggunakan saringan kawat.
2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.
50 ml jeruk baby
Cara Membuat :
2) MPASI / Makanan Bayi Pendamping ASI siap diberikan pada bayi Anda.
DAFTAR PUSTAKA
- http://papadanmama.com/2009/06/4-makanan-padat-bergizi-untuk-bayi-anda/
- http:/bayisehat.com
- http://parentingislami.wordpress.com/2008/05/27/makanan-pendamping-asi-mp-asi/
http://pondokibu.com/tag/makanan-pendamping-asi-mp-asi/
SATUAN ACARA
PENYULUHAN (SAP)
- Fungsi protein
Tempat :
Penyaji :
A. Tujuan Intruksional
1. Umum :
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan pasien dan keluarga pasien dapat memahami lebih
2. Khusus :
a. Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang pengertian diit TKTP
c. Pasien dan keluarga pasien mengetahui tentang tujuan pemberian dan aturan makan TKTP
d. Pasien dan keluarga pasien dapat mengetahui tentang bahan makanan yang baik
e. Pasien dan keluarga pasien mengetahui contoh perencanaan menu makanan pasien
B. Metode
1. ceramah
2. Tanya jawab
C. Media
o Lembar balik
o leaflet
D. Kegiatan Penyuluhan
No TAHAP KEGIATAN WAKTU KEGIATAN KEGIATAN PASIEN
PENYAJI
1. Pendahuluan 2 menit Ucapan salam Menjawab
Menjelas Memperhatikan
penyuluhan dan
manfaat yang
diambil dari
penyuluhan
Melakukan
kontrak waktu
2. Isi penyajian 8 menit Menjelaskan Mendengarkan
Materi Bertanya
Penyuluhan
Pengertian diit
TKTP
Fungsi protein
Tujuan
pemberian diit
telur
Menjelaskan
baik
Contoh menu
makanan
3. Penutup 5 menit Menyimpulkan Menjelaskan
Mengevaluasi kembali
E. Evaluasi
F. Materi Pembelajaran
Terlampir
Diit TKTP adalah aturan makan yang mengandung energi dan protein tinggi dari pada makanan
biasa
2. Fungsi protein :
e. Sumber energi
3. Tujuan pemberian:
Didalam putih telur terdapat kandungan protein yang lebih tinggi. Putih telur juga dapat
meningkatkan kadar albumin dalam darah. diit ekstra putih telur baik digunakan untuk penderita
yang mengalami penurunan angka albumin.putih telur dapat diberikan 5-10 butir/hari, namun hal
a. Sumber protein hewani, misalnya:Ayam, daging, hati, ikan, telur, susu, keju,
JUMLAH
URT Gram
MENU
Pagi 06.00
Nasi 3/4 gls 50
Ikan goring 1 ptg 60
Tahu goring 1 ptg 25
Tumis buncis ¼ gls 25
Buah pisang 1 ptg 150
Susu 1 gls 200
Putih telur 1 btr 200
Menu tambahan
10.00
Jus jeruk 1 gls 200
Siang 12.00
Nasi 1¼ gls 100
Kari ayam 1 ptg 50
Tempe goring 1 ptg 50
Sup brokoli 1/3 gls 40
Buah Apel 1 bj bsr 100
Selingan 16.00
Puding 1 ptg 100
Mangga
Malam 18.00
Nasi 1 gls 100
Ikan goring 1 ptg 60
Sayur kacang ¼ gls 50
Putih telur 1 ptg 150
Buah 1 ptg 80
DAFTAR PUSTAKA
http://riniwinarni.blogdetik.com/2011/03/08/sap-konsep-menu-seimbang-dan-diit- tinggi-
kalori-dan-tinggi protein-2/
Dwijayanthi, Linda, 2011, Ilmu gizi menjadi sangat mudah edisi 2, Penerbit Buku Kedokteran,
EGC: jakarta
http://bisnis-febta-asuhankeperawatan.blogspot.co.id/2012/07/satuan-acara-penyuluhan-tktp.html
SATUAN ACARA PENYULUHAN
14. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian pengertian menu seimbang dengan baik dan benar
2. Sebutkan arti dari pola menu seimbang
3. Sebutkan pengertian diit TKTP
4. Jelaskan tujuan diit TKTP dengan baik dan benar
5. Sebutkan kembali 4 dari 6 syarat-syarat diit TKTP
6. Sebutkan 4 dari 6 indikasi diit TKTP
7. Jelaskan jenis diit TKTP
8. Sebutkan pembagian makanan tambahan sesuai diit TKTP
9. Sebutkan makanan yang harus diberikan dan dihindarkan
MATERI PENYULUHAN
KONSEP MENU SEIMBANG DAN DIIT TINGGI KALORI TINGGI PROTEIN (TKTP)
http://macrofag.blogspot.co.id/2013/03/sap-diet-tinggi-kalori-dan-protein.html