Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN PENDAHULUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

DI RUANG SUNAN GUNUNG JATI 1

DEPARTEMEN

KEPERAWATAN DASAR PROFESI (KDP)

Disusun Oleh:

ZEISVA APRILIANINGRUM

PROGRAM STUDI PROFESI NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

INSAN CENDEKIA MEDIKA

JOMBANG

2021
A. DEFINISI

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan

kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia

untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan

menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya

serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang

makanan, zat- zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan

keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Dalam

konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan

nutrien. Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat

dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya,

setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan

sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan

diserap oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat

nutrisi esensial (kelompok nutrien) yang seimbang. Nutrien mempunyai tiga

fungsi utama, yaitu:

1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh

2. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan

otot

3. Mengatur proses di dalam tubuh.

Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai

kalori”. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran.

 Jumlah kalori yang dihasilkan nutrien (Suitor & Hunter, 1980):

1 gr karbohidrat dan protein : 4 kkal


1gr lemak : 9 kkal

 Rata-rata pemasukan energi (Guyton, 1986):

45% energi dari karbohidrat

40% energi lemak

15% energi protein

B. Tujuan Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi

1. Memenuhi kebutuhan nutrisi pasien.

C. Status Nutrisi

Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan

merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.

1. Keseimbangan energi

Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan

energi untuk terus- menerus berhubungan dengan lingkungannya.

Keseimbangan energi = Pemasukan energi – Pengeluaran energi

Atau

Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang

disimpan)

a. Pemasukan energi

Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama

oksidasi makanan. Dari makanan yang dimakan kemudian di pecah

secara kimiawi menjadi protein, lemak dan karbohidrat. Besarnya

energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kilokalori juga

disebut satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah panas yang

dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1derajat celcius.


Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan

glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam

hati dan jaringan otot.

b. Pengeluaran energi

Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk

mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi

tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin trifosfat (ATP).

Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate

(BMR) dan aktivitas fisik.

Kebutuhan energi = (BMR +24) + (0,1 x konsumsi kkal/hari) +

(energi aktivitas)

Energi untuk aktivitas misalnya:

Istirahat = 30 kal/jam

Duduk = 40 kal/jam

Berdiri = 60 kal/jam

Menjahit = 70 kal/jam

Mencuci piring = 130-176 kal/jam

Melukis = 400 kal/jam

Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi

maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan

dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan.

Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran

energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan

disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.


c. Basal Metabolism Rate (BMR)

Basal Metabolism Rateadalah energi yang digunakan tubuh pada

saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan

jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.

Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori basal:

1. Usia

Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah

dengan cepat, hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan.

Setelah usia 20 tahun lebih konstan.

2. Jenis Kelamin

Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding

wanita. Pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam.

3. Tinggi dan Berat badan

Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan

tubuh. Semakin luas pengeluaran panas akan lebih banyak

sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.

4. Kelainan endokrin

Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan

tiroksia misalnya pada hipertiroidakan meningkatkan basal

metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin akan

menurunkan metabolisme.

5. Suhu lingkingan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan

metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak

memproduksi panas.

6. Keadaan sakit

Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut

akan mempercepat reaksi kimia, dimana peningkatan 1 derajat 1

celsius akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.

7. Keadaan hamil

Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi

kebutuhan dan pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga

akan meningkat.

8. Keadaan stres dan ketegangan

Keadaan stres dan ketegangan akan merangsang produksi

ketekolamin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.

2. Karakteristik status nutrisi

Karakteristik nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index

(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).

a. Body Masa Index (BMI)

Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan

tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan

sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)

dan obesitas.

Rumus BMI diperhitungkan:

BB (Kg) atau BB (pon) x 704,5


TB (M) TB (inci)²

b. Ideal Body Weight (IBW)

Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh

yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter

dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.

3. Kegiatan yang membutuhkan energi:

a. Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan lain-lain.

b. Kegiatan mekanik oleh otot

c. Aktivitas otot oleh saraf

d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.

e. Sekresi cairan pencernaan.

f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan

g. Pengeluaran hasil metabolisme.

4. Fungsi nutrisi atau zat gizi

a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.

b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.

c. Sebagai pelindung dan pengatur

D. ETIOLOGI

Faktor-faktor yang mempengaruhi

 Fisiologis (intake nutrient)

- Kemampuan mendapat dan mengolah makanan

- Pengetahuan

- Gangguan menelan
- Perasaan tidak nyaman setelah makan

- Anoreksia

- Nausea dan vomitus

- Intake kalori dan lemak yang berlebih

 Kemampuan mencerna nutrient

- Obstruksi saluran cerna

- Malaborbsi nutrient

- DM

 Kebutuhan metabolism

- Pertumbuhan

- Stres

- Kondisi yang meningkatkan BMR (latihan,hipertyroid)

- Kanker

 Gaya hidup dan kebiasaan

Kebiasaan makan yang baik perlu diterapkan pada usia toddler

 Kebudayaan dan kepercayaan

Kebudayaan orang asia lebih memilih padi sebagai makanan pokok

 Sumber ekonomi

 Tinggal sendiri

Seseorang yang hidup sendirian sering tidak mempedulikan tugas

memasak untuk menyediakan makanannya.

 Kelemahan fisik
Contohnya atritis atau cedera serebrovaskular (CVA) yang

menyebabkan kesulitan untuk berbelanja dan masak. Mereka tidak

mampu merencanakan dan menyediakan makanannya sendiri.

 Kehilangan

Terutama terlihat pada pria lansia yang tidak pernah memasak

untuk mereka sendiri. Mereka biasanya tidak memahami nilai suatu

makanan yang gizinya seimbang.

 Depresi

Menyebabkan kehilangan nafsu makan. Mereka tidak mau

bersusah payah berbelanja, memasak atau memakan makanannya.

 Pendapatan yang rendah

Ketidakmampuan untuk membeli makanan yang cermat untuk

meningkatkan pengonsumsian makanan yang bergizi.

 Penyakit saluran pencernaan

Termasuk sakit gigi, ulkus

 Obat

Pada lansia yang mendapat lebih banyak obat dibandingkan

kelompok usia lain yang lebih muda ini berakibat buruk terhadap

nutrisi lansia. Pengobatan akan mengakibatkan kemunduran nutrisi

yang semakin jauh.

(Johnson, 2000)

E. GANGGUAN NUTRISI

Gangguan nutrisi seperti mal nutrisi biasanya terjadi pada klien-

klien yang mengalami gangguan dalam saluran gastrointestinalnya. Klien


yang dianjurkan untuk tidak mengkonsumsi melalui mulut biasanya

beresiko mempunyai gangguan pada nutrisinya. Asupan makanan

terkadang berubah pada pasien operatif. Persiapan operasi biasanya

melibatkan pembersihan perut minimal 8 jam berpuasa. Permulaan asupan

makanan pascaoperasi bergantung pada pengembalian fungsi perut, tingkat

prosedur bedah, keberadaaan komplikasi apapun, dan pilihan pembedah

untuk mengawali pemberian makanan. (Johnson, 2000)

F. TANDA DAN GEJALA KEKURANGAN NUTRISI

Tanda-tanda subjektif dari pasien biasanya pasien mengeluh seperti :

 Mual

 Anoreksia

 Lemas

 Lesu

Sedangkan tanda-tanda obyektif yang muncul akibat gangguan nutrisi

biasanya seperti :

 Rambut berserabut, kusam ,kusut, kering tipis, dan kasar

 Kulit kasar, kering, pucat, bersisik

 Wajah mengalami diskolorasi, bersisik, bengkak, kulit gelap di pipi

dan di bawah mata

 Konjungtiva pucat, konjungtiva serosis

 Bibir kering, lesi anguler pada sudut mulut

(Carpenito, 1995)

G. PATHWAYS
Malnutrisi Kerusakan saluran pencernaan

Kurangnya nutrisi masuk Gangguan makanan yg dicerna

ke sel

Sel kekurangan nutrisi Terjadinya mual dan refluks

Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan

Lemah Lemas Gangguan aktifitas Berat badan turun

H. Elemen nutrien/zat gizi

1. Karbohidrat

Karbohidrat merupakan sumber energi utama. Hampir 80% energi

dihasilkan dari karbohidrat. Setiap 1 gram karbohidrat menghasilkan 4

kilokalori (kkal). Karbohidrat yang disimpan dalam hati dan otot

berbentuk glikogen dengan jumlah yang sangat sedikit. Glikogen adalah

sintesis dari glukosa, pemecahan energi selama masa istirahat/puasa.

Kelebihan energi karbohidrat berbentuk asam lemak.

a. Jenis karbohidrat

o Monosakarida

Merupakan jenis karbohidrat yang paling sederhana dan

merupakan molekul yang paling kecil. Dalam bentuk ini molekul

dapat diserap langsung diserap oleh pembuluh darah. Contoh:


glukosal dektrosa pada buah-buahan dan sayur-sayuran, fruktosa

pada buah, sayuran, madu, dan galaktosa dari pecahan disakarida.

o Disakarida

Jenis disakarida adalah sukrosa, maltosa, dan laktosa.sukrosa dan

maltosa banyak pada makanan nabati, sedangkan laktosa yaitu

merupakan jenis gula dalam air susu baik susu ibu maupun susu

hewan.

o Polisakarida

Merupakan gabungan dari beberapa molekul monosakarida. Jenis

polisakarida adalah zat pati, glikogen, dan selulosa.

b. Fungsi karbohidrat

o Sumber energi yang murah

o Sumber energi utama bagi otak dan saraf

o Membuat cadangan tenaga tubuh

o Pengaturan metabolisme lemak

o Untuk efisiensi penggunaan protein

o Memberikan rasa kenyanmg

c. Sumber karbohidrat

Sumber karbohidrat umumnya adalah makanan pokok, umumnya

berasal dari tumbuh-tumbuhan seperti beras, jagung, kacang, sagu,

singkong, dan lain-lain. Sedangkan pada karbohidrat hewani

berbentuk glikogen.

d. Metabolisme karbohidrat
Proses dari makanan sampai dapat digunakan oleh tubuh melalui

pencernaan, absorpsi, dan metabolisme.

Pencernaan adalah memecahkan makanan menjadi bagian yang lebih

kecil dan dapat di absorpsi melalui cairan tubuh. Mekanisme

pencernaan bisa secara mekanik maupun kimia. Secara mekanik

melibatkan fungsi saraf dan otot untuk memindahkan makanan dalam

saluran pencernaan melalui kontraksi otot. Pencernaan secara kimia

melalui tipe sekresi yang diproduksi pada saluran pencernaan. Ada 4

tipe produk sekresi yang dapat membantu pencernaan yaitu enzim

yang spesifik, Hcl, mukus, air, dan elektrolit.

Zat gizi diabsorpsi oleh saluran usus kecil dan bagian proksimal

usus besar metabolisme karbohidrat mengandung tiga proses:

o Perubahan dari katabolisme glikogen menjadi glukosa, karbon

dioksida, dan air disebut Glikogenolosis.

o Perubahan dari anabolisme glukosa menjadi glikogen disebut

Glikogenesis.

o Perubahan dari asam amino dan gliserol menjadi glukosa disebut

Glukoneogenesis.

2. Protein

Protein berfungsi sebagai pertumbuhan, mempertahankan dan

mengganti jaringan tubuh. Setiap 1 gr protein menghasilkan 4 kkal.

Bentuk sederhana dari protein adalah asam amino. Asam amino disimpan

dalam jaringan dalam bentuk hormon dan enzim. Asam amino esensial
tidak dapat disintesis dalam tubuh tetapi harus didapat dari makanan.

Jenis asam amino esensial diantaranya lisin, tripofan, fenilalalin, leusin.

a. Berdasarkan susunan kimianyua, protein dapat dibagi menjadi 3

golongan :

o Protein sederhana

Jenis protein ini tidak berikatan dengan zat lain, misalnya albumin

dan globulin.

o Protein bersenyawa

Protein ini dapat membentuk ikatan dengan zat lain seperti dengan

glikogen membentuk glikoprotein.

o Turunan dari protein

Yang termasuk turunan protein adalah albuminosa, pepton, dan

gelatin.

b. Fungsi protein

o Untuk keseimbangan cairan

o Pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan

o Pengaturan metabolisme dalam bentuk enzim dan hormon

o Sumber energi di samping karbohidrat dan lemak

o Sebagai tempat menyimpan dan meneruskan sifat-sifat keturunan

dalam bentuk genes.

c. Sumber protein

o Protein hewani yaitu protein yang berasal dari hewan seperti susu,

daging, telur, hati, udang, ikan, kerang, ayam, dan sebagainya.


o Protein nabati yaitu protein yang berasal dari tumbuhan seperti

jagung, keledai, kacang hijau, terigu, dan sebagainya.

d. Metabolisme protein

Jika makanan yang sudah berada dalam lambung, maka akan

dikeluarkan enzim protease yaitu pepsin. Pepsin mengubah protein

menjadi albuminosa dan pepton. Albuminosa dan pepton di dalam

usus halus diubah menjadi asam-asam amino dengan bantuan enzim

tripsin dari pankreas dan selanjutnya diserap atau berdifusi ke aliran

darah yang menuju ke hati. Asam-asam amino disebar oleh hati ke

jaringan tubuh untuk mengganti sel-sel yang rusak dan sebagian

digunakan untuk membuat protein darah.

Asam amino yang tidak dapat digunakan ditranspor kembali ke

hati kemudian dilepaskan ikatan nitrogennya sehingga terpecah

menjadi dua macam yaitu asam organik dan amoniak (NH3).

Amoniak dibuang melalui ginjal, sedangkan asam organik

dimanfaatkan sebagai sumber energi.

3. Lemak

Lemak atau lipid merupakan sumber energi paliong besar.

a. Berdasarkan ikatan kimianya lemak dibedakan menjadi:

o Lemak murni yaitu lemak yang terdiri atas asam lemak dan

gliserol.

o Zat-zat yang mengandung lemak misalnya fosfolipid yaitu ikatan

lemak dengan garam fosfor, glikolipid yaitu ikatan lemak dengan

glikogen.
b. Fungsi lemak

o Memberikan kalori, dimana setiap satu gram lemak dalam

peristiwa oksidasi akan memberikan kalori sebanyak 9 kkal.

o Melarutrkan vitamin sehingga dapat diserap oleh dinding usus.

o Memberikan asam-asam lemak esensial.

c. Sumber lemak

Menurut sumbernya lemak berasal dari nabati dan hewani. Lemak

nabati mengandung lebih banyak asam lemak tak jenuh seperti

terdapat pada kacang-kacangan, kelapa, dan lain-lain. Sedangkan

lemak hewani banyak mengandung asam lemak jenuh dengan rantai

panjang seperti pada daging sapi, kambing, dan lain-lain.

d. Metabolisme lemak

Pencernaan lemak dimulai dari lambung dengan bantuan enzim

lipase yang berasal dari pankreas. Di dalam duodenum trigliserida

dipecah menjadi diglyserida, monoglyserida, dan asam lemak bebas

dengan bantuan lipase. Asam lemak bebas rantai panjang tidak larut

dalam air tetapi berikatan dengan garam-garam empedu dan dapat

larut (emulsi). Lemak kemudian diserap ke darah menuju ke hati. Di

dalam hati sebagian digunakan untuk energi, sebagian diubah

menjadi zat keton, dan sebagian lagi disimpan dalam bentuk lemak

badan. Apabila tubuh kehabisan glikogen maka lemak badan diambil

kembali. Mula-mula lemak badan menjadi fosfolipid, kemudian dalam


hati dalam bentuk lemak bebas. Jika dalam makanan terdapat

kelebihan karbohidrat atau lemak dari kebutuhan tubuh maka

kelebihan tersebut disimpan sebagai cadangan tenaga. Lemak

cadangan disimpan di sekitar jantung, paru-paru, ginjal, dan alat tubuh

yang lain. Simpanan lemak dalam tubuh digunakan sebagai:

o Cadangan tenaga

o Bantalan bagi alat-alat tubuh

o Mempertahankan panas tubuh

o Perlindungan tubuh terhadap trauma, zat-zat kimia berbahaya

o Membentuk postur tubuh

4. Mineral

Adalah elemen anorganik esensial untuk tubuh karena perannya

sebagai katalis dalam reaksi biokimia. Mineral dapat diklasifikasikan

menjadi makromineral yaitu jika kebutuhan tubuh 100 mg atau lebih, dan

mikromineral jika kebutuhan tubuh kurang dari 100 mg. Termasuk dalam

makromioneral adalah kalsium, magnesium fosfat sedangkan yang

termasuk mikromineral adalah klorida, yodium, iron, zinc.

Secara umum fungsi dari mineral adalah:

a. Membangun jaringan tulang

b. Mengatur tekanan osmotik dalam tubuh

c. Memberikan elektrolit untuk keperluan otot-otot dan saraf

d. Membuat berbagai enzim

5. Vitamin
Adalah substansi organik, keberadaannya sangat sedikit pada

makanan dan tidak dapat dibuat dalam tubuh. Vitamin sangat berperan

dalam proses metabolisme karena fungsinya sebagai katalisator. Vitamin

dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Vitamin yang larut dalam air: Vitamin B kompleks, B1, B2, B3, B12,

folic acid, serta viamin C.

b. Vitamin yang larut dalam lemak: vitamin A,D,E, K.

Fungsi utama vitamin adalah untuk pertumbuhan, perkembangan, dan

pemeliharaan kesehatan.

I. MASALAH KEBUTUHAN NUTRISI

Secara umum gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan

nutrisi, obesitas, malnutrisi, diabetes melitus, hipertensi, kanker, dll.

1. Kekurangan Nutrisi

Keadaan yang dialami seseorang dalam keadaan normal atau resiko

penurunan berat badan akibat ketidakcukupan asupan nutrisi untuk

kebutuhan metabolisme tubuh.

Tanda Klinis

1. Berat badan 10-20% dibawah normal

2. Tinggi badan dibawah ideal

3. Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar

4. Adanya kelemahan dan nyri tekan pada otot

5. Adanya penurunan albumin serum

6. Adanya penurunan transferin

Kemungkinan Penyebab :
1. Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan dalam mencerna kalori

akibat penyakit infeksi atau kanker

2. Disfagia karenaadanya kelainan persyarafan

3. Penurunan absorbsi nutrisi akibat penyakit crohn atau intoleransi

laktosa

4. Nafsu makan menurun

2. Kelebihan Nutrisi

Suatu keadaan yang dialami seseorang yang mengalami resiko

penigkatan berat badan akibat asupan kebutuhan metabolisme secara

berlebihan.

Tanda Klinis :

1. Berat badan lebih dari 10% berat ideal.

2. Obesitas (lebih dari 20% berat ideal)

3. Lipatan kulit trisep lebih dari 15 mm pada pria dan 25mm wanita

4. Adanya jumlah supan yang berlebihan

5. Aktivitas menurun atau monoton

Kemungkina penyebab :

1. Perubahan pola makan

2. Penurunan fungsi pengucapan dan penciuman

3. Obesitas
Masalah peningkatan berat badan yang mencapai >20% BB normal.

Status nutrisinya adalah melebihi kebutuhan metabolisme karena melebihi

asupan kalori dan penurunan dalam penggunaan kalori.

4. Mal Nutrisi

Masalah yang berhubungan dengan kekurangan zat gizi pada

tempat seluler. Gejala umumnya adalah berat badan rendah dengan asupan

makanan yang cukup atau asupan kurang dari kebutuhan tubuh, adanya

kelemahan otot dan penurunan energi, pucat pada kulit, membran mukosa,

konjungtiva,dll.

Tipe-tipe malnutrisi :

• Defisiensi Nutrien ; contoh : kurang makan buah dan sayur menyebabkan

kekurangan vitamin C yang dapat mengakibatkan perdarahan pada gusi.

• Marasmus ; kekurangan protein dan kalori sehingga terjadinya

pembongkaran lemak tubuh dan otot. Gambaran klinis : atropi otot,

menghilangnya lapisan lemak subkutan, kelambatan pertumbuhan, perut

buncit, sangat kurus seperti tulang dibungkus kulit.

• Kwashiorkor ; kekurangan protein karena diet yang kurang protein atau

disebabkan karena protein yang hilang secara fisiologis (misalnya keadaan

cidera dan infeksi). Ciri-cirinya : lemah, apatis, hati membesar, BB turun,

atropi otot, anemia ringan, perubahan pigmentasi pada kulit dan rambut.

5. Diabetas Militus

Gangguan kebutuhan nutrisi yang ditandai dengan adanya gangguan

metabolisme karbohidrat akibat kekurangan insulin atau penggunaan

karbohidrat secara berlebihan.


6. Hipertensi

Gangguan nutrisi yang juga disebabkan oleh berbagai masalah

pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyabab dari adanya obesitas serta

asupan kalsium,natrium, dan gaya hidup yang berlebihan.

7. Kanker

Gangguan kebutuhan nutrisi yang disebabkan oleh pengonsumsian

lemak secara berlebihan.

J. PROSES KEPERAWATAN

a. Pengkajian

1. Riwayat keperawatan dan diet

a. Anggaran makan, makan kesukaan, waktu makan.

b. Apakah ada diet yang dilakukan secara khusus?

c. Adakah penurunan dan peningkatan berat badan dan berapa lama

periode waktunya?

d. Adakah status fisik pasien yang dapat meningkatkan diet seperti luka

bakar dan demam?

e. Adakah toleransi makan/minum tertentu?

2. Faktor yang mempengaruhi diet

a. Status kesehatan.

b. Kultur dan kepercayaan.

c. Status sosial ekonomi.

d. Faktor psikologis.

e. Informasi yang salah tentang makanan dan cara berdiet.

3. Pemeriksaan fisik
a. Keadaan fisik: apatis, lesu.

b. Berat badan : obesitas, kurus (underweight).

c. Otot: flaksia/lemah, tonus kurang, tanderness, tidak mampu bekerja.

d. Sistem saraf: bingung, rasa terbakar, paresthesia, reflek menurun.

e. Fungsi gastrointestinal: anoreksia, konstipasi, diare, flatulensi,

pembesaran liver.

f. Kardiovaskuler: denyut nadi lebih dari 100 kali/menit, irama

abnormal, tekanan darah rendah/tinggi.

g. Rambut: kusam, kering, pudar, kemerahan, tipis, pecah/patah-patah.

h. Kulit: kering, pucat, iritasi, pethekie, lemak disubkutan tidak ada.

i. Bibir: kering, pecah-pecah, bengkak, lesi,stomatis, membran mukosa

pucat.

j. Gusi: pendarahan, peradangan.

k. Lidah: edema, hiperemis.

l. Gigi: karies

m. Mata: konjungtiva pucat, kering, exotalamus, tanda-tanda infeksi.

n. Kuku: mudah patah

o. Pengukuran antropometri:

 Berat badan ideal: (TB- 100) ± 10%

 Lingkar pergelangan tangan

 Lingkar lengan atas (MAC):

Nilai normal Wanita : 28,5 cm

Pria : 28,3 cm

 Lipatan kulit pada otot trisep (TSF):


Nilai normal Wanita: 16,5-18 cm

Pria : 12,5-16,5 cm

4. Laboratorium

a. Albumin (N: 4-5,5 mg/ 100 ml)

b. Transferin (N: 170-25 mg/100 ml)

c. Hb (N: 12 mg %)

d. BUN (N : 10-20 mg/ 100 ml).

e. Ekskresi kreatinin untuk 24 jam (N: laki –laki: 0,6-1,3 mg/ 100 ml,

wanita: 0,5-1,0 mg/100 ml.

A. Diagnosis keperawatan

Diagnosis keperawatan yang dapat terjadi pada masalah kebutuhan nutrisi

adalah :

1. Kekurangan nurisi, berhubungan dengan :

 Meningkatnya kebutuhan kalori dan kesulitan mencerna secara

berkelanjutan akibat penyakit infeksi, luka bakar, ataupun kanker.

 Disfagia akibat kelumpuhan serebral

 Penurunan absorbsi nutrisi akibat intoleransi laktosa

 Sekresi berlebihan, baik melalui latihan fisik, muntah, diare, ataupun

pengeluaran lainnya.

 Ketidakcukupan absorbsi akibat efek samping obat

 Kesulitan mengunyah

2. Kelebihan nutrisi, berhubungan dengan :

 Perubahan pola kenyang akibat efek obat atau radiasi


 Penurunan fungsi pengecap atau penciuman

 Kurang pengetahuan tentang nutrisi

 Penurunan kabutuhan metabolisme

 Kelebihan asupan

 Parubahan gaya hidup

B. Perencanaan keperawatan

Tujuan :

1. Meningkatkan nafsu makan apabila nutrisi kurang

2. Membantu memenuhi kebutuhan nutrisi

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parental

Rencana tindakan :

1. Monitor perubahan faktor yang menyebabkan terjadinya kekurangan

atau kelebihan dan status kebutuhan nutrisi

2. Kurangi faktor yang mempengaruhi perubahan nutrisi

3. Ajarkan untuk merencanakan makanan

4. Kaji tanda vital dan bising usus

5. Monitir glukosa, elektrolit, albumin dan hemoglobin

6. Berikan info pendidikan tentang diet, kebutuhan kalori,dll

 Tindakan pada gangguan kekurangan nutrisi dapat dilakukan dengan

cara :
 Mengurangi kondisi atau gejala penyakit yang menyebabkan

penurunan nafsu makan

 Memberikan makanan yang disukai sedikit demi sedikit tetapi sering

yang sesuai dengan diet

 Menata ruangan senyaman mungkin

 Menurunkan srtes psikologis

 Menjaga kebersihan mulut

 Menyajikan makanan mudah dicerna

 Hindari makanan yang mengandung gas

 Tindakan pada gangguan kelebihan nutrisi dapat dilakukan dengan

cara :

 Lakukan kebersihan mulut dengan kumur kumur menggunakan

1 1
minuman bikarbonat rendah kalori atau atau larutan hidrogen
2 4

peroksida dan air sebagai pembersih mulut.

 Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah

variasi dan kepadatan seperti jus atau sop kental

 Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein

 Hindari makanan yang mengandung lemak

 Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan

 Lakukan program olah raga

 Tindakan pada gangguan kesulitan makan secara umum dapat

dilakukan dengan cara :


 Atur posisi seperti duduuk tegak 60-90 derajat pada kursi atau ditepi

tempat tidur

 Pertahankan posisi selama 10-15 menit

 Fleksikan kepala kedepan pada garis tubuh 45 derajat untuk

mempertahankan kepatenan esofagus

 Mulai dari jumlah yang sedikit

 Anjurkan untuk membersihkan mulut, hindari makan yang pedas atau

asam, makan berserat(sayuran mentah) dan rendam makanan kering

agar lunak

C. Pelaksanaan (tindakan) keperawatan

1. Pemberian nutrisi melalui oral

Tindakan keperawatan yand dilakukan pada pasien yang tidak mampu

memenuhi kebutuhan nutrisi secara sendiri dengan cara membantu

memberikan makanan melalui oral(mulut), bertujuan memenuhi

kebutuhan nutrisi pasien dan membangkitkan selera makan pada pasien.

2. Pemberian nutrisi melalui pipa penduga/lambung(NGT)

Tindakan keperawatan yang dilakukan pada pasien yang tidak mampu

memenuhi kabutuhan nutrisi secara oral atau tidak mampu menelan

dengan cara memberikan makan melalui pipa lambung atau pipa

penduga(selang NGT). Tujuannya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi

pasien.

3. Pemberian nutrisi melalui parental

Merupakan pemberian nutrisi berupa cairan infus yang dimasukkan

kedalam tubuh melalui darah vena, baik secara sentral(untuk nutrisi


parental total) menggunakan cairan dalam bentuk dextrose dan cairan

asam amino atau vena perifer(untuk nutrisi parental parsial) menggunakan

cairan yang mengandung karbohidrat, asam amino dan lemak. Pemberian

nutrisi ini dilakukan pada pasien yang tidak bisa makan melalui mulut

ataupun bantuan pipa dengan tujuan menunjang nutrisi enteral yang hanya

memenuhi sebagian kebutuhan nutrisi harian.

D. Evaluasi keperawatan

Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai

dari adanya kemampuan dalam :

1. Meningkatkan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan

dalam makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang

dari kebutuhan.

2. Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukan dengan tidak adanya tanda

kekurangan atau kelebihan berat badan.

3. Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan dengan

adanya proses pencernaan makan yang adekuat.

Anda mungkin juga menyukai