Anda di halaman 1dari 5

BAB II

KONSEP TEORITIS KDM NUTRISI

A. Definisi
Nutrisi adalah ikatan kimia yang diperlukan tubuh untuk melakukan fungsinya, yaitu
energi, membangun dan memelihara jaringan, serta mengatur proses-proses kehidupan
(Soenarjo, 2000).
Menurut Rock CL (2004), nutrisi adalah proses dimana tubuh manusia menggunakan
makanan untuk membentuk energi, mempertahankan kesehatan, pertumbuhan dan untuk
berlangsungnya fungsi normal setiap organ baik antara asupan nutrisi dengan kebutuhan
nutrisi. Sedangkam menurut Supariasa (2001), nutrisi adalah suatu proses organisme
menggunakan makanan yang dikonsumsi secara normal melalui proses degesti, absorbsi,
transportasi, penyimpanan, metabolisme dan pengeluaran zat-zat yang tidak digunakan
untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan, dan fungsi normal dari organ-organ,
serta menghasilkan energi.
Nutrient merupakan zat kimia organik maupun anorganik yang ditemukan dalam
makanan dan diperlukan agar tubuh dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Nutrient
tersebut diarbsorbsi di saluran pencernaaan kemudian didistribusikan ke sel-sel
tubuh. Di dalam sel-sel tubuh, nutrient di gunakan untuk proses fungsional sel
tersebut, sumber energi, dan sintesis protein.

B. Jenis
1. Nutrient esensial
Pemenuhan kebutuhan nutrisi bukan hanya memerhatikan jumlah yang dikonsumsi,
melainkan juga perlu memerhatikan zat gizi yang mesti dipenuhi. Oleh karena itu,
makanan yang dikonsumsi harus mengandung nutrient esensial yang baik bagi
tubuh. Nutrient esensial ini ini dapat dikelompokan ke dalam tiga golongan yaitu
zat gizi penghasil energy, zat gizi pembangun sel, dan zat pengatur. Jenis-jenis
nutrient esensial sebagai berikut:
a. Karbohidrat

4
Karbohidrat merupakan senyawa yang mengandung zat karbon (C) dalam
ikatan dengan hydrogen (H) dan oksigen (O) dalam satu perbandingan 1:2:1.
Fungsi karbohidrat adalah sebagai sumber energi utama bagi tubuh.
b. Protein
Protein adalah nutrient yang paling utama diperlukan oleh tubuh. Protein
berdasarkan asalnya terbagi atas dua kategori yaitu protein nabati yang berasal
dari tumbuh-tumbuhan, dan protein hewani yang berasal dari hewan. Protein
nabati, misalnya kacang-kacangan dan gandum. Protein hewani, misalnya
daging, telur dan susu. Konsumsi protein oleh tubuh kita sekitar
1gr/kgbb/hari. Satu gram protein menghasilkan 4 kalori. Fungsi protein adalah
mempertahankan kesehatan dan vitalitas tubuh serta pertumbuhan dan
perkembangan semua jaringan tubuh.
c. Lemak
Lemak merupakan sumber energy yang kedua setelah karbohidrat. Lemak
disimpan dalam tubuh sebagai jaringan adiposa. Fungsi lemak sebagai sumber
cadangan energy dalam tubuh.
d. Vitamin
Vitamin merupakan zat organik yang diperlukan tubuh dalam jumlah sedikit
dan akan menimbulkan penyakit yang khas bila tubuh tidak memperolehnya
dalam jumlah yang mencukupi.

C. Gizi Seimbang

Gizi seimbang adalah keseimbangan antara zat-zat penting yang terkandung di


dalam makanan maupun minuman yang dikonsumsi oleh seseorang dalam kehidupan
sehari-hari. Setiap orang harus makan makanan dan minum minuman yang
mengandung tiga zat gizi utama yang cukup jumlahnya, baik zat tenaga, zat
pembangun maupun zat pengatur. Tidak seimbang ataupun kurang asupan gizi akan
dapat mempengaruhi tubuh seseorang.

1. Sumber Tenaga
Zat sumber pembangkit tenaga dalam tubuh bisa kita dapatkan dari padi-padian,

5
tepung-tepungan, umbi-umbian, dan lain sebagainya. Berfungsi sebagai pemberi
energi / tenaga untuk kegiatan hidup manusia.
2. Zat Pengatur
Zat pengatur dalam tubuh bisa kita dapatkan dari sayur-mayur dan buah-buahan.
Fungsi utama dari zat pembangun adalah untuk memberi tubuh perlindungan
maksimal terhadap serangan penyakit.
3. ZatPembangun
Zat pembangun di dalam tubuh bisa kita dapatkan dari protein hewani dan nabati
seperti kacang-kacangan, susu, keyu, yoghurt, dan lain-lain. Zat pembangun
sangat berguna untuk meregenerasi sel-sel yang mati agar bisa berganti dengan
yang baru.

D. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Nutrisi

Kebutuhan nutrisi tidak berada dalam kondisi yang menetap. Ada kalanya
kebutuhan nutrisi seseorang meningkat. Begitu juga kebalikannya, kebutuhan nutrisi
seseorang menurun. Ada beberapa factor yang memengaruhi kebutuhan seseorang
terhadap nutrisi. Pada bagian ini dikemukakan dua kategori factor yaitu factor yang
meningkatkan kebutuhan nutrisi dan factor yang menurunkan kebutuhan nutrisi.

Faktor yang mempengaruhi pemenuhan kebutuhan nutrisi

1. Ekonomi (terjangkau dengan keuangan keluarga)


2. Sosial budaya (tidak bertentangan)
3. Kondisi kesehatan
4. Umur
5. Berat badan
6. Aktivitas
7. Kebiasaan makan (like or dislike).
8. Ketersediaan pangan setempat.

6
Faktor yang meningkatkan kebutuhan nutrisi antara lain sebagai berikut:

a. Pertumbuhan yang cepat, seperti bayi, anak-anak, remaja, dan ibu hamil.
b. Selama perbaikan jaringan/pemulihan kesehatan karena proses suatu penyakit.
c. Peningkatan suhu tubuh.
d. Aktivitas yang meningkat.
e. Terjadi infeksi.

Factor yang menurunkan kebutuhan nutrisi antara lain sebagai berikut:


a. Penurunan laju pertumbuhan, misalnya pada lansia.
b. Penurunan basal metabolisme rate (BMR).
c. Hipotermi.
d. Jenis kelamin. Umumnya kebutuhan nutrisi pada wanita lebih rendah di
banding laki-laki. Hal ini karena pada wanita BMR-nya lebih rendah
disbanding BMR laki-laki.
e. Gaya hidup pasif.
f. Bedrest.

E. Pengukuran Kebutuhan Nutrisi

Beberapa cara mengukur kebutuhan nutrisi :


a. Metabolic Chart- Indirect Calorimetry Resting Energy Expenditur (REE).
[(konsentrasi O2)(0,39) + (produksi CO2)(1,11)] x 1440.Rumus ini kurang akurat
pada pasien-pasien dengan FiO2 lebih dari 40%.
b. Persamaan Harris Benedict( untuk dewasa). Basal Energy Expenditure (BEE):
Laki-laki: 66,47 + (13,75 x BB) + (5 x TB) – (6,76 x Umur)
Wanita: 655,1 + (9,56 x BB) + (1,85 x TB) – (4,67 xUmur)
Rata-rata BEE adalah mendekati 25 kkal/ kgbb /hari.
BB=berat badan, TB=tinggi badan. Untuk menghitung BEE harus disesuaikan
dengan faktor-faktor metabolik, seperti: demam, operasi, sepsis, luka bakar dan
lain-lain.
c. 25-30 kkal/kgbb ideal/hari (untuk dewasa)

7
120-135 kkal/kgbb/hari (untuk premature)
120-140 kkal/kgbb/hari (untuk infant) (Setiati, 2000)
d. Menghitung balance nitrogen dengan menggunakan urea urine 24 jam dan dalam
hubungannya dengan urea darah dan Albumin. Tiap gram nitrogen yang
dihasilkan menggunakan energy sebesar 100-150 kkal (At Tock, 2007).
Kebutuhan energi pada pasien kritis: Rule of Thumb dalam menghitung kebutuhan
kalori, yaitu 25-30 kkal/kgbb/hari.
Selain itu penetapan Resting Energy Expenditure (REE) harus dilakukan
sebelum memberikan nutrisi. REE adalah pengukuran jumlah energy yang
dikeluarkan untuk mempertahankan kehidupan pada kondisi istirahat dan 12-18
jam setelah makan. REE sering juga disebut Basa Metabolic Rate (BMR), Basal
Energy Requirement (BER), atau Basal Energy Expenditure (BEE). Perkiraan
REE yang akurat dapat membantu mengurangi komplikasi akibat kelebihan
pemberian nutrisi (overviding) seperti infiltrasi lemak ke hati dan pulmonary
compromise (Wiryana, 2007).

Anda mungkin juga menyukai