Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN PENDAHULAN

KEBUTUHAN DASAR MANUSIA DENGAN GANGGUAN


PEMENUHAN KEBUTUHAN NUTRISI
DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH UNGARAN

DISUSUN OLEH:

MUH. ALFAJAR

P1337420616039

S1 TERAPAN KEPERAWATAN SEMARANG

POLTEKKES KEMENKES SEMARANG

2017
I. HALAMAN JUDUL :Laporan Pendahuluan Kebutuhan Dasar
Manusia dengan gangguan pemenuhan kebutuhan nutrisi di RSUD
Ungaran
II. KONSEP DASAR
A. Definisi

Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk keseluruhan proses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakan bahan-bahan tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya
serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang
makanan, zat- zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi, reaksi, dan
keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. Dalam
konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut dengan
nutrien. Nutrien adalah sejenis zat kimia organik atau anorganik yang terdapat
dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya,
setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan
sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan
diserap oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat
nutrisi esensial (kelompok nutrien) yang seimbang.

Nutrien mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:

1. Menyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh


2. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan
otot
3. Mengatur proses di dalam tubuh.

Energi yang dihasilkan oleh nutrien atau makanan disebut sebagai “nilai
kalori”. Kalori = energi yang digunakan untuk pembakaran.

 Jumlah kalori yang dihasilkan nutrien (Suitor & Hunter, 1980):


1 gr karbohidrat dan protein : 4 kkal
1gr lemak : 9 kkal
 Rata-rata pemasukan energi (Guyton, 1986):
45% energi dari karbohidrat
40% energi lemak
15% energi protein
B. Status Nutrisi
Pemecahan makanan, pencernaan, absorpsi, dan asupan makanan
merupakan faktor penting dalam menentukan status nutrisi.
1. Keseimbangan energi
Energi adalah kekuatan untuk bekerja. Manusia membutuhkan
energi untuk terus- menerus berhubungan dengan lingkungannya.
Keseimbangan energi = Pemasukan energi – Pengeluaran energi
Atau
Pemasukan energi = Total pengeluaran energi (panas + kerja + energi yang
disimpan)
a. Pemasukan energi
Pemasukan energi merupakan energi yang dihasilkan selama
oksidasi makanan. Dari makanan yang dimakan kemudian di pecah
secara kimiawi menjadi protein, lemak dan karbohidrat. Besarnya
energi yang dihasilkan dengan satuan kalori. Satu kilokalori juga
disebut satu kalori besar (K) atau kkal adalah jumlah panas yang
dibutuhkan untuk menaikkan suhu 1 kg air sebesar 1derajat celcius.
Ketika makanan tidak tersedia maka akan terjadi pemecahan
glikogen yang merupakan cadangan karbohidrat yang disimpan dalam
hati dan jaringan otot.
b. Pengeluaran energi
Pengeluaran energi adalah energi yang digunakan oleh tubuh untuk
mensupport jaringan dan fungsi-fungsi organ tubuh. Cadangan energi
tubuh berbentuk senyawa fosfat seperti adenosin trifosfat (ATP).
Kebutuhan energi seseorang ditentukan oleh Basal Metabolism Rate
(BMR) dan aktivitas fisik.
Kebutuhan energi = (BMR +24) + (0,1 x konsumsi kkal/hari) +
(energi aktivitas)
Energi untuk aktivitas misalnya:
Istirahat = 30 kal/jam
Duduk = 40 kal/jam
Berdiri = 60 kal/jam
Menjahit = 70 kal/jam
Mencuci piring = 130-176 kal/jam
Melukis = 400 kal/jam
Jika nilai pemasukan energi lebih kecil dari pengeluaran energi
maka akan terjadi keseimbangan negatif sehingga cadangan makanan
dikeluarkan, hal ini akan berakibat pada penurunan berat badan.
Sebaliknya, jika pemasukan energi lebih banyak dari pengeluaran
energi maka terjadi keseimbangan positif, kelebihan energi akan
disimpan dalam tubuh sehingga terjadi peningkatan berat badan.
c. Basal Metabolism Rate (BMR)
Basal Metabolism Rateadalah energi yang digunakan tubuh pada
saat istirahat yaitu untuk kegiatan fungsi tubuh seperti pergerakan
jantung, pernafasan, peristaltik usus, kegiatan kelenjar-kelenjar tubuh.
Faktor yang mempengaruhi kebutuhan kalori basal:
1. Usia
Pada usia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme basal bertambah
dengan cepat, hal ini berhubungan dengan faktor pertumbuhan.
Setelah usia 20 tahun lebih konstan.
2. Jenis Kelamin
Kebutuhan metabolisme basal laki-laki lebih besar dibanding
wanita. Pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/Kg BB/jam.
3. Tinggi dan Berat badan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan
tubuh. Semakin luas pengeluaran panas akan lebih banyak
sehingga kebutuhan basal metabolisme lebih besar.
4. Kelainan endokrin
Hormon tiroksin berpengaruh terhadap metabolisme, peningkatan
tiroksia misalnya pada hipertiroidakan meningkatkan basal
metabolisme sedangkan penurunan kadar tiroksin akan
menurunkan metabolisme.
5. Suhu lingkingan
Suhu lingkungan yang lebih dingin akan meningkatkan
metabolisme untuk menyesuaikan diri, tubuh harus lebih banyak
memproduksi panas.
6. Keadaan sakit
Pada orang sakit suhu tubuh meningkat. Peningkatan suhu tersebut
akan mempercepat reaksi kimia, dimana peningkatan 1 derajat 1
celsius akan meningkatkan BMR sebanyak 14%.
7. Keadaan hamil
Konsumsi oksigen pada orang hamil meningkat untuk memenuhi
kebutuhan dan pertumbuhan janin, sehingga metabolisme juga
akan meningkat.
8. Keadaan stres dan ketegangan
Keadaan stres dan ketegangan akan merangsang produksi
ketekolamin yang mempunyai efek peningkatan metabolisme.
2. Karakteristik status nutrisi
Karakteristik nutrisi ditentukan dengan adanya Body Mass Index
(BMI) dan Ideal Body Weight (IBW).
a. Body Mass Index (BMI)
Merupakan ukuran dari gambaran berat badan seseorang dengan
tinggi badan. BMI dihubungkan dengan total lemak dalam tubuh dan
sebagai panduan untuk mengkaji kelebihan berat badan (over weight)
dan obesitas.
Rumus BMI diperhitungkan:
BB (Kg) atau BB (pon) x 704,5
TB (M) TB (inci)²
b. Ideal Body Weight (IBW)
Merupakan perhitungan berat badan optimal dalam fungsi tubuh
yang sehat. Berat badan ideal adalah jumlah tinggi dalam sentimeter
dikurangi dengan 100 dan dikurangi 10% dari jumlah itu.
3. Kegiatan yang membutuhkan energi:
a. Vital kehidupan, pernapasan, sirkulasi darah, suhu tubuh, dan lain-lain.
b. Kegiatan mekanik oleh otot
c. Aktivitas otot oleh saraf
d. Energi kimia untuk membangun jaringan, enzim, dan hormon.
e. Sekresi cairan pencernaan.
f. Absorpsi zat-zat gizi di saluran pencernaan
g. Pengeluaran hasil metabolisme.
4. Fungsi nutrisi atau zat gizi
a. Sebagai penghasil energi bagi fungsi organ, gerakan, dan kerja fisik.
b. Sebagai bahan dasar untuk pembentukan dan perbaikan jaringan.
c. Sebagai pelindung dan pengatur
5. Pengkajian Gnguan Nutrisi
1. Komponen pengkajian nutrisi :

Data skrining Data tambahan

Antropometri Tinggi badan Lipatan trisep

Berat badan LILA

Berat badan ideal Lingkar otot lengan


tengah
Indeks massa tubuh
Lingkar lengan tengah

Biokimia Hemoglobin Kadar transferin serum


Albumin serum Nitrogen urea kemih

Hitung limfosit total Ekskresi kreatinin kemih

Clinical Kulit Analisis rambut

Rambut dan kuku Neurologi

Membran mukosa

Diet Porsi makan dalam 24 jam Riwayat diet

Frekuensi makan

Environment Lingkungan

Fatique Tingkat aktivitas Penyakit tertentu yang


berhubungan dengan
aktivitas

2. Riwayat keperawatan
 Usia, jenis kelamin, dan tingkat aktivitas
 Kesulitan makan (gangguan mengunyah atau menelan)
 Perubahan nafsu makan
 Perubahan berat badan
 Ketidakmampuan fisik
 Kepercayaan budaya dan agama yang mempengaruhi dalam pemilihan
makanan
 Status kesehatan umum dan kondisi medis
 Riwayat pengobatan

3. Pemeriksaan fisik

Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi


secara cepat seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga
meliputi tinjauan sistematis yang dapat dibandingkan dengan setiap
pemeriksaan fisik yang rutin.

Tanda Klinis malnutrisi :

Area pemeriksaan Tanda- tanda


Penampilan Apatis, tidak bersemangat, lelah, mudah letih
umum

BB Berlebih/ kurang

Kulit Kering, berlapis, bersisik, pucat/ berpigmen, ada


petekie/ memar, lemak subkutan kurang

Kuku Rapuh, pucat, melengkung, bentuk seperti sendok

Rambut Kering, kusam, jarang, warna memudar, rapuh

Mata Konjungtiva pucat/merah,, kering, kornea lunak,


kornea berawan

Bibir Bengkak, pecah berwarna merah di pinggir mulut,


fisura vertical

Lidah Bengkak, berwarna merah, penampakan halus

Gusi Berspons, bengkak, mudah berdarah, meradang

Otot Lemah, mengecil

System Anoreksia, tidak mampu mencerna, diare, konstipasi,


gastrointestinal pembesaran hati

Saraf Penurunan refleks, kehilangan sensorik, rasa terbakar,


kesemutan di tangan dan kaki, iritabilitas

4. Riwayat diet

Mencakup data mengenai pola dan kebiasaan makan klien yang biasa;
pilihan makanan, alergi, dan intoleransi; frekuensi, jenis, dan kuantitas
makanan yang dikonsumsi; dan factor social, ekonomi, etnis atau agama
yang mempengaruhi nutrisi

III. PATHWAY

Ketidakseimbangan nutrisi Ketidakseimbangan nutrisi


kurang dari kebutuhan tubuh lebih dari kebutuhan tubuh

Kurangnya nutrisi Mual, muntah,


masuk ke sel anoreksia
Adanya jumlah
asupan berlebih

Sel kurang nutrisi Kelebihan intake


dalam tubuh

Perubahan nutrisi
kurang dari kebutuhan
Penurunan
aktivitas

Lemah Gangguan aktivitas Berat badan Berat


turun badan naik

IV. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


Secara umum gangguan nutrisi terdiri atas kekurangan dan kelebihan
nutrisi.
a. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
dengan :
a. Ketidakmampauan mengabsorbsi nutrien
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Kurang asupan makanan
d. Ketidakmampuan makan
Tanda Klinis:
1) Berat badan 10-20% dibawah normal
2) Tinggi badan dibawah ideal
3) Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dari 60% ukuran standar
4) Adanya kelemahan dan nyri tekan pada otot
5) Adanya penurunan albumin serum
6) Adanya penurunan transferin
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh behubungan
dengan:
 Kelebihan intake
 Gaya hidup
 Konsumsi kalori terlalu tinggi
Tanda klinis :
1) Berat badan lebih dari 10% berat ideal
2) Obesitas ( lebih dari 20% berat ideal)
3) Adanya jumlah asupan yang berlebihan
4) Aktivitas menurun atau monoton

V. PERENCANAAN (Nursing Care Plane)


1. Prioritas Masalah
a.Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
berhubungan dengan:
a. Ketidakmampauan mengabsorbsi nutrien
b. Ketidakmampuan mencerna makanan
c. Kurang asupan makanan
d. Ketidakmampuan makan
b. Ketidakseimbangan nutrisi lebih dari kebutuhan tubuh behubungan
dengan:
 Kelebihan intake
 Gaya hidup
 Konsumsi kalori terlalu tinggi

2. Tujuan dan Hasil yang Diharapkan


a. Diagnosa 1
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat
menunjukkan peningkatan pemenuhan kebutuhan nutrisi.
Hasil yang diharapkan :
 Adanya peningkatan berat badan sesuai dengan tujuan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
 Mampu mengidentifikasi kebutuhan nutrisi
 Tidak ada tanda – tanda malnutrisi
 Menunjukkan peningkatan fungsi pengecapan dari menelan
 Tidak terjadi penurunan berat badan
b. Diagnosa 2
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pasien dapat
mengontrol kebutuhan nutrisinya
Hasil yang diharapkan :
 Peningkatan aktivitas dengan penurunan berat badan
 Mengidentifikasi pola makan yang menunjang penambahan berat
badan
 Penurunan berat badan
 Berat badan ideal sesuai dengan tinggi badan
 Menahan diri untuk tidak makan banyak dalam satu waktu tertetu
 Masukan adekuat tapi tidak berlebihan, cukup kalori, lemak,
protein, karbohidrat, vitamin, mineral, besi, dan kalsium.
3. Intervensi
a. Diagnosa 1
 Kaji adanya alergi makanan
 Kolaborasi dengan ahli gizi untuk menentukan jumlah kalori dan
nutrisi yang di butuhkan pasien
 Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori
 Kaji kemampuan pasien untuk mendapatkan nutrisi yang
dibutuhkan
 Kaji tanda vital dan bising usus
 Monitor nutrisi tentang berat badan pasien dalam batas normal
 Monitor adanya penurunan berat badan
 Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan makanan harian
 Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi
b. Diagnosa 2
 Lakukan kebersihan mulut dengan kumur kumur menggunakan

1 1
minuman bikarbonat rendah kalori atau atau larutan hidrogen
2 4
peroksida dan air sebagai pembersih mulut.
 Ajarkan teknik mempertahankan nafsu makan dengan mengubah
variasi dan kepadatan seperti jus atau sop kental
 Gunakan suplemen tinggi kalori atau protein
 Hindari makanan yang mengandung lemak
 Berikan motivasi untuk menurunkan berat badan
 Menata ruangan senyaman mungkin
 Lakukan program olah raga

Anda mungkin juga menyukai