DEFISIT NUTRISI
Dosen Pembimbing:
Ima Rahmawati S.Kep.Ns.,M.Si.,M.Kep
Disusun Oleh:
GHULAM PRATAMA WIDIANTOKOH (202173060)
Pengesahan laporan Asuhan Keperawatan (ASKEP) Praktik Profesi Ners di Rumah Sakit (RS),
yang disusun oleh:
Nama : Ghulam Pratama Widiantokoh
Nim : 2020173060
Program Studi : Profesi Ners B
A. DEFINISI
Nutrisi adalah zat-zat gizi dan zat lain yang berhubungan dengan kesehatan dan
penyakit, termasuk keseluruhan proses proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakan bahan-bahan
tersebut untuk aktivitas penting dalam tubuhnya serta mengeluarkan sisanya. Nutrisi dapat
dikatakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat gizi dan zat lain yang terkandung, aksi
reaksi dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan dan penyakit. (Wartonah,
2010).
Nutrisi juga dapat di katakan sebagai ilmu tentang makanan, zat-zat lain yang
terkandung,aksi, dan keseimbangan yang berhubungan dengan kesehatan penyakit.
PATHWAY
Penyakit Saluran Pencernaan Status Kesehatan Menurun Penyakit Saluran Pencernaan Kebutuhan Metabolisme Untuk
Pertumbuhan
Erosi mukosa lambung Kelemahan otot menelan Kebiasaan mengonsumsi Peningkatan intake nutrisi
makanan yang tidak sehat
Mual
Sering makan
Defisit nutrisi
Berat badan lebih
H. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK
Pemeriksaan yang biasa dilakukan untuk mengetahui adanya perubahan nutrisi adalah
sebagai berikut :
1. Kadar total limfosit
2. Albumin serum
3. Zat besi
4. Transferin serum
5. Kreatinin
6. Hemoglobin
7. Hematokrit
8. Keseimbangan nitrogen
9. Tes antigen kulit
Hasil pemeriksaan laboratorium yang menunjukkan resiko status nutrisi buruk meliputi
penurunan hemoglobin dan hematokrit, penurunan nilai limfosit, penurunan albumin serum
< 3.5 gr/dl, dan peningkatan/ penurunan kadar kolesterol ( Mubarak, 2008)
I. PENATALAKSANAAN
1. PENATALAKSANAAN MEDIS
a. Nutrisi Enteral
Metode pemberian makanan alternative untuk memastikan kecukupan nutrisi meliputi
metode enteral (melalui system pencernaan). Nutrisi enteral juga disebut sebagai
nutrisi enteral total (TEN) diberikan apabila klien tidak mampu menelan makanan
atau mengalami gangguan pada saluran pencernaan atas dan transport makanan ke
usus halus terganggu. Pemberian makanan lewat enteral diberikan melalui slang
nasogastrik dan slang pemberian makan berukuran kecil atau melalui slang
gastrostomi atau yeyunostomi.
b. Nutrisi Parenteral
Nutrisi parenteral (PN), juga disebut sebagai nutrisi parenteral total (TPN) atau
hiperalimentasi intravena (IVH), diberikan jika saluran gastrointestinal tidak
berfungsi karena terdapat gangguan dalam kontinuitas fungsinya atau karena
kemampuan penyerapannya terganggu. Nutrisi parenteral diberikan secara intravena
seperti melalui kateter vena sentral ke vena kava superior.
Makanan parenteral adalah larutan dekstrosa, air, lemak, protein, elektrolit, vitamin,
dan unsure renik, semuanya ini memberikan semua kalori yang dibutuhkan. Karena
larutan TPN bersifat hipertonik larutan hanya dimasukkan ke vena sentral yang
beraliran tinggi, tempat larutan dilarutkan oleh darah klien(Kozier, 2011)
2. PENATALAKSANAAN KEPERAWATAN
a. Menstimulus nafsu makan
1) Berikan makanan yang sudah dikenal yang memang disukai klien yang
disesuaikan dengan kondisi klien
2) Pilih porsi sedikit sehingga tidak menurunkan nafsu makan klien yang anoreksik
3) Hindari terapi yang tidak menyenangkan atau tidak nyaman sesaat sebelum atau
setelah makan
4) Berikan lingkungan rapi dan bersih yang bebas dari penglihatan dan bau yang
tidak enak. Balutan kotor, pispot yang telah dipakai, set irigasi yang tidak tertutup
atau bahkan piring yang sudah dipakai dapat memberikan pengaruh negative pada
nafsu makan
5) Redakan gejala penyakit yang menekan nafsu makan sebelum waktu makan;
istirahat bila mengalami keletihan
6) Kurangi stress psikologi
7) Berikan oral hygiene sebelum makan
b. Membantu pasien makan
c. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk memberikan diet sesuai dengan kondisi
d. Pemeriksaan fisik
Pengkajian tidak hanya berfokus pada jaringan yang berproliferasi secara cepat
seperti kulit, rambut, kuku, mata, dan mukosa tetapi juga meliputi tinjauan sistematis
yang dapat dibandingkan dengan setiap pemeriksaan fisik yang rutin.
Penyebab:
1.Ketidakmampuan menelan makanan
2.Ketidakmampuan mencerna mkanan
3.Ketidakmampuan mengabsorbsi nutrien
4.Peningkatan kebutuhan metabolisme
5.Faktor ekonomi
6.Faktor psikologis
Defisit Nutrisi
.Luaran Utama: Status nutrisi
.Luaran Tambahan:BB,Eliminasi fekal,Fungsi gastrointestinal,Nafsu makan ,Prilaku
meningkat BB,status menelan,Tingkat depresi,Tingkat nyeri.
INTERVENSI
Tautan SDKI-SIKI
Intervensi Utama:
.Menejement Nutrisi
.Promosi BB
Intervensi Pendukung:
.Edukasi diet
.Edukasi kemoterapy
.Konseling laktasi
.Konseling Nutrisi
.Konsultasi
.Manajement cairan
.Manajement demensia
.Manajement diare
.Manajement eliminasi fekal
.Manajement gangguan makan
.Manajement Hiperglikemia
.Manajement Reaksi alergi
.Pemantauan cairan
.Pemantauan nutrisi
.Pemantauan tanda vital
.Pemberian makanan
Pemberi makan enteral
.Pemberian makanan Parenteral
.Pemberian obat intravena
.Terapi menelan.
EVALUASI
:Evaluasi terhadap masalah kebutuhan nutrisi secara umum dapat dinilai dari adanya
kemampuan dalam:
1.Meningkatakan nafsu makan ditunjukkan dengan adanya kemampuan dalam
makan serta adanya perubahan nafsu makan apabila terjadi kurang darikebutuhan
tubauh.
2.Terpenuhinya kebutuhan nutrisi ditunjukkan dengan tidak adanya tanda
kekurangan atau kelebihan berat badan
3.Mempertahankan nutrisi melalui oral atau parenteral ditunjukkan denga adanya
proses pencernaan makan yang adekuat
4.Menyatakan pemahaman kebutuhan nutrisi
5.Menunjukkan penuruanan berat badan denagan pemeliharaan kesehatan optiml.
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A Aziz, 2006. Pengantar kebutuhan dasar manusia : aplikasi konsep dan proses
keperawatan. Jakarta : Salemba Medika
Docterman dan Bullechek. Nursing Invention Classifications (NIC), Edition 4, United States Of
America: Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Doengoes, Marilynn E. 2000. Rencana asuhan keperawatan. Jakarta : EGC
Kozier, Barbara. 2010. Buku ajar fundamental keperawatan : konsep, proses, dan praktik edisi 7.
Jakarta : EGC
Maas, Morhead, Jhonson dan Swanson. Nursing Out Comes (NOC), United States Of America:
Mosby Elseveir Acadamic Press, 2004.
Mubarak, Wahit Iqbal. 2007. Buku ajar kebutuhan dasar manusia : teori dan aplikasi dalam
praktik. Jakarta : EGC
Nanda International (2009). Diagnosis Keperawatan: definisi & Klasifikasi. 2009-2011. Penerbit
buku kedokteran EGC : Jakarta
Potter, Patricia A. 2005. Buku ajar fundamental keperawatan. Jakarta :EGC
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia Dan Proses Keperawatan. Edisi 4.
Salemba Medika : Jakarta
Tim Pokja SIKI PPNI.2019.Standar Luaran Keperawatan Indonesia.Edisi 1.Dewan Pengurus
Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia:Jakarta
Wartonah, Tarwoto. 2006. KDM dan Proses Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika