Anda di halaman 1dari 31

ASUHAN KEPERAWATAN PADA LANSIA DENGAN GANGGUAN

KEBUTUHAN NUTRISI

D
I
S
U
S
U
N
OLEH :

RONI B T ARITONANG
1902027

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KESEHATAN BARU PRODI D III


KEPERAWATAN JALAN BUKIT INSPIRASI SIPALAKKI
KECAMATAN DOLOKSANGGULKABUPATEN
HUMBANG HASUNDUTAN
T.A 2020/2021
BAB I
KONSEP DAN ASUHAN KEPERAWATAN

A.Konsep Dasar Asuhan Keperawatan dengan Masalah Kebutuhan Dasar


Nutrisi
1.Konsep Dasar Kebuthan Nutrisi
Tubuh manusia terbentuk dari zat-zat yang berasal dari
makanan.Karenanya, manusia memerlukan asupan makanan guna memperoleh
zat-zat penting yang dikenal dengan istilah nutrisi tersebut.Nutrisi berfungsi untuk
membentuk dan memelihara jaringan tubuh, sebagai sumber tenaga, untuk
melindungi tubuh dari serangan penyakit. Dengan demikian fungsi utama nutrisi
adalah untuk memberikan energi bagi aktifitas tubuh, membentuk struktur
kerangka dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia didalam
tubuh.
Dalam konsep dasar nutrisi kita mengenal sebuah istilah yang disebut
dengan nutrien.Nutrien adalah sejenis zat kimia organic atau anorganik yang
terdapat dalam makanan dan dibutuhkan oleh tubuh untuk menjalankan fungsinya.
Setiap nutrien memiliki komposisi kimia tertentu yang akan menampilkan
sekurang-kurangnya satu fungsi khusus pada saat makanan dicerna dan diserap
oleh tubuh. Asupan makanan yang adekuat terdiri atas enam zat nutrisi esensial
(kelompok nutrien) yang seimbang.Nutrien mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:
1. Memyediakan energi untuk proses dan pergerakan tubuh
2. Menyediakan “struktur material” untuk jaringan tubuh seperti tulang dan
otot
3. Mengatur proses tubuh

Prinsip-prinsip Nutrisi
Tubuh memerlukan bahan bakar untuk menyediakan energy untuk fungsi
organ dan pergerakan badan, untuk mempertahankan suhu tubuh, dan untuk
menyediakan material mentah untuk fungsi enzim, pertumbuhan, penempatan
kembali dan perbaikan sel. Metabolisme mengacu pada semua reaksi biokimia
dalam sel tubuh. Proses metabolic dapat menjadi anabolic (membangun) atau
katabolik( merusak). Makanan dimakan,dicerna,dan di serap untuk
menghasilkanenergi yang diperlukan urnuk reaksi ini.

Pada umumnya, ketika kebutuhan energi dipenuhi lengkap oleh


asupankalori pada makanan, maka berat badan tidak berubah. Jika pemasukan
kalorimelebihi kebutuhan energi. maka berat badan seseorang akan menambah.
Ketikapernasukan kalori gagal untuk memenuhi kebutuhan energi. maka
seseorang akankehilangan berat badan. Enam kategori zat rnakanan adalah air,
karbohidrat, protein, lemak,vitamin dan mineral. Kebutuhan energi dipenuhi
dengan metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak. Air adalah komponen tubuh
yangvital dan bertindak sebagai penghancur zat makanan. Vitamin dan mineral
tidakmenyediakan energi. tetapi penting untuk proses metabolisme dan
keseimbanganasam-basa.

Makanan kadang-kadang digambarkan menurut kepadatan nutrien,


proporsi nutrien penting untuk jumlah kalori.Makanan dengan kepadatan
nutrientinggi seperti buah-buahan dan suyur-sayuran menyediakan sejurnlah
besarnutrien yang berhubungan dengan kalori. Makanan dengan kepadatan
nutrienrendah seperti gula dan alkohol tinggi kalorinya tapi berzat gizi rendah.

Proses Pencernaan

Dalam sistem pencernaan, terjadi proses pencernaan untuk


menyediakannutrisi tubuh. Proses tersebut meliputi ingesti, digesti, absorbsi, dan
rnetabolisme.

a.Ingesti

Ingesti merupakan proses masuknya makanan dan cairan dan


lingkunganke dalam tubuh melalui prosse menelan baik melalui koordinasi
gerakan volunterdan involunter. Tahap pertama pada proses ingesti ini adalah
koordinasi otot lengan dan tangan mcmbawa makanan ke mulut. Makanan di
mulut terjadi prosesmengunyah yaitu proses penyederhanaan ukuran makanan
yang melibatkan gigi, kontrol volunter otot mulut, gusi, dan lidah. Proses
mengunyah ini dilakukansecara sadar dan diatur oleh sistem saraf pusat. Proses
mengunyah ini terjadipencainpuran makanan dengan saliva. Bercampurna saliva
ini bukan hanyamenyebabkan terjadinya pemecahan ukuran makanan di mulut
melainkan jugaterjadi proses digesti. Hal tersebut disebabkan terdapatnya
kandungan enzirnptialin dalam saliva yang dapat rnengubah amilurn merjadi
maltosa. Tahapselanjutnya setelah makanan dikunyah adalah proses menelan.
Menelan merupakan bergeraknya makanan dan mulut ke esofagus menuju
lambung. Prosesmenelan ini terjadi secara refleks akibat penekanan pada bagian
faring.

b.Digesti

Digesti merupakan rangkaian kegiatan fisik dan kimia pada makanan


yangdibawa ke dalam lambung dan usus halus. Pada proses digesti ini
terjadipenyederhanaan ukuran makanan sampai dapat diabsorbsi oleh intestinal.
Organpencernaan yang berperan pada proses ini diataranya adalah mulut,
faring,esolágus,lambung,usus halus, dan kolon.

c.Absorbsi

Absorbsi merupakan proses nutrien yang diserap usus melalui saluran


darah dan getah bening menuju ke hepar. Proses absorbsi ini tidak merata
ditiapbagian saluran pencernaan . Misalnya, di lambung hanya terjadi proses
absorbs alkohol, pada usus halus terjadi proses absorbsi yang paling utama yaltu
90% darinutrien yang sudah dicerna dan sedikit absorbsi air.Secara
spesifik.absorbsi yangdilakukan pada usus halus adalah sebagai berikut : pada
usus halus bagian atasmengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asarn lemak,
dan gliserol, natrium.kalsium, Fe, serta klorida. Usus halus bagian tengah
mengabsorbsi monosakarida.asan amino, dan zat lainnya. Sedangkan usus halus
bagian bawah rnengabsorbsigaram empedu dan vitamin B12.Absorbsi air paling
banyak dilakukan padakolon.

d.Metabolisme
Metabolisme adalah proses akhir penggunaan makanan dalarn tubuh
yangmeliputi semua perubahan kimia yang dialami zat makanan sejak diserap
olehtubuh hingga dikeluarkan oleh tubuh sebagal sampah. Proses metabolisme
terjadiberbeda-beda berdasarkan jenis nutrien. Glukosa yang merupakan hasil
akhirdigesti karbohidrat akan mengalami proses oksidasi dan menghasilkan
kalori,energi, dan zat sumber energi, maka glukosa akan mengalami proses
glikogenesisdan menghasilkan glikogen yang kernudian disimpan di hepar dan
otot. Bilasewaktu-waktu glukosa kurang.maka glikogen diubah kembali menjadi
glukosa (giikolisis). Protein oleh tubuh digunakan untuk aktivitas dalam tubuh,
sistemirnun dan normalisasi pertumbuhan. mernproduksi enzim, memelihara
sel,perbaikan jaringan, dan menjadi keseimbangan cairan tuhuh. Bila
kekuranganprotei,. maka dapat menyebabkan terjadinya edema, asites, dan
gangguanpertumbuhan.

e. Ekskresi

Ekskresi yaitu proses pembuangan zat-zat sisa metabolisme dalam


tubuhuntuk menjaga homeostatis. Caranya rnelalui defekasi, miksi,
diaforesis,ekspirasi.Defekasi ialah mengekskresi sisa metabolisme berupa feses
melalul saluran cerna.Miksi membuang sisa metabolisme dalam bentuk urin yang
dikeluarkan olehurogenitalia. Diaforesis merupakan pembuangan zut sisa
metabolisme melaluikeringat. Dan ekspirasi mengeluarkan air dan
karbondioksida.

Kebutuhan Nutrisi

Tujuan utama dari nutrisi suportif adalah untuk memenuhi


kebutuhanenergi untuk proses metabolisme, pemeiiharaan suhu basal, dan
perbaikanjaringan. Kegagalan untuk menyediakan sumber energi nonprotein yang
memadaiakan menyebabkan penggunaan cadangan jaringan tubuh. Kebutuhan
untuk energidapat diukur dengan kalorimeter secara langsung atau diperkirakan
dan ekskresinitrogen urin, yang sebanding dengan pengeluaran energi selama
istirahat(Asmadi, 2012). Untuk menentukan kebutuhan kalori harus
diketahuimetabolisme basal, sedangkan untuk menentukan basal
energy expenditure (BEE)ini digunakan suatu rumus
Harris-Benedict:

Rumus:

BEE (laki-laki) = 66,47 + 13,75 (Berat badan/Kg) + 5,0 (Tinggi badan/Cm) - 6,76
(Usia/tahun) kkal/hari

BEE (perempuan) 655,1 + 9,56 (Berat badan/Kg) + 1,85 (Tinggi badan/Cm)


-4,68 (Usia/tahun) kkal/hari

Tujuan kedua dan nutrisi suportif adalah untuk memenuhi kebutuhan


substratuntuk sintesis protein. Kalori nonprotein yang sesuai: rasio nitrogen
150:1(misalnya 1 g N = 6,25 g protein) harus dipertahankan, yang
merupakankehutuhan kalori basal yang diberikin untuk mencegah penggunaan
proteinsebagai sumber energi. Kebutuhan kalori harus dirinci.Karbohidrat
sebagaisumber kalori diberikan tidak lebih dan 6 g/kgBB/ hari, bila
berlebihan.Terjadihipermetabolisme.0leh karena pembatasan penggunaan
karbohidrat.Lemakdigunakan juga sebagai sumber kalori.sekaligus sebagai
sumber asam lemakesensial. Elektrolit dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan
elektrolit dan asambasa, juga untuk metabolisme sel. Unsur Na, K, Mg,Ca, p. CI
sama pentingnyaseperti protein dan kalori dalam proses penggantian sel yang
rusak. Kebutuhannutrisi diperkirakan atas dasar kondisi klinis pasien.penemuan
status metabolic yang lebih tepat dapat didasarkan pada keseimbangan nitrogen.

Kebutuhan Nutrisi Berdasarkan Usia lansia.

Lansia berusia 65 tahun mengalami penurunan kebutuhan kalori pada


saattingkat metabolis menurun dengan bertarnbahnya umur.Kebutuhan rata-rata
perbolehkan untuk laki-laki adalah 2300 kkal/hari untuk wanita 1900
kkal/hari.Kebutuhan vitamin dan mineral yang diperbolehkan tetap tidak berubah
dan tingkat dewasa tengah.Banyak faktor yang mempengaruhi status nutrisi
lansia.Pendapatan kemungkinan adalan faktor penting karena pendapatan yang
tetap dapat mengurangi junlah uang yang digunakan untuk membeli
makanan,Kesehatan merupakan pengaruh penting lainnya.

Lansia mengikuti diet teraupetik atau merniliki kesulitan makan


karenagejala fisik, kehilangan gigi, atau gigi palsu, atau beresiko interaksi nutrien-
obat.Lansia beresiko untuk masalah nutrisi yang behubungan dengan penggunaan
medikasi untuk mengobati penyakit kronik.Lansia sebagai suatu kelompok,
lebihsering menggunakan medikasi untuk penyakit kronik daripada pasangannya
yang lebih muda.Obat dapat mempengaruhi absorpsi dan metabolisme zat gizi,
dan mempunyai efek terhadap nafsu makan.

Nutrisi dapat berinteraksi dengan obat untuk meningkatkan atau


menurunkan absorpsi dan metabolisme obat. Obat yang meningkatkan nafsu
makan : seperti prednison, insulin dan lithium; dapat menempatkan lansia pada
resiko obesitas. Obat yang menurunkan nafsu makan, atau mengganggu rasa dan
bau: seperti kaptopni,digoksin, dan penasiilamin; dapat menempatkan lansia
padaresiko malnutrisi.

Seleksi kelompok dasar makanan untuk lansia adalah sama pada dewasa
muda, walaupun cara makanan disiapkan atau tipe makanan yang diseleksi
mungkin perlu diubah. Diet pada lansia. ciri khasnya yaitu rendah makananprotein
dan tinggi pada roti, kue, dan sereal. Daging dapat dihindari karenaharganya utau
sulit untuk dikunyah. Keju. telur, dan selai kacang berguna untukpersediaan
protein. Susu terus-menerus menjadi makanan penting. Khususnyauntuk wanita
lansia yang memerlukan cukup kalsium untuk melindungi terhadaposteoporosis
(kekurangan kalsium dalam tulang). Sereal padi-padian dan rotiharus mendukung.
Kelompok sup krim dan sup sayur berdasarkan daging baikbagi lansia yang
bermasalah untuk mengunyah. Diet pada lansia harus terdiri danpilihan-pilihan
semua kelompok makanan dan memberikan suplemen vitamin.

Masalah Kebutuhan Nutrisi

Secara umum gangguan kebutuhan nutrisi terdiri atas kekurangan


dankelebihan nutrisi. Adapun penyakit yang berhubungan dengan kelebihan
nutrisiyaitu hipertensi.
Kekurangan Nutrisi

Kekurangan nutrisi merupakan keadaan yang dialamai seseorang


dalamkeadaan tidak berrpuasa (normal) atau resiko penurunan berat badan
akibatketidakcukupan asupan nutrisi untuk kebutuhan metabolisme.

Tanda-tanda kiinis:

 Berat badan 10-20% dibawah normal


 Tinggi badan di bawah ideal
 Lingkar kulit trisep lengan tengah kurang dan 60% ukuran standar
 Adanya kelemahan dan nyeri tekan pada otot
 Adanya penurunan albumin serum
 Adanya penurunan transferin

Kemungkinan penyebab:

 Meningkatkan kebutuhan kalori dan kesulitan dalarn mencerna

kalori akibat penyakit inteksi atau kankcr

 Disfagia karena adanya kelainan persarafan


 Penurunan absorpsi nutrisi akibat intokransi laktosa
 Nafsu makan menurun

Kelebihan Nutrisi

Kelebihan nutrisi merupakan suatu keadaan yang dialamiseseorang


yangrnempunyai resiko peningkatan berat badan akibat asupan
kebutuhanmetabolismesecara berlehihan

Tanda-tanda Kiinis:

 . Berat badan Iebih dan 10% berat ideal


 Obesitas ( lebih dan 20% berat ideal)
 Lipatan kulit trisep lebih dan 15 mm pada pria dan 25 mm pada wanita
 Adanyajumlah asupan yang berlebihan
 Aktivitas menurun atau monoton

Kemungkinan Penyebab:

 Perubahan pola makan


 Penurunan fungsi pengecapan dan penciuman

Hipertensi

Hipertensi merupakan gangguan nutrisi yang disebabkan oleh


berbagaimasalah pemenuhan kebutuhan nutrisi seperti penyebab dari adanya
obesitas,serta asupan kalsium. natrium. dan gaya hidup yang berlebihan.
Hipertensi dapatdidefinisikan sebagai tekanan darah tinggi persistem dimana
tekanan sistoloknyadiatas 140 mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mml-Ig.
Pada populasi manula,hipertensi didefinisikan sebagai tekanan sistolik 160 mmHg
dan tekanan diastolik90 mmHg (I3runner & Suddarth.2001).

Klasifikasi Hipertensi

Klasifikasi hipertensi diliat berdasarkan tekanan darah sistolik dan


tekanandarah diastolik dalam satuan rnmHg dibagi nwnjadi beberapa stadium.

Kategori Tekanan Darah Tekanan Darah


Sistolik (mmHg) Diastolik
(mmHg)
Stadium 1 140 – 159 90 - 99
(ringan)
Stadium 2 160 – 179 100 – 109
(sedang)
Stadium 3 180 – 189 110 - 119
( berat )
Stadium 4 210 atau lebih 120 atau lebih
( maligna )
Tabel diambil dari Wirakusumah (2001). Menu sehatuniuk
usia lanjut.Jakarta:Puspa Swara.

Faktor Yang Mempngaruhi Kebutuhan Nutrisi

a.Pengetahuan:

Pengetáhuan yang kurang tentang manfaat bergizi dapat


mempengaruhipada konsumsi makan. Hal tersebut dapat disebabkan oleh
kurangnya informasisehingga dapat terjadi kesalahan dalam mernahami
kebutuhan gizi.

b. Prasangka:

Prasangka buruk terhadap beberapa jenis bahan makan bergizi tinggi


dapatmempengaruhi status gizi seseorang. Misalnya, di beberapa daerah, tempe
yangmerupakan sumber protein yang paling murah, tidak dijadikan bahan
makananyang layak untuk dimakan karena masyarakat menganggap bahwa
mengkonsumsimakanantersebut dapat merendahkan derajat mereka.

c.Kebiasaan:

Adanya kebiasaan yang merugikan atau pantangan terhadap makanantertentu


juga dapat mempengaruhi status gizi. Misalnya, di beberapa daerah,terdapat
larangan rnakan pisang dan pepaya bagi para gadis remaja. Padahal,makananan
tersebut merupakan sumber vitamin yang sangat baik. Ada pulalarangan
makanikan baik anak-anak karena ikan dianggap dapat menyebabkancacingan.
padahal ikan merupakan sumber protein yang sangat baik bagi anakanak.

d. Kesukaan:

Kesukaan yang berlebih terhadap suatu jenis makanan


dapatmengakibatkan kurangnya variasi makanan. sehingga tubuh tidak
memperolehzat-zat yang dibutuhkan secara cukup. Kesukaan dapat
mengakibatkanmerosotnya gizi pada remaja bila nilai gizinya tidak sesuai dengan
yangdiharapkan. Saat ini. para remaja di kota-kota besar di negara kita
mernilikikecendrungan menyenangi makanan tertentu secara berlebihan. seperti
makanansiap saji(junkfood),bakso,dan lain-lainnya. Makanan-makanan ini tentu
sajadapat berdampak buruk bagi kesehatan mereka jika dikonsumsi terlalu sering
danberlebihan karena tidak memiliki asupan gizi yang baik.

e. Ekonorni :

Status ekonomi dapat mempengaruhi perubahan status gizi


karenapenyediaanmakanan bergizi membutuhkan pendanaan yang tidak
sedikit.Olehkarena itu. masyarakat dengan kondisi perekonomian yang tinggi
biasanyamampu mencukupi kebutuhan gizi keluarganya dibandingkan masyarakat
dengankondisi perekonomian rendah.

1. Pengkajian

Keperawatan Pengkajian keperawatan terhadap masalahkebutuhannutrisi


dapat meliputi pengkajian khusus rnasalah nutrisi danpengkajian fisik secara
umum yang berhubungan dengan kebutuhannutrisi(Alirnul, 2006).

a. Aspek biologis, antara lain me liputi:

1) Umur Pengkajian ini terkait dengan tumbuh kembang kilen. Pada


masapertumbuhan, kebutuhan nutrisi sangat besar dibandingkan dengan masa
lansia.

2) .Jenis kelarnin hal yang perlu di kaji antara lain : tingkat BMR antara laki-
lakidan wanita berbeda, begitu puta persentase lemak dalam tubuh , dan lain- lain.

3) Tinggi badan dan berat badan pengkajian ini dilakukan salah satunya
adalahuntuk mengetahul perbandingan antara tinggi dan berat badan. apakah ideal
atautidak.

4) Pengukuran antropometri ini berguna untukmengidentifikasi rnasalah nutrisi


klien. - Berat badan ideal : TB (cm)-l00-(10%(TB-l00) - Lingkar lengan atas
(MAC): Nilal normal wanita : 28.5 cm

Pria :28.3 cm.


2. Analisa Data

Analisa data adalah kemampuan menghubungkan data dengan


penyebabberdasarkan konsep. Icon dan prinsip yang relevan untuk membuat
kesimpulandalam menentukan masalah keperawatan kiien. Fungsinya adalah
menginteprestasidata yang diperoleh dari klien .rnaupun dan sumber lain.
sehingga data yangdiperoleh memiliki makna dan arti dalam pengambilan
keputusan untukmenentukan masalah keperawatan dan kebutuhan klien (Potter
dan Perry,).

3.Rumusan Masalah

Diagnosa keperawatan pada gangguan nutrisi harus aktual dan


potensialberdasarkan pengumpulan data yang selama peengkajian dirnana perawat
menyusunstrategi keperawatan untuk mengurangi atau mencegah bahaya
berhubungandengan nutrisi (Potter&Perry.2006).

Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada gangguan


nutrisi(NANDA, dalam Potter&Perry. 2006), yaitu:

a. Nutrisi : kurang dan kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan

b. Nutrisi : lebih dan kebutuhan tubuh, ketidakseimbangan

c. Nutrisi : lebih dan kebutuhan tubuh, resiko, ketidakseimbangan

4. Perencanaan

Perencanaan adalah sesuatu yang telah dipertimbangakan secara


mendalam,tahap yang sistematis dan proses keperawatan meliputi kegiatan
pembuatankeputusan dan pemecahan masalah. Dalam perencanaan keperawatan.
Perawatmenetapkan berdasarkan hasil pengumpulan data dan rumusan
diagnosekeperawatan yang merupakan petunjuk dalam membuat tujuan dan
asuhan keperawatan untuk mencegah,menurunkan atau mengelirnìnasi masalah
kesehatankl ien (Kozier.200). Langkah-langkah dalam membuat perencanaan
keperaw atanmeliputi : penetapan prioritas, penetapan tujuan dan kriteria hasil
yang diharapkan.,menentukan intervensi keperawatan yang tepat dan
pengembangan rencana asuhankeperawatan. Setelab diagnose keperawatan
dirurnuskan secara spesitik. Perawatmenggunakan kemampuan berpikir kritis
untuk segera menetapkan prioritasdiagnosa keperawatan dan intervensi yang
penting sesuai dengan kebutuhan klien(Potter dan Perrv2005).

Diagnosa keperawatan mengawali rumusan rencana perawatan.


Rencanaperawatan dibuat secara individual sesuai dengan persepsi kiien tentang
nutrisi danasuhan keperawatan yang mencegah atau merninimalkan rnasalah
nutrisi (Nanda dalam Potter & Perry. 2006). Menurut Tarwoto dan Wartonah
(2006) adalah:

Intervensi Rasional

1. Tingkatkan intake makanan melalui : 1. Cara khusus untuk meningkatkan


- Mengurangi gangguan nafsu makan
Dari lingkungan seperti berisik
Dan lain – lain
- Jaga privasi klien
- Jaga kebersihan lingkungan
- Berikan obat sebelum makan
Jika ada indikasi
2. Jaga kebersihan mulut klien
2. Mulut yang bersih
3. Bantu klien makan jika tidak mampu
meningkatkan nafsu makan
4. Sajikan makanan yang mudah
3. Membantu klien makan
dicerna Dalam keadaan hangat,
4. Meningkatkan selera makan dan
tertutup dan berikan sediki – sedikit
intake makan
tetapi sering
5. Memudahkan makanan masuk
5. Selangi makan dengan minuman
6. Mengurasi rasa nyaman
6. Hindari makanan yang banyak
7. Observasi kebutuhan nutrisi
mengandung gas
8. Menambah nafsu makan
7. Ukur intake makanan dan timbang
9. Membantu mengkaji
berat badan
8. Lakukan latihan pasif dan aktif
9. Kaji tanda vital, sensori, bising keadaan klien
usus 10. Monitor status nutrisi
10. Monitori hasil lab, seperti 11. Menigkatkan kepercayaan untuk
glukosa, elektrolit, albumin, meningkatkan makanan
hemoglobin kolaborasi 12. Meningkatkan pengetahuan agar
dengan dokter klien lebih kooperatif
11. Berikan umpan balik yang positif 13. Menghindari aspirasi dan
tentang peningkatan intake, berat obstruksi tube
badan 14. Menghindari aspirasi
12. Berikan pendidikan kesehatan 15. Mengurangi kram dan terbakar
tentang cara diet, kebutuhan pada abdomen
kalori, dan tindakan keperawatan 16. Mengurangi regurtasi
yang berhubungan dengan nutrisi 17. Mencegah komplikasi
jikan klien menggunakan NGT
13. Cek kepatenan tube
14. Pemberian cairan/makanan tidak
lebih dari 150cc sekali pemberian
15. Cek temperatur makanan
agar tidak terlalu
panas/dingin
16. Atur posisi semifowler
saat memberikan makanan
17. Jelaskan bagaimana tube bekerja
dan perawatannya
FORMAT PENGKAJIAN PASIEN

1.BIODATA

Identitas Pasien

Nama : Ny B

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 56 tahun

Status Perkawinan : Menikah

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Ibu rumah tangga

Alamat :Jl.Subur 2 Gg.Usaha Kec.Medan Polonia

Golongan Darah :O

Tanggal Pengkajian : 30-Mei-2016

Diagnosa Medis : Hipertensi

KELUHAN UTAMA

Klien mengatakan nafsu makan menurun disertai dengan mual mentah, BB


menurun dari 56 kg menjadi 53 kg, sulit tidur di malam hari, sering terbangun dini
hari dan sulit untuk kembali tidur.

RIWAYAT KESEHATAN SEKARANG


A.Provocative/Palliative

1. Apa penyebabnya : Klien mengatakan nafsu makan


berkurang
2. Hal-hal yang memperbaiki keadaan : Belum ada yang memperbaiki
keadaan, teteapi masukan obat-
onbatan dan makan sudah sedikit
meringankan penyakit klien.
B.Quantity/Quality

1. Bagaimana dirasakan : Klien mengatakan terasa pusing dan


susah tidur
2.Bagaimana dilihat : Klien tampak lemas
C.Region

1. Dimana lokasinya : Klien merasa pusing disekitar


kepala
2.Apakah menyebar : Klien mengatakan rasa pusing
terasa pada kepala klien
D.Severity

Klien merasa lemas, pusing dengan keadaan yang dialaminya karena nafsu
makan yang berkurang dan pola tidur yang tidak teratur.

E.Time

Klien merasa pusing dengan keadaannya ketika TD tinggi

RIWAYAT KESEHATAN MASA LALU

A. Penyakit yang pernah dialami


Klien mempunyai penyakit hipertensi sejak 5 tahun yang lalu
B. Pengobatan/tindakan yang dilakukan
Klien hanya mengkonsumsi obat penurun TD

C. Pernah dirawat/dioperasi
Tidak pernah
D. Lama dirawat
Tidak ada
E. Alergi
Tidak ada
F. Imunisasi
Klien tidak ingat

RIWAYAT KESEHATAN KELUARGA

GENOGRAM

Keterangan :

Laki-laki

Perempuan

Klien

A. Orang Tua
Ayah klien memiliki riwayat hipertensi
B. Saudara kandung
Tidak ada riwayat penyakit
C. Penyakit keturunan yang
ada Hipertensi
D. Anggota keluarga yang meninggal
3 anggota keluarga klien
meninggal
E. Penyebab meninggalnya
Sakit dan kecelakaan

RIWAYAT OBSTETRIK

Pasien anak ke 2 dari 12 bersaudara pasien lahir dengan normal.

RIWAYAT KEADAAN PSIKOSOSIAL

A. Persepsi pasien tentang penyakitnya


Klien mengatakan bahwa penyakitnya tidak parah
B. Konsep diri
- Gambaran diri : Pasien merupakan anak ke 2 dari 12
bersaudara
-Ideal diri : Klien mengatakan aktifitasnya terbatas
-Harga diri : Keluarga, suami, anaknya dan cucu
sangat menyayangi klien
-Peran diri : Klien sebagai ibu rumah tangga
dalam keluarganya
-Identitas : Klien berperan sebagai ibu, nenek
Klien menyadari akan keadaan dirinya saat
ini jika klien sedang sakit
C. Keadaan emosi
Keadaan emosi klien stabil.

D. Hubungan social
-Orang yang berarti : Keluarganya
-Hubungan dengan keluarga : Baik
-Hubungan dengan orang lain : Baik
-Hambatan dalam berhubungan dengan orang lain : Tidak ada

E. Spiritual

- Nilai dan Keyakinan : Klien sudah mengerti masalah tentang


agama dan percaya pada agama yang
dianutnya

- Kegiatan Ibadah : Klien sudah mengerti

Pemeriksaan Fisik Head to Toe

A. Keadaan Umum

Klien dalam keadaan composmentis

B. Tanda – Tanda Vital

- Suhu Tubuh : 36.5 C

- Tekanan Darah : 160 / 100 mmHg

- Nadi : 80x / menit

- Pernafasan : 22x / menit

- TB : 150 cm

- BB sebelum Sakit : 56 kg

- BB selama Sakit : 53 kg

C. Pemeriksaan Head to toe

Kepala dan Rambut

- Bentuk : Simetris dan Oval


- Ubun – ubun : Tertutup dan keras

- Kulit Kepala : Bersih dan tidak ada bermasalah

Rambut
- Penyebaran dan Keadaan Rambut : Berwarna Hitam
- Bau : Tidak ada bau khas
- Warna Kulit : Bersih dan tidak ada masalah

Wajah
- Warna Kulit : Kuning Kecoklatan
- Struktur Wajah : Oval, Simetris

Mata

- Kelengkapan dan Kesimetrisan : Lengkap, Normal, Simetris

- Cornea dan Iris : Tidak ada katarak dan peradangan

Hidung

- Tulang Hidung dan posisi septum nasi : Normal dan Simetris

- Lubang Hidung : Normal dan Simetris

- Cuping Hidung : Tidak ada pernafasan cuping


hidung

Telinga

- Bentuk Telinga : Normal, Simetris

- Ukuran Telinga : Simetris

- Ketajaman Pendengaran : Pasien mendengar dengan baik

Mulut dan Faring


- Keadaan Bibir : Mukosa kering dan pucat

- Keadaan Gusi dan Gigi : Gusi dan gigi normal

- Keadaan Lidah : Normal

Leher

- Posisi Trachea : Normal

- Thyroid : Tidak ada pembesaran kelenjar

- Suara : Normal

- Vena jugularis : Tidak ada pembengkakan

Pemeriksaan Integumen

- Kebersihan : Bersih

- Warna : Kuning kecoklatan

- Turgor : < 2 detik

- Kelembaban : Kering

- Kelainan pada kulit : Tidak ada kelainan

Pemeriksaan Thoraks / Dada

- Inspeksi Thoraks : Normal

- Pernafasan : 22x / menit

- Tanda kesulitan bernafas : Tidak Ada

Pemeriksaan Musculoskeletal / Ekstremitas

- Kesimetrisan Otot : Otot Simetris

- Edema : Tidak Terdapat Edema

POLA KEBIASAAN SEHARI – HARI


I. Pola Makan dan Minum

- Frekuensi makan / hari : Makan 2x / hari

- Nafsu / selera makan : Dalam 1 porsi 5 suap sekali makan

- Alergi : Tidak ada alergi

- Mual dan muntah : Ada

- Jumlah dan jenis makanan : Nasi, ikan

- Waktu pemberian cairan / minum : Pagi dan sore

- Masalah makan dan minum : Ada ( nafsu makan berkurang )

II. Perawatan Diri / Personal Hygine

- Kebersihan tubuh : Tubuh pasien terlihat bersih

- Kebersihan gigi dan mulut : Gigi dan mulut tampak tidak bersih

- Pemeliharaan kuku : Kuku pasien terlihat sedikit panjang


dan sedikit kotor

III. Pola Kegiatan / Aktivitas

Kegiatan Mandiri Sebahagian Total


Mandi 
Makan 
BAB 
BAK 
Ganti Pakaian 

IV. Pola Eliminasi


1. BAB

- Pola BAB : 1x Sehari

- Karakter Feses : Kuning, berbentuk, berbau khas

- Diare : Ada

2. BAK

- Pola BAK : Tidak tentu

- Nyeri / rasa terbakar / kesulitan BAK : Tidak ada

- Riwayat penyakit ginjal / kandung kemih : Tidak ada


2. ANALISA DATA.

No. Data Etiologi Masalah


Keperawatan
1 DS : Selera makan berkurang Ketidakseimban
-Klien mengatakan gan nutrisi
nafsu makan kurang dari
berkurang kebutuhan tubuh
- Klien mengatakan
makan 2x sehari
dengan 5 suap sekali Berat badan menurun
makan
- dan berat
badan
menurun 56kg
menjadi 53 kg
- Klien mengatakan Asupan makanan
sering mual dan kurang dari kebutuhan
muntah dalam tubuh
sehari bisa 2-3 kali
sehari

DO :
- Kurangnya minat
pada makanan Ketidakseimbangan
- Mukosa pucat nutrisi
- BB = 53 kg
2 DS : Terbangun terlalu dini Gangguan pola hidup
- Klien mengatakan
sulit tidur dimalam
hari.
- Klien mengatakan
Hasrat ingin BAK
apabila terbangun
pada dini hari
dini hari,klien sulit
untuk kembali tidur
- Klien mengatakan
tidur pukul 23:30 –
03:00 WIB dan
setelah itu tidak tidur
Kesulitan untuk tidur
kembali
DO :
- Pada mata klien
terdapat lingkaran
hitam.
Konjungtiva tampak
pucat.
Gangguan pola tidur

3. Rumusan Masalah

- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

dengan Hilangnya nafsu makan ditandai dengan BB menurun 56 kg menjadi

53 kg

- Gangguan pola tidur ditandai dengan klien mengatakan sulit tidur dimalam
hari, sering terbangun dini hari dan sulit untuk kembali tidur.
Prioritas masalah Keperawatan

Ketidak seimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan


hilangnya nafsu makan, adanya mual muntah ditandai dengan BB menurun 56
kg menjadi 53 kg.

4.Perencanaan Keperawatan

Setelah melakukan pengkajian keperawatan, dari data yang diperoleh


dilakukan analisa data dan menemukan masalah-masalah keperawatan
kemudian dirumuskan dalam diagnosa keperawatan. Pada saat itu juga perawat
melakukan perencanaan tindakan keperawatan untuk memberi asuhan
keperawatan kepada Ny.B . Perencanaan keperawatan dan rasional dari setiap
diagnosa dapat dilihat di table berikut:

No Dx Perencanaan Keperawatan
1 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan : Setelah dilakukan asuhan keperawatan diharapkan
kebutuhan nutrisi dapat terpenuhi, mual hilang, asupan nutrisi setara
dengan penggunaan energi.
Kriteria hasil (NOC):
- Mempertahankan berat badan
- Menjelaskan komponen diet bergizi adekuat
- Menoleransi diet yang dianjurkan
- Mempertahankan berat badan dalam batas normal
Melaporkan tingkat energi yang adekuat
Rencana tindakan NIC Rasional

1. Lengkapi pengkajian nutrisi 1. Membantu atau


sesuai kebutuhan menyediakan asupan
2. Tentukan jumlah kalori dan makanan seimbang
tipe nutrisi yang 2. Mengumpulkan dan
diperlukan untuk menganalisa data klien
memenuhi kebutuhan untuk mencegah dan
nutrisi sesuai kebutuhan meminimalkan kurang
3. Tentukan kemampuan klien gizi
untuk memenuhi 3. Memfasilitasi pencapaian
kebutuhan nutrisi kenaikan berat badan
4. Timbang berat badan sesuai
indikasi

No Dx Perencanaan Keperawatan
2 Tujuan dan Kriteria Hasil
Tujuan :
Klien memperlihatkan tidur
Kriteria Hasil :
- Mengidentifikasi tindakan yang dapat meningkatkan tidur atau
istirahat
Menunjukkan kesejahteraan fisik dan fisiologis
Rencana Tindakan Rasional
1. Mengidentifikasi pola tidur 1. Membantu klien untuk
klien beradaptasi dengan
2. Catat hubungan faktor fisik persepsi stressor,
dan faktor psikologis perubahan atau ancaman
3. Ajarkan klien untuk yang mengganggu
menghindari makanan dan pemenuhan tuntutan dan
minum saat akan tidur peran hidup
yang dapat mengganggu 2. Manipulasi lingkungan
tidur sekitar klien untuk
4. Bantu klien untuk meningkatkan
mengidentifikasi faktor- kenyamanan yang optimal
faktor yang menyebabkan
kurang tidur

5.Implementasi dan evaluasi Keperawatan


PELAKSANAAN KEPERAWATAN

Hari/ No.Dx Implementasi Evaluasi


Tanggal Keperawatan (SOAP)
Selasa Ketidakseimbangan Memberitahukan tentang S:Klien
31-05- nutrisi kurang dari pola makan hidup sehat mengatakan nafsu
2016 kebutuhan tubuh pada klien makan menurun
11:00 Wib Menanyakan penyebab (2x sehari)
nafsu makan menghilang Klien mengatakan
Memberitahukan kepada mual pada saat
klien tentang kebutuhan ingin makan
nutrisinya O: Klien tampak
Mengajarkan klien lesu
makan dalam jumlah A:Masalah belum
sedikit tapi sering teratasi
P:Intervensi
dilanjutkan kaji
kemampuan klien
dalam pemenuhan
nutrisi
Anjurkan untuk
menaikkan berat
badan

Rabu 10:30 Wib


Memberitahukan tentang
01-06- S:Klien
pola makan hidup sehat
2016 mengatakan nafsu
Memberitahukan kepada
makan mulai
klien tentang pemenuhan
meningkat
kebutuhan klien
Klien merasakan
Menganjurkan masih ada mual
kebersihan gigi ketika ingin makan
Mengajarkan klien O: Klien tampak
makan dalam jumlah baik
sedikit tetapi sering A: Masalah teratasi
sebagian
P:Intervensi
dilanjutkan

Kamis 10:00 Wib


Memberitahukan tentang S: Nafsu makan
02-06-
pola makan hidup sehat klien meningkat
2016
Memberitahukan klien O: Klien tampak
tentang pemenuhan baik dan porsi
kebutuhan klien makan klien
Mengajarkan klien bertambah (3x
makan dalam jumlah sehari)
sedikit tetapi sering A: Masalah teratasi
sebagian
P:Intervensi
dihentikan

Selasa Gangguan pola


31-05- Tidur Mengkaji masalah
S:Klien
2016 10:00 gangguan tidur klien,
mengatakan sering
karakteristik, penyebab
terbangun pada dini
kurang tidur
hari dan sulit untuk
Memberikan posisi
kembali tidur
tempat tidur yang
O: Sering menguap
nyaman, lakukan
Mata merah
persiapan informasi
TD 160/100 mmHg
untuk klien pada saat
HR 80 x/i
tidur malam, sesuai pola T 36,5 C
tidur klien A: Masalah belum
Bersih dan bantal yang teratasi
nyaman P: Intervensi
Meningkatkan dilanjutkan
aktifitassehari-hari
dengan mengurangi
aktifitas sebelum tidur
Memberikan
pengetahuan kesehatan

Rabu 01-
S: Klien mampu
Mengkaji kembali pola
06-2016
mengerti tentang
pengetahuan klien
gangguan tidur
tentang tidur
yang dialami klien
Membantu klien dalam
O:Kurang
memahami tentang
pengetahuan
gangguan tidur yang
Klien selalu
dialami klien
bertanya
Memberikan pendidikan
A: Masalah belum
kesehatan tentang
teratasi
gangguan tidur yang
P:Intervensi
dirasakan klien
dilanjutkan
Kamis Mengkaji kembali pola S : Klien mampu
02 – 06 - pengetahuan klien mengerti tentang
2016 Membantu klien dalam gangguan tidur
memahami gangguan yang di alami klien
tidur yang di alami O : Istirahat tidur
Memberikan pendidikan klien meningkat
kesehatan bagi klien A : Masalah
teratasi sebagian
P : Intervensi
dilanjutkan

Anda mungkin juga menyukai