Anda di halaman 1dari 19

REVISI

PROSES ASUHAN GIZI TERSTANDAR (PAGT) PADA PASIEN TB PARU DISERTAI


DIABETES MELLITUS TIPE II DI RUANG RAWAT INAP DANAU BETUNG/3 RSUD
SELASIH KABUPATEN PELALAWAN

LAPORAN KASUS KECIL


ASUHAN GIZI KLINIK (AGK)

Disusun oleh :
Annisa alifya rizal
P031913411004

POLITEKNIK KESEHATAN RIAU


KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
JURUSAN GIZI
2022
A. Identitas Pasien
Nama : Ny. D

Ruang/Kamar : Danau Betung/3

No Rekam Medis : 083329

Ruang Rawat : Danau Betung

Tanggal Lahir : 01 Januari 1973

Usia : 49 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Diagnosa Medis : TB Paru dan Diabetes Mellitus tipe II


Alamat : Jl. Pemda
Suku/Bangsa : Minang/WNI
Tanggal Pengkajian : 22 Maret 2022

B. Gambaran Kasus
Ny. D usia 49 tahun (sudah menikah),masuk ker RS pada tanggal 21 Maret 2022 lalu
dirawat di Ruang Danau Betung dengan Diagnosa TB Paru disertai diabetes mellitus tipe II.
Sebelum masuk rumah sakit Ny. D mengeluh sesak nafas. Berat badan 53 kg dan tinggi badan
153 cm. selama sakit Ny. D mengalami penurunan nafsu makan dan baju terasa longgar.
Sebelum sakit Ny. D suka mengkonsumsi makanan manis seperti bolu dan teh manis.
Berdasarkan food recall pasien selama 24 jam pasien hanya mengkonsumsi: Pagi : Nasi ½ p +
ayam 1 ptg + bening daun katuk,wortel,toge 1p+tempe goreng 1p, Siang : Nasi 1p + lele goreng 1
ptg + bening bayam hijau, wortel, jagung manis 1p + tempe mendoan , Malam : Nasi ½ p + gulai
tuna ½ p . Diketahui Pemeriksaan klinis fisik yaitu TD : 130/80 mmhg, nadi : 92 x/mnt, suhu : 36
, lemas.
C. Skrining Gizi

Skrining gizi adalah proses identifikasi adanya risiko malnutrisi akibat penyakit pada pasien
baru secara cepat dan tepat. Tujuan dari skrining gizi untuk mengetahui tingkat risiko malnutrisi
pasien baru sedini mungkin, sehingga pasien yang berisiko malnutrisi dapat segera dikaji
masalah gizinya dan mendapat intervensi gizi yang tepat, sehingga status gizi pasien selama
dirawat dapat diperbaiki dan tidak semakin memburuk.

Skrining gizi yang digunakan untuk pasien rawat inap dewasa di RSUD Selasih Kabupaten
Pelalawan adalah Malnutrition Screening Tool (MST). MST merupakan sebuah metode skrining
gizi yang sederhana, cepat dan valid untuk mengidentifikasi pasien dengan risiko malnutrisi.

Skirining gizi yang digunakan untuk pasien rawat inap dewasa di RSUD Selasih Kabupaten
Pelalawan adalah Malnutrition Screening Tool (MST)

Pengkajian dilakukan secara : Auntoamnesa (langsung)

Hari/Tanggal : Kamis, 22 Maret 2022

Pukul : 12.00 WIB

Kondisi umum (kesadaran) : Baik (Composmentis)

Table 1 Kuesinoner Malnutrition Screening Tool (MST)

No Parameter Skor
1. Apakah pasien mengalami penurunan berat badan yang tidak
diinginkan dalam 6 bulan terakhir?

a. Tidak penurunan berat badan


b. Tidak yakin/ Tidak tahu/ Terasa baju lebih longgar 0
c. Jika ya, berapa penurunan berat badan tersebut 2√
1 – 5 kg
6 – 10 kg 1
11 – 15 kg 2
≥15 kg 3
Tidak yakin penurunannya 4
2
2. Apakah asupan makan berkurang karena berkurangnya nafsu
makan?
a. Tidak
0
b. Ya
1√
Total 3
3. Pasien dengan diagnosa khusus : (√ ) Ya ( ) Tidak

(Diabetes mellitus, gagal ginjal, penyakit hati, penyakit


pernapasan berat, bedah digestif, tranplantasi sumsum tulang,
cidera kepala berat, luka bakar, kanker, stroke, pneumonia)

Bila skor ≥2 dan atau pasien dengan diagnosis/kondisi khusus yang


dilakukan pengkajian lanjut oleh Tim Terapi Gizi (TTG

Kesimpulan : Berdasarkan hasil pengkajian skrining gizi dengan menggunakan


Malnutrition Screening Tool (MST). Total skrining Ny. D adalahl 3, beresiko malnutrisi.
Selanjutnya Dietisien akan melakukan assessment/pengkajian gizi pada pasien dengan kriteria
risiko malnutrisi (berdasarkan MST) dan pasien dengan diagnosis penyakit TB Paru disertai
Diabetes mellitus.
D. Asessment Gizi
1. Data Antropometri (AD)
Hasil dari pengkajian antropometri Ny. D pada tanggal 22 Maret 2022 didapatkan
data sebagai berikut :
Tabel 2 Data Pengukuran Antropometri

STANDAR
DATA TERKAIT
DOMAIN PEMBANDING/NILAI KETERANGAN
GIZI
NORMAL
AD. 1. 153 cm Estimasi Tinggi
Tinggi badan:
Badan TB = 64,19 –
(0,04 x U) +
(2,02 x TL) =
64,19 – (0,04 x
49) +(2,02 x 45)
= 153 cm

AD. 1.1.2 53 kg Estimasi Berat


Berat badan :
Badan Bangun tubuh =
TB/Lingkar
pergelangan
tangan =153/17
= 9 (besar)

Perkiraan berat
badan = (45,5
[152 cm] + 1/2,5
+ 2,3) + 10%=
(45,5 + 2,7) +
10%= 48,2 +
4,82 = 53 kg

AD.1.1.5 22,6 kg/m2 (normal) IMT menurut WHO: IMT = BB/(TB)2


IMT =53/(1,53)2= 22,6
<18,5 : kurang
kg/m2 (normal)
>18,5-24,9 : Normal
>25,0-29,9 : Overweight
>30,0 : Obesitas
Kesimpulan : Berdaskan hasil antropometri Ny. D didapat IMT normal yaitu 22,6 kg/m2
dengan status gizi baik.
2. Data Biokimia (BD)
Berikut hasil pemeriksaan laboratorium Ny. D:
Table 3 Hasil Pemeriksaan Laboratorium

DOMAIN DATA TERKAIT PEMBANDING / KETERANGAN


NILAI NORMAL
Hematologi
BD.1.10.1 12 g/dL 12 – 15 g/dL Normal
Hemoglobin
BD.1.10.2 36 % 36 – 48% Normal
Hematocrit
BD.1.10 378.000 /mm3 150.000 – 400.000 Normal
/mm3
Trombosit
Kimia Klinik
BD.1.5.2 SMRS : 553 mg/dl 70-200 mg/dl Normal
Gula darah 154 mg/dl
sewaktu
Kesimpulan : Berdasarkan hasil biokimia didapatkan hasil Ny. D dalam kondisi normal
3. Pemeriksaan Fisik dan Klinis (PD)
Berikut adalah hasil pemeriksaan fisik dan klinis pada Ny. D :
Table 4 Hasil Pemeriksaan Fisik dan Klinis

STANDAR
DATA PEMBANDING/
DOMAIN KETERANGAN
TERKAIT
NILAI NORMAL
Fisik
PD.1.1.1. Penampilan Lemas Tidak lemah dan Lemas dan hanya
Keseluruhan dapat beraktifitas bisa berbaring
normal ditempat tidur
 Lemas (bedrest)
 Penurunan nafsu
makan
Klinis
PD.1.1.9.Tanda-tanda
vital
 TD (mmHg)
130/80 120/80 Normal
 Nadi (x/mnt)
 Suhu (oC) 92 60-100
36 36-37
Kesimpulan : Berdasarkan data fisik didapatkan Ny.D dalam kondisi Lemas dan terjadinya
penurunan nafsu makan sedangkan berdasarkan data klinis Ny.D dalam keadaan normal

4. Riwayat Makan
a. Riwayat Makan Sebelum Sakit (SMRS)
Riwayat makan pasien sebelum sakit atau sebelum masuk rumah sakit dianalisis
menggunakan Food Frequency Quesioner (FFQ) dilakukan wawancara dengan pasien
atau keluarga pasien yang dilakukan pada tanggal 22 maret 2022.

Table 5 Kebiasaan Makan Pasien

Bahan Frekuensi Jenis/makan URT Berat


Makanan (gr)
Nasi 3x Nasi 1p 100 gr
Ikan 2x Ikan goreng 1 ptg 70 gr
Ayam 1x Ayam goreng 1 ptg 50 gr
Bayam 1x Bayam bening 1 mangkok 100 gr
Tempe 1x Tempe goreng 1 ptg 40 gr
Tahu 1x Tahu goreng 1 ptg 40 gr
Cake 2x Cake 1 ptg 50 gr

Berikut adalah hasil analisis kebiasaan asupan Ny. D sebelum sakit melalui Food
Frequency Quesioner (FFQ) yang dilakukan pada tanggal 22 Maret 2022:

Tabel 6 Hasil FFQ Kebiasaan Makan Pasien

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 1239,4 kkal 54,4 gr 52 gr 138,8 gr
AKG 2150 kkal 60 gr 60 gr 340 gr
Kecukupan 58% 90% 86% 41%
Kesimpulan : Berdasarkan riwayat makan Ny.D sebelum masuk rumah sakit diketahui melalui
FFQ didapatkan kecukupan energi kurang (58%) protein cukup (90%) , lemak cukup (86%) ,
karbohidrat kurang (41%)

b. Riwayat Makan Setelah Sakit


Berikut riwayat makan seteah sakit menggunakan form recall 24 jam dilakukan
dengan pasien atau keluarga pasien yang dilakukan pada tanggal 22 maret 2022

Tabel 7 Hasil Riwayat Makan Setelah Sakit

Energi Protein Lemak Karbohidrat


(kkal) (gr) (gr) (gr)
Asupan 802,8 kkal 38,5 gr 26 gr 102 gr

Kebutuhan 1490,62 kkal 74,5 gr 33 gr 233 gr

Kecukupan 53% 51,6% 78% 44%


Kesimpulan : Berdasarkan riwayat makan Ny.D setelah masuk rumah sakit diketahui
melalui recall 24 jam didapatkan kecukupan energi kurang (53%) protein kurang
(51,6%) , lemak (78%) , karbohidrat kurang (44%) .

5. Riwayat Pasien
Berikut hasil riwayat pasien Ny. D :
Table 8 Riwayat Pasien

STANDAR
DOMAIN DATA TERKAIT PEMBANDING/ KETERANGAN
NILAI NORMAL
CH.1.1.1 49 tahun - -

Umur

CH.1.1.2 Perempuan -

Jenis
Kelamin
CH.1.1.6 Belum pernah - Belum pernah
Edukasi memperoleh memperoleh edukasi
edukasi gizi gizi
sebelumnya

CH.2.1.4 Ny. D dalam - Ny. D dalam keadaan


keadaan TB Paru TB Paru dan Diabetes
Excretory
dan Diabetes Mellitus tipe II
Mellitus tipe II
CH.3.1.6 Tidak bekerja - Tidak bekerja
Pekerjaan
CH.3.1.7 Islam - Islam
Agama
Kesimpulan : Ny. D berusia 49 tahun dalam keadaan TB Paru dan Diabetes Mellitus tipe II
E. Diagnosa Gizi
Diagnosis gizi adalah kegiatan mengidentifikasi dan memberi nama masalah gizi yang
merupakan tanggung jawab dietisien. Setelah dilakukan pengkajian gizi maka ditegakkan
diagnose gizi Ny. D. Berikut adalah diagnose Ny. D:
Table 9 Diagnosa Gizi

Problem Etiologi/Akar Masalah Sign Symptom


NI.2.1 Asupan oral tidak Tidak nafsu makan dan Asupan makan yang
adekuat tubuh lemas rendah kurang dari 80%
(energi 53%, protein
51,65, lemak 78%, kh
44%)
NC.1.4. Perubahan fungsi Suka mengkonsumsi Kadar glukosa darah
gastrointestinal makanan manis / diabetes sewaktu SMRS 553
mellitus mg/dl

Kesimpulan :
1. Asupan oral tidak adekuat berkaitan dengan pasien tidak memiliki nafsu makan dan
tubuh terasa lemas ditandai dengan asupan makananan yang rendah <80% (energi
53%, protein 51,65, lemak 78%, kh 44%)
2. Perubahan fungsi gastrointestinal berkaitan dengan mengkonsumsi makanan manis
ditandai dengan kadar glukosa darah sewaktu sebelum masuk rumah sakit 553 mg/dl

F. Intervensi Gizi
a. Perencanaan
1. Tujuan Diet :
- Menurunkan kadar glukosa darah hingga mencapai normal
- Meningkatkan asupan makan pasien hingga memenuhi kebutuhan energy >80% dari total
kebutuhan gizi harian secara bertahap
- Mempertahankan berat badan normal
2. Preskripsi DIET
- Jenis Diet : Diet DM III
- Bentuk makanan : Makanan lunak
- Frekuensi pemberian : 3x makanan utama 2x selingan
- Cara pemberian : Oral
- Syarat Diet :
Perhitungan menggunakan rumus PERKENI 2015:
1. Energi cukup yaitu 1490,62 kkal
2. Protein cukup 20% dari kebutuhan total
3. Lemak cukup 20% dari kebutuhan total
4. Karbohidrat cukup 60% dari kebutuhan total
5. Makanan diberikan dalam porsi kecil namun sering
6. Makanan yang dianjurkan seperti sumber karbohidrat kompleks seperti nasi, roti, mie,
kentang, singkong, ubi dan sagu. Sumber protein rendah lemak seperti ikan, ayam
tanpa kulit, susu skim, tempe, tahu dan kacang-kacangan. Sumber lemak dalam
jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah dicerna. Makanan terutama diolah
dengan cara dipanggang, dikukus, disetup, direbus dan dibakar.
7. Makanan yang tidak dianjurkan, dibatasi atau dihindari seperti gula pasir, sirup, susu
kental manis, cake, fast food, goreng-gorengan, ikan asin, telur asin
- Prinsip diet :
Kebutuhan zat gizi Ny. D :
Energi : 1490,62 kkal
Protein : 74,5 gr
Lemak : 33 gr
Karbohidrat : 233 gr
Perhitungan kebutuhan
BBI = (TB – 100) – (TB – 100) x 10%
= (153 - 100) – (153 – 100) x 10%
= 47,7 kg
Rumus Perkeni : (perempuan)
BMR = (25 x BBI) + fa + fs – usia
= (25 x 47,7) + 10% + 20% - 5%
= 1192,5 + 119,25 + 238,5 – 59,62
= 1490, 62 kkal

Protein Lemak
= (20% x 1490,62 )/4 = (20% x 1490,62)/9
= 74,5 gr = 33 gr
Karbohidrat
= (60% x 1490,62)/4
= 223 gr
b. Implementasi
1. Terapi Diet
a) Rencana Intervensi Diet
Rencana intervensi diet Ny. D dilakukan pada tanggal 22 Maret 2022 dengan
memperhatikan prinsip diet Ny. D. Rencana diet diberikan secara bertahap hingga
mencapai tingkat asupan yang baik yaitu lebih dari 80%. Mengacu pada hasil recall 24
jam di rumah sakit dengan kecukupan energi 53% maka rencana intervensi diet akan
ditingkatkan 100%. Berikut rencanan terapi diet untuk Ny. D

Table 10 Rencana Intervensi Diet

Zat Gizi Target Pemberian (100%)

Energi 1490,62 kkal

Protein 74,5 gr

Lemak 33 gr

Karbohidrat 223 gr
Tabel 11 Pembagian Menu Sehari

Makan Pagi (20%) Selingan Pagi (10%) Makan Siang (30%)

Energi : 298 kkal Energi : 149 kkal Energi : 447 kkal

Protein : 15 gr Protein : 7,4 gr Protein : 22 gr

Lemak : 7 gr Lemak : 3,3 gr Lemak : 10 gr

Karbohidrat : 45 gr Karbohidrat : 22 gr Karbohidrat : 67 gr

Selingan Siang (10%) Makan Siang (30%)

Energi : 149 kkal Energi : 447 kkal

Protein : 7,4 gr Protein : 22 gr

Lemak : 3,3 gr Lemak : 10 gr

Karbohidrat : 22 gr Karbohidrat : 67 gr
b) Implementasi Menu

Berikut implementasi menu diet yang disusun untuk Ny. D :

Tabel 11 Menu Pasien

Waktu Menu Bahan makanan Berat (gr) E (kkal) P (gr) L (gr) KH (gr)
Pagi Nasi lunak 110 gr 128,8 2,4 0,2 28,3
ikan dencis bakar Ikan dencis 100 gr 49 2,8 3,7 1,7
Bening labu air + wortel Labu air 30 gr 6 0,3 0,1 1,3
Wortel 30 gr 9,4 0,5 0,1 2
Tempe bakar Tempe 30 gr 59,7 5,7 2,3 5,1
Papaya 100 gr 46 0,5 12 12,2
SUBTOTAL 298,9 12,2 18,4 50,6
Selingan Jus buah naga Buah naga 200 gr 142 3,4 6,2 18
SUBTOTAL 142 3,4 6,2 18
Siang Nasi lunak 110 gr 128,8 2,4 0,2 28,3
Krengseng Ikan nila Ikan nila 100 gr 89 18,7 1 0
Tumis tempe Tempe 30 gr 59,7 5,7 2,3 5,1
Tomat 25 gr 5,3 0,2 0,1 1,1
Bening buncis, wortel, Wortel 30 gr 9,4 0,5 0,1 2
toge
Buncis 30 gr 10,5 0,6 0,1 2,4
Toge 30 gr 18,3 2 1 1,4
Minyak 5 gr 43,1 0 5 0
Sate buah ( jeruk + apel) Jeruk manis 100 gr 47,1 0,9 0,1 11,8
Apel 100 gr 59 0,2 0,4 15,3
SUBTOTAL 453 31,2 10,3 67,4
Selingan Agar-agar roti gabin Agar-agar plain 7 gr 0 0 0 0
Susu skim 100 gr 36 3,5 0,1 5,1
Roti 25 gr 114,5 1,7 3,6 18
SUBTOTAL 150,5 5,2 3,7 23,1
Malam Nasi lunak 110 gr 128,8 2,4 0,2 28,3
Patin kuah kuning Ikan patin 100 gr 159,9 13 12 0
Tumis wortel+labu siam Wortel 30 gr 9,4 0,5 0,1 2
Labu siam 30 gr 6 0,3 0,1 1,3
Stik tahu Tahu 50 gr 38 4,1 2,4 0,9
Minyak 5 gr 43,1 0 5 0
Jeruk 100 gr 70 1,8 0,2 23,6
SUBTOTAL 450 74,1 20 56,1
TOTAL 1494,4 69,66 58,6 215
2. Edukasi/Konseling Gizi
Tujuan :
 Memberi informasi kepada pasien tentang diet diabetes mellitus
 Menambah pengetahuan pasien mengenai pola makan yang sehat dan
seimbang
Sasaran : Pasien dan Keluarga Pasien
Tempat : Ruang Danau Betung
Waktu : 12.00 WIB
Alat/Media : Leafleat
Materi :
- Menjelaskan materi mengenai diet diabetes mellitus
- Menjelaskan materi mengenai TB Paru
- Menjelaskan sumber makanan yang dianjurkan
- Menjelaskan sumber makanan yang tidak dianjurkan
G. Monitoring dan Evaluasi Gizi
Setelah dilakukan skrining gizi, pengkajian gizi, diagnosis gizi dan intervensi gizi.
langkah selanjutnya adalah melakukan monitoring dan evaluasi gizi. Berikut adalah hasil
monitoring dan evaluasi Ny. D :
Table 12 Monitoring dan Evaluasi

Monitoring Evaluasi
Parameter Indikator Metode Target Evaluasi
Dietery Asupan makan Recall 1x24 Energi : 1490,62 kkal Energi:1494,4
pasien jam Protein : 74,5 gr kkal
Lemak : 33 gr Protein : 68,6 gr
KH: 223 gr Lemak : 58,6 gr
KH: 215 gr
Behavior Pengetahuan Wawancara Meningkatkan Akhir intervensi
(Perubahan pasien pengetahuan pasien dan pasien sudah
sikap dan terkait diit yang paham
perilaku gizi) dijalankan dan
pemilihan makanan
yang tepat sesuai
dengan pedoman gizi
seimbang

Anda mungkin juga menyukai