Anda di halaman 1dari 26

CATATAN ASUHAN GIZI

RESUME NUTRITION CARE PROCESS ( NCP )


RSUP SANGLAH DENPASAR

DIAGNOSA GIZI
DATA DASAR IDENTIFIKASI MASALAH
(PES)
1. Antropometri Status Gizi Lebih NC.3.3
Laki-laki, umur : 49 tahun (P) : Berat badan lebih
BB Aktual : 80 kg (E) : Berkaitan dengan
BB Koreksi : 79 kg
BBI : 64,8 kg aktifitas fisik kurang
TB : 172 cm (S) : Ditandai dengan IMT
IMT : 26,77 kg/m2 26,77 kg/m2.
LILA : 37 cm
%LILA : 111,11%
2. Klinis/Fisik
Tabel 1
Hasil Pemeriksaan Klinis Sebelum Intervensi
No TGl Hasil Pengamatan Nilai Rujukan Ket Tekanan darah tinggi
-
1 10/10/ TD : 140/90 mmHg TD : <120/<80 mmHg Tinggi
2017 Suhu : 36 oC Suhu : 36-37 oC Normal
Nadi : 80 x/menit Nadi : 60-100 x/menit Normal
Respirasi : 20 x/menit Respirasi : 20-30 x/menit Normal
2 11/10/ TD : 140/80 mmHg TD : <120/<80 mmHg Tinggi
2017 Suhu : 36 oC Suhu : 36-37 oC Normal
Nadi : 80 x/menit Nadi : 60-100 x/menit Normal
Respirasi : 20 x/menit Respirasi : 20-30 x/menit Normal
3 12/10/ TD : 180/100 mmHg TD : <120/<80 mmHg Tinggi
2017 Suhu : 36 oC Suhu : 36-37 oC Normal
Nadi : 80 x/menit Nadi : 60-100 x/menit Normal
Respirasi : 20 x/menit Respirasi : 20-30 x/menit Normal
Lemas dan odema pada kedua kaki
Tabel 2
Hasil Pemeriksaan Fisik Sebelum Intervensi -
No Tanggal Hasil Pengamatan
1 10/10/2017 - Keadaan umum : BAK normal pasien terasa lemas dan
odema pada kedua kaki
- Kesadaran : compos mentis
2 11/10/2017 - Keadaan umum : BAK normal pasien terasa lemas dan
odema pada kedua kaki
- Kesadaran : compos mentis
3 12/10/2017 - Keadaan umum : BAK normal pasien terasa lemas dan
odema pada kedua kaki
- Kesadaran : compos mentis

 BUN tinggi NC.2.2.


7. Biokimia/laboratorium (P) : Perubahan nilai laboratorium terkait
 Kreatinin tinggi
Tabel 3 gizi.
Hasil Pemeriksaan Laboratorium Sebelum Intervensi  GDS tinggi (E) : Berkaitan dengan faktor psikologis
Jenis Nilai  Kolesterol total tinggi penyakit Diabetes Mellitus (DM)
Tanggal Hasil Lab Satuan Ket
Pemeriksaan Rujukan Type II + Chronic Kidney Disease
 Kolesterol HDL rendah
9/10/201 BUN 101.0 8.00 – 23.00 mg/dl Tinggi (CKD).
Kreatinin 12.22 0.70 – 1.20 mg/dl Tinggi  Kolesterol LDL tinggi (S) : Yang ditandai dengan BUN 101.0
7
Gula Darah  Ureum tinggi
163 70-140 mg/dl Tinggi mg/dl, Kreatinin 12.22 mg/dl, Gula
(Sewaktu)
 Asam urat tinggi Darah (Sewaktu) 163 mg/dl,
Kolesterol Total 338 <200 mg/dl Tinggi
Kolesterol HDL 36 >40 mg/dl Rendah  HGB tinggi Kolesterol Total 338 mg/dl,
Kolestero LDL 319 <100 mg/dl Tinggi  Albumin dan Natrium rendah Kolesterol HDL 36 mg/dl,
Ureum 184.2 <50 mg/dl Tinggi
Kolestero LDL 319 mg/dl, Ureum
Asam Urat 11.5 3.4-7.0 mg/dl Tinggi
HGB 9.51 13.5-17.5 g/dl Rendah 184.2 mg/dl, Asam Urat 11.5 mg/dl,

Albumin 2.8 3.40-4.80 g/dl Rendah HGB 9.51 g/dl, Albumin 2.8 g/dl,
Natrium 133 mmol/L
Natrium(Na) 133 136-145 mmol/L Rendah

4. Hasil Anamnesa Gizi


a. Hasil Anamnesa Gizi di rumah
Berdasarkan hasil wawancara tentang riwayat makan saat dirumah, bahwa sebelum masuk rumah
sakit(MRS) pasien biasanya makan 3 kali sehari dalam sehari. Pasien senang mengkonsumsi
makanan yang dipanggang dan digoreg seperti makanan fast food, kentang goreng dan pisang
goreng.. Pasien tidak ada pantangan makanan dan tidak ada alergi makanan.
NB 1.1
Pengetahun yang kurang mengenai
 Nasi 3x sehari @150 gram
(P) : Pengetahuan yang kurang dikaitkan
makanan dan zat gizi.
 Sayur (labu siam, pare, wortel) 3x sehari @75 gram dengan makanan dan zat gizi
 Ayam 3x sehari @50 gram (E) : Yang berkaitan dengan kurangnya

 Ikan 3x seminggu @50 gram informasi

 Tahu 2x seminggu @50 gram (S) : Ditandai dengan pasien sangat


menyukai makanan yang digoreng
 Tempe 2x seminggu @50 gram seperti makanan fast food , kentang
goreng dan pisang goreng
 Kopi 3-4x sehari @1 gelas
 Teh 1x seminggu @1 gelas
 Buah pepaya, semangka 2x seminggu @1 ptg sedang
 Jus avokad 1x seminggu @1gelas
Tabel 4
Hasil Recall Makan Pasien Sebelum MRS
Waktu Hidangan Bahan Berat
URT Gram

Pagi Nasi` Beras giling ¾ gelas 100


Ayam goreng sayap Ayam 1 ptg 50
Tumis Labu siam Labu siam 5 sdm 75

Siang Nasi` Beras giling ¾ gelas 100


Ayam goreng paha Ayam 1 ptg 50
Tumis pare telur Pare 5 sdm 75
Semangka merah Telur ayam 1 butir 50
Semangka Merah 2 potong 200
Malam Nasi` Beras giling ¾ gelas 100
Ayam goreng sayap Ayam 1 ptg 50
Ikan goreng ikan 1 ptg ekor 100
Tumis sawi hijau Sawi hijau 5 sdm 75

Dari hasil recall yang sudah didapatkan kemudian dikonversikan kedalam berat mentah untuk
mengetahui kandungan zat-zat gizinya. Berdasarkan hasil analisa konsumsi zat gizi makanan pasien
dirumah akan diketahui konsumsi dirumah dan dibandingkan dengan kebutuhan dirumah yang
dihitung menggunakan rumus Du Bois dengan menggunakan aktifitas 30% (Ringan), protein 15%
dari total energi, lemak 25% dari total energi dan karbohidrat 60% dari total energi. Adapun
perhitungan energi menurut duBois adalah sebagai berikut :
BMR = BBI x 24 x 1
= 64.8 x 24 x 1 = 1555,2 Kkal
Koreksi Tidur = BBI x 8 x 0.1
= 64.8 x 8 x 0.1 = 51,84 Kkal
-
= 1.503,36 Kkal
Aktivitas Fisik = 30% x 1.503,36 Kkal = 451,008 Kkal
+
= 1.954,368 Kkal
SDA = 10% x 1.954,368 Kkal = 195,4368 Kkal
+
= 2.149,8048 Kkal

Protein = 15% x 2.149,8048 = 322,47/4 = 80,6 gr


Lemak = 25% x 2.149,8048 = 537,45/9 = 59,7 gr
KH = 60% x 2.149,8048 = 1289,88/4 = 322,4 gr

Tabel 5
Tingkat Konsumsi Pasien di Rumah

Energi Protein Lemak KH


Asupan
(kkal) (gram) (gram) (gram)

Konsumsi di rumah 2087,2 75,2 78,2 263,8 -


Kebutuhan gizi 2.149,80 80,6 59,7 322,4
% Tingkat Konsumsi 97% 93,3% 130% 81,8%
Katagori Sedang Sedang Baik Sedang
Kategori Asupan Makan ( Supariasa 2002)
 Baik : ≥ 100%
 Sedang : 80-99% -
 Kurang : 70-80%
 Defisit : < 70%
Berdasarkan tabel diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat konsumsi pasien dimana
asupan energi, protein, dan karbohidrat dalam katagori sedang yaitu 97%, 93,3% dan 81,8%, untuk
lemak dalam kataogeri baik yaitu 130%.

b. Asupan Makanan Pasien di Rumah Sakit -


Untuk mengetahui penerimaan pasien terhadap makanan yang diberikan di rumah sakit dilakukan
dengan cara Comstock, konsumsi pasien selama sehari di rumah sakit. Hasil Comstock pasien di
rumah sakit adalah sebagai berikut :

Tabel 6
Tingkat Penerimaan Pasien
Selama di Rumah Sakit Sebelum Intervensi
Energi Protein Lemak KH
Asupan
(kkal) (gram) (gram) (gram)

Konsumsi RS 1525,5 37,8 35,9 259,8 Asupan makan yang kurang


Kebutuhan gizi selama di
2100
RS 48 58 345,97

% Tingkat Konsumsi 72,6% 78% 61,8% 86,175%


Katagori Asupan Kurang Kurang Kurang Baik

Kategori asupan makan (Gibson,2005) (ADA) : NI.2.1


 Baik ≥ 80% (E) : Asupan makanan dan minuman melalui
 Kurang 51-79% oral tidak adekuat
 Buruk < 50% (P) : Yang berkaitan dengan nafsu makan pasien
Dari tabel ditas diketahui bahwa tingkat penerimaan makanan pasien selama dirumah menurun dan mual
sakit yaitu energi, protein dan lemak dalam kategori kurang selain itu karbohidrat dalam kategori (S) : Ditandai dengan tingkat konsumsi zat zat
baik. Hal ini dapat dilihat dari tingkat konsumsi karbohidrat >80% dan energi, protein, lemak < 80% gizi mikro dengan persentase <80%
disebabakan karena kondisi pasien yang mengalami penurunan nafsu makan, serta mual.
1. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien baru mengetahui penyakit diabetes mellitus sejak di rawat di rumah sakit kasih ibu pada
tanggal 8 Oktober 2017. Pada saat di rumah Sakit Kasih Ibu pasien dirawat dengan diagnosa
penyakit asam urat.

2. Riwayat Penyakit Sekarang


Pasien mulai dirawat di RSUP Sanglah pada tanggal 9 Oktober 2017 dengan keluhan pasien
mengalami bengkak pada kedua kaki sejak 3 hari sebelum masuk rumah sakit (MRS), pasien
mengalami batuk sejak 2 minggu sebelum masuk rumah sakit serta pasien mengalami radang
disertai berdahak mengalami demam dan merasakan sesak yang dirasakan kadang-kadang oleh
pasien, selain itu kondisi pasien juga merasakan mual, lemas serta nafsu makan menurun. Hasil
pemeriksaan klinis pasien yang dilakukan pada tanggal 9 Oktober 2017 menunjukkan kesadaran
pasien compos mentis (kesadaran pasien baik), tekanan darah = 170/90 mmHg, nadi = 80 x/menit,
respirasi = 20 x/menit, dan suhu = 36 °c. Hasil pemeriksaan laboratorium tanggal 9 Oktober 2017
gula darah sewaktu 163 mg/dl, BUN 101,0 mg/dl, albumin 2,8 g/dl, kreatinin 12,22 mg/dl dan
HGB 9,51 g/dl. Pasien sebelumnya pernah dirawat di RS Kasih Ibu tangggal 8 oktober 2017
kemudian pasien dirujuk ke RSUP Sanglah. Diagnosa pasien saat ini adalah Diabetes Mellitus
(DM) Type II + Chronic Kidney Disease (CKD).
3. Riwayat Penyakit Keluarga
Dari hasil wawancara dengan keluarga pasien, diketahui bahwa tidak ada anggota keluarga yang
pernah mengalami penyakit yang sama dengan apa yang dialami oleh pasien sekarang.
4. Keadaan Sosial Keluarga
Keadaan sosial ekonomi dilihat dari pekerjaan pasien tergolong cukup mampu, pasien bekerja
sebagai pegawai swasta di sebuah hotel di Jimbaran. Pasien sudah bertatus berkeluarga. Aktivitas
pasien tergolong sedang. Pembayaran selama dirawat di rumah sakit ditanggung oleh BPJS (Badan
Penyelenggaraan Jaminan Sosial).
5. Kebiasaan Hidup
Pasien rutin makan 3 kali dalam sehari. Sebelum sakit pasien suka merokok dalam sehari
menghabiskan 1 bungkus rokok. Serta sebelum sakit pasien suka minum kopi 3-4 x sehari. Pasien
tidak memiliki pantangan makan dan tidak memilik alergi terhadap makanan maupun obat. Secara
umum pasien senang kopi dan jus. Nafsu makan pasien mengalami penurunan semenjak pasien
mengalami sakit.
6. Obat-obatan yang diberikan di rumah Sakit
Tabel 7
Obat - Obatan Yang Diberikan Di Rumah Sakit
Nama Interaksi obat Interaksi obat
No Dosis Indikasi
Obat dan makanan dengan obat
1 Amlodipin 1x 5 mg Untuk Konsumsi jus Amlodipin dengan
tiap 24 jam mengatasi jeruk dapat Simvastatin yaitu
hipertensi meningkatkan amlodipin
serta konsentrasi meningkatkan level
mengatasi plasma amlodipin simvastatin karena
serangan dimana efek obat dapat meningkatkan
angin pectoris bisa sampai myopathy/rhabdom
dan obat ini mencapai dosis yolysis
juga toksik atau dosis
menghalangi racunnya
kadar kalsium sehingga efek
yang masuk ke samping obat dan
sel otot. efek toksiknya
meningkat
2 Apidra 8 unit tiap Berfungsi Obat apidra obat apidar tidak
8 jam untuk obat diberikan 15menit boleh dicampurkan
diabetes yang sebelum makan dengan obat lain
disuntikkan di atau 20 menit selain isophone
bawah kulit sesudah makan insulin manusia
dengan
menggunakan
jarum suntik
3 Simvastatin 20 mg tiap Berfungsi Obat Simvastatin Pemberian
24 jam untuk dengan jus jeruk simvastatin dengan
menurunkan baik itu sesudah amlodipin yaitu
kadar ataupun sebelum dapat meningkatkan
kolesterol mengkonsusmsi resiko cedera otot
dalam darah obat simvastatin (myopathy/rhabdo
akan dapat myolysis)
meningkatkan
kadar lesvatin
dalam plasma
darah.
4 Valsantan 80 mg tiap Berfungsi Obat valsatran Penggunaan
24 jam untuk jika diimbangi bersamaan dengan
mengatasi dengan ginseng betabloker tidak
tekanan darah dan bawang putih dianjurkan.
tinggi dan dapat
gagal jantung. meningkatkan
Selain itu juga efek antihipertensi
berfungsi
untuk
mencegah
kerusakan
ginjal yang
disebabkan
oleh diabetes

7. Rencana Intervensi Gizi


INTERVENSI GIZI
PLANNING EDUKASI
A. Jenis Diet 1.
Jenis Diet
Untuk membantu proses penyembuhan penyakit selain dilakukan terapi obat, pasien juga Dabetes Mellitus Rendah Protein (DMB 3)
2. Bentuk Makanan
diberikan terapi diet. Diet DMB 3 Lunak dengan Energi 2.268 kkal/hari, Protein 51,84
Makanan Lunak ( Bubur)
gram, Lemak 50,4 gram dan Karbohidart 396,9 gram 3. Jalur Pemberian
A. Tujuan Diet Oral
a Mencapai dan mempertahankan status gizi optimal 4. Standar Diet Makanan Rumah Sakit
b Mengendalikan kadar glukosa darah dan tekanan darah
Kalori : 2.100 Kkal
c Mencegah penurunan fungsi ginjal
d Menjaga keseimbangan cairan Protein : 48 gram
B. Prinsip Diet
a. Energi cukup Lemak : 58 gram
b. Protein tinggi
c. Lemak cukup Karbohidrat : 345, 975 gram
d. Karbohidrat rendah
C. Syarat Diet
a) Energi diberikan cukup sesuai dengan kebutuhan 35 kal/kg BB Ideal yaitu 2.268
5. Jadwal atau Distribusi makanan pasien
kkal Jadwal atau Pendistribusian makanan di Instalasi Gizi Rumah Sakit Umum RSUP
b) Protein diberikan rendah yaitu 0,8g/kg BBI, berasal dari protein nilai biologis
Sanglah terdiri dari 3 ( kali) makan utama dan 2 (kali) makan selingan (snack) serta
tinggi (asam amino lengkap ) sebesar 51.84 gram
extra malam dengan waktu distribusi sebagai berikut :
c) Lemak diberikan 25% energi total yaitu sebesar 50,4 gram diutamakan lemak tak
jenuh ganda.
d) Karbohidrat diberikan sesuai dengan kebutuhan pasien perhari yaitu sebesar 396,9 Pagi : 06.30-7.30 WITA
gram (70% sisa dari pengurangan lemak dan protein) sebagai energi utama.
e) Natrium dibatasi 600-800 mg per hari sesuai dengan diet RG III, boleh Snack : 09.00-10.00 WITA
menggunakan garam dapur NaCl 0,89gr/hari untuk menjaga keseimbangan cairan
tubuh. Siang : 11.00-12.00 WITA
f) Kebutuhan cairan sesuai dengan kebutuhan yaitu cairan keluar melalui urine dan
disesuaikan dengan cairan yang masuk melalui infus. Snack : 14.00-15.00 WITA
g) Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan Angka Kecukupan Gizi
Malam : 16.30-17.30 WITA
(AKG) 2013 yaitu 1,3 mg dan 90 mg
h) Makanan diberikan dalam bentuk makan lunak serta tidak merangsang saluran Extra Malam : 21.00 – 23.00 WITA
cerna.
i) Frekuensi makan: 3x makan utama, 2x selingan dengan mematuhi prinsip 3J 6. Pembagian Makan
(jumlah, jadwal dan jenis) a. Diet Pasien
 Jenis makanan menentukan kecepatan naiknya kadar gula darah. Pemilihan Berdasarkan keadaan umum pasien, maka diet yang diberikan adalah Diet DMB 3
bahan makanan yang berindeks glikemi tinggi dihindari seperti karbohidrat dalam bentuk makanan lunak, dengan nilai gzi :
sederhana, gula, madu, sirup,roti, mie dan lain-lain
 Jumlah sesuai dengan kebutuhan. Perhatikan jumlah/porsi makanan yang di Kalori : 2.268 Kkal

konsumsi, prinsip jumlah makanan yang dianjurkan untuk penderita Protein : 51.84 gram
diabetes melitus adalah porsi kecil dan sering.
Lemak : 50,4 gram
 Jadwal 6 kali makan yaitu 3 kali makan utama dan 3 kali selingan dan tepat
waktunya, apabila telat makan akan terjadi hipoglikemia (rendahnya kadar Karbohidrat : 396,9 gram
gula darah) dengan gejala seperti pusing, mual dan pingsan.
D. Kebutuhan Zat Gizi
Menghitung kebutuhan pasien akan zat gizi maka perlu dicari terlebih dahulu berat
badan ideal dari pasien. Berat Badan Ideal (BBI) merupakan berat badan yang Dengan Menu sebagai berikut :

dianjurkan untuk mempertahankan status gizi yang optimal. Perhitungan Tabel 8

kebutuhan menggunakan rumus nefropati diabetik khusus pasien Diabetes Mellitus Menu Hari I

(DM) Type II + Chronic Kidney Disease (CKD).Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi Waktu Makanan Berat (gr) Snack Berat (gr)
Pagi Bubur 300 Puding 70
Pasien Setelah MRS diketahui: Ayam Betutu 50 Maizena
Laki-laki, umur : 49 tahun Soup Sosis 100
BB Aktual : 80 kg Buah pisang 150
BB Koreksi : 79 kg Siang Bubur 300 Buah 150 gr
BBI : 64,8 kg Telur Bumbu Kuning 50 Semangka
TB : 172 cm Sayur Cah 100
IMT : 26,77 Buah Semangka 150
kg/m2 Sore Bubur 300 Roti DM 40
LILA : 37 cm Ayam Bumbu Kare 50 Susu 60 gr/200ml
%LILA : 111,11% Sayur Garang Asem 100 Neprisol
Buah Melon 150
a. Kebutuhan Energi
Tabel 9
REE = 35 kkal xkg/BBI Menu Hari II
Waktu Makanan Berat Snack Berat (gr)
= 35 kkal x 64,8 kg (gr)
= 2.268 kkal / hari Pagi Bubur 300 Puding 70
Telur Mata Sapi 50 Maizena
b. Kebutuhan Protein Sop Sayuran 75

Protein = 0,8 g x kg BBI Siang Bubur 300 Susus 60 gr/200ml


Pepes Ayam Jamur 50 Neprisol
= 0,8 g x 64,8 kg Sayur Bening Labu siam 75
Buah Pepaya 150
= 51,84 g / hari Sore Bubur 300 Susu 60 gr/200ml
Ikan Bumbu Merah 50 Neprisol
%Protein = Sayur Lodeh 75
Buah Semangka 150
=
Tabel 10
= 10% Menu Hari III
Waktu Makanan Berat Snack Berat (gr)
c. Kebutuahn Lemak
(gr)
Lemak = 20% x TEE Pagi Bubur 300 Puding 70
Abon 50 Maizena
= 20 % x 2.268 kkal Sop Soun 75

= 453,6 kkal / 9 Siang Bubur 300 Susu 40 gr/200ml


Ayam bumbu rendang 50 Neprisol
= 50,4 g Sayur tumis 75
Buah Melon 150
Sore Bubur 300 Susu 40 gr/200ml
d. Kebutuhan Karbohidrat
Telur dadar sosis 50 Neprisol
Sayur Acar matang 75 Roti DM 40
%Karbohidrat = 100 % - ( 10 % + 20 %)
Buah Semangka
= 100 % - 30 % 7. Implementasi
a. Pelaksanaan Terapi Diet
= 70 % Berdasarkan keadaan umum pasien, maka diet yang diberikan yaitu diet DMB 3
dengan bentuk makanan lunak ( bubur) dengan nilai gizi berdasarkan tabel 10
Karbohidrat = 70 % x TEE
dengan siklus menu yang ada dirumah sakit yaitu siklues menu III, IV dan V. Standar
= 70 % 2.268 kkal porsi diet DMB3 sebagai berikut pada tabel 11:
Tabel 10
= 1587,6 kkal / 4 Nilai Gizi Terapi DMB3

= 396,9 g Kalori : 2.268 Kkal


Protein : 51.84 gram
e. Kebutuhan Natrium = 1 gram NaCl= 400 mg NaCl
Lemak : 50,4 gram
800 mg NaCl - (Na dalam
Karbohidrat : 396,9 gram
= bahan makanan) : 400 mg
Nacl
Tabel 11
Terapi I = (800 - 501,5) :400mg Standar Porsi DMB3
Bahan Makan Berat (g)
= 298,5 : 400 Pagi
Nasi/Penukar 150
= 0,74 g Telur/Penukar 50
Sayuran 75
Minyak/Penukar 5
Terapi II = (800- 424,6) :400mg
Snack
Kue maizena 20
= 375,4 : 400
Siang
Nasi/Penukar 150
= 0,93 g Ikan/Penukar 50
Sayuran 75
Terapi III = (800- 392,2) :400mg Minyak/Penukar 5
Buah/Penukar 150
= 407,8 : 400
Snack
Kue maizena 20
= 1,0 g Malam
Nasi/Penukar 75
Jadi ditambahakan rata-rata NaCl pada Daging/Penukar 50
=
menu setiap kali terapi Sayuran 75
Minyak/Penukar 5
= 0,89 g per hari Buah/Penukar 150
Extra Malam
f. Kebutuhan Cairan Pepaya/Penukar 150

Infus = Tetes/menit = 8 tetes/menit

= 576 ml

Hari 1

Cairan Masuk = Cairan keluar (Urin) +500 cc

= 500 + 500cc

= 1000 cc

Cairan masuk peroral = Cairan masuk – Cairan infus

= 1000– 576 ml

= 424 ml/hari

Hari 2

Cairan Masuk = Cairan keluar (Urien) +500 cc


= 300 + 500cc

= 800 cc

Cairan masuk peroral = Cairan masuk – Cairan infus

= 800 – 576 ml

= 224 ml/hari
Hari 3
Cairan Masuk = Cairan keluar (Urien) +500 cc

= 300 + 500cc

= 800 cc

Cairan masuk peroral = Cairan masuk – Cairan infus

= 800.576

= 224ml/hari

E. Penyuluhan dan Konsultasi Gizi


Penyuluhan dan kosnultasi merupakan kegiatan penyampaian pesan gizi
yang telah dilakukan untuk menamamkan dan meningkatkan pengetahuan, sikap dan
perilaku dari pasien maupun keluarga pasien sehingga dapat menjalankan diet yang
diberikan dengan benar.
A Tempat : Ruang Bakung Timur
B Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
C Waktu : 15 menit ( pada saat terapi gizi)
D Metode : Ceramah dan Tanya Jawab. Metode ceramah digunakan
untuk menjelaskan materi pada pasien. Dan tanya
jawab digunkan setelah menyampaikan materi.
E Media ; Leaflet DM dan Gagal Ginjal Kronik
F Materi : Diabetes Mellitus (DM) dan Chronic Kidney Disease
(CKD)

8. Monitoring dan Evaluasi


Tabel 12
Monitoring dan Evaluasi
NILAI Identifikasi
Tindak
Tgl Antropometri Biokimia Fisik/Klinik Dietary Edukasi Masalah
NORMAL Lanjut
Baru
13/10 BB : 80 kg  BUN  BUN Fisik : Memberikan BUN Tinggi Memonitoring
/2017 Pasien INTERVENSI HARI I edukasi kepada BB, kondisi
Aktual 125.0.mg/dl 8.00- Kreatinin
Monitoring Asupan : pasien supaya fisik/klinis
BB : 79 kg  Kreatinin dalam
23.00 Tinggi
menghabiskan
Koreksi 8.63 mg.dl  Kreatinin keadaan
makan dari rumh HGB rendah
BBI : 64,8 kg  HGB 7.61
0.70-1.20 compos sakit serta tidak
TB : 172 cm GDS Tinggi
IMT : 26,77 g/dl  HGB mentis mengkonmsi
 Gula darah Natrium
BAK
kg/m2 (sewaktu) 13.5-17.5 normal, makan dari luar Rendah
LILA : 37 cm  GDS 70- rumha sakit. Dan
181 mg/dl lemas mulai
%LILA :111,11% memberikan
 Natrium 135 140
berkurang
 (Na) edukasi tentang
mmol/L
Analisa Energi dan ada diet yang
Zat Gizi (kkal) 136-145
odema pada diberikan serta
bahan makanan
kedua kaki
Asupan 1967,0 yang dianjurkan
Klinis :
Kebutuha dan tidak
2.268
n Tekanan dianjurkan.
% Darah
Tingkat 86,72
110/80
Konsums %
i mmHg
Katagori Baik Nadi 80
Kategori asupan x/menit
makan (Gibson,2005) Respirasi 20
(ADA) : x/ menit
 Baik ≥ 80% Suhu Badan
 Kurang 51-79% 36 0C

 Buruk < 50%


Dari hari I intervensi
pasien diberikan
makanan lunak yaitu
bubur dan makanan
selingan yaitu puding
maizena dan buah.
Pada tabel hasil
analisis berdasarkan
kebutuhan pasien
berdasarkan harris
benedict terhadap
asupan makanan
pasien pada hari
pertama intervensi
diketahui bahwa
asupan energy pasien
pada hari pertama
sebesar 1967,0 kkal
atau sebesar 86,72%
dari kebutuhan
pasien, ini
menujukkan katagori
tingkat konsumsi
energy pada hari
pertama baik,
meskipun dalam
katagori baik tapi
mengalami
penurunan jika
dibandingkan dengan
kebutuhan pasien, ini
dikarenakan beberapa
makanan tidak
dihabiskan oleh
pasien ini
dikarenakan kondisi
pasien yang masih
lemas dan mual.
Asupan protein pada
hari pertama
intervensi 44 gram
atau 84,87% ini
menunjukkan tingkat
konsumsi protein
dalam katagori baik
meskipun dalam
katagori baik tapi
mengalami
penerunan jika
dibandingkan dengan
kebutuhan pasien, ini
dikarenakan beberapa
makanan tidak
dihabiskan oleh
pasien.Asupan lemak
yaitu 44 gram atau
87,30% ini
menunjukkan tingkat
konsumsi lemak
dalam katagori
baik.Asupan
karbohidrat sebesar
347,4 gram atau
87,52% dari
kebutuhan ini
menunjukkan tingkat
konsumsi karbohidrat
dalam katagori baik.
Konsusmi natrium
pasien pada
intervensi pertama
belum mencapai
kebutuhan natrium
yang ditargetkan.
14/10 BB : 80 kg BUN BUN 8.00- Fisik : INTERVENSI HARI II Memberikan BUN Tinggi Memonitoring
/2017 Pasien Monitoring Asupan : edukasi kepada BB, kondisi
Aktual 1004.mg/dl 23.00 Kreatinin
pasien supaya fisik/klinis
BB : 79 kg Kreatinin 9.59 Kreatinin dalam
Tinggi
menghabiskan
Koreksi mg.dl 0.70-1.20 keadaan makan dari rumh HGB rendah
BBI : 64,8 kg HGB 8.42 HGB 13.5- sakit serta tidak
compos GDS Tinggi
TB : 172 cm mengkonmsi
g/dl 17.5
IMT : 26,77 mentis Natrium
Gula darah Gula darah makan dari luar
2 BAK Rendah
kg/m rumha sakit. Dan
(sewaktu) 163 (sewaktu)
LILA : 37 cm normal, memberikan
%LILA : 111,11% mg/dl 70-140 edukasi tentang
lemas mulai
Natrium 122 (Na) 136-
diet yang
145 berkurang
Analisa Energi mmol/L diberikan serta
Zat Gizi (kkal) dan ada bahan makanan
odema pada yang dianjurkan
Asupan 2103,2 dan tidak
kedua kaki
Kebutuha dianjurkan.
2.268 Klinis :
n
%  Tekanan
Tingkat 92,73 Darah
Konsums % 120/70
i
Baik mmHg
Katagori
 Nadi 80
Kategori asupan x/menit
makan (Gibson,2005)  Respirasi
(ADA) : 20 x/
 Baik ≥ 80% menit
 Kurang 51-79%  Suhu
 Buruk < 50% Badan 36
0
Berdasarkan tabel C
diatas intervensi hari
II pasien masih
diberikan makanan
lunak yaitu bubur dan
makanan selingan
yaitu puding maizena
dan susu neprisol.
Pada tabel hasil
analisis berdasarkan
kebutuhan pasien
berdasarkan harris
benedict terhadap
asupan makanan
pasien pada hari
kedua intervensi
diketahui bahwa
asupan energy pasien
sebesar 2103,2 kkal
atau 92,73% dari
kebutuhan, ini
menunjukan tingkat
konsumsi pasien
dalam katagori baik,
dimana tingkat
konsumsi energi
pasien sudah
meningkat dari
intervensi pertama,
pasien sudah mau
mengkonsumsi
makanan yang
diberikan walaupun
tidak dihabiskan.
Pada hari kedua
intervensi asupan
protein meningkat
dari hari I intervensi
yaitu 49,9 gram atau
96,25% ini
menunjukan tingkat
konsumsi protein
dalam katagori baik.
Pada hari kedua
intervensi asupan
lemak pasien
mengalami
peningkatan yaitu
50,5 gram atau 100%.
Pada hari kedua
asuapan karbohidrat
juga mengalami
peningkatan darii hari
pertama yaitu 362,3
gram atau 91,28%.
Sedangkan asupan
natrium belum
mencapai kebutuhan
natrium yang
ditargetkan.
15/10 BB : 80 kg BUN BUN 8.00- Fisik : INTERVENSI HARI III Memberikan BUN Tinggi Memonitoring
/2017 Pasien Monitoring Asupan : edukasi kepada BB, kondisi
Aktual 125.0.mg/dl 23.00 Kreatinin
pasien supaya fisik/klinis.
BB : 79 kg Kreatinin 8.63 Kreatinin dalam
Tinggi
menghabiskan
Koreksi mg.dl 0.70-1.20 keadaan
makan dari rumh HGB rendah
BBI : 64,8 kg HGB 7.61 HGB 13.5-
compos sakit serta tidak
TB : 172 cm GDS Tinggi
g/dl 17.5 mengkonmsi
IMT : 26,77 mentis
Gula darah Gula darah
BAK makan dari luar
kg/m2
(sewaktu) 181 (sewaktu) rumha sakit. Dan
LILA : 37 cm normal,
%LILA : 111,11% mg/dl 70-140 memberikan
lemas mulai
Natrium 135 (Na) 136- edukasi tentang
Analisa Energi 145 berkurang diet yang
Zat Gizi mmol/L
dan ada diberikan serta
(kkal) odema pada bahan makanan
kedua kaki yang dianjurkan
Asupan 2215,6
Klinis : dan tidak
Kebutuhan 2.268
dianjurkan.
% Tingkat
97,68%
 Tekanan
Konsumsi
Darah
Baik
Katagori
110/70
Kategori asupan makan
mmHg
(Gibson,2005) (ADA) :
 Nadi 80
 Baik ≥ 80%
 Kurang 51-79%
x/menit

 Buruk < 50%  Respirasi

Untuk terapi hari III 20 x/


diberikan makanan menit
lunak yaitu bubur dan
 Suhu
makanan selingan
yaitu puding maizena Badan 36
dan susu neprisol. 0
C
Pada tabel hasil
analisis berdasarkan
kebutuhan pasien
berdasarkan harris
benedict terhadap
asupan makanan
pasien, pada
intervensi hari ketiga
asupan energy pasien
2215,6 kkal atau
97,68% dari
kebutuhan energy, ini
menunjukan tingkat
konsumsi pasien
dalam katagori baik,
ini dikarenakan
semua makanan yang
disajikan pada hari
ketiga bisa
dihabiskan. Pada hari
ketiga intervensi
asupan protein
menurun yaitu 49
gram atau 95,18 %
dari kebutuhan ini
dikarenakan beberapa
makanan yang
disajikan tidak
dihabiskan seperti
ayam hanya
dihabiskan 50% dari
yang disajikan, tetapi
jika dilihat dari
katagori tingkat
konsumsi protein
masih dalam katagori
baik (≥80%). Pada
hari ketiga
mengalami
penurunan yaitu 45,6
gram atau 90,47%
dari kebutuhan.
Meskipun asupan
lemak mengalami
penurunan dihari
ketiga dikarenakan
beberapa makanan
tidak bisa dihabiskan,
tapi jika dilihat
tingkat konsumsi
lemak hari pertama,
kedua, dan ketiga
dalam katagori
tingkat konsumsi baik
(≥80%) hari ketiga
konsusmi karbohidrat
yaitu 411,8 gram atau
100% dari kebutuhan
dimana asupan
karbohidrat sudah
mencapai kebutuhan
pasien.Konsusmi
natrium pasien
selama intervensi
belum mencapai
kebutuhan natrium
yang ditargetkan.
Mengetahui Pembimbing

Ida Ayu Nyoman Triwini,S.Gz


NIP. 198411302008122003

Anda mungkin juga menyukai