Anda di halaman 1dari 30

STUDI KASUS OBGYN 1

3.1 IDENTITAS PASIEN


Nama Pasien : Ny. FT
Usia : 31 tahun
No RM : 1916xxx
Alamat : Taman Jenggala
Status : Sudah Menikah
Agama : Islam
MRS : 3 April 2020
Tanggal pengambilan kasus : 3 April 2020
33
Diagnosa Medis : G2P0010 /34 mgg THIU + letkep + KPP Preterm
+PEB – Impending Eklamsia + obesitas g II

3.2 ASSESSMENT

3.2.1 Antropometri
Berat Badan : 68 kg (sebelum hamil)
Berat Badan (34 minggu) : 86 kg
Tinggi Badan : 161 cm
LILA : 32,5 cm

3.2.2 Biokimia
Tabel 3.2 Hasil Data Biokimia

Hasil Uji Lab Tanggal 3 April 2020 Hasil Intepretasi


Data Lab Hasil Lab Nilai
Normal
Leukosit 11,77 103 4,50-11,50 Tinggi Adanya Infeksi serta Stress
(WBC) /µL 103/µL ( Handayani,D. dkk. 2015)

Hb 11,8 g/dl 12,3-15,3 Normal


g/dl
MCV 78,7 fL 79-99 fL Rendah Adanya Defisiensi dari zat Besi
dan Anemia
(Handayani,D.dkk.2015)
MCH 24,7 pg 27-31 pg Rendah Adanya Defisiensi dari zat Besi
dan Anemia
(Handayani,D.dkk.2015)
MCHC 31,4 g/dL 33-37 g/dL Rendah Defisiensi Zat Besi
(Handayani,D.dkk.2015)
Neutrofil 7,9 103/µL 2-7,7 103 /µL Tinggi Faktor stress akibat adanya
proses infeksi dalam fase
sepsis (Hendrato, W,T. 2011)
Natrium 135 136-145 Rendah Adanya kelebihan cairan dan
mmol/L berujung kehilangan natrium
dari saluran cerna
(Handayani,D, dkk. 2015)
Albumin Positif 2 Negatif Abnormal
Leukosit Positif 2 Negatif Abnormal

3.2.3 Fisik Klinis


Data fisik klinis tanggal 3 April 2020
Tabel 3.3 Hasil Data Fisik Klinis

Data Fisik/Klinis Hasil Normal Hasil


Keadaan Umum Tampak lemas Baik Terdapat faktor
stress yang tinggi
Kesadaran CM CM Normal
GCS 456 456 Normal
Tekanan Darah 160/110 mmHg 120/80 mmHg Tinggi
Nadi 88x/menit 60-100x/mnt Normal
Suhu 36,5℃ 36,-37,2 oC Normal
RR 18 12-24x/mnt Normal
Oedema Ada edema pada Abnormal
punggung kaki

3.2.4 Dietary Assessment


a. Sekarang
Tabel 3.4 Hasil Recall 24 Hour (3 April 2020)

Energi dan Zat Gizi


Energi (kkal) Protein Lemak (gram) Karbohidrat
(gram) (gram)
Asupan dari makanan 449,2 kkal 22,0 g 11,8 g 62,2 g
Kebutuhan 2.111,6 79,1 58,6 316,7
Presentase 21,2% 2,7% 20,1% 19,6%
Intepretasi Defisit Tinggi Defisit Tinggi Defisit tinggi Defisit Tinggi

b. Dahulu
(1) Alergi Makanan : Tidak ada
(2) Pantangan Makanan : Tidak ada
(3) Pola Makan
- Frekuensi makan 4-5x sehari dengan susunan menu makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, buah dan sayur
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi putih dengan frekuensi 4x/hari
sekali makan ± 200 g atau 2 centong atau ± 10 sendok makan
- Mengkonsumsi roti sebanyak 1 potong @20 g dengan frekuensi 1x/minggu
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ayam 2x/minggu, telur dan ikan
dikonsumsi hampir setiap hari secara bergantian sebanyak 1 ekor / 1 butir, ikan yang
sering dikonsumsi : ikan tongkol, ikan laut
- Daging jarang dikonsumsi, hanya 1x dalam sebulan
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe hampir setiap hari
sebanyak 50 g tempe dan untuk tahu 50 g atau 1 potong
- Konsumsi sayuran dengan frekuensi 5x/minggu. Sayuran yang sering dikonsumsi
adalah sawi, bayam, wortel, buncis sebanyak 50 gram atau 1 sendok sayur
- Konsumsi buah dengan frekuensi 2-3x/minggu. Buah yang sering dikonsumsi adalah
alpukat sebanyak 1 buah @100 gram, jeruk 1 buah @100 gram, melon 1 buah @100
g
- Cara pemasakan yang paling sering digunakan adalah digoreng dengan frekuensi
2x/hari
- Penggunaan santan untuk sayur jarang 1x/minggu
- Pasien selalu meambahkan kecap setiap kali makan
- Pasien selalu menambahkan penyedap saat mengolah makanan merk royco
sejumput
- Pasien mengonsumsi teh manis 3x/minggu satu gelas
- Pasien mengonsumsi susu selama kehamilan (prenagen) dengan frekuensi 2x/hari
@3 sdm
- Pasien tidak pernah mengonsumsi tablet zat besi selama hamil
- Ibu mengkonsumsi susu ibu hamil merk prenagen dikonsumsi 2x sehari sebanyak
100 ml

Tabel 3.5 Semi Quantitative Food Frequency Questionarre (SQ-FFQ)

Frekuensi Berat Frekuensi Berat


Bahan Makanan Bahan Makanan
H M B (gr) H M B (gr)
Nasi 4x 200 Minyak 4x 5
Roti 1x 40 Susu 2x 100
Tempe 1x 50 Alpukat 2x 100
Tahu 1x 50 Pepaya 3x 100
Telur 6x 50 Jeruk 2x 100
Ayam 2x 40 Bayam 4x 50
Ikan 6x 100 Wortel 3x 100
Daging 1x 40 Buncis 3x 100
Pisang 3x 100 Teh manis 3x 150
Teh Santan 1x 15

Tabel 3.6 Hasil Interpretasi Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ)
Energi dan Zat Gizi
Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Vit C
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg) (mg)
Asupan 2535,1 111,1 63,3 382,6 24,8 91,5
Kebutuhan 2.111,6 79,1 58,6 316,7 8 85
Presentase 120% 140% 108% 120% 3,1% 107%
Asupan
Asupan Asupan Asupan Asupan Asupan
Intepretasi sangat
Tinggi Sangat tinggi berlebih sangat tinggi berlebih
rendah

3.2.5 Obat

Tabel 3.7 Obat yang diberikan


Nama Obat
Metildopa
Asam Mefenamat
3x1 500 mg
Tablet Tambah Darah
2x1 60 mg

3.2.6 Riwayat Personal


- Riwayat Penyakit
Dahulu :
 Pasien memiliki riwayat hipertensi, baik sebelum hamil maupun saat hamil tekanan
darah pasien biasanya 130-140/90-100 mmHg namun saat kehamilan memasuki usia
7-8 bulan tekanan darah tinggi naik melebihi 150/100 mmHg
 Kehamilan saat ini adalah kehamilan kedua pasien
 Pasien pernah mengalami keguguran pada kehamilan pertama saat usia kandungan
2 bulan
Sekarang :
 Tanggal 3 April 2020 pukul 04.30 subuh pasien dilarikan ke rumah sakit karena air
ketuban pecah sejak pukul 01.30 dan pasien masuk IGD
 Pada pukul 12.00 segera dilakukan persiapan untuk kelahiran dan anak lahir pada
pukul 13.30 dengan Operasi Sectio Caesaria dengan tata cara insisi perut
 Anak lahir premature berjenis kelamin perempuan dengan berat badan lahir 1600 g
 Saat ini pasien memberikan ASI eksklusif kepada anaknya

- Data Sosial Ekonomi


 Kesibukan pasien saat ini adalah kuliah di salah satu universitas semester akhir
 Pasien tinggal bersama suami
 Pasien belum pernah mendapatkan edukasi terkait makanan dan gizi
 Pasien merupakan pasien rawat inap kelas 2
 Pasien melakukan kontrol rutin di dokter
Perhitungan Kebutuhan

Antropometri:

: 68 kg (sebelum hamil)
Berat Badan (34 minggu) : 86 kg masuk
Tinggi Badan : 161 cm
LILA : 32,5 cm
Usia : 31 thn

IMT = sebelum hamil = 68 /1.61x 1.61= 26,1 kg/ m 2 (Overweight)

IMT setelah hamil = 33,1 kg/ m2 (Obesitas tk II)

Menggunakan Rumus Perkeni (2015)

BBI = (TB dalam m)2 x 21= (1,61)2 x 21 = 54,4 kg

BB Estimasi = BBA – Koreksi Oedema = 86-1kg = 85kg

● Penambahan Berat Badan saat hamil (usia kehamilan 34 minggu)


= 11,5 kg - 16 kg (Kemenkes RI, 2014).
BB saat ini = BB saat hamil + penambahan BB
86 = 68 + penambahan BB
Penambahan BB = 86-68
Penambahan BB = 18 kg

Perhitungan Kebutuhan Energi

BMR : 655 + (9,6 x 54,4) + (1,7 x 161) - (4,7 x 31)

: 655 + (9,6 x 54,4) + (1,7 x 161) - (4,7 x 31)

: 655 + 522.24 + 273.7 – 145,7

: 1305,24 kkal

TEE : BMR x FA x FS

: 1.305,24 x 1,05 x 1,3

: 1.781.6 kkal

: 1.781.6 kkal
(Pedoman Pengkajian dan Perhitungan Kebutuhan Gizi, RSSA 2012)

Penambahan energi ibu menyusui 6 bulan pertama:

TEE + 330 = 1.781,6 + 330

= 2.111,6 kkal

(AKG, 2019)

Protein = 15% x 2.111,6 kkal

= 316,74/4

= 79,1 g

Lemak = 25% x 2.111,6 kkal

= 527,9/9

= 58,6 g

Karbohidrat = 60% x 2.111,6 kkal

= 1.266,9: 4

= 316,7 g

(S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi)

Cairan = (30 ml x 54,4) + laktasi 6 bulan pertama

= 1632 + 800 ml

= 2432 ml

Kebutuhan mikro = Vitamin C = 85 mg (AKG,2019)

Fe = 8 mg (AKG, 2019)

Kebutuhan serat = 20-35 g/hari (AKG,2019)


FORM NUTRITIONAL CARE PROSES

Nama : Ny. FT

Jenis Kelamin : Perempuan

Umur : 31 tahun

Pengambilan data : 3 april 2020

Diagnosa medis : G2P0010 33/34 mgg THIU + letkep + KPP Preterm +PEB – Impending Eklamsia + obesitas g II

Assessment
Diagnosa Monitoring
Intervensi
Identifikasi Gizi Evaluasi
Data Dasar
Masalah

a. Antropometri Pada saat NI.2.2 ND-1 AD 1.1


BBA = 86 kg ini IMT Pemberian Pengukuran BB
Pasien ● Asupan makanan dilakukan satu
Makanan
BBI = 54,4 kg tergolong utama dan kali seminggu
dan
Obesitas tk. minuman snack diet dengan target
TB = 161 cm II ( 33,1 peroral dengan prinsip mempertahankan
kg/m2 berlebih diet rendah status gizi normal
IMT Sebelum Hamil =26,1 kg/ m2 (Overweight) dengan kalori
berkaitan FH 1.1 Mengkaji
2 melebihi dengan 3x tingkat asupan
IMT Setelah Hamil = 33,1 kg/ m (Obesitas tk II)
kebutuha makanan pasien dengan
n asuoan utama dan 2x metode 24 hour
sehari-
makanan recall yang
hari selingan. dilakukan setiap
pasien Bentuk hari. Sisa
yang makanan makanan yang
b. Biokimia Adanya ditandai lunak. dimakan pasien
Infeksi serta dengan
data diharapkan tidak
Hasil Uji Lab Tanggal 3 Hasil Intepretasi Stress pada melebihi dari
asupan
April 2020 pasien SQ-FFQ 20% dari total
E-1 Edukasi
melalui hasil pasien makanan yang
Data Hasil Nilai gizi (konten) :
terdahulu diberikan
Lab Lab Normal dari nilai
dengan mengedukasi
WBC atau rincian terkait BD 1.6
Leukosit 11,77 4,50- Tinggi Adanya Infeksi serta
leukosit yang Intake informasi Pemeriksaan
(WBC) 3
10 /µ 11,50 Stress (Handayani,D. energi rendah kalori data biokimia
dkk. 2015) tinggi akibat berlebih
L 103/µL untuk lengkap pasien
kehamilan (120%), mencapai dan
Hb 11,8 12,3- Normal ● Intake dengan tujuan
sel darah memperhatank
g/dl 15,3 karbohidr untuk melihat
putih akan at sangat an status gizi nilai / hasil dari
g/dl normal ibu
meningkat tinggi laboratorium.
MCV 78,7 79-99 Rendah Adanya Defisiensi dari (120%) menyusui Hasil
diatas nilai
fL fL zat Besi dan Anemia ● Intake pemeriksaan
normal protein - Gambara
(Handayani,D.dkk.2015) n umum laboratorium
( Handayani, sangat
MCH 24,7 27-31 Rendah Adanya Defisiensi dari tinggi diet diharapkan
D. dkk. 2015) kembali normal.
(140%), - Tujuan
pg pg zat Besi dan Anemia
Pada hasil ● Intake dan Pemeriksaan
(Handayani,D.dkk.2015) lemak Manfaat
Albumin yaitu data biokimia
MCHC 31,4 33-37 Rendah Defisiensi Zat Besi berlebih diet dilakukan selama
positif 2 (108%) - Bahan
g/dL g/dL (Handayani,D.dkk.2015) 3 hari sekali
dimana bisa makanan
Neutrofil 7,9 2-7,7 Tinggi Faktor stress akibat yang
bersangkutan PD 1.1
3 3 adanya proses infeksi NC-3.3 dianjurka
10 /µ 10 /µL dengan Pemeriksaan fisik
Berat n dan
L dalam fase sepsis
protein urine badan dihindari klinik yaitu
berlebih - Sasaran: tekanan darah.
(Hendrato, W,T. 2011) yang berkaitan pasien Pemeriksaan
Natrium 135 136- Rendah Adanya kelebihan cairan terkandung dengan kondisi dilakukan setiap
pola Pasca hari dibantu oleh
145 dan berujung kehilangan saat ibu makan Oprasi perawat dengan
mmol/L natrium dari saluran hamil terkena pasien Caesar,
yang Pre- target yaitu nilai
cerna (Handayani,D, obesitas dan tekanan darah
terdahulu eklampsi
dkk. 2015) juga dengan a, dan sesuai standar
Albumin Positif Negatif Abnormal preeklamsia Frekuensi Obesitas normal.Pemeriks
makan 4- stage II aan dilakukan
2 (Tobli, J,E.
5x sehari - Tempat: sekali sehari.
Leukosit Positif Negatif Abnormal 2012) ditandai di ruang
2 Pada Pasien dengan rawat FH 4.1
IMT 33,1 inap
dengan
kg/ m2 - Media: Peningkatan
kadar (Obesitas leaflet pengetahuan
leukosit postif tk II). - Porsi
pasien dan
NC- 3.4 metri
2 adalah keluarga yang
Peningkat
dimana ditandai mampu
an berat
badan RC 1 menjawab soal
terdapat
yang tidak post test
infeksi pada Kolaborasi
diinginkan sebanyak 80%.
saluran berkaitan dan rujukan Dilakukan
kemih yang dengan asuhan gizi dengan pre dan
adanya dengan post test secara
menggangu
oedema tenaga
pada system
verbal.
pada kesehatan lain
punggung Pemberian
ginjal ketika terkait:
kaki edukasi diberikan
ibu hamil di akibat sekali saat
- Dokter :
usia dari kondisi pasien
Pemeriks
kehamilan hipertensi kembali stabil
aan nilai
yang laboratori dan dianggap
trismester III diderita um mampu
terjadinya oleh
peningkatan pasien
ditandai
jumlah dengan
protein dan nilai
jumlah tekanan
darah
leukosit pasien
membantu mencapai
160/110
pemecahan mmHg
- Perawat: menerima
protein dimana
masuk Pemeriks informasi. Media
didalam urin dalam aan fisik yang digunakan
(Santoso, R, kategori klinis berupa leaflet.
hipertensi (penguku
P, A. dkk. stage II ran
2019) NB-1.1 tekanan
darah)
Kurangnya serta
pengetahua check up
c. Fisik Klinis n mengenai C-1
Data Hasil Normal Hasil gizi dan Pendekatan
Fisik/Klinis Tekanan makanan dasar teori:
Keadaan Tampak lemas Baik Terdapat faktor darah
Umum stress yang berkaitan
tinggi
pasien dengan Menjelaskan
Kesadaran CM CM Normal tergolong pasien diet rendah
GCS 456 456 Normal tinggi dan belum kalori dengan
Tekanan 160/110 mmHg 120/80 Tinggi termasuk ke kepada pasien
Darah mmHg
pernah
dalam mendapatka dan keluarga
Nadi 88x/menit 60-100x/mnt Normal
Suhu 36,5℃ 36,-37,2 oC Normal kategori n edukasi pasien,
RR 18 12-24x/mnt Normal Hipertensi gizi terkait menekankan
Oedema Ada edema pada Abnormal stage II. diet rendah pentingnya
punggung kaki (Handayani, dukungan
kalori
D. ditandai keluraga
dkk.2015) dengan pola pasien dalam
makan perubahan
pasien perilaku pasien
terdahulu
dalam data
SQ-FFQ
berlebih
tingkat berat.

d. Dietary Assesment Frekuensi


-Riwayat makan terdahulu (SQ-FFQ) makan
pasien
(4) Alergi Makanan : Tidak ada
sangat
(5) Pantangan Makanan : Tidak ada banyak
(6) Pola Makan dimana
makanan
- Frekuensi makan 4-5x sehari dengan susunan menu
pokok
makanan pokok, lauk hewani, lauk nabati, buah dan dikonsumsi
sayur 4x/hari
dengan
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi
takaran 2
putih dengan frekuensi 4x/hari sekali makan ± 200 g centong
atau 2 centong atau ± 10 sendok makan ± 200 g
- Mengkonsumsi roti sebanyak 1 potong @20 g yang
berkaitan
dengan frekuensi 1x/minggu dengan
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ayam status gizi
2x/minggu, telur dan ikan dikonsumsi hampir setiap pasien
hari secara bergantian sebanyak 1 ekor / 1 butir, ikan Asupan
yang sering dikonsumsi : ikan tongkol, ikan laut karbohidrat
- Daging jarang dikonsumsi, hanya 1x dalam sebulan pada pasien
tergolong
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan
tinggi
tempe hampir setiap hari sebanyak 50 g tempe dan
Pasien
untuk tahu 50 g atau 1 potong
sering
- Konsumsi sayuran dengan frekuensi 5x/minggu. konsumsi
Sayuran yang sering dikonsumsi adalah sawi, telur dan
ikan dimana
bayam, wortel, buncis sebanyak 50 gram atau 1
ikan yang
sendok sayur sering
- Konsumsi buah dengan frekuensi 2-3x/minggu. Buah dikonsumsi
yang sering dikonsumsi adalah alpukat sebanyak 1 adalah ikan
tongkol dan
buah @100 gram, jeruk 1 buah @100 gram, melon 1 ikan laut
buah @100 g dan pasien
- Cara pemasakan yang paling sering digunakan suka
menambah
adalah digoreng dengan frekuensi 2x/hari
penyedap
- Penggunaan santan untuk sayur jarang 1x/minggu didalam
- Pasien selalu meambahkan kecap setiap kali makan proses
pengolahan
- Pasien selalu menambahkan penyedap saat
makanan
mengolah makanan merk royco sejumput dapat
- Pasien mengonsumsi teh manis 3x/minggu satu memicu
tekanan
gelas
darah tinggi
- Pasien mengonsumsi susu selama kehamilan yang
(prenagen) dengan frekuensi 2x/hari @3 sdm berpengaru
- Pasien tidak pernah mengonsumsi tablet zat besi h terhadap
selama hamil peningkatan
- Ibu mengkonsumsi susu ibu hamil merk prenagen natrium
didalam
dikonsumsi 2x sehari sebanyak 100 ml
darah
( Cahyani,R
Hasil Perhitungan SQ-FFQ
. dkk. 2019)
Energi dan Zat Gizi
Protei Lema Berdasarka
Energ Karbohidr
n k Fe Vit C n hasil
i at
(gram (gram (mg) (mg) analisis SQ-
(kkal) (gram)
) ) FFQ pasien
Asupan 2535,1 111,1 63,3 382,6 24,8 91,5 didapatkan,
Kebutuha 2.111,
79,1 58,6 316,7 8 85
n 6 ● Intake
Presenta energi
120% 140% 108% 120% 3,1% 107% berlebih
se
Asupa (120%),
Asupa
Asupa n Asupa ● Intake
Asupa n Asupan karbohidr
Intepreta n sanga n
n Sanga sangat at sangat
si berlebi t berlebi
Tinggi t tinggi tinggi
h renda h
tinggi (120%)
h
● Intake
protein
sangat
tinggi
Riwayat makan sekarang (24H Recall) (140%),
● Intake
- Nafsu makan pasien menurun lemak
berlebih
- Hasil Perhitungan 24H-Recall
(108%)
Energi dan Zat Gizi ● Asupan
Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe
(kkal) (gram) (gram) (gram) sangat
Asupan dari 449,2 22,0 g 11,8 g 62,2 g
makanan kkal rendah
Kebutuhan 2.111,6 79,1 58,6 316,7 (3,1%)
Presentase 21,2% 2,7% 20,1% 19,6% ● Asupan
Intepretasi Defisit Defisit Defisit Defisit Tinggi Vitamin
Tinggi Tinggi tinggi C Normal
(107%)

Nafsu
makan
pasien
menurun

Berdasarka
n hasil
analisis
recall 24
jam pasien
didapatkan,

● Intake
energi
defisit
tingkat
berat
(21,2%),
● Intake
karbohidr
at defisit
tingkat
berat
(19,6%)
● Intake
protein
defisit
tingkat
berat
(2,7%),
● Intake
lemak
defisit
tingkat
berat
(20,1%)

- Riwayat Penyakit
Dahulu : hipertensi
 Pasien memiliki riwayat hipertensi, baik sebelum sebelum
hamil maupun saat hamil tekanan darah pasien kehamilan,
biasanya 130-140/90-100 mmHg namun saat dan sampai
kehamilan memasuki usia 7-8 bulan tekanan darah saat
tinggi naik melebihi 150/100 mmHg kehamilan
 Kehamilan saat ini adalah kehamilan kedua pasien hipertensi
 Pasien pernah mengalami keguguran pada pada pasien
kehamilan pertama saat usia kandungan 2 bulan semakin
Sekarang : meningkat,
 Tanggal 3 April 2020 pukul 04.30 subuh pasien kehamilan
dilarikan ke rumah sakit karena air ketuban pecah saat ini
sejak pukul 01.30 dan pasien masuk IGD adalah
 Pada pukul 12.00 segera dilakukan persiapan untuk kehamilan
kelahiran dan anak lahir pada pukul 13.30 dengan kedua
Operasi Sectio Caesaria dengan tata cara insisi perut pasien
 Anak lahir premature berjenis kelamin perempuan melahirkan
dengan berat badan lahir 1600 g anak
 Saat ini pasien memberikan ASI eksklusif kepada premature
anaknya melalui
operasi
- Data Sosial Ekonomi SCTP.
 Kesibukan pasien saat ini adalah kuliah di salah satu
universitas semester akhir
 Pasien tinggal bersama suami
 Pasien belum pernah mendapatkan edukasi terkait
makanan dan gizi
 Pasien merupakan pasien rawat inap kelas 2
 Pasien melakukan kontrol rutin di dokter

Belum
pernah
mendapatka
n edukasi
gizi terkait
kondisi
yang
diderita oleh
pasien

e. Obat – obatan *) Analisis


Metildopa IOM
terlampir
Asam Mefenamat

3x1 500 mg

Tablet Tambah Darah

2x1 60 mg
No Nama Obat Dosis Cara Kerja Interaksi dengan Makanan Hal-hal yang Menjadi Pe
rhatian Gizi

1 Metildopa oral, 250 mg 2-3 ka obat antihipertensi pada saat k Penurunan efek penurunan te Memperhatikan efek sam
li/hari, secara bert ehamilan bekerja dengan kanan darah dari metildopa ji ping berupa mulut kerin
ahap dinaikkan de melemaskan otot pembuluh ka dikonsumsi dengan obat si g, pusing, kembung,Diar
ngan selang waktu darah sehingga darah dapat mpatomimetik, obat golonga e, dan Muntah
mengalir lebih lancar.
2 hari atau lebih; d n MAOI, antidepresan trisikli (Herawati,T,W.dkk. 2018)
osis maksimum se (Herawati,T,W.dkk. 2018) k, antipsikotik, atau obat hipe
hari 3 g; rtensi golongan penghambat
beta (Herawati,T,W.dkk.
2018)
Pasien lanjut usia,
dosis awal 125 mg
dua kali/hari, dinai
kkan secara bertah
ap; dosis maksimu
m sehari 2 g (lihat j
uga keterangan di
atas).

Infus intravena, m
etildopa hidroklori
da 250-500 mg, di
ulangi setelah ena
m jam jika diperluk
an. (MIMS,2019)

2 500 mg 3 kali se bekerja dengan menghambat Kafein pada kopi dapat menin Memperhatikan efek sam
Asam Mefe hari sebaiknya se enzim yang memproduksi pr gkatkan efek samping obat se ping yaitu sakit maag, hil
namat telah makan; sel ostaglandin, yaitu senyawa p perti: rasa gugup, gangguan ti ang nafsu makan, Sariaw
ama tidak lebih d enyebab rasa sakit dan pera dur ,dll. an, mual dan muntah, ser
3x1 (500 m ta diare dan konstipasi pe
ari 7 hari. dangan. Dalam mengatasi ny
g) ncernaan. (MIMS,2019)
eri, asmef sebaiknya digunak
(MIMS, 2019) an sesuai dengan anjuran do
kter dan tidak lebih dari tujuh
hari.(MIMS, 2019)

3 Tablet 1 kapsul sekali seh Suplemen ini dapat terserap ke Teh mengandung senyawa ta Memperhatikan efek sam
tambah ari untuk dewasa dalam ASI, tetapi kandungan zat nin yang dapat mengikat zat b ping yaitu sembelit, mual
darah besi di ASI tidak dipengaruhi oleh esi dan beberapa obat efedrin dan mutah, serta kram pe
(MIMS,2019)
dan kolsikin. Akibatnya dapat
2x1 (60mg) kadar zat besi dalam tubuh ibu. mengurangi penyerapan obat rut.
dalam tubuh.

PRESKRIPSI DIET

Tujuan Diet:

1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien yang menderita, PEB – Impending Eklamsia +
obesitas g II
2. Membantu pasien mempertahankan BB normal dan mencegah terjadinya penurunan BB
3. Membantu memperbaiki nilai laboratorium agar mendekati normal
4. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi pasien yang berlebih

Prinsip Diet : Diet Rendah Kalori


Syarat Diet :

1. Energi diberikan sebanyak 2.111,6 kkal. Energi diberikan sesuai kebutuhan individu pasien dihitung berdasarkan energi
basal x faktor aktivitas x faktor stress. Pemberian asupan makanan mengarah kepada cara pemberian diet rendah
kalori dengan penambahan ibu saat menyusui
2. Karbohidrat diberikan 60% kebutuhan energi = 316,7 gram. Dengan catatan pemberian KH tidak boleh kurang dari 100
gram/ hari.
3. Protein diberikan 15% kebutuhan energi = 79,1 gram, untuk memenuhi kebutuhan protein sehari-hari dan membantu
proses penyembuhan luka dan pemberian protein tidak lebih dari 72-80 gram/hari.
4. Lemak diberikan sebesar 25% kebutuhan energi = 58,6 gram dengan lemak jenuh dibatasi yaitu 6-8% dari total energi
lemak
5. Vitamin C diberikan sesuai AKG yaitu 75 mg/hari (AKG, 2019)
6. Fe diberikan 18 mg/hari sesuai kebutuhan untuk membantu pasien menjaga kadar profil darah tetap normal (AKG,
2019)
7. Serat dianjurkan 20-35 g/hari karena makanan dengan serat tinggi dapat memberikan rasa kenyang dan
memperlambat pengosongan lambung. (S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi).
8. Cairan diberikan cukup sesuai kebutuhan pasien dengan perhitungan (30 ml x BBI) + laktasi 6 bulan pertama
= 2432 ml (S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi).
9. Pemberian makan dalam bentuk makanan lunak sebanyak 3x makanan utama dan 2x makanan selingan
Menu Diet 1 Hari

Wakt Menu Bahan Bera Energi KH Protei Lema Sera Fe Vit C


u mak Makana t n k t
an n (kkal) (g) (mg) (mg)
(g) (g) (g) (g)

Pagi Nasi tim Nasi puti 100 175 40 4 - 2,5 0,4 -


h

Sapo tah Tahu 110 75 7 5 3 0,3 - -


u ayam u
dang

Putih telu 65 50 - 7 2 - - -
r ayam

Ayam tan 40 50 - 7 2 - - -
pa kulit

Brokoli 50 12,5 2,5 0,5 - 1,3 1,2 -

Wortel 50 12,5 2,5 0,5 - 1,4 1 18

Minyak 5 50 - - 5 - - -

Snack Smooties Stroberi 100 32 7,6 0,6 0,3 0,2 1,3 2,7
pagi stroberi
pisang

Pisang 50 100 24 - - 1,3 0.1 9,5

Yogurt n 120 75 10 7 - - - -
on fat

Madu 15 50 12 - - - - -

Siang Nasi Tim Nasi Puti 100 175 40 4 - 2,5 0,4 -


h

Ayam Pa Ayam Ta 40 50 - 7 2 - - -
nggang s npa kulit
uwir
Minyak 5 50 - - 5 - - -

Tempe B Tempe 25 37,5 3,5 2,5 1,5 1,4 - -


acem

Sayur so Wortel 100 25 5 1 - 2,8 1 8


p

Kubis 50 12,5 2,5 0,5 - 2,8 2,5 6

Brokoli 50 12,5 2,5 0,5 - 1,3 1,2 -

Snack Smoothi Melon 190 50 12 - - 1 0,4 -


sore e Bowl F
ruity Tut
y

Semangk 90 25 6 - - 0,4 0,2 6


a

Apel 85 60 12 - - 2 0,3 5

Yogurt 200 125 10 7 6 - - -

Pepaya 55 12,5 2,5 0,5 - 1,6 0,7 10

Mala Nasi Tim Nasi 100 175 40 4 - 2,5 - -


m Putih

Sayur be Bayam 100 25 5 1 - 2,2 0,5 4


ning
Pepes ta Telur aya 110 150 - 14 10 - - -
hu worte m
l kacang
merah

Wortel 50 12,5 2,5 0,5 - 2,8 2,2 8

Kacang 10 37,5 3,5 2,5 1,5 0,1 - -


merah

Tahu 110 75 7 5 3 - - -

Snack Jus sehat Timun 50 - - -- - - 1,2 1

Bayam 50 12,5 2,5 0,5 - 1,1 0,7 -

Nanas 95 50 12 - - 1,3 0,5 -

Gula 13 50 12 - - - - -

Total 1904.5 286,1 82,6 42,3 32,8 15,8 78,2

Kebutuhan 2.111, 316,7 79,1 58,6 30 18 75


6

Presentase 90% 90,3 104,4 72,1% 109 87,7 104,2


% % % % %
DAFTAR PUSTAKA

AKG. 2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.

Peraturan Kementrian Kesehatan Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 2019.

BPOM RI (2020). Cek Produk. Metildopa.

BPOM RI (2020). Cek Produk. Asam Mefenamat

Handayani, D, Anggraeny, O, Dini, Y, C, Kurniasari, N, F, Kusumastuty, I, Tritisari, P, K,

Mutiyani, M, Erliana, D,U. 2015. Nutrition Care Process (NCP): Yogyakarta.


Graha

Ilmu.

Herwati, T. W., Yulistiani, Y., & M, E. Z. 2018. Analysis of Methyldopa Therapy on

sFlt-1Antiangiogenic Levels in Patients with Severe Preeclampsia. Folia

Medica Indonesiana, 54(1), pp. 46.

MIMS.2019. Antihipertensi Metildopa.

MIMS.2019. Mefenamat

Suharyati, Hartati,B,A,S, Kresnawan, T, Sunarti, Hudayani, F, Darmarini, F. 2019.


Penuntun

Diet Dan Terapi Gizi. Jakarta:EGC.

Supariasa, I. and Nyoman, D., 2019. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: EGC.

Toblli, J, E. (2012). Understanding The Mechanisms of Proteinuria: Therapeutic

Implications. International Journal of Nephrology, 2012, 546039.

Anda mungkin juga menyukai