Kasus Harian Obgyn 1
Kasus Harian Obgyn 1
3.2 ASSESSMENT
3.2.1 Antropometri
Berat Badan : 68 kg (sebelum hamil)
Berat Badan (34 minggu) : 86 kg
Tinggi Badan : 161 cm
LILA : 32,5 cm
3.2.2 Biokimia
Tabel 3.2 Hasil Data Biokimia
b. Dahulu
(1) Alergi Makanan : Tidak ada
(2) Pantangan Makanan : Tidak ada
(3) Pola Makan
- Frekuensi makan 4-5x sehari dengan susunan menu makanan pokok, lauk hewani,
lauk nabati, buah dan sayur
- Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasi putih dengan frekuensi 4x/hari
sekali makan ± 200 g atau 2 centong atau ± 10 sendok makan
- Mengkonsumsi roti sebanyak 1 potong @20 g dengan frekuensi 1x/minggu
- Lauk hewani yang sering dikonsumsi adalah ayam 2x/minggu, telur dan ikan
dikonsumsi hampir setiap hari secara bergantian sebanyak 1 ekor / 1 butir, ikan yang
sering dikonsumsi : ikan tongkol, ikan laut
- Daging jarang dikonsumsi, hanya 1x dalam sebulan
- Lauk nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe hampir setiap hari
sebanyak 50 g tempe dan untuk tahu 50 g atau 1 potong
- Konsumsi sayuran dengan frekuensi 5x/minggu. Sayuran yang sering dikonsumsi
adalah sawi, bayam, wortel, buncis sebanyak 50 gram atau 1 sendok sayur
- Konsumsi buah dengan frekuensi 2-3x/minggu. Buah yang sering dikonsumsi adalah
alpukat sebanyak 1 buah @100 gram, jeruk 1 buah @100 gram, melon 1 buah @100
g
- Cara pemasakan yang paling sering digunakan adalah digoreng dengan frekuensi
2x/hari
- Penggunaan santan untuk sayur jarang 1x/minggu
- Pasien selalu meambahkan kecap setiap kali makan
- Pasien selalu menambahkan penyedap saat mengolah makanan merk royco
sejumput
- Pasien mengonsumsi teh manis 3x/minggu satu gelas
- Pasien mengonsumsi susu selama kehamilan (prenagen) dengan frekuensi 2x/hari
@3 sdm
- Pasien tidak pernah mengonsumsi tablet zat besi selama hamil
- Ibu mengkonsumsi susu ibu hamil merk prenagen dikonsumsi 2x sehari sebanyak
100 ml
Tabel 3.6 Hasil Interpretasi Semi Quantitative Food Frequency Questionnaire (FFQ)
Energi dan Zat Gizi
Energi Protein Lemak Karbohidrat Fe Vit C
(kkal) (gram) (gram) (gram) (mg) (mg)
Asupan 2535,1 111,1 63,3 382,6 24,8 91,5
Kebutuhan 2.111,6 79,1 58,6 316,7 8 85
Presentase 120% 140% 108% 120% 3,1% 107%
Asupan
Asupan Asupan Asupan Asupan Asupan
Intepretasi sangat
Tinggi Sangat tinggi berlebih sangat tinggi berlebih
rendah
3.2.5 Obat
Antropometri:
: 68 kg (sebelum hamil)
Berat Badan (34 minggu) : 86 kg masuk
Tinggi Badan : 161 cm
LILA : 32,5 cm
Usia : 31 thn
: 1305,24 kkal
TEE : BMR x FA x FS
: 1.781.6 kkal
: 1.781.6 kkal
(Pedoman Pengkajian dan Perhitungan Kebutuhan Gizi, RSSA 2012)
= 2.111,6 kkal
(AKG, 2019)
= 316,74/4
= 79,1 g
= 527,9/9
= 58,6 g
= 1.266,9: 4
= 316,7 g
(S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi)
= 1632 + 800 ml
= 2432 ml
Fe = 8 mg (AKG, 2019)
Nama : Ny. FT
Umur : 31 tahun
Diagnosa medis : G2P0010 33/34 mgg THIU + letkep + KPP Preterm +PEB – Impending Eklamsia + obesitas g II
Assessment
Diagnosa Monitoring
Intervensi
Identifikasi Gizi Evaluasi
Data Dasar
Masalah
Nafsu
makan
pasien
menurun
Berdasarka
n hasil
analisis
recall 24
jam pasien
didapatkan,
● Intake
energi
defisit
tingkat
berat
(21,2%),
● Intake
karbohidr
at defisit
tingkat
berat
(19,6%)
● Intake
protein
defisit
tingkat
berat
(2,7%),
● Intake
lemak
defisit
tingkat
berat
(20,1%)
- Riwayat Penyakit
Dahulu : hipertensi
Pasien memiliki riwayat hipertensi, baik sebelum sebelum
hamil maupun saat hamil tekanan darah pasien kehamilan,
biasanya 130-140/90-100 mmHg namun saat dan sampai
kehamilan memasuki usia 7-8 bulan tekanan darah saat
tinggi naik melebihi 150/100 mmHg kehamilan
Kehamilan saat ini adalah kehamilan kedua pasien hipertensi
Pasien pernah mengalami keguguran pada pada pasien
kehamilan pertama saat usia kandungan 2 bulan semakin
Sekarang : meningkat,
Tanggal 3 April 2020 pukul 04.30 subuh pasien kehamilan
dilarikan ke rumah sakit karena air ketuban pecah saat ini
sejak pukul 01.30 dan pasien masuk IGD adalah
Pada pukul 12.00 segera dilakukan persiapan untuk kehamilan
kelahiran dan anak lahir pada pukul 13.30 dengan kedua
Operasi Sectio Caesaria dengan tata cara insisi perut pasien
Anak lahir premature berjenis kelamin perempuan melahirkan
dengan berat badan lahir 1600 g anak
Saat ini pasien memberikan ASI eksklusif kepada premature
anaknya melalui
operasi
- Data Sosial Ekonomi SCTP.
Kesibukan pasien saat ini adalah kuliah di salah satu
universitas semester akhir
Pasien tinggal bersama suami
Pasien belum pernah mendapatkan edukasi terkait
makanan dan gizi
Pasien merupakan pasien rawat inap kelas 2
Pasien melakukan kontrol rutin di dokter
Belum
pernah
mendapatka
n edukasi
gizi terkait
kondisi
yang
diderita oleh
pasien
3x1 500 mg
2x1 60 mg
No Nama Obat Dosis Cara Kerja Interaksi dengan Makanan Hal-hal yang Menjadi Pe
rhatian Gizi
1 Metildopa oral, 250 mg 2-3 ka obat antihipertensi pada saat k Penurunan efek penurunan te Memperhatikan efek sam
li/hari, secara bert ehamilan bekerja dengan kanan darah dari metildopa ji ping berupa mulut kerin
ahap dinaikkan de melemaskan otot pembuluh ka dikonsumsi dengan obat si g, pusing, kembung,Diar
ngan selang waktu darah sehingga darah dapat mpatomimetik, obat golonga e, dan Muntah
mengalir lebih lancar.
2 hari atau lebih; d n MAOI, antidepresan trisikli (Herawati,T,W.dkk. 2018)
osis maksimum se (Herawati,T,W.dkk. 2018) k, antipsikotik, atau obat hipe
hari 3 g; rtensi golongan penghambat
beta (Herawati,T,W.dkk.
2018)
Pasien lanjut usia,
dosis awal 125 mg
dua kali/hari, dinai
kkan secara bertah
ap; dosis maksimu
m sehari 2 g (lihat j
uga keterangan di
atas).
Infus intravena, m
etildopa hidroklori
da 250-500 mg, di
ulangi setelah ena
m jam jika diperluk
an. (MIMS,2019)
2 500 mg 3 kali se bekerja dengan menghambat Kafein pada kopi dapat menin Memperhatikan efek sam
Asam Mefe hari sebaiknya se enzim yang memproduksi pr gkatkan efek samping obat se ping yaitu sakit maag, hil
namat telah makan; sel ostaglandin, yaitu senyawa p perti: rasa gugup, gangguan ti ang nafsu makan, Sariaw
ama tidak lebih d enyebab rasa sakit dan pera dur ,dll. an, mual dan muntah, ser
3x1 (500 m ta diare dan konstipasi pe
ari 7 hari. dangan. Dalam mengatasi ny
g) ncernaan. (MIMS,2019)
eri, asmef sebaiknya digunak
(MIMS, 2019) an sesuai dengan anjuran do
kter dan tidak lebih dari tujuh
hari.(MIMS, 2019)
3 Tablet 1 kapsul sekali seh Suplemen ini dapat terserap ke Teh mengandung senyawa ta Memperhatikan efek sam
tambah ari untuk dewasa dalam ASI, tetapi kandungan zat nin yang dapat mengikat zat b ping yaitu sembelit, mual
darah besi di ASI tidak dipengaruhi oleh esi dan beberapa obat efedrin dan mutah, serta kram pe
(MIMS,2019)
dan kolsikin. Akibatnya dapat
2x1 (60mg) kadar zat besi dalam tubuh ibu. mengurangi penyerapan obat rut.
dalam tubuh.
PRESKRIPSI DIET
Tujuan Diet:
1. Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasien yang menderita, PEB – Impending Eklamsia +
obesitas g II
2. Membantu pasien mempertahankan BB normal dan mencegah terjadinya penurunan BB
3. Membantu memperbaiki nilai laboratorium agar mendekati normal
4. Meningkatkan pengetahuan tentang makanan dan gizi pasien yang berlebih
1. Energi diberikan sebanyak 2.111,6 kkal. Energi diberikan sesuai kebutuhan individu pasien dihitung berdasarkan energi
basal x faktor aktivitas x faktor stress. Pemberian asupan makanan mengarah kepada cara pemberian diet rendah
kalori dengan penambahan ibu saat menyusui
2. Karbohidrat diberikan 60% kebutuhan energi = 316,7 gram. Dengan catatan pemberian KH tidak boleh kurang dari 100
gram/ hari.
3. Protein diberikan 15% kebutuhan energi = 79,1 gram, untuk memenuhi kebutuhan protein sehari-hari dan membantu
proses penyembuhan luka dan pemberian protein tidak lebih dari 72-80 gram/hari.
4. Lemak diberikan sebesar 25% kebutuhan energi = 58,6 gram dengan lemak jenuh dibatasi yaitu 6-8% dari total energi
lemak
5. Vitamin C diberikan sesuai AKG yaitu 75 mg/hari (AKG, 2019)
6. Fe diberikan 18 mg/hari sesuai kebutuhan untuk membantu pasien menjaga kadar profil darah tetap normal (AKG,
2019)
7. Serat dianjurkan 20-35 g/hari karena makanan dengan serat tinggi dapat memberikan rasa kenyang dan
memperlambat pengosongan lambung. (S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi).
8. Cairan diberikan cukup sesuai kebutuhan pasien dengan perhitungan (30 ml x BBI) + laktasi 6 bulan pertama
= 2432 ml (S.A Budi Hartati, et al. 2019 Buku Penuntun Diet dan Terapi Gizi).
9. Pemberian makan dalam bentuk makanan lunak sebanyak 3x makanan utama dan 2x makanan selingan
Menu Diet 1 Hari
Putih telu 65 50 - 7 2 - - -
r ayam
Ayam tan 40 50 - 7 2 - - -
pa kulit
Minyak 5 50 - - 5 - - -
Snack Smooties Stroberi 100 32 7,6 0,6 0,3 0,2 1,3 2,7
pagi stroberi
pisang
Yogurt n 120 75 10 7 - - - -
on fat
Madu 15 50 12 - - - - -
Ayam Pa Ayam Ta 40 50 - 7 2 - - -
nggang s npa kulit
uwir
Minyak 5 50 - - 5 - - -
Apel 85 60 12 - - 2 0,3 5
Tahu 110 75 7 5 3 - - -
Gula 13 50 12 - - - - -
AKG. 2019. Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Untuk Masyarakat Indonesia.
Ilmu.
MIMS.2019. Mefenamat
Supariasa, I. and Nyoman, D., 2019. Asuhan Gizi Klinik. Jakarta: EGC.