refill 2 detik. Ictus cordis tidak terlihat, suara jantung normal S1 dan S2
3.1.6 Sosial-Spiritual
1. Kemampuan berkomunikasi :
2. Bahasa sehari-hari :
3. Hubungan dengan keluarga : Keluarga terlihat akrab dan merawat pasien.
4. Hubungan dengan teman/petugas kesehatan/orang lain :
5. Orang berarti/terdekat :
6. Kebiasaan menggunakan waktu luang:
7. Kegiatan beribadah :
Eosinofil 2% 20-500
Basinofil 0% 0-100
Limposit 9% 20-40
Monosit 5% 1-5
Eritrosit 3,5 juta /mm3 4-6
Hematokrit 23 % 37-48
Elektrolit
Parameter Hasil Nilai Normal
Apriliani Widyastuti
3.2 Diagnosa Keperawatan
3.2.1 Analisis Data
DS : - Hematuria
DO :
Produksi HB menurun
- Pengisian kapiler >3
detik
- Nadi perifer menurun Oksigen Hemoglobin
atau tidak teraba Menurun Perfusi Perifer
- Akral teraba dingin Tidak Efektif
- Warna kulit pucat
Suplai O2 menurun
- Turgor kulit menurun
- Hb 10 Perfusi Perifer Tidak
Efektif
-
DO :
- Distensi kandung kemih Aliran urin terhambat
- Berkemih tidak tuntas Gangguan Eliminasi
- Volume residu urin Urin
Retensi urin
meningkat.
Gangguan Eliminasi
Urin
-
DS : - Ca Buli
DO :
Obstruksi saluran kemih
- Terpasang kateter
- Selang kateter Resiko Infeksi
Luka Insisi
Resiko Infeksi
Prioritas Masalah
1. Perfusi jaringan perifer tidak efektif berhubungan dengan Produksi HB
menurun
2. Gangguan eliminasi urin berhubungan dengan retensi urin
3. Resiko infeksi berhubungan obstruksi saluran kemih
4. Resiko defisit nutrisi berhubungan dengan anoreksia
5. Ansietas/cemas berhubungan dengan perubahan status kesehatan.
Kemungkinan dibuktikan oleh: peningkatan ketegangan, gelisah,
mengekspresikan masalah mengenai perubahan dalam kejadian hidup.
6. Defisit pengetahuan berhubungan dengan ketidak tahuan menemukan sumber
informasi
3.2.3 Rencana Keperawatan
Nama Pasien : Ny. R
Ruang Rawat : Ruang Bedah
3. Resiko infeksi berhubungan Setelah dilakukan tindakan 1. Observasi tanda-tanda vital 1. Adanya peningkatan suhu
keperawatan selama 1 x 7 Jam menunjukkan adanyatanda-
obstruksi saluran kemih
diharapkan resiko infeksi tanda infeksi.
teratasi dengan kriteria hasil : 2. Lakukan prinsip steril dalam 2. untuk mencegah
1. Tidak terjadi tanda-tanda perawatan luka kontaminasi kuman masuk
infeksi keluka insisi sehingga
2. Leukosit dalam rentang menurunkan resiko
normal terjadinya infeksi.
3. Menunjukkan perilaku 3. Pantau hasil laboratorium pada 3. angka leukosit yang tinggi,
hidup bersih. pemeriksaan leukosit melebihi batas normal
menunjukkan tanda-tanda
terjadinya infeksi.
4. Kolaborasi dalam pemberian 4. untuk menurunkan
antibiotik sesuai advis dokter terjadinya penyebaran
organisme
4. Resiko defisit nutrisi Setelah dilakukan tindakan 1. Kaji tanda vital dan status nutrisi 1. Membantu mengetahui
berhubungan anoreksia keperawatan selama 1 x 7 Jam keadaan pasien
diharapkan nutrisi klien 2. Anjurkan untuk makan sedikit 2. Membantu kebersihan
terpenuhi dengan kriteria hasil : tapi sering mulut untuk meningkatkan
1. Terjadi peningkatan asupan nafsu makan
makanan pasien
2. Terjadi peningkatan asupan 3. Ukur intake makanan, minuman 3. Mencegah mual
cairan pasien
3. Terjadi peningkatan
frekuensi makan pasien 4. Timbang berat badan 4. Mengidentifikasi
ketidakseimbangan nutrisi
6. Defisit pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Tanyakan klien dan keluarga 1. Mempermudah dalam
keperawatan selama 1 x 7 Jam tentang pengetahuan mereka memberikan penjelasan
berhubungan dengan ketidak
diharapkan pengetahuan klien terhadap penyakit tumor abdomen
tahuan menemukan sumber dapat terpenuhi dengan kriteria (massa abdomen).
informasi hasil : 2. Jelaskan tentang proses penyakit 2. Meningkatkan
(pengertian, penyebab klasifikasi pengetahuan dan
1. Klien dan keluarga dapat tanda gejala, dan penanganan) mengurangi cemas
mengerti tentang tumor pada klien dan keluarga
abdomen 3. Jelakan pada klien dan keluarga 3. Agar pada saat ada tanda
2. Klien dan keluarga dapat kapan harus kepelayanan dan gejala segera
menjelasskan kembali yang kesehatan ditangani
telah dijelaskan perawat.
Hari Tanggal jam Implementasi Evaluasi (SOAP) Tanda tangan dan Nama
perawat
Rabu, 16 November 1. Mengobservasi konjungtiva dan S :
2020 turgor kulit
Jam : 10.00 WIB 2. Mengkaji respon motorik O:
DX1 terhadap perintah sederhana 1. Pengisian kapiler >3 detik
3. Memantau status neurologis 2. Nadi ferifer menurun atau tidak
secara teratur teraba
4. Berkolaborasi dalam pemberian 3. Konjungtiva anemis
obat sesuai indikasi yang 4. Akral teraba dingin
dianjurkan 5. Warna kulit pucat Apriliani Widyastuti
6. Turgor kulit menurun
7. HB 10