Anda di halaman 1dari 40

LAPORAN KEPANITERAAN GIZI KLINIK

PENATALAKSANAAN TERAPI DIIT KASUS DEWASA


PADA PASIEN ANEMIA, DM TIPE 2, CKD, ASAM URAT, HIPERTENSI
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA SEMARANG

DEVIKA PRETY WULANDARI


G2B018003

PROGRAM STUDI S1 GIZI


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2021
DAFTAR ISI

HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................v

BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................11

A. Identitas Pasien
B. Data Pasien saat awal masuk rumah sakit
BAB II SKRINING...........................................................................................................11

A. Metode skrining
B. Pengisian Skrining
BAB III ASESSMEN GIZI...............................................................................................11

1. Pengkajian Antropometri..................................................................................11
2. Pengkajian Biokimia.........................................................................................11
3. Pengkajian Fisik dan Klinis..............................................................................12
4. Pengkajian Riwayat Diet...................................................................................13
5. Pengkajian Riwayat Personal............................................................................17
BAB IV DIAGNOSIS GIZI..............................................................................................18

1. Kemungkinan Diagnosis Gizi Berdasarkan Hasil Assessment.........................18


2. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi...................................................................20
BAB V INTERVENSI GIZI..............................................................................................22

A. Perencanaan Intervensi Gizi..................................................................................22


B. Implementasi.........................................................................................................23

BAB VI MONITORING DAN EVALUASI....................................................................26


BAB VII PEMBAHASAN................................................................................................27

BAB VIII PENUTUP........................................................................................................27

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................34

LAMPIRAN......................................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN

A. Identitas Pasien
a. Inisial pasien : Ny. Ro
b. Umur : 60 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan

B. Data pasien saat awal masuk rumah sakit


a. Tanggal Masuk rumah sakit : 22 Desember 2021
b. Keadaan saat masuk RS :cemas, mual, muntah, sesak, batuk, pusing, lemas.
c. Diagnosis penyakit : Anemia, DM Tipe 2, CKD
d. Terapi yang diberikan :
e. Data riwayat kesehatan dan pengobatan sebelum di rawat : Pasien memiliki
riwayat penyakit Hipertensi, Diabetes, Asam urat dan CKD.
f. Data riwayat gizi sebelum dirawat dan sebelum studi kasus : Pola makan tidak
teratur 2 – 4 x/hari dengan porsi 2 sendok nasi yang cekung. Sering mengonsumsi
lauk yang digoreng seperti bakwan, mendoan, perkedel kentang. Sayurnya mie
goreng serta sambal kecap. Makan buah tidak setiap hari 2 – 3x/minggu. Suka ngemil
roti manis, singkong goreng, kolak, bubur mutiara sedangkan mie ayam dan bakso
hampir setiap hari.
BAB II

SKRINING

A. Metode Skrining
Skrining gizi yang digunakan adalah MNA (Mini Nutritional Assessment)
B. Pengisian skrining
Tabel 1. Skrining Gizi
FORMULIR SKRINING MNA

A. Apakah terjadi penurunan asupan makan selama 3 bulan


terakhir berkaitan dengan penurunan nafsu makan, gangguan
saluran cerna, kesulitan mengunyah atau kesulitan menelan?
0 = penurunan nafsu makan tingkat berat
1 = penurunan nafsu makan tingkat sedang
2 = tidak kehilangan penurunan nafsu makan

B. Penurunan berat badan selama 3 bulan terakhir


0 = penurunan berat badan > 3kg
1 = penurunan berat badan tidak diketahui
2 = penurunan berat badan antara 1 dan 3 kg
3 = tidak terjadi penurunan berat badan

C. Mobilitas
0 = hanya di atas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas
normal
2 = mampu beraktivitas normal

D. Menderita penyakit psikologis atau penyakit akut dalam 3 bulan


terakhir
0 = ya
2 = tidak

E. Masalah neuropsikologis
0 = demensia tingkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis

F. Body Mass Index (BMI)


0 = BMI <19
1 = BMI 19 - <21
2 = BMI 21 - < 23
3 = BMI ≥ 23

Kriteria Penilaian MNA


12-14 poin : Status gizi normal
8-11 poin : Berisiko Malnutrisi
0-7 poin : Malnutris

Kesimpulan :
Dari skrinning gizi menggunakan MNA, didapatkan hasil total poin 10. Pasien berisiko
Malnutrisi dan membutuhkan asuhan gizi lebih lanjut.
BAB III
ASESSMEN GIZI

1. Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data antropometri pasien
Waktu Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi

AD 1.1.1 BB saat ini 72 kg - -


BB awal 73 kg - -
BBI 54 kg - -
AD 1.1.1 TB 160 cm - -
AD 1.1.5 IMT 28,12 kg/m2 18,5 – 22,9 kg/m2 Obese I /
Gemuk

IMT = BB/(TB)2

= 72/(1,60)2

= 72/2,56

= 28,12 kg/m2(Obese I/ Gemuk)

BBI = (TB - 100) x 0,9

= (160 - 100) x 0,9


= 60 x 0,9
= 54 kg
2. Biokimia
Tabel 3. Pengkajian Data pemeriksaan laboratorium pasien
Wakt Terminologi Antropometri Data Satuan Kadar Interpretasi
u pasien Normal
Leukosit 15,24 10¿ 3 /mm 3 4-11 Diatas
Normal
Kreatinin 3.44 mg/dl 0,51-0,95 Di atas
normal

BD 1.10.1 Hemoglobin 8,4 g/dl 13-18 Dibawah


Normal

BD 1.10.2 Hematocrit 24,7 % 40-54 Normal

MCV 92 um
3
80.0-100.0 Normal

MCHC 33,9 g/dL 32.0-36.0 Normal

¿
Trombosit 714 10 3 /ul 150-450 Diatas
normal

Ureum 90 mg/dL 50-70 Di atas


normal

GDS 280 mg/dL 70-115 Diatas


Normal

Asam Urat 7.2 mg/dL 6.0 Diatas


Normal

Kesimpulan :
Dari data pengkajian biokimia diketahui bahwa pasien mengalami diabetes dengan kadar
Glukosa Dasar Sewaktu berada di atas normal, pasien juga mengalami asam urat ditandai dengan
nilai asam urat diatas normal.

3. Fisik dan Klinis


Tabel 3. Pengkajian Data Pemeriksaan Fisik dan Klinis
Waktu Terminologi Data Klinis/Fisik Hasil Nilai Normal Interpretasi
PD-1.1.9 Suhu 38,2 oC 36 - 37°C Diatas
Normal
PD-1.1.9 Tekanan Darah 141/83 120/80 mm/Hg Di Atas
mmHg Normal
PD-1.1.9 Denyut Nadi 80 x/menit 60-80x/menit Normal
PD-1.1.9 RR 22 x/menit 12-20x/menit Di atas
Normal
Pusing +
Batuk +
Mual +
Muntah +

Kesimpulan :
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis dapat diketahui bahwa pasien mengalami
Hipertensi yang di tandai dengan Tekanan darah 141/83 mmHg yang di atas Normal.

4. Riwayat Diet
Tabel 4. Pengkajian Data kualitatif (asupan makan sebelum masuk rumah sakit)
Terminologi Data Pasien
FH-2.1 Kebiasaan makan : Pola makan tidak teratur 2 – 4 x/hari dengan
porsi 2 sendok nasi yang cekung. Sering mengonsumsi lauk yang
digoreng seperti bakwan, mendoan, perkedel kentang. Sayurnya mie
goreng serta sambal kecap. Makan buah tidak setiap hari 2 –
3x/minggu. Suka ngemil roti manis, singkong goreng, kolak, bubur
mutiara sedangkan mie ayam dan bakso hampir setiap hari..
FH 1.2.2.3 Pola makanan : 3x/hari
FH 7.3.1 Aktifitas fisik : Sedang
Tabel 5. Data Pengkajian kuantitatif asupan makan sebelum masuk rumah sakit
Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 1900 kkal
FH-1.5.2 Protein 71,25 gram
FH-1.5.1 Lemak 52,7 gram
FH-1.5.3 Karbohidrat 340 gram

1.1 Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Assesmen dengan Kebutuhan
Gizi
1.2 Perhitungan Kebutuhan Gizi
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal – usia +aktifitas
= 1800 – 180 – 540 + 540
=1.710
Jadi, kebutuhan energi = 1710 kkal

Kebutuhan protein : 0,8 x 54


: 43,2 gram
Kebutuhan lemak : (25% × 1710) / 9
: 47 gram

Kebutuhan karbohidrat : (55% × 1710) / 4


: 235,75 gram

KEBUTUHAN ZAT GIZI MIKRO (AKG 2019)


 Vitamin FE : 8 mg
 Vitamin C : 75 mg
 Vitamin E : 15 mcg
 Magnesium : 340 mg
 Asam Folat : 400 mcg
 Na : 1400 mg
Tabel 6. Data Pengkajian standar pembanding asupan SMRS dengan kebutuhan gizi

Terminologi Asupan Kebutuhan Pencapaian Keterangan


SMRS Gizi SMRS (%)

CS-1 Kebutuhan Energi 1900 Energi 1710 117% Asupan normal


energi kkal kkal
CS-2 Kebutuhan Protein 71,25 Protein 43,2 164,9% Asupan lebih
Zat Gizi Makro gram gram
Lemak 52,7 Lemak 47 gram 117% Asupan normal
gram
Karbohidrat Karbohidrat 152% Asupan lebih
340 235,12 gram
Gram

Tabel 7. Data Kuantitatif Asupan Saat di Rumah Sakit

Terminologi Data Asupan Nilai Gizi


FH-1.1.1 Energi 1476,9 kkal
FH-1.5.1 Protein 48,8 gram
FH-1.5.3 Lemak 35,1 gram
FH.1.5.2 Karbohidrat 227,1 gram

1.1 Standar Pembanding Asupan di RS saat Asesmen dengan Kebutuhan Gizi saat di RS
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Kenaikan Suhu = 13% x 1800
= 234
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal + kebaikan suhu + aktifitas – usia – koreksi BB
= 1800 + 234 + 540 – 180 - 540
=1.854
Jadi, kebutuhan energi = 1854 kkal

Kebutuhan protein : 0,8 x 54


: 43,2 gram

Kebutuhan lemak : (25% × 1854) / 9


: 51 gram

Kebutuhan karbohidrat : (55% × 1854) / 4


: 254,9 gram

KEBUTUHAN ZAT GIZI MIKRO (AKG 2019)


 Vitamin FE : 8 mg
 Vitamin C : 75 mg
 Vitamin E : 15 mcg
 Magnesium : 340 mg
 Asam Folat : 400 mcg
 Na : 1400 mg

Terminologi Asupan saat Kebutuhan Pencapaian Keterangan


di RS Gizi saat di (%)
RS
CS-1 Kebutuhan Energi 1476,9 Energi 79% Asupan kurang
energy kkal 1854kkal
CS-2 Kebutuhan Protein 48,8 Protein 43,2 112% Asupan normal
Zat Gizi Makro gram Gram
Lemak 35,1 Lemak 51 68% Asupan kurang
gram gram
Karbohidrat Karbohidrat 89% Asupan normal
227,1 gram 254,9 gram

Tabel 8. Data Pengkajian standar pembanding asupan RS dengan kebutuhan gizi

5. Riwayat Pasien
Tabel 9. Pengkajian Data riwayat pasien
Terminologi Data Pasien
CH-1.1.1 Usia : 60 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH-3.1.6 Pekerjaan : -
CH-2.1.1 Keluhan:cemas,mual,muntah,sesak,batuk,pusing
dan lemas.
CH-1.1.10 Aktivitas : Sedang

BAB II

NUTRITIONAL DIAGNOSE

1. Kemungkinan Diagnosis Gizi Berdasarkan Hasil Assesment


Tabel 9. Pengkajian Diagnosa Gizi Berdasarkan Hasil Assesment

Domain Problem Etiologi Sign/Symptoms


Asupan (NI- 3.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan data standar asupan
Asupan Energi Defisit pengetahuan energy (79%) pasien termasuk
tidak adequat terkait makanan dan dalam kategori kurang dari
gizi tentang asupan kebutuhan.
makanan/minuman
oral yang tepat
(NI- 5.5.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan data standar asupan
Asupan Lemak Defisit pengetahuan Lemak (68%) pasien termasuk
tidak adequat terkait makanan dan dalam kategori kurang dari
gizi tentang asupan kebutuhan.
makanan/minuman
oral yang tepat
Biokimia (NC-2.2) Berkaitan dengan Ditandai dengan Dari data
Perubahan nilai disfungsi organ lain
pengkajian biokimia diketahui
laboratorium yang mengarah
terkait gizi kepada perubahan Kadar hemoglobin di Bawah normal
biokimia.
sedangkan leukosit, kreatinin,
trombosit, ureum, GDS, asam urat
di Atas Normal.
Perilaku (NB-1.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan pemilihan makanan
dan Kurang pengetahuan yang pasien yang tidak tepat.
lingkungan pengetahuan tidak lengkap atau
terkait makanan tidak akurat tentang
dan zat gizi makanan dan gizi.

Kesimpulan :

1. Asupan oral yang berlebihan berkaitan dengan defisit pengetahuan terkait makanan dan
gizi tentang asupan makanan/minuman oral yang tepat ditandai dengan data standar
asupan energy (79%) dan lemak (68%) pasien termasuk dalam kategori kurang dari
kebutuhan.
2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan disfungsi organ lain yang
mengarah kepada perubahan biokimia ditandai dengan dari data diketahui kadar
hemoglobin di bawah normal sedangkan leukosit, kreatinin, trombosit, ureum, GDS,
asam urat di atas normal.
3. Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pengetahuan yang
tidak lengkap atau tidak akurat tentang makanan dan gizi ditandai dengan pasien belum
pernah konseling gizi sebelumnya.
2. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi
Tabel 10. Prioritas Diagnosa

Domain Problem Etiologi Sign/Symptoms


Asupan (NI- 3.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan data standar asupan
Asupan Energi Defisit pengetahuan energy (79%) pasien termasuk
tidak adequat terkait makanan dan dalam kategori kurang dari
gizi tentang asupan kebutuhan.
makanan/minuman
oral yang tepat
(NI- 5.5.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan data standar asupan
Asupan Lemak Defisit pengetahuan Lemak (68%) pasien termasuk
tidak adequat terkait makanan dan dalam kategori kurang dari
gizi tentang asupan kebutuhan.
makanan/minuman
oral yang tepat
Perilaku (NB-1.1) Berkaitan dengan Ditandai dengan pemilihan makanan
dan Kurang pengetahuan yang pasien yang tidak tepat.
lingkungan pengetahuan tidak lengkap atau
terkait makanan tidak akurat tentang
dan zat gizi makanan dan gizi.

Kesimpulan :

1. Asupan oral yang berlebihan berkaitan dengan defisit pengetahuan terkait makanan dan
gizi tentang asupan makanan/minuman oral yang tepat ditandai dengan data standar
asupan energy (79%) dan lemak (68%) pasien termasuk dalam kategori kurang dari
kebutuhan.
2. Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pengetahuan yang
tidak lengkap atau tidak akurat tentang makanan dan gizi ditandai dengan pasien belum
pernah konseling gizi sebelumnya.

3.
BAB III

NUTRITIONAL INTERVENSI

PERECANAAN INTERVENSI

1. Tujuan Intervensi
- Menurunkan berat badan menuju berat badab normal
- Menurunkan kadar glukosa darah menuju kadar glukosa normal
- Menurunkan tekanan darah pasien menuju tekanan darah normal
- Memenuhi kebutuhan energy dan lemak sesuai kebutuhan
- Memenuhi kebutuhan cairan pasien sesuai kebutuhan
- Memberikan pasien bentuk diit makanan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi
pasien
- Meningkatkan pengetahuan pasien terkait pemilihan makanan yang tepat.
2. Prinsip dan Syarat Diet
- Energi sesuai kebutuhan pasien yaitu 1854 kkal
- Protein 15% sesuai kebutuhan pasien yaitu 43,2 g
- Lemak 20% sesuai kebutuhan pasien yaitu 51 g
- Karbohidrat 65% , sesuai kebutuhan pasien yaitu 254,9 g
- Tidak mengandung bahan makanan yang berbumbu tajam
- Rendah Garam.
- Rendah Serat
- Rendah Purin
- Cairan 2500 ml
 Vitamin FE : 8 mg
 Vitamin C : 75 mg
 Vitamin E : 15 mcg
 Magnesium : 340 mg
 Asam Folat : 400 mcg
 Na : 1400 mg
3. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Dihitung sesuai dengan kebutuhan gizi saat di Rumah Sakit yang akan di intervensikan.
Pada perhitungan kebutuhan asupan saat di Rumah Sakit:
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Kenaikan Suhu = 13% x 1800
= 234
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal + kebaikan suhu + aktifitas – usia – koreksi BB
= 1800 + 234 + 540 – 180 - 540
=1.854
Jadi, kebutuhan energi = 1854 kkal

Kebutuhan protein : 0,8 x 54


: 43,2 gram

Kebutuhan lemak : (25% × 1854) / 9


: 51 gram

Kebutuhan karbohidrat : (55% × 1854) / 4


: 254,9 gram
Zat Gizi Mikro Pasien
 Vitamin FE : 8 mg
 Vitamin C : 75 mg
 Vitamin E : 15 mcg
 Magnesium : 340 mg
 Asam Folat : 400 mcg
 Na : 1400 mg
4. Peskripsi Diit (Jenis Diit, Bentuk Makanan, Rute Makanan, Frekuensi Pemberian)
 Jenis diit : Diit Diabetes
 Bentuk makanan : Makanan lunak
 Rute pemberian : Oral
 Frekuensi pemberian : 3x makan utama 2x selingan
IMPLEMENTASI

5. Pemberian Diit
Tabel 11. Pemberian Diit

No Waktu Makan Menu Bahan Gram URT


Makan
1. Makan Pagi (06.00) Bubur Beras 50 1 magkok
kecil
Sate ayam -ayam -50 - 1 ptg
bumbu sedang
kuning
Sayur bening -kacang -45 - 3 sdm
bayam panjang
- Bayam -25 - 3 sdm
-wortel -30 - 3 sdm
Minuman Susu 15 1 sdm
2. Selingan Pagi (10.00) Setup roti - Roti tawar -50 -2 lembar
tawar -Susu skim -10 -1 sdm
3. Makan Siang (12.00) Bubur Beras 50 1 magkok
kecil
Ikan kakap Ikan kakap 50 1 ptg sedang
kuah kuning
Sup kacang -Kacang -50 - 2 sdm
merah dan merah - 30 - 2 sdm
wortel -wortel - 20
Buah Apel 50 1 ptg sedang
4. Selingan Sore (16.00) Pisang Rebus -Pisang -100 2 buah
Kepok

5. Makan Malam (18.00) Bubur Beras 50 1 mangkok


kecil
Telur kuah - Telur -50 -1 ptg sedang
bening - wortel - 20 - 2 sdm
-daun -30 - 2 sdm
bawang -5 -1 sdt
Tahu Goreng -Tahu -50 - 1 ptg
sedang
Sayur Asem -Labu siam - 50 - 5 sdm
-Kacang -25 -2 sdm
panjang
-Wortel -25 - 2 sdm
6. Perencanaan Konseling Gizi
Tabel 12. Perencanaan Konseling Gizi

Hari, Tanggal Desember 2021


Durasi +20 menit
Tempat Ruang rawat inap (Flambouyan)
Topik Penatalaksanaan Diit Pada Pasien DM tipe 2, Anemia, hipertensi,
CKD, Asam urat
Tujuan Mengubah perilaku pasien dalam proses pelaksanaan diit
Sasaran Pasien dan keluarga
Materi 1. Menjelaskan diit yang sesuai dan baik bagi pasien
2. Memberikan pengetahuan mengenai contoh bahan
makanan yang dianjurkan, dibatasi dan tidak dianjurkan
pada Diit Diabetes
3. Memberikan gambaran menu pasien dan keluarga untuk
merubah kebiasaan makan dan melakukan diit sesuai
dengan kondisi pasien
Metode Diskusi dan Tanya Jawab
Media Leaflet
Evaluasi 1. Pasien / keluarga pasien mengetahui materi yang
disampaikan
2. Pasien / keluarga pasien mengetahui bahan makanan yang
di anjurkan dibatasi dan tidak dianjurkan pada Diit
Diabetes
BAB IV
MONITORING DAN EVALUASI

Perencanaan Pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi Sesuai dengan Target Intervensi

Tabel 13. Monitoring dan Evaluasi Pasien

Indikator Parameter Waktu/tanggal Metode/alat Target


Monitoring
Antropometri BB 3x/minggu Penimbangan Status gizi pasien
berat badan tetap normal.
Biokimia Kadar biokimia Tergantung Uji Kadar biokimia
(leukosit,kreatinin,he advise dokter Laboratorium pasien normal
mogloblin,trombosit,
ureum,GDS,sam
urat)
Asupan Asupan makanan Setiap hari Comstock Asupan makanan
(energi dan Lemak) terpenuhi secara
pasien bertahap
mencapai ≥ 80%.
Fisik / klinis Tekanan darah Setiap hari Tensi meter Tekanan darah
pasien berangsur
membaik atau
mendekati nilai
normal.

Nadi Setiap hari Oxymeter Nadi pasien


berangsur
membaik atau
mendekati nilai
normal.
Suhu Setiap hari Termometer Suhu badan
pasien berangsur
membaik atau
mendekati nilai
normal.

Batuk Setiap Hari Dilihat secara Batuk pada pasien


langsunh berangsur
membaik
Mual Setiap hari Dilihat secara Rasa mual
lansgung berangsur
membaik
Muntah Setiap hari Dilihat secara Rasa mual
langsung muntah berangsur
membaik dan
dapat menerima
makanan dengan
baik
Pusing Setiap hari Dilihat secara Pusing berangsur
langsung membaik dan
dapat menelan
makanan tanpa
kesulitan

Tidak Nafsu makan Setiap hari Diamati Nafsu makan


secara pasien membaik
langsung sehingga pasien
dapat memenuhi
asupan makanan.
Behaviour Kurang pengetahuan Setiap minggu Konseling Pasien mau dan
terkait makanan dan (keluarga dan mampu merubah
zat gizi pasien) perilaku dalam
menerapkan
pemilihan bahan
makanan sesuai
dengan diit yang
diberikan.
BAB VII
PEMBAHASAN

Ny. Ro berusia 60 tahun dengan TB 160 cm, BB 60 kg, masuk RS dengan keluah
cemas,mual,muntah,sesak,bantuk,pusing dan lemas. Diagnosis medis: Anemia, DM tipe 2, CKD,
asam urat dan hipertensi.

Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan
gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan
secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Gejala yang dikeluhkan pada
penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan,
kesemutan (Buraerah, 2010). Chronic Kidney Disease (CKD) adalah keadaan kerusakan ginjal
dimana ginjal mengalami kehilangan fungsi yang progresif dan irreversible (Pranowo et al,
2016). Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang dapat menjadi penyebab
utama
timbulnya penyakit kardiovaskuler (Agustina, 2015). Anemia adalah keadaan yang ditandai
dengan berkurangnya hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu
protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (Yulia, 2018).

A. Skrining
Skrining gizi yang digunakan yaitu MNA dikarenakan pasien berusia 60 tahun dan sudah
termasuk lansia menurut WHO. Berdasarkan skrining menggunakan metode MNA yang
telah dilakukan terhadap Ny. Ro diperoleh skor 11 yaitu Pasien berisiko Malnutrisi dan
membutuhkan asuhan gizi lebih lanjut.
B. Assessment Gizi
1. Antropometri
Berat badan Ny. Ro 72 kg dan tinggi badan 160 cm. Dari pengumpulan data
antropometri pasien tersebut diketahui bahwa pasien berstatus Obese I/ Gemuk dengan
IMT 28,12 kg/m2 dan BBI pasien adalah 54 kg.
2. Biokimia
Dari data biokimia pasien diperoleh bahwa kadar asam urat dan tinggi
menandakan bahwa pasien mngelami asam urat, Gula darah sewaktu pasien berada di
atas normal mendandakan bahwa pasien menderita penyakit DM Tipe 2, nilai ureum dan
kreatinin tinggi meandakan bahwa fungsi ginjal menurun berkaitan dengan penyakit
gagal ginjal kronis.

3. Fisik dan Klinis


Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis dapat diketahui bahwa pasien
mengalami Hipertensi yang di tandai dengan Tekanan darah 141/83 mmHg yang di atas
Normal dan pusing, mual muntah, lemas, batuk dan sesak.
4. Riwayat Diet
Berdasarkan riwayat diet pasien sering mengonsumsi lauk yang digoreng seperti
bakwan, mendoan, perkedel kentang. Sayurnya mie goreng serta sambal kecap. Suka
ngemil roti manis, singkong goreng, kolak, bubur mutiara sedangkan mie ayam dan
bakso hampir setiap hari. Dilihat dari riwayat diet pasien SMRS dapat di simpulkan
bahwa penyakit DM tipe 2 pasien berasal dari kosumsi makan pasien yang suka makanan
manis, sedangkan hipertensi pasien berasal dari makanan kemasan seperti mie instan
goreng yang memiliki kadar natrium yang tinggi.
C. Intervensi
Pemberian diit pada Ny. Ro adalah diit Diabetes dengan tujuan membantu
menangani penyakit diabetes, untuk hipertensi pada pasien bisa diperhatikan pada asupan
garam yang diberikan pada pasien, untuk anemia perlu diperhatikan asupan zat besi dan
untuk CKD perlu diperhatikan asupan protein pasein.
Bentuk makanan diberikan makana lunak dikarenakan pasien mengalami sesak nafas
yang menyebabkan pasien mungkin mengalami kesulitan dalam menelan makanan.
Frekuensi pemberian makanannya yaitu 3x makanan utama dan 2x selingan.

Kebutuhan zat gizi mikro yaitu vitamin c yang dapat membantu penyerapan dan
penyimpanan zat besi di hati sehingga vitamin c dapat membantu mempertahankan Hb
karena zat besi tersebut akan di ubah menjadi sel darah (Intantri Kurniati,2020). Vitamin
C dan E sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi stress oksidatif dan ROS,
akibat keadaan hiperglikemia dan disfungsi sel β pankreas, serta meningkatkan aktivitas
enzim antioksidan seperti SOD dan GSH (Rafighi Z, 2013). Asam Folat dapat membantu
menurunkan darah tinggi sedangkan untuk Na perlu dibatasi karena pasien memiliki
penyakit hipertensi. Magnesium adalah zat gizi yang memainkan peran penting dalam
pencegahan dan pengobatan beberapa gangguan metabolisme, peningkatan asupan
magnesium berhubungan dengan penurunan risiko hiperurisemia (Zhang dan Qiu 2018).

Selain pengaturan makan, pasien juga diberikan edukasi gizi tentang pengetahuan
terkait makanan dan gizi kepada keluarga pasien dengan tujuan keluarga pasien dapat
memahami dan menerapkan diitnya dengan mudah dan tepat.
D. Monitoring dan Evaluasi
Table 1 Metode Taksiran Sisa Makan

% Sisa
Makanan

Waktu 0% 25% 50% 75% 95% 100%


Jenis Makanan
Makan

Nasi Putih √
Pagi

Telur ceplok √
bumbu kecap
Tempe Goreng √

Soto kudus √

Teh Manis √

Nasi Putih √
Bandeng presto √
Tahu bacem √
Siang
Bobor √
kangkung
Pisang ambon √
Nasi Putih √
Garang asem √

Malam Bakwan jagung √


Sayur asem √
Teh Manis √
Kriteria penilaian metode Comstock (Isma, 2019) :
1. Skala 0 : dikonsumsi seluruhnya oleh konsumen (habis dimakan)
2. Skala 1: tersisa ¼ porsi
3. Skala 2 : tersisa ½ porsi
4. Skala 3 : tersisa ¾ porsi
5. Skala 4 : hanya dikonsumsi sedikit (1/9 porsi)
6. Skala 5 : tidak dikonsumsi
Penilaian untuk skor diatas berlaku untuk setiap porsi masing-masing jenis makanan
(makanan pokok, sayuran, lauk). Setelah menetapkan skor, kemudian skor tersebut
dikonversikan ke dalam bentuk persen.
1. Skor 0 (0%) : Semua makanan habis
2. Skor 1 (25%) : 75% makanan dihabiskan
3. Skor 2 (50%) : 50% makanan dihabiskan
4. Skor 3 (75%) : 25% makanan dihabiskan
5. Skor 4 (95%) : 5% makanan dihabiskan
2. Skor 5 (100%) : Tidak dikonsumsi pasien
BAB VIII
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Hasil pengukuran antropometri pasien menunjukkan bahwa status gizi pasien termasuk
Obese I / Gemuk karena hasil pengukuran IMT 23,4 kg/m2 dengan nilai normal 18,5 –
28,12 kg/m2.
2. Hasil pemeriksaan bikomia pasien Kadar hemoglobin pasien berada di bawah normal dan
untuk kadar leukosit, trombosit, creatinine, ureum, asam urat, GDS diatas normal.
3. Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis dapat diketahui bahwa pasien mengalami
Hipertensi yang di tandai dengan Tekanan darah 141/83 mmHg yang di atas Normal,
pasien juga mengalami cemas, mual, muntah, sesak, batuk, pusing, lemas.
4. Prioritas diagnosis gizinya adalah (NI-5.5.1) Asupan lemak tidak adequate berkaitan
dengan defisit pengetahuan terkait makanan dan gizi tentang asupan makanan/minuman
oral yang tepat, (NI-3.1) asupan energy tidak adequate berkaitan dengan defisit
pengetahuan terkait makanan dan gizi tentang asupan makanan/minuman oral yang tepat.
(NB-1.1) kurang pengetahuan terkait makanan dan zat gizi yang berkaitan dengan
pengetahuan yang tidak lengkap atau tidak akurat tentang makanan dan gizi.
5. Terapi Diet yang diberikan adalah diet diabetes karena pasien mengalami diabetes
dengan frekuensi makan 3 x makan utama 2x selingan.
6. Intervensi yang diberikan adalah menurunkan berat badan dalam batas normal dengan
konsistensi makanan lunak karena dentition pasien yang kurang baik. Frekuensi makan 3
kali makan utama dan 2 kali selingan dengan kebutuhan yang harus dipenuhi dalam
sehari adalah E=1854 kkal; P=43,2 gram; L=51 gram; KH=254,9 gram. Selain
pengaturan makan yang sesuai dengan kondisi pasien, pasien dan keluarga pasien juga
diberi edukasi mengenai makanan yang di batasi, makanan yang di anjurkan, makanan
yang tidak di anjurkan serta kebiasaan makan yang baik.
7. Aspek yang dinilai untuk kebutuhan monitoring dan evaluasi adalah antropometri (Berat
Badan) Biokimia (HB,GDS, Asam urat, Creatinin, Ureum, Lukosit, Trombosit) , Fisik
dan klinis (Suhu badan, tensi dan nadi) serta asupan gizi (Energi,Protein,Lemak dan
karbohidrat)

B. SARAN
1. Edukasi pasien dan kelurga mengenai pola makan dan makanan yang dihindari dan
dianjurkan bagi pasien.

2. Diharapkan berat badan pasien berangsur turun sampai pada berat badan normal.
3. Diharapkan nilai biokimia pasien berangsur membaik dan tekanan darah pasien tetap
terkontrol berada pada batas normal

4. Pasien dan keluarga patuh terhadap diet yang diberikan


Daftar Pustaka

Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong,
Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010.

Pranowo et al (2016) ‘Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Saat
Kanulasi (Inlet Akses Femoral) Hemodialisis’, Jurnal Kesehatan Al -Irsyad (JKA), Vol.
IX.
Agustina R, Raharjo BB. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Usia
Produktif.
Julia Fitriany, Amelia Intan Saputri,. Anemia Defisiensi Zat Besi. 2018. Vol 4:2.
Intantri Kurniati. Anemia Defisiensi Zat Besi.2020.Fakultas Kedokteran Univertitas
Lampung.Vol 4:1.
Rafighi Z, Shiva A, Arab S, Yusuf RM. Association of dietary vitamin C and E intake
antioxidant
enzymes in type 2 diabetes mellitus patients. Global Journal of Health Science.
2013;5(3):183-7.
=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=====================================================================
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

Makan Pagi
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)

Sate Ayam Bumbu Kuning


daging ayam 50 g 142,4 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 142,4 kcal (11 %), carbohydrate 0,0 g (0 %)

Sayur Bening Bayam


bayam segar 25 g 9,3 kcal 1,8 g
wortel 30 g 2,6 kcal 2,4 g
kacang panjang mentah 45 g 15,7 kcal 3,6 g

Meal analysis: energy 27,5 kcal (2 %), carbohydrate 7,8 g (3 %)

Susu
tepung susu skim 15 g 55,2 kcal 7,7 g

Meal analysis: energy 55,2 kcal (4 %), carbohydrate 7,7 g (3 %)

Selingan Pagi
Setup Roti Tawar
roti tawar 50 g 137,0 kcal 26,0 g
tepung susu skim 15 g 55,2 kcal 7,7 g

Meal analysis: energy 192,2 kcal (15 %), carbohydrate 33,7 g (15 %)
Makan Siang
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)

Ikan Kakap Kuah Kuning


ikan kakap 50 g 41,9 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 41,9 kcal (3 %), carbohydrate 0,0 g (0 %)

Sup Kacang Merah


kacang merah 30 g 100,5 kcal 18,1 g
wortel 25 g 2,2 kcal 2,0 g

Meal analysis: energy 102,7 kcal (8 %), carbohydrate 20,0 g (9 %)

Selingan Sore
Pisang Rebus
pisang kepok 100 g 115,9 kcal 31,2 g

Meal analysis: energy 115,9 kcal (9 %), carbohydrate 31,2 g (14 %)

Makan Malam
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g

Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)

Telur Kuah Bening


telur ayam 50 g 77,6 kcal 0,6 g
wortel 10 g 0,9 kcal 0,8 g
daun bawang 5g 1,1 kcal 0,3 g

Meal analysis: energy 79,5 kcal (6 %), carbohydrate 1,6 g (1 %)

Sayur Asem
labu siam mentah 25 g 5,0 kcal 1,1 g
kacang panjang mentah 25 g 8,7 kcal 2,0 g
wortel 25 g 2,2 kcal 2,0 g
terong putih mentah 25 g 7,0 kcal 1,6 g

Meal analysis: energy 22,9 kcal (2 %), carbohydrate 6,7 g (3 %)

=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN
=====================================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
______________________________________________________________________________
energy 1621,6 kcal 1900,0 kcal 70 %
water 80,9 g 2700,0 g 3%
protein 45,3 g(19%) 48,0 g(12 %) 136 %
fat 39,7 g(13%) 77,0 g(< 30 %) 26 %
carbohydr. 227,9 g(68%) 351,0 g(> 55 %) 65 %
dietary fiber 13,5 g 30,0 g 45 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 4,2 g 10,0 g 42 %
cholesterol 279,8 mg - -
Vit. A 404,5 µg 800,0 µg 51 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,7 mg 1,0 mg 66 %
Vit. B2 1,2 mg 1,2 mg 101 %
Vit. B6 1,2 mg 1,2 mg 101 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 33,0 mg 100,0 mg 33 %
sodium 610,5 mg 2000,0 mg 31 %
potassium 2200,9 mg 3500,0 mg 63 %
calcium 600,5 mg 1000,0 mg 60 %
magnesium 244,4 mg 310,0 mg 79 %
phosphorus 959,0 mg 700,0 mg 137 %
iron 7,5 mg 15,0 mg 50 %
zinc 6,6 mg 7,0 mg 94 %
Ringkasan Asuhan Gizi

Monitoring dan Evaluasi ABCD Kesimpulan (Assesment,


Diagnosis
Tanggal Fisik dan Diagnosa Gizi, Intervensi
Medis Antropometri Biokimia Asupan
Klinis Gizi)

22/12/2021 - Anemia BB :72 kg Hemoglobin 8,4 -Pusing Asupan SMRS: Assesment


g/dL (L)
- DM Tipe 2 TB : 160 cm -Mual -Energi 1854 A : Obese I/Gemuk
Kreatinin : 3,44 kkal (79%)
- CKD IMT : 28,12 mg/dl (H) - Muntah B : Anemia, DM Tipe 2, CKD,
kg/m 2
-Protein 43,2 Asam Urat, Hipertensi
- Asam Urat Ureum : 90,5 - sesak gram (112%)
Status gizi : mg/dL (H) C : pasien sering
- Hipertensi Obese I/ - lemas -Lemak 51 gram mengonsumsi lauk yang
Gemuk Asam Urat : 7,2 (68%) digoreng seperti bakwan,
Tekanan
mg/dL (H) mendoan, perkedel kentang.
Darah 141 / -Karbohidrat
Sayurnya mie goreng serta
GDS : 284 83 mmHg sambal kecap. Suka ngemil
254,9 gram
mmol/L (H) roti manis, singkong goreng,
Denyut
(69%) kolak, bubur mutiara
Leukosit : 15, 24 Nadi
80x/menit sedangkan mie ayam dan
(H)
bakso hampir setiap hari, hal
RR tersebut dapat menjadi
22x/menit penyebab dari hipertensi dan
DM Tipe 2
D : Asupan oral tidak adequat
Diagnosa Gizi :
-Asupan oral yang berlebihan
berkaitan dengan defisit
pengetahuan terkait makanan
dan gizi tentang asupan
makanan/minuman oral yang
tepat ditandai dengan data
standar asupan energy (79%)
dan lemak (68%) pasien
termasuk dalam kategori
kurang dari kebutuhan
-Kurangnya pengetahuan
terkait makanan dan zat gizi
berkaitan dengan pengetahuan
yang tidak lengkap atau tidak
akurat tentang makanan dan
gizi ditandai dengan pasien
belum pernah konseling gizi
sebelumnya.

Intervensi : diet RS

Anda mungkin juga menyukai