HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................................i
DAFTAR ISI......................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL..............................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................11
A. Identitas Pasien
B. Data Pasien saat awal masuk rumah sakit
BAB II SKRINING...........................................................................................................11
A. Metode skrining
B. Pengisian Skrining
BAB III ASESSMEN GIZI...............................................................................................11
1. Pengkajian Antropometri..................................................................................11
2. Pengkajian Biokimia.........................................................................................11
3. Pengkajian Fisik dan Klinis..............................................................................12
4. Pengkajian Riwayat Diet...................................................................................13
5. Pengkajian Riwayat Personal............................................................................17
BAB IV DIAGNOSIS GIZI..............................................................................................18
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................34
LAMPIRAN......................................................................................................................39
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Pasien
a. Inisial pasien : Ny. Ro
b. Umur : 60 Tahun
c. Jenis kelamin : Perempuan
SKRINING
A. Metode Skrining
Skrining gizi yang digunakan adalah MNA (Mini Nutritional Assessment)
B. Pengisian skrining
Tabel 1. Skrining Gizi
FORMULIR SKRINING MNA
C. Mobilitas
0 = hanya di atas kasur atau kursi roda
1 = dapat beranjak dari kursi/kasur, tetapi tidak mampu beraktivitas
normal
2 = mampu beraktivitas normal
E. Masalah neuropsikologis
0 = demensia tingkat berat atau depresi
1 = demensia tingkat sedang
2 = tidak ada masalah psikologis
Kesimpulan :
Dari skrinning gizi menggunakan MNA, didapatkan hasil total poin 10. Pasien berisiko
Malnutrisi dan membutuhkan asuhan gizi lebih lanjut.
BAB III
ASESSMEN GIZI
1. Antropometri
Tabel 2. Pengkajian Data antropometri pasien
Waktu Terminologi Antropometri Hasil Nilai Normal Interpretasi
IMT = BB/(TB)2
= 72/(1,60)2
= 72/2,56
MCV 92 um
3
80.0-100.0 Normal
¿
Trombosit 714 10 3 /ul 150-450 Diatas
normal
Kesimpulan :
Dari data pengkajian biokimia diketahui bahwa pasien mengalami diabetes dengan kadar
Glukosa Dasar Sewaktu berada di atas normal, pasien juga mengalami asam urat ditandai dengan
nilai asam urat diatas normal.
Kesimpulan :
Berdasarkan data pemeriksaan fisik dan klinis dapat diketahui bahwa pasien mengalami
Hipertensi yang di tandai dengan Tekanan darah 141/83 mmHg yang di atas Normal.
4. Riwayat Diet
Tabel 4. Pengkajian Data kualitatif (asupan makan sebelum masuk rumah sakit)
Terminologi Data Pasien
FH-2.1 Kebiasaan makan : Pola makan tidak teratur 2 – 4 x/hari dengan
porsi 2 sendok nasi yang cekung. Sering mengonsumsi lauk yang
digoreng seperti bakwan, mendoan, perkedel kentang. Sayurnya mie
goreng serta sambal kecap. Makan buah tidak setiap hari 2 –
3x/minggu. Suka ngemil roti manis, singkong goreng, kolak, bubur
mutiara sedangkan mie ayam dan bakso hampir setiap hari..
FH 1.2.2.3 Pola makanan : 3x/hari
FH 7.3.1 Aktifitas fisik : Sedang
Tabel 5. Data Pengkajian kuantitatif asupan makan sebelum masuk rumah sakit
Terminologi Data Asupan Nilai Gizi
FH-1.1.1 Energi 1900 kkal
FH-1.5.2 Protein 71,25 gram
FH-1.5.1 Lemak 52,7 gram
FH-1.5.3 Karbohidrat 340 gram
1.1 Standar Pembanding Asupan SMRS dan Asupan di RS Assesmen dengan Kebutuhan
Gizi
1.2 Perhitungan Kebutuhan Gizi
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal – usia +aktifitas
= 1800 – 180 – 540 + 540
=1.710
Jadi, kebutuhan energi = 1710 kkal
1.1 Standar Pembanding Asupan di RS saat Asesmen dengan Kebutuhan Gizi saat di RS
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Kenaikan Suhu = 13% x 1800
= 234
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal + kebaikan suhu + aktifitas – usia – koreksi BB
= 1800 + 234 + 540 – 180 - 540
=1.854
Jadi, kebutuhan energi = 1854 kkal
5. Riwayat Pasien
Tabel 9. Pengkajian Data riwayat pasien
Terminologi Data Pasien
CH-1.1.1 Usia : 60 tahun
CH-1.1.2 Jenis kelamin : Perempuan
CH-3.1.6 Pekerjaan : -
CH-2.1.1 Keluhan:cemas,mual,muntah,sesak,batuk,pusing
dan lemas.
CH-1.1.10 Aktivitas : Sedang
BAB II
NUTRITIONAL DIAGNOSE
Kesimpulan :
1. Asupan oral yang berlebihan berkaitan dengan defisit pengetahuan terkait makanan dan
gizi tentang asupan makanan/minuman oral yang tepat ditandai dengan data standar
asupan energy (79%) dan lemak (68%) pasien termasuk dalam kategori kurang dari
kebutuhan.
2. Perubahan nilai laboratorium terkait gizi berkaitan dengan disfungsi organ lain yang
mengarah kepada perubahan biokimia ditandai dengan dari data diketahui kadar
hemoglobin di bawah normal sedangkan leukosit, kreatinin, trombosit, ureum, GDS,
asam urat di atas normal.
3. Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pengetahuan yang
tidak lengkap atau tidak akurat tentang makanan dan gizi ditandai dengan pasien belum
pernah konseling gizi sebelumnya.
2. Penentuan Prioritas Diagnosis Gizi
Tabel 10. Prioritas Diagnosa
Kesimpulan :
1. Asupan oral yang berlebihan berkaitan dengan defisit pengetahuan terkait makanan dan
gizi tentang asupan makanan/minuman oral yang tepat ditandai dengan data standar
asupan energy (79%) dan lemak (68%) pasien termasuk dalam kategori kurang dari
kebutuhan.
2. Kurangnya pengetahuan terkait makanan dan zat gizi berkaitan dengan pengetahuan yang
tidak lengkap atau tidak akurat tentang makanan dan gizi ditandai dengan pasien belum
pernah konseling gizi sebelumnya.
3.
BAB III
NUTRITIONAL INTERVENSI
PERECANAAN INTERVENSI
1. Tujuan Intervensi
- Menurunkan berat badan menuju berat badab normal
- Menurunkan kadar glukosa darah menuju kadar glukosa normal
- Menurunkan tekanan darah pasien menuju tekanan darah normal
- Memenuhi kebutuhan energy dan lemak sesuai kebutuhan
- Memenuhi kebutuhan cairan pasien sesuai kebutuhan
- Memberikan pasien bentuk diit makanan yang sesuai dengan kemampuan dan kondisi
pasien
- Meningkatkan pengetahuan pasien terkait pemilihan makanan yang tepat.
2. Prinsip dan Syarat Diet
- Energi sesuai kebutuhan pasien yaitu 1854 kkal
- Protein 15% sesuai kebutuhan pasien yaitu 43,2 g
- Lemak 20% sesuai kebutuhan pasien yaitu 51 g
- Karbohidrat 65% , sesuai kebutuhan pasien yaitu 254,9 g
- Tidak mengandung bahan makanan yang berbumbu tajam
- Rendah Garam.
- Rendah Serat
- Rendah Purin
- Cairan 2500 ml
Vitamin FE : 8 mg
Vitamin C : 75 mg
Vitamin E : 15 mcg
Magnesium : 340 mg
Asam Folat : 400 mcg
Na : 1400 mg
3. Perhitungan Kebutuhan Zat Gizi
Dihitung sesuai dengan kebutuhan gizi saat di Rumah Sakit yang akan di intervensikan.
Pada perhitungan kebutuhan asupan saat di Rumah Sakit:
Hasil perhitungan gizi saat di RS, dihitung menggunakan rumus Perkeni 2015
Energi basal = 25 kkal/kg × BBI
= 25 × 72
= 1800 kkal
Usia = 10% x 1800
= 180
Aktifitas = 30% x 1800
=540
Kenaikan Suhu = 13% x 1800
= 234
Koreksi BB = 30% x 1800
= 540
Total Energi = energi basal + kebaikan suhu + aktifitas – usia – koreksi BB
= 1800 + 234 + 540 – 180 - 540
=1.854
Jadi, kebutuhan energi = 1854 kkal
5. Pemberian Diit
Tabel 11. Pemberian Diit
Ny. Ro berusia 60 tahun dengan TB 160 cm, BB 60 kg, masuk RS dengan keluah
cemas,mual,muntah,sesak,bantuk,pusing dan lemas. Diagnosis medis: Anemia, DM tipe 2, CKD,
asam urat dan hipertensi.
Diabetes Melitus adalah penyakit yang ditandai dengan terjadinya hiperglikemia dan
gangguan metabolism karbohidrat, lemak, dan protein yang dihubungkan dengan kekurangan
secara absolut atau relatif dari kerja dan atau sekresi insulin. Gejala yang dikeluhkan pada
penderita Diabetes Melitus yaitu polidipsia, poliuria, polifagia, penurunan berat badan,
kesemutan (Buraerah, 2010). Chronic Kidney Disease (CKD) adalah keadaan kerusakan ginjal
dimana ginjal mengalami kehilangan fungsi yang progresif dan irreversible (Pranowo et al,
2016). Hipertensi merupakan peningkatan tekanan darah abnormal yang dapat menjadi penyebab
utama
timbulnya penyakit kardiovaskuler (Agustina, 2015). Anemia adalah keadaan yang ditandai
dengan berkurangnya hemoglobin dalam tubuh. Hemoglobin adalah suatu metaloprotein yaitu
protein yang mengandung zat besi di dalam sel darah merah yang berfungsi sebagai pengangkut
oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh (Yulia, 2018).
A. Skrining
Skrining gizi yang digunakan yaitu MNA dikarenakan pasien berusia 60 tahun dan sudah
termasuk lansia menurut WHO. Berdasarkan skrining menggunakan metode MNA yang
telah dilakukan terhadap Ny. Ro diperoleh skor 11 yaitu Pasien berisiko Malnutrisi dan
membutuhkan asuhan gizi lebih lanjut.
B. Assessment Gizi
1. Antropometri
Berat badan Ny. Ro 72 kg dan tinggi badan 160 cm. Dari pengumpulan data
antropometri pasien tersebut diketahui bahwa pasien berstatus Obese I/ Gemuk dengan
IMT 28,12 kg/m2 dan BBI pasien adalah 54 kg.
2. Biokimia
Dari data biokimia pasien diperoleh bahwa kadar asam urat dan tinggi
menandakan bahwa pasien mngelami asam urat, Gula darah sewaktu pasien berada di
atas normal mendandakan bahwa pasien menderita penyakit DM Tipe 2, nilai ureum dan
kreatinin tinggi meandakan bahwa fungsi ginjal menurun berkaitan dengan penyakit
gagal ginjal kronis.
Kebutuhan zat gizi mikro yaitu vitamin c yang dapat membantu penyerapan dan
penyimpanan zat besi di hati sehingga vitamin c dapat membantu mempertahankan Hb
karena zat besi tersebut akan di ubah menjadi sel darah (Intantri Kurniati,2020). Vitamin
C dan E sebagai antioksidan yang berfungsi untuk mengurangi stress oksidatif dan ROS,
akibat keadaan hiperglikemia dan disfungsi sel β pankreas, serta meningkatkan aktivitas
enzim antioksidan seperti SOD dan GSH (Rafighi Z, 2013). Asam Folat dapat membantu
menurunkan darah tinggi sedangkan untuk Na perlu dibatasi karena pasien memiliki
penyakit hipertensi. Magnesium adalah zat gizi yang memainkan peran penting dalam
pencegahan dan pengobatan beberapa gangguan metabolisme, peningkatan asupan
magnesium berhubungan dengan penurunan risiko hiperurisemia (Zhang dan Qiu 2018).
Selain pengaturan makan, pasien juga diberikan edukasi gizi tentang pengetahuan
terkait makanan dan gizi kepada keluarga pasien dengan tujuan keluarga pasien dapat
memahami dan menerapkan diitnya dengan mudah dan tepat.
D. Monitoring dan Evaluasi
Table 1 Metode Taksiran Sisa Makan
% Sisa
Makanan
Nasi Putih √
Pagi
Telur ceplok √
bumbu kecap
Tempe Goreng √
Soto kudus √
Teh Manis √
Nasi Putih √
Bandeng presto √
Tahu bacem √
Siang
Bobor √
kangkung
Pisang ambon √
Nasi Putih √
Garang asem √
B. SARAN
1. Edukasi pasien dan kelurga mengenai pola makan dan makanan yang dihindari dan
dianjurkan bagi pasien.
2. Diharapkan berat badan pasien berangsur turun sampai pada berat badan normal.
3. Diharapkan nilai biokimia pasien berangsur membaik dan tekanan darah pasien tetap
terkontrol berada pada batas normal
Buraerah, Hakim. Analisis Faktor Risiko Diabetes Melitus tipe 2 di Puskesmas Tanrutedong,
Sidenreg Rappan,. Jurnal Ilmiah Nasional;2010.
Pranowo et al (2016) ‘Pengaruh Kompres Dingin Terhadap Penurunan Nyeri Pasien Saat
Kanulasi (Inlet Akses Femoral) Hemodialisis’, Jurnal Kesehatan Al -Irsyad (JKA), Vol.
IX.
Agustina R, Raharjo BB. Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Hipertensi Usia
Produktif.
Julia Fitriany, Amelia Intan Saputri,. Anemia Defisiensi Zat Besi. 2018. Vol 4:2.
Intantri Kurniati. Anemia Defisiensi Zat Besi.2020.Fakultas Kedokteran Univertitas
Lampung.Vol 4:1.
Rafighi Z, Shiva A, Arab S, Yusuf RM. Association of dietary vitamin C and E intake
antioxidant
enzymes in type 2 diabetes mellitus patients. Global Journal of Health Science.
2013;5(3):183-7.
=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN DIET/
=====================================================================
Nama Makanan Jumlah energy carbohydr.
______________________________________________________________________________
Makan Pagi
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)
Susu
tepung susu skim 15 g 55,2 kcal 7,7 g
Selingan Pagi
Setup Roti Tawar
roti tawar 50 g 137,0 kcal 26,0 g
tepung susu skim 15 g 55,2 kcal 7,7 g
Meal analysis: energy 192,2 kcal (15 %), carbohydrate 33,7 g (15 %)
Makan Siang
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)
Selingan Sore
Pisang Rebus
pisang kepok 100 g 115,9 kcal 31,2 g
Makan Malam
Bubur
beras putih giling 50 g 180,4 kcal 39,8 g
Meal analysis: energy 180,4 kcal (14 %), carbohydrate 39,8 g (17 %)
Sayur Asem
labu siam mentah 25 g 5,0 kcal 1,1 g
kacang panjang mentah 25 g 8,7 kcal 2,0 g
wortel 25 g 2,2 kcal 2,0 g
terong putih mentah 25 g 7,0 kcal 1,6 g
=====================================================================
HASIL PERHITUNGAN
=====================================================================
Zat Gizi hasil analisis rekomendasi persentase
nilai nilai/hari pemenuhan
______________________________________________________________________________
energy 1621,6 kcal 1900,0 kcal 70 %
water 80,9 g 2700,0 g 3%
protein 45,3 g(19%) 48,0 g(12 %) 136 %
fat 39,7 g(13%) 77,0 g(< 30 %) 26 %
carbohydr. 227,9 g(68%) 351,0 g(> 55 %) 65 %
dietary fiber 13,5 g 30,0 g 45 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 4,2 g 10,0 g 42 %
cholesterol 279,8 mg - -
Vit. A 404,5 µg 800,0 µg 51 %
carotene 0,0 mg - -
Vit. E 0,0 mg - -
Vit. B1 0,7 mg 1,0 mg 66 %
Vit. B2 1,2 mg 1,2 mg 101 %
Vit. B6 1,2 mg 1,2 mg 101 %
folic acid eq. 0,0 µg - -
Vit. C 33,0 mg 100,0 mg 33 %
sodium 610,5 mg 2000,0 mg 31 %
potassium 2200,9 mg 3500,0 mg 63 %
calcium 600,5 mg 1000,0 mg 60 %
magnesium 244,4 mg 310,0 mg 79 %
phosphorus 959,0 mg 700,0 mg 137 %
iron 7,5 mg 15,0 mg 50 %
zinc 6,6 mg 7,0 mg 94 %
Ringkasan Asuhan Gizi
Intervensi : diet RS