B. Hasil Skrining
Subjective Global Assesment (SGA)
Tabel 1. Anamnesis
Indikator Penilaian Keterangan
Ya Tidak
Perubahan Berat √
Perubahan asupan makan √
Gejala kelainan saluran cerna √
Aktifitas fisik √ Normal
Penyakit yang berhubungan dengan kebutuhan √ PJK pro
nutrisi DCA
Stess metabolic √ Hypertensi
Tabel 3. Kesimpulan
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Gizi Baik √ Gizi Baik
c. Fisik Klinis
Tabel 5. Pemeriksaan Fisik Klinis
d. Dietary History
Pasien memiliki kebiasaan makan yang tidak teratur yaitu 2x sehari dan
bahkan bisa lebih dari 3x sehari tergantung selera dan menu masakan. Untuk
makan pagi dan siang pasien sering membeli di warung dengan menu pagi
pecel ( Nasi ± 2 centong penuh, kacang panjang 1 ¼ sdm, tauge panjang 1
sdm, bumbu kacang 1 ½ sdm, tempe goreng 1 buah sedang, telur ceplok 1
butir, dan teh hangat 1 gelas sedang), pada siang hari pasien membeli ( Nasi
putih ± 2 centong penuh, Sayur terong lalapan ½ potong ukuran sedang,
sambal, ketimun 1 iris sedang, Ayam goreng bagian sayap ukurang sedang
dan Es jeruk 1 gelas besar). sedangkan untuk makan malam pasien makan
dirumah dengan menu (Nasi ± 2 centong penuh, ikan pindang ukuran sedang,
tahu + tempe 1 buah ukuran sedang, kuah sop, dan sambal). Pasien tidak suka
mengkonsumsi sayuran, pasien hanya menyukai sayur terong. Pasien suka
mengkonsumsi buah terutama buah pisang. Pasien menghabiskan makanan
yang diberikan Rumah Sakit, tetapi untuk sayur tidak dimakan. Pasien tidak
memiliki alergi makanan.
e. Lain – lain
Riwayat Penyakit :
Riwayat penyakit Sekarang
Pasien di diagnosa medis PJK pro DCA.
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan penyakit
pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Hypertensi (+)
Pasien sebelumnya pernah MRS pada bulan Januari dengan keluhan
penyakit yang sama.
Riwayat penyakit alegi : pasien tidak memiliki alergi atau pantangan
makan pada jenis bahan makanan, hanya saja pasien tidak menyukai
sayuran kecuali terong.
Keluhan Utama
Pasien mengeluh nyeri bagian dada kanan.
f. Tingkat Konsumsi pasien pada tanggal 7 Februari 2017 berdasarkan hasil
recall 1 x 24 jam sebagai berikut :
Tabel 6. Food Recall 24 jam pada tanggal 7 Februari 2017
Berat E P L KH
Waktu Menu Bahan
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Beras 100 360 6,7 0,6 0,8
Ikan lele ikan lele 40 33,6 5,9 0,9 0
goreng Minyak 2 17,2 0 2 0
Sayur Terong 35 9,8 0,3 0,1 0,9
lodeh santan cair 30 31,8 0,3 3 0,8
Makan tahu
Siang Tahu 55 41,8 4,5 2,6 0,7
goreng Minyak 2 17,2 0 2 0
tempe Tempe 35 69,7 6,7 2,7 0,5
Minyak 2 17,2 0 2 0
es jeruk Jeruk 27 12,7 0,2 0 0,6
Gula 10 38,7 0 0 0
Subtotal 650,7 24,5 16 103,4
Nasi Beras 75 270,7 5 0,5 59,6
Ayam bb daging
Makan kecap ayam 40 114 10,8 7,6 0
Malam
kecap 10 6 1 0 0,6
minyak 1,5 12,9 0 1,5 0
Subtotal 403,6 16,8 9,5 60,2
Nasi beras 75 270,7 5 0,5 59,6
soto daging
daging sapi 50 134,4 12,4 9 0
Makan telur
Pagi telur1/2 bagian
butir putih 25 12,5 2,6 0 0,3
toge+suu Toge 5 3 0,3 0,2 0,2
n Suun 15 57,1 0 0 13,7
Sutotal 477,8 20,5 9,6 73,8
Total 1532,1 61,8 35,1 237,4
Kebutuhan 2070 103 46 310
%Tingkat Konsumsi 74,01% 60% 76,30% 76,50%
Defisit Defisit Defisit Defisit
Kategori sedang berat sedang sedang
D. Nutrition Care Proses (NCP)
Tabel 7. Nutrition Care Proses (NCP) Pada Pasien Diruang Perawatan Mirah 6.2
Nama : Tn. Sutrisno Jenis Kelamin : Laki - laki
Umur : 41 tahun 10 bulan 0 hari Ruang : Mirah 6.2
Tanggal MRS : 7 Februari 2017 Tgl. Observasi : 7 Februari 2017
Diagnosa : PJK pro DCA No. Registrasi : 161***
Identifikasi Monitoring
Assesment Diagnosis Gizi (PES) Intervensi
Masalah Evaluasi
1. Antropometri Status gizi - Tujuan Diet : Status Gizi
BB = 70 kg Baik 1. Memberikan makananan secukupnya tanpa Data
TB = 160 cm memberatkan kerja jantung antropometri
BBI = 90% x (TB-100) 2. Mempertahankan status gizi normal BB awal –
= 90% x (160–100) 3. Mempertahankan keseimbangan cairan dan BB akhir
= 54 kg elektrolit.
BB Syarat/Prinsip Diet :
Indeks Massa Tubuh =
(TB)2 1. Energi sesuai kebutuhan yaitu 2070 kkal
70 2. Protein cukup yaitu 20% dari total kebutuhan
= 2
(1,60)
energi pasien yaitu 103 gram.
= 23,43 kg/m2 3. Lemak sedang yaitu 46 gram dari 20% total
kebutuhan energi, karena berkaitan dengan
penyakit pasien yaitu CVA Infark diutamakan
lemak tidak jenuh ganda, batasi sumber lemak
jenuh < 10% dari kebutuhan energi total, dan
Kolesterol dibatasi < 300 mg.
4. Karbohidrat cukup yaitu 310 gram, 60% dari
kebutuhan energi total. Untuk pasien Diabetes
Mellitus diutamakan karbohidrat kompleks
5. Mineral cukup, penggunaan natrium dibatasi
dengan memberikan garam dapur maksimal 1 ½
sedok teh.
6. Serat cukup untuk menghindari konstipasi.
7. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
pasien.
8. Makanan diberikan dalam porsi 3x makan
utama dengan memperhatikan 3J (Jumlah, jenis,
dan jadwal).
9. Cairan cukup ± 2 liter/hari sesuai dengan
kebutuhan
3. Fisik Klinis Tensi Darah NI 5.4 Penurunan kebutuhan ND 1.2 Modifikasi diet rendah natrium Fisik Klinik
Lemas (+) 168/113 zat gizi (Na) terkait adanya KU/hari
KU = sadar baik mmHg () gangguan keseimbangan TD/ hari
Nafas = spontan elektrolit ditandai dengan Nadi/hari
TD = 168/113 mmHg () tensi tinggi yakni 168/113 Suhu/hari
Suhu = 36C mmHg. RR/hari
Nadi = 109 x/memit
RR = 20 x/menit
4. Riwayat Nutrisi NI-2.1 ND-1.2 Dietary
a. Riwayat gizi sekarang Kekurangan intake makanan Modifikasi diet DM KV 2100 Kkal RG Rendah History
Hasil recall 24 jam asupan pasien dan minuman oral berkaitan Purin. Asupan
E = 1532 kkal dengm penurunan nafsu Makanan
P = 61,8 gram makan selama sakit ditandai E. 1.1
L = 35,1 gram dengan intake Edukasi gizi bertujuan agar pasien mau
KH = 237,4 gram E = 1532 kkal atau 74,01% mengkonsumsi makanan sesuai diet RS.
b. Riwayat Dahulu yang termasuk kategori E.1.3
defisit sedang. Informasi dasar tentang diet DM KV 2100 Kkal
Pasien memiliki kebiasaan makan P = 61,8 gram atau 61,8% RG Rendah Purin, bahan makanan apa saja yang
yang tidak teratur yaitu 2x sehari yang termasuk kategori diperbolehkan dan dibatasi, jumlah/ porsi makan,
dan bahkan bisa lebih dari 3x defisit berat. Jenis, dan Jadwal.
sehari tergantung selera dan menu L = 35 gram atau 76,3%
masakan. Untuk makan pagi dan yang termasuk kategori
siang pasien sering membeli di defisit sedang.
warung. Pada makan malam KH = 237,4 gram atau 76,5%
pasien makan dirumah. Pasien yang termasuk kategori
tidak suka mengkonsumsi sayuran, defisit sedang.
pasien hanya menyukai sayur NI-1.4
terong. Pasien suka mengkonsumsi Kekurangan Intake Energi
buah terutama buah pisang disebabkan kekurangan
masukan makanan atau zat
gizi ditandai dengan hasil
recall 24 jam asupan Energi
1532,1 kkal atau 74,01%
yang termasuk kategori
defisit sedang.
NI-5.7.1
Kekurangan Intake Protein
berkaitan dengan riwayat
asupan protein yang kurang
ditandai dengan hasil recall
1x24 jam asupan protein
hanya 61,08 gram atau 60%
yang termasuk kategori
defisit berat.
NI-5.6.3
Kekurangan intake lemak
berkaitan dengan riwayat
asupan lemak yang kurang
ditandai dengan hasil recall
1x24 jam asupan lemak
hanya
35,1 gram atau 76,3% yang
termasuk kategori defisit
sedang.
NI-5.8.1
Kekurangan Intake
karbohidrat berkaitan dengan
riwayat asupan karbohidrat
yang kurang ditandai dengan
hasil recall 1x24 jam asupan
KH hanya 237,4 gram atau
76,5% yang termasuk
kategori defisit sedang.
5. Riwayat Penyakakit Dahulu
Memiliki riwayat penyakit
Hypertensi
KASUS HARIAN II
B. Hasil Skrining
Subjective Global Assesment (SGA)
Tabel 1. Anamnesis
Penilaian
Indikator Ya Tida Keterangan
k
Perubahan Berat √
Perubahan asupan makan √
Gejala kelainan saluran cerna √
Aktifitas fisik √ Normal
Penyakit yang berhubungan dengan kebutuhan √ Susp Sepsis +
nutrisi CKD
Stess metabolic √ Hypertensi
Tabel 3. Kesimpulan
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Gizi Baik √ Gizi Baik
d. Dietary History
Pasien memiliki kebiasaan atau pola makan 2x sehari, biasanya pasien
makan pada pagi dan siang menuju sore sedangkan malam hari pasien jaang
sekali makan. Pasien menyukai semua lauk nabati, lauk hewani, sayuran
maupun buah-buahan. Buah yang paling pasien sukai adalah apel fuji dan
anggur merah. Semenjak pasien HD, pasien dibatasi untuk mengkonsumsi
buah maupun sayuran yang tinggi kalium.
e. Lain –lain
Riwayat Penyakit :
Riwayat penyakit Sekarang
Pasien di diagnosa medis Sups Sepsis dan CKD
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan
penyakit pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien memiliki riwayat penyakit hipertensi dan diabetes.
Riwayat penyakit alergi : pasien tidak memiliki alergi atau pantangan
makan pada jenis bahan makanan.
Keluhan Utama
Pasien mengeluh mual, lemas, menggigil, dan perut nyeri.
.
Identifikasi Monitoring
Assesment Diagnosis Gizi (PES) Intervensi
Masalah Evaluasi
1. Antropometri Status gizi - Tujuan Diet : Status Gizi
BB = 60 kg Baik 1. Memberikan kebutuhan nutrisi yang cukup pada Data
TB = 160 cm pasien Susp Sepsis + CKD antropometri
BBI = 90% x (TB-100) 2. Mempertahankan status gizi optimal dengan BB awal –
= 90% x (160–100) memperhitungkan sisa fungsi ginjal, agar tidak BB akhir
memberatkan kerja ginjal.
= 54 kg
3. Mengatur keseimbangan cairan dan elektrolit.
BB
Indeks Massa Tubuh = 4. Mencegah dan menurunkan kadar ureum darah
(TB)2
60 yang tinggi (uremia).
= 2
(1,60)
Syarat/Prinsip Diet :
= 23,43 kg/m2 1. Energi cukup sesuai berat badan dan aktivitas
fisik yaitu 2100 kkal.
2. Protein rendah yaitu 10% dari total kebutuhan
energi pasien yaitu 50 gram.
3. Lemak sedang yaitu 30% dari total kebutuhan
energi yaitu 70 gram.
4. Karbohidrat cukup yaitu 60% dari kebutuhan
energi total yaitu 315 gram.
5. Natrium dibatasi apabila ada hipertensi, edema,
asites, atau anuria. Banyaknya natrium yang
diberikan antara 1-3 gr.
6. Vitamin cukup, bila perlu diberikan suplemen
piridoksin, asam folat, vitamin C dan vitamin D.
7. Cairan dibatasi, yaitu sebanyak jumlah urin
sehari ditambah pengeluaran cairan mealui
keringat dan pernafasan (± 500 ml).
8. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
pasien.
9. Pemberian makanan harus memperhatikan 3J
(Jumlah, jenis, dan jadwal).
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BEE = 66 + (13,7 x BBI) + (5 x TB) – (6,8 x U)
= 66 + (13,7 x 54) + (5 x 160) – (6,8 x 44)
= 66 + 739,8 + 800 – 299,2
= 1306,6 Kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1306,6 x 1,2 x 1,3
= 2038 Kkal 2100 Kkal
Protein = 10% x 2100 : 4 = 50 gram
Lemak = 30% x 2100 : 9 = 70 gram
KH = 60% x 2100 : 4 = 315 gram
Tujuan Edukasi :
1. Memperbaiki pola makan pasien
2. Mempertahankan status gizi pasien tetap
normal.
3. Memberikan pengetahuan tentang makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Waktu : 15 - 30 menit
Tempat : Zamrud 7
Metode : Wawancara
Materi :
1. Diet yang diberikan yakni DM ,KV 2100 kal,
RG, R.Purin, R.Protein
1. Bahan makanan yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan/ dibatasi.
2. Biokimia BD.1.10.1 NC.2.2 Biokimia
Hemoglobin = 9,7 g/dL () Hemoglobin Hemoglobin
= 9,7 g/dL
()
3. Fisik Klinis ND 1.2 Modifikasi diet rendah natrium Fisik Klinik
Lemas (+) KU/hari
KU = sadar baik TD/ hari
Nafas = spontan Nadi/hari
TD = 130/80 mmHg Suhu/hari
Suhu = 36C RR/hari
Nadi = 80 x/memit
RR = 18 x/menit
4. Riwayat Nutrisi NI-2.1 Kekurangan intake ND-1.2 Dietary
a. Riwayat gizi sekarang makanan dan minuman Modifikasi diet DM ,KV 2100 kal, RG, R.Purin, History
Hasil recall 24 jam asupan pasien oral berkaitan dengan R.Protein Asupan
E = 204,71 kkal kurangnya kemampuan E. 1.1 Makanan
P = 9 gram memenuhi makanan Edukasi gizi bertujuan agar pasien mau
L = 6,7gram disebabkan pasien sedang mengkonsumsi makanan sesuai diet Rumah Sakit.
KH = 34,1 gram dalam kondisi perawatan E.1.3
b. Riwayat Dahulu sepsis + CKD ditandai Informasi dasar tentang diet DM ,KV 2100 kal,
Pasien memiliki kebiasaan atau pola dengan asupan makanan RG, R.Purin, R.Protein, bahan makanan apa saja
makan 2x sehari, biasanya pasien yang kurang dari kebutuhan. yang diperbolehkan dan dibatasi, jumlah/ porsi
makan pada pagi dan siang menuju NI-1.4 Kekurangan Intake makan, Jenis, dan Jadwal.
sore sedangkan malam hari pasien Energi disebabkan
jaang sekali makan. Pasien kekurangan asupan makanan
menyukai semua lauk nabati, lauk atau zat gizi ditandai dengan
hewani, sayuran maupun buah- hasil recall 24 jam asupan
buahan. Buah yang paling pasien Energi 204,71 kkal atau 10%
sukai adalah apel fuji dan anggur yang termasuk kategori
merah. Semenjak pasien HD, pasien defisit berat.
dibatasi untuk mengkonsumsi buah NI-5.7.1 Kekurangan
maupun sayuran berwarna hijau Intake Protein berkaitan
yang tinggi kalium. dengan riwayat asupan
protein yang kurang dari
kebutuhan ditandai dengan
hasil recall 1x24 jam asupan
protein hanya 18,1 gram atau
16% yang termasuk kategori
defisit berat.
NI-5.6.3 Kekurangan
intake lemak berkaitan
dengan riwayat asupan lemak
yang kurang dari kebutuhan
ditandai dengan hasil recall
1x24 jam asupan lemak
hanya
15,2 gram atau 29% yang
termasuk kategori defisit
berat.
NI-5.8.1 Kekurangan
Intake karbohidrat
berkaitan dengan riwayat
asupan karbohidrat yang
kurang dari kebutuhan
ditandai dengan hasil recall
1x24 jam asupan KH hanya
63,2 gram atau 18% yang
termasuk kategori defisit
berat.
c. Riwayat Penyakit Dahulu
Memiliki riwayat penyakit
Hipertensi dan Diabetes Mellitus
KASUS HARIAN III
B. Hasil Skrining
Tabel 3. Kesimpulan
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Gizi Baik √ Gizi Baik
d. Dietary History
Selama kehamilan pasien mengatakan hanya makan 2x sehari saja,
dengan jumlah porsi yang sedikit dikarenakan setiap makan pasien merasa
mual. Pasien biasa makan hanya pada saat ingin saja, misalnya pada waktu
jam 9 pagi, pasien mengatakan makan nasi 5 sendok, ikan bandeng ¼ potong
dan kuah sop. Kemudian pada malam harinya pasien makan buah dan roti isi
coklat saja. Pasien tidak menyukai sayuran dan susu. Suka mengkonsumsi
buah pepaya dan nanas. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan.
e. Lain –lain
Riwayat Penyakit :
Riwayat penyakit Sekarang
Pasien di diagnosa medis GII P1-1 (Gravida/Kehamilan II) dan PPI
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan
penyakit pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit apapun.
Riwayat penyakit alergi : pasien tidak memiliki alergi atau
pantangan makan pada jenis bahan makanan.
Keluhan Utama
Pagi, sebelum masuk rumah sakit pasien mengeluh sakit/kontraksi
dibagian bawah perut.
f. Tingkat Konsumsi pasien pada tanggal 8 Februari 2017 berdasarkan hasil
recall 1 x 24 jam sebagai berikut :
Tabel 6. Food Recall 24 jam pada tanggal 8 Februari 2017
Berat E P L KH
Waktu Menu Bahan
(gr) (kkal) (gr) (gr) (gr)
Nasi Beras 20 72,2 1,3 0,1 15,9
Makan Opor Daging
Malam Ayam Ayam 12,5 26,7 2,5 1,8 0
minyak 1 8,6 0 1 0
Subtotal 107,5 3,8 2,9 15,9
Roti
Makan selai Roti selai
Pagi coklat coklat 75 213 6,5 3,2 39,4
Subtotal 213 6,5 3,2 39,4
Nasi Beras 10 36,1 0,7 0,1 7,9
Makan Bakso Bakso
Siang Daging pentol 30 111 7,1 9 0
Subtotal 147,1 7,8 9,1 7,9
Total 467,6 18,1 15,2 63,2
Kebutuhan 2337 116 52 350
%Tingkat Konsumsi 20% 16% 29% 18%
Defisit Defisit Defisit Defisit
Kategori
Berat Berat Berat Berat
D. Nutrition Care Proses (NCP)
Tabel 7. Nutrition Care Proses (NCP) Pada Pasien Diruang Perawatan Zamrud 7
Nama : Ny. Mov Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 37 tahun 0 bulan 12 hari Ruang : New Pyrus 9
Tanggal MRS : 4 Februari 2017 Tgl. Observasi : 8 Februari
2017
Diagnosa : GII P1-1 No. Registrasi : 161***
Identifikasi Monitoring
Assesment Diagnosis Gizi (PES) Intervensi
Masalah Evaluasi
1. Antropometri Status gizi - Tujuan Diet : Status Gizi
BB = 55 kg Baik 1. Memberikan kebutuhan nutrisi yang cukup pada ibu Data
TB = 155 cm hamil antropometri
BB sebelum hamil = 49,2 kg 2. Memenuhi kebutuhan energi dan protein untuk BB awal
BB mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan
Indeks Massa Tubuh = 2 tubuh.
(TB)
3. Mempertahankan status gizi normal
55
=
(1,55)2
= 22,9 kg/m2 Syarat/Prinsip Diet :
1. Energi tinggi sesuai kebutuhan yaitu 2337 kkal.
2. Protein tinggi yaitu 20% dari total kebutuhan
energi pasien yaitu 116 gram.
5. Lemak cukup yaitu 20% dari total kebutuhan
energi yaitu 52gram.
6. Karbohidrat cukup yaitu 60% dari kebutuhan
energi total yaitu 350 gram.
7. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan
normal.
8. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan
pasien.
9. Pemberian makanan harus memperhatikan 3J
(Jumlah, jenis, dan jadwal).
10. Cairan cukup
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BEE = 655 + (9,6 x BB) + (1,8 x TB) – (4,2 x U)
= 66 + (9,6 x 55) + (1,8 x 155) – (4,2 x 37)
= 655 + 528 + 279 – 155,4
= 1306 Kkal
TEE = BEE x FA x FS
= 1306 x 1,2 x 1,3
= 2037 kkal + 300 = 2337 Kkal
Protein = 20% x 2337 : 4 = 116 gram
Lemak = 20% x 2337 : 9 = 52 gram
KH = 60% x 2337 : 4 = 350 gram
Tujuan Edukasi :
1. Memperbaiki pola makan pasien
2. Mempertahankan status gizi pasien tetap
normal.
3. Memberikan pengetahuan tentang makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Waktu : 15 - 30 menit
Tempat : Phyrus 9
Metode : Wawancara
Materi :
1. Diet yang diberikan yakni TKTP/TETP
2. Bahan makanan yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan/ dibatasi.
2. Biokimia BUN = NC.2.2 Perubahan nilai ND.1.2 Modifikasi diet Biokimia
BUN = 4,12 mg/dL () 4,12 mg/dL laboraturium terkait zat gizi Memberikan diet Rendah Serat sesuai kebutuhan BUN
() khusus disebabkan gangguan pasien. Kalium
Kalium = 3,35 mmol/L ()
fungsi organ lain dikaitkan
Kalium RC. 1.3 Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya
dengan kurang terpenuhinya
= seperti perawat dan dokter
modifikasi diet ditandai dengan
3,35
ketidaknormalan kadar BUN
mmol/L ()
4,12 mg/dL () dan Kalium
3,35 mmol/L ()
3. Fisik Klinis Fisik Klinik
.
Lemas (+) KU/hari
KU = sadar baik TD/ hari
Nafas = spontan Nadi/hari
TD = 116/77 mmHg Suhu/hari
Suhu = 36C RR/hari
Nadi = 90 x/memit
RR = 18 x/menit
B. Hasil Skrining
Tabel 3. Kesimpulan
Penilaian
Indikator Keterangan
Ya Tidak
Gizi Baik √ Gizi Baik
d. Dietary History
Ibu pasien mengatakan, pasien memiliki pola makan lebih dari 3x
sehari, sangat menyukai kuning telur dan buah pepaya. Sehari-hari aktivitas
pasien adalah bermain. Pada malam harinya ketika setiap kali makan dan
minum susu pasien selalu muntah, dan hanya bisa minum air putih. Pada saat
masuk rumah sakit pasien sama sekali tidak makan dan hanya minum air
putih saja. Pasien tidak memiliki riwayat alergi makanan.
e. Lain –lain
Riwayat Penyakit :
Riwayat penyakit Sekarang
Pasien masuk rumah sakit dengan diagnosis GEDS
Riwayat penyakit keluarga
Tidak ada riwayat penyakit keluarga yang berhubungan dengan
penyakit pasien.
Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat penyakit.
Riwayat penyakit alergi
Pasien tidak memiliki alergi atau pantangan makan pada jenis bahan
makanan.
Keluhan Utama
Ibu pasien mengatakan anaknya diare sejak kemarin ± 5x cair dan
berwarna hijau, hari ini diare 1x cairan hijau ampas sedikit.
Identifikasi Monitoring
Assesment Diagnosis Gizi (PES) Intervensi
Masalah Evaluasi
1. Antropometri Status gizi - Tujuan Diet : Status Gizi
BB = 13 kg Baik 1. Memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi Data
TB = 91 cm yang sedikit mungkin meninggalkan sisa antropometri
BBI = (Usia x 2) + 8 sehingga dapat membatasi volume feses, dan BB awal –
= (3x 2) + 8 tidak merangsang saluran cerna. BB akhir
= 14 kg 2. Mempertahankan status gizi normal
Indeks Massa Tubuh = Normal
Syarat/Prinsip Diet :
1. Energi cukup sesuai umur, gender, aktivitas dan
kebutuhan yaitu 1848 kkal.
2. Protein cukup yaitu 10 - 15% dari kebutuhan
energi total.
3. Lemak sedang, yaitu 10 - 25% dari kebutuhan
energi total.
4. Karbohidrat cukup yaitu sisa dari kebutuhan
energi total.
5. Meghindari makanan berserat tinggi dan sedang
sehingga asupan serat maksimal 8 g/hari.
Pembatasan ini disesuaikan dengan toleransi
perorangan.
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging
berserat kasar sesuai dengan toleransi
perorangan.
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak,
terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu
tajam.
8. Makanan dimasak hingga lunak dan
dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan
dingin.
9. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan
normal.
10. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil.
11. Pemberian makanan harus memperhatikan 3J
(Jumlah, jenis, dan jadwal).
12. Cairan cukup
Kebutuhan Energi dan Zat Gizi
BBI = (Usia x 2) + 8
= (3x 2) + 8
= 14 kg
Kebutuhan Energi = 1000 + (100 x usia)
Kebutuhan Energi = 1000 + (100 x 3)
= 1000 + 300
= 1300 kal/hari
Protein = 15% x 1300 : 4 = 49 gr
Lemak = 25% x 1300 : 9 = 36 gr
Karbohidrat = 60% x 1300 : 4 = 195 gr
Tujuan Edukasi :
1. Memperbaiki pola makan pasien
2. Mempertahankan status gizi pasien tetap
normal.
3. Memberikan pengetahuan tentang makanan
yang dianjurkan dan tidak dianjurkan.
Sasaran : Pasien dan keluarga pasien
Waktu : 15 - 30 menit
Tempat : Intan 7
Metode : Wawancara
Materi :
1. Diet yang diberikan yakni Rendah Serat (RS)
2. Bahan makanan yang diperbolehkan dan tidak
diperbolehkan/ dibatasi.
2. Biokimia BD.1.10.1 NC.2.1 Perubahan ND.1.2 Modifikasi diet Biokimia
Hemoglobin = 10,7 g/dL () Hemoglobin kemampuan mengabsorpsi, Memberikan diet Rendah Serat sesuai kebutuhan Hemoglobin
= 10,7 g/dL memetabolisme zat gizi dan pasien.
() zat bioaktif) berkaitan RC. 1.3 Kolaborasi dengan tenaga medis lainnya
dengan ketidaknormalan seperti perawat dan dokter.
enzim-enzim pencernaan
pada feces disebabkan oleh
penyakit GEDS ditandai
dengan penurunan
Hemoglobin = 10,7 g/dL.
3. Fisik Klinis Fisik Klinik
Lemas (+) KU/hari
KU = sadar baik TD/ hari
Nafas = spontan Nadi/hari
Mata = cowong Suhu/hari
TD = - RR/hari
Suhu = 36C
Nadi = 110 x/memit
RR = 20 x/menit
4. Riwayat Nutrisi NI-2.1 ND-1.2 Dietary
a. Riwayat gizi sekarang Kekurangan intake Modifikasi diet NT Rendah Serat (RS) History
Hasil recall 24 jam asupan pasien makanan dan minuman E. 1.1 Asupan
E = 294,4 kkal oral berkaitan dengm Edukasi gizi bertujuan agar pasien mau Makanan
P = 10,7 gram penurunan nafsu makan mengkonsumsi makanan sesuai diet Rumah Sakit.
L = 8,1 gram selama sakit ditandai dengan E.1.3
KH = 42,9 gram pasien tidak mengkonsumsi Informasi dasar tentang diet Rendah Serat (RS)
b. Riwayat Dahulu makanan rumah sakit dan bahan makanan apa saja yang diperbolehkan dan
Ibu pasien mengatakan, pasien hanya minum air putih. dibatasi, jumlah/ porsi makan, Jenis, dan Jadwal.
memiliki pola makan lebih dari 3x NI-1.4
sehari, sangat menyukai kuning Kekurangan Intake Energi
telur dan buah pepaya. Sehari-hari disebabkan kekurangan
aktivitas pasien adalah bermain. asupan makanan atau zat
Pada malam harinya ketika setiap gizi ditandai dengan hasil
kali makan dan minum susu pasien recall 24 jam asupan Energi
selalu muntah, dan hanya bisa 294,4 kkal atau 22% yang
minum air putih. Pada saat masuk termasuk kategori defisit
rumah sakit pasien sama sekali berat.
tidak makan dan hanya minum air NI-5.7.1
putih saja. Kekurangan Intake Protein
berkaitan dengan riwayat
asupan protein yang kurang
dari kebutuhan ditandai
dengan hasil recall 1x24 jam
asupan protein hanya 10,7
gram atau 41% yang
termasuk kategori defisit
berat.
NI-5.6.3
Kekurangan intake lemak
berkaitan dengan riwayat
asupan lemak yang kurang
dari kebutuhan ditandai
dengan hasil recall 1x24 jam
asupan lemak hanya
31,7 gram atau 67% yang
termasuk kategori defisit
berat.
NI-5.8.1
Kekurangan Intake
karbohidrat berkaitan
dengan riwayat asupan
karbohidrat yang kurang dari
kebutuhan ditandai dengan
hasil recall 1x24 jam asupan
KH hanya 42,9 gram atau
28% yang termasuk kategori
defisit berat.
5. Riwayat Penyakakit Dahulu
Pasien tidak memiliki riwayat
penyakit.