Disusun Oleh :
Dian Firdaus Al Izzati (G42120044)
Febry Pratiwi Asril (G42120322)
A. Latar Belakang
Penyakit degeneratif adalah penyakit yang sulit untuk diperbaiki yang
ditandai dengan degenerasi organ tubuh yang dipengaruhi gaya hidup. Gaya hidup
sehat menggambarkan pola perilaku yang berkaitan dengan upaya atau kegiatan
seseorang u€ntuk mempertahankan dan meningkatkan kesehatannya. Prevalensi
penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner (PJK), diabetes mellitus
(DM) dan hipertensi (tekanan darah tinggi) di Indonesia cukup tinggi dan ini
menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Gaya hidup menjadi salah satu faktor resiko terjadinya penyakit degeneratif.
Gaya hidup dapat dipengaruhi oleh beragam peubah bebas yang terjadi didalam
individu atau keluarga. Gaya hidup sekarang yang kurang dalam aktivitas fisik
yang disebabkan oleh berbagai teknologi yang semakin maju sehingga membuat
orang-orang kurang dalam melakukan aktivitas fisik. Padahal aktivitas fisik sangat
baik untuk kesehatan dan dapat mencegah berbagai penyakit. Orang yang
melakukan aktivitas fisik cukup cenderung memiliki berat badan yang ideal,
sedangkan orang yang kurang melakukan aktivitas fisik cenderung memiliki berat
badan obesitas atau IMT yang tinggi dimana obesitas merupakan faktor yang
dapat menimbulkan berbagai penyakit degeneratif.
Selain itu, kebiasaan makan juga dapat mempengaruhi resiko terjadinya
penyakit degeneratif. Kebiasaan makan yang tidak baik seperti suka
mengkonsumsi makanan berlemak dan kurang serat seperti buah dan sayur juga
dapat memicu terjadinya penyakit degeneratif. Oleh karena itu, pengaturan diet
atau penatalaksanaan nutrisi pada penyakit degeneratif sangat diperlukan untuk
mengurangi resiko terjangkit penyakit degeneratif dan menjamin pola hidup sehat.
1
2
B. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan penyuluhan tentang gizi pada penyakit degeneratif (PJK,
DM dan Hipertensi), diharapkan sasaran mampu mengerti dan memahami
tentang penyakit degeneratif (PJK, DM dan Hipertensi) dan penatalaksanaan
dietnya.
b. Tujuan Intruksional Khusus
1. Sasaran dapat memahami tentang pengertian penyakit degeneratif (PJK,
DM dan Hipertensi)
2. Sasaran dapat memahami tentang penyebab penyakit degeneratif (PJK,
DM dan Hipertensi)
3. Sasaran dapat memahami tentang gejala penyakit degeneratif (PJK, DM
dan Hipertensi)
4. Sasaran dapat memahami penatalaksanaan diet pada penyakit degeneratif
(PJK, DM dan Hipertensi)
C. Pokok Bahasan
Penatalaksanaan diet pada penyakit degeneratif (PJK, DM dan Hipertensi)
D. Materi
1. Penyakit PJK
a. Pengertian Penyakit PJK
Penyakit jantung adalah penyakit yang mengganggu sistem
pembuluh darah atau lebih tepatnya menyerang jantung dan urat-urat
darah. Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana
jantung secara perlahan akan kehilangan kemampuannya untuk
melakukan fungsinya secara normal. Penyakit jantung dapat berupa infark
miokard akut (IMA), gagal jantung kongestif (congestive heart failure),
aterosklerosis, penyakit jantung rematik, penyakit jantung koroner
(coronary heart disease) dan penyakit jantung hipertensi. Penyakit
jantung koroner (coronary heart disease) adalah penyempitan pembuluh
3
2. Penyakit DM
a. Pengertian Penyakit DM
Diabetes Mellitus (DM) merupakan suatu kumpulan gejala yang
timbul pada seseorang yang disebabkan oleh karena adanya peningkatan
kadar glukosa darah akibat kekurangan insulin baik absolut maupun
relatif. DM sebagai suatu penyakit dimana terdapat kadar glukosa (gula
sederhana) yang tinggi di dalam darah, oleh karena tubuh tidak dapat
melepaskan atau menggunakan insulin secara cukup. Insulin adalah suatu
hormon yang dilepaskan oleh pankreas dan bertanggungjawab dalam
mempertahankan kadar gula darah yang normal serta berperan dalam
memasukkan gula darah ke dalam sel sehingga bisa menghasilkan energi
atau disimpan sebagai cadangan energi. Menurut kriteria diagnostik
PERKENI (Perkumpulan Endokrinologi Indonesia) 2006, seseorang
dikatakan menderita DM jika memiliki:
[Gula darah puasa] > 126 mg/dL
[Gula darah sewaktu] > 200 mg/dL
Klasifikasi DM berdasarkan kemampuan pankreas menghasilkan
hormon insulin adalah sebagai berikut:
DM Tipe I
7
3. Penyakit Hipertensi
a. Pengertian Penyakit Hipertensi
Hipertensi atau dikenal dengan darah tinggi merupakan gangguan
pada pembuluh darah yang mengakibatkan suplai oksigen dan nutrisi yang
dibawa oleh darah terhambat sampai ke jaringan tubuh yang
membutuhkan. Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (the
silent killer), karena termasuk penyakit yang mematikan tanpa disertai
dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya.
Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan darah meningkat
melebihi batas normal. Batas tekanan darah normal bervariasi sesuai
dengan usia. Klasifikasi hipertensi menurut JNC (Joint Committe on
Prevention, Detection, Evaluation and Treatment of High Blood Pressure)
adalah sebagai berikut:
Normal : < 120 / < 80 mmHg
Pra-hipertensi : 120-139 / 80-89 mmHg
Hipertensi tahap 1 : 140-159 / 90-99 mmHg
Hipertensi tahap 2 : ≥ 160 / ≥ 100 mmHg
b. Penyebab Penyakit Hipertensi
11
E. Metode
14
F. Proses
1. Persiapan
Persiapan dilakukan sebelum acara penyuluhan dimulai, persiapan
dilakukan dimulai dari persiapan tempat atau ruangan pelaksanaan, persiapan
penyuluhan seperti mempersiapkan media diklat dan persiapan pelaksanaan.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan gizi pada penyakit degeneratif (PJK, DM dan
hipertensi) yang semula ditempatkan di ruang admisi (Gedung PMC Lantai 2)
RS PHC Surabaya dialihkan ke Poli Jantung dan Endokrinologi karena lebih
efektif. Rincian pelaksanaan penyuluhan gizi adalah sebagai berikut:
Tahap
Kegiatan Penyuluh Kegiatan Peserta Waktu
Kegiatan
Pendahuluan Memberi salam, Memperhatikan 5 menit
memperkenalkan diri, dan dan membalas
membuka penyuluhan. salam
Kegiatan inti Menyampaikan materi Memperhatikan 20
tentang gizi pada penyakit menit
degeneratif (PJK, DM dan
hipertensi)
Diskusi Memberikan kesempatan Peserta mengajukan 15
pada peserta untuk pertanyaan menit
bertanya jika terdapat hal-
hal yang belum jelas serta
pemateri menjawab
pertanyaan peserta
Penutup Menyimpulkan hasil Peserta 5 menit
penyuluhan memperhatikan dan
Memberi salam dan menjawab salam
meminta maaf bila ada
kesalahan
Mengucapkan terima
kasih atas perhatian
dan mengucapkan
salam penutup
15
H. Biaya
Biaya yang digunakan dalam penyuluhan ini adalah biaya mandiri yang
digunakan untuk menggandakan leaflet dan pembelian doorprize
I. Evaluasi Penyuluhan
1. Evaluasi struktur
Maksud dari evaluasi struktur disini adalah kelengkapan yang ada pada saat
penyuluhan dilakukan. Pada penyuluhan ini yang termasuk evaluasi struktur
adalah :
a. Responden
Responden dalam penyuluhan ini adalah pasien yang melakukan rawat jalan
di Poli Jantung dan Endokrinologi RS PHC Surabaya. Respon peserta
terhadap penyuluhan yang diberikan cukup baik dan peserta kurang berperan
aktif terhadap jalannya acara penyuluhan.
b. Tempat
Penyuluhan dilakukan di ruang Poli Jantung dan Endokrinologi RS PHC
Surabaya. Tempat sudah disediakan dan difasilitasi.
c. Kelengkapan Alat Bantu Penyuluhan
Kelengkapan alat bantu sudah tersedia dan dalam kondisi yang baik antara
lain leaflet, speaker, laptop dan LCD proyektor.
2. Evaluasi Proses
a. Persiapan
16
J. Referensi
Almatsier, Sunita. 2010. Penuntun Diet Edisi Baru. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
RS PHC. 2015. Leaflet Penyakit Jantung Koroner. Surabaya: PT. Pelindo Husada
Citra.
RS PHC. 2015. Materi Edukasi Diabetes Mellitus. Surabaya: PT. Pelindo Husada
Citra.
RS PHC. 2015. Materi Edukasi Hipertensi. Surabaya: PT. Pelindo Husada Citra.
Lampiran 1. Poster
18
Lampiran 2. Leaflet
19
Lampiran 3. Dokumentasi
20
21
22
Saya mengalami susah tidur saat malam hari. Mengapa itu bias terjadi ?
bagaimana cara mengatasinya ??
Jawaban :
2. Pertanyaan ke II
Saya merasa pusing saat lapar, mengapa hal itu bisa terjadi ?
Jabawan :
1. Tidak adanya energy yang di kirim ke otak sehingga menyebabkan rasa
pusing. Otak memerlukan asupan energy agar bias bekerja optimal. Saat
otak mengalami kekurangan energy, makan akan timbul puisng akibat
kadar glukosa juga turun
2. Detak jantung menjadi cepat. Saat perut kelaparan, detak jantung
meningkat cepat. Akibatnya proses pengiriman darah juga tidak normal,
ini termasuk penyebab terjadinya pusing.