Perbedaan Kadar Gula Darah dan Konsentrasi Pada Remaja yang
Memiliki Kebiasaan Sarapan dan Tidak Sarapan di
Politeknik Negeri Jember
Faridah Nisrina Program Studi Gizi Klinik Jurusan Kesehatan
ABSTRAK
Sarapan menyumbangkan 15-30 % pemenuhan kalori dari kebutuhan sehari dan
merupakan sumber energi dan nutrisi setelah semalaman tubuh berpuasa. Sarapan merupakan pemasok energi awal untuk menghasilkan sumber glukosa bagi otak. Otak perlu mendapatkan pasokan glukosa dari darah secara teratur dan merata pada saat kita belajar dan berkonsentrasi. Rendahnya kadar glukosa dalam otak dapat mengakibatkan melemahnya daya konsentrasi, energi mental, dan kesiagaan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan kadar gula darah dan konsentrasi pada remaja yang memiliki kebiasaan sarapan dan tidak sarapan di Politeknik Negeri Jember. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 21 November- 9 Desember 2016. Penelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan rancangan cross sectional. Populasi penelitian yaitu 829 mahasiswa dengan subjek penelitian 146 mahasiswa dari 7 program studi yaitu Keteknikan Pertanian dan Teknologi Industri Pangan (Jurusan Teknologi Pertanian), Prodi Bahasa Inggris (Jurusan Bahasa, Komunikasi dan Pariwisata, Prodi Manajemen Agribisnis dan Prodi Argoindustri (Jurusan Manajemen Agroindustri), serta Prodi Produksi Ternak dan Manajemen Bisnis Unggas (Jurusan Peternakan) semester tiga dan lima. Pengambilan data menggunakan kuesioner sarapan dan tidak sarapan untuk mengetahui jenis sarapan yang dikonsumsi dan gejala yang dirasakan apabila tidak sarapan dan lembar test grid concentrasi untuk mengukur tingkat konsentrasi subjek. Berdasarkan analisis statistik menggunakan uji beda Mann-Whitney menunjukan terdapat perbedaan kadar gula darah kelompok sarapan dan tidak sarapan dengan nilai p = 0,003. Pada uji beda konsentrasi kelompok sarapan dan tidak sarapan diperoeh nilai p = 0,009 yang menunjukan adanya perbedaan.
Kata Kunci : Sarapan, Remaja, Kadar Gula Darah, Konsentrasi