Gambaran Umum
Jantung merupakan organ yang sangat penting bagi manusia karena jantung
diperlukan untuk memompa darah ke seluruh tubuh sehingga tubuh mendapatkan
oksigen dan sari makanan yang diperlukan untuk metabolisme tubuh.
Penyakit Jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, di mana jantung secara
berangsur kehilangan kemampuannya untuk melakukan fungsi secara normal.
Berikut beberapa faktor risiko penyakit jantung :
1. Memasuki usia 45 tahun bagi pria. Sangat penting bagi kaum pria untuk menyadari
kerentanan mereka dan mengambil tindakan positif untuk mencegah datangnya
penyakit jantung.
2. Bagi wanita, memasuki usia 55 tahun atau mengalami menopause dini (akibat
operasi). Wanita mulai menyusul pria dalam hal risiko penyakit jantung setelah
mengalami menopause.
3. Riwayat penyakit jantung dalam keluarga. Riwayat serangan jantung di dalam
keluarga sering merupakan akibat dari profil kolesterol yang tidak normal.
4. Diabetes. Kebanyakan meninggalnya penderita diabetes bukanlah sebab
meningkatnya level gula darah, tetapi kondisi komplikasi jantung mereka.
5. Merokok. Risiko penyakit jantung akibat merokok setara dengan 100 pon kelebihan
berat badan, akibat mungkin menyamakan keduanya.
6. Tekanan darah tinggi (hipertensi).
7. Kegemukan (obesitas). Obesitas tengah (perut buncit) adalah bentuk dari kegemukan.
Walaupun semua orang gemuk cenderung memiliki risiko penyakit jantung, orang
dengan obesitas tengah beresiko lebih besar.
8. Gaya hidup buruk. Gaya hidup yang buruk merupakan salah satu penyebab penyakit
jantung dan menggantinya dengan keadaan fisik merupakan salah satu langkah paling
radikal yang dapat diambil.
9. Stress. Banyak penelitian yang menunjukkan bahwa ketika menghadapi situasi yang
tegang, arithmia jantung yang membahayakan jiwa dapat terjadi.
B. Syarat Diet
Syarat-syarat Diet Penyakit Jantung adalah sebagai berikut :
1. Energi cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal.
Sedangkan untuk penderita yang terlalu gemuk diberikan Kalori Rendah dan
meningkatkan aktivitas fisik. Penurunan BB biasanya menghasilkan penurunan
kadar trigliserida darah yang cepat.
2. Protein cukup, yaitu 0,8 gr/kgBB/hari atau 10-15% dari kebutuhan energy total.
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energi total. 10% berasal dari lemak
jenuh dan 10-15% lemak tidak jenuh. Jika disertai dengan dislipidemia,
pengaturan lemak sebagai berikut :
a. Lemak jenuh < 10 % Diet Dislipidemia Tahap I
b. Lemak jenuh < 7 % Diet Dislipidemia Tahap II
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia.
a. Kolesterol < 300 mg Diet Dislipidemia Tahap I
b. Kolesterol <2300 mg Diet Dislipidemia Tahap II
5. Garam 5 gr/hari. Jika disertai hipertensi atau oedema garam rendah 2-3 gr/hari.
6. Vitamin dan mineral cukup. Hindari penggunaan suplemen kalium, kalsium dan
magnesium jika tidak dibutuhkan.
7. Serat cukup untuk menghindari konstipasi, diutamakan serat yang larut air.
8. Makanan mudah cerna, tidak merangsang dan tidak menimbulkan gas.
9. Cairan cukup, ± 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan.
10. Bentuk makanan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam porsi
kecil tapi sering.
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan berupa makanan enteral, parenteral atau suplemen gizi
Diet Jantung II
Diet Jantung II diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet diberikan
sebagai perpindahan dari Diet Jantung I, atau setelah fase akut dapat diatasi. Jika
disertai hipertensi dan/atau oedema, diberikan sebagai Diet Jantung II Rendah
Garam. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan thiamin.
Diet Jantung IV
Diet jantung IV diberikan dalam bentuk Makanan Biasa. Diet diberikan sebagai
perpindahan dari Diet Jantung III, atau kepada pasien jantung dengan keadaan
ringan. Jika disertai hipertensi dan/atau oedema, diberikan sebagi Diet Jantung III
Rendah Garam. Diet ini cukup energi dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
- Daging sapi gemuk, daging kambing dan daging babi yang berlemak, jeroan, otak, sosis,
daging giling, kulit unggas, bebek, bacon, sardin, merah telur
- Whole milk, susu kental manis, cream, yogurt dari susu penuh, keju, es krim,
- Mentega, margarin, pie, croissant, pastries, biskuit dan kreker berlemak
- Goreng-gorengan
- Sayuran dimasak dengan mentega, margarin, keju, kelapa, santan, minyak kelapa,
menggunakan saos berlemak
Pada umumnya SFA cenderung meningkatkan kolesterol LDL dan menurunkan HDL.
Yang termasuk lemak jenuh yang tidak dianjurkan pada diet Dislipidemia : lemak hewan,
susu penuh, minyak kelapa
Asam lemak tidak jenuh ganda (Poli Unsaturated Fatty Acid = PUFA)
Ada dua kelompok utama lemak tak jenuh ganda yang biasa disebut asam lemak omega-6
dan omega-3
Omega-6
Omega-3
Beberapa data epidemiologis menunjukkan bahwa konsumsi jenis ikan apa pun yang
mengandung asam lemak omega-3, berhubungan dengan penurunan resiko penyakit
jantung koroner. Asam lemak omega-3 pada ikan dan minyak ikan adalah eicosapentaenoic
acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA).
Asam lemak tidak jenuh tunggal (Mono Unsaturated Fatty Acid = MUFA)
Penelitian yang lbih baru menunjukkan bila untuk menggantikan SFA, MUFA juga
menurunkan kadar serum kolesterol, terutama kolesterol LDL, sedangkan kolesterol HDL
dan trigliserida tetap tidak berubah. MUFA terdapat terutama dalam bentuk asam oleat.
Asam oleat terdapat pada kacang tanah, minyak zaitun dan minyak canola,alpukat, minyak
kacang.
Kolesterol makanan
Asupan kolesterol mempunyai hubungan positi terhadap resiko penyakit jantung koroner.
Bahsn makanan yang tinggi kolesterol : kuning telur, jeroan, lemak daging, otak, susu full
cream,dll.
Tujuan Diet :
A. Gambaran Umum
Acute Myocardiac Infarction adalah nekrosis otot jantung karena mengalami
ketidakcukupan suplai darah akibat kekurangan oksigen.
Infark Miokardium dapat timbul setiap saat, namun yang sering terjadi pada saat
baru bangun tidur. Keluhan nyeri yang dibarengi kelemahan tubuh, berkeringat,
mual, muntah, pusing dan kecemasan.
Pada lansia, gejala yang sering ditemui adalah kehabisan nafas yang berlanjut
oedema paru, tiba-tiba tidak sadar, kebingungan, merasa lelah, adanya arhytmia.
B. Tujuan Diet
1. Menurunkan kerja jantung, hindari distensi karena porsi makan besar
2. Cegah arhytmia dengan menyajikan makanan sesuai dengan suhu tubuh
3. Hindari konstipasi dan flatulence
4. Hindari stimulan jantung berlebihan karena kafein
5. Membantu menurunkan lipida darah
6. Mengurangi energi untuk mengunyah
7. Menurunkan kelebihan Berat Badan untuk menurunkan stress jantung
D. Profile
LDL, HDL, Kolesterol total, ECG, Trigliserida, Na, K
A. Gambaran Umum
CHF adalah penyakit jantung bawaan. Menyebabkan penurunan efisiensi
pompa jantung ke atrium dan ventrikel, penurunan sirkulasi darah ke jaringan
tubuh, nyeri abdomen dan ascites.
B. Tujuan Diet
1. Koreksi oedema
2. Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
atau mengurangi kerja jantung
3. Menghindari distensi
4. Mencegah anorexia, nausea, vomiting dan sepsis
5. Koreksi defisiensi zat gizi
6. Capai berat badan ideal (bila pasien gemuk atau malnutrisi)
D. Profile
LDL, HDL, Glukosa, Kolesterol Total
Keterangan :
Ko+ Tinggi kolesterol
Pr++ Tinggi purin
Keterangan :
Ko+ Tinggi kolesterol
Pr++ Tinggi purin
MINYAK/LEMAK
Bahan makanan hampir seluruhnya terdiri dari lemak. Menurut kandungan asam lemaknya,
minyak dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu lemak tidak jenuh dan lemak jenuh.
Satu satuan penukar mengandung 5 gr lemak dan 50 kalori
1. Lemak Tidak Jenuh
Keterangan :
K+ Tinggi kalium