Anda di halaman 1dari 40

Diet pada klien dengan

gangguan
SALURAN
penCERNAan
Yang mana makanan Anda ?
PENCERNAAN

Pencernaan merupakan organ tubuh


yang sangat penting dan harus dijaga
kesehatannya, karena setiap hari
makanan dan minuman diolah dalam
organ pencernaan lalu disalurkan ke
seluruh tubuh untuk menjadi
makanan bagi organ tubuh lainnya.
Sistem pencernaan manusia dimulai
dari mulut, kerongkongan, lambung,
usus halus, usus besar sampai ke anus.
Gangguan Pada Pencernaan
Gastritis : asam lambung yang tinggi
Diare : iritasi pada selaput dinding usus
besar atau kolon karena kuman / bakteri
Konstipasi / sembelit / susah bab
karena kurang serat makanan
Wasir / Ambeyen
Maag ; rasa perih pada dinding lambung,
mual, muntah, dan perut kembung
Kanker usus
SALURAN
CERNA ATAS
DISFAGIA
Cukup energi dan zat gizi lain
Mudah cerna, porsi kecil tapi sering
Cukup cairan
Bentuk makanan tergantung kemampuan menelan
makanan cair penuh atau cairan kental, makanan
saring, makanan lunak
Makanan cair tidak diberikan tersedak/aspirasi
Per oral atau melalui pipa atau selang
Hematemesis melena
Tidak merangsang saluran cerna
Tidak meninggalkan sisa
Pada fase akut puasa makanan cair jernih
SALURAN
CERNA BAWAH
DEMAM TYPHOID
Energi diberikan adequat
Protein tinggi, 1,5 – 2 gr/kg BB/hari
Lemak cukup, 20 – 25 % total energi
Karbohidrat cukup 45 – 60 % total energi
Rendah serat (8 gram/hari)
Mudah cerna, porsi kecil tapi sering
Cairan diberikan tinggi
Tidak mengandung bumbu yang merangsang
Vitamin dan mineral cukup
GASTRITIS AKUT
Puasa 24-48 jam tergantung perdarahan dan
nyeri lambung
Diet Lambung (DL I s/d IV)
Rendah Lemak < 20% total energi
Bentuk makanan bertahap tergantung mual dan
nyeri lambung
Porsi kecil tapi sering
Hindari makanan dan bumbu yang merangsang
Gastritis kronis
Diet Lambung (DL I s/d IV)
Cukup energi dan protein
Rendah lemak : 30-50 gr per hari
Porsi kecil tapi sering
Bentuk makanan diberikan secara bertahap lunak,
mudah cerna dan rendah serat
Hindari makanan yang merangsang
Gastroenteritis
Puasa 12-24 jam bila keadaan akut
Cukup energi
KH 60% total energi
Lemak 20-35% total energi
Protein 10-20% total energi
Bayi ASI, susu diencerkan, low/free lactose,
bubur tepung, lunak, rendah serat
Dewasa lunak, mudah cerna, rendah serat,
bentuk makanan tergantung kondisi
Ulcus pepticum
Energi ~ kebutuhan
Protein 1,5 gr/kgBB/hari
Lemak cukup
Karbohidrat cukup
Fe diberikan tinggi ada perdarahan
Porsi kecil tapi sering
Perhatikan pemberian serat
Mudah cerna
Hindari makanan bergas
Makanan yang baik diberikan : susu, telur
Makanan yang dihindari : daging, ikan, ayam
Konstipasi (obstipasi)
Konstipasi Atonik
Makanan adequat
Tinggi serat (800 gr sayuran dan buah per hari)
Cukup cairan (8-10 gelas/hari)
Vitamin B tinggi terutama B 12
Lemak sesuai keadaan penderita
Konstipasi (obstipasi)
Konstipasi Spastik
Makanan tidak merangsang
Rendah serat
Bentuk cair/lunak
Lemak cukup
Vitamin dapat ditambah sesuai keadaan penderita
Konstipasi (obstipasi)
Konstipasi Obstruksi
Bila obstruksi berat : makanan cair rendah sisa atau
makanan parenteral
diare
Cegah dehidrasi, ketidakseimbangan elektrolit,
anemia, penurunan BB, hipoglikemi berikan cairan
dan elektrolit intravena
Cegah/hindari temperatur ekstrim
Koreksi intoleransi KH, protein
Energi dan protein adequat
Cukup vitamin, mineral dan cairan
Tinggi kalium cegah hypokalemia
Porsi kecil tapi sering
diverticulosis
Tingkatkan konsumsi cairan
Rendah sisa
Tidak merangsang
haemorrhoid
Makanan adequat
Protein 10 – 15 % total energi
Lemak 20 – 25 % total energi
Karbohidrat cukup
Vitamin dan mineral tinggi terutama vitamin B
Minum 8-10 gelas / hari
Serat tinggi minimal 30 gram/hari
diet pada klien dengan penyakit saluran
pencernaan

TUJUAN
Memberikan makanan adequat, tidak merangsang,
dapat mengurangi pengeluaran cairan lambung dan
menetralkan kelebihan asam lambung
SYARAT-SYARAT DIET
Mudah cerna, porsi kecil tapi sering
Diberikan protein cukup
Tidak merangsang
Makanan diberikan secara berangsung harus
memenuhi kebutuhan gizi normal
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET LAMBUNG I
Diberikan bagi Ulcus Pepticum akut, Ulcus Pepticum
dengan perdarahan, oesophagus dan gastritis akut
serta typhus abdominalis berat
Berupa susu dan bubur susu
Kurang kalori, besi, thiamin dan vitamin C
diberikan hanya 2 hari
Makanan diberikan dalam porsi kecil tiap 3 jam
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET LAMBUNG II
Perpindahan DL I setelah fase akut teratasi, typhus
abdominalis dengan suhu tinggi dan sesudah operasi
saluran pencernaan tertentu
Diberikan berbentuk saring/cincang tiap 3 jam
Hanya diberikan beberapa hari saja
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET LAMBUNG III
Perpindahan DL II, Ulcus Pepticum ringan, typhus
abdominalis yang suhu tubuhnya normal
Makanan berbentuk lunak
Diberikan 6x sehari dalam porsi kecil
Cukup kalori, protein, mineral, vitamin C dan kurang
thiamin
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET LAMBUNG IV
Perpindahan DL III, Ulcus Pepticum ringan, gastrits
ringan, oesophagus ringan serta typhus abdominalis
yang hampir sembuh
Makanan berbentuk lunak / biasa
Cukup kalori dan semua zat-zat gizi
Diet rendah sisa
TUJUAN
Memberikan makanan secukupnya yang sedikit
mungkin merangsang alat pencerna dan sedikit
mungkin meninggalkan sisa
Diet rendah sisa
SYARAT-SYARAT DIET
Hindari makanan tinggi serat
Hindari makanan terlalu panas dan terlalu dingin
Hindari makanan tinggi lemak, terlalu manis, terlalu
asam dan terlalu berbumbu
Masak makanan hingga lunak
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET RENDAH SISA I
Bentuk makanan saring
Tidak diperbolehkan makanan banyak serat dan
bumbu
Lemak dan gula diberikan dalam jumlah terbatas
Diberikan beberapa hari saja rendah kalori,
protein, kalsium, besi, thiamin dan vitamin C
MACAM DIET DAN
INDIKASI PEMBERIAN
DIET RENDAH SISA II
Perpindahan Diet Rendah Sisa I, diare kronis
Bentuk makanan cincang/lunak
Makanan mengandung serat, lemak dan gula
diberikan dalam jumlah terbatas
Tidak diperbolehkan bumbu yang merangsang
Makanan ini cukup kalori dan semua zat-zat gizi
Diet tinggi serat
TUJUAN
Merangsang peristaltik usus defekasi normal
kembali
Diet tinggi serat
SYARAT-SYARAT DIET
Cukup kalori dan protein
Tinggi vitamin memelihara kekuatan otot
saluran pencernaan
Banyak cairan (2-2,5 liter) memperlancar
defekasi
Minum sebelum makan merangsang peristaltik
Tinggi serat merangsang peristaltik usus
Diet tinggi serat
MACAM DAN INDIKASI PEMBERIAN
Diberikan : penderita obstipasi dan penyakit
divertikular
CATATAN TAMBAHAN
BEBERAPA MAKANAN YANG DAPAT
MENINGKATKAN DISTENSI LAMBUNG DAN
BERINTERAKSI LANGSUNG PADA SEL LAMBUNG
YANG AKAN MENYEBABKAN SEKRESI ASAM :
A. Makanan yang banyak mengandung gas contoh :
lemak, sayuran tertentu (sawi,kol,kembang
kol,genjer), buah-buahan tertentu (nangka, durian,
pisang ambon, nenas), makanan berserat tertentu
(kedondong, buah yang dikeringkan), minuman
bersoda)
B. Makanan yang merangsang pengeluaran asam
lambung, contoh : kopi, minuman beralkohol 5-20%,
anggur putih, sari buah citrus serta susu
C. Makanan yang sulit cerna yang dapat
memperlambat pengosongan lambung sehingga
menyebabkan peningkatkan peregangan di lambung
meningkatkan asam lambung, contoh : makanan
berlemak, kue tart dan keju
D. Makanan yang secara langsung merusak dinding
lambung, contoh : makanan yang mengandung cuka,
pedas, merica, bumbu yang merangsang
TERAPI AIR PUTIH
1 gelas sebelum tidur :
mencegah stroke dan serangan jantung
2 gelas setelah tidur :
membersihkan organ-organ internal
1 gelas sebelum makan :
membantu fungsi pencernaan dan ginjal
1 gelas sebelum mandi :
menurunkan tekanan darah
SERAT
SERAT TIDAK LARUT AIR
Jenisnya : lignin, selulosa, hemiselulosa
Terdapat pada : gandum, serealia, sayuran

SERAT LARUT AIR


Jenisnya : pectin, gum, guargum
Terdapat pada : jeruk, oat, kacang-kacangan, apel,
kesemek
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai