Anda di halaman 1dari 4

Nama : SILFIYAH

Nim : 202303101092
Matkul : Gizi dan Diet

RESUME
(DIIT PADA KLIEN DENGAN GANGGUAN FUNGSI HEPAR DAN EMPEDU)

A. HATI ( HEPAR)
Hati adalah organ lunak yang memiliki ukuran besar dan terletak di bagian
perut sebelah kanan. Organ hati memiliki bobot sekitar 1300 – 1400 gram dengan
warna cokelat agak kemerahan. Tekstur hati cukup kenyal dan terlindungi dengan
baik oleh tulang rusuk. Bentuk hati seperti segitiga dan sabit. Hati memiliki dua
bagian yang terdiri dari dua lobus, yakni lobus kanan dan lobus kiri. Ukuran lobus
kanan lebih besar daripada lobus kiri. Hati merupakan salah satu organ dalam
metabolisme zat gizi, misalnya : Karbohidrat, Protein, Lemak, Alkohol, Vitamin
dan Mineral. Fungsi lain dari hati adalah mengekskresikan zat-zat beracun yang
terbentuk dalam tubuh, tetapi tidak dapat diekskresikan melalui ginjal, karena
molekul yang ada di dalamnya terlalu besar atau tidak larut dalam air, seperti
bilirubin. Selain itu hati juga sangat penting dalam memproduksi protein-protein
khusus seperti albumin dan fibrinogen.
 Tujuan diet hepar :
 Meringankan beban fungsi hati
 Mempercepat pemulihan fungsi hati
 Mencegah katabolisme protein
 Mencegah penurunan BB meningkatkan BB bila kurang
 Mencegah koma hepatikum
 SYARAT DIET HATI
Energi tinggi 40-45kkal kg BB
- Protein bertahap sesuai perkembangan klinis
- Lemak cukup 20-25 dari kebutuhan energi total
- Bila mengalami steatorhe gunakan lemak dengan asam lemak rantai
sedang
- Vitamin dan mineral diberikan sesuai dengan tingkat defisiensi
- Bila perlu diberikan suplay vit B komplesk C dan K, mineral seng dan
zat besibila terjadi anemia

- Na diberikan rendah tergantung Tingkat edema dan acetis


- Bila pasien mendapat diuretic, garam N dapat diberikan leluasa
- Mudah cerna dan tidak merangsang
- Hindari bahan makanan yang mengandung gas
- Porsi makan diberikan sedikit tetapi sering

DIET YANG DIANJURKAN:

1. DIET HATI I
Diberikan bila pasien dalam keadaan akut atau bila prekoma sudah dapat
diatasi dan pasien sudah mulai mempunyai nafsu makan.Melihat keadaan
pasien, makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.

A. SYARAT DIET HATI I

 Keadaan akut, pre koma sdh dpt diatasi, sdh mulai


mempunyainasfu makan

 Bentuk makanan cincang/lunak

 Protein dibatasi 30 gr/hr

 Formula enteral dg asam amino rantai cabang (leucin,


isoleucin &valin)

 Bila ascites & diuresis blm sempurna cairan maksimal 1


liter/hr

 Jika oedema/ascites, diuresis belum baik diet Rendah


garam I (200-400 mg Na)

 Dukungan nutrisi parentral cairan glukosa/dextrosa

 Diet ini diberikan beberapa hari saja krn rendah energi,


protein,kalsium, zat besi & tiamin
B. Diet Hati II
 Nafsu makan pasien membaik
 Bentuk makanan lunak/biasa
 Protein 1 gr/kgBB/hr ( 50 – 70 gr/hr)
 Lemak sedang 20–25 % energi total (mudah cerna)
 Jika oedema/ascites, diuresis belum baik diet Rendah
garam I (200-400 mg Na
C. Diet Hati III
 Pasien hepatitis & serosis sudah membaik, nafsu makan
membaik, sudah dapat menerima protein & tidak
menunjukkan gejala serosis hati aktif
 Bentuk makanan lunak/biasa
 Tinggi karbohidrat & cukup zat gizi yang lain
 Jika oedema/ascites, diuresis belum baik diet Rendah
garam I (200-400 mg Na)

 Bahan Makanan yang Dibatasi


Sumber lemak (daging berlemak), santan kental, makanan
sumber gas (ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak, ketimun, durian &
nangka), kecap asin, garam, keju, margarin, sosis, corned beef

B. EMPEDU
Fungsi utama dari kandung empedu adalah untuk mengkonsentrasikan dan
menyimpan empedu yang diproduksi hati.Cairan empedu mengandung garam
empedu dan kolesterol. Empedu membantu pencernaan serta absorbsi lemak dan
vitamin larut lemak A, D, E, K, mineral, besi, dan kalsium. Penyakit kandung
empedu yang membutuhkan diet khusus adalah Kolelitiasis, dan Kolesistitis.
 Tujuan diet empedu :
Untuk mencapai dan mempertahankan status gizi optimal dan memberi
istirahatpada kandung empedu, dengan cara yaitu :
- Menurunkan Bb bila kegemukan (bertahap)
- Membatasi makanan yang menyebabkan kembung atau nyeri abndomen
- Mengatasi mal absorsi lemak
 SYARAT DIET EMPEDU
- Energi sesuai dengan kebutuhan. Bila kegemukan diberikan diet rendah
energi. Hindari penurunan BB terlalu cepat.
- Protein agak tinggi 1-1,25 gr / kg BB
- Serat tinggi dalam bentuk pektin yang dapat mengikat kelebihan asam
empedudalam saluran cerna.
- Pada keadaan akut, lemak tidak diperbolehkan sampai keadaan akutnya
mereda, sedangkan pada keadaan kronis dapat diberikan 20 – 25 %. Bila
ada steatorea (lemak dalam feses) dibatasi >25 gr/24 jam. Lemak dapat
diberikan dalam bentuk asam lemak rantai sedang (MCT) yang dapat
mengurangi lemakfeses dan mencegah hilangnya vitamin dan mineral.
- Bila perlu diberikan suplemen Vit. A, D, E, dan K.
- Hindari bahan makanan yang dapat menimbulkan rasa kembung dan
tidak nyaman.
I. DIET EMPEDU
1. Diet Rendah Lemak I
Diberikan pada pasien kolesistitis dan kolelitiasis dengan kolik akut.
Makanan yang diberikan berupa buah – buahan dan minuman manis.
Makanan ini rendah energi dan semua zat gizi kecuali Vitamin A dan C.
Dan sebaiknya diet ini diberikan 1-2 hari saja.
2. Diet Rendah Lemak II
Diberikan secara berangsur –angsur bila keadaan akut sudah dapat
diatasi dan perasaan mual sudah berkurang atau kepada pasien penyakit
saluran empedu kronis yang terlalu gemuk. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk cincang, lunak atau biasa. Makanan ini
rendah energi, kalsium dan tiamin
3. Diet Rendah Lemak III
Diberikan kepada pasien penyakit kandung empedu yang tidak
gemuk dan cukup mempunyai nafsu makan. Menurut keadaan pasien,
makanan diberikan dalam bentuk lunak atau biasa. Makanan ini cukup
energi dan zat gizi.
Bahan Makanan yang tidak dianjurkan:
Semua makanan dan daging yang mengandung lemak, gorengan, dan
makanan yang menimbulkan gas seperti ubi, kacang merah, kol, sawi, lobak,
ketimun, durian, dan nangka

Anda mungkin juga menyukai