Anda di halaman 1dari 19

PEMBERIAN

OBAT TOPIKAL
Kelompok B2
1. AZZAHRA NANDA (202303101048)
2. SILFIYAH (202303101092)
3. CITRA DEWI TRIANA (202303101098)
4. ERIS FATHUR (202303101096)
5. ISTIARININGSIH (202303101050)
6. DINDA MIFTAKHUR (202303101042)
7. NABILA SALSIA (202303101068)

2
1
Pengertian
Obat Topikal
Obat yang berlabel


“topikal”
artinya obat ini ditujukan
hanya untuk pemakaian luar.
Pemberian obat secara topikal
adalah memberikan obat
secara lokal pada area
mata,hidung, lubang
telinga,vagina dan rectum.
4
Tujuan
• Tujuan dari pemberian obat topikal
secara umum adalah untuk
memperoleh reaksi lokal dari obat
tertentu.
• Mempertahankan hidrasi permukaan
kulit
• Mengurangi iritasi kulit local
• Membuat anastesi local Atau
mengatasi infeksi atau iritasi
5
Keuntungan
dan kerugian
Pemberian obat Topikal

6
Obat jenis ini dapat mengakibatkan
reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam
sistim peredaran darah. Namun obat ini
dapat bermanfaat apabila digunakan
pada kulit atau membrane mukosa. Agens
topical di gunakan untuk mengobati
berbagai gangguan dalam area yang
terlokalisasi.

7
Keuntungan dan Kerugian
pemberian Obat Topikal
“Cairan
Keuntungan Kerugian
1. Mengeringkan luka basah Jika pengobatan tidak
2. Membersihkan diatur/tidak sesuai
permukaan luka dengan kubutuhan
dari mikroorganisme maka luka akan
menjadi terlalu kering
sehingga mulai terjadi
reepitelisasi
3. Mengurangi gejala gatal,
rasa terbakar, parestesi oleh
Bermacam-macam
dermatosis 8
Keuntungan dan Kerugian
pemberian Obat Topikal
“Salap”
Keuntungan Kerugian

1. Daya penetrasinya lebih 1. Tidak dapat digunakan pada


dalam daerah berambut
2. Lubrikasi, emolien, proteksi 2. Tidak dapat digunakan di
seluruh tubuh
3. Di kulit lengket karena lemak,
tapi mudah dipbersihkan
misalnya lanolin anhidros dan
petrolatum hidrofilik

9
Keuntungan dan Kerugian
pemberian Obat Topikal
“Bedak””
Keuntungan Kerugian

1. Mendinginkan 1. Penetrasi& daya lekat sedikit


sekali
2. Efek anti pruritus lemah
(dapat digunakan stearat untuk
astrigen (ex : kelamin)
meningkatkan daya lekat)
3. Antiinflamasi ringan
2. Tidak dianjurkan di luka basah
4. Mengurangi pergeseran karena dapat menimbulkan
kulit(daerah intertriginosa, iritasi, mengeras, krusta ,
dan kaki) granuloma
5. Proteksi mekanis,
antiseptik (ex :zinkosida)
6. Lubrikasi dan
mengeringkan (ex :
magnesium silikat)
10
Keuntungan dan Kerugian
pemberian Obat Topikal
“Krim””
Keuntungan Kerugian

1. Bisa digunakan di daerah 1. Penetrasinya lebih rendah

berambut daripada salap

2. Indikasi kosmetik
3. Penetrasi bisa diatur
4. Memberi rasa sejuk/enak
5. Mudah dibersihkan dari
kulit
6. Sebagai emolien

11
Keuntungan dan Kerugian pemberian
Obat Topikal “Bedak kocok (campuran air
dan bedak) ditambahkan gliserin untuk
pelekat 10-15%”

Keuntungan Kerugian

Bisa digunakan pada luka Tidak bisa digunakan pada


basah yang superficial daerah berambut

12
Keuntungan dan Kerugian pemberian
Obat Topikal
“Pasta (campuran bedak & vaselin)”

Keuntungan Kerugian

1. Mengeringkan luka dan 1. Tidak bisa di daerah berambut


sebagai protektif 2. Tidak bisa digunakan pada
2. Digunakan pada luka agak daerah genitalia eksterna dan
basah lipatanli patan badan

3. Tidak punya daya 3. Sulit dibersihkan


penetrasi mengurangi rasa 4. Tidak boleh digunakan untuk
gatal lokal lesi Produktif kurang menutup,
4. Dapat mengikat cairan lebih kering (dibandingkan
sekret lesi yang akut salep.)

5. Lebih melekat pada kulit


daya kerja lokal tinggi
.
13
Salep

Bentuk
sediaan obat melalui
kulit atau membran Bedak Losion

mukosa. Misalnya :
Bentuk
Salep,losion,Krim, sediaan
spray, tetes mata obat Topikal

Cairan

Krim

14
Cara Pemberian Obat

Rute pemberian obat secara topikal dilakukan dengan


mengoleskan obat ke kulit atau jaringan mukosa, sebagaimana
disebut dalam tinjauan ilmiah Using medication : Topical
medications.Umumnya, obat oles diresepkan untuk mengobati
masalah kulit yang tampak, seperti psoriasis, eksim, ruam,
atau kulit kering.

15
Proses Absorbsi Obat
Topikal

Absorbsi sediaan topikal secara umum berlangsung saat suatu


sediaan dioleskan kekulit dan melalui beberapa fase, yaitu:
1. Lag phase. Periode ini merupakan saat sediaan dioleskan dan
belum melewati stratum korneum, sehingga pada saat ini belum
ditemukan bahan aktif obat dalam pembuluh darah.
2. Rising phase. Fase ini dimulai saat sebagian sediaan menembus
stratum korneum, kemudian memasuki kapiler dermis, sehingga
dapat ditemukan dalam pembuluh darah.
3. Falling phase. Fase ini merupakan fase pelepasan bahan aktif
obat dari permukaan kulit dan dapat dibawa ke kapiler dermis.

16
Tindakan Keperawatan dalam
Pemberian Obat Topikal
Pada Kulit
Persiapan Alat dan Bahan:Obat pada tempatnya, Kain kasa, Kertas tisu
Pengalas ,Kassa, air hangat
Prosedur kerja:
a). Jelaskan prosedur yang akan dilakukan
b). Cuci tangan
c). Gunakan sarung tangan
d). Memasang pengalas dibawah tubuh pasien yang terdapat luka
e). Bersihkan luka dengan menggunakan kassa dan air hangat
f). Berikan obat sesuai indikasi dan cara pemakaian, seperti mengoleskan salep pada
luka, searah dengan pori-pori agar proses penyembuhan lebih cepat
g). Bersihkan menggunakan tissue apabila terdapat obat diluar daerah luka
h). Ambil pengalas, lepas handscoon dan Cuci tangan setelah prosedur dilakukan 17
h). Catat prosedur dan respon pasien

○ Link vidio Pemberian Obat
Topikal
https://youtu.be/MURHQ_JWtbE

18
19

Anda mungkin juga menyukai