Anda di halaman 1dari 13

Sediaan topikal

Nama kelompok 6 :
1. Magfiratul nurul al atin (1908060018)
2. Nikmatul walidaini (1908060004)
3. Ruaida ayunia (1908060023)
A. pengertian
Kata topikal berasal dari bahasa Yunani topikos yang artinya berkaitan dengan daerah
permukaan tertentu. Dalam literatur lain disebutkan kata topikal berasal dari kata topos yang
berarti lokasi atau tempat. Secara luas obat topikal didefi nisikan sebagai obat yang dipakai di
tempat lesi.

Obat topikal adalah obat yang mengandung dua komponen dasar yaitu zat pembawa
(vehrikulum) dan zat aktif. Zat aktif merupakan komponen bahan topikal yang memiliki
efekterapeutik, sedangkan zat pembawa adalah bagian inaktif dari sediaan topikal dapat
berbentuk cair atau padat yang membawa bahan aktif berkontak dengan kulit. Idealnya zat
pembawa mudah dioleskan, mudah dibersihkan, tidak mengiritasi serta menyenangkan secara
kosmetik.
B. Fungsi kulit
1)Melindungi tubuh
2)Menjaga suhu tubuh
3)Membatu menyimpan lemak dan proses sintesis vitamin D
4)Menjadi indra perasa
5)Mendukung penampilan
C. Anatomi fisiologi
• Epidermis
• Dermis
• Subkutis / hypodermis
D. Bentuk sediaan topical

• Cairan
• Salep
• bedak
• Krim
• Pasta
• Bedak kocok
• Gel
E. Mekanisme kerja sediaan topikal
Beberapa perbedaan mekanisme kerja disebabkan komponen sediaan yang larut dalam lemak dan larut dalam air.
1. Cairan : Pada saat diaplikasikan di permukaan kulit, efek dominan cairan akan berperan melunakkan karena
difusi cairan tersebut ke masa asing yang terdapat di atas permukaan kulit; sebagian kecil akan mengalami
evaporasi.
2. Bedak : Oxydum zincicum sebagai komponen bedak bekerja menyerap air, sehingga memberi efek
mendinginkan.
3. Salep : Salep dengan bahan dasar hidrokarbon seperti vaselin, berada lama di atas permukaan kulit dan
kemudian berpenetrasi. Oleh karena itu salep berbahan dasar hidrokarbon digunakan sebagai penutup.
4. Krim : Penetrasi krim jenis W/O jauh lebih kuat dibandingkan dengan O/W karena komponen minyak
menjadikan bentuk sediaan bertahan lama di atas permukaan kulit dan mampu menembus lapisan kulit lebih
jauh.
5. Pasta : Sediaan berbentuk pasta berpenetrasi ke lapisan kulit. Bentuk sediaan ini lebih dominan sebagai
pelindung karena sifatnya yang tidak meleleh pada suhu tubuh.
6. Bedak kocok : Mekanisme kerja bedak kocok ini lebih utama pada permukaan kulit.
7. Gel : Penetrasi gel mampu menembus lapisan hipodermis sehingga banyak digunakan pada kondisi yang
memerlukan penetrasi seperti sediaan gel analgetik.
f. Farmakokinetik obat topikal
1. Jalur Penetrasi Sediaan Topikal
Saat sediaan topikal diaplikasikan pada kulit, terjadi 3 interaksi:
• Solute vehicle interaction: interaksi bahan aktif terlarut dalam vehikulum. Idealnya zat aktif terlarut dalam
vehikulum tetap stabil dan mudah dilepaskan. Interaksi ini telah ada dalam sediaan.
• Vehicle skin interaction: merupakan interaksi vehikulum dengan kulit. Saat awal aplikasifungsi reservoir kulit
terhadap vehikulum.
• Solute Skin interaction: interaksi bahan aktif terlarut dengan kulit (lag phase, risingphase, falling phase)zat aktif
pada sediaan topikal akan diserap oleh vaskular kulit pada dermis dan hipodermis.

2. Absorpsi Sediaan Topikal secara Umum


Saat suatu sediaan dioleskan ke kulit, absorpsinya akan melalui beberapa fase2:
• Lag phase Periode ini merupakan saat sediaan dioleskan dan belum melewati stratum korneum,sehingga pada
saat ini belum ditemukan bahan aktif obat dalam pembuluh darah.
• Rising phase Fase ini dimulai saat sebagian sediaan menembus stratum korneum, kemudian memasukikapiler
dermis, sehingga dapat ditemukan dalam pembuluh darah.
• Falling phase Fase ini merupakan fase pelepasan bahan aktif obat dari permukaan kulit dan dapatdibawa ke
kapiler dermis.
G. Penyerapan sediaan topical secara umum dapat di pengaruhi oleh
beberapa faktor

• Faktor fisikokimiawi obat


Faktor fisikokimiawi obat yang mempengaruhi penyerapan obat topikal antara lain
konsentrasi obat, koefisien partisi, dan ukuran molekul obat.
• Penetration enhancer
Bahan kimia yang memiliki kemampuan meningkatkan penyerapan obat topikal disebut
sebagai penetration enhancer. Beberapa bahan kimia dapat meningkatkan permeabilitas kulit
dengan cara merusak atau mengubah sifat fisikokimiawi alami stratum korneum sehingga
tahanan difusinya menurun.
• Faktor lain
yang dapat mempengaruhi penyerapan obat topikal antara lain oklusi dan lokasi aplikasi
obat topikal.
H. keuntungan dan kerugiaan sediaan topikal
1.SALEP
a.KEUNTUNGAN :
 Daya penetrasinya lebih dalam
 Lubrikasi, emolien, proteksi
 Lebih mudah di gunakan tanpa alat bantu
 Kontak sediaan dengan kulit lebih lama
a.KERUGIAN :
 Tidak dapat digunakan pada daerah berambut
 Tidak dapat digunakan di seluruh tubuh
 Di kulit lengket karena lemak, tapi mudah dipbersihkan misalnya lanolin anhidros dan petrolatum hidrofilik.
 Terjadi perubahan warna
2. BEDAK
a.KEUNTUNGAN :
 Mendinginkan
 Efek anti pruritus lemah astrigen (ex : kelamin)
 Antiinflamasi ringan
 Mengurangi pergeseran kulit (daerah intertriginosa, dan kaki)
 Proteksi mekanis, antiseptik (ex : zinkosida)
a. KERUGIAN :
• Penetrasi & daya lekat sedikit sekali (dapat digunakan stearat untuk meningkatkan daya lekat)
• Tidak dianjurkan di luka basah  dapat menimbulkan iritasi, mengeras, krusta , granuloma
• Dapat terisap hidung oleh pemakain
3. KRIM
a. KEUNTUNGAN :
• Bisa digunakan di daerah berambut
• Indikasi kosmetik
• Penetrasi bisa diatur
• Memberi rasa sejuk/enak
• Mudah dibersihkan dari kulit
• Praktis
a. KERUGIAN :
• Penetrasinya lebih rendah daripada salap
• Cepat hilang dari kulit
• Susah dalam pembuatannya karena penmbuatan krim dalam keadaan panas
• Mudah pecah disebabakan karena pembuatan formula tidak pas
4. BEDAK KOCOK
a. KEUNTUNGAN :
• Bisa digunakan pada luka basah yang superficial
a. KERUGIAN :
• Tidak bisa digunakan pada daerah berambut
5. PASTA
a. KEUNTUNGAN :
• Mengeringkan luka dan sebagai protektif
• Digunakan pada luka agak basah
• Tidak punya daya penetrasi  mengurangi rasa gatal local
• Dapat mengikat cairan sekret lesi yang akut
• Lebih melekat pada kulit  daya kerja lokal tinggi
• Daya pengobatannya tinggi
a. KERUGIAN :
• Tidak bisa di daerah berambut
• Tidak bisa digunakan pada daerah genitalia eksterna dan lipatan-lipatan badan
• Sulit dibersihkan
• Tidak boleh digunakan untuk lesi produktif
• kurang menutup, lebih kering (dibandingkan salep.)
1) GEL
a. KEUNTUNGAN :
• Asorbsi lebih baik dari cream  karena krim langsung mencair jika berkontak dg kulit &
membentuk suatu lapisan

b. KERUGIAN :
• Sediaan gel harus menggunakan zat aktif yang larut di dalam air sehingga diperlukan
penggunaan peningkat kelarutan seperti surfaktan agar gel tetap jernih pada berbagai
perubahan temperatur, tetapi gel tersebut sangat mudah dicuci atau hilang ketika berkeringat,
kandungan surfaktan yang tinggi dapat menyebabkan iritasi dan harga lebih mahal.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai