Anda di halaman 1dari 28

KONSEP DAN PEMBERIAN

OBAT TOPIKAL
KELOMPOK 2
1. AGENG MIRAHAYU SUGIARTHA
2. AKHSAN MABELLA
3. AYU DEWI SURYANTINI
4. DHEA ELFIRA MAULIDINA
5. IKA WULANDARI
6. MIFTAHUL ZANNA RAMADANI
7. MUHAMMAD AZHARI
8. NI PUTU VINKA ERNITA DEWI
9. NURUNNISWATI
10. SEPTIANI DEWI SANTIKA
11. SOLEHUDDIN FATHUL GANI
12. SURYA SUKMAWATI
PENGERTIAN OBAT TOPIKAL
 Pemberian obat secara topikal adalah
memberikan obat secara lokal pada kulit
atau pada membran area mata, hidung, dan
lubang telinga.(Christine Juliana, 2007)
 Obat-obatan topical adalah jenis obat yang
dimaksudkan untuk memberikan reaksi atau
pengaruh langsung pada tempat tertentu
atau secara lokal
TUJUAN PEMBERIAN OBAT
TOPIKAL
Menurut (Jean Smith dan Joyce Young, 2010)
tujuan pemberian obat topikal, yaitu :

1) Memperoleh reaksi lokal dari obat tersebut


2) Mempertahankan hidrasi lapisan kulit
3) Melindungi permukaan kulit
4) Mengurangi iritasi kulit local
5) Menciptakan anastesi local
6) Atau mengatasi infeksi atau iritasi
MACAM-MACAM PENGUNAAN OBAT
TOPIKAL

1. PEMAKAIAN PADA KULIT


Kulit merupakan organ terluar pada tubuh manusia yang terdiri dari epidermis dan
dermis. Secara terbatas dan selektif, penyerapan zat memang terjadi pada kulit.
Pada kulit normal, obat diserap ke garis kelenjar sebum. Obat dapat diberikan pada
kulit dengan cara digosokkan, disemprotkan. Contoh : krim, salep,losion &
transdermal.

2. TETES MATA
pemberian obat secara instilasi pada mata dapat dilakukan pada bagian
conjungtiva bagian bawah. Obat tetes mata digunakan untuk memperoleh pengaruh
local, seperti pembersihan atau kontraksi pupil untuk pemeriksaan dan mengobati
infeksi

3. INSTILASI TELINGA
Obat yang berupa cairan diteteskan pada liang telinga untuk memperoleh pengaruh
local seperti melembutkan lilin telinga, mengurangi rasa sakit, mengefektifkan
anastesi local, membunuh organisme yang mengganggu pada organ telinga
Lanjutan..

4.Instilasi hidung
Obat tetes pada hidung umumnya diberikan pada pasien yang
mengalami keradangan hidung (rhinitis)

5. Pemberian melalui vagina


Penggunaan obat pada vagina bertujuan untuk mendapatkan efek
terapi serta mengobati saluran vagina dan serviks. Obat ini tersedia
dalam bentuk krim dan supositoria. Yang digunakan untuk mengobati
infeksi local.

6. Pemberian melalui Rectum


Obat suppositoria atau rectal medication diberikan melalui anus dan
berbentuk seperti peluru atau cairan. Diberikan untuk mengatasi
keluhan sistemik atau sebagai laksatif bila klien mengalami konstipasi.
Namun, obat antiemetik dapat juga diberikan melalui rectal bila
pemberian dengan cara yang lain tidak berhasil
PRINSIP PEMBERIAN OBAT
TOPIKAL
1. Pada kulit tidak berambut, secara umum dapat dipakai sediaan
salep, krim, emulsi. Krimdipakai pada lesi kulit yang kering dan
superfisial, salep dipakai pada lesi yang tebal (kronis).
2. Pada daerah berambut, losion dan gel merupakan pilihan yang
cocok.
3. Pada lipatan kulit, formulasi bersifat oklusif seperti salep, emulsi
W/O dapat menyebabkanmaserasi sehingga harus dihindari.
4. Pada daerah yang mengalami ekskoriasi, formulasi berisi alkohol
dan asam salisilat seringmengiritasi sehingga harus dihindari.
5. Sediaan cairan dipakai untuk kompres pada lesi basah,
mengandung pus, berkrusta.
Indikasi Pemberian Obat Secara Topikal (Moh.
INDIKASI DAN KONTRA INDIKASI Arief, 1995)
 Pada pasien dengan mata merah akibat iritasi
 Pada pasien radang mata atau alergi mata
  Infeksi saluran nafas
INDIKASI

 Otitis media (radang rongga gendang telinga)


 Infeksi kulit

Kontra Indikasi Pemberian Obat Secara  Topikal  (Moh. Arief, 1995)


 Pada penderita glaukoma atau penyakit mata lainnya yang
hebat, bayi dan anak. Kecuali dalam pengawasan dan nasehat
dokter
 Hipersensitivitas
KONTRAINDIKASI

 Diare, gangguan fungsi hati dan ginjal


 Pada pasien ulkus dendritik
 Individu yang atopi (hipersensitivitas atau alergi berdasarkan
kecenderungan yang ditemukan
MEKANISME KERJA SEDIAAN
TOPIKAL
 CAIRAN

efek dominan cairan


akan berperan
melunakkan karena
difusi cairan tersebut ke
masa asing yang
terdapat di atas
permukaan kulit;
sebagian kecil akan
mengalami evaporasi
 BEDAK

Oxydum zincicum
sebagai komponen
bedak bekerja
menyerap air,
sehingga memberi
efek mendinginkan
 SALEP

Salep dengan bahan dasar


hidrokarbon seperti
vaselin, berada lama di
atas permukaan kulit dan
kemudian berpenetrasi
untuk mempercepat
penetrasi karena
komponen airnya yang
besar
 KRIM

komponen minyak menjadikan


bentuk sediaan bertahan lama di
atas permukaan kulit dan mampu
menembus lapisan kulit lebih jauh
 BEDAK KOCOK

Mekanisme kerja bedak


kocok ini lebih utama
pada permukaan kulit.
Penambahan komponen
cairan dan gliserin
bertujuan agar komponen
bedak melekat lama di
atas permukaan kulit dan
efek zat aktif dapat
maksimal.
 PASTA

Pasta adalah salep yang


mengandung lebih dari 50% zat
padat serbuk. Karena merupakan
salep yang tebal, keras, dan tidak
meleleh pada suhu tubuh maka
digunakan sebagai salep
penutup/pelindung (buku
farmasetika, prof.Drs. Moh Arief,
Apt) .
Sediaan berbentuk pasta
berpenetrasi ke lapisan kulit.
Bentuk sediaan ini lebih dominan
sebagai pelindung karena
sifatnya yang tidak meleleh pada
 PASTA PENDINGIN

sediaan ini lebih mudah


berpenetrasi ke dalam
lapisan kulit, namun
bentuknya yang lengket
menjadikan sediaan ini tidak
nyaman digunakan dan telah
jarang dipakai.
 GEL

Penetrasi gel mampu


menembus lapisan
hipodermis sehingga
banyak digunakan pada
kondisi yang memerlukan
penetrasi seperti sediaan
gel analgetik
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYERAPAN OBAT TOPIKAL
1. Bahan aktif yang dicampurkan
2. Konsentrasi bahan aktif
3. Penggunaan bahan obat pada permukaan yang lebih luas
4. Absorpsi bahan aktif akan meningkat jika pembawa
mudah menyebar ke permukaan kulit.
5. Ada tidaknya pembungkus dan sejenisnya saat sediaan
diaplikasikan
6. Pada umumnya, menggosokkan sediaan akan
meningkatkan jumlah bahan aktif yang diabsorpsi
7. bila sediaan topikal dipakai pada kulit yang lapisan
tanduknya tipis.
CARA APLIKASI OBAT TOPIKAL

1. OLES
Cara ini dilakukan untuk hampir
semua bentuk sediaan. Banyaknya
sediaan yang dioleskan disesuaikan
dengan luas kelainan kulit

2. KOMPRES

Cara kompres digunakan untuk


sediaan solusio. Komponen cairan
yang dominan menjadikan kompres
efektif untuk lesi basah dan lesi
berkrusta. Dua cara kompres yaitu
kompres terbuka dan tertutup
LANJUTAN

3. Penggunaan oklusif pada aplikasi


Teknik oklusi mampu meningkatkan hantaran obat 10-100 kali
dibandingkan tanpa oklusi, namun lebih cepat menimbulkan efek samping
obat, seperti efek atrofi kulit akibat kortikosteroid.

4. MANDI

Mandi atau berendam dianggap lebih disukai daripada


kompres pada pasien dengan lesi kulit luas seperti pada
penderita lesi vesiko bulosa
TEMPAT PEMBERIAN OBAT TOPIKAL
1. Tempat pemberian obat tropikal pada kulit (Ganda Sigalingging, 2013)
A.TUJUAN:
 Melindungi permukaan kulit
 Mempertahankan kecantikan lapisan kulit
 Memperoleh reaksi obat secara local
 Mengurangi iritasi kulit

B.TEKNIK PEMBERIAN:
ALAT DAN BAHAN
 Baki
 Obat topikal yang diperlukan misalnya krim, lotion, dan salep.
 Handscoon
 Kain kasa
 Balutan
 Plaster
 Kom berisi air hangat
 Pengalas
 Sesuaikan alat dengan kondisi kulit dan obat yang digunakan
 Nierbeken
C.PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

D.PROSEDUR KERJA
 Periksa kembali order obat: nama pasien, nama obat, dosis obat, rute pemberian, dan waktu pemberian.
 Siapkan obat
 Letakkan peralatan dan obat didekat pasien
 Cuci tangan
 Pasang pengalas
 Pasang handscoon
 Posisikan pasien senyaman mungkin
 Bersihkan daeran yang akan diberi obat dengan air hangat sesuai kondisi kulit kemudian keringkan
 Berikan obat sesuai indikasi dan perhatikan cara penggunaan, misal dioles, tabur, atau di kompres
 Tutup area kulit sesuai metode pengobatan
 Rapikan pasien
 Bersihkan alat dan kembalikan ketempatnya
 Cuci tangan
 Dokumentasi tindakan yang telah dilakukan

E.EFEK SAMPING:
 Sensasi rasa panas atau terbakar
 Rasa gatal-gatal
 Kulit kering
 Penipisan kulit
 Perubahan warna kulit
 Kulit terlihat memar atau memerah
2. TEMPAT PEMBERIAN OBAT TOPIKAL PADA MATA (Ganda Sigalingging, 2013)
A.TUJUAN:
 Mengobati penyakit pada mata
 Membersihkan mata dari kotoran
 Mencegah kekeringan pada mata
 Tindakan pemeriksaan

B.EFEK SAMPING:
 Rasa pedih ketika pertama kali digunakan antara 2 sampai 3 menit
 Ada rasa sakit pada tenggorokan
 Demam
 Memar pada area mata
 Jika si pengguna obat tetes mata mempunyai alergi, ini dapat menyebabkan ruam pada wajah, gatal, bengkak pada
mata, pusing bahkan kesulitan bernafas.

C..TEKHNIK PEMBERIAN
AN:LAT DAN BAHAN
 Alat dan bahan
 Baki berisi
 Obat tetes atau salep mata yang diperlukan
 Handscoon
 Kain kasa
 Plaster
 Tisu
 Pegalas
 Air hangat atau kapas pelembab
 Nierbeken
D.PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan

E.PROSEDUR KERJA:
 Periksa kembali order obat: nama pasien, nama obat, dosis obat, cara pemberian, waktu
pemberian, waspada efek obat
 Siapkan obat
 Bawa alat dan obat ke dekat pasien
 Cuci tangan
 Gunakan handscoon
 Posisikan pasien senyaman mungkin
 Bersihkan daerah kelopak dari dalam keluar dengan air hangat sesuai kondisi mata kemudian
keringkan
 Buka mata bagian bawah dan anjurkan pasien melihat keatas
 Teteskan obat sesuai indikasi dan anjurkan pasien menutup mata. Apabila obat berbentuk
salep, pegang tube, tekan hingga obat keluar sesuai kebutuhan dalam kelopak mata bawah
sambil anjurkan pasien melihat kebawah
 Tutup area mata dengan kain kasa sesuai metode pengobatan
 Rapikan pasien
 Bersihkan alat dan kembalikan ketempatnya
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan
3.TEMPAT PEMBERIAN OBAT TOPIKAL PADA TELINGA
(Ganda Sigalingging,2013)
A.TUJUAN
 Memberi efek local
 Menghilangkan nyeri
 Melunakkan serumen

B.TEKHNIK PEMBERIAN:
ALAT DAN BAHAN
 Baki berisi
 Botol obat dan penetes steril dan tempatnya
 Buku daftar obat
 Spekulum telinga, jika diperlukan
 Lidi kapas
 Handscoon
 Plaster
 Kain kasa
 Tisu
 Nerbeken
C.PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

D.PROSEDUR KERJA
 Periksa kembali order obat: nama pasien, nama obat, dosis obat, cara pembarian, rute pemberian obat,
waktu pemberian, dan waspada efek samping
 Siapkan obat
 Letakan peralatan dan obat ke dekat pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi pasien  dengan kepala miring ke kanan/kiri. Upayakan telinga pasien mengadah ke atas
 Pasang spekulum telinga, jika diperlukan
 Tarik daun telinga keatas atau kebelakang
 Teteskan obat pada dinding telinga sesuai dosis
 Jika obat berbentuk salep oleskan dengan menggunakan lidi kapas pada liang telinga
 Anjurkan pasien mempertahankan posisi tersebut selama 3-5 menit
 Tutup telinga dengan kain kasa kemudian plaster sesuai kebutuhan pasien
 Rapikan pasien
 Kembalikan alat ketempatnya
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan

E.EFEK SAMPING:
 Gangguan pada kanal eksternal pendengaran
 Kepekaan pada kulit
 Otottoksitas
 Nefrotoksisitas karena neomycin
4.TEKHNIK PEMBERIAN OBAT TOPICAL PADA HIDUNG (Ganda
Sigalingging,2013)
A.TUJUAN:
 Mengencerkan sekresi
 Mengobati infeksi pada rongga hidung
 Melihat reaksi setempat

B.TEKHNIK PEMBERIAN:
ALAT DAN BAHAN
 Botol obat dengan penetes steril
 Pipet
 Spekulum hidung
 Kain kasa
 Plester
 Tisu
 Nierbeken
C.PERSIAPAN PASIEN
Jelaskan kepada pasien mengenai tujuan dan tindakan yang akan dilakukan.

D.PROSEDUR KERJA
 Periksa order obat: nama pasien, nama dan dosis obat, cara pemberian, dan rute pemberian
 Siapkan obat
 Letakkan peralatan dan obat kedekat pasien
 Cuci tangan
 Atur posisi
 Duduk: kepala tengadah ke belakang
 Berbaring: bagian kepala ekstensi pada tepi tempat tidur atau gunakan bantal dibawah bahu dan kepala
tengadah kebelakang
 Teteskan obat pada masing-masing lubang hidung sesuai dosis pemberian
 Pertahankan posisi 2-3 menit
 Rapikan pasien
 Kembalikan alat pada tempatnya
 Cuci tangan
 Dokumentasikan tindakan yang dilakukan

E.EFEK SAMPING
 Rasa panas
 Rasa kering pada mukosa hidung
 Bersin
 Pusing
 Insomnia
 Palpitasi
 Dapat terjadi pembengkakan kronis dari mukus nasal pada pemakaian berlebihan atau jangka panjang
KESIMPULAN
Obat-obatan topical adalah jenis obat yang dimaksudkan
untuk memberikan reaksi atau pengaruh langsung pada
tempat tertentu atau secara lokal. Obat jenis ini tidak
digunakan untuk oral ataupun injeksi karena dapat
mengakibatkan reaksi toksik apabila diabsorbsi kedalam
sistim peredaran darah. Pada umumnya obat topical
adalah obat yang digunakan pada kulit atau membrane
mukosa untuk memberikan pengaruh local pada bagian
tubuh. Dalam penggunaannya, pemberian obat secara
topical dapat dilakukan melalui kulit, instilasi mata,
hidung, telinga, melalui vagina ataupun rectum.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai