Anda di halaman 1dari 22

GANGGUAN

MENSTRUASI
KELOMPOK 3 :
1. Ahlam salsabil alhabsyi

2. Ayu dewi suryantini

3. Dian anggraheni

4. Fegiyarto

5. Miftahul zanna ramadhai

6. Septiani dewi santika

7. Tina elmiati
A. Definisi Menstruasi

Menstruasi adalah perdarahan vagina secara berkala akibat terlepasnya


lapisan endometrium uterus. Fungsi menstruasi normal merupakan hasil
interaksi antara hipotalamus, hipofisis, dan ovarium dengan perubahan
terkait pada jaringan sasaran pada saluran reproduksi normal, ovarium
memainkan peranan penting dalam proses ini, karena tampaknya
bertanggung jawab dalam pengaturan perubahan – perubahan siklik maupun
lama siklus menstruasi (Greenspan et al, 1998).

Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai


dengan pendarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan.
Menstruasi yang terjadi terus menerus setiap bulannya disebut sebagai siklus
menstruasi. menstruasi biasanya terjadi pada usia 11 tahun dan berlangsung
hingga anda menopause (biasanya terjadi sekitar usia 45 – 55 tahun).
Normalnya, menstruasi berlangsung selama 3 – 7 hari.
B. Siklus menstruasi
Siklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hampir 90% wanita memiliki siklus 25 – 35 hari dan
hanya 10-15% yang memiliki panjang siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak
teratur dan hal ini bisa menjadi indikasi adanya masalah kesuburan
terakhir – yaitu 1 hari sebelum perdarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai. Panjang siklus
menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi hari dimana pendarahan dimulai disebut
sebagai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari
Pada tiap siklus dikenal 3 masa utama yaitu:
1. Masa menstruasi yang berlangsung selama 2-8 hari. Pada saat itu endometrium (selaput rahim)
dilepaskan sehingga timbul perdarahan dan hormon-hormon ovarium berada dalam kadar paling
rendah
2. Masa proliferasi dari berhenti darah menstruasi sampai hari ke-14. Setelah menstruasi berakhir,
dimulailah fase proliferasi dimana terjadi pertumbuhan dari desidua fungsionalis untuk
mempersiapkan rahim untuk perlekatan janin. Pada fase ini endometrium tumbuh kembali. Antara
hari ke-12
sampai 14 dapat terjadi pelepasan sel telur dari indung telur (disebut ovulasi)
3. Masa sekresi. Masa sekresi adalah masa sesudah terjadinya ovulasi. Hormon progesteron
dikeluarkan dan
mempengaruhi pertumbuhan endometrium untuk membuat kondisi rahim siap untuk implantasi
(perlekatan
janin ke rahim)
Ketika sel telur telah matang, sebuah hormon dilepaskan dari dalam otak
yang disebut dengan Luteinizing Hormone (LH). Hormone ini dilepas dalam
jumlah banyak dan memicu terjadinya pelepasan sel telur yang telah matang
dari dalam ovarium menuju tuba falopi. Jika pada saat ini, sperma yang sehat
masuk kedalam tuba falopi tersebut, maka sel telur tersebut memiliki
kesempatan yang besar untuk dibuahi.
Sel telur yang telah dibuahi memerlukan beberapa hari untuk berjalan
menuju tuba falopi, mencapai rahim dan pada akhirnya “menanamkan diri”
didalam rahim. Kemudian, sel telur tersebut akan membelah diri dan
memproduksi hormon Human Chorionic Gonadotrophin (HCG). Hormone
tersebut membantu pertumbuhan embrio didalam rahim.
Jika sel telur yang telah dilepaskan tersebut tidak dibuahi, maka
endometrium akan meluruh dan terjadilah proses menstruasi.
C. Gangguan dalam menstruasi

Gangguan menstruasi dan siklusnya dalam masa reproduksi dapat digolongkan dalam :
1. Kelainan dalam banyaknya darah dan lamanya perdarahan pada haid : Hipermenorea atau menoragia dan
hipomenorea
a. Hipermenore atau Menoragia
Hipermenore adalah perdarahan berkepanjangan atau berlebihan pada waktu menstruasi teratur.
Bisa disebut juga dengan perdarahan haid yang jumlahnya banyak hingga 6-7 hari, ganti pembalut 5-6
kali/hari tetapi masih memiliki siklus-siklus yang teratur.
Pada hipermenore perdarahan menstruasi berat berlangsung sekitar 8-10 hari dengan
kehilangan
darah lebih dari 80ml.
b. Hipomenorea
Adalah perdarahan haid yang lebih pendek dan atau lebih kurang dari biasa.
- Sebab-sebab :
Hipomenorea disebabkan oleh karena kesuburan endometrium kurang akibat dari
kurang gizi,
penyakit menahun maupun gangguan hormonal.
- Tindakan Bidan :
Merujuk ke fasilitas yang lebih tinggi dan lengkap.
2. Kelainan Siklus
Dibagi menjadi 3 yaitu :
1. Polimenorea
Polimenorrhea adalah kelainan haid dimana siklus kurang dari 21 hari dan menurut
literatur lain siklus lebih pendek dari 25 hari.
2. Oligomenorea
Oligomenorrhea disebut juga sebagai haid jarang atau siklus panjang. Oligomenorrhea
terjadi bila siklus lebih dari 35 hari. Darah haid biasanya berkurang.
3. Amenorea
Amenore bukan suatu penyakit tetapi merupakan gejala. Amenore adalah tidak adanya
haid selama 3 bulan atau lebih. Klasifikasi amenore :
1. Amenore primer, tejadi apabila seseorang wanita belum pernah mendapat menstruasi
dan
boleh didiagnosa sebelum pasien mencapai usia 18 tahun
2. Amenore sekunder ialah hilangnya haid selama menarche
3. Amenore yang normal hanya terjadi sebelum masa pubertas, selama kehamilan,
selama
menyusui dan setelah menapause.
3. Perdarahan di luar haid
a. Metroragia
Adalah perdarahan yang tidak teratur dan tidak ada hubungannya dengan haid.
4. Gangguan Lain Yang Ada Hubungan Dengan Haid
a. Dismenorea
Disminorea adalah nyeri haid menjelang atau selama haid, sampai membuat wanita tersebut
tidak dapat
bekerja dan harus tidur. Nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau
pingsan,
lekas marah. Dikenal adanya disminore primer dan sekunder. Nyeri haid atau disminorea ada 2
macam :
1. Nyeri haid primer
Timbul sejak haid pertama dan akan pulih sendiri dengan berjalannya waktu, tepatnya setelah
stabilnya hormon tubuh atau perubahan posisi rahim setelah menikah dan melahirkan.
2. Nyeri haid sekunder
Biasanya baru muncul kemudian, yaitu jika ada penyakit atau kelainan yang menetap seperti
infeksi
rahim, kista atau polip, tumor sekitar kandungan, kelainan kedudukan rahim yang mengganggu
organ
dan jaringan di sekitarnya.
D. Anatomi Fisiologi
Pada setiap siklus menstruasi, FSH yang dikeluarkan oleh hipofisis
merangsang perkembangan folikel-folikel di dalam ovarium (indung telur).
Pada umumnya hanya 1 folikel yang terangsang namun dapat perkembangan
dapat menjadi lebih dari 1, dan folikel tersebut berkembang menjadi folikel de
graaf yang membuat estrogen. Estrogen ini menekan produksi FSH, sehingga
hipofisis mengeluarkan hormon yang kedua yaitu LH. Produksi hormon LH
maupun FSH berada di bawah pengaruh releasing hormones yang disalurkan
hipotalamus ke hipofisis. Penyaluran RH dipengaruhi oleh mekanisme umpan
balik estrogen terhadap hipotalamus. Produksi hormon gonadotropin (FSH dan
LH) yang baik akan menyebabkan pematangan dari folikel de graaf yang
mengandung estrogen. Estrogen mempengaruhi pertumbuhan dari
endometrium. Di bawah pengaruh LH, folikel de graaf menjadi matang
sampai terjadi ovulasi.
Setelah ovulasi terjadi, dibentuklah korpus rubrum yang akan menjadi
korpus luteum, di bawah pengaruh hormon LH dan LTH (luteotrophic
hormones, suatu hormon gonadotropik). Korpus luteum menghasilkan
progesteron yang dapat mempengaruhi pertumbuhan kelenjar endometrium.
Bila tidak ada pembuahan maka korpus luteum berdegenerasi dan
mengakibatkan penurunan kadar estrogen dan progesteron. Penurunan kadar
hormon ini menyebabkan degenerasi, perdarahan, dan pelepasan dari
endometrium. Proses ini disebut haid atau menstruasi. Apabila terdapat
pembuahan dalam masa ovulasi, maka korpus luteum tersebut dipertahankan.
Asuhan Keperawatan
 

1. PENGKAJIAN
A). Identitas :
Nama
Umur
Alamat
Status
No MR
Penanggung jawab
B). Riwayat Kesehatan
- Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya klien mengatakan tidak ada mengalami penyakit yang sama seperti saat
ini, biasanya klien
mengatakan pola kebiasaan yang tidak sehat, gaya hidup dan nutrisi yang tidak
baik seperti kurang
berolahraga dan tidak mengkonsumsi makanan dengan gizi yang seimbang .
- Riwayat kesehatan sekarang
Biasanya klien merasakan demam,nyeri dibagian abdomen, klien mengatakan
tidak bisa beraktifitas,klien
biasanya mengatakan badan terasa demam, klien biasanya mengatakan cemas
terhadap penyakit yang
Lanjutan…
C). Pemeriksaan fisik
a. Kepala dan wajah : Rambut bisanya berwarna hitam, tidak
oedema,tidak ada lesi,
wajah biasanya oval
b. Mata : Sklera biasanya tidak ikterik, konjungtiva tidak anemis
c. Leher : Biasanya JVP dalam normal
d. Abdomen (Perut)
- Inspeksi : biasanya simetris kiri dan kanan, tidak ada tonjolan, tidak
ada kelainan
umbilikus dan
adanya pergerakan didindng abdomen
- Auskultasi : biasanya suara peristaltik (bising usus) di semua kuadran
(bagian diafragma
dari stetoskop)
- Palpasi : biasanya turgor kulit baik, hepar tidak teraba
- Perkusi : biasanya tympani
Lanjutan…
d. Thorak (dada)
1. Inspeksi : Biasanya ditemukan ketidaksimetrisan rongga dada dan tulang belakang
2. Palpasi : Taktil fremitus seimbang kanan dan kiri
3. Perkusi : Cuaca resonan pada seluruh lapang paru
4. Auskultasi : Biasanya vesikuler
e. Jantung
1. Inspeksi : Biasanya Ictus cordis tidak terlihat
2. Palpasi : Biasanya Ictus cordis tidak teraba
3. Perkusi : Biasanya pekak
4. Auskultasi : Biasanya irama jantung teratur
f. Kesadaran
Kesadaran biasanya kompos mentis. Pada kasus yang lebih parah, klien dapat mengeluh pusing dan
gelisah
g. ekstermitas
Pada inspeksi dan palpasi daerah kolumna vertebralis, biasanya tidak ada perubahan gaya
berjalan, deformitas tulang, leg-length inequality dan nyeri spinal.
Lanjutan…
D). Pengkajian bio-psiko-sosisal dan spiritual
1. Pola persepsi dan pemeliharaan kesehatan
- Biasanya pasien tidak menengetahui tentang penyakit
- Biasanya pasien kebiasaan minum alkohol, kafein
2. Pola aktivitas dan latihan
- Jarang berolah raga
- Istirahat kurang dari kebutuhan
3. Pola tidur dan istirahat
- Biasanya tidur terganggu karena adanya nyeri
4. Pola reproduksi seksualitas
- Usia remaja dan dewasa
5. Pola mekanisme koping terhadap stres
- Stres, cemas karena penyakitnya
 
 
DIAGNOSA
 

1. Nyeri akut b.d peningkatan kontraksi uterus saat menstruasi ( Dismenore,


Amenore, Hipermenore, Hipomenore, polymenore, Oligomenore )
2. Intoleran aktivitas b.d kelemahan akibat anemia ( Menoragia, Dismenore,
Hipermenore )
3. Ansietas b.d ketidaktahuan penyebab nyeri abdomen ( Amenore,
Dismenore, Metoragia, Hipermenore )
4. Resiko kurangnya volume cairan b.d pendarahan ( Hipermenore )
 
INTERVENSI
N Diagnosa Tujuan Intervensi
o
1
Nyeri akut NOC : NIC :
Pain management
Batasan karakteristik : - Pain level - Lakukan pengakajian nyeri secara komprehensif
- Perubahan selera makan - Pain control termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi,
- Comfort level kualitas dan faktor presipitasi.
- Perubahan tekanan darah - Observasi reaksi nonverbal dari
KH :
- Perubahan frekuensi - Mampu mengontrol nyeri (tahu
ketidaknyamanan
- Gunakan teknik komunikasi teraupetik untuk
jantung penyebeb nyeri, mampu mengetahui pengalaman nyeri pasien
- Perubahan frekuensi menggunakan teknik
- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri
- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau
pernapasan nonfarmakologi untuk mengurangi - Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan lain
- Diaforesis nyeri, mencari bantuan) tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa
lampau
- Perubahan posisi untuk - Melaporkan bahwa nyeri berkurang - Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan
menghidari nyeri dengan menggunakan manajemen menemukan dukungan
nyeri - Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi
- Dilatasi pupil nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan, dan
- Mampu mengenali nyeri (skala
- Sikap tubuh melindungi intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)
kebisingan
- Kurangi faktor presipitasi nyeri
- Gangguan tidur - Menyatakan rasa nyaman setealah - Pilih dan lakukan penanganan nyeri
  - Kaji tipe dan sumber nyeri
nyeri berkurang - Ajarkan tentang teknik nonfarmakologi
  - Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri
- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri
- Tingkatkan istirahat
- Monitor penerimaan pasien tentang manajemen
nyeri
 
Lanjutan…
2. Intoleransi aktifitas NOC : NIC :
Batasan karakteristik : - Energy conservation Activity Therapy
· Respon tekanan darah - Activity tolerance - Kolaborasi dengan tenaga
abnormal terhadap - Self care : ADLs rehabilitasi
aktivitas KH : - Bantu klien untuk
· Tekanan frekuensi - Berpatisipasi dalam aktivitas mengidentifikasi aktivitas
jantung abnormal fisik yang mampu dilakukan
terhadap aktivitas - Mempu melakukan aktivitas - Bantu klien untuk membuat
· Ketidaknyamanan sehari-hari jadwal latihan
setelah beraktivitas - Tanda-tanda vital normeal - Bantu untuk memilih
· Menyatakan merasa - Energy psikomotor aktivitas yang sesuai dengan
letih - Sirkulasi status baik kemampuan fisik
· Menyatakan merasa - Mampu berpindah tanpa - Sediakan penguatan positif
lemah bantuan bagi yang aktif beraktivitas
    - Monitor respon
fisik,emosi,sosial dan spiritual
 
 
Lanjutan…
3. Ansietas NOC : NIC :
Batasan karakteristik : - Anxiety self control Anxiety Reduction
- Penurunan - Anxiety level - Gunakan pendekatan yang
produktivitas - Coping menyenangkan
- Gerakan yang relevan KH : - Nyatakan dengan jelas
- Gelisah - Klien mampu harapan terhadap pelaku
- Melihat sepintas mengidentifikasi gejala cemas pasien
- Kontak mata yang - Mengungkapkan teknik - Temani pasien untik
buruk untuk mengontrol cemas memberikan keamanan
- Mengekspresikan - Vital sign dalam batas - Bantu pasien untuk
kekhawatiran normal mengenal situasi yang
- Tampak waspada - Tingkat aktivitas menimbulkan kecemasan
menunjukan berkurangnya - Instruksikan pasien
kecemasan menggunakan teknik relaksasi
  - Berikan obat mengurangi
kecemasan
 
4. Resiko NOC : NIC :
kurangnya volume - Resiko tidak - Kaji status
cairan terjadinya dehidrasi pada
Batasan kurangnya colume klien
karakteristik : cairan - Kji intek output
- Kelemahan   cairan dan
- Haus KH : banyaknya
- Penurunan turgor - Turgor kulit baik pendarahan
kulit/lidah - Mukosa bibir - jelaskan pada
- Membran mukosa tidak kering klien penyebab
/ kulit kering - kelopak mata pendarahan dan
tidak cekung rencana tindakan
- klien tidak haus keperawatan
- kencing output selanjutnya
kurang dan pekat - anjurkan klien
untuk minum
secara adekuat
( minum 2,5
liter/hari )
- Kolaborasi
Kesimpulan dan saran

Haid atau menstruasi merupakan ciri khas kematangan biologis


seorang perempuan. Haid merupakan salah satu perubahan siklik
yang terjadi pada alat kandungan sebagai persiapan untuk
kehamilan. Setiap perempuan normal akan mengalami haid setiap
bulannya, yang dipengaruhi oleh faktor hormon, enzim , vascular,
dan prostaglandin.
Sebelum datangnya haid perempuan akan mengalami sindrom
pra-haid yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari, yang berupa
perubahan-perubahan atau gejala-gejala fisik maupun mental.
Sindrom pra-haid ini berkaitan dengan meningkatnya kadar hormon
setiap bulan, rendahnya kadar gula, kekurangan vitamin, perubahan
yang tetap dalam bichemicals didalam otak yang mempengaruhi
mood, kombinasi dari faktor-faktor itu, atau bukan salah satunya.
Saran yang dapat kami berikan ialah :

 1. Kepada setiap perempuan, agar selalu memperhatikan siklus haidnya, untuk


menghindari terjadinya gangguan-gangguan yang berhubungan dengan haid.
 
 2. Kepada setiap orang tua, terutama orang tua perempuan, agar dapat menjelaskan
tentang haid kepada anak-anaknya sedini mungkin, untuk mengurangi rasa takut
yang sering dialami oleh anak-anak ketika menghadapi menarche (haid yang
pertama kali datang).

 3. Kepada tenaga kesehatan, agar dapat menjelaskan mengenai segala hal yang
berhubungan dengan haid, terutama gangguan-gangguan selama haid
TERIMA KASIH 

Anda mungkin juga menyukai