Anda di halaman 1dari 10

ILMU GIZI

Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)

Oleh Kelompok III

Jen Helen Modjo

Kornelius Jeral Oktrian Cerry Putra Tagang

Kristina Eka Natalia

Mikhael Waton Runtu

Sr. Natalia Delci Klau

Novita Chindi Emilia Lay

Patrida Seran

Petronela Soruday

Ria Amelia Ndun

Politeknik Kesehatan Kementerian Kupang


Jurusan Keperawatan

2011/2012

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah Sumber Segala Rahmat atas penyertaanNya
dalam proses penyusunan dan penyelesaian makalah ini.
Tujuan penulisan makalah ini Untuk memperdalam pengertian tentang betapa pentingnya diet,
khususnya Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP)

Kami berharap agar makalah ini bisa bermanfaat baik sebagai informasi maupun untuk
menambah wawasan pengetahuan, sebagai masukan penting dalam hidup sehari-hari.
Atas segala dukungan dan perhatian kami ucapkan limpah terimah kasih Kepada Dosen mata
kuliah Ilmu Gizi yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengerjakan tugas ini
dan kepada semua mereka yang dengan caranya masing-masing telah membantu dalam
penyelesaian tugas ini.
Kami menyadari akan keterbatasanuntuk mencapai suatu kesempurnaan. Oleh karena itu
saran dan bantuan dari semua pihak sangat kami butuhkan demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya pada semua sidang pembaca kami haturkan terimah kasih.

Kupang, 11 November 2011

Penulis
Bab I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Diet dalam kaitannya dengan makanan, bisa berarti:


- Jumlah makanan yang dikonsumsi oleh organisme atau kelompok
- Pemilihan makanan yang disengaja untuk mengendalikan berat badan atau asupan gizi
- Diet makanan, makanan yang membantu diet
- Masakan, diet budaya tertentu
Diet adalah jumlah makanan yang dikonsumsi oleh seseorang atau organisme tertentu.
Jenis diet sangat dipengaruhi oleh latar belakang asal individu atau keyakinan yang dianut
masyarakat tertentu. Suatu kelompok masyarakat biasanya memiliki preferensi atau pantangan
terhadap beberapa jenis makanan.
Berbeda dalam penyebutan di beberapa negara, dalam bahasa Indonesia, kata diet lebih
sering ditujukan untuk menyebut suatu upaya menurunkan berat badan atau mengatur asupan
nutrisi tertentu karena alasan kesehatan atau berat-manajemen. Nutrisi yang tepat memerlukan
konsumsi yang tepat dan sama pentingnya, penyerapan vitamin, mineral, dan energi makanan
dalam bentuk karbohidrat, protein, dan lemak. Kebiasaan makan dan pilihan memainkan peran
penting dalam kesehatan dan kematian.
Diet dalam upaya mengatur asupan nutrisi dibagi menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Menurunkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi model atau aktris yang ingin menjaga
penampilannya.
 Meningkatkan Berat (Massa) Badan misalnya bagi olahragawan atau atlet binaraga yang
ingin meningkatkan massa otot.
 Pantang Terhadap Makanan Tertentu misalnya bagi penderita diabetes (rendah
karbohidrat dan gula).
Adapun diet untuk berbagai Penyakit adalah :
1) Diet untuk penderita Diare
2) Diet untuk pendenderita campak
3) Diet rendah purin
4) Diet Diebetis Mellitus (DM)
5) Diet tinggi serat
6) Diet rendah kalori
7) Diet penyakit jantung.
8) Diet untuk penderita batu empedu
9) Diet hati rendah garam.
B. Tujuan
- Untuk memperdalam pengertian tentang betapa pentingnya diet, khususnya Diet Tinggi
Kalori Tinggi Protein (TKTP)
- Sebagai petunjuk untuk menentukan Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) yang tepat
dalam penggunaannya sehari-hari.
Bab II

PEMBAHASAN

A. Definisi
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein adalah Diet yang mengandung energi dan protein di atas
kebutuhan normal (makanan biasa).

B. Tujuan
Diet Tinggi Kalori Tinggi Protein (TKTP) diberikan untuk :
- Memberikan makanan lebih banyak dari pada keadaan biasa untuk memenuhi kebutuhan
kalori dan protein yang bertambah.
- Mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
- Menambah berat badan hingga mencapai normal.

C. Syarat

Untuk memenuhi tujuan di atas perlu di perhatikan beberapa persyaratan berikut :

1. Energi tinggi, yaitu 40-45 Kal/kg BB.


2. Protein tinggi, yaitu 2-2.5 g/kg BB.
3. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total.
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total.
5. Vitamin dan mineral cukup sesuai kebutuhan normal.
6. Makanan diberikan dalam bentuk mudah dicerna.
7. Diberikan secara bertahap bila penyakit dalam keadaan berat.
8. Makanan yang dapat mengurangi nafsu makan seperti kue-kue manis dan gurih tidak di
berikan dekat sebelum waktu makan.
Pemberian diet TKTP diindikasikan pada keadaan :
1. Pasien kurang gizi.
2. Anemia dan hipertiroid.
3. Pasien sebelum dan sesudah operasi tertentu bila dapat menerima makanan lengkap.
4. Baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi atau penyakit yang berlangsung lama dan
telah dapat menerima makanan lengkap.
5. Pasien trauma, luka bakar, atau mengalami perdarahan banyak.
6. Wanita hamil dan setelah melahirkan.

Untuk memudahkan, penambahan konsumsi kalori dan protein dilakukan dengan


memberikan penambahan lauk dan susu. Sumber protein hewani yang baik diberikan adalah
ayam, daging, hati, telur, susu, dan keju, sedangkan sumber protein nabati adalah kacang-
kacangan dan hasilnya, seperti tahu dan tempe. Makanan yang terlalu manis dan gurih yang
dapat mengurangi nafsu makan, seperti gula-gula, dodol, cake, dan sebagainya, adalah bahan
makanan yang dihindarkan.
Sesuai dengan kebutuhan gizi, pasien dapat diberikan diet TKTP dengan kandungan energy
1700-2500 kkal dan protein 60-93 gram sehari.
Contoh menu sehari diet TKPT yaitu :
Pagi Siang Malam
- Nasi - Nasi - Nasi
- Telur dadar - Ikan goreng - Sup daging dan sayuran
- Daging semur - Ayam goreng - Telur balado
- Ketimun dengan tomat iris - Lodeh Tempe - Pisang
- Susu - Sayur Asam
- Pepaya
Pukul 10.00 Pukul 16.00 Pukul 21.00
- Bubur Kacang hijau - Puding Cokelat - Biskuit
- Susu - The hangat - Susu

Menurut keadaan pasien dapat di berikan salah satu dari dua macam Diet Tinggi Energi Tinggi
Protein (TKTP) seperti di bawah ini :
 TKTP I
Diet TKTP I mengandung 2600 kalori dan 100 g (2 g/kg BB) protein.
 TKTP II
Diet TKTP II mengandung 3000 kalori dan 125 g (2 1/2 g/kg BB) protein.
Nilai Gizi
TKTP I TKTP II
Kalori (kkal) 2690 3040
Protein (g) 103 120
Lemak (g) 73 98
Karbohidrat (g) 420 420
Kalsium (mg) 700 1400
Besi (mg) 30,2 36
Vitamin A (RE) 2746 2965
Tiamin (mg) 1.5 1,7
Vitamin C (mg) 114 116

Bahan makanan yang di anjurkan dan yang tidak di anjurkan :


Bahan Makanan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat Nasi, roti, mie,makaroni dan
hasilolah tepung-tepungan
lain, seperti cake, tarcis,
puding; dodol; ubi;
karbohidrat sederhana seperti
gula pasir.
Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, telur, Di masak dengan banyak
susu, keju, es krim, yougurt. minyak atau santan kental.
Sumber protein nabati Tempe, tahu, dan semua jenis Di masak dengan banyak
kacang-kacangan dan hasil minyak atau santan kental.
olahannya.
Sayuran Bayam, buncis, daun
singkong, kacang panjang,
labu, wortel (direbus, dikukus
dan ditumis).
Buah-buahan Semua jenis buah segar, buah
kaleng, buah kering, dan jus
buah.
Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega, Santan kental.
santan encer, salad dressing.
Minuman Soft drink, madu, sirup,teh, Minuman rendah energi
dan kopi encer
Bumbu Bumbu tidak tajam, seperti Bumbu yang tajam seperti
bawang merah, bawang putih, cabe dan merica.
daun salam, dan kecap.

Bab III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Asupan gizi dan bentuk makanan yang tepat sangat berpengaruh pada kesehatan dan
penyembuhan pasien. Setiap individu mempunyai kekhususan baik dalam hal kebutuhan gizi
maupun kemampuan untuk mengkonsumsi dan mencernakan makanan. Oleh sebab itu
kebutuhan perorangan perlu di perhatikan dengan menyusun diet secara khusus, dimana
harus di perhitungkan tujuan diet, syarat diet, macam diet, indikasi pemberian, bahan
makanan sehari, nilai gizi, bahan makanan di anjurkan dan tidak di anjurkan serta contoh
menu.
B. Saran
Perlu diperhatikan pengkajian gizi secara seksama sebelum menentukan jenis diet, cara
pemberian, pemantauan, dan evaluasi pelaksanaannya. Kegiatan ini menbutuhkan juga kerja
sama antar profesi terkait antara lain dokter, dietisien, perawat, dan farmakolog. Pengetahuan
tentang diet yang tepat sangat berguna sebagai pegangan bagi semua petugas kesehatan baik
di Rumah Sakit, Klinik, maupun di masyarakat dan bagi keluarga pasien itu sendiri.

Daftar Pustaka

Rumah Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Penuntun Diit Anak,
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2003.

Instalasi Gizi Perjan RS Dr. Cipto Mangunkusumo dan Asosiasi Dietisien Indonesia, Penuntun
Diet Edisi Terbaru, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta 2006.
protein.htmlttp://www.mymealcatering.com/product-services/healthy-diet-meal

Anda mungkin juga menyukai