Anda di halaman 1dari 54

STANDAR

MAKANAN
KHUSUS
RUMAH
SAKIT

Sri Rezeki Pettalolo, S.Gz., RD., M,Gizi


• Makanan khusus adalah
makanan yang mengandung
atau tidak mengandung zat-
zat makanaan tertentu untuk
penyakit tertentu.

Pengertian
Pengertian Diet

Pengaturan jumlah dan jenis


makanan yang dikonsumsi
setiap hari agar diperoleh
Kesehatan optimal.
Pengertian Diet RS

Pengaturan makanan yang dilakukan oleh Rumah Sakit dengan tujuan


untuk meningkatkan status gizi dan atau membantu kesembuhan
seseorang yang sedang dirawat di rumah sakit.
Pengaturan diet
pada orang
sakit

Jumlah Jenis
makanan makanan
Diet energi
tinggi protein
tinggi (ETPT)
Gambaran Umum

• Diet Energi Tinggi Protein (ETPT) adalah diet yang mengandung energi dan
protein di atas kebutuhan normal.
• Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa ditambah bahan makanan sumber
protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau dalam bentuk minuman
Enteral Energi Tinggi Protein Tinggi.
• Diet ini diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu makan dan dapat
menerima makanan lengkap.
Tujuan Diet

Memenuhi kebutuhan energi dan


protein yang meningkat untuk
mencegah dan mengurangi
kerusakan jaringan tubuh

Menambah berat badan hingga


mencapai berat badan normal
Syarat Diet

Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB


Protein tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
Makanan diberikan dalam bentuk mudah cerna
Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Kurang Energi Protein (KEP)

Sebelum dan setelah operasi tertentu, multi trauma, serta selama radioterapi dan
kemoterapi

Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi

Hipertiroid, hamil, dan post partum di mana kebutuhan energi dan protein
meningkat.
Menurut keadaan, pasien dapat diberikan salah satu dari dua macam Diet
Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT)

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi 1 • Energi 2600 kkal, Protein : 100 g (2
(ETPT I) g/kg BB)

Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II • Energi 3000 kkal, Protein : 125 g
(ETPT II) (2,5 g/kg BB
Bahan makanan yang diitambahkan pada Makanan Biasa
Contoh Menu Sehari

Cara Memesan Diet


• Diet Energi Tinggi Protein Tinggi I (ETPT I)
• Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT II)
Diet energi
rendah
Gambaran Umum

• Diet energi rendah adalah diet yang kandungan energinya


di bawah kebutuhan normal, cukup vitamin dan mineral,
serta banyak mengandung serat yang bermanfaat dalam
proses penurunan berat badan.
• Diet ini membatasi makanan padat energi seperti kue-kue
yang banyak mengandung karbohidrat sederhana dan
lemak serta goreng-gorengan
1. Mencapai dan mempertahankan status gizi
sesuai dengan umur, gender dan kebutuhan
fisik
2. Mencapai IMT normal yaitu 18,5-25 kg/m2
Tujuan Diet 3. Mengurangi asupan energi sehingga tercapai
penurunan berat badan sebanyak 1⁄2-1
kg/minggu. Pastikan bahwa yang berkurang
adalah sel lemak dengan mengukur tebal
lemak lipatan kulit dan lingkar pinggang
Syarat Diet

1. Energi rendah, ditunjukkan untuk menurunkan berat badan. Pengurangan dilakukan


2. secara bertahap dengan mempertimbangkan kebiasaan makan dari segi kualitas maupun kuantitas. Untuk menurunkan berat
badan sebanyak 1⁄2-1 kg/minggu, asupan energi dikurangi sebanyak 500-1000 kkal/hari dari kebutuhan normal. Perhitungan
kebutuhan energi normal dilakukan berdasarkan berat badan ideal
3. Protein sedikit lebih tinggi yaitu 1-1,5 g/Kg/BB/hari atau 15-20 % dari kebutuhan energi total
4. Lemak sedang yaitu 20-25 % dari kebutuhan energi total. Usahakan sumber lemak berasal dari makanan yang mengandung
lemak tidak jenuh ganda yang kadarnya tinggi
5. Karbohidrat sedikit lebih rendah yaitu 55-56 % dari kebutuhan energi total. Gunakan lebih banyak sumber karbohidrat
kompleks untuk memberi rasa kenyang dan mencegah konstipasi. Sebagai alternatif bisa digunakan gula buatan sebagai
pengganti gula sederhana
6. Vitamin dan mineral cukup sesuai dengan kebutuhan
7. Dianjurkan untuk 3 kali makan utama dan 2-3 kali makan selingan
8. Cairan cukup yaitu 8-10 gelas/hari
Macam Diet dan Indikasi Pemberian

Diet energi rendah I / DER I Diet energi rendah II / DER


(1200 kkal) II (1500 kkal)

 Diet ini diberikan kepada pasien yang berdasarkan perhitungan mempunyai IMT > 25 Kg/m2.
 Sesuai dengan kemampuan pasien, diet energi rendah dapat diberikan secara bertahap.
Contoh Menu Sehari

Diet Energi Rendah II


Pukul 10.00
• Apel
Pagi
• Susu skim
• Roti bakar
• Telur orak-arik/scrambled egg Jus wortel dan papaya Pukul 16.00
Pisang kukus Teh tawar
Siang
• Nasi Malam
• Kentang panggang
• Tumis tempe • Semur ayam
• Sayur asam • Perkedel tahu panggang
• Lalapan + sambal • Setup brokoli, wortel dan buncis
• Mangga
• Jambu biji
Gambaran Umum
• Yang dimaksud dengan garam dalam diet garam rendah adalah garam
natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO3), baking powder, natrium benzoate dan vetsin (mono sodium
glutamate).
• Natrium adalah kation utama dalam cairan ekstraselular tubuh yang
mempunyai fungsi menjaga keseimbangan cairan dan asam basah tubuh,
serta berperan dalam transmisi saraf dan kontraksi otot.
• Asupan makanan sehari-hari umumnya mengandung lebih banyak natrium
daripada yang dibutuhkan tubuh.
• Dalam keadaan normal, jumlah natrium yang dikeluarkan tubuh melalui
urin sama dengan jumlah yang dikonsumsi sehingga terdapat
keseimbangan
Gambaran Umum
• Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang dibutuhkan
sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari.
• WHO (1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari (ekivalen dengan 2400 mg natrium)
• Asupan natrium yang berlebihan, terutama dalam bentuk natrium klorida,
dapat menyebabkan gangguan keseimbangan cairan tubuh sehingga
menyebabkan edema atau asites dan hipertensi.
• Penyakit-penyakit tertentu seperti sirosis hati, penyakit ginjal tertentu,
dekompensasio kordis, toksemia pada kehamilan dan hipertensi esensial
dapat menyebabkan gejala edema atau asites dan hipertensi.
• Dalam keadaan demikian asupan garam natrium perlu dibatasi.
Tujuan Diet

Membantu menghilangkan retensi garam atau air dalam


jaringan tubuh dan menurunkan tekanan darah pada
pasien hipertensi.
Syarat Diet

Cukup energi, protein, mineral Bentuk makanan sesuai dengan


dan vitamin keadaan penyakit

Jumlah natrium disesuaikan


dengan berat tidaknya retensi
garam atau air dan
hipertensi
Macam Diet dan Indikasi
Pemberian
• Diet garam rendah diberikan kepada pasien
dengan edema atau asites dan atau hipertensi
seperti yang terjadi pada penyakit
dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit
ginjal tertentu, toksemia pada kehamilan dan
hipertensi esensial
• Diet ini mengandung zat cukup zat-zat gizi.
• Sesuai dengan keadaan penyakit dapat diberikan
berbagai tingkat Diet Garam Rendah.
Diet Garam Rendah I (200-400 mg Na)

Diet garam rendah I


Pada pengolahan Dihindari bahan makanan
diberikan kepada pasien
makanannya tidak yang tinggi kadar
dengan edema, asites dan
ditambahkan garam dapur. natriumnya.
atau hipertensi berat.
Diet Garam Rendah II (600-
800 mg Na)

• Diet garam rendah II diberikan kepada pasien


dengan edema, asites dan hipertensi tidak terlalu
berat.
• Pemberian makanan sehari sama dengan diet
garam rendah I.
• Pada pengolahan makanannya boleh
menggunakan 1⁄2 sdt garam dapur (2 g).
• Hindari bahan makanan yang tinggi kadar
natriumnya
Diet Garam Rendah III
(1000-1200 mg Na) • Diet garam rendah III
diberikan kepada pasien
dengan edema dan hipertensi
ringan.
• Pemberian makanan sehari
sama dengan diet garam
rendah I.
• Pada pengolahan
makanannya boleh
menggunakan 1 sdt (4 g)
garam dapur.
Contoh Menu Sehari

Pagi Siang Malam


Nasi Nasi Nasi
Telur dadar Ikan acar kuning Daging pesmol
Tumis kacang panjang Tahu bacam Keripik tempe
Sayur lodeh Cah sayuran
Pepaya Pisang

Pukul 10.00
Bubur kacang hijau

Cara Memesan Diet:


Diet garam rendah I/II/III (DGR I/II/III)
Diet Rendah
Sisa
Gambaran Umum
• Diet Sisa Rendah adalah makanan yang terdiri dari bahan makanan rendah serat dan hanya sedikit
meninggalkan sisa.
• Yang dimadsud dengan sisa adalah bagian-bagian makanan yang tidak diserap seperti yang
terdapat didalam susu dan produk susu serta serat daging yang berserat kasar (liat).
• Disamping itu, makanan lain yang meransang saluran cerna harus dibatasi.
Tujuan Diet
Untuk memberikan makanan sesuai kebutuhan gizi
yang sedikit mungkin meninggalkan sisa sehingga
dapat membatasi volume feses, dan tidak meransang
saluran cerna.
Syarat Diet
1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas
2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak sedang, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa kebutuhan energi total
5. Menghindari makanan berserat tinggi dan sedang sehingga asupan serat maksimal 8 g/ hari. Pembatasan ini
disesuaikan dengan toleransi perorangan
6. Menghindari susu, produk susu, dan daging berserat kasar (liat) sesuai dengan toleransi perorangan.
7. Menghindari makanan yang terlalu berlemak, terlalu manis, terlalu asam, dan berbumbu tajam
8. Makanan dimasak hingga lunak dan dihidangkan pada suhu tidak terlalu panas dan dingin
9. Makanan sering diberikan dalam porsi kecil
10.Bila diberikan untuk jangka waktu lama atau dalam keadaan khusus, diet perlu disertai suplemen vitamin dan
mineral, makanan formula atau makanan parenteral.
Macam Diet dan Indikasi
Pemberian

• Diet Sisa Rendah diberikan kepada pasien dengan diare


berat, peradangan saluran cerna akut, divertikulitis akut,
obstipasi spastik, penyumbatan sebagian saluran cerna,
hemoroid berat, serta pada pra dan panca bedah saluran
cerna.
• Diet biasanya rendah dalam beberapa jenis zat gizi,
sehingga hanya diberikan untuk jangka waktu pendek.
• Bila diperlukan, disamping diet diberikan suplemen
vitamin dan mineral dan atau makanan parenteral.
Diet Sisa Rendah I adalah makanan yang diberikan
dalam bentuk disaring atau diblender.

Makanan ini menghindari makanan berserat tinggi dan sedang,


bumbu yang tajam, susu, daging berserat kasar (liat), dan
membatasi penggunaan gula dan lemak.

Diet Rendah Sisa I


Kandungan serat maksimal 4 gram.

Diet ini rendah energi dan sebagian besar zat gizi


Catatan:
• Pada diare akut selama 24 jam hanya diberi teh encer dan air biasa ditambah 1 sendoh teh garam dapur dan 2
sendok makan gula pasir dalam 1 liter air atau makanan parenteral.
• Sesudah itu secara berangsur diberi roti bakar, kemudian Diet Sisa Rendah I dan II.
Contoh Menu Sehari
Diet Sisa Rendah II
Diet Sisa Rendah II merupakan makanan peralihan dari Det Sisa Rendah I ke makanan biasa.

Diet ini diberikan bila penyakit mulai membaik atau bila penyakit bersifat kronis.

Makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak.

Makanan berserat sedang diperbolehkan dalam jumlah terbatas, sedangkan makanan berserat tinggi tidak
diperbolehkan.
Susu diberikan maksimal 2 gelas sehari.

Lemak dan gula diberikan dalam bentuk mudah dicerna.

Bumbu kecuali cabe, merica, dan cuka, boleh diberikan dalam jumlah terbatas.

Kandungan serat diet ini adalah 4-8 gram.


Contoh Menu Sehari
Pagi Siang Malam

Roti bakar Nasi tim Nasi tim


Orak arik Semur daging giling & tahu Sup bola-bola ayam
Susu Tumis labu siam Tim tahu
Pepaya Setup wortel
Semangka

Pukul 10.00 Pukul 16.00


Puding maizena + saos susu Teh

Cara Memesan Diet


Diet Sisa Rendah I/II (DSR I/II)
Diet Tinggi Serat
Gambaran Umum

• Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat dalam semua makanan nabati.
• Serat tidak dapat dicerna oleh enzim cerna tapi berpengaruh baik untuk kesehatan.
• Serat terdiri atas dua golongan, yaitu serat larut air dan tidak larut air.
• Serat tidak larut air adalah selulosa, hemiselulosa, dan lignin yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum,
sayuran dan buah-buahan.
• Serat golongan ini dapat melancarkan defekasi sehingga mencegah obstipasi, hemoroid, dan divertikulosis.
• Serat larut air yaitu pektin, gum, dan mukilase yang banyak terdapat dalam havermout, kacang-kacangan, sayur,
dan buah- buahan.
• Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat menurunkan absorbsi lemak dan kolesterol darah,
sehingga menurunkan risiko, mencegah atau meringankan penyakit jantung koroner dan dislipidemia.
• Serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan mengeluarkan bahan-bahan karsinogen dalanm usus.
Gambaran Umum

Saat ini di pasaran terdapat


Pada umumnya, makanan serat
Diet serat tinggi produk serat dalam bentuk
tnggi mengandung energi rendah,
menimbulkan rasa kenyang minuman, tetapi
dengan demikian dapat membantu
sehingga menunda rasa lapar. penggunaannya tidak
menurunkan berat badan.
dianjurkan.

Asupan serat berlebihan dapat


menimbulkan gas yang
Makanan tinggi serat alami
berlebihan dan diare, serta WHO menganjurkan asupan
lebih aman dan mengandung
mengganggu penyerapan serat 25-30 g/hari.
zat tinggi serta lebih murah.
mineral seperti magnesium,
zat besi, dan kalsium.
Tujuan diet serat tinggi
adalah untuk memberi
makaan sesuai
kebutuhan gizi yang
tinggi serat sehingga
dapat meransang
peristaltik usus agar
defekasi berjalan normal.

Tujuan Diet
Syarat Diet

1. Energi cukup sesuai dengan umur, gender, dan aktivitas


2. Protein cukup, yaitu 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak cukup, yaitu 10-25 % dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energi total
4. Vitamin dan mineral tinggi, terutama vitamin B untuk memelihara kekuatan
otot saluran cerna
5. Cairan tinggi, yaitu 2-2,5 liter untuk membantu memperlancar defekasi.
Pemberian minum sebelum makan akan membantu meransang peristaltik
usus.
6. Serat tinggi, yaitu 30-50 g/hari terutama serat tidak larut air yang berasal dari
beras tumbuk, beras merah, roti whole wheat, sayuran, dan buah.
Indikasi Pemberian

 Diet Serat Tinggi diberikan kepada


pasien konstipasi kronis dan penyakit
divertikulosis.
 Lama pemberian diet disesuaikan
dengan perkembangan penyakit.
Bahan Makanan Yang Dianjurkan

• Sumber karbohidrat : Beras tumbuk/merah, havermout, roti whole


wheat.
• Sumber protein nabati: Kacang-kacangan yang dikomsumsi dengan
kulitnya seperti kacang kedelai, kacang tanah, kacang hijau, dan hasil
oleh kacang-kacangan, seperti tempe.
• Sayuran : Sayuran yang serat tinggi, seperti daun singkong, daun
kacang panjang, daun pepaya, brokoli, jagung muda, oyong, pare,
kacang panjang, buncis, dan ketimun.
• Buah-buahan : Buah-buahan yang berserat tinggi, seperti jeruk
(dimakan dengan selaputnya), nenas, mangga, salak, pisang, pepaya,
sirsak serta buah yang dimakan dengan kulitnya, seperti apel, anggur,
belimbing, pir, dan jambu biji.
Contoh Menu

Disamping itu minum air putih 8-10 gelas sehari.

Cara Memesan Diet


Diet Serat Tinggi (DST)
Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai