Anda di halaman 1dari 37

DIET pada PENDERITA

Tuberculosis Paru & Penyakit


sal.napas
Ns Ida Mardalena, S.Kep.,M.Si
NUTRISI DAN OPTIMALISASI
SISTEM RESPIRATORI
Sistem respiratori terdiri dari struktur utama :
hidung - trachea
pharynx - bronchus
larynx - alveolus
Struktur pendukung :
- Tulang & otot-otot pernapasan
- Syaraf, otot dan Limph mensuplai seluruh jaringan
FUNGSI SISTEM PULMONER

Fungsi utama : Pertukaran Gas


Fungsu lain :
- Filter udara
- Warm
- Humidify
- Sintesis surfactan, asam arachidonat
- Mengubah angiotensin I menjadi angiotensin II
- Pengaturan keseimbangan asam basa tbh
MEKANISME PERLNDUNGAN
MUKUS : MENGUMPULKAN PARTIKEL
& MIKROORGANISM LALU
DIKELUARKAN CILIA
PERMUKAN EPITELIAL ALVEOLI
MENGANDUNG MAKROFAG YG
MEMBUNUH KUMAN
NUTRISI ANTIOXIDANT MELINDUNGI
JAR PARU DR KERUSAKAN OKSIDATIF
DAMPAK MALNUTRISI
Struktur paru, Elasticity,
Fungsi otot-otot : kekuatan & endurance
Mekanisme pertahanan/ imun thd kontrol
pernapasan
Deff Protein & FeHb rendahTransport
oksigen
Deplesi Ca, Mg, K, memp. Fungsi otot pd
tkt sel
Lanjutan
Hiponatremi menurunkan tek koloid
osmotik edema paru
Prot & phospolipid kurang, produksi
surfactan turun.colaps paru
Jar pendukung paru tersusun dr
KOLAGEN yg memerlukan Vit C utk
sintesis
Mucus mengandung : air, glikoprotein dan
elektrolit
MALNUTRISIRISIKO INFEKSI
The Components of the Respiratory System

Figure 23.1
The Respiratory Epithelium of the Nasal Cavity
and Conducting System

Figure 23.2
The Nose, Nasal Cavity, and Pharynx

Figure 23.3c
The Anatomy of the Larynx

Figure 23.4
The Glottis

Figure 23.5a, b
The Anatomy of the Trachea

Figure 23.6a, b
The Anatomy of the Trachea

Figure 23.6c
The Bronchi and Lobules of the Lung

Figure 23.10b
Alveolar Organization

Figure 23.12a-c
TBC (TUBERCULOSIS)
Penyakit infeksi yg disebabkan oleh
micobacterium tuberculosis
Paling sering mengenai organ paru
Pengobatan lama
Perlu energi tinggi & protein tinggi utk
penyembuhan & pemulihan
Jenis diet Tinggi Kalori Tinggi Protein
(TKTP) / Energi Tinggi Protein Tinggi
(ETPT)
Patofisiologi
Infeksi mikobakterium TB menyebabkan
terjadi proses radang pd jaringan paru &
peningkatan sekresi saluran napas
Data objektif : Batuk lama, Peningkatan
suhu tubuh terutama sore hari, keringat
malam
Pemriksaan Dx : Test tuberkulin, Rontgen,
Sputum BTA
Pengobatan : OAT
OAT : Isoniazid (INH), Rifamficin (RIF),
Ethambutol (EMB), Pyrazinamide (PZA),
Streptomicin
INH : makanan dpt menurunkan
absorbsinya shg konsumsinya 1 jam
sebelum atau 2 jam setelah makan
OAT menyebabkan deplesi piridoksin (Vit
B6), mempengaruhi metabolisme Vit. D
shg dpt menurunkan absorbsi Ca dan
Phospor.
Malnutrisi sering terjadi pd penderita TB
paru, 70% disertai penurunan BB, kurang
vit A jg sering ditemui menyebabkan
menurunnya kemampuan replikasi sel
epitel & menyebabkan degenerasi sel
pensekresi mukus dlm saluran napas.
Pencegahan atau perbaikan
kekurangan BB
Tingkatkan masukan kalori dg diet ETPT
Jika pasien tdk mampu menghabiskan
porsi sekali makan, sajikan dalam porsi
kecil tapi sering
Pastikan pasien punya sumber makanan
yg cukup (pd pasien rawat jalan)
Penilaian
Aspek yg diperhatikan Temuan

KKP Riwayat konsumsi kalori & protein yg


kurang, rasa tidak enak dimulut karena
produksi sputum terus menerus, tidak
nafsu makan
kebutuhan meningkat karena
batuk,demam berkeringat
Fisik : Penurunan BB, IMT kurang
Lab : penurunan serum albumin,
transferin atau prealbumin

Kelebihan BB Turunnya kebut BMR karena peningkatan


usia, kurang aktivitas
Fisik : BB lebih
Aspek yg diperhatikan Temuan

Defisiensi vit A Kurang konsumsi makanan yg


mengandung Vit A atau prekursornya
Hiperkeratosis folikular, buta senja, kulit
atau kornea kering
Lab: penurunan retinol serum

Defisiensi Vit C Kurang konsumsi


Fisik : Ptekia,ekimosis,ginggivitis
Lab : menurunnya asam askorbat leukosit
atau serum

Defisiensi Pospat Malnutrisi


Fisik : kelemahan otot, gagal napas akut
Lab P serum menurun
Perawatan promkes
Perawatan mulut lebih sering, terutama
sebelum makan
Jadualkan kegiatan sehingga pasien dpt
beristirahat menjelang waktu makan.
Pendidikan : Pertahankan BB ideal
Diet TKTP/ETPT
Diet yg mengandung energi & protein diatas
kebutuhan normal
Diet diberikan dalam bentuk makanan biasa
ditambah bahan makanan sumber protein
tinggi seperti susu, telur, daging, atau dlm
bentuk minuman enteral energi tinggi
protein tinggi
Diberikan pada pasien yg mempunyai cukup
nafsu makan & dpt menerima makanan
lengkap
Tujuan diet TKTP
1. Memenuhi kebutuhan energi dan protein
yang meningkat untuk mencegah dan
mengurangi kerusakan jaringan tubuh
2. Menambah BB hingga mencapai BB
normal
3. Pd TB paru untuk meningkatkan daya
tahan melawan penyakit
Syarat diet
1. Energi tinggi, 40-45 kkal/kgBB
2. Protein tinggi, 2,0 2,5 g/kgBB
3. Lemak cukup, 10-25% dr energi total
4. Karbihidrat cukup, sisa dr kebut energi total
5. Vitamin & mineral cukup sesuai kebutuhan
6. Makanan diberikan dlm bentuk mudah
dicerna
Menurut k/a pasien diberikan :
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi I (ETPT
I) : Energi 2600 kkal, Prot : 100g
(2g/kgBB)
Diet Energi Tinggi Protein Rendah II
(ETPT II) : Energi 3000 kkal, prot 125 g
(2,5g/kgBB)
Bahan makanan yg ditambahkan
pd makanan biasa :
ETPT I ETPT II
Bahan
Makanan Berat (g) urt Berat (g) urt

susu 200 1 gls 400 2 gls

Telur ayam 50 1 btr 100 2 btr

daging 50 1 ptg sdg 100 2 ptg sdg

Formula 200 1 gls 200 1 gls


komersial

Gula pasir 30 3 sdm 30 3 sdm


Nilai gizi
ETPT I ETPT II

Energi (kkal) 2690 3040


Protein (g) 103 120
Lemak (g) 73 98
Karbohidrat (g) 420 420
Kalsium (mg) 700 1400
Besi (mg) 30,2 36
Vitamin A (RE) 2746 2965
Tiamin (mg) 1,5 1,7
Vitamin C (mg) 114 116
Pembagian makanan sehari (sbg
tambahan pd makanan biasa)
Waktu pemberian ETPT I ETPT II
Pagi 1 btr telur ayam 1 btr telur ayam

Pukul 10.00 - 1 gls susu

Siang 1 ptg daging 1 ptg daging

Pukul 16.00 1 gls susu 1 gls susu

Malam - 1 ptg daging

Pukul 21.00 1 gls formula komersial 1 btr telur ayam


1 gls formula komersial
Bahan makanan yg dianjurkan &
tidak dianjurkan :
Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan
Sumber Karbohidrat Nasi, roti, mi, makaroni
dan hasil olahan tepung-
tepung lain, spt cake, _
tarcis, puding, dan
pastri; dodol, ubi,
karbohidrat sederhana
spt gula pasir
Sumber Protein Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dg banyak
telur susu, dan hasil minyak atau
olahannya seperti keju, kelapa/santan kental
yogurt.
Sumber Protein Nabati Semua jenis kacang- Dimasak dg banyak
kacangan dan hasil minyak atau
olahannya kelapa/santan kental
Lanjutan

Bahan Makanan Dianjurkan Tidak dianjurkan


Sayuran Semua jenis sayuran Dimasak dg banyak
seperti bayam, buncis, minyak atau
selada, daun singkong, kelapa/santan kental
kacang panjang, labu
siam
Buah-buahan Semua jenis buah-
buahan : segar, kaleng, -
kering, jus
Lemak dan minyak Minyak goreng, mentega, Santan kental
margarin, santan encer

Minuman Soft drik, madu, sirop, Minuman rendah energi


susu, the, kopi encer
Bumbu Bumbu tdk tajam Bumbu tajam seperti
merica dan cabe
Contoh menu sehari ETPT II
Pagi Siang Malam

Nasi Nasi Nasi


Telur dadar Ikan bb acar Daging empal
Daging semur Ayam goreng Telur balado
Ketimun+tomat iris Tempe bacem Sup sayuran
susu Sayur asam pisang
pepaya

Pukul 10.00 : Pukul 16.00 : Pukul 21.00

Bubur kacang hijau susu Telur masak


susu Formula komersial
Cara memesan diet
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi I (ETPT
I) / TKTP I
Diet Energi Tinggi Protein Tinggi II (ETPT
II) / TKTP II
INTERAKSI OBAT & MAKANAN
Efek khusus obat2 pd status gizi
Perub nafsu makan, indra pengecapan, &
penciuman atau mual & muntah
Perub absorbsi gizi akibat perubahan pH
atau motilitas GI, penurunan aktivitas
asam empedu, pembentukan kompleks
obat-makanan yg membuat tdk aktifnya
mekanisme transpor gizi
Iritasi sal cerna
Perub metab & ekskresi zat gizi
Zat gizi/defisiensi mengubah
pengobatan mll
Perub absorbsi dr obat yg dimakan scr oral
dg mempengaruhi wkt transit & motilitas
sal cerna, pH sal cerna, ionisasi obat,
kelarutan obat atau pembentukan
komplek obat-makanan
Percepatan atau tertundanya metab &
ekskresi obat tsb
Efek antagonis dr obat oleh komponen
makanan
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai