Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH ILMU DASAR KEPERAWATAN I

“DASAR-DASAR DIET KLINIK”

Dosen Pengampu : Ana Fadilah, S.Kep., Ns., M.Kep.

Disusun oleh :
KELOMPOK 3

1. Achmad Setiyadi (2019012160)


2. Deshinta Laila Putri (2019012168)
3. Herlina Wietya Anggraeni (2019012175)
4. Ikhda Zulfa Istiqomah (2019012177)
5. Ingri Raiza (2019012178)
6. Munifatun Nur Rosyidah (2019012189)
PSIK 1-A

STIKES CENDEKIA UTAMA KUDUS


PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN
TAHUN 2019/2020
Jl .Lingkar raya Kudus-Pati km. 5 Jepang, Mejobo Kudus
KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah melimpahkan nikmat, taufik serta hidayah-Nya yang sangat besar sehingga kami
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Dasar-Dasar Diet Klinik” yang disusun
untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Dasar Keperawatan 1 dapat selasai tepat pada
waktunya. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah
curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-
natikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Rasa terima kasih juga kami ucapkan kepada Dosen Pengampu mata kuliah Ilmu
Dasar Keperawatan 1 Ibu Ana Fadila, S.Kep., Ns., M.Kep yang selalu memberikan
dukungan serta bimbingannya dan kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
pembuatan makalah ini sehingga makalah ini dapat disusun dengan baik.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, tim penyususn
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Kemudian apabila terdapat banyak
kesalahan pada makalah ini tim penyusun mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Kudus, 30 September 2019

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PEMBAHASAN MATERI ....................................................................... 1
A. Pengertian diet klinik .............................................................................. 1
B. Sehat dengan diet .................................................................................... 1
1. Diet energi tinggi protein tinggi ........................................................ 1
2. Diet garam rendah ............................................................................. 2
3. Diet serat tinggi ................................................................................. 4
4. Diet penyakit diabetes ....................................................................... 5
5. Diet penyakit jantung ........................................................................ 6
C. Jenis makanan yang diberikan kepada pasien ......................................... 7
1. Makanan biasa ................................................................................... 7
2. Makanan lunak .................................................................................. 8
3. Makanan saring ................................................................................. 9
4. Makanan cair ..................................................................................... 9

BAB II PENUNJANG KASUS ........................................................................... 15


A. Kasus 1 .................................................................................................. 15
1. Penyelesaian ................................................................................... 16
B. Kasus 2 .................................................................................................. 17
2. Penyelesaian ................................................................................... 18

BAB III PENUTUP .............................................................................................. 21


A. Kesimpulan .......................................................................................... 21
B. Saran ..................................................................................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 22

iii
BAB I
MATERI

Dasar-Dasar Diet Klinik

A. Pengertian
Diet Klinik adalah pengaturan pola makan yang disesuaikan dengan penyakit
pasien agar tidak memperparah keadaan dari pasien tersebut. Pola makan yang
diterapkan pada pasien yang sedang menderita penyakit tersebut harus diukur
seberapa banyak kalori yang dibutuhkan pasien yang menderita penyakit tersebut.

B. Sehat dengan Diet


1. Diet Energi Tinggi Protein Tinggi (ETPT)
Diet ini adalah diet yang mengandung energi dan protein diatas
kebutuhan normal. Diet diberikan dalam bentuk makanan Biasa ditambah
bahan makanan sumber protein tinggi seperti susu, telur, dan daging, atau
dalam bentuk minuman Enteral Energi Tinggi Protein Tinggi. Diet ini
diberikan bila pasien telah mempunyai cukup nafsu dan dapat menerima
makanan lengkap.
Tujuan Diet :
a. Memenuhi kebutuhan energi dan protein
b. Menambah berat badanhingga mencapai berap badan normal
Syarat Diet :
a. Energi tinggi, yaitu 40-45 kkal/kg BB
b. Protein Tinggi, yaitu 2,0-2,5 g/kg BB
c. Lemak cukup, yaitu 10-25% dari kebutuhan energi total
d. Karbohidrat cukup, yaitu sisa dari kebutuhan energy total
e. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan energy total
f. Vitamin dan mineral cukup, sesuai kebutuhan normal
g. Makanan diberikan dalam bentu mudah cerna
Macam Diet dan Indikasi Pemberian
a. Kurang Energi Protein
b. Sebelum dan setelah operasi tertentu
c. Luka bakar berat dan baru sembuh dari penyakit dengan panas tinggi
d. Hipertiroid, hamil, dan post-partum dimana kebutuhan energi dan
protein meningkat
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
Sumber Nasi, roti, mi, macaroni, dan -
karbohidrat hasil olahan tepung lainnya
seperti cake, pudding, dan

1
pastry, dodol, ubi, dan gula
pasir.
Sumber Daging sapi, ayam, ikan, Dimasak dengan banyak
protein telur, susu, dan hasil olahan minyak atau santan1
seperti keju, dan yougurt
custard, dan es krim
Sumber Semua jenis kacang-kacangan Dimasak dengan banyak
protein dan hasil olkahan seperti minyak atau santan
nabati temped an tahu
Sayuran Semua jenis sayuran, terutama Dimasak dengan banyak
jenis B sepeti bayam, buncis, minyak atau santan
daun singkong, kacang
panjang, labu siam, dan
wortel direbus, dikukus, dan
ditumis
Buah- Semua jenis buah segar -
buahan
Lemak dan Minyak goring, mentega, Santan kental
minyak margarine, santan encer, salad
dressing
Minuman Soft drink, madu, sirup, the, Minuman rendah energy
dan kopi encer
Bumbu Bumbu tidak tajam seperti Bumbu tajam seperti cabe dan
bawang merah, bawang putih, merica
laos, salam dan kecap

2. Diet Garam Rendah


Yang dimaksud dengan garam dalam Diet Garam Rendah adalah
garam natrium seperti yang terdapat di dalam garam dapur (NaCl), soda kue
(NaHCO3), baking powder, natrium benzoate, dan vetsin (mono natrium
glutamat). Makanan sehari-hari biasanya cukup mengandung natrium yang
dibutuhkan, sehingga tidak ada penetapan kebutuhan natrium sehari. WHO
(1990) menganjurkan pembatasan konsumsi garam dapur hingga 6 gram
sehari (ekivalendengan 2400 mg natrium)
Tujuan Diet :
Membantu menghilangkan retensi garam atau sur dalam jaringan tubuh
dan menurunkan tekanan darah pada pasien hipertensi.
Syarat-syarat Diet :
a. Cukup energi, protein, mineral, dan vitamin
b. Bentuk makanan sesuai dengan penyakit

1
Juhari , Ahmad dan Nita Nasutiaon. Nutrisi dan Keperawatan . (Yogyakarta : Dua Satri
Offset, 2015)

2
c. Jumlah natrium disesuaikan dengan berat tidaknya retensi
garam dan atau hipertensi
Macam Diet dan Indikasi Pemberian :
Diet Garam Rendah diberikan kepada pasien yang menderita penyakit
dekompensasio kordis, sirosis hati, penyakit ginjaltertentu, toksemia pada
kehamilan, dan hipertensi esensial. Diet ini mengandung cukup zat-zat gizi.
Ada beberapa tingkatan Diet Garam Rendah :
1. Diet Garam Rendah (200-400 mg Na)
Diet ini dikhususkan kepada pasien dengan edema, edema, asites, dan atau
hipertensi berat. Pada pengolahan makanannya tidak ditambahkan garam
dapur. Dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
2. Diet Garam Rendah II (600-800 mg Na)
Diet garam rendah II diberikan kepada pasien dengan edema, asites, dan
atau hipertensi tidak terlalu berat. Pemberian makanan sehari sama dengan
Diet Rendah I. pada pengolahan makanannya boleh menggunakan ½
garam (2 g). dihindari bahan makanan yang tinggi kadar natriumnya.
3. Diet Garam Rendah III (1000-1200 mg Na)
Diet Garam Rendah III diberikan kepada pasien dengan edema dan atau
hipertensi ringan. Pemberian makanan sehari sama dengan Diet Garam
Rendah pengolahan makanannya boleh menggunakan 1 sdt (4 g) garam
dapur.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Makanan
Sumber Beras, kentang, singkong, Roti, biscuit yang dimasak
karbohidrat terigu, tapioca, gula, dan dengan garam dapur, baking
makanan yang diolah (tanpa powder, dan soda
garam dapur dan soda) seperti
macaroni, mie, bihun, biskuit
Sumber Daging dan ikan maksimal Daging asap, ham bacon,
protein 100 g sehari, telur maksimal 1 dendeng, abon, keju, ikan asin,
hewani butir sehari ikan kaleng, kornet, ebi, udang
kering, telur asin, telur pindang
Sumber Kacang-kacangan dan hasil Kacang-kacangan yang dimasak
protein olahan yang tanpa garam dengan garam dapur
nabati dapur
Sayuran Semua sayuran segar, tanpa Sayuran kaleng, dawi asin,
garam dapur asinan, acar
Buah- Semua buah-buahan segar Buah dalam kaleng
buahan tanpa garam dapur
Lemak Minyak goring, mentega, Mergarin dan mentega biasa
margarine, tanpa garam
Minuman The, kopi Minuman ringan

3
Bumbu Semua jenis bumbu yang Kecap, terasi, tomato ketchup,
tidak mengandung garam petis, dan taico.
dapur

3. Diet Serat Tinggi


Serat makanan adalah polisakarida nonpati yang terdapat pada semua
makanan nabati. Serat terdiri atas dua golongan yaitu serat larut air dan serat
tidak larut air. Serat tidak larut air adalah selulosa , hemiselulosa dan lignin
yang banyak terdapat dalam dedak beras, gandum, sayuran, dan buah-buahan.
Serat golongan ini dapat melancarkan defaksi sehingga mencegah obstipasi,
2
hemoroid, dan divertikulosis . Serat larut air yaitu pectin, gum, dan mukilase
yang banyak terdapat dalam havermout, kacang-kacangan, sayur dan buah-
buahan. Serat golongan ini dapat mengikat asam empedu sehingga dapat
menurunkan absorbs lemak dan kolesterol darah, sehingga menurunkan
resiko atau mencegah atau meringankan penyakit jantung koroner dan
displipidemia. serat dapat mencegah kanker kolon dengan mengikat dan
megeluarkan bahan-bahan karsinogen dalam usus.
Pada umumnya, makanan serat tinggi mengandung energy rendah,
dengan demikian dapat membantu menurunkan berat badan. Diet serat tinggi
menimbulkan rasa kenyang sehingga menunda rasa lapar. Asupan serat
berlebihan dapat menimbulkan gas yang berlebihan, dan diare serta
mengganggu penyerapan mineral seperti magnesium, zat besi, dan kalsium.
Makanan tinggi serat alami lebih aman dan mengandung zat gizi tinggi serta
lebih murah WHO menganjurkan asupan serat 25-30 g/hari.
Tujuan Diet :
Untuk memberi makanan sesuai kebutuhan gizi yang tinggi serat
sehingga dapat merangsang peristaltic usus dapat berjalan dengan normal.
Indikasi Pemberian :
Diet Serat Tinggi diberikan kepada pasien konstipasi kronis dan
penyakit divertikulosis. Lama pemberian diet disesuaikan dengan
perkembangan penyakit.
Bahan Makanan yang Dianjurkan
1. Sumber karbohidrat : beras merah, havermout, roti, whole wheat.
2. Sumber protein nabati : kacang-kacangan yang masih ada kulitnya.
3. Sayur-sayuran : singkong, daun kacang panjang, daun papaya, brokoli,
jagung muda, oyong, pare, buncis, ketimun.
4. Buah-buahan : semua jenis buah yang dimasakn dengan kulit atau
selaputnya.

2
Juhari , Ahmad dan Nita Nasutiaon. Nutrisi dan Keperawatan . (Yogyakarta : Dua Satri
Offset, 2015)

4
4. Diet Penyakit Diabetes
Diabetes Militus adalah kumpulan gejala yang timbul kepada
seseorang yang mengalami peningkatan kadar gula (glukosa) darah akibat
kekurangan hormone insulin secara absolute atau relative.
Sesuai consensus Pengolahan Diabetes Militus di Indonesia (2002)
oleh perkumpulan Endokrinologi Indonesia, penyakit ini dibagi menjadi 4
golongan, yaitu : Siabetes Militus Tipe I & II, Diabetes Militus Gestasional,
dan tipe lain.
Tujuan Diet :
Membantu pasien memperbaiki kebiasaan makan dan olah raga untuk
mendapatkan control metabolic yang lebih baik.
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian :
Tabel Jenis Diet Diabetes Militus Menurut Kandungan Energi, Protein,
Lemak, dan Karbohidrat
Jenis Diet Energi (kkal) Protein (g) Lemak (g) Karbohidrat
I 1100 43 30 172
II 1300 45 35 192
II 1500 51,5 36,5 235
IV 1700 55,5 36,5 275
V 1900 60 48 299
VI 2100 62 53 319
VII 2300 73 59 369
VIII 2500 80 62 396
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
Bahan makanan yang dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus adalah
sebagai berikut:
1. Sumber karbohidrat kompleks, seperti nasi, roti, mi kentang, singkong,
ubi, dan sagu.
2. Sumber protein rendah lemak, seperti ikan, ayam tanpa kulit, susu skim,
tempe, tahu, dan kacang kacangan.
3. Sumber lemak dalam jumlah terbatas yaitu bentuk makanan yang mudah
dicerna. Makanan terutama diolah dengan cara dipanggang, dikukud,
disetup, direbus, dan dibakar.
Bahan makanan yang tidak dianjurkan untuk Diet Diabetes Melitus
adalah sebagai berikut:
1. Mengandung banyak gula sederhana, seperti :
a. Gula pasir, gula jawa
b. Sirup, jambu, jeli, buah buahan yang diawetkan dengan gula, susu
kental manis, minuman botol ringan dan eskrim.
c. Kue kue manis, dodol, cake, dan tarcis.
2. Mengandung banyak lemak, seperti: cake, makan siap saji (fast food),
goring gorengan.

5
3. Mengandung banyak natrium, seperti: ikan asin, telur asin, makanan yang
diawetkan.

5. Diet Penyakit Jantung


Penyakit jantung terjadi akibat proses berkelanjutan, dimana jantung
secara berangsur kehilangan kemampuan untuk melakukan fungsi secara
normal. Dalam keadaan tidak terkompensasi, sirkuit darah yang tidak normal
menyebabkan sesk napas, rasa lelah, dan rasa sakit di daerah jantung.
Berkurangnya aliran darah dapat menyebabkan kelainan pada fungsi ginjal,
hati, otak, serta tekanan darah, yang berakibat terjadinya resorpsi natrium.
Tujuan Diet :
1. Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung.
2. Menurunkan berat badan bila terlalu gemuk.
3. Mencegah dan menghilangkan penimbunan garam atau air.
Syarat Diet :
1. Energy cukup, untuk mencapai dan mempertahankan berat badan normal
2. Protein cukup yaitu 0,8 g/kgBB
3. Lemak sedang, yaitu 25-30% dari kebutuhan energy total, 10% berasal
dari lemak jenuh, dan 10-15% lemak tidak jenuh
4. Kolesterol rendah, terutama jika disertai dengan dislipidemia
5. Vitamin dan mineral cukup
6. Garam rendah, 2-3 g/hari, jika disertai hipertensi atau adema
7. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
8. Serat cukup untuk menghindari konstipasi
9. Cairan cukup, kurang lebih 2 liter/hari sesuai dengan kebutuhan
10. Bentuk manakan disesuaikan dengan keadaan penyakit, diberikan dalam
porsi kecil
11. Bila kebutuhan gizi tidak dapat dipenuhi melalui makanan dapat diberikan
tambahan beupa makanan enteral, parenteral, atau suplemen gizi3
Jenis Diet dan Indikasi Pemberian
 Diet Jantung I
Diberikan kepada pasien penyakit jantung akut seperti Myocard
Infarct (MCI) atau Dekompensasio Kordis berat. Diet diberikan
berupa 1-1,5 liter cairan/hari selama 1-2 hari pertamabila pasien
dapat menerimanya. Diet ini sangat rendah energy, sebaiknya
diberikan selama 1-3 hari.
 Diet Jantung II
Diberikan dalam bentuk Makanan Saring atau Lunak. Diet ini
diberikan sebagai perpindahan dari Diet jantung I. Jika disertai

3
Juhari , Ahmad dan Nita Nasutiaon. Nutrisi dan Keperawatan . (Yogyakarta : Dua Satri
Offset, 2015)

6
hipertensi dan atau edema, diberikan sebagi Diet Jantung H Garam
Rendah. Diet ini rendah energy, protein, kalsium, dan tiamin.
 Diet Jantung III
Diberikan dalam bentuk MAkanan Lunak atau Biasa. Diet ini
diberikan sebagai perpindahan Diet Jantung II atau pasien yang
kondisinya tidak terlalu berat. Jika disertai hipertensi dan atau
edema, diberikan sebagi Diet Jantung III Garam Rendah. Diet ini
rendah energy, kalsium, tetapi cukup zat gizi lain.
 Diet Jantung IV
Diberikan dalam bentuk makanan Biasa. Diet ini diberikan pasien
yang kondisinya ringan. Jika disertai hipertensi dan atau edema,
diberikan sebagi Diet Jantung IV Garam Rendah. Diet ini cukup
energy dan zat gizi lain, kecuali kalsium.
Bahan Makanan yang Dianjurkan dan Tidak Dianjurkan
1. Bahan makanan yang dianjurkan :
Makanan yang mengandung fitonutrien, contohnya kacang, biji-bijian
utuh, apel, bawang putih, anggur, buah beri, teh hijau
2. Bahan makanan yang tidak dianjurkan :
Burger cepat saji, daging olahan, gorengan, permen, minuman manis,
sereal bergula, margarine, diet soda.

C. Jenis-Jenis Standar Makanan yang Diberikan pada Pasien


1. Makanan Biasa (MB)
Makanan ini sama dengan makanan pokok sehari-hari, susunannya mengacu
pada pola menu seimbangdan angka kecukupan gizi (AKG) yang dianjurkan pada
orang sehat. Makanan biasa diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan
makanan khusus (diet). Walaupun tidak ada pantangan khusus, makanan
sebaiknya diberikan dalam bentuk yang mudah dicerna dan tidak merangsang
saluran cerna misalnya, bumbu tidak terlalu banyak, tidak terlalu pedas atau asin.
Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan biasa misalnya, conjungtivitas
tanpa demam, penyakit kulit yang bukan alergi, penyakit pada THT yang tidak
memerlukan operasi.
Tujuan diet :Memberikan makanan sesuai dengan kebutuhan gizi untuk
mencegah dan mengurangi kerusakan jaringan tubuh.
Syarat diet :
1. Energi sesuain kebutuhan normal orang dewasa sehatdalam keadaan
istirahat
2. Protein 10-15% dari kebutuhan energi total
3. Lemak 10-25% dari kebutuhan energi total
4. Karbohidrat 60-75% dari kebutuhan energi total
5. Cukup mineral, vitamin, dan kaya serat
6. Makanan tidak merangsang saluran cerna
7. Makanan sehari-hari yang beraneka ragam dan bervariasi
7
Indikasi pemberian : Diberikan kepada pasien yang tidak memerlukan
diet khusus yang berhubungan dengan penyakitnya
Tabel Bahan Makanan Sehari-hari
Bahan Makanan Berat (g) Porsi
Beras 300 4 ¼ gls nasi
Daging 100 2 ptg sdg
Telur ayam 50 1 btr
Tempe 100 4 ptg sdg
Kacang hijau 25 2 1/2 sdm
Sayuran campur 200 2 gls
Buah pepaya 200 2 ptg sdg
Gula pasir 25 2 1/2 sdm
Minyak 30 3 sdm

2. Makanan lunak (ML)


Makanan lunak adalah makanan yang memiliki tekstur yang mudah di
kunyah, ditelan dan dicerna dibandingkan dengan makanan yang lainnya.
Makanan ini cukup megandung zat-zat gizi asalkan pasien bisa mengomsumsi
makanan dengan jumlah yang cukup. Makanan ini dapat diberikan langsung
kepada pasien atau sebagai perpindahan dari makanan saring ke makanan biasa.
Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan lunak yaitu pasien dengan
gangguan menelan dan pencernaan, post oprasi saluran pencernaan, tifus, dan
pasien stroke dengan hemiparese pada syaraf fasialis.
Tujuan diet : memeberikan makanan dalam bentuk lunak yang mudah di telan
atau di cerna sesuai kebutuhan gizi dan keadaan penyakit .4
Syarat-syarat diet :
1. energi, protein,dan zat gizi lain cukup
2. makanan diberikan dalam bentuk cincang atau lunak, sesuai dengan keadaan
penyakit dan kemampuan makan pasien
3. makanan di berikan dalam porsi sedang, yaitu 3 kali makan lengkap dan 2
kali selingan
4. makanan mudah cerna, rendah serat dan tidak mengandung bumbu yang
tajam
Indikasi pemberian :
2. Diberikan kepada pasien sesudah operasi tertentu
3. Pasien dengan penyakit infeksi dengan kenaikan suhu tubuh tidak terlalu
tinggi
4. Pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan serta sebagai perpindahan
dari makanan saring ke makanan biasa

4
Mardalena , Ida dan Eko Suryani. Ilmu Gizi . (Jakarta: Kementrian Kseshatan Republik
Indonesia ,2016)

8
3. Makanan Saring (MS)
Makanan saring adalah makanan semi padat yang mempunyai tekstur lebih
halus daripada makanan lunak sehingga lebih mudah ditelan dan dicerna. Menurut
keadaan penyakit, makanan saring dapat diberikan langsung kepada pasien atau
merupakan perpindahan dari Makanan Cair Kental ke Makanan Lunak. Contoh
pasien yang mendapatkan jenis makanan lunak misalnya : pasien dengan
gangguan menelan dan pencernaan, atau post dipuasakan (post ileus paralitik),
post operasi saluran pencernaan, tifus, pasien stroke dengan hemiparese pada
syaraf fasialis.
Tujuan diet: Memberikan makanan dalambentuk semi padat dengan jumlah yang
mendekati kebutuhan gizi pasien untuk jangka waktu pendek sebagai proses
adaptasi terhadap bentuk makanan yang lebih padat.
Syarat Diet Makanan Saring adalah :
1. Hanya diberikan untuk jangka waktu singkat selama 1-3 hari, karena
kurang memenuhi kebutuhan gizi, terutama energi dan tiamin,
2. Rendah serat, diberikan dalam bentuk disaring atau diblender, 3) diberikan
dalam porsi kecil dan sering yaitu 6-8 kali sehari.
3. Indikasi pemberian makanan saring adalah pada pasien sesudah mengalami
operasi tertentu, pada pasien infeksi akut termasuk infeksi saluran cerna,
serta kepada pasien dengan kesulitan mengunyah dan menelan, atau sebagai
perpindahan dari Makanan Cair Kental ke MakananLunak. Karena
makanan ini kurang serat dan vitamin C, maka sebaiknya diberikan untuk
jangka waktu 1 – 3 hari saja.
Contoh menu makanan saring:
1. Pagi pasien diberi bubur sumsum, telur ½ masak susu dan jus tomat,
2. Pukul 10.00 diberikan selingan bubur kacang hijau halus
3. Siang pasien diberikan bubur tepung beras, semur daging, tim tahu, jus
pepaya, dilanjutkan puding maizena pada pukul 16.00. Makan malam
diberikan bubur tepung beras, gadon daging, semur tahu halus, sari jeruk,
dan selingan terakhir pukul 20.00 diberikan susu.
Cara memesan diet cukup menuliskan Makanan Saring (MS).

4. Makanan Cair (MC)


Makanan cair adalah makanan yang mempunyai konsistensi cair hingga
kental. Makanan ini diberikan pada pasien yang mengalami gangguan
mengunyah, menelan, dan mencernakan makanan yang disebabkan oleh
menurunnya kesadaran, suhu tinggi, mual dan muntah, pasca perdarahan saluran
cerna, serta pra dan pasca bedah. Makanan dapat diberikan secara oral atau
parenteral. Menurut konsistensi makanan, MakananCair terdiri atas tiga jenis,
yaitu makanan cair jernih, makanan cair penuh, dan makanan cair kental.
Contoh pasien yang mendapatkan jenis makanan lunak misalnya: pasien stroke
dengan hemiparese pada syaraf fasialis, pasien dengan penurunan kesadaran yang
menggunakan naso gastrik tube (NGT)
.

9
a. Makanan Cair Jernih
Makanan cair jernih adalah makanan yang disajikan dalam bentuk
cairan jernih pada suhu ruang dengan kandungan sisa (residu) minimal dan
tembus pandang bila diletakkan pada wadah bening
Tujuan diet makanan cair jernih adalah:
1) Memberikan makanan dalam bentuk cair, yang memenuhi kebutuhan
cairan tubuh yang mudah diserap dan hanya sedikit meninggalkan
sisa,
2) Mencegah dehidrasi dan menghilangkan rasa haus.
Syarat diet makanan cair jernih yaitu :
1) Makanan disajikan dalam bentuk cair jernih,
2) Bahan makanan hanya terdiri dari sumber karbohidrat,
3) Tidak merangsang saluran cerna dan mudah diserap,
4) Sangat rendah sisa,
5) Diberikan hanya 1-2 hari saja, dan
6) Diberikan dalam porsi kecil dan sering.
Bahan makanan yang boleh diberikan antara lain teh, sari buah, sirop, air
gula, kaldu jernih, serta cairan mudah cerna seperti cairan yang mengandung
maltodekstrin. Makanan dapat ditambah dengan suplemen energi tinggi sisa
rendah.
Contoh menu pasien pagi hari diberikan teh, jam 10.00 air bubur kacang
hijau, siang hari diberikan kaldu jernih dan air jeruk, pukul 16.00 teh dan
malam pasien diberikan kaldu jernih dan air jeruk. Berikutnya kita pelajari
makanan cair penuh.
b. Makanan Cair Penuh
Makanan cair penuh yaitu makanan berbentuk cair atau semicair pada
suhu ruang dengan kandungan serat minimal dan tidak tembus pAndang.
Makanan ini dapat diberikan langsung atau sebagai perpindahan dari
Makanan Cair Jernih ke Makanan Cair Kental. 5
Tujuan diet pada makanan ini :
1) Memberikan makanan dalam bentuk cair dan setengah cair yang
memenuhi kebutuhan gizi,
2) Meringankan kerja saluran cerna.
Syarat diet Makanan Cair Penuh :
1) Tidak merangsang saluran cerna,
2) Bila diberikan lebih dari 3 hari harus dapat memenuhi kebutuhan
energi dan protein,
3) Kandungan energi minimal 1 kkal/ml, konsentrasi cairan dapat
diberikan bertahap,

5
Mardalena , Ida dan Eko Suryani. Ilmu Gizi . (Jakarta: Kementrian Kseshatan Republik
Indonesia,2016)

10
4) Berdasarkan masalah pasien, dapat diberikan formula rendah atau
bebas laktosa, formula tanpa susu dan sebagainya,
5) Untuk memenuhi kebutuhan vitamin dan mineral dapat diberikan
tambahan ferosulfat, vitamin b kompleks, dan vitamin c,
6) Sebaiknya osmolaritas < 400 mosml.
Indikasi pasien yang diberikan Makanan Cair Penuh :
Adalah pasien yang punya masalah mengunyah, menelan, atau
mencerna makanan padat, misalnya pada operasi mulut atau tenggorokan,
dan/atau pada kesadaran menurun. Makanan ini dapat diberikan melalui oral,
pipa, atau enteral (melalui NGT/Naso Gastric Tube), secara bolus atau drip.
Terdapat dua golongan Makanan Cair Penuh, yaitu Formula Rumah Sakit
(FRS) dan Formula Komersial (FK). Kita bahas dulu FRS, terdapat 4 macam
Formula Rumah Sakit yaitu :
1) FRS dengan susu (whole/skim) diberikan pada pasien dengan lambung,
usus halus dan kolon bekerja normal,
2) FRS blender, makanan ini memerlukan tambahan makanan berserat,
3) FRS rendah laktosa, diindikasikan pada pasien yang intolerans terhadap
glukosa, dan
4) FRS tanpa susu untuk pasien yang tidak tahan protein susu.
c. Makanan Cair Kental
Makanan cair kental adalah makanan yang mempunyai konsistensi
kental atau semi padat pada suhu kamar, yang tidak membutuhkan proses
mengunyah dan mudah ditelan. Makanan ini dapat diberikan langsung atau
perpindahan dari makanan cair penuh ke makanan saring.
Tujuan diet makanan cair kental : Memberikan makanan yang tidak
Membutuhkan proses mengunyah, mudah ditelan.
Syarat diet makanan cair kental yaitu
1) Mudah ditelan dan tidak merangsang saluran cerna,
2) Cukup energi protein,
3) Diberikan bertahap menuju ke makanan lunak,
4) Porsi diberikan kecil dan sering ( setiap 2-3 jam).
Indikasi pemberian diet makanan cair kental :
Diberikan kepada pasien yang tidak mampu mengunyah dan menelan, serta
untuk mencegah aspirasi seperti penyakit yang disertai, ulkus peptikum, atau
gangguan struktural atau motorik pada rongga mulut.Makanan ini dapat
mempertahankan keseimbangan cairan tubuh.
Contoh menu
a) Pagi pasien diberikan sup krim jagung dan susu,
b) Pukul 10.00 diberikan milk shake, makan siang dengan kentang pure,
jus sayuran dan jus mangga,
c) Pukul 15.00 diberikan lagi jus pepaya, makan malam pasien diberikan
puding maizena dengan vla serta
d) Susu pada pukul 21.00.

11
Cara memesan makanan dengan menuliskan jenis makanan yang
dibutuhkan misalnya Makanan Cair Jernih (MCJ), Makanan Cair Penuh
Oral/Enteral (MCPO/MCPE), atau Makanan Cair Kental (MCK).
d. Diet untuk Pemeriksaan Keseimbangan Lemak.
Diet ini digunakan untuk mengetahui pengeluaran lemak dalam feses
(steatorea). Diagnosis steatorea dibuat apabila terdapat lebih dari 5 gram
lemak dalam feses sehari ( 15 gram/3 hari ). Pada diet Pemeriksaan
Keseimbangan Lemak, diberikan makanan yang
mengandung 100 gram lemak selama 5 hari. Pada hari ketiga sampai hari
kelima dilakukan pemeriksaan kandungan lemak dalam feses.
Bahan Makanan yang Boleh Diberikan pada diet Keseimbangan
Lemak, untuk Sumber karbohidrat boleh diberikan beras dibuat nasi, bubur
atau bubur saring; kentang dipure; produk olahan tepung-tepungan, seperti
makaroni, roti putih,biskuit, mie , dan bihun.
Sumber protein hewani meliputi daging, ikan, telur, karju, susu full cream,
dan yoghurt. Sumber protein nabati meliputi tempe,tahu,kacang-kacangan.
Sumber lemak meliputi margarin, mentega, minyak, krim dalam jumlah
banyak. Sayuran bebas asalkan dimasak. Untuk Buah-Buahan, semua jenis
buah boleh .
Bahan Makanan yang Tidak Boleh Diberikan adalah Sumber protein
hewani meliputi susu rendah lemak, susu krim, dan sarden.
Contoh Menu Sehari pada Diet Pemeriksaan Keseimbangan Lemak :
 Pagi Pukul 10.00
1) Roti isi margarin+selai 2 iris Bubur kacang hijau 1 gls
2) Telur rebus 1 btr
3) Susu full cream 1 gls
 Siang Pukul 16.00
1) Naasi ¾ gls Kue bolu 1 ptg
2) Daging bb kalio 1 ptg
3) Telur dadar 1 btr
4) Perkedel tahu goreng 1 bh bsr
5) Sayur lodeh ½ gls
6) Jeruk 1 bh
 Sore Pukul 22.00 6
1) Nasi ¾ gls Roti isi margarin+selai 2 iris
2) Ayam pgg saos mentega 1 ptg Telur dadar 1 btr
3) Krepik tempe 2 ptg sdg susu 1 gls
4) Cah wortel ½ gls
5) pepaya
Cara Memesan Makanan Diet ini dengan menuliskan Diet Pemeriksaan
Keseimbangan Lemak

6
Mardalena , Ida dan Eko Suryani. Ilmu Gizi . (Jakarta: Kementrian Kseshatan Republik
Indonesia, 2016)

12
e. Diet untuk Pemeriksaan Kolonoskopi.
Kolonoskopi adalah prosedur diagnostik unutk mengetahui kelainan
pada kolon dengan menggunakan alat endoskopi.
Tujuan Diet untuk pemeriksaan kolonoskopi adalah untuk memberikan
makanan secukupnya yang meninggalkan sisa minimal dalam usus.
Syarat-syarat diet untuk pemeriksaan kolonoskopi adalah
a. Energi dan protein sesuai dengan kebutuhan atau sedikit di atas
kebutuhan basal,
c. Rendah sisa agar kolon menjadi bersih,
d. Banyak minum untuk melancarkan defekasi,
e. Diberikan 2-3 hari sebelum tindakan kolonoskopi.
Contoh bahan makanan sehari untuk diet koloskopi :
1) Bahan Makanan Berat(g)
2) Tepung beras 100
3) Gua merah 60
4) Gula pasir 80
5) Susu bubuk rendah sisa 150
6) Sedangkan nilai gizi nya seperti Energi 1700 kkal, Lemak 21 g, Protein
38g , dan
Karbohidrat 340 g.
Contoh Jadwal Sehari- Hari Diet Kolonoskopi :
 Pukul 07.00
1) Bubur sumsum tanpa santan
2) Tepung beras 30
3) Saus gula merah
4) Gula merah 20
5) Teh manis Gula pasir 20
6) Air putih Sekehendak
 Pukul 10.00
1) Enteral komersial sustacal 50
2) Air putih Sekehendak
 Pukul 13.00
1) Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
2) Saus gula merah Gula merah 20
3) Teh manis Gula pasir 20
4) Air putih Sekehendak
 Pukul 16.00
1) Enteral komersial sustacal 50
2) Air Putih Sekehendak
Pukul 18.00
1) Bubur sumsum tanpa santan Tepung beras 35
2) Saus gula merah Gula merah 20
3) Teh manis Gula pasir 20

13
4) Air putih Sekehendak
 Pukul 20.00
1) Enteral komersial Sustacal 50
2) Teh manis Gula pasir 20
3) Air putih Sekehendak
Perlu diperhatikan Persiapan Pasien untuk Pemeriksaan Kolonoskopi
1. Pertama 1-2 hari sebelumnya Makan bubur sumsum tanpa santan
Selingan makanan enteral komersial yaitu 3 kali setiap kalinya
diberikan 300-350 ml (1ml=1 kkal), Air gula/sirup 4 kali,setiap
pemberian 200 ml, Air putih: 2-3 liter, Makanan lain tidak
diperbolehkan.
B. Kedua Bila pasien susah buang air besar, malam dapat diberikan
Laxasin 2 sdm/Dulcolaz 2 tablet/Laxoberon 20 tetes.
C. Ketiga, Malam Sebelum hari pemeriksaan Pukul 19.00 diberikan
bubur sumsum (terakhir), Pukul 20.00 diberikan makanan enteral
komersial Obat urus-urus 30-40g garam inggris/30-40 ml Cator Oil
Sesudah pukul 20.00: Puasa, tapi boleh minum air putih atau air
manis bila tidak menderita DiabetesMelitus; tidak boleh minum susu.
Hari Kolonosopi, pada Pukul 05.00-06.00 dilakukan Klisma 1-2 x
sampai bersih atau berikan Dulcolax Supp atau YAL.
D. Pada Pukul 08.00 pasien diantar ke Ruang Prosedur Endoskopi.7

7
Mardalena , Ida dan Eko Suryani. Ilmu Gizi . (Jakarta: Kementrian Kseshatan Republik
Indonesia, 2016)

14
BAB II
CONTOH-CONTOH PENUNJANG KASUS DAN PENYELESAIAN

Ada 2 kasus yang kami terapkan di dalam makalah ini, berikut kasus-kasus dan
penyelesiannya :

Kasus 1:
Arya Permana Penderita Obesitas di Karawang

Usianya baru 10 tahun, namun Arya Permana mengidap obesitas dan memiliki
bobot tubuh hingga 190 kilogram. Tentu bukanlah sebuah angka yang wajar untuk anak
seusianya. Kasus ini lantas membawa Arya untuk mendapatkan pengobatan di Rumah
Sakit Hasan Sadikin (RSHS), Kota Bandung.
Untuk mengobati obesitas Arya Permana, RSHS mengerahkan tim dokter
sejumlah 13 orang yang terdiri dari dokter ahli gizi anak, endokrin anak, tumbuh
kembang anak, patalogi klinik, radiologi, bedah anak, ortopedi anak, psikiater anak, dan
rehabilitasi medik. Setelah dirawat selama 1 minggu, diketahui bahwa berat badan Arya
melonjak drastis dikarenakan asupan kalori yang berlebih pada tubuhnya. Orangtuanya
mengakui, Arya makan sehari hingga lima kali dan sering makan mie instan. Saat malam
dan tidak bisa tidur ia meminum minuman kemasan hingga 20 gelas. Ade Somantri, ayah
Arya mengatakan ia terpaksa memberikan minuman kemasan tersebut karena jika tidak
diberi, Arya akan menangis berguling-guling.
Akibat obesitas berlebih yang dideritanya, Arya menjadi sulit menjalankan
aktivitas sehari-hari. Ia bahkan harus berhenti sekolah karena tidak kuat berjalan jauh.
Arya juga kerap merasakan sesak napas akibat bobot tubuhnya.
Sementara itu, terkait ketidakseimbangan asupan kalori, dokter masih melakukan
penelitian lebih lanjut untuk mencari penyebab pasti dari obesitas. “Tentu ada alasannya
kenapa tidak seimbang. Di dalam tubuh ada sistem lapar, kenyang, dan lain-lain. Itu yang

15
sedang kita teliti apakah ada gangguan genetik atau perilaku.” Ujar dr. Julistyo, ketua tim
dokter RSHS yang menangani kasus Arya.8

Penyelesaian:
Gambaran Umum Pasien
Nama : Arya Permana
Usia : 10 Tahun
Status : Pelajar
Suku Bangsa : Jawa
Hari Perawatan : 7 hari
Diagnosis Medis : Obesitas
Sebelum mengidap obesitas arya sering mengkonsumsi : Sehari makan 5 kali, sering
makan mie instan, meminum minuman kemasan hingga 20 gelas perhari.
Penurunan berat badan Arya harus ditempuh dengan berbagai upaya, di antaranya:

1. Menghindari makanan/minuman manis karena makanan/minuman manis


mengandung kalori yang berbahaya.
2. Menjaga pola makan yaitu 3 kali sehari.
3. Melakukan diet dengan mengonsumsi apel merah dan pisang.
Apel mengandung vitamin C yang dapat memperbaiki jaringan jaringan yang rusak
dan dapat menangkal efek buruk radikal bebas. Sedangkan pisang sebagai
karbohidrat untuk menggantikan nasi.
4. Olahraga rutin.
5. Menghindari minuman kemasan yang dikonsumsi setiap hari karena kandungan
karbohidrat dan gulanya sangat tinggi. Kandungan gula mencapai hingga 12 sendok
teh. Kandungan gula yang tinggi dapat memicu obesitas.
6. Menjalani operasi penyempitan lambung
Ade Somantri, ayah Arya, mengatakan, Arya telah menjalani operasi penyempitan
lambung di RS Omni Alam Sutera, Tangerang, pada April 2017 lalu. Itu yang
menyebabkan Arya saat ini gampang kenyang. Lambungnya hanya disisakan 30
persen dari ukuran semula.

8
https:\\www.google.com\amp\s\id.theasianparent.com\arya-permana-obesitas\amp

16
Kasus 2 :

Ini Kisah Sulastri Yang Terkenan Diabetes Melitus

TRIBUNJOGJA.COM, YOGYA - Satu di antara pasien diabetes melitus yang


mengikuti Konseling Terpadu (Konter) Diabetes di RSA UGM adalah Sri Sulastri
(57).Warga Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman tersebut divonis diabetes sejak 8 tahun
lalu. Saat itu kadar gula darahnya mencapai 325 dan sempat melonjak hingga 700."Itu
rasanya sudah lemas. Sekarang kadar gula darahnya di bawah 200," ungkapnya dengan
wajah bahagia, ditemui seusai konseling, Kamis (7/9/2017).
Ia mengaku mengubah pola hidupnya menjadi lebih terjadwal dan juga sehat.Ia
juga rutin berolahraga pagi yakni dengan jalan santai selama setengah jam setiap
paginya."Rumah saya dekat dengan UGM, jadi setiap jam setengah 6 pagi saya jalan-
jalan keliling UGM," ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sejak berolahraga tersebut ia merasakan badannya jauh


lebih bugar, konsentrasinya meningkat, dan lemak yang ada di perut juga
hilang."Sebelum olahraga saya cuma minum air putih. Setelah itu baru sarapan
yakni makan kentang," bebernya.

Sulastri mengaku bahwa dirinya sudah mengurangi porsi dalam mengonsumsi


nasi.Ia menambahkan banyak sayur sebagai pengganti nasi tersebut."Saya
hindari makanan seperti lemak, kulit ayam, dan sebagainya. Gula hampir tidak konsumsi
sama sekali. Minum air putih dan juga jus buah tapi tanpa gula," urainya.

RSA UGM menggelar Konseling Terpadu (Konter) Diabetes yang diikuti para penderita
diabetes melitus, Kamis (7/9/2017). Konseling tersebut melibatkan ahli gizi dan juga
psikolog.9

9
https://www.honestdocs.id/makanan-untuk-penderita-diabetes
17
Penyelesaian :
Gambaran Umum Pasien
Nama :Sulastri
Usia : 57 Tahun
Status : ibu rumah tangga
Suku Bangsa : Jawa
Diagnosis Medis : diabetes mellitus

Selama 8 tahun gula darahnya selalu naik bahkan mencapai angka 700. setelah itu
sulastri mengubah pola hidupnya menjadi lebih sehat dan rutin berolahraga.

Diabetes mellitus adalah suatu permasalahan yang cukup serius di negeri ini yang tak
kunjung selesai. Setiap tahunnya angka penderita diabetes mellitus terus meningkat. Hal
ini dikarenakan kurangnya pemahaman tentang diabetes melitus dan masih rendahnya
kesadaran akan pola hidup sehat di masyarakat saat ini. Masyarakat saat ini masih malas
untuk menerapkan pola hidup sehat, salah satunya adalah berolahraga secara rutin dan
mengonsumsi makanan-makanan yang bergizi. Dalam pengertiannya diabetes melitus
adalah penyakit autoimun kronis yang disebabkan oleh gangguan pengaturan gula darah.
Itu kenapa diabetes juga sering disebut sebagai penyakit gula atau kencing manis.
Yang disebabkan oleh :
 Kurangnya produksi insulin oleh pankreas

 Kurangnya respon tubuh terhadap insulin


 Adanya pengaruh hormon lain yang menghambat kinerja insulin
 Riwayat keluarga.

Seseorang yang menderita penyakit diabetes mellitus haruslah menjalankan program diet.
Program diet yang dimaksud adalah dengan mengonsumsi beberapa jenis makanan
tertentu dan meninggalkan beberapa jenis makanan tertentu juga.
Makanan untuk orang dengan penyakit diabetes mellitus hampir sama dengan orang yang
sehat-sehat saja. Bedanya, makanan Anda lebih diatur dari mereka. Dokter biasanya akan
meminta Anda untuk lebih banyak mengonsumsi makanan bergizi, rendah lemak dan
kalori sehingga bisa sesorang.

Beberapa jenis makanan yang harus dikonsumsi oleh penderita diabetes melitus :
 Makanan yang terbuat dari biji-bijian utuh atau karbohidrat kompleks seperti nasi
merah, kentang panggang, oatmeal, roti dan sereal dari biji-bijian utuh.

 Ganti gula Anda dengan pemanis rendah kalori dan mengandung kromium untuk
meningkatkan fungsi insulin dalam tubuh, sehingga bisa membantu mengontrol
gula darah.

18
 Daging tanpa lemak yang dikukus, direbus, dipanggang, dan dibakar.

 Sayur-sayuran yang diproses dengan cara direbus, dikukus, dipanggang atau


dikonsumsi mentah. Sayuran yang baik dikonsumsi untuk penderita, seperti
brokoli dan bayam.

 Buah-buahan segar. Jika Anda ingin menjadikannya jus, sebaiknya jangan


ditambah gula.
 Kacang-kacangan, termasuk kacang kedelai dalam bentuk tahu yang dikukus,
dimasak untuk sup dan ditumis.
 Produk olahan susu rendah lemak dan telur.
 Ikan seperti tuna, salmon, sarden dan makarel.

Penyakit diabetes mellitus juga memiliki tanda-tanda atau gejala yang dialami oleh
penderitanya diantaranya :

 Kaki sakit atau mati rasa


 Pandangan kabur
 Masalah kulit
 Rentan terhadap infeksi dan penyakit
 Gusi merah dan bengkak
 Luka lama tak kunjung sembuh
 Cepat merasa lapar.
Seorang penderita diabetes mellitus jika tidak membatasi asupan makanan dan
memperhatikan jenis makanan yang ia konsumsi, maka kadar gula darahnya justru akan
meningkat. Oleh karena itu, seorang penderita diabetes mellitus haruslah mengetahui
bahan makanan apa saja yang harus ia makan dan harus ia hindari untuk dimakan.

Berikut daftar makanan sehat yang baik dikonsumsi untuk penderita diabetes
melitus:
Sayuran Berdaun Hijau
Sayuran berdaun hijau seperti bayam, sawi, kangkung merupakan makanan pembangkit
energi yang sangat rendah kalori dan karbohidrat. Sehingga cocok untuk
penderita diabetes.

Buah jeruk
Berbagai buah jeruk seperti Jeruk bali, jeruk, jeruk nipis dan lemon baik dikonsumsi
untuk memenuhi kebutuhan harian akan serat dan vitamin C.

Ubi Jalar
Ubi jalar atau mantang dan juga kentang merupakan sayuran bertepung
yang mengandung vitamin A dan serat. Makanan ini baik untuk penderita diabetes karena
memiliki Indeks Glikemik yang lebih rendah.

19
Dalam 100 gram ubi jalar mengandung 86 kalori, 0,05gram lemak, 20,12 gram
karbohidrat dan 1,57 gram protein.

Kacang-kacangan dan sayur kacang


Sayuran kacang seperti kacang panjang, kacang polong, atau buncis mengandung serat
yang tinggi, yakni dalam satu setengah cangkirnya dapat memberikan sekitar 1/3 dari
kebutuhan serat harian, dan juga merupakan sumber magnesium dan potasium yang baik.
Per 100gram kacang Panjang mengandung 31 kalori; lemak 0,12 gram, karbohidrat
7,13gram dan protein 1,82 gram. Oleh karena itu kacang-kacangan merupakan makanan
yang baik untuk penderita diabetes.

Buah Berri
Blueberry, stroberi atau varietas lain? Semuanya kaya akan antioksidan, vitamin dan
serat. Tentu makanan ini baik untuk menjaga kesehatan tubuh.

Dalam 100gram buah strawberry mengandung 32 kalori; 0,3gram lemak, 7,68 gram
karbohidrat, 0,67 gram protein.

Tomat
Buah tomat baik berupa buah segar, jus tomat, ataupun saus tomat sama-sama
memliki nutrisi penting seperti vitamin C, zat besi, dan vitamin E.

Dalam 1 butir tomat merah dengan diameter kurang lebih 6,5cm mengandung 22 kalori;
0,25 gram lemak ; 4,82 gram karbohidrat dan 1,08 gram protein.

Ikan yang kaya Asam Lemak Omega-3


Ikan laut merupakan jenis makanan yang baik untuk penderita diabetes, terutama ikan
salmon karena kaya akan asam lemak omega-3, namun hindari pengolahan atau cara
memasak yang menggunakan tepung dan minyak yang terlalu banyak.
Beberapa kacang-kacangan dan biji-bijian, seperti kenari dan biji rami, juga mengandung
asam lemak omega-3.

Susu dan Yogurt bebas lemak


Semua orang tahu bahwa susu dapat membantu membangun tulang dan gigi yang kuat.
Selain kalsium, banyak produk susu yang diperkaya merupakan sumber vitamin D yang
baik. Penelitian lebih lanjut muncul pada hubungan antara vitamin D dan kesehatan yang
baik.

20
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan hasil makalah di atas dapat di tarik kesimpulan bahwa

Diet Klinik adalah pengaturan pola makan yang disesuaikan dengan penyakit
pasien agar tidak memperparah kondisi pasien. Pemberian pola makan pasien juga di
pengaruhi atau disesuaikan oleh jenis penyakit pasien dengan aturan gizi yang telah
disesuaikan. Diet klinik dapat membantu pasien untuk mengontrol makanan apa saja yang
seharusnya dikonsumsi pasien dengan takaran yang pas dan tidak boleh berlebihan.
Pasien yang memiliki riwayat penyakit akan mengetahui makanan apa saja yang perlu
dipenuhi sehingga pasien tersebut perlu memenuhi kebutuhan gizi yang telah ditentukan
atau perlu melakukan diet dengan cara mengurangi porsi makan mereka. Jenis-jenis
makanan dan porsi untuk diet setiap penyakit berbeda-beda, ada 4 jenis standar makanan
yang diberikan kepada pasien, yaitu : Makanan Biasa, Makanan Lunak, Makanan Saring,
dan Makanan Cair. Setiap jenis standar makanan tersebut di gunakan untuk berdeda-beda
penyakit dan kondisinya.

B. SARAN

Dalam melakukan diet, hendaknya ditetapkan target waktu dan hasil, penyesuaian
gejala serta diseimbangkan dengan aktivitas olahraga sehingga diet akan tetap sehat.
Penyesuaian gejala utamanya dilakukan saat terjadinya gangguan (seperti gangguan
saluran cerna) dan diharuskan melakukan diet, sehingga nantinya diet akan lebih
maksimal memberikan hasil.

21
DAFTAR PUSTAKA

Juhari , Ahmad dan Nita Nasutiaon. 2015 . Nutrisi dan Keperawatan . Yogyakarta : Dua
Satri Offset
Mardalena , Ida dan Eko Suryani. 2016. Ilmu Gizi . Jakarta: Kementrian Kseshatan
Republik Indonesia
https:\\www.google.com\amp\s\id.theasianparent.com\arya-permana-obesitas\amp
https://www.honestdocs.id/makanan-untuk-penderita-diabetes

22

Anda mungkin juga menyukai