Anda di halaman 1dari 28

MODIFIKASI DIET PENYAKIT

JANTUNG DAN PEMBULUH


DARAH
KELOMPOK 2:
Mecsy Santya 1911221012
Yudila Pratiwi 1911221019
Mutiara Farisca 1911221023
Resi Khairunnisyah 1911222008
Kartinda Aprilya Tomanda 1911223013
MODIFIKASI DIET PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH
DARAH BERDASARKAN PAGT

01. DIET PENYAKIT JANTUNG


Menurut WHO (2015) penyakit jantung coroner (PJK) merupakan
gangguang berupa penyempitan pembuluh darah sehingga mengganggu
suplai darah dan oksigen ke otot jantung terutama di bagian pembuluh
darah coroner.
Asuhan Gizi
1. Pengkajian Gizi
Pengkajian atau asesment gizi bertujuan untuk mengidentifikasi problem gizi dan faktor
penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
• Antropometri
• Biokimia
• Fisik & Klinik
• Riwayat Diet
2. Diagnosis Gizi
• Domain asupan
• Domain klinis
• Domain kebiasaan-lingkungan (behavior-environment)
Asuhan Gizi
3. Intervensi Diet
Tujuan diet:
• Memenuhi kebutuhan zat gizi yang adekuat sesuai dengan kemampuan jantung.
• Mempertahankan, meningkatkan, dan menurunkan berat badan hingga mencapai
BB ideal agar tidak memperberat kerja jantung.
• Mengurangi dan menghindari bahan makanan yang tinggi sumber kolesterol dan
lemak jenuh.
• Mempertahankan keseimbangan cairan agar tidak terjadi penumpukan cairan
(edema)
• Memenuhi kebutuhan elektrolit (khususnya kalium dan natrium) yang berkurang
akibat pemberian obat diuretic.
• Meningkatkan konsumsi serat larut air.
Asuhan Gizi
Syarat diet:
• Energy diberikan secara bertahap sesuai kemampuan tubuh untuk memnuhi kebutuhan, yaitu 25-30 kkal/kg BB
ideal pada wanita dan 30-35 kkal/kg BB ideal pada pria.
• Protein 15-25% dari total kalori
• Karbohidrat sebesar 50-60% dari total kalori.
• Lemak total sebesar 25-35% dari total kalori.
• Lemak jenuh kurang dari 7% dari total kalori.
• Lemak trans serendah mungkin atau nol.
• Lemak tak jenuh ganda sampai 10% dari total kalori
• Lemak tak jenuh tunggal sampai 20% dari total kalori
• Kolesterol kurang dari 200mg/hari
• Serat sebesar 25-30 g/hari
• Vitamin B3 (niasin) dan B12 yang banyak terkandung pada bahan makanan (daging ayam, ikan, dan sumber hewani
lainnya) sangat dianjurkan karena kandungan asam amino berperan dalam menginduksi sel yang menggumpal di
dalam pembuluh darah
• Vitamin E dianurkan karena dapat mengurangi resiko penyakit jantung hingga 40%. Banyak ditemukan dalam
bayam, kacang-kacangan, biji-bijian, minyak zaitun.
Asuhan Gizi
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:
Sumber Bahan makanan dianjurkan Bahan makanan tidak dianjurkan

Beras tim, roti, mi, kentang, macaroni, biscuit, tepung Makanan yang mengandung gas seperti ubi, singkong, tape,
Karbohidrat
beras/terigu/sagu/aren/sagu ambon, kentang, gula, madu, sirop ketan.

Ikan laut, ikan tawar, daging sapi lemak rendah, daging ayam Daging sapi dan ayam berlemak, gajih, sosis, ham, hati, limpa,
Protein Hewani
lemak rendah, telur, susu rendah lemak. babat, otak, kepiting, kerang, keju, dan susu penuh

Kacang-kacangan kering; kc.hijau, kc tanah, kc kedelai, dan


Protein Nabati Kacang2an yg mengadung lemak tinggi, spt kc mete, kc bogor.
hasil olahan (tahu,tempe)

Tidak mengandung gas, seperti bayam, kangkung, kc buncis, Semua sayuran bergas spt kol, kembang kol, lobak, sawi,
Sayuran
kc panjang, labu, wortel, tomat, tauge. nangka muda

Semua buahan segar spt pisang, papaya, jeruk, apel, melon,


Buah Buah buahan yg mengandung gas spt durian, nangka matang
semangka, dan sawo
Minyak jagung, minyak kanola/bunga matahari, minyak zaitun,
minyak kedelai, margarin, mentega (dlm jlh terbatas dan tidak
Lemak Minyak kelapa, minyak sawit, santan kental, minyak trans.
untuk menggoreng, hanya menumis), kelapa, santan encer
dalam jlh terbatas.
Minuman The encer, cokelat, dan sirop The/kopi kental, minuman soda dan alcohol

Bumbu Semua bumbu (selaim bumbu tajam) dalam jumlah terbatas Cabe. Cabe rawit, dan bumbu yang tajam.

Memanggang, merebus, mengukus, menggoreng dengan


Cara Memasak Menggoreng dengan banyak minyak, diolah dengan santan.
sedikit minyak, dan membakar.
Asuhan Gizi
4. Monitoring dan Evaluasi
Monev dilakukan berdasarkan tanda dan gejala yang ada dalam diagnosis gizi.
Beberapa hal yang biasa dilakukan pada monev pasien PJK adalah:
• Antropometri: BB, TB, IMT, limgkar pinggang, lingkar pinggul
• Biokimia: kadar lipid serum, enzim jantung.
• Fisik klinis: tekanan darah, nadi, kesadaran
• Dietary: asupan pasien selama dirawat di RS atau rumah, berupa makronutrien,
kolesterol, dan serat.
02. DIET PENYAKIT INFARK
MIOKARD (SERANGAN JANTUNG)
Serangan jantung adalah suatu kondisi ketika kerusakan dialami oleh bagian otot jantung
(myocardium) akibat berkurangnya pasokan darah secara mendadak ke jantung.
Berkuranganya pasokan darah ke jantung secara tiba-tiba dapat terjadi ketika salah satu
arteri koroner atau akibat penggumpalan darah thrombus.

Penyakit jantung koroner adalah suatu keadaan dimana terjadi sumbatan pada pembuluh
darah koroner sehingga terjadi gangguan aliran darah ke otot jantung, dan menyebabkan
pasokan oksigen ke otot jantung berkurang. Hal tersebut akan menyebabkan rasa nyeri
pada dada yang sering disebut sebagai serangan jantung (miokard infark).
03. DIET DISLIPIDEMIA
Dislipidemia adalah kelainan metabolisme lipid yang ditandai dengan
peningkatan atau penurunan fraksi lipid dalam plasma. Kelainan
fraksi lipid yang utama yaitu kenaikan kadar kolesterol LDL (Low
Density Lipoprotein), kolesterol total, trigliserida, dan penurunan
kadar kolesterol HDL (High Density Lipoprotein).
Asuhan Gizi
1. Pengkajian Gizi
Pengkajian atau asesment gizi bertujuan untuk mengidentifikasi problem gizi dan faktor
penyebabnya melalui pengumpulan, verifikasi dan interpretasi data secara sistematis.
• Antropometri
• Biokimia
• Fisik & Klinik
• Riwayat Diet
2. Diagnosis Gizi
• Domain asupan
• Domain klinis
• Domain kebiasaan-lingkungan (behavior-environment)
Asuhan Gizi
3. Intervensi Diet
Tujuan diet:
• Menurunkan atau mempertahankan kadar kolesterol LDL normal.
• Menurunkan asupan lemak jenuh dan lemak trans (<7%) dan menurunkan asupan kolesterol makanan kurang dari 200
mg/dL.
• Menurunkan berat badan jika kegemukan.
• Meningkatkan asupan karbohidrat sederhana sekurang-kurangnya 5% dari energi total.
• Meningkatkan asupan sterol dan stanol berasal dari tumbuhan (2 g/hari).
• Meningkatkan asupan serat larut air (10-25 g/hari).
• Meningkatkan aktivitas fisik.

Syarat Diet:
• Energi yang dibutuhkan disesuaikan menurut berat badan dan aktivitas fisik.
• Lemak diberikan 25-35% dari kebutuhan energi total.
• Protein cukup yaitu rata-rata 15% dari kebutuhan energi total.
• Kolesterol kurang dari 200 mg.
• Karbohidrat sedang, yaitu 50-60% dari kebutuhan energi total.
• Serat tinggi, yaitu 25-30 gram per hari termasuk serat larut air.
• Sumber antioksidan seperti stanol tumbuhan atau sterol 2 g/hari.
• Vitamin dan mineral cukup, khususnya asam folat, vitamin B6, dan vitamin B12.
• Aktivitas fisik
• Berhenti merokok, karena merokok dapat mempercepat pembentukan plak dan koroner.
Bahan makanan yang dianjurkan dan tidak dianjurkan:
Sumber Bahan Makanan yang Dianjurkan Bahan Makanan yang Tidak Dianjurkan

Beras; utamakan beras tumbuk/ beras merah, pasta, macaroni, roti tinggi
Produk makanan jadi; pie, cake, croissant, pastries, muffin, cheese breads,
serat, sereal, ubi, kentang, kue buatan rumah sendiri dengan sedikit
Karbohidrat donat, biskuit, potato chips, egg noodles, creamed potatoes, cream pasta,
minyak/ lemak tak jenuh, corn flakes, melba toast, fat-free crackers,
crackers berlemak, dan kue berlemak lain.
bagels, pita bread.

Protein Hewani (batasi 3-4 Ikan, unggas tanpa kulit, daging kurus seperti sapi da domba dengan Daging gemuk, daging angsa, daging bebek, ikan goring, daging kambing,
porsi per hari) potongan tipis. Hidangan lau dan kerang-kerangan konsumsi seperlunya. daging babi, jeroan otak, sardine, corned beef, bacon, sosis, salami.

Putih telur, telur dengan substansi bebas kolesterol atau telur rendah
Telur Kuning telur (2-4 butir/minggu)
kolesterol.
Susu skim, yogurt rendah lemak, keju rendah lemak (keju cottage, parsial
Susu dan Olahan (2-3 Susu whale, susu kental manis, krim, yogurt dari susu penuh, keju (cheddar,
skim mozarella, part skim keju ricotta), susu rendah lemak (1% lemak
porsi per hari) feta, bleu, swiss, American, camembert), dan es krim, milkshake, krimmer.
susu).
Tempe, tahu, da kacang-kacangan seperti lentil, kacang polong, kacang Dimasak dengan santan dan digoreng dengan minyak jenuh, seperti kelapa
Protein Nabati
fava, dan kedelai. dan kelapa sawit.
Semua sayur dalam bentuk segar, direbus, dikukus, disetup, ditumis
Sayuran yang dimasak dengan mentega, minyak kelapa atau minyak kelapa
Sayuran menggunakan minyak jagung, minyak kedelai, unsalted butter yang dibuat
sawit, dan santan kental ataupun krim.
dari minyak tidak jenuh ganda, dimasak dengan santan encer.
Buah yang diawetkan dengan gula, seperti buah kaleng dan buah kering, jeli,
Buah Semua buah dalam keadaan segar atau dalam bentuk jus.
selai, sorbet, es loli.
Pemanis tanpa kalori, sukrosa, madu, permen, coklat, sirop stroberi,
Gula dan Pemanis Es krim, fruktosa, minuman ringan (soft drink), susu cokelat.
puding dengan susu bebas lemak.

Minyak jagung, kedelai, kacang tanah, bunga matahari dan wijen, margarin
Sumber Lemak dan Minyak kelapa dan minyak kelapa sawit, mentega, margarin padat, kelapa
tanpa garam yang dibuat dari minyak tak jenuh ganda, mayones dan salad
Dressing (6-8 santan, krim, lemak babi, bacon, cocoa mentega, mayones dan dressing
dressing tanpa garam dengan minyak tak jenuh ganda, saus tomat, cuka,
sdt/porsi/hari) dengan telur, lemak babi, dan lemak bacon.
minyak zaitun, mustard, fat free sour cream.

Minuman Minuman berkarbonasi, soft drink, kopi, teh, dan cocoa mixed. Cokelat, es krim, frutosa, minuman ringan.
Memanggang, merebus, mengukus, menggoreng dengan sedikit minyak,
Cara Memasak Menggoreng dengan banyak minyak, diolah dengan santan.
membakar.
Asuhan Gizi

4. Monitoring dan Evaluasi


Beberapa hal yang biasa dilakukan pada monev pasien penderita dysplidemia adalah:
• Memantau data antropometri seperti berat badan dan IMT
• Memantau dan memastikan hasil pemeriksaan laboratorium tentang kadar kolesterol
• Pemantauan terhadap perubahan fisik dan klinis pada pasien seperti keadaan fisik, tekanan darah, nadi, pernafasan,
suhu tubuh, dan kesadaran
• Pemantauan terhadap asupan pasien selama dirawat di RS atau di rumah, berupa makronutrien, kolesterol, dan serat.
MODIFIKASI DIET PENYAKIT JANTUNG & PEMBULUH
DARAH BERDASARKAN KASUS
01. KASUS PENYAKIT JANTUNG
Soal Kasus
Seorang Wanita 48 tahun yang bernama Ny.P dengan BB 65 kg dan TB 154 cm dirawat dirumah sakit
pada tanggal 29 Juli 2018 dengan keadaan sadar, nyeri pada dada dan merasa sesak, nafsu makan kurang,
merasa pusing. Sebelum masuk rumah sakit pasien sudah pernah masuk rumah sakit sebelumnya dengan
diagnosa PJK dan pernah melakukan operasi, pasien juga sebelumnya pernah mengalami hipertensi. Dari
hasil wawancara pasien diketahui bahwa Ayah dan kakak pasien juga menderita Penyakit Jantung
Koroner. Pasien merasa nafsu makannya menurun, karena diakibatkan rasa nyeri pada dada dan merasa
sesak. Pasien menderita penyakit jantung koroner sejak 8 bulan yang lalu dan riwayat hipertensi. TD =
140/100 mmHg, Kadar kolstrol total 194 mg/dl (normal), HDL (22 mg/dl ) LDL (147 mg/dl), trigliserida
(121 mg/dl). Hasil recall energy deficit (68%), lemak deficit (61%), dan karbohidrat deficit (80%).
Pasien sering mrngkonsumsi makanan yang mengandung gorengan dan tumisan dengan menggunakan
minyak kelapa sawit, ditambah lagi dengan kecendrungan pasien mengkonsumsi telur dan juga kesukaan
pasien terhadap daging sapi 3-4 kali perminggu hampir setiap hari, dan jarang berolahraga.
Pembahasan
Data Umum
Identitas
No. RM : 1001
Nama Pasien : Ny. P
Umur : 48 Tahun
Jenis Kelamin : Perempuan
MRS : 29 Juli 2018
Diagnosa : CHF ( Congestive Heart Failure ) + PJK
 
Data Riwayat
Riwayat Penyakit
• Pasien merasa nyeri dada dan merasa sesak nafas
• Pasien di diagnosa CFH + PJK
• Pernah melakukan operasi dan mengalami hipertensi.
• Riwayat Keluarga
• Ayah dan kakak pasien juga menderita Penyakit Jantung Koroner
Pembahasan
Assesment
1.  
Data Antropometri
BB : 65 kg
TB : 154 cm
IMT = 65/ (154)
= 65/ Protein = 0,8 x 50
= 65/ 2,37 = 40 gram x 4 x 100 /1.686,52
= 27 (Kelebihan Berat Badan Tingkat Ringan) = 9%
  Lemak = 25% 𝑥 1.686,52 / 9
Perkiraan Kebutuhan Gizi = 46,84 gram
BB Ideal = TB x 21 Lemak Jenuh = 10% 𝑥 1.686,52 / 9
= x 21 = 18,73 gram
= 50 kg Lemak tak jenuh = 15% 𝑥 1.686,52 / 9
E.Bassal = 655 + ( 9,6. BBI) + (1,7.TB) – (4,7.U) = 28 gram
= 655 + (9,6 . 50) + (1,7 . 154) – (4,7 . 48) Karbohidrat = 66% 𝑥 1.686,52 / 4
= 655 + 480 + 261,8 – 225,6 = 278,27 gram
= 1.171,2  
TEE = BEE x FA X FS
= 1.171,2 x 1,2 x1,2
= 1.686,52 kkal
Pembahasan
Diagnosa Gizi
1) Penurunan kebutuhan zat gizi Na (Natrium) disebabkan adanya riwayat hipertensi
yang ditandai dengan TD = 140/100 mmHg. (NI-5.4)
2) Kekurangan intake makanan dan minuman oral disebabkan kurangnya nafsu
makan dan masih sering merasakan mual ditandai dengan hasil recall energy
deficit (68%), lemak deficit (61%), dan karbohidrat deficit (80%) (NI-2.1)
3) Kurangnya kemampuan memonitor diri sendiri disebabkan tidak siap melakukan
diet atau mengubah pola hidup ditandai pasien sangat suka mengkonsumsi
makanan yang berlemak. (NB-1.4)
 
Intervensi Gizi
Tujuan Diet:
1) Memberikan makanan secukupnya tanpa memberatkan kerja jantung
2) Membantu menurunkan berat badan
3) Menghilangkan dan mencegah penimbunan garam dan air

Prinsip Diet:
1) 3 J (tepat jenis, tepat jumlah, tepat jadwal)
2) Rendah Natrium
3) Diberikan melalui oral
4) Bentuk makanan biasa
Pembahasan
Implementasi
Contoh Menu sehari penderita penyakit jantung. Makan besar dilakukan sebanyak 3 kali sehari dan
makan selingan sebanyak 2 kali sehari pada pukul 10.00 wib dan 16.00 wib.

Makan Pagi Makan Siang Makan Malam

Bubur/ Nasi Tim/ Nasi Bubur/ Nasi Tim/ Nasi Bubur/ Nasi Tim/ Nasi

Telur Dadar Tim Ikan Daging Rolade

Sup Wortel Tempe Bumbu Kuning Tahu Bacem

Susu Skim Sayur Bening Bayam Tumis Kacang Panjang

  Jeruk Pepaya

Selingan Pagi Selingan Sore  


(10.00) (16.00)

Puding Buah Jus Jambu  


Pembahasan
Monitoring Dan Evaluasi
• Perkembangan Antropometri
• Edukasi dilakukan selama pengamatan berlangsung, dengan alokasi waktu ± 15 menit.
• Prinsip dan syarat diet jantung, Bahan makanan yang dibatasi dan dianjurkan serta cara pengolahan bahan makanan
untuk pasien jantung Koroner.
• Menanyakan kembali tentang materi yang diberikan meliputi diet jantung dan diet Rendah Garam
• Selama pengamatan, dari hari pertama tensi darah pasien tinggi akan tetapi pada hari berikutnya pengamatan
menunjukan nilai normal.
• Pada nadi pasien juga menunjukan nilai normal.
• Untuk pasien Ny P dengan penyakit PJK, tingkat daya terima terhadap makanan yang disediakan dirumah sakit
tergolong kurang dan tidak adanya nafsu makan dikarenakan kondisi pasien yang masih merasa sesak didada, sehingga
asupannya pada awal pengamatan masih kurang.
• Pasien menerima pemberian diet Jantung IV dengan bentuk makanan biasa.
• Berdasarkan pengukuran antropometri di ketahui berat badan pasien 65 kg dan tinggi badan pasien adalah 154 cm,
sedangkan status gizi pasien dengan menggunakan IMT tergolong status gizi lebih yaitu 27 kg/m2 dan setelah
dilakukan pengukuran antropometri berupa berat badan pasien pada akhir penelitian diperoleh hasil bahwa berat badan
pasien belum mengalami perubahan.
• Diharapakan kepada pasien maupun keluarganya agar mematuhi diet yang telah diberikan dan dianjurkan untuk
sesering mungkin mengkonsumsi makanan yang mengandung serat yang tinggi seperti sayuran dan buahbuahan dan
membatasi konsumsi makanan-makanan yang mengandung lemak dan kolestrol sehubungan dengan penyakit pasien.
• Perlunya kebijakan kepatuhan dalam melaksanakan diet yang diberikan.
02. KASUS DISLIPIDEMIA
Soal Kasus
Ny. Es berusia 50 tahun dengan TB 153 cm dan BB 60 kg adalah seorang staf administrasi disebuah departemen nasional
melakukan pemeriksaan laboratorium lengkap yang ia lakukan rutin setiap 6 bulan sekali. hasil pemeriksaan laboratorium
terakhir menunjukan bahwa trigliserida pasien lebih dari ambang batasnya yaitu 189 mg/dL, akan tetapi untuk kolesterol,
HDL dan LDL normal walaupun mendekati ambang batas.
Aktifitas Ny. Es sehari-hari adalah bekerja selama 5 hari dalam seminggu mulai pukul 08.00 – 16.00 dan tidak
melakukan pekerjaan rumah tangga. Olah raga yang dilakukan adalah jalan pagi setiap hari minggu ± 30 menit. Dari hasil
anamnesa gizi Ny. Es diketahui bahwa pasien selalu makan teratur dan tidak ada pantangan namun pasien sangat jarang
sekali mengkonsumsi sayur.
 
Hasil Recall sehari Ny. Es adalah sebagai berikut :
Pagi : Nasi kuning 200 gram Telur masak merah ( 1 porsi ) Kering tempe ( 1 porsi ) Snack : Donat ( 1 potong ) Teh manis
hangat ( 1 gelas )
Siang : Nasi 200 gram Ikan patin bakar ( 1 potong ) Sayur asem ( 1 porsi ) Es teh manis (1 gelas) Snack : Singkong
goreng ( 2 potong )
Malam : Nasi 200 gram Opor ayam ( 1 potong ) Tahu bacem ( 1 porsi ) Pisang ( 1 potong )
.
Pembahasan
Data Umum
Identitas
Nama : Ny. ES
Umur : 50 tahun
Biokimia
Tinggi Badan : 153 cm
Trigliserida 189 mg/dl (tinggi)
Berat Badan : 60 kg
 
Keluhan :-
 
Diagnosa : hipertrigliseridemia
Aktifitas Fisik
 
Aktifitas Ny. Es sehari-hari adalah bekerja
Assessment
selama 5 hari dalam seminggu mulai pukul
Antropometri
08.00 – 16.00
Berat Badan 60 kg
Tidak melakukan pekerjaan rumah tangga
Tinggi Badan 153 cm
Olah raga yang dilakukan adalah jalan pagi
BBI = (TB – 100) – 10%(TB – 100)
setiap hari minggu ± 30 menit.
= (153-100) – 10%(153 – 100)
= 53 – 5,3 = 47,7kg
IMT = 25,63 (𝑜𝑣𝑒𝑟𝑤𝑒i𝑔ℎ𝑡)
Pembahasan
Diagnosa Gizi
Domain Asupan
• Kelebihan Intake Makanan dan Minuman Oral (NI-2.2) disebabkan oleh keyakinan yang salah terhadap makanan dan
zat gizi dan hal-hal yang berkaitan dengan zat gizi dibuktikan dengan audit Energi 141,87% (lebih), Protein 124,20%
(lebih), Lemak 145,54% (lebih), dan karbohidrat 146,23% (lebih).
 
Domain Klinis
• Perubahan Nilai Laboratorium Terkait Zat Gizi Lemak (NC-2.2) disebabkan oleh kelainan metabolisme lipid
dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium trigliserida yaitu 189 mg/dl (tinggi).
• Berat Badan Lebih (NC-3.3) disebabkan pola makan yang salah dibuktikan dengan IMT 25,63 (𝑜𝑣𝑒𝑟𝑤𝑒i𝑔).
 
Domain Perilaku
• Pengetahuan Yang Kurang dikaitkan dengan Pangan dan Gizi ((NB-1.1) disebabkan oleh keyakinan atau perhatian
yang salah mengenai makanan, zat gizi dan masalah-masalah lain berhubungan dengan makanan/zat gizi dibuktikan
dengan Ny. ES sangat jarang sekali mengkonsumsi sayur dan makanan yang dimakan sehari-hari sebagian besar tinggi
lemak.
Pembahasan
Intervensi Gizi
Tujuan Diet
Jangka panjang:
• Menurunkan berat badan hingga mencapai BBI (status gizi normal)
• Memperbaik pola makan pasien
Jangka pendek:
• Menurunkan kadar trigliserida pasien.
• Mengubah jenis asupan lemak.
• Menurunkan asupan kolesterol makanan.
• Meningkatkan asupan karbohidrat kompleks dan menurunkan asupan karbohidrat sederhana.

Perhitungan Zat Gizi


  SDA 10% = 1422,5 x10%
BMR = 655 + ( 9,6. BBI) + (1,7.TB) – (4,7.U) = 142,25
= 655 + (9,6 x 47,7kg) + (1,7 x 153) – (4,7.50) E total = 1.422,5 + 142,25
= 655 + 457,92 + 260,1 – 235 =1.564,75 kkal
= 1.138,02 kkal Protein = (15% x 1.564,75)/4
  = 58,7 gr
Energi = 1.138 x (1,6 + 1,2 +0,95)/3 Lemak = (25% x 1.564,75)/9
= 1.138 x 1,25 = 43,5 gr
= 1422,5 Karbohidrat = (60% x 1.564,75)/4
= 234,7 gr
Pembahasan
Implementasi
• Energi cukup sebesar ±1.564,75 kkal sesuai kebutuhan untuk mencapai berat badan
normal dan sebagai sumber tenaga.
• Protein diberikan cukup sebesar ±58,7 gram, terutama dari ikan yang banyak
mengandung lemak omega-3. Sumber protein nabati lebih dianjurkan. Untuk
mengganti sel-sel jaringan tubuh yang rusak.
• Lemak diberikan cukup sebesar ±43,5 gram untuk pelarut vitamin larut air A, D, E, K
dan menurunkan kadar kolesterol.
• Karbohidrat diberikan cukup sebesar ±234,7 gram untuk sumber energi.
• Cukup vitamin dan mineral.
• Serat tinggi 30-50 gram/hari untuk mencegah konstipasi. Terutama serat larut air yang
terdapat dalam apel, beras tumbuk atau beras merah, havermout, dan kacang-kacangan.
MENU
Waktu Menu Bahan B(G) E(kal) P(g) L(g) KH(g) Srt(g)
    Roti Tawar 40 109.6 3.5 1.2 20.8 1.1
    Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9 0.6
  Olive Oil 2.5 22 0 2.5 0 0
Pagi 07.00 Healthy Sandwich Bombay 5 2.2 0.1 0 0.5 0.1
Tomat 10 2.1 0.1 0 0.5 0.1
Ketimun 10 1.3 0.1 0 0.3 0.1
Susu Kedelai Susu Kedelai 25 30.4 3.1 2 0 1.5
Buah Kiwi 50 30.5 0.5 0.3 5.4 2
Snack Pisang Bakar Pisang Ambon 75 69 0.8 0.4 17.5 1.8
10.00 Jus Apel Apel 150 88.6 0.3 0.6 23 4.1
  Nasi Merah            
Beras Merah
  75 268.5 5.6 1.9 56.4 4.1
  Tumbuk
Lele Bakar Kecap Ikan Lele 50 41.9 7.4 1.1 0 0
 
Kecap 10 6 1 0 0.6 0.1
Siang
Pepes Tahu Tahu 50 38 4.1 2.4 0.9 0.6
Sayur Asem Bening Labu Siam 25 5 0.2 0.1 1.1 0.3
Kacang Panjang 50 17.4 0.9 0.2 4 1.6
Jagung Kuning 25 27 0.8 0.3 6.3 0.7
Buah Semangka 150 48 0.9 0.6 10.8 0.8
Snack Jus Alpukat Alpukat 50 39.6 0.3 1.9 5.9 0.8
  Nasi Merah            
Beras Merah Tumbuk
  75 268.5 5.6 1.9 56.4 4.1
  Sup Putih Telur Putih Telur 60 30 6.3 0 0.6 0
    Tempe 25 49.8 4.8 1.9 4.3 0.3
Sate Tempe Kecap 10 6 1 0 0.6 0.1
Malam Kacang Tanah 20 82.8 3.8 7.2 2.4 1.2
  Terong Ungu 50 14 0.4 0.1 3.3 1.3
Tumis Sayur Labu Kuning 50 19.5 0.4 0.3 4.4 1.4
Olive Oil 2.5 22 0 2.5 0 0
Buah Pisang Uli 25 23 0.3 0.1 5.8 0.6
Jumlah 1387 56 42 229.2 27.9
Pembahasan
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring
• Perubahan nilai laboratorium trigliserida pasien.
• Status gizi pasien.
• Pola makan pasien.
 
Evaluasi
• Keluhan-keluhan akibat penyakit yang diderita.
• Daya terima pasien terhadap diet yang dianjurkan.
• Perubahan status gizi pasien.
Sumber :
1. Irza N. Ranti dan Rivolta G.M. 2014. Walalangi Penerapan Nutrition Care Process (NCP) Pada Penderita
Hiperkolesterolemia Komplikasi Hipertensi Rawat Inap Di Blu RSUP Prof. Dr. RD Kandou Manado. Gizido. 6(2).
2. Nyoman Supariasa, D., & Handayani, D. (2019). Asuhan Gizi Klinik. EGC.
3. Persatuan Ahli Gizi Indonesia dan Asosiasi Dietisien Indonesia. (2019). Penuntun Diet dan Terapi Gizi (Suharyati,
S. . Budi Hartati, T. Kresnawan, Sunarti, F. Hudayani, & F. Darmarini (eds.); IV). EGC.
4. Sihite, Prilia Sinondang. 2020. Penatalaksanaan Asuhan Gizi Terstandar Pada Pasien Gagal Jantung Di RS Advent
Bandung Tahun 2020. Diakses melalui http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/2373/.
5. Suryani, I., Isdiany, N., &amp; Kusumayanti, G. A. D. (2018). kemkes.go.id. Dietetik Penyakit Tidak Menular.
Diakses melalui http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2018/09/Dietetik-Penyakit-Tidak-
Menular_SC.pdf
6. Hamzah,D.F. 2017. Penatalaksanaan Diet Jantung dan Status Gizi Pasien Penderita
7. Konsensus Nutrisi Pada PGK 2011, Buku Pedoman Diet RSSA Malang 2012.
8. Ruliana, dkk.2014. Buku Panduan Diet. Instalasi Gizi RSUD Dr. Saiful Anwar Malang.
9. https://www.scribd.com/doc/291094467/PAGT-Jantung
10. http://repository.poltekkes-kdi.ac.id/751/
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai