Anda di halaman 1dari 17

KELOMPOK 9

Dampak suplementasi, fortifikasi,


Ridho Wibowo 1911221022 enrichment serta komplementasi
terhadap mutu pangan
Anggun Dwi Syakirah 1911222009

Resi Khairunnisyah 1911222008

Sonia Hardika Putri 1911221002

Thania Wazinta 1911221013


Daftar Isi
1 Definisi

1 2
2 Langkah – langkah
3
4
3 Pengaruh

4 Contoh
Definisi
Suplementasi
Suplementasi harus dilakukan dengan memenuhi persyaratan tertentu. Untuk
tujuan meningkatkan nilai gizi suatu bahan makanan, persyaratan yang harus
dipenuhi antara lain sebagai berikut:
a) Zat gizi yang ditambahkan tidak mengubah warna dan citarasa bahan
makanan.
b) Zat gizi tersebut harus stabil selama penyimpanan.
c) Zat gizi tersebut tidak menyebabkan timbulnya suatu interaktif negatif
dengan zat gizi lain yang terkandung dalam bahan makanan.
d) Jumlah yang ditambahkan harus memperhitungkan kebutuhan individu,
sehingga kemungkinan terjadinya keracunan (akibat overdosis) dapat
dihindarkan.
Fortifikasi
Fortifikasi pangan adalah penambahan satu atau lebih zat gizi (nutrien) ke dalam pangan.
Tujuan utama adalah untuk meningkatkan tingkat konsumsi dari zat gizi yang ditambahkan
untuk meningkatkan status gizi populasi.

Secara umum fortifikasi pangan dapat diterapkan untuk tujuan-tujuan berikut:


a) Untuk memperbaiki kekurangan zat-zat dari pangan (untuk memperbaiki defisiensi zat
gizi yang ditambahkan).
b) Untuk mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang signifikan
dalam pangan akan tetapi mengalami kehilangan selama pengolahan.
c) Untuk meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang
digunakansebagai sumber pangan bergizi misal : susu formula bayi.
d) Untuk menjamin equivalensi gizi dari produk pangan olahan yang menggantikan pangan
lain, misalnya margarin yang difortifikasi sebagai pengganti mentega.
Enrichment dan Komplementasi (substitusi)
Enrichment (pengkayaan) adalah penambahan satu atau lebih zat gizi pada
pangan asal pada taraf yang ditetapkan dalam standar internasional.

Komplementasi adalah suatu upaya melengkapi zat gizi yang terdapat pada
bahan makanan yang mengandung defisiensi akan zat gizi tertentu.
Langkah - langkah
Langkah - langkah
Langkah-langkah pengembangan program fortifikasi, suplementasi,
enrichment dan komplementasi pangan, antara lain adalah:
1) Menentukan prevalensi defisiensi mikronutrien
2) Segmen populasi (menentukan segmen)
3) Tentukan asupan mikronutrien dari survey makanan
4) Dapatkan data konsumsi untuk pengan pembawa (vehicle) yang potensial
5) Tentukan availabilitas mikronutrien dari jenis pangan
6) Mencari dukungan pemerintah (pembuat kebijakan dan peraturan)
7) Mencari dukungan industri pangan
8) Mengukur (Acsses) status pangan pembawa potensial dan cabang industry
pengolahan (termasuk suplai bahan baku dan penjualan produk )
Langkah - langkah
9) Memilih jenis dan jumlah campurannya
10) Kembangkan teknologi fortifikasi, suplementasi, enrichment dan komplementasi
11) Lakukan studi pada interaksi, potensi stabilitas, penyimpangan dan kualitas
organoleptik dari produk
12) Tentukan bioavailabilitas pangan hasil fortifikasi, suplementasi, enrichment dan
komplementäsi
13) Lakukan pengujian lapangan untuk menentukan efisiensi dan kefektifan
14) Kembangkan standar-standar untuk pangan hasil fortifikasi, suplementasi, enrichment
dan komplementasi
15) Defenisikan produk akhir dan keperluan-keperluan penyerapan dan pelabelan
16) Kembangkan peraturan-peraturan untuk mandatory compliance
17) Promosikan (kembangkan) untuk meningkatkan keterterimaan oleh konsumen.
Pengaruh
Pengaruh
Pengaruh dari proses fortifikasi, suplementasi, enrichment dan komplementasi
yaitu:
1. Memperbaiki kekurangan zat-zat dari pangan (untuk memperbaiki defisiensi
zat gizi yang akan ditambahkan)
2. Mengembalikan zat-zat yang awalnya terdapat dalam jumlah yang signifikan
dalam pangan, akan tetapi mengalami kehilangan selama pengolahan
3. Untuk meningkatkan kualitas gizi dari produk pangan olahan (pabrik) yang
digunakan sebagai sumber pangan bergizi
4. Untuk menjamin equivalensi gizi dari produk pangan olahan yang
menggantikan pangan lain.
Contoh
Contoh Suplement
Suplemen Vitamin A Suplemen Vitamin C

Suplemen Fe
Contoh fortifikasi
Tepung fortifikasi
Garam beriodium
Contoh Enrichment
Susu bubuk
Sereal
Contoh Komplementer
Perpaduan antara tepung jagung dan tepung kedelai
Daftar Pustaka
Hidayati, Arina, Rizky Bagus, Waelmy Artiana P, and Mayang Pesona S.
2015. “TEKNOLOGI BAHAN PANGAN (SUPLEMENTASI, FORTIFIKASI,
ENRICHMENT, DAN KOMPLEMENTASI).”

Muntikah dan Maryam R. 2017. "ILMU TEKNOLOGI PANGAN“

Anda mungkin juga menyukai