Anda di halaman 1dari 36

PUBLIC RELATION

Kelompok III
Anggota Kelompok

1911222015 1911222009 1911222008


Nadia Sumarno Anggun Dwi Resi Khairunnisyah
Syakirah

1911221020 1911221016 1911221013


M. Rizki Adi Martha Sarasdila Putri Thania Wazinta
Iranto
Pentingnya & Ukuran

Departemen PR (Public Relation)


PENTINGNYA
Departemen public relation memiliki fungsi yaitu sebagai
corporate branding ketika suatu perusahaan/organisasi
melakukan aktivitas kunjungan. Aktivitas kunjungan ini
biasanya dilakukan kepada pabrik/perusahaan/organisasi
lainnya untuk melakukan peninjauan serta penilitian.

Corporate branding sendiri memiliki arti seperangkat nilai yang


dianggap khas untuk sebuah perusahaan/organisasi di hadapan
pemangku kepentingan yang beragam. Disinilah tugas dari
departemen public relation. Yang mana departemen PR tentunya
harus berisi orang-orang yang bisa menjadi komunikator yang
baik. Departemen PR memiliki tanggung jawab untuk membuat
nama perusahaannya diketahui, berbeda, dan kredibel di mata
orang lain. Departemen PR juga bertanggung jawab dalam
memfasilitasi terbangunnya hubungan dengan pihak lainnya
Besar kecilnya departemen PR internal dari suatu organisasi
atau perusahaan tergantung pada tiga hal utama yakni :

UKURAN
* ukuran organisasi atau perusahaan yang bersangkutan.

* kebutuhan perusahaan akan PR yang efektif dan nilai atau arti


penting dari fungsi PR bagi pihak manajemen.

* karakteristik khas PR bagi masing-masing organisasi atau


perusahaan.

Misalnya pada sebuah perusahaan yang membuat produk


konsumen bersifat massal, perusahaan tsb lebih banyak
mengerahkan dana untuk keperluan periklanan dan tidak terlalu
mementingkan PR. Sedangkan sebuah perusahaan industri atau
bersifat teknis, lebih mementingkan kegiatan-kegiatan PR demi
mendidik pasar daripada urusan periklanan semata mata.
JABATAN MANAJEMAN & STAFF
Departemen PR (Public Relation)
4 Jabatan Public Relations yang Mendasari Praktek
Kerjanya

Teknisi Expert
Komunikasi Prescriber

Fasilitator Fasilitator
Komunikasi Proses
Pemecah
Masalah
PERAN/JABATAN
1. Teknisi Komunikasi

Sebagai teknisi komunikasi, peran Public Relations cenderung


mengarah pada kegiatan komunikasi perusahaan baik
komunikasi internal maupun eksternal terutama yang berkaitan
dengan publisitas. Public Relations yang menjalankan peranan
ini kegiatannya mencakup beberapa hal seperti pembuatan news
release untuk media massa, pembuatan newsletter karyawan,
inhouse journal, feature, dan mengembangkan isi website
perusahaan. Keahliannya dibutuhkan oleh perusahaan hanya
sebagai teknisi komunikasi, bahkan perusahaan tidak
membutuhkan pemikirannya untuk memecahkan suatu
persoalan yang berkaitan dengan stakeholders.
PERAN/JABATAN
2. Expert Prescriber

Public Relations memiliki kekuatan otoritas dalam


menyelesaikan persoalan yang dihadapi oleh perusahaan. Public
Relations dianggap sebagai seorang pakar atau ahli yang mampu
merumuskan suatu solusi dalam memecahkan masalah. Oleh
karena itu tidak jarang, perusahaan selalu menempatkan orang-
orang yang sudah ahli dalam bidang Public Relations dalam
posisi ini. Public Relations yang memainkan peranan ini
digambarkan seperti hubungan antara dokter dan pasien.
Artinya pihak manajemen hanya bersifat pasif mendengarkan
dan mengikuti usualan yang disarankan oleh Public Relations.
PERAN/JABATAN
3. Fasilitator Komunikasi

Praktisi Public Relations yang berperan sebagai fasilitator


komunikasi bertindak untuk memastikan berjalannya
komunikasi dua arah antara perusahaan dan publik. Fungsinya
sebagai jembatan penghubung berusaha untuk mencegah
rintangan dalam hubungan agar saluran komunikasi tetap
terbuka. Mereka menengahi interaksi, menyusun agenda diskusi,
meringkas dan menyatakan ulang suatu pandangan, meminta
tanggapan, dan membantu mendiagnosis dan memperbaiki
kondisi-kondisi yang mengganggu hubungan komunikasi di
antara kedua belah pihak. Public Relations yang menjalankan
peranan ini, fokus utama kegiatannya adalah menciptakan
komunikasi timbal balik sehingga dapat meningkatkan saling
pengertian di antara kedua belah pihak.
PERAN/JABATAN
4. Fasilitator Proses Pemecah Masalah

Public Relations melakukan peran fasilitator pemecah masalah


dengan berkoordinasi dengan manajer lain dalam
mendefinisikan dan memecahkan masalah. Kolaborasi dengan
tim internal lain sudah dimulai dari tahap awal ketika persoalan
muncul hingga pada tahap evaluasi. Public Relations
meangaplikasikan kegiatannya dalam sebuah proses manajemen
bertahap yang dipakai untuk memecahkan masalah.
STAFF 1.Manajer PR

2.Assisten Manajer PR

3.Staf Ahli

a.Editor Internal

b.Pengelolaan Kunjungan ke Organisasi Lain

c.Fotografer

d.Petugas Publikasi dan Media Cetak

e.Pejabat Pers
Tanggung Jawab
Manajer PR
Departemen PR (Public Relation)
TANGGUNG JAWAB
a. Menunjang aktivitas utama manajemen dalam mencapai tujuan
bersama.

b. Membina hubungan yang harmonis antara organisasi dengan


publiknya sebagai khalayak sasarannya.

c. Mengidentifikasikan yang menyangkut opini, persepsi, dan tanggapan


masyarakat terhadap organisasi yang diwakilinya atau sebaliknya.

d. Melayani keinginan publiknya demi memberikan sumbang saran


kepada pimpinan manajemen demi mencapai tujuan dan manfaat
bersama.

e. Menciptakan komunikasi dua arah timbal balik dan mengatur arus


informasi, publikasi serta pesan dari organisasi ke publiknya atau
terjadi sebaliknya demi tercapainya citra positif bagi kedua belah
pihak. (Ruslan, 2007:19)
KERJA SAMA PIHAK MANAJEMEN &
MANAJER PR
Departemen PR (Public Relation)
BENTUK KERJASAMA
Public relations dari perspektif ilmu komunikasi tidak hanya membina
hubungan ekstern atau hubungan dengan pihak-pihak di luar
organisasi. Tetapi juga dengan pihak-pihak di dalam organisasi atau
dengan publik internal. Bisa dicontohkan ketika terjadi kasus
pemogokan karyawan oleh karena adanya keinginan untuk kenaikan
gaji, maka tugas seorang public relations adalah untuk menjadi
penengah antara pihak pimpinan dan karyawan yang berdemo. Public
relations memberikan informasi mengenai keinginan karyawan kepada
pimpinan, dan sebaliknya public relation memberikan informasi
mengenai keadaan keuangan perusahaan kepada karyawan yang
berdemo.
Kegiatan PR

Departemen PR (Public Relation)


KEGIATAN DARI A-Z
a)Menyusun serta mendistribusikan sajian berita (news release), foto-
foto dan berbagai artikel untuk konsumsi kalangan media massa.

b)Mengorganisasikan konferensi pers, tasuk acara resepsi dan


kunjungan kalangan media massa ke organisasi atau perusahaan.

c)Menjalankan fungsi sebagai penyedia informasi bagi pihak media


massa.

d)Mengatur acara wawancara antara kalangan pers, radio dan televise


denan pihka manajemen.

e)Melaksanakan fungsi fotografi dan membentuk sebuah perpustakaan


foto.

f)Menyunting atau memproduksi majalah atau surat kabar internal


serta mengelola berbagai bentuk komunikasi internal lainnya seperti
video, presentasi slide, majalah dinding dan sebagainya.
KEGIATAN DARI A-Z g)Menyunting serta memproduksi jurnal-jurnal eksternal untuk
konsumsi pihak luar, misalnya saja untuk para distributor, para
pemakai jasa perusahaan, konsumen dan sebagainya.

h)Menulis dan membuat bahan-bahan cetak seperti lembaran informal


yang memuat tentang sejarah perusahaan, laporan tahunan atas hasil
kerjanya, media komunikasi antara sesama pegawai, poster-poster yang
bersifat mendidik, dan sebagainya.

i)Mengadakan dan mengelola berbagai bentuk instrumen audio-visual


seperti presentasi slide dan rekaman video, termasuk melaksanakan
distribusi, penyusunan katalok, pameran serta pemeliharaanya.

j) Memimpin dan mengatur acara-acara pameran dan eksibisi


kehumasan, termasuk juga menyediakan berbagai macam bahannya.
KEGIATAN DARI A-Z
k)Menciptakan dan memelihara berbagai bentuk identitas perusahaan
dan cirri khasnya, seperti logo, komposisi warna, tipografi dan
hiasannya, jenis kendaraan dinas, pakaian sergama para pegawai dan
sebagainya.

l)Mengelola berbagai hal yang berkaitan dengan sponsor kehumasan.

m)Mengelola hal-hal seperti kunjungan pihak luar ke perusahaan, atau


sebaliknya kunjungan dari personil perusahaan ke tempat-tempat lain,
termasuk mengatur jadwal pelayarannya, akomodasi tur dan
sebagainya.

n)Mengikuti rapat-rapat penting yang diselenggarakan oleh dewan


direksi, dan para pimpinan departemen produksi, pemasaran,
penjualan dan sebagainya.

o)Mengikuti konferensi yang diselenggarakan oleh divisi penjualan dan


pertemuan para agen.
KEGIATAN DARI A-Z p)Mewakili perusahaan pada pertemuan asosiasi dagang.

q)Mendampingi para konsultan humas eksternal, apabila perusahaan


mendatangkannya.

r)Melatih segenap staf kehumasan.

s)Mengelola survei-survei pendapat atau berbagai macam penelitian


lainnya.

t)Mengerjakan tugas-tugas periklanan (bila fungsi ini disatukan dengan


departemen humas)

u)Menjalin hubungan dekat dengan instansi-instansi pemerintah.


KEGIATAN DARI A-Z v)Mengatur acara-acara resmi, misalnya saja dalam acara peresmian
suatu gedug baru, termasuk mengatur para tamu undangan dan media
massa yang datang meliput.

x)Aktif dalam acara-acara pemberian penghargaan, misalnya saja


penghargaan pemerintah atas prestasi di bidang industry dan
sebagainya.

y)Mengumpulkan serta mengorganisir segenap umpan balik dari


berbagai sumber informasi mulai dari kliping Koran, berita-berita
radio dan televisi, serta memantau berbagai laporan dari luar.

z)Menganalisis umpan balik dan berbagai laporan tersebut, termasuk


yang berhubungan dengan tingkat kemajuan pencapaian tujuan yang
sudah diraih.
KELEBIHAN & KEKURANGAN
Departemen PR (Public Relation)
KELEBIHAN
1.Adanya kedekatan (team membership). Ini merupakan
keuntungan terbesar dari public relations internal. Staf public
relations internal biasanya lebih akrab. Manajemen dan staf
public relations sering bertemu sehingga lebih akrab dan mampu
membangun kepercayaan dan dukungan.

2.Memberikan pengetahuan mengenai perusahaan yang lebih


baik. Public relations internal lebih mengenal seluk-beluk dan
segala sesuatu yang berkenaan dengan organisasi atau
perusahaannya sendiri. Staf public relations dapat dengan
mudah menciptakan jalur-jalur komunikasi di dalam organisasi
dan dapat mengumpulkan di dalam organisasi dan dapat
mengumpulkan berbagai macam informasi yang penting dan
dapat dipercaya dengan cepat.
3.Staf public relations internal biasanya memiliki keahlian lebih
baik dan pengalaman di bidang yang digeluti organisasi atau
perusahaan yang memperkerjakannya. Dan juga untuk efisiensi

KELEBIHAN
perusahaan.

4.Keberadaan public relations internal dapat menekan biaya


yang harus dikeluarkan perusahaan. Biaya yang harus
dikeluarkan untuk konsultan public relations biasanya lebih
besar dari pada menggaji staf public relations internal. Bila
kebutuhan terhadap peran public relations terus berlanjut,maka
pembentukan suatu unit public relations permanen tidak dapat
dihindari lagi karena dapat menekan biaya. Dan ada ketika
dibutuhkan (availability).

5.Public relations internal biasanya selalu siaga, dan dapat


bertindak cepat terutama sekali dalam keadaan krisis. Jika krisis
muncul, staf public relations dapat segera melakukan pertemuan
(face-to-face metting) dengan pihak manajemen dan seluruh staf
departemen lainnya.
KEKURANGAN
1.Manajer public relations bisa menjadi sedikit dekat dengan
organisasi/perusahaan sehingga ia tidak bisa lagi sepenuhnya
objektif dalam menilai segala sesuatu yang berkenaan dengan
organisasi/perusahaannya sendiri

2.Jika manajer public relations tersebut tidak cukup


berhasil/terampil/terlatih, maka ia hanya akan menjadi beban
organisasi/perusahaan

3.Jika manager public relations tersebut tidak cukup memiliki


posisi atau status resmi yang cukup tinggi dimana ia bisa setiap
saat mengadakan hubungan secara langsung dengan para pihak
pemimpin
Studi Kasus PR Bidang
Kesehatan
Departemen PR (Public Relation)
Pada masa perdagangan bebas dewasa ini yang ditandai dengan
STUDI KASUS berbagai perubahan dalam masyarakat terutama adalah gaya hidup,
menjadikan masyarakat tersebut cenderung mencari hal-hal yang
praktis, mudah, dan cepat. Masyarakat selalu membandingkan kualitas
pelayanan yang mereka terima antara satu instansi dengan instansi
yang lain. Masyarakat pastilah memilih pelayanan yang lebih baik dan
lebih berkualitas meskipun biayanya agak mahal dibandingkan dengan
yang lain. Tetapi yang terpenting adalah terciptanya tingkat kepuasan
yang dicapai dan terciptanya hubungan yang baik. Dengan terciptanya
tingkat kepuasan dan hubungan yang baik, maka akan terbentuk
sebuah opini publik yang menguntungkan bagi instansi / perusahaan
tersebut. Hubungan yang efektif dan harmonis antara pihak-pihak yang
berkepentingan sangat mendukung terwujudnya tujuan dan kepuasan
bersama. Oleh karena itu, diperlukan suatu divisi kerja yang mampu
menjadi mediator untuk menjembatani antara top manajemen dengan
stakeholdernya.
Dari sinilah eksistensi Public Relations difungsikan melalui hubungan-
STUDI KASUS hubungan yang harmonis dan simbiosis mutualisme antara instansi
dengan stakeholdernya. Inilah yang secara tidak langsung
menimbulkan persaingan antar berbagai instansi / perusahaan dalam
memberikan pelayanan kepada masyarakat, agar instansi / perusahaan
yang bersangkutan tidak kehilangan pelanggan karena pelayanan yang
kurang memuaskan. Salah satu perusahaan / instansi yang selalu
berusaha menjaga kualitas pelayanannya adalah perusahaan yang
bergerak di bidang kesehatan. Kualitas pelayanan di instansi kesehatan
haruslah terus dipertahankan kualitasnya karena perhatian masyarakat
yang besar terhadap masalah pelayanan kesehatan. Hal ini dapat
diamati dari banyaknya kasus pengaduan yang ditujukan kepada
Instansi Kesehatan baik itu Rumah Sakit, Puskesmas, Klinik Bersalin,
Apotek, maupun kepada petugas kesehatan yaitu Dokter, Perawat,
Fishioteraphis, Ahli Gizi, Humas, Personalia, serta petugas lainnya.
STUDI KASUS
Rumah sakit sebagai lembaga kesehatan, dimana masalah pelayanan
kesehatannya yang paling sering mendapat pengaduan maupun keluhan
dari masyarakat. Keluhan-keluhan dari masyarakat tersebut biasanya
diakibatkan oleh kelalaian atau kesalahan dari petugas kesehatan di
rumah sakit tersebut dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
dalam hal ini adalah pasien. Dimana pasien merasa kurang puas
terhadap kualitas pelayanan yang dilakukan oleh petugas kesehatan.
Banyak faktor yang bisa dikatakan r awan tuntutan dari sebuah Rumah
Sakit.
REFERENSI
Jefkins, Franks.2002. Public Relations. Terjemahan oleh Daniel Yadin.
2004. Jakarta: Erlangga.
Napitupulu SR. “ Peran Departemen Public Relations untuk Membentuk
Corporate Branding melalui Kunjungan Industri di PT . Industri Jamu dan
Farmasi Sido Muncul , Tbk .” 2015;
Oesman, Susanti. 2018. Departemen Public Relations. Power Point. Di
akses melalui https://slideplayer.info/slide/12263377/ pada 17 September
2021.
Wahyuningsih, Lestari. (2013). Tugas dan Gungsi Public Relation dalam
Organisasi. Tugas Akhir: Universitas Negeri Yogyakarta. Di akses melalui
https://eprints.uny.ac.id/43513/1/TUGAS%20AKHIR_.pdf pada 17
September 2021.
REFERENSI

Nyimas Halimah Tusyakdiah.


https://www.academia.edu/7556128/Manajemen_Humas_Kegiatan_Kegiata
n_Departemen_PR_Pekerjaan_yang_Harus_Dilakukan_dari_A_Hingga_Z
Mayssara A. Abo Hassanin Supervised A. 済無 No Title No Title No Title.
Pap Knowl Towar a Media Hist Doc. 2014;1–129.
Afandi. 2017. https://www.scribd.com/document/356576066/4-Studi-
Kasus-Kehumasan-di-Bidang-Kesehatan-docx
Arnus, Sri H. (2013). Public Relations adan Human Relations dalam
Perspektif Ilmu Komunikasi. Public Relations & Human Relations: Vol. 6,
No. 1, Hlm. 110-119. Di akses melalui
https://ejournal.iainkendari.ac.id/index.php/al-munzir/article/view/237/227
pada 17 September 2021.
THANK YOU
KEHUMASAN

Anda mungkin juga menyukai