Oleh
Kelompok 3 :
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan
baik pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu
kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaanmakalahini.
Kelompok 3
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................................iv
BAB I.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................2
1.2 Tujuan..........................................................................................................................2
BAB II.......................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.......................................................................................................................3
2.1. Pengertian Perancangan Produk......................................................................................3
2.2 Pengertian Produk Baru....................................................................................................5
2.3 Pengembangan produk.....................................................................................................6
2.4 Tujuan Pengembangan Produk....................................................................................7
2.5 Jenis-Jenis Pengembangan Produk..............................................................................7
2.6 Sistematika Pengembangan Produk Baru....................................................................8
2.7 Landasan Pokok Pengembangan Produk........................................................................10
2.8 Proses Perencanaan Produk.......................................................................................14
2.9 Contoh Pengembangan Tujuan dan Pembatas Pengembangan Produk.........................18
2.10 Kajian Produk Pangan Baru dengan yang ada di pasaran.........................................19
BAB III....................................................................................................................................23
KESIMPULAN.......................................................................................................................23
3.1 Kesimpulan.....................................................................................................................23
3.2 Saran...............................................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................25
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Ketika memulai untuk mempertimbangkan peran yang diinginkan bagi produk baru
agar dapat berkontribusi di dalam membentuk perusahaan pada masa yang akan datang, ada
baiknya terlebih dahulu menjawab pertanyaan ”Apakah perusahaan kita perlu mengeluarkan
produk baru dalam rangka meningkatkan penjualan dan keuntungan?” Jika pemilik
perusahaan merasa puas dengan produk yang telah dihasilkan saat ini, apakah tidak lebih baik
dana yang tersedia dihabiskan bagi peningkatan efisiensi produksi dan perluasan distribusi
daripada menghadapi risiko dan menghadapi permasalahan pengembangan dan pengenalan
produk baru? Jika distribusi produk yang telah ada belum dilakukan ke banyak negara atau ke
tingkat internasional, apakah tidak sebaiknya modal yang tersedia digunakan untuk
memperluas pasar secara geografis dibandingkan dalam rangka usaha menangkap jenis usaha
baru.
Mungkin benar bahwa banyak perusahaan yang menjual produk seperti gula, garam,
dan tepung dapat merasa nyaman untuk beberapa tahun tanpa mengeluarkan produk baru. Ini
benar-benar menjadi kenyataan jika perusahaan tersebut disegani dan merek yang dimiliki
telah dikenal luas. Akan tetapi, perusahaan semacam ini berisiko akan digerogoti pangsa
pasarnya secara perlahan karena perusahaan kompetitor berusaha mendapatkan cara untuk
menarik konsumen membeli produknya, dan adanya terobosan teknologi atau pemasaran dari
kompetitor dapat menyebabkan penurunan penjualan secara mendadak. Pada kenyataannya
pertumbuhan perusahaan semacam itu biasanya sangat sukar, lambat, dan memerlukan biaya
besar bila tidak ada pengeluaran produk baru yang berhasil. Kenyataan lain yang perlu
dipertimbangkan adalah bahwa margin keuntungan untuk produk pangan hampir selalu
sangat rendah dan biasanya dalam jangka panjang menunjukkan kecenderungan yang
menurun, sedangkan produk baru seringnya menghasilkan margin yang relatif tinggi.
1
personel pemasaran yang lebih baik dibanding perusahaan kecil. Akan tetapi, mereka tidak
selalu memiliki kemampuan mengevaluasi ide dan kemampuan menguji konsumen yang
lebih baik, padahal keduanya merupakan faktor yang penting dalam pengembangan produk.
Dengan demikian, peluang pengembangan produk baru adalah milik semua perusahaan, baik
perusahaan kecil, menengah, maupun besar. Oleh karena itu, pengembangan produk baru
harus dilakukan oleh semua perusahaan untuk meningkatkan penjualan dan keuntungan, serta
memperluas pasar dan mempertahankan eksistensi perusahaan.
1.2 Tujuan
Dari rumusan masalah diatas maka dapat ditulisakan tujuan dari makalah ini yaitu :
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian Perancangan Produk
Perancangan dan pengembangan produk merupakan bagian yang sangat besar dari
semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya
persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk,
disusul kemudian dengan perancangan, pengembangan dan penyempurnaan produk.
Kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Perancangan adalah
kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap
perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-
kegiatan lain yang menyusulnya. Produk merupakan sesuatu yang dijual perusahaan kepada
pembeli. Produk yang dimaksud disini adalah produk yang bersifat rekayasa (engineering),
diskrit dan bersifat fisik..
Dari sudut pandang investor pada perusahaan yang berorientasi laba, usaha
pengembangan produk dikatakan sukses jika produk dapat diproduksi dan dijual dengan
menghasilkan laba.Namun laba seringkali sulit untuk dinilai secara cepat dan langsung.
Terdapat 5 dimensi spesifik yang berhubungan dengan laba dan biasa digunakan
untuk menilai kinerja usaha pengembangan produk, yaitu:
1. Kualitas Produk
Seberapa baik produk yang dihasilkan dari upaya pengembangan dan dapat memuaskan
kebutuhan pelanggan. Kualitas produk pada akhirnya akan mempengaruhi pangsa pasar dan
menentukan harga yang ingin dibayar oleh pelanggan.
3
2. Biaya Produk
Biaya untuk modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang dihasilkan oleh
perusahaan pada volume penjualan dan harga penjualan tertentu.
4. Biaya Pengembangan
Biaya pengembangan biasanya merupakan salah satu komponen yang penting dari investasi
yang dibutuhkan untuk mencapai profit.
5. Kapabilitas Pengembangan.
Kapabilitas pengembangan merupakan asset yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk
mengembangkan produk dengan lebih efektif dan ekonomis dimasa yang akan datang.
Perancangan dan pembuatan suatu produk baik yang baru atau yang sudah ada
merupakan bagian yang sangat besar dari semua kegiatan teknik yang telah ada. Kegiatan ini
didapat dari persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan suatu
konsep produk, perancangan produk, pengembangan dan penyempurnaan produk, dan
diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk tersebut.
Di dalam suatu produk yang akan dikembangkan, tiap – tiap elemen suatu produk
mempunyai fungsi – fungsi sendiri. Diantara fungsi – fungsi satu dengan yang lain terkadang
ada saling terkait, sehingga suatu fungsi komponen akan menentukan fungsi komponen
lainnya.
Secara umum penentuan fungsi produk dapat dicari dengan dua langkah, yaitu :
4
2.2 Pengertian Produk Baru
Banyak kalangan kadang-kadang mengalami kesulitan untuk menentukan definisi
tentang produk baru yang kemungkinan antara satu orang dan lainnya berbeda di dalam
mempersepsikannya seperti yang sepintas telah dijelaskan pada subbab sebelumnya,
termasuk para ahli teknologi pangan seperti yang dikemukakannya di dalam berbagai buku
atau makalah. Salah satu penerbit di Amerika Serikat yang setiap tahun melakukan survei
mendefinisikan produk baru adalah produk yang konsumen belum pernah berkesempatan
untuk membelinya sebelum produk tersebut diintroduksikan. Mereka tidak memperhitungkan
flavor baru, ukuran, kemasan, alternatif pemasakan, perbaikan produk, formulasi baru,
pengolahan baru, dan lain-lain.
Beberapa terminologi yang sering ditemukan dan perlu untuk dipahami diuraikan
sebagai berikut.
1. Produk lama dalam kemasan baru adalah sangat sering dilaporkan sebagai produk
baru. Ukuran baru, misalnya satu kilogram produk dalam setiap kemasannya
menggantikan kemasan lama setengah kilogram juga disebut sebagai produk baru
oleh beberapa kalangan. Menambahkan pan pengovenan pada karton pengemas
formula kue yang telah ada di pasaran juga disebut sebagai produk baru. Perbaikan
penampilan kantong untuk popcorn yang pengembangannya menggunakan oven
microwave dengan menambahkan jenis baru susceptor mungkin juga menghasilkan
produk baru. Kreasi jumlah item berbeda pada sistem pemesanan juga merupakan
produk baru bagi pemasaran dan distribusi, misalnya menjadi 18 unit per kantong dari
sebelumnya 12 unit per kantong. Perubahan desain grafis logo kadang-kadang juga
dianggap sebagai penciptaan produk baru.
2. Produk makanan yang diubah dimensinya beralasan sekali sering disebut sebagai
produk baru. Kue berukuran sangat kecil atau sangat besar mungkin berbeda pada
penerimaan dan sifat penggunaannya dibandingkan dengan ukuran yang biasa
ditemukan. Apakah roti tawar yang per batangnya terdiri atas 16 potong dianggap
sebagai produk baru dibandingkan dengan roti tawar yang sama ukurannya tetapi
terdiri dari 24 potong? Apakah minuman karbonasi dalam botol 3 liter berbeda
dibandingkan dengan yang dikemas pada botol 2 liter walaupun formula minumannya
sama dan telah dipasarkan bertahun-tahun? Dalam hal ini, keputusan yang paling
valid sebaiknya didasarkan pada perubahan wawasan dari konsumen.
5
3. Banyak produk yang dimaksudkan sebagai produk baru sebenarnya hanya merupakan
perluasan dari produk pangan yang telah ada, mengarah pada produk baru yang
mempunyai perubahanperubahan sangat kecil pada komposisi dari produk
sebelumnya, seperti flavor baru untuk produk pangan dari gelatin, tuna kaleng tanpa
garam, atau chocoa mix dengan marshmallow, atau kukis berlapis dengan isian yang
lebih banyak dibandingkan sebelumnya. Benar bahwa modifikasi-modifikasi ini
memerlukan banyak keterlibatan pekerjaan teknologi dan rekayasa, dengan
menggunakan alasan ini mungkin tepat untuk disebut sebagai produk baru. Dengan
demikian, perlu dipertimbangkan apakah kriteria penerapan pendefinisian ini akan
didasarkan sebagian besar pada pertimbangan teknologi atau setidaknya sebagian
pada persepsi konsumen.
4. Sangat umum untuk menyebut produk lama yang memiliki kegunaan baru dengan
sebutan sebagai produk baru. Serabi beku dalam kemasan yang diperuntukkan bagi
proses yang menggunakan oven microwave (microwavanle container) dapat dianggap
baru, walaupun serabi beku dengan ukuran dan formulasi yang sama dalam kemasan
karton biasa telah dipasarkan bertahun-tahun. Jika perubahan secara teknologi terlibat,
maka tidak diragukan lagi untuk menyebutnya sebagai produk baru.
5. Produk yang telah dilepas ke pasar selama bertahun-tahun, ketika diintroduksikan
kembali dengan sedikit perubahan biasanya dapat digolongkan sebagai produk baru
oleh bagian pemasaran dan penjualan
Sebaliknya, banyak perusahaan dengan berat hati menyebut pangan yang secara nyata
telah diperbaiki dengan sebutan produk baru yang didasarkan pada pengertian yang ada saat
ini, jika perbaikan-perbaikan tidak berpengaruh nyata pada penampakan, performa, atau rasa,
walaupun biaya produksi berhasil direduksi, proses produksi diperbaiki atau disederhanakan,
campuran (ingredient) yang lebih baik sedang diadakan, atau umur simpannya telah
ditingkatkan.
6
pengembangan produk berarti perusahaan sudah memahami tentang kebutuhan dan keinginan
pasar.
Menurut Kotler dan Keller (2008), umumnya tujuan pengembangan produk baru
adalah:
Dalam hal ini perusahaan menggunakan teknologi dan fasilitas yang ada untuk membuat
variasi dan memperbaiki produk yang ada. Dalam menggunakan cara ini perusahaan tidak
memiliki resiko besar, karena hanya akan melakukan perubahan yang menyeluruh.
Jenis pengembangan produk dilakukan perusahaan dengan cara menambah item pada lini
produk yang sudah ada atau menambah lini produk baru.
7
3. Menambah produk yang ada.
Perusahaan dalam hal ini menambah atau memberikan variasi pada produk yang telah ada
dan juga memperluas segmen pasar dengan melayani berbagai macam konsumen atau
pembeli yang memiliki selera yang berbeda-beda.
Pada cara ini perusahaan meniru kebijakan pesaing yang dianggap menguntungkan, seperti
halnya penetapan harga.
Biasanya perusahaan memerlukan dana besar dalam penambahan produk baru yang tidak ada
kaitannya sama sekali dengan lini produk yang telah ada. Karena produk yang belum pernah
diproduksi sebelumnya, serta dalam hal penggunaan fasilitas-fasilitas untuk
mempromosikannya memerlukan proses yang baru pula.
1) Strategi peningkatan kualitas. Produsen dapat meningkatkan daya tahan produk atau
dengan meningkatkan kehandalan dan kecepatan pelayan terhadap konsumen.
2) Strategi peningkatan keistimewaan produk. Ada empat indikator yang dapat
meningkatkan keistimewaan suatu produk, seperti kualitas bahan yang dipakai,
keanekaragaman, kenyamanan dalam pemakaian suatu produk bagi penggunaannya dan
aksesoris tambahan.
3) Strategi peningkatan gaya produk. Produsen bisa meningkatkan nilai suatu produk dari
segi pemilihan warna produk tersebut, rancangan atau desain yang menarik dan yang
terakhir adalah kemasan yang dapat memberi nilai tambah bagi produk tersebut.
8
2. Penetapan pembatas/kendala proyek (project constraints) pengembangan produk:
4. Skrining ide produk untuk memutuskan produk-produk yang akan dikembangkan lebih
lanjut.
7. Pengembangan metode proses atau manufaktur yang tepat bagi produksi produk.
9
8. Pengujian produk, termasuk uji konsumen dan uji pasar.
Pada setiap tahapan, proses pengembangan produk di atas memerlukan pengkajian, dan
keputusan perlu diambil untuk menentukan apakah kegiatan tersebut dihentikan (stop) atau
dilanjutkan ke tahap berikutnya (go). Pada setiap tahapan, komitmen secara finansial dan
kebutuhan tenaga manusia meningkat secara nyata. Oleh karena itu, keputusan “stop-go”
menjadi sangat penting supaya tidak terjadi pemborosan dan terbuangnya waktu secara sia-
sia.
Selain itu, terdapat pula sasaran-sasaran spesifik yang perlu ditentukan begitu tujuan telah
dipahami. Setiap tahapan dari proyek direncanakan untuk mencapai beberapa sasaran. Proyek
pengembangan produk bukan hanya suatu penerapan teoretis dalam suatu kondisi yang
hampa, tetapi harus sesuai dengan lingkungan perusahaan, serta kondisi industri, pasar, dan
negara. Pembatas terhadap proyek ditentukan oleh berbagai pengaruh lingkungan dan harus
diperhitungkan atau dipertimbangkan oleh proyek secara keseluruhan
Visi
Langkah awal di dalam pendirian suatu perusahaan makanan adalah menetapkan visi.
Visi merupakan gambaran tentang masa depan ideal yang realistik dari perusahaan dan ingin
diwujudkan dalam kurun waktu tertentu. Visi harus mampu memberikan makna yang dalam
dan kuat tentang fokus apa yang akan dikerjakan di medan persaingan sehingga perusahaan
10
mampu bertahan dan berkembang. Untuk mampu menjadi gambaran ideal yang ingin
diwujudkan suatu perusahaan, pernyataan visi perlu diekspresikan dengan baik agar mampu
menjadi tema yang mempersatukan semua unsur, bagian, atau divisi yang ada dalam
perusahaan, menjadi media komunikasi dan motivasi semua pihak, serta sebagai sumber
kreativitas dan inovasi perusahaan.
Agar suatu visi menjadi realistik, dapat dipercaya, meyakinkan, dan mengandung daya
tarik, maka dalam proses pembuatannya perlu dilibatkan semua pihak terkait. Selain
keterlibatan berbagai pihak, visi perlu secara intensif dikomunikasikan kepada semua
individu di perusahaan sehingga mereka merasa sebagai pemilik visi tersebut. Hal lain yang
perlu diperhatikan di dalam pembuatan visi adalah bahwa visi akan lebih mudah diingat dan
dijadikan komitmen jika dibuat dalam kalimat yang singkat. Berikut contoh visi yang dimiliki
oleh dua perusahaan pangan terkemuka di Indonesia.
Visi Indofood Sukses Makmur, Tbk., ialah ” Perusahaan Total Food Solutions/A Total
Food Solutions Company.”
Visi PT Garudafood Putra Putri Jaya, ialah “Memuaskan konsumen melalui produk-
produk makanan dan minuman yang inovatif.”
Misi
Visi yang telah diperoleh harus diterjemahkan menjadi lebih operasional dan dapat
dijadikan acuan dalam pengembangan strategi dan aktivitas perusahaan, yaitu dalam bentuk
misi. Misi adalah pernyataan mengenai hal-hal yang harus dicapai perusahaan bagi pihak-
pihak yang berkepentingan di masa datang. Pernyataan misi mencerminkan segala sesuatu
penjelasan tentang bisnis, produk, atau pelayanan yang ditawarkan oleh perusahaan.
Pernyataan misi yang jelas akan memberi arahan jangka panjang sehingga memberikan
stabilitas manajemen dan kepemimpinan di dalam perusahaan. Rumusan misi harus selalu
berada di depan meja semua staf atau karyawan perusahaan. Misi merupakan dasar bagi tahap
selanjutnya, seperti penetapan tujuan dan sasaran perusahaan, termasuk di dalam penentuan
tujuan dan sasaran pengembangan produk baru bagi perusahaan.
Berikut contoh misi PT Indofood Sukses Makmur yang merupakan hasil penjabaran visi
perusahaan.
11
b. Senantiasa meningkatkan kompetensi karyawan, proses produksi dan teknologi kami
Sementara itu, contoh misi dari PT Garudafood Putra Putri Jaya yang diturunkan dari visi
perusahaan adalah:
“Kami adalah perusahaan yang membawa perubahan dengan menciptakan nilai tambah
bagi masyarakat berdasarkan prinsip saling menumbuhkembangkan.”
Tujuan
Tujuan dari proyek pengembangan produk pangan adalah hasil akhir yang diinginkan
pada akhir proyek dan di dalam penyusunannya harus memperhatikan visi dan misi
perusahaan. Tujuan adalah apa yang diinginkan oleh suatu perusahaan, terutama yang
berkecimpung pada pengolahan pangan untuk dicapai melalui pengerjaan proyek ini. Tujuan
harus pasti dan bukan samar-samar; harus jelas dan bukan rumit atau kompleks, serta harus
spesifik dan tidak terlalu umum. Tujuan harus diketahui oleh semua orang yang terlibat pada
proyek pengembangan produk dan digunakan sebagai petunjuk bagi semua aktivitas yang
dikerjakan dan dalam pengambilan keputusan. Oleh karena itu, semua orang harus memiliki
pemahaman yang sama terhadap tujuan tersebut dan tidak boleh ditafsirkan oleh orang yang
berbeda dengan cara yang berbeda.
Kedua pernyataan tujuan tersebut termasuk tujuan yang tidak jelas. Contoh tujuan yang
mudah dipahami:
“Mengembangkan produk jajanan berbahan baku lokal yang diperkaya dengan protein
ikan dan dipasarkan melalui pengecer di seluruh Indonesia dengan sasaran konsumen anak
sekolah dasar. Produk yang dikembangkan digolongkan sebagai produk sumber protein dan
dikemas dalam aluminium foil.”
12
Sasaran
Sasaran adalah target-target yang akan dicapai untuk setiap bagian atau tahapan dari
proyek pengembangan produk pangan. Pada permulaannya, proyek perlu mengkaji secara
keseluruhan mulai dari awal hingga akhir, mulai dari ide produk sampai peluncuran produk
dan menentukan sasaran-sasaran paling penting yang harus dicapai pada setiap tahapan
berbeda.
c. Membandingkan mutu produk olahan ikan yang diimpor dengan produk lokal.
h. Membandingan berbagai tipe alat pemisah tulang ikan (fish deboning machine).
Sebaiknya sasaran yang dimiliki tidak terlalu banyak. Hanya sasaran-sasaran yang
bersifat fundamental bagi proyek dan yang berperan penting bagi penyelesaian proyek perlu
dirinci.
Pembatas
13
zat tambahan makanan dan keamanan perlu diidentifikasi sebelum desain produk dimulai.
Selain itu ada batasan yang ditimbulkan oleh ketersediaan orang dan peralatan.
1. Mengidentifikasi peluang
Peluang-peluang melibatkan beberapa dari 4 (empat) tipe proyek pengembangan
produk, yaitu:
Produk baru.
Turunan dari produk yang sudah ada.
Perbaikan produk yang sudah ada.
Produk yang pada dasarnya baru.
Identifikasi peluang dapat dilakukan dengan cara:
Keluhan pelanggan terhadap produk sejenis yang sudah ada.
Analisa keunggulan dan kelemahan produk pesaing.
Usulan pelanggan yang dikumpulkan secara otomatis.
Pertimbangan implikasi terhaadap adanya kecenderungan dalam gaya idup,
demografi dan teknologi untuk kategori yang produk ada dan peluang-peluang
kategori produk baru.
14
a. Strategi bersaing
Strategi bersaing perusahaan merupakan sebuah pendekatan pasar dan produk yang
mendasar dengan memperhatikan para pesaing. Strategi ini digunakan untuk memilih
peluang. Pada umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen merupakan
sebuah kompetensi strategi dan membantu dalam bersaing. Beberapa strategi yang mungkin
untuk diterapkan:
c. Perkembangan teknologi
Platform produk merupakan sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk.
Platform yang efektif dapat memungkinkan variasi turunan produk untuk dirancang lebih
cepat dan mudah, yang setiap produk memberikan ciri-ciri dan fungsi-fungsi yang diinginkan
oleh pasar utama. Keputusan mengenai platform produk sangat berkaitan dengan usaha
pengembangan produk dari perusahaan dan untuk memutuskan mengenai teknologi mana
yang akan digunakan untuk produk baru.
15
ketersediaan yang diharapkan dan masa depan penggunaan berbagai teknologi yang relevan
untuk produk yang dipertimbangkan.
16
o Persaingan dalam penawaran produk.
Tahap ini dilakukan setelah proyek disetujui, tetapi sebelum sumber daya penting
digunakan. Kegiatan ini melibatkan tim fungsional silang yang disebut tim inti. Pada poin ini
pernyataan kesempatan yang lebih sesegera mungkin ditulis kembali sebagai suatu
pernyataan visi produk.
Sasaran yang terdefinisi dalam pernyataan visi produk kadang sangatlah umum.
Untuk memberikan petunjuk yang jelas bagi organisasi pengembangan produk, biasanya tim
memformulasikan suatu definisi yang lebih detail dari pasar target dan asumsi-asumsi yang
mendasari operasional tim pengembangan. Keputusan-keputusan mengenai hal ini akan
terdapat dalam suatu pernyataan misi.
a. Pernyataan misi
Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun
menghindari penggunaan konsep produk secara spesifik.
Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.
Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.
Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.
Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan ditujukan
untuk mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk. Daftar stakeholder
dimulai dari pengguna akhir dan pelanggan eksternal yang membuat
keputusankeputusan tentang produk. Daftar stakeholder menyediakan suatu bayangan
bagi tim untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.
Asumsi dan batasan diperlukan agar pengembangan teknis dari produk lebih terarah.
Permasalahan yang perlu dipertimbangkan dalam menyatakan asumsi dan batasan:
17
a. Manufaktur, mempertimbangkan kemampuan, kapasitas, dan batasan operasional
manufaktur.
Langkah terakhir dari perencanaan dan proses strategi, tim seharusnya menanyakan
beberapa pertanyaan untuk memperlirakan kualitas hasil dan proses. Karena pernyataan misi
merupakan pegangan untuk tim pengembangan, suatu reality check harus dilakukan sebelum
melalui proses pengembangan. Langkah awal ini merupakan waktu untuk perbaikan.
Suatu usaha telah dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengembangkan produk
makanan yang memanfaatkan kacang tanah sebagai salah satu bahan bakunya. Proyek
pengembangan produk tersebut diberi judul Pemanfaatan kacang tanah pada pembuatan
produk makanan bergizi untuk dipasarkan di Indonesia. Tujuan yang ditetapkan untuk
pengembangan produk tersebut adalah memanfaatan kacang tanah dalam produk makanan
bergizi berbiaya murah yang potensial diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan makanan .
18
Figure 2. Kacang Tanah
1. Pembatas produk
- Produk mungkin dalam bentuk camilan (snack); atau dalam bentuk yang dapat
ditambahkan pada makanan; atau dalam bentuk produk yang dapat dioleskan.
- Produk harus memiliki kandungan gizi yang seimbang.
- Produk harus mudah dikemas dan disimpan, serta dapat didistribusikan pada suhu
kamar.
- Produk sebaiknya memiliki kestabilan yang baik pada suhu normal di Indonesia,
sekurang-kurangnya satu tahun.
2. Pembatas bahan mentah
- Bahan mentah harus tersedia di Indonesia dalam jumlah cukup dengan harga yang
layak.
- Produk harus mengandung kacang tanah dalam jumlah yang cukup banyak, yaitu di
atas 40%.
3. Pembatas pengolahan
- Pengolahan harus menggunakan peralatan sederhana yang telah tersedia di Indonesia.
- Pengolahan harus melibatkan tenaga kerja yang cukup banyak dengan hanya sedikit
automasi.
- Pengolahan harus tergolong menggunakan teknologi menengah.
4. Pembatas pemasaran
19
- Produk harus didistribusikan melalui minimarket atau supermarket yang ada di
seluruh Indonesia.
- Produk harus tersedia dalam ukuran atau unit yang kecil dan harganya murah, yaitu
Rp500/unit.
5. Pembatas finansial
- Memerlukan biaya modal yang rendah, yaitu kurang dari Rp5.000.000
- Keuntungan kotor sedikitnya 20%.
Upaya meningkatkan daya saing secara komparatif usahtani kacang tanah masih
terbuka luas. Kuncinya terletak pada komitmen semua pihak terkait dan pemangku
kepentingan memberikan prosi perhatian yang besar pada pengembangan kacang tanah ini.
Dengan mengacu pada berbagai kondisi dan hasil studi terkait peningkatan daya saing kacang
ini, penulis mempunyai pemikiran paling tidak ada empat langkah yang perlu diupayakan
agar keberadaan kacang tanah ini memiliki keunggulan komparatif yang memadai.
Sudah saatnya kacang tanah dijadikan sebagai komoditas komersial beriringan dengan
komoditas tanaman pangan lainnya. Meskipun dalam kebijakan 116 | Ekonomi Kacang
Tanah peningkatan kedaulatan pangan, kacang tanah belum diperhitungkan bukan berarti
keberadaan kacang tanah boleh diabaikan. Sebaliknya, kacang tanah dapat dijadikan alternatif
usaha bagi petani sebagai sumber pendapatan rumah tangga. Produk kacang tanah dapat
20
memberikan kontribusi sebagai bahan baku industri makanan berbasis kacang tanah. Strategi
untuk meningkatkan daya saing kacang tanah diawali dengan melakukan penciptaan pasar,
kemudian melakukan penguatan jejaring kemitraan, reorientasi budidaya dan yang tak kalah
pentingnya adalah melakukan pendampingan teknologi.
Kacang tanah adalah jenis kacang-kacangan yang berasal dari dataran Amerika
Selatan. Sebutannya beragam, dari peanuts, groundnuts, hingga goobers. Uniknya, kacang
tanah bukanlah ‘kacang sesungguhnya’ seperti kacang mete dan almon.Jenis kacang yang
satu ini tumbuh di dalam tanah dan termasuk dalam kelompok leguminosa. Ini berarti kacang
tanah lebih mirip dengan kacang lentil, kacang polong, serta kacang kedelai.
21
Fosfor: 456 miligram
Natrium: 31 miligram
Selain zat gizi, kacang tanah juga kaya akan zat fitokimia dan antioksidan. Zat fitokimia yaitu
zat-zat kimia yang secara alamiah terkandung di dalam tumbuhan. Fitokimia pada makanan
ini di antaranya isoflavon, asam fitat, fitosterol, dan p-Coumaric acid.
Meskipun padat akan kalori dan lemak, kacang tanah ternyata tidak menambah berat
badan. Sebuah studi dalam jurnal Nutrition Research justru menyebutkan konsumsi kacang
tanah dapat membantu menjaga berat badan dan mengurangi risiko obesitas.
Kacang tanah memberikan manfaat bagi kesehatan jantung karena kandungan lemak
tak jenuhnya lebih tinggi dibandingkan lemak jenuh. Lemak tak jenuh adalah lemak
menyehatkan yang dapat menurunkan kolesterol serta mencegah penyakit jantung.Kacang
bernama ilmiah Arachis hypogaea ini juga kaya vitamin B3, magnesium, dan tembaga yang
diperlukan untuk memelihara kesehatan jantung. Kombinasi vitamin, mineral, dan lemak
menyehatkan akan membuat jantung Anda lebih kuat dan sehat.
22
Menurut American College of Cardiology, orang yang makan kacang tanah
setidaknya 2 kali dalam seminggu mengalami penurunan risiko penyakit jantung sebesar 13
persen. Selain itu, risiko penyakit jantung koroner pun menurun hingga sebesar 15 persen.
Batu empedu terbentuk dari sisa empedu dan kolesterol yang mengendap sehingga
membentuk kristal empedu. Lama-kelamaan, batu empedu dapat menyumbat saluran empedu
sehingga menyebabkan nyeri dan peradangan. Konsumsi kacang tanah mungkin bisa
mencegah penyakit batu empedu dengan cara menurunkan kolesterol darah. Untuk
memperoleh hasil yang lebih baik, kombinasikan dengan pola makan kaya serat dan batasi
asupan makanan tinggi lemak jahat.
Kacang tanah dan kacang-kacangan sejenisnya dapat menjadi pilihan camilan untuk
penderita diabetes karena indeks glikemiknya yang rendah. Artinya, makanan ini tidak
menyebabkan kenaikan gula darah dengan cepat. Serat pada kacang tanah juga
memperlambat pergerakan makanan di dalam saluran pencernaan, sedangkan protein
mengambil lebih banyak energi supaya dapat terurai. Kedua hal ini membuat tubuh Anda
melepaskan energi dan glukosa dengan stabil.
6. Menurunkan kolesterol
Kandungan lemak tak jenuh pada kacang tanah berpotensi menurunkan jumlah low-
density lipoprotein (LDL), yakni kolesterol ‘jahat’ yang dapat membentuk plak pada
pembuluh darah. Ini merupakan penyebab utama dari penyakit jantung koroner.Lemak
menyehatkan ini juga memelihara sel-sel tubuh dan memberikan tubuh Anda asupan vitamin
E. Vitamin E merupakan salah satu antioksidan yang melindungi jaringan tubuh Anda dari
kerusakan akibat radikal bebas.
BAB III
KESIMPULAN
3.1 Kesimpulan
Perancangan dan pengembangan produk merupakan bagian yang sangat besar dari
semua kegiatan teknik yang ada. Kegiatan perancangan dimulai dengan didapatkannya
23
persepsi tentang kebutuhan manusia, kemudian disusul oleh penciptaan konsep produk,
disusul kemudian dengan perancangan, pengembangan dan penyempurnaan produk.
Kemudian diakhiri dengan pembuatan dan pendistribusian produk. Perancangan adalah
kegiatan awal dari suatu rangkaian kegiatan dalam proses pembuatan produk. Dalam tahap
perancangan tersebut dibuat keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-
kegiatan lain yang menyusulnya. Produk merupakan sesuatu yang dijual perusahaan kepada
pembeli. Produk yang dimaksud disini adalah produk yang bersifat rekayasa (engineering),
diskrit dan bersifat fisik..
Suatu usaha telah dilakukan oleh suatu perusahaan untuk mengembangkan produk
makanan yang memanfaatkan kacang tanah sebagai salah satu bahan bakunya. Proyek
pengembangan produk tersebut diberi judul Pemanfaatan kacang tanah pada pembuatan
produk makanan bergizi untuk dipasarkan di Indonesia. Tujuan yang ditetapkan untuk
pengembangan produk tersebut adalah memanfaatan kacang tanah dalam produk makanan
bergizi berbiaya murah yang potensial diproduksi dan dipasarkan oleh perusahaan makanan.
Sudah saatnya kacang tanah dijadikan sebagai komoditas komersial beriringan dengan
komoditas tanaman pangan lainnya. Meskipun dalam kebijakan 116 | Ekonomi Kacang
Tanah peningkatan kedaulatan pangan, kacang tanah belum diperhitungkan bukan berarti
keberadaan kacang tanah boleh diabaikan. Sebaliknya, kacang tanah dapat dijadikan alternatif
usaha bagi petani sebagai sumber pendapatan rumah tangga. Produk kacang tanah dapat
memberikan kontribusi sebagai bahan baku industri makanan berbasis kacang tanah. Strategi
untuk meningkatkan daya saing kacang tanah diawali dengan melakukan penciptaan pasar,
24
kemudian melakukan penguatan jejaring kemitraan, reorientasi budidaya dan yang tak kalah
pentingnya adalah melakukan pendampingan teknologi.
3.2 Saran
Dari makalah diatas penulis menyadari bahwasanya masih ada kesalahan dalam
penulisan maupun penelusuran kami. Oleh sebab itu penulis berharap pada pembuatan
makalah selanjutnya dapat mengembangkan isi dari makalah ini. Penulis juga berharap
semoga makalah ii dapat berguna bagi semuanya khususnya untuk mahasiwa dan pelajar
guna menambah ilmu pengetahun tentang produk baru pangan.
DAFTAR PUSTAKA
25
Irianto, Hari Eko, dan Giyatmi. 2021. Pengembangan Produk Pangan Teori dan
Implementasi. Rajawali Pers PT Raja Grafindo Persada : Depok
Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: ANDI.
Kotler, Philip dan Armstrong, Gary. 2008. Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta: Erlangga.
Basri, F.H. 1992. Perkembangan Terbaru Teori Perdagangan Internasional. Ekonomi dan
Keuangan Indonesia Penerbit FE Universitas Indonesia. Hal 219 – 245.
Adisarwanto, D.M. Arsyad, dan Sumarno. 1996. Pengembangan Paket Teknologi Budidaya
Kacang Tanah dalam Saleh., et al (eds) Risalah Seminar Nasional Prospek
Pengembangan Agribisnis Kacang Tanah di Indonesia. Balikabi Badan Litbang
Pertanian. Hal 70 - 82
26