Anda di halaman 1dari 9

Ny. I usia 48 tahun tidak mempunyai pantangan/alergi pada makanan.

Os mempunyai benjolan
di daerah bokong dan 5 hari SMRS benjolan tersebut pecah dan keluar darah dan nanah. Saat
MRS, suhu tubuh Os mencapai 38,20C dan nafsu makan turun. Os mempunyai berat badan 63
kg dan tinggi badan 160 cm. Os adalah seorang ibu rumah tangga dengan suami dan 2 orang
anak. Selain itu, Os juga bekerja sebagai petani yang kadang-kadang pergi ke sawah dan
ladang. Suami Os bekerja sambilan sebagai buruh harian. Os sempat berobat ke PKM dan RS,
serta sempat menjalani perawatan selama 1 bulan. Saat ini Os dipersiapkan untuk operasi
dengan diagnosis medis cordoma dengan hiperalbuminemia.
Pemeriksaan biokimia Os sebagai berikut, kadar Hb 9,2 g/dl; hematokrit 29%; eritrosit 3,7 jt/µl;
leukosit 10,7 x 103/µl; trombosit 287.000/µl; albumin 1,4; Na 123 meq/L; K 3,8 meq/L; Cl 94
meq/L. Selain itu, pemeriksaan klinis Os menunjukkan bahwa tekanan darah 100/70 mm/Hg,
tidak terdapat mual dan muntah, wajah tampak pucat, serta tubuh tampak agak gemuk.
Hasil recall sebelum masuk RS, Os mengonsumsi 1887 kkal energi, 40 gram protein, 54 gram
lemak, dan 313 gram KH. Sebelum masuk RS, Os memiliki pola makan teratur 3x sehari dan
jarang mengonsumsi makanan selingan. Os menyukai lauk hewani, terutama ikan. Os kadang-
kadang mengonsumsi tahu/tempe. Os juga lebih sering mengonsumsi sayuran yang di santan,
karena suami Os yang sangat menyukai menu sayuran tersebut. Namun, Os hanya
mengonsumsi buah jika ada yang tersedia di lingkungannya. Biasanya Os mengonsumsi
minuman manis di pagi hari, lebih sering minuman teh.

TUGAS:
Berdasarkan kasus tersebut buatlah:
1. Patofisiologi penyakit
2. PAGT
3. Perencanaan Menu hingga monitoring
PROSES ASUHAN GIZI
TERSTANDAR

A. ASESSEMENT
1. Client History
a. Data Pasien
Nama : ny. os
Usia : 48 tahun
Jenis Kelamin : perempuan
Tanggal lahir : -
Alamat :-
Agama :-
Tanggal MRS : -
No. RM :-
Diagnosa : cordoma dengan hiperalbuminemia.

b. Riwayat personal
- Riwayat penyakit dahulu : pasien mempunyai benjolan di daerah bokong dan 5 hari SMRS benjolan tersebut pecah
dan keluar nanah dan darah. pasien sempat berobat ke PKM dan RS, serta sempat menjalani perawatan selama 1 bulan.

- Riwayat penyakit sekarang : Saat ini pasien dipersiapkan untuk operasi dengan diagnosis medis cordoma dengan
hiperalbuminemia.

- Riwayat penyakit keluarga : tidak ada

2. Food Habit
a. Dietery History : Sebelum sakit, pasien biasanya makan teratur 3x sehari dan jarang mengkonsumsi selingan, dengan lauk yang
sering dikonsumsi ikan, tahu, dan tempe. pasien sering mengonsumsi sayuran yang di santan, karena suaminya sangat menyukai
menu sayuran tersebut, pasien juga mengonsumsi buah hanya yang tersedia di lingkungan nya saja, dan pasien juga lebih sering
mengonsumsi minuman teh manis dipagi hari.

b. Anamnesa SMRS : pada saat sakit, pasien makan lebih sedikit dari biasanya, karena nafsu makan berkurang. tidak terdapat mual
dan muntah, wajah tampak pucat, serta tubuh tampak agak gemuk.

3. Antropometri
- Tinggi Lutut
- LILA :
- BB : 63 kg
- TB : 160 cm
- BBI :
- Status gizi : 25,2 normal

4. Biokimia

Data Hasil Status Rujukan

Hb 9,2 g/dl Anemia 13,5-17,5 g/dl

hematokrit 29 % 40-52%

eritrosit 3,7 jt/ul Anemia 4,5-6,5 jt/UL

Albumin 1,4 g/dl Hipoalbuminemia 3,5-5 g/dl


5. Fisik/Klinis

Hasil Pemeriksaan Nilai Normal Status

Tekanan darah 100/70 mmHg x/menit 120/80 mmHg x/menit Hipotensi

Suhu 38,2 0c 36-37,2 0c Tidak normal (demam/panas)

B. Diagnosis Gizi
Problem Etiologi Sign/Symptom
Cordoma dengan Berkaitan dengan berkembangnya sel kanker pada Ditandai dengan mempunyai benjolan
hiperalbuminemia bagian dasar tulang belakang di daerah bokong pecah dan keluar
darah dan nanah. Keadaan wajah
tampak pucat serta tubuh tampak
gemuk

C. Intervensi Gizi

Keterangan
P Tujuan
E Strategi
S Target

Keteranga
n

P Tujuan
E Strategi
S Target

1. Pemberian Makanan dan Zat Gizi


a. Preskripsi diet
Jenis Diet : diet ETPT
Bentuk Makanan : makanan biasa, karena pasien tidak terdapat mual dan muntah
Frekuensi : 3x makan utama dan 2x selingan
Rute : oral
b. Tujuan Diet : Meningkatkan asupan makanan sesuai dengan kebutuhan, Memperbaiki status gizi dan mempertahankan BB
agar tidak jatuh pada kondisi penurunan BB yang drastis, dan Memberikan edukasi pemahaman pentingnya diet pasien untuk
penyembuhan.

c. Syarat Diet : Energi dihitung berdasarkan rumusan Harris Benedict, dengan memperhitungkan basal, aktifitas dan faktor stres,
Energi diberikan tinggi untuk memenuhi kebutuhan basal metabolisme, aktifitas pada saat sakit, mengatasi infeksi pada
cordoma hiperalbuminemia, dsb

d. Perhitungan kebutuhan :

Rumus
BMR Wanita =655+ (9,6 x BB) + (1.8 x TB) – (4,7 x usia)
=655 + (9.6 x 63) + (1.8 x 160) – (4.7 x 48)
=655 + 604,8 + 288 – 225,6
=1322,2 kkal

TEE =BMR x FA X FS
=1322,2 kkal x 1,2 x 1,3
=2062,6 kkal

Protein (gram) = 2 g/kg BB


=2 g x 63 kg
=126 gram x 4 kal/g x 100 : 2062,6 kkal
=24,4%

Lemak = 20% x TEE


=20% x 1322,2 kalori
=412,52 kalori
Lemak (gram) =412,52 kal : 9 kal/gram = 45 gram
% karbohidrat =100% - (%protein + % lemak)
=100 % - (24,4% + 20 %)
=100% - 44,4%
=55,6%

Karbohidrat (kal) = 55,6% x TEE


=55,6% x 2062,6 kalori
=1146,47 kalori
Karbohidrat (g) = 1146,47 kalori :4 kal/gram
=286,6 gram

2. Rencana Edukasi
a. Tujuan Edukasi : memberikan penjelasan mengenai penatalaksanaan diet TKTP, serta makanan yang dianjurkan dan tidak
dianjurkan
b. Sasaran : pasien dan keluarga pasien
c. Tempat : ruang perawatan
d. Media : leaflet.
e. Metode : proses penyampaian kepada pasien.

3. Konseling Gizi : diskusi mengenai pasien untuk diambil menjadi studi kasus dan rencana asuhan gizi

4. Koordinasi dokter : meminta izin untuk melihat rekam medical pasien atas nama An ny. Os menanyakan perkembangan pasien
dan menunggu informasi dari dokter.

5. Perencanaan Diet
Waktu Menu Bahan URT Gram E P L KH
makan Makanan
Pagi Bubur nasi Nasi 1 mgkk 200 360 6 0,6 79,6
07.00 Ayam suir 5 sdm 50 gr
Selingan Buah pepaya 2 ptg 190 35,8 2,5 0,1 6,0
09.00 pepaya

Siang Nasi 1 mgkk 200 360 6 0,6 79,6


12.00 Bubur nasi Telur 1 btr 60 90,82 56,3 7,3 0,6
Omelet Tahu 2 ptg 110 88 11,9 5,17 0,8
Tahu Labu siam bsr 100 67,5 32,5 5 2,5
bacem
Sayur
bening
Selingan Pudding Tepung 1 bh 12 46,68 0,79 1,88 6,66
16.00 hunkwe
Malam Bubur nasi Nasi 1 mgkk 200 360 6 0,6 79,6
19.00 Sayur sop Sayur 1 mgkk 250 67,5 32,5 5 2,5
Ikan Ikan 1 ptg 120 120 16,4 1,8 9,6
tenggiri
kuah
Jumlah 1596, 170,8 28,0 267,4
3 9 5 6
Kebutuhan 2062, 24,4 55,6 286,6
6
Persentase

MONIT ORING
1. Rencana Monitoring
Parameter Target Waktu

Asupan Makanan Asupan makan mencapai Setiap hari


100% dari kebutuhan

Antropometri BB naik dan status gizi Akhir perawatan


normal

Biokimia Hb, albumin, protein total Hari kedua pengamatan


normal kasus

Fisik/Klinis Pucat dan lemah Setiap hari


berkurang, TD, suhu
normal

Anda mungkin juga menyukai