Larat Belakang
kasus gizi buruk pada anak balita yang meningkat akhir-akhir ini telah membangunkan
pemegang kebijakan untuk melihat lebih jelas bahwa anak balita sebagai sumber daya untuk
masa depan ternyata mempunyai masalah yang sangat besar. Berdasarkan angka human
development index (HDI), Indonesia menduduki peringkat ke 112 di dunia. Tidak tertutup
kemungkinan peringkat ini akan bergeser ke posisi lebih rendah (memburuk) apabila kondisi ini
tidak ditangani secara cepat dan tepat. Gizi buruk merupakan kejadian kronis dan bukan
kejadian yang tiba-tiba.
Defisiensi gizi dapat terjadi pada anak yang kurang mendapatkan masukan makanan dalam
waktu lama. Istilah dan klasifikasi gangguan kekurangan gizi amat bervariasi dan masih
merupakan masalah yang pelik. Walaupun demikian, secara klinis digunakan istilah malnutrisi
energi dan protein (MEP) sebagai nama umum. Penentuan jenis MEP yang tepat harus dilakukan
dengan pengukuran antropometri yang lengkap (tinggi badan, berat badan, lingkar lengan atas
dan tebal lipatan kulit), dibantu dengan pemeriksaan laboratorium (Ngastiyah, 1997). Ada 3 jenis
busung lapar (gizi buruk) yang sering ditemui dan sangat berbahaya yaitu KWASHIORKOR,
MARASMUS dan gabungan dari keduanya MARASMIC-KWASHIORKOR
1
SATUAN ACARA PENGAJARAN
Tujuan Instruksional :
2
Metode : Ceramah Dan Diskusi / Tanya jawab
Kegiatan penyuluhan
3
gizi buruk.
3 Penutup Mengevaluasi Menjawab
peserta dengan pertanyaan
menanyakan penyuluh.
kembali tentang : Menjawab
1. Pengertian pertanyaan
gizi buruk penyuluh
2. Jenis-jenis gizi Mendengarkan
buruk dan
3. Tanda-tanda memperhatikan
gizi buruk serta menerima
4. Dampak dari leaflet Leaflet
gizi buruk Menjawab LCD
5. Cara salam. flipchat
penanggulang
an dan
pencegahan
gizi buruk
Merangkum
materi penyuluhan
yang telah
disampaikan dan
memberi leaflet
Memberi salam
penutup.
Referensi :
Departemen Kesehatan. 2001. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 2001-2005
4
http://www.gizi.net /Makalah-artikel.
Marlyyn M. Fredman, 1998, Praktek dan Teori Keperawatan Keluarga, Edisi 3, Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta.
A. Defenisi
Gizi buruk adalah kondisi kurang gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan
protein dalam asupan makanan sehari-hari hingga tidak memenuhi Angka Kecukupan Gizi
(AKG). Ada beberapa cara untuk mengetahui seorang anak terkena busung lapar (gizi buruk)
yaitu :
Pertama, dengan cara menimbang berat badan secara teratur setiap bulan . Bila perbandingan
berat badan dengan umurnya dibawah 60% standar WHO-NCHS, maka dapat dikatakan anak
tersebut terkena busung lapar (Gizi Buruk).
Kedua, dengan mengukur tinggi badan dan LIngkar Lengan Atas (LILA) bila tidak sesuai
dengan standar anak yang normal waspadai akan terjadi gizi buruk.
5
Timbulnya ruam berwarna merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi
coklat kehitaman dan terkelupas
Tidak nafsu makan
Rambutnya menipis berwarna merah seperti rambut jagung dan mudah dicabut
tanpa menimbulkan rasa sakit
Wajah anak membulat dan sembab (moon face)
Cengeng/rewel dan apatis
Sering disertai infeksi, anemia dan diare
6
E. Cara penanggulangan dan pencegahan gizi buruk
Penanggulangan masalah gizi pada umumnya dan masalah gizi buruk khususnya,
merupakan tanggung jawab bersama yang melibatkan banyak sektor yang terkait dengan
segi pelayanan kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial, budaya, maupun pertanian yang
menyangkut ketersediaan pangan di tingkat rumah tangga. Sudah tentu pemerintah (Pusat
maupun Daerah) bertanggung jawab secara keseluruhan dalam upaya menyiapkan
seluruh sumberdaya yang ada, baik berupa sumberdaya alam, manusia, maupun biaya
yang dapat menanggulangi masalah tersebut lebih dini. Pengerahan sumberdaya sektor
kesehatan saja, hanya akan menjadikan upaya penanggulangan masalah seperti pemadam
kebakaran, bukan mempersiapkan agar tidak terjadi kebakaran.
Busung Lapar (Gizi buruk) dapat dicegah dengan memberikan makanan yang bergizi
pada anak berupa sayur mayur, buah-buahan, makanan yang mengandung karbohidrat
(seperti nasi, kentang, jagung), makanan yang mengandung protein (telur, ikan ,daging)
dll, dan berikanlah ASI bagi anak usia 0 2 tahun.
Masa depan bangsa Indonesia tergantung pada keadaan anak bangsa saat ini, jika anak-
anak Indonesia tidak terpenuhi gizi seimbangnya tak terbayangkan masa depan bangsa
ini.