SUROYO, S. Kep
NIM. PB 1801075
BAB I
PENDAHULUAN
Manfaat Penelitian
BAB II
TINJAUAN TEORI
Tinjauan Teori
Penatalaksanaan
Open Reduction Internal Fixation (ORIF)
Trauma tak
Trauma langsung Kondisi patologis Tulang stress
langsung
Fungsi
Fragmen tulang bergeser ekstermitas
terganggu
Pathway
Efek anestesi Nyeri akut Resiko
infeksi
Kelemahan
otot Hambatan
mobilitas fisik
Resiko jatuh
Resiko infeksi
Diagnosa Keperawatan Post Operasi Fraktur Femur
Dengan Tindakan ORIF
Nyeri
akut
Hambata
n
mobilitas
fisik
Resiko
infeksi
Resiko
jatuh
BAB III
LAPORAN KASUS
Laporan Kasus
Identitas Pasien Penaggung Jawab
Pekerjaan IRT -
Pendidikan terakhir SD SD
DO :
Pasien tampak wajah menahan sakit
Terdapat balutan luka jahit di paha kanan
TTV : TD 140/70 mmHg, N 80kpm, R 20kpm, S 37 0C
2 DS : Penurunan kekuatan otot Hambatan
pasien mengatakan bosan , ingin bergerak tapi Fraktur mobilitas
masih terasa sakit fisik
DO : Tindakan ORIF
Dari beberapa jam setelah operasi, pasien tampak
belum melakukan aktifitas apapun dan masih nyeri
berbaring ditempat tidur. peristaltic usus 7kpm
kekuatan otot 5/1, terpasang balutan luka pada paha pergerakan terganggu
kanan
LANJUTAN
3 DS : - Prosedur Resiko infeksi
DO : terpasang balutan bedah
luka pada paha kanan
AL = 11.100 /uL
Terdapat luka
jahit
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Diagnosa 1
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3
x 24 jam diharapkan nyeri terkontrol, outcome
yang diharapkan adalah (160502) mengenali Diagnosa 2
kapan nyeri terjadi, (160504) menggunakan
tindakan pengurangan nyeri tanpa analgetik, Setelah tindakan perawatan 3x24jam diharapkan
(160513) melaporkan perubahan terhadap gejala pergerakan membaik. Outcome yang diharapkan
nyeri pada profesional kesehatan. adalah 020803 gerakan otot (3), 020804 gerakan
Intervensi keperawatan manajemen nyeri (1400): sendi (3), 020806 berjalan (3), dan 020714 bergerak
Kaji nyeri secara komprehensif yang meliputi mudah (3).
lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas, Intervensi keperawatan yang diberikan adalah terapi
intensitas, dan faktor pencetus, bantu keluarga latihan ambulasi (0221) antara lain adalah beri
menyediakan dukungan pengurang nyeri, ajarkan pakaian longgar, ajarkan duduk, fasilitasi latihan
prinsip manajemen nyeri, ajarkan teknik berjalan, dan terapi latihan mobilisasi seperti
nonfarmakologi, dukung beristirahat, kendalikan ajarkan ROM, monitor ketidaknyamanan bergerak
faktor penyebab terjadinya nyeri, kolaborasi
pemberian analgetik, monitoring ketat pemberian
analgetik
Lanjutan…
Diagnosa 3
mengatakan nyeri paha kanan dengan kriteria nyeri; P : nyeri terjadi karena luka post operasi, Q : seperti
tertusuk-tusuk benda tajam, R : femur dextra, S: 5, T : nyeri dirasakan terus-menerus. Pasien mengatakan
tidak nyaman saat nyeri timbul.
• Diagnosa keperawatan yang muncul pada asuhan keperawatan pada Ny. S dan sesuai dengan tinjauan
pustaka adalah nyeri akut berhubungan dengan agen cedera fisik, hambatan mobilitas fisik berhubungan
dengan penurunan kekuatan otot, dan resiko infeksi berhubungan dengan prosedur bedah.
• Intervensi yang diberikan kepada Ny. S disusun berdasarkan Nursing Interventions Classification (NIC)
dan Nursing Outcomes Classification (NOC) dan disesuaikan dengan masalah dan kebutuhan klien.
• Evaluasi keperawatan dilakukan setiap 3x24 jam secara berkesinambungan. Dalam evaluasi,
keberhasilan proses keperawatan diukur berdasarkan tujuan dan outcome yang telah disusun.
SARAN
• Bagi Penulis
Aktif dalam menambah ilmu dan wawasan dalam bidang keperawatan, khususnya tentang
asuhan keperawatan pada klien dengan fraktur femur dengan tindakan ORIF dan mencari
lebih banyak pengalaman