Anda di halaman 1dari 8

ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN KELOLAAN

Identitas pasien

Nama : Ny. T

Tanggal lahir :

Usia :

Alamat :

NRM : 61-76-93

Diagnosa : DM

A. ANALISA DATA

No Data Etiologi Masalah Keperawatan

1. DS Agen cedera fisik Nyeri akut


 Pasien mengatakan nyeri pada luka pinggang kiri
pasca operasi
 Pasien mengatakan skala nyeri 6
 Pasien mengatakan nyeri hilang timbul
 Pasien mengatakan nyeri timbul kurang dari 5
menit
DO
 Terlihat melindungi area nyeri di daerah perut
 Ekpresi wajah terlihat menahan nyeri
2. DS Nyeri Hambatan mobilitas fisik
 Pasien mengatakan belum bias melakukan
aktifitas dan dibantu suami (mandi, makan,
danlain-lain)
 Pasien mengatakan selalu dibantu dalam
melakukan sesuatu
 Pasien mengatakan nyeri pada luka pinggang kiri
pasca operasi laminectomy
DO
 Pasien terlihat berbaring di bed
 Pasien terlihat membatasi pergerakan
3. DS Procedure invasif Resiko infeksi
DO
 Leukosit 10.8 (tinggi)
 Terdapat luka pada pinggang kiri

B. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

No Diagnose Prioritas
1 Nyeri akut b/d agen cedera fisik
2 Hambatan mobilitas fisik b/d nyeri
3 Resiko infeksi b/d prosudure invasif
C. RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

No Tujuan intervensi EBN


Dx
kep
1 Setelah dilakukan tindakan Menejemen nyeri  Efektivitas terapi farmakologis dan non-
keperawatan selama 3 x 24 jam nyeri  Lakukan pengkajian nyeri farmakologis terhadap nyeri haid (disminore)
akut teratasi dengan kriteria hasil:  Ajarkan pasien Teknik pada siswi XI di SMA negeri 1 pemangkat
nonfarmakologi (Sari, 2013)
Pain level:  Berikan pasien obat penurun nyeri Penelitian ini menyimpulkan bahwa baik terapi
 Nyeri berkurang dari skala non-farmakologis dan terapi farmakologis
sedang menjadi ringan memilikiefektivitas dalam mengurangi nyeri
 Ekpresi wajah pasien tidak haid.
terlihat menahan nyeri

2 Setelah dilakukan tindakan Perawatan tirah baring:  Pengaruh latihan range of motion (rom)
keperawatan selama 3 x 24 jam  Jelaskan alasan diperlukan tirah terhadap fleksibilitas sendi lutut pada lansia di
hambatan mobilitas fisik teratasi baring panti wreda wening wardoyo ungaran (Ulliya
dengan kriteria hasil:  Ajarkan cara latihan tirah baring dkk, 2007)
ditempat tidur Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
Pergerakan: Terapi latihan: mobilitas sendi: peningkatan yang signifikan antara pengukuran
 Bergerak dengan mudah  Jelaskan manfaat dan tujuan latihan pertama-kedua pada fleksi sendi lutut kanan
 Bisa berjalan sendi dan kiri dan antara pengukuran pertama-ketiga
 Gerakan otot dari terganggu  Lakukan latihan ROM pada fleksi sendi lutut kiri.
menjadi tidak terganggu  Efektivitas Alih Baring Tiap 2 Jam Terhadap
 Gerakan sendi dari terganggu Pencegahan Ulkus Dekubitus pada Pasien
menjadi tidak terganggu Pasca Stroke dengan Tirah Baring Lamadi
Bangsal Saraf RSUD Arifin Achmad
Pekanbaru (Citra, 2010)
Terdapat perbedaan kejadian ulkus dekubitus
yang bermakna antara pasien pasca stroke
dengan alih baring tiap 2 jam dibandingkan
dengan pasien tanpa alih baring tiap 2 jam.
3 Setelah dilakukan tindakan Control infeksi:
keperawatan selama 3 x 24 jam resiko  Lakuan tindakan pencegahan  Efektifitas pendidikan kesehatan terhadap
infeksi teratasi dengan kriteria hasil: infeksi peningkatan pengetahuan keluarga tentang
Keparahan infeksi:  Ajarkan pasien dan keluarga cara infeksi Saluran pernapasan akut (ispa) (Utari
 Tidak ada kemerahan menghindari infeksi dkk, 2014)
 Tidak ada cairan berbau busuk  Ajarkan pasien dan keluarga tanda Hasil penelitian ini menunjukkan peningkatan
 Tidak ada nanah dan gejala infeksi yang signifikan dalam pengetahuan infeksi
 Berikan terapi antibiotic yang pernapasan akut untuk kelompok eksperimen
sesuai dengan nilai p <α (0,001 <0,05).
D. CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal Diagnosa Jam Tindakan Respon TTD


24/11/2018 Nyeri 10.00  Melakukan pengkajian nyerin (Pasien S:
akut b/d mengatakan nyeri pada luka pinggang  Pasien mengatakan nyeri pada luka
Agen kiri pasca operasi, Pasien mengatakan pinggang kiri pasca operasi
cedera skala nyeri sedang, Pasien mengatakan  Pasien mengatakan skala nyeri
fisik nyeri hilang timbul, Pasien sedang
mengatakan nyeri timbul kurang dari 5  Pasien mengatakan nyeri hilang
menit, Terlihat melindungi area nyeri, timbul
Ekpresi wajah terlihat menahan nyeri)  Pasien mengatakan nyeri timbul
 mengajarkan pasien Teknik kurang dari 5 menit
nonfarmakologi tarik nafas dalam dan  Pasien paham terkait Teknik
mendengar music (Pasien paham nonfarmakologi
terkait Teknik nonfarmakologi, Pasien O:
terlihat memperhatikan ketika  Terlihat melindungi area nyeri
diajarkan Teknik nonfarmakologi)  Ekpresi wajah terlihat menahan
nyeri
 Pasien terlihat memperhatikan
ketika diajarkan Teknik
nonfarmakologi
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
 Berikan obat analgesik ketorolac
lewat intravena

Hambata 10.00  Menjelaskan alasan diperlukan tirah S


n baring (Pasien mengerti alasan  Pasien mengerti alasan dilakukan
mobilitas dilakukan tirah baring, Pasien mau tirah baring dan latihan sendi
fisik b/d melakukan tirah baring d, Pasien (ROM)
nyeri
terlihat memperhatikan ketika  Pasien mau melakukan tirah baring
dijelaskan) dan latihan ROM
 Menjelaskan manfaat dan tujuan O
latihan sendi (ROM) (Pasien mengerti Pasien terlihat memperhatikan
alasan dilakukan latihan sendi, Pasien ketika dijelaskan
mau melakukan latihan ROM, Pasien A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
terlihat memperhatikan ketika P:
dijelaskan)  Lakukan latihan ROM
 Lakukan latihan tirah baring
Resiko 10.00  Melakukan tindakan pencegahan S
infeksi infeksi (membalut luka dengan kasa)  Pasien mengerti cara menghindari
b/d (Tidak ada tanda dan gejala infeksi infeksi
prosudur pada luka pasien)  Pasien mengerti tanda dan gejala
e invasif  Mengajarkan pasien dan keluarga cara infeksi
menghindari infeksi (menjaga O
kebersihan luka) (Pasien mengerti cara  Tidak ada tanda dan gejala infeksi
menghindari infeksi) pada luka pasien
 Mengajarkan pasien dan keluarga A: Resiko infeksi teratasi
tanda dan gejala infeksi (Pasien P:
mengerti tanda dan gejala infeksi)  Berikan terapi antibiotic yang
 Memberikan terapi antibiotic yang sesuai (ceftriaxone melalui
sesuai (ceftriaxone melalui intravena) intravena)
(Tidak ada tanda dan gejala infeksi  Lakukan tindakan pencegahan
pada luka pasien) infeksi (membalut luka dengan
kasa)
25/11/2018 Nyeri 16.00  Memberikan obat analgesik ketorolac S:
akut b/d lewat intravena (Pasien mengatakan  Pasien mengatakan skala nyeri
Agen skala nyeri sedang, Ekpresi wajah sedang
cedera terlihat menahan nyeri) O:
fisik  Ekpresi wajah terlihat menahan
nyeri
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
 Berikan obat analgesik ketorolac
leawat intravena

Hambata 16.00  Melakukan latihan ROM (Pasien bisa S


n melakukan latihan ROM) O
mobilitas  Melakukan latihan tirah baring (Pasien  Pasien bisa melakukan latihan tirah
fisik b/d bisa melakukan latihan tirah baring) baring dan latihan ROM
nyeri A: Hambatan mobilitas fisik belum teratasi
P:
 Lakukan latihan ROM
 Lakukan latihan tirah baring
Resiko 16.00  Memberikan terapi antibiotic yang S
infeksi sesuai (ceftriaxone melalui intravena) O
b/d (Tidak ada tanda dan gejala infeksi  Tidak ada tanda dan gejala infeksi
prosudur pada luka pasien) pada luka pasien
e invasif  Melakukan tindakan pencegahan A: Resiko infeksi teratasi
infeksi (membalut luka dengan kasa) P:
(Tidak ada tanda dan gejala infeksi  Berikan terapi antibiotic yang
pada luka pasien) sesuai (ceftriaxone melalui
intravena)
 Lakukan tindakan pencegahan
infeksi (membalut luka dengan
kasa)
26/11/2018 Nyeri 15.30  Memberikan obat analgesik ketorolac S:
akut b/d leawat intravena (Pasien mengatakan  Pasien mengatakan skala nyeri
Agen skala nyeri sedang, Ekpresi wajah sedang
cedera terlihat menahan nyeri) O:
fisik  Ekpresi wajah tidak terlihat
menahan nyeri
A: Nyeri akut belum teratasi
P:
 Berikan obat analgesik ketorolac
leawat intravena

Hambata 15. 30  Melakukan latihan ROM (Pasien S


n terlihat sudah bisa berjalan) O
mobilitas  Melakukan latihan tirah baring (Pasien  Pasien terlihat sudah bisa berjalan
fisik b/d terlihat sudah bisa berjalan) A: Hambatan mobilitas fisik teratasi
nyeri P:
 Lakukan latihan ROM
 Lakukan latihan tirah baring
Resiko 15.30  Memberikan terapi antibiotic yang S
infeksi sesuai (ceftriaxone melalui intravena) O
b/d  Melakukan tindakan pencegahan  Tidak ada tanda dan gejala infeksi
prosudur infeksi (membalut luka dengan kasa) pada luka pasien
e invasif A: Resiko infeksi teratasi
P:
 Berikan terapi antibiotic yang
sesuai (ceftriaxone melalui
intravena)
 Lakukan tindakan pencegahan
infeksi (membalut luka dengan
kasa)

Anda mungkin juga menyukai