0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
171 tayangan4 halaman
Pasien mengalami fraktur tibia kanan yang diobati dengan ORIF. Catatan mencatat perkembangan penurunan nyeri dan peningkatan mobilitas pasien setelah operasi, meskipun masih membutuhkan bantuan bergerak karena betis masih di-gips. Perawat terus mengevaluasi kondisi pasien dan memberikan intervensi seperti manajemen nyeri, latihan rentang gerak, serta kolaborasi dengan fisioterapi.
Pasien mengalami fraktur tibia kanan yang diobati dengan ORIF. Catatan mencatat perkembangan penurunan nyeri dan peningkatan mobilitas pasien setelah operasi, meskipun masih membutuhkan bantuan bergerak karena betis masih di-gips. Perawat terus mengevaluasi kondisi pasien dan memberikan intervensi seperti manajemen nyeri, latihan rentang gerak, serta kolaborasi dengan fisioterapi.
Pasien mengalami fraktur tibia kanan yang diobati dengan ORIF. Catatan mencatat perkembangan penurunan nyeri dan peningkatan mobilitas pasien setelah operasi, meskipun masih membutuhkan bantuan bergerak karena betis masih di-gips. Perawat terus mengevaluasi kondisi pasien dan memberikan intervensi seperti manajemen nyeri, latihan rentang gerak, serta kolaborasi dengan fisioterapi.
Keperawata n Nyeri akut Hari/Tanggal : Kamis,16 maret Hari/Tanggal : Kamis, 16 maret 2017 b/d agen 2017 injury fisik Pukul 12.30 WIT dan Pukul 10.00 WIT pemasangan 1. Mengkaji ulang lokasi, S : Pasien mengatakan : traksi intensitas dan skala nyeri dan Nyeri pada betis kanan dan penyebab nyeri menyebar sampai ke pinggang Hasil : berkurang Nyeri disebabkan oleh Nyeri seperti kram (nyut-nyut) tindakan operatif (ORIF), Skala nyeri 4 (sedang) lokasi di area yang di reduksi (Tibia dextra)dan menyebar Nyeri hilang timbul tiap 10 menit sampai ke pinggang, nyeri seperti kram (nyut-nyut), O: skala nyeri 4 (sedang), nyeri Ekspresi wajah sedikit rileks hilang timbul (tiap 10 menit) Nyeri tekan pada betis kanan Pukul 10.00 WIT berkurang 2. Mengkaji respon non verbal Hasil : A : Masalah belum teratasi Ekspresi wajah sedikit rileks Pukul 10.20 WIT 3. Pertahankan imobilisasi P : Intervensi di lanjutkan bagian yang sakit dengan 1. Kaji ulang lokasi, intensitas dan skala pemasangan gips nyeri dan penyebab nyeri Hasil : 2. Kaji respon non verbal Gips telah dipasang sejak 3. Pertahankan imobilisasi bagian yang pasien datang dan setelah sakit dengan pemasangan gips operasi. 4. Ajarkan pasien menggunakan tehnik Pukul 10.30 WIT manajemen stress, contoh : relasksasi 4. Mengajarkan pasien dan latihan nafas dalam menggunakan tehnik 5. Lanjutkan kolaborasi : pemberian manajemen stress, contoh : analgetik relasksasi dan latihan nafas dalam Hasil : Relaksasi dengan dengan tekhnik nafas dalam telah di ajarkan, perawat mengatakan pak tarik nafas yang dalam dari hidung dan hembuskan perlahan melalui mulut .dan pasien mengerti dan mau mengikuti relaksasi yang di ajarkan perawat Pukul 12.00 WIT 5. Lanjutkan kolaborasi : pemberian analgetik
Hasil : Analgetik (Ketorolak 1 x 30 mg (amp) IV telah diberikan ) CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Tn.M Ruangan : Bedah Laki
Umur : 33 tahun No.RM : 112441
DX Medis : Fraktur region tibia
Diagnosa Implementasi Catatan Perkembangan
Keperawata n Hambatan Hari/Tanggal : Kamis,16 maret Hari/Tanggal : Kamis, 16 maret 2017 mobilitas fisik 2017 b/d terapi Pukul 12. 45 WIT restriktif/ Pukul 10.20 WIT imobilisasi 1. Mengkaji derajat imobilitas S : Pasien mengatakan : yang di hasilkan oleh Kaki kanannya belum dapat cedera / pengobatan digerakan Hasil : O: Pasien mengatakan kaki Betis kanan di gips kanannya belum dapat Skala kekuatan otot ekstremitas digerakan , karena betis kanan bawah 1 kanannya di Gips, oleh KU membaik karena cedera dan Sebagian aktivitas di bantu pengobatan (imobilisasi) Koordinasi dan keseimbangan aktivitas pasien di bantu sedikit bertambah (pasien mulai oleh orang lain terbiasa dengan penggunaan gips) (istrinya),skala kekuatan otot ekstrmitas kanan A : Masalah belum teratasi bawah 1 Pukul 10.40 WIT P : Intervensi di lanjutkan 2. Menginstruksikan 1. Kaji derajat imobilitas yang di klien/bantu dalam latian hasilkan oleh cedera / pengobatan rentang gerak pada 2. Instruksikan klien/bantu dalam ekstrimitas yang sakit dan latian rentang gerak pada tak sakit ekstrimitas yang sakit dan tak sakit Hasil : 3. Observasi penggunaan penyangga Pasien belum dapat pada ekstrimitas yang sakit ketika menggerakan kaki yang bergerak sakit, tetapi pasien sudah 4. Kolaborasi fisioterapi/okuasi mulai dapat duduk dengan terapi bantuan orang lain Pukul 10.50 WIT 3. Mengobservasi penggunaan penyangga pada ekstrimitas yang sakit ketika bergerak Hasil : Betis kanan pasien masih di gips, ketika bergerak, koordinasi dan keseimbangan pasien sedikit bertambah (pasien mulai terbiasa dengan penggunaan gips) Pukul 11.10 WIT 4. Berkolaborasi fisioterapi/okuasi terapi Hasil : Tindakan kolaborasi belum dilakukan