0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
52 tayangan10 halaman
Pasien berusia 51 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa gangguan ventilasi spontan, bersihan jalan napas tidak efektif, dan resiko perfusi serebral tidak efektif. Intervensi keperawatan mencakup dukungan ventilasi, manajemen jalan napas, dan manajemen peningkatan intrakranial untuk mencegah komplikasi.
Pasien berusia 51 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa gangguan ventilasi spontan, bersihan jalan napas tidak efektif, dan resiko perfusi serebral tidak efektif. Intervensi keperawatan mencakup dukungan ventilasi, manajemen jalan napas, dan manajemen peningkatan intrakranial untuk mencegah komplikasi.
Pasien berusia 51 tahun dirawat di ICU dengan diagnosa gangguan ventilasi spontan, bersihan jalan napas tidak efektif, dan resiko perfusi serebral tidak efektif. Intervensi keperawatan mencakup dukungan ventilasi, manajemen jalan napas, dan manajemen peningkatan intrakranial untuk mencegah komplikasi.
71 Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 7 September 2020 IMPLEMENTASI
N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
O Keperawatan 1. 07/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:- Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek O: dengan Kelelahan Otot perubahan posisi terhadap status 1. Klien tampak berbaring dengan posisi Pernapasan pernapasan semi fowler 2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien tampak regular oksigenasi (frekuensi, dengan support Ventilator dengan Mode VSIMV Kedalaman napas, penggunaan TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5 otot bantu napas, bunyi napas Flo2: 50% tambahan, saturasi oksigen) 3. Napas spontan klien tampak 3. Memberikan posisi semi fowler 12kali/menit pada ventilator, dengan atau fowler saturasi 100% 4. Memberikan oksigenasi sesuai 4. TTV Klien : kebutuhan TD: 164/100MmHg RR: 18 x/Menit T : 36,5oC HR : 105 Kali/menit A: Masalah Belum Teratasi P: Intervensi dilanjutkan 1. Identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan 2. Monitor status respirasi dan oksigenasi (frekuensi, Kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen) 3. Berikan posisi semi fowler atau fowler 4. Berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
2. 07/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -
tidak efektif 1. Memonitor Sputum O: berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Saat disuction Sputum tampak hipersekresi jalan napas berwarna putih kental nafas 3. Melakukan fisioterapi dada 2. Klien tampak terpasang OPA 4. melakukan penghisapan lender A: Masalah Belum Teratasi P: Intervensi dilanjutkan 1. Monitor Sputum 2. Pertahankan kepatenan jalan napas 3. Lakukan fisioterapi dada 4. Lakukan penghisapan lender
tidak efektif 1. Memonitor tanda/gejala O: peningkatan TIK (mis, Tekanan 1. TD: 174/100MmHg darah meningkat, tekanan nadi MAP :124 melebar, bradikardi, pola napas RR: 18 x/Menit ireguler, kesadaran menurun) HR : 105 Kali/menit 2. Memonitor MAP 2. Pasien tampak mengalami penurunann 3. Memonitor Intake dan output kesadaran dengan GCS E4VTM5 4. Mengatur ventilator aga PaCO2 3. Intake 956,5 CC optimal 4. Output 300 CC 5. Berkolaborasi Pemberian Sedasi 5. Pasien tampak diberikan Drip Fentanyl dan anti konvulsan, Jika Perlu 12,5 mcg/jam 6. Pasien bernapas disupport dengan Pemantauan Neurologis Ventilator Mode VSIMV 1. Memonitor ukuran, bentuk dan TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5 reaktifitas pupil Flo2: 50% 2. Memonitor Tingkat kesadaran 7. Tampak ukuran pupil 3mm/3mm 3. Memonitor Status Pernapasan: 8. Reflek batuk + Analisa Gas Darah 4. Memonitor batuk dan reflek A: Masalah Belum Teratasi muntah P: Intervensi Dilanjutkan 5. Memonitor balutan kraniotomi Manajemen Peningkatan Intrakranial terhadap adanya drainase 1. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis, Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardi, pola napas irreguler, kesadaran menurun) 2. Monitor MAP 3. Monitor Intake dan output 4. Atur ventilator agar PaCO2 Optimal 5. Kolaborasi Pemberian Sedasi dan anti konvulsan, Jika Perlu Pemantauan Neurologis 1. Monitor ukuran, bentuk dan reaktifitas pupil 2. Monitor Tingkat kesadaran 3. Monitor batuk dan reflek muntah 4. Monitor balutan kraniotomi terhadap adanya drainase
4 07/09/2020 Re siko Infeksi Pencegahan Infeksi S: -
1. Mencuci tangan sebelum dan O: - Pada saat dilakukan GV luka pada sesudah kontak dengan pasien dan post op VP Shunt tampak masih basah lingkungan - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 2. Membatasi jumlah pengunjung - Pengunjung maksimal 2 orang yang Perawatan Luka jenguk 1. Memonitor tanda-tanda infeksi 2. Membersihkan luka dengan Cairan A: masalah belum teratasi naCl P : intervensi dilanjutkan 3. Memasang balutan sesuai jenis luka Pencegahan Infeksi 4. Mempertahankan teknik steril saat 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka kontak dengan pasien dan lingkungan 2. Batasi jumlah pengunjung Perawatan Luka 1. Monitor tanda-tanda infeksi 2. Bersihkan luka dengan Cairan naCl 3. Pasang balutan sesuai jenis luka 4. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka Nama : Tn. M Umur : 51 Tahun No. RM : 02.94.71 Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 8 September 2020 IMPLEMENTASI
N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
O Keperawatan 1 08/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:- Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek perubahan 1. O: Klien masih berbaring dengan dengan Kelelahan Otot posisi terhadap status pernapasan posisi semi fowler Pernapasan 2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien masih tampak oksigenasi (frekuensi, Kedalaman regular dengan disupport Ventilator napas, penggunaan otot bantu dengan Mode VSIMV napas, bunyi napas tambahan, TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5 saturasi oksigen) Flo2: 50% 3. Memberikan posisi semi fowler 3. Napas spontan klien tampak di atau fowler kisaran 10-12kali/menit pada 4. Memberikan oksigenasi sesuai ventilator, dengan saturasi 100% kebutuhan 4. TTV Klien : TD: 187/83MmHg RR: 12 x/Menit T : 36,5oC HR : 100 Kali/menit
A: Masalah Belum Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1. identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan 2. monitor status respirasi dan oksigenasi (frekuensi, Kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen) 3. berikan posisi semi fowler atau fowler 4. berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
2. 08/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -
tidak efektif 1. Memonitor Sputum O: berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Sputum tampak berwarna putih kental hipersekresi jalan napas 2. Jalan napas pasien masih terganggu nafas 3. Melakukan fisioterapi dada adanya sputum 4. Melakukan penghisapan lendir 3. Klien tampak terpasang OPA 4. Saat disuction keluar Sputum maksimal
tidak efektif 1. Memonitor tanda/gejala O: peningkatan TIK (mis, Tekanan 1. TD: 187/83MmHg darah meningkat, tekanan nadi MAP :113 melebar, bradikardi, pola napas RR: 12x/Menit ireguler, kesadaran menurun) HR : 100 Kali/menit 2. Memonitor MAP 2. Pasien tampak mengalami 3. Memonitor Intake dan output penurunann kesadaran dengan GCS 4. Mengatur ventilator aga PaCO2 3. Intake 2371,84 CC optimal 4. Output 2050 CC 5. Berkolaborasi Pemberian Sedasi 5. Pasien tampak masih diberikan Drip dan anti konvulsan, Jika Perlu Fentanyl 12,5 mcg/jam Pemantauan Neurologis 9. Pasien bernapas masih disupport 1. Memonitor ukuran, bentuk dan dengan Ventilator Mode VSIMV reaktifitas pupil TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5 2. Memonitor Tingkat kesadaran Flo2: 50% 3. Memonitor Status Pernapasan: 10. Tampak ukuran pupil 3mm Analisa Gas Darah 11. tampak reflek batuk saat di lakukan 4. Memonitor batuk dan reflek penghisapan sputum muntah 12. Pada saat dilakukan GV luka pada post 5. Memonitor balutan kraniotomi op VP Shunt tampak masih basah terhadap adanya drainase 13. Tampak Hasil pemeriksaan Analisa Gas Darah
A: Masalah Belum Teratasi
P: Intervensi Dilanjutkan Manajemen Peningkatan Intrakranial 1. Monitor tanda/gejala peningkatan TIK (mis, Tekanan darah meningkat, tekanan nadi melebar, bradikardi, pola napas ireguler, kesadaran menurun) 2. Monitor MAP 3. Monitor Intake dan output 4. Atur ventilator aga PaCO2 Optimal 5. Kolaborasi Pemberian Sedasi dan anti konvulsan, Jika Perlu Pemantauan Neurologis 1. Monitor ukuran, bentuk dan reaktifitas pupil 2. Monitor Tingkat kesadaran 3. Monitor batuk dan reflek muntah 4. Monitor balutan kraniotomi terhadap adanya drainase
1. mencuci tangan sebelum dan O: - Pada saat dilakukan GV luka pada sesudah kontak dengan pasien dan post op VP Shunt tampak masih basah lingkungan - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi 2. membatasi jumlah pengunjung - Pengunjung maksimal 2 orang yang Perawatan Luka jenguk 1. Memonitor tanda-tanda infeksi 2. Membersihkan luka dengan Cairan A: masalah belum teratasi nacl P : intervensi dilanjutkan 3. memasang balutan sesuai jenis luka Pencegahan Infeksi 4. mempertahankan teknik steril saat 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan perawatan luka kontak dengan pasien dan lingkungan 2. Batasi jumlah pengunjung Perawatan Luka 1. Monitor tanda-tanda infeksi 2. Bersihkan luka dengan Cairan naCl 3. Pasang balutan sesuai jenis luka 4. Pertahankan teknik steril saat melakukan perawatan luka Nama : Tn. M Umur : 51 Tahun No. RM : 02.94.71 Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 9 September 2020 IMPLEMENTASI N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD O Keperawatan 1 09/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:- Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek perubahan 1. O: Klien masih berbaring dengan dengan Kelelahan Otot posisi terhadap status pernapasan posisi semi fowler Pernapasan 2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien masih tampak oksigenasi (frekuensi, Kedalaman regular dengan disupport weaning napas, penggunaan otot bantu Ventilator Mode PSV napas, bunyi napas tambahan, Ps:12 PEEP:5 Flo2: 40% saturasi oksigen) Didapatkan TV : 528, RR spontan 3. Memberikan posisi semi fowler 14 dengan saturasi 100% atau fowler 3. TTV Klien : 4. Memberikan oksigenasi sesuai TD: 182/89MmHg kebutuhan RR: 14 x/Menit T : 36,5oC HR : 97 Kali/menit
A: Masalah Belum Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan 1. identifikasi efek perubahan posisi terhadap status pernapasan 2. monitor status respirasi dan oksigenasi (frekuensi, Kedalaman napas, penggunaan otot bantu napas, bunyi napas tambahan, saturasi oksigen) 3. berikan posisi semi fowler atau fowler 4. berikan oksigenasi sesuai kebutuhan
2. 09/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -
tidak efektif 1. Memonitor Sputum O: berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Sputum masih tampak kental hipersekresi jalan napas 2. Jalan napas pasien masih terganggu nafas 3. Melakukan fisioterapi dada adanya sputum 4. Melakukan penghisapan lendir 3. Klien tampak terpasang OPA 4. Saat disuction keluar Sputum maksimal