Anda di halaman 1dari 10

0Nama : Tn. M Umur : 51 Tahun No. RM : 02.94.

71
Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 7 September 2020
IMPLEMENTASI

N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


O Keperawatan
1. 07/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:-
Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek O:
dengan Kelelahan Otot perubahan posisi terhadap status 1. Klien tampak berbaring dengan posisi
Pernapasan pernapasan semi fowler
2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien tampak regular
oksigenasi (frekuensi, dengan support Ventilator dengan
Mode VSIMV
Kedalaman napas, penggunaan
TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5
otot bantu napas, bunyi napas Flo2: 50%
tambahan, saturasi oksigen) 3. Napas spontan klien tampak
3. Memberikan posisi semi fowler 12kali/menit pada ventilator, dengan
atau fowler saturasi 100%
4. Memberikan oksigenasi sesuai 4. TTV Klien :
kebutuhan TD: 164/100MmHg
RR: 18 x/Menit
T : 36,5oC
HR : 105 Kali/menit
A: Masalah Belum Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Identifikasi efek perubahan posisi
terhadap status pernapasan
2. Monitor status respirasi dan
oksigenasi (frekuensi, Kedalaman
napas, penggunaan otot bantu
napas, bunyi napas tambahan,
saturasi oksigen)
3. Berikan posisi semi fowler atau
fowler
4. Berikan oksigenasi sesuai
kebutuhan

2. 07/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -


tidak efektif 1. Memonitor Sputum O:
berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Saat disuction Sputum tampak
hipersekresi jalan napas berwarna putih kental
nafas 3. Melakukan fisioterapi dada 2. Klien tampak terpasang OPA
4. melakukan penghisapan lender
A: Masalah Belum Teratasi
P: Intervensi dilanjutkan
1. Monitor Sputum
2. Pertahankan kepatenan jalan napas
3. Lakukan fisioterapi dada
4. Lakukan penghisapan lender

3. 07/09/2020 Resiko perfusi serebral Manajemen Peningkatan Intrakranial S: -


tidak efektif 1. Memonitor tanda/gejala O:
peningkatan TIK (mis, Tekanan 1. TD: 174/100MmHg
darah meningkat, tekanan nadi MAP :124
melebar, bradikardi, pola napas RR: 18 x/Menit
ireguler, kesadaran menurun) HR : 105 Kali/menit
2. Memonitor MAP 2. Pasien tampak mengalami penurunann
3. Memonitor Intake dan output kesadaran dengan GCS E4VTM5
4. Mengatur ventilator aga PaCO2 3. Intake 956,5 CC
optimal 4. Output 300 CC
5. Berkolaborasi Pemberian Sedasi 5. Pasien tampak diberikan Drip Fentanyl
dan anti konvulsan, Jika Perlu 12,5 mcg/jam
6. Pasien bernapas disupport dengan
Pemantauan Neurologis Ventilator Mode VSIMV
1. Memonitor ukuran, bentuk dan TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5
reaktifitas pupil Flo2: 50%
2. Memonitor Tingkat kesadaran 7. Tampak ukuran pupil 3mm/3mm
3. Memonitor Status Pernapasan: 8. Reflek batuk +
Analisa Gas Darah
4. Memonitor batuk dan reflek A: Masalah Belum Teratasi
muntah P: Intervensi Dilanjutkan
5. Memonitor balutan kraniotomi Manajemen Peningkatan Intrakranial
terhadap adanya drainase 1. Monitor tanda/gejala peningkatan
TIK (mis, Tekanan darah meningkat,
tekanan nadi melebar, bradikardi,
pola napas irreguler, kesadaran
menurun)
2. Monitor MAP
3. Monitor Intake dan output
4. Atur ventilator agar PaCO2 Optimal
5. Kolaborasi Pemberian Sedasi dan anti
konvulsan, Jika Perlu
Pemantauan Neurologis
1. Monitor ukuran, bentuk dan
reaktifitas pupil
2. Monitor Tingkat kesadaran
3. Monitor batuk dan reflek muntah
4. Monitor balutan kraniotomi terhadap
adanya drainase

4 07/09/2020 Re siko Infeksi Pencegahan Infeksi S: -


1. Mencuci tangan sebelum dan O: - Pada saat dilakukan GV luka pada
sesudah kontak dengan pasien dan post op VP Shunt tampak masih basah
lingkungan - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
2. Membatasi jumlah pengunjung - Pengunjung maksimal 2 orang yang
Perawatan Luka jenguk
1. Memonitor tanda-tanda infeksi
2. Membersihkan luka dengan Cairan A: masalah belum teratasi
naCl P : intervensi dilanjutkan
3. Memasang balutan sesuai jenis luka Pencegahan Infeksi
4. Mempertahankan teknik steril saat 1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan perawatan luka kontak dengan pasien dan lingkungan
2. Batasi jumlah pengunjung
Perawatan Luka
1. Monitor tanda-tanda infeksi
2. Bersihkan luka dengan Cairan naCl
3. Pasang balutan sesuai jenis luka
4. Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Nama : Tn. M Umur : 51 Tahun No. RM : 02.94.71
Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 8 September 2020
IMPLEMENTASI

N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD


O Keperawatan
1 08/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:-
Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek perubahan 1. O: Klien masih berbaring dengan
dengan Kelelahan Otot posisi terhadap status pernapasan posisi semi fowler
Pernapasan 2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien masih tampak
oksigenasi (frekuensi, Kedalaman regular dengan disupport Ventilator
napas, penggunaan otot bantu dengan Mode VSIMV
napas, bunyi napas tambahan, TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5
saturasi oksigen) Flo2: 50%
3. Memberikan posisi semi fowler 3. Napas spontan klien tampak di
atau fowler kisaran 10-12kali/menit pada
4. Memberikan oksigenasi sesuai ventilator, dengan saturasi 100%
kebutuhan 4. TTV Klien :
TD: 187/83MmHg
RR: 12 x/Menit
T : 36,5oC
HR : 100 Kali/menit

A: Masalah Belum Teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
1. identifikasi efek perubahan posisi
terhadap status pernapasan
2. monitor status respirasi dan
oksigenasi (frekuensi, Kedalaman
napas, penggunaan otot bantu napas,
bunyi napas tambahan, saturasi
oksigen)
3. berikan posisi semi fowler atau fowler
4. berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

2. 08/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -


tidak efektif 1. Memonitor Sputum O:
berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Sputum tampak berwarna putih kental
hipersekresi jalan napas 2. Jalan napas pasien masih terganggu
nafas 3. Melakukan fisioterapi dada adanya sputum
4. Melakukan penghisapan lendir 3. Klien tampak terpasang OPA
4. Saat disuction keluar Sputum
maksimal

A: Masalah Belum Teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
3. Monitor Sputum
4. Pertahankan kepatenan jalan napas
5. Lakukan fisioterapi dada
6. Lakukan penghisapan lendir

3. 08/09/2020 Risiko perfusi serebral Manajemen Peningkatan Intrakranial S: -


tidak efektif 1. Memonitor tanda/gejala O:
peningkatan TIK (mis, Tekanan 1. TD: 187/83MmHg
darah meningkat, tekanan nadi MAP :113
melebar, bradikardi, pola napas RR: 12x/Menit
ireguler, kesadaran menurun) HR : 100 Kali/menit
2. Memonitor MAP 2. Pasien tampak mengalami
3. Memonitor Intake dan output penurunann kesadaran dengan GCS
4. Mengatur ventilator aga PaCO2 3. Intake 2371,84 CC
optimal 4. Output 2050 CC
5. Berkolaborasi Pemberian Sedasi 5. Pasien tampak masih diberikan Drip
dan anti konvulsan, Jika Perlu Fentanyl 12,5 mcg/jam
Pemantauan Neurologis 9. Pasien bernapas masih disupport
1. Memonitor ukuran, bentuk dan dengan Ventilator Mode VSIMV
reaktifitas pupil TV: 400ml RRsetting:6 Ps:12 PEEP:5
2. Memonitor Tingkat kesadaran Flo2: 50%
3. Memonitor Status Pernapasan: 10. Tampak ukuran pupil 3mm
Analisa Gas Darah 11. tampak reflek batuk saat di lakukan
4. Memonitor batuk dan reflek penghisapan sputum
muntah 12. Pada saat dilakukan GV luka pada post
5. Memonitor balutan kraniotomi op VP Shunt tampak masih basah
terhadap adanya drainase 13. Tampak Hasil pemeriksaan Analisa
Gas Darah

A: Masalah Belum Teratasi


P: Intervensi Dilanjutkan
Manajemen Peningkatan Intrakranial
1. Monitor tanda/gejala peningkatan
TIK (mis, Tekanan darah meningkat,
tekanan nadi melebar, bradikardi,
pola napas ireguler, kesadaran
menurun)
2. Monitor MAP
3. Monitor Intake dan output
4. Atur ventilator aga PaCO2 Optimal
5. Kolaborasi Pemberian Sedasi dan anti
konvulsan, Jika Perlu Pemantauan
Neurologis
1. Monitor ukuran, bentuk dan
reaktifitas pupil
2. Monitor Tingkat kesadaran
3. Monitor batuk dan reflek muntah
4. Monitor balutan kraniotomi terhadap
adanya drainase

4 08/09/2020 Risiko Infeksi Pencegahan Infeksi S: -


1. mencuci tangan sebelum dan O: - Pada saat dilakukan GV luka pada
sesudah kontak dengan pasien dan post op VP Shunt tampak masih basah
lingkungan - Tidak terdapat tanda-tanda infeksi
2. membatasi jumlah pengunjung - Pengunjung maksimal 2 orang yang
Perawatan Luka jenguk
1. Memonitor tanda-tanda infeksi
2. Membersihkan luka dengan Cairan A: masalah belum teratasi
nacl P : intervensi dilanjutkan
3. memasang balutan sesuai jenis luka Pencegahan Infeksi
4. mempertahankan teknik steril saat
1. Cuci tangan sebelum dan sesudah
melakukan perawatan luka
kontak dengan pasien dan lingkungan
2. Batasi jumlah pengunjung
Perawatan Luka
1. Monitor tanda-tanda infeksi
2. Bersihkan luka dengan Cairan naCl
3. Pasang balutan sesuai jenis luka
4. Pertahankan teknik steril saat
melakukan perawatan luka
Nama : Tn. M Umur : 51 Tahun No. RM : 02.94.71
Ruang : ICU Kelas : 1 Tanggal : 9 September 2020
IMPLEMENTASI
N Hari/Tanggal Diagnosa Implementasi Evaluasi TTD
O Keperawatan
1 09/09/2020 Gangguan Ventilasi Dukungan Ventilasi S:-
Spontan berhubungan 1. Mengidentifikasi efek perubahan 1. O: Klien masih berbaring dengan
dengan Kelelahan Otot posisi terhadap status pernapasan posisi semi fowler
Pernapasan 2. Memonitor status respirasi dan 2. Pola napas pasien masih tampak
oksigenasi (frekuensi, Kedalaman regular dengan disupport weaning
napas, penggunaan otot bantu Ventilator Mode PSV
napas, bunyi napas tambahan, Ps:12 PEEP:5 Flo2: 40%
saturasi oksigen) Didapatkan TV : 528, RR spontan
3. Memberikan posisi semi fowler 14 dengan saturasi 100%
atau fowler 3. TTV Klien :
4. Memberikan oksigenasi sesuai TD: 182/89MmHg
kebutuhan RR: 14 x/Menit
T : 36,5oC
HR : 97 Kali/menit

A: Masalah Belum Teratasi


P: Intervensi dilanjutkan
1. identifikasi efek perubahan posisi
terhadap status pernapasan
2. monitor status respirasi dan
oksigenasi (frekuensi, Kedalaman
napas, penggunaan otot bantu napas,
bunyi napas tambahan, saturasi
oksigen)
3. berikan posisi semi fowler atau fowler
4. berikan oksigenasi sesuai kebutuhan

2. 09/09/2020 Bersihan jalan napas Manajemen Jalan Napas S: -


tidak efektif 1. Memonitor Sputum O:
berhubungan dengan 2. Mempertahankan kepatenan jalan 1. Sputum masih tampak kental
hipersekresi jalan napas 2. Jalan napas pasien masih terganggu
nafas 3. Melakukan fisioterapi dada adanya sputum
4. Melakukan penghisapan lendir 3. Klien tampak terpasang OPA
4. Saat disuction keluar Sputum
maksimal

Anda mungkin juga menyukai