KEHAMILAN
PEMBIMBING KLINIK :
dr. Sugeng Suwoto Sp.OG
Disusun oleh :
Vina Rohmawati
30101607751
Pendahuluan
• Anemia adalah kelainan darah yang paling sering
terjadi selama kehamilan.
• Kekurangan zat besi menyumbang 75% dari kasus
anemia nonfisiologis pada kehamilan, dan kejadian
anemia defisiensi besi selama kehamilan di seluruh
dunia adalah sekitar 41,8%.
Taner, C. E., Ekin, A., Solmaz, U., Gezer, C., Çetin, B., & Keleşoğlu, M. (2015). Prevalence and risk factors of anemia among pregnant women attending a
high-volume tertiary care center for delivery. Turkish-German Gynecological Education and Research Foundation, 231–236.
Lin, L., Wei, Y., Zhu, W., Wang, C., Su, R., Feng, H., & Yang, H. (2018). Prevalence , risk factors and associated adverse pregnancy outcomes of anaemia in
Chinese pregnant women : a multicentre retrospective study. BMC Pregnancy and Childbirth, 18(111), 1–8.
Frayne, J., & Pinchon, D. (2019). Anaemia in pregnancy. Australian Journal of General Practice, 48(3), 125–129.
Etiologi
Anemia Fisiologis
• Selama kehamilan terjadi peningkatan volume plasma yang tidak
proporsional hingga 50%, RBC 33% dan Hb 18-20%. Selain itu, ada
permintaan zat besi ekstra selama kehamilan terutama pada
kehamilan kedua. Jadi, anemia fisiologis disebabkan oleh efek
gabungan dari hemodilusi & keseimbangan zat besi.
Kriteria Anemia Fisiologis meliputi:
Hb% - 10 gram atau kurang
R.B.C - 3,5 juta / mm3
P.C.V - 30%
Anemia defisiensi besi merupakan gejala kronis dengan keadaan hipokromik (konsentrasi hemoglobin
berkurang). Kurangnya besi berpengaruh dalam pembentukan hemoglobin, sehingga kosentrasinya dalam sel
darah merah berkurang. Hal ini akan mengakibatkan tidak adekuatnya pengangkutan oksigen keseluruh
jaringan tubuh.
ANEMIA MEGALOBLASTIK
Anemia megaloblastik adalah anemia karena kerusakan sintesis DNA yang mengakibatkan tidak
sempurnanya sel darah merah. Anemia ini disebabkan karena kurangnya asam folat, umumnya terkait dengan
anemia defisiensi zat besi, jarang dijumpai kasus anemia megaloblastik saja. Anemia ini khas ditandai oleh
adanya sel megaloblas dalam sumsum tulang.
Defisiensi asam folat dapat mengganggu sintesis DNA hingga terjadi gangguan maturasi inti sel dengan
akibat timbulnya sel-sel megaloblas. Defisiensi vitamin B12 yang berhubungan dalam reaksi metilasi
homosistin menjadi metionin dan reaksi ini berperan dalam mengubah metil THF menjadi DHF, yang
berperan dalam sintesis DNA. Defisiensi Vitamin B12 juga akan mengganggu sintesis DNA dan mengganggu
maturasi inti sel dengan akibat terjadinya megaloblas
ANEMIA HIPOPLASTIK
Anemia pada ibu hamil yang disebabkan karena sumsum tulang kurang mampu membuat sel-sel darah baru.
Penyebab belum diketahui, kecuali yang disebabkan oleh sepsis, sinar rontgen, racun atau obat-obatan.
Mekanisme anemia hipoplastik karena adanya kerusakan sel induk dan kerusakan mekanisme imunologis.
Anemia hipoplastik ditandai dengan gejala perdarahan, seperti: petikie dan ekimosis (perdarahan kulit),
perdarahan mukosa, perdarahan sub konjungtiva, perdarahan gusi, dan hematemesis melena.
ANEMIA HEMOLITIK
Anemia hemolitik disebabkan karena penghancuran sel darah merah sebelum waktunya. Wanita dengan
anemia hemolitik sukar menjadi hamil, sebab apabila hamil maka anemianya akan menjadi lebih berat.
Hemolisis dapat terjadi perlahan-lahan, sehingga dapat diatasi oleh mekanisme kompensasi tubuh tetapi
dapat juga terjadi tiba-tiba sehingga menurunkan kadar hemoglobin. Anemia hemolitik ditandai dengan
keadaan lesu, cepat lelah serta mata berkunang-kunang.
• ANEMIA LAINNYA
• Seorang wanita yang menderita anemia, misalnya berbagai jenis anemia hemolitik, herediter atau
yang diperoleh seperti anemia karena malaria, cacing tambang, penyakit ginjal menahun, penyakit
hati, tuberkolosis, sifilis, tumor ganas, dan lain sebagainya, dapat menjadi hamil. Dalam hal ini
anemianya menjadi lebih berat dan mempunyai pengaruh tidak baik terhadap ibu dalam masa
kehamilan, persalinan, dan masa nifas serta bagi anak dalam kandungannya.
Anemia Defisiensi Fe
Penyebab anemia defisiensi besi adalah kurang gizi, kurang besi dalam diet, malabsorbsi,
kehilangan darah yang banyak seperti persalinan, haid, serta disebabkan oleh penyakit-penyakit
kronik meliputi TBC, malaria, cacing usus, dll.
Anemia Aplastik
Walaupun jarang dijumpai pada kehamilan, anemia aplastik adalah suatu penyulit yang
parah. Pada sekitar sepertiga kasus, anemia dipicu oleh obat atau zat kimia lain, infeksi,
radiasi, leukemia, dan gangguan imunologis.
Parulian, I., Roosleyn, T., Tinggi, S., Kesehatan, I., & Widya, J. I. (2016). Strategi dalam penanggulangan pencegahan
anemia pada kehamilan. Jurnal Ilmiah Widya, 3(3), 1–9.
Tanda dan Gejala
Wulandari, P. (2015). Honey To Prevent Iron Deficiency Anemia in Pregnancy. J Majority, 4, 90.
Angular cheilitis / stomatitis angularis peradangan
sudut mulut
Untuk terapi pada kondisi ini, harus diperiksa penyimpanan cadangan zat
besi terlebih dahulu. Recombinant erythropoietin sudah terbukti
berhasil untuk menggobati anemia akibat penyakit kronis.
Frayne, J., & Pinchon, D. (2019). Anaemia in pregnancy. Australian Journal of General Practice, 48(3), 125–129.
Pencegahan Anemia pada Kehamilan
Anemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan yang bergizi seimbang dengan asupan
zat besi yang cukup untuk memenuhi kebutuhan tubuh.
Irianto, Koes.2014.Gizi Seimbang dalam Kesehatan Reproduksi (Balanced Nutrition in Reproductive Health).Bandung:ALFABETA
PR Anemia
Indian J Hematol Blood Transfus. 2018 Apr; 34(2): 204–215.
Published online 2018 Mar 14. doi:
10.1007/s12288-018-0949-6
Indian J Hematol Blood Transfus. 2018 Apr; 34(2): 204–215.
Published online 2018 Mar 14. doi: 10.1007/s12288-018-0949-6