DOSEN PEMBIMBING:
Ilya Krisnana,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Disusun Oleh:
Ariska Widy H.
NIM.132013143047
Keluhan Utama : Gatal seluruh tubuh disebabkan oleh alergi makanan (bakso), gatal sampai muncul bentol-
bentol kemerahan, gatal di sekujur tubuh hingga membuat anak tidak bisa tidur, gatal timbul pada malam
hari.
Riwayat Penyakit Sekarang :
An. B datang bersama orang tuanya ke Poli Anak dengan keluhan gatal sekujur tubuh. An. B
mengatakan sebelumnya ia makan bakso dipinggir jalan. Pada kulit An.B tampak muncul bentol-
bentol kemerahan di sekujur tubuh yang menyebabkan timbulnya nyeri pada malam hari sehingga
membuat An.B tidak bisa tidur. Setelah diperiksa diketahui An.B demam dengan suhu tubuh 38 oC,
RR = 22x/menit, N = 115x/menit, TD = 100/70mmHg.
Riwayat Pertumbuhan
1. BB saat ini : 20 Kg, TB : 115 cm, LK : tidak dikaji, LD : 70 cm, LLA : 20 cm
2. BB lahir : 3000 gram, BB sebelum sakit: 25 kg
3. Panjang lahir : 50 cm IMT : 15,12
Riwayat Perkembangan
1. Tahap Perkembangan Psikososial : anak memasuki fase industri vs inferioritas. Anak terlibat
dalam aktivitas kelompok di sekolah dan di rumah.
2. Tahap Perkembangan Psikoseksual : anak memasuki fase laten. Anak tidak tertarik dengan
segala sesuatu yang berkaitan dengan seks.
Tanda- tanda vital : TD : 100/70 mmHg Nadi : 115x/menit Suhu : 38oC RR : 22x/menit
Masalah : Hipertermia
Kardiovaskuler B2 (Blood)
Kekuatan otot : 5 5
Kulit 5 5
Warna kulit : Ikterus Sianotik Kemerahan Pucat Hiperpigmentasi
Turgor : Baik Sedang Jelek
Odema : Ada Tidak ada Lokasi :
Lain-lain : An. B mengalami bentol-bentol kemerahan sekujur tubuh dan menimbulkan
nyeri di malam hari.
P : Bentol-bentol
Q : Celekit-celekit
R : Pada area bentol-bentol
S:4
T : Ketika malam hari
Takut Lain :
Hubungan dengan keluarga : Akrab Kurang akrab
b. Dampak hospitalisasi bagi anak : Anak merasa kehilangan teman-temannya karena tidak bisa bermain
bersama seperti biasanya, anak juga merasa takut berada di lingkungan rumah sakit, terutama ketika
melihat tenaga kesehatan.
c. Dampak hospitalisasi bagi orang tua : Orang tua anak merasa cemas dan sedih akan kondisi anaknya
Masalah: Ansietas
Defisit Pengetahuan
Data Penunjang (Lab, Foto, CT Scan, dll)
Laboratorium :
Terapi/Tindakan lain :
a Diet BTSIK
b Bedrest total
c Cairan oral
d Paracetamol sirup 3x250 mg
e Monitoring tekanan darah, nadi, suhu tubuh, pernapasan
( Ariska Windy H. )
FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN UNIVERSITAS AIRLANGGA
ANALISA DATA
Hipertermia
Data Subyektif
An. B mengeluh gatal pada Makanan penyebab allergen
seluruh tubuhnya. ↓
P: Gatal seluruh tubuh Masuk ke sel T dalam kelenjar
disebabkan oleh alergi makanan limfe
(bakso) ↓
Q: gatal sampai muncul bentol- Sel beta terangsang membentuk
bentol kemerahan IgE
R: gatal di sekujur tubuh Gangguan Integritas
↓
S: gatal di sekujur tubuh hingga Kulit (D.0129)
Degranulasi sel mast
membuat anak tidak bisa tidur ↓
T: gatal timbul pada malam hari.
Pengeluaran histamin,
Data Obyektif
bradykinin, prostaglandin
1 Kerusakan kulit : ↓
bentol-bentol pada kulit Gejala hipersensitivitas (alergi)
2 Nyeri pada area bentol- ↓
bentol Masuk ke pembuluh perifer
3 Kemerahan pada kulit
↓
Urtikaria, pruritus
↓
Gangguan integritas kulit
Data Subyektif
An. B mengeluh nyeri pada area Alergi makanan
bentol-bentol ↓
Reaksi alergi
P : Bentol-bentol ↓
Q : Celekit-celekit Pruritus
R : Pada area bentol-bentol ↓
S:4 Nyeri Nyeri Akut (D.0077)
T : Ketika malam hari ↓
Nyeri Akut
Data Obyektif
1 Tampak meringis
2 Bersikap protektif pada
area bentol-bentol
3 Gelisah
4 Sulit tidur
Hari /
Diagnosa keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil Rencana (intervensi) keperawatan
tanggal
Hipertermia b.d proses Setelah dilakukan tindakan Manajemen Hipertermia (I.155006)
penyakit d.d suhu tubuh keperawatan selama 3×24 jam, Observasi:
38oC (D.0130) diharapkan masalah dapat teratasi 1 Identifikasi penyebeb hipertermia
2 Monitor suhu tubuh
dengan kriteria hasil:
Rabu, 17 Terapeutik:
Februari 2021 3 Sediakan lingkungan yang dingin
Termoregulasi (L.14134) 4 Longgarkan pakaian
1 Suhu tubuh membaik (36.5oC 5 Berikan cairan oral
– 37.5oC) Edukasi:
2 Suhu kulit membaik 6 Anjurkan tirah baring
3 Kulit merah menurun Kolaborasi:
7 Kolaborasi pemberian cairan elektrolit intravena,
jika perlu
Gangguan Integritas Kulit Setelah dilakukan tindakan Perawatan Integritas Kulit (I.11353)
b.d perubahan pigmentasi keperawatan selama 3×24 jam, Observasi:
d.d kemerahan pada kulit dan diharapkan masalah dapat teratasi
bentol-bentol pada kulit dengan kriteria hasil: 1 Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
Rabu, 17 (D.0129) Terapeutik:
Februari 2021 Integritas Kulit dan Jaringan
(L.14125) 2 Hindari produk berbahan dasar alkohol pada
1 Kerusakan lapisan kulit kulit kering
menurun Edukasi:
3 Anjurkan menggunakan pelembab
2 Nyeri menurun (skala : 0) 4 Anjurkan minum air yang cukup
3 Kemerahan pada kulit
menurun 5 Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
4 Suhu kulit membaik 6 Anjurkan meningkatkan asupan buah dan sayur
5 Tekstur kulit membaik yang tidak mengandung alergi
7 Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstream
8 Anjurkan mandi dan menggunakan sabun
secukupnya
Kolaborasi:
9 Kolaborasi pemberian obat-obatan atau terapi
Nyeri Akut b.d agen Setelah dilakukan tindakan Manajemen Nyeri (I.08238)
pencidera fisiologis d.d keperawatan selama 3×24 jam, Observasi:
bentol-bentol pada kulit diharapkan masalah dapat teratasi
1 Identifikasi lokasi, karakteristik, durasi,
(D.0077)
dengan kriteria hasil: frekuensi, kualitas, intensitas nyeri
2021. Berdasarkan hasil pengkajian didapatkan bahwa An. B usia 7 tahun dengan
jenis kelamin laki-laki MRS sejak tanggal 28 Januari 2021 dengan diagnosis Alergi
makanan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan hasil keadaan umum anak tampak
gelisah dan terdapat bentol-bentol dengan kemerahan pada suluruh tubuh anak, TD
terdapat nyeri pada area bentol dengan skala 4 yang timbul ketika malam hari..
Hipertermia adalah peningkatan suhu tubuh diatas rentang normal (PPNI, 2017). Hasil
pemeriksaan An. B didapatkan bahwa suhu tubuh 38°C, dimana suhu tersebut diatas
rentang normal yaitu 36,5-37,5°C. Penyebab hipertermia pada kasus ini disebabkan
karena respon alergi makanan pada An. B . Alergen tersebut akan langsung
histamine, bradikinin, dan prostaglandin dalam jumlah yang banyak, kemudian zat
tersebut mengaktifkan hipotalamus untuk merubah set point suhu tubuh sehingga
terjadi peningkatan suhu tubuh sebagai bentuk reaksi tubuh terhadap alergi/benda asing
kerusakan kulit (dermis dan/atau epidermis) atau jaringan (membrane mukosa, fasia,
otot, tendon, ligamen dan lain-lain) (PPNI, 2017). Penyebab Gangguan integritas kulit
pada kasus ini disebabkan karena adanya respon alergi makanan pada An. B. Alergen
tersebut akan langsung mengaktifkan antibody (IgE) yang merangsang sel mast
banyak, kemudian zat tersebut beredar di dalam tubuh melalui pembuluh darah, saat
mereka mencapai kulit allergen akan menyebabkan terjadnya gatal, urtikaria, dan
kemerahan pada kulit. Peran imunologis dan alergi telah dipikirkan sebagai penyebab
pasien urtikaria. Aktivasi dari reseptor histamin H1 pada sel otot polos dan endotel akan
integritas kulit ini adalah dengan intervensi utama Perawatan Integritas Kulit
pelembab, minum air yang cukup, meningkatkan asupan nutrisi, meningkatkan asupan
buah dan sayur yang tidak mengandung alergi, menghindari terpapar suhu ekstrim,
Adapun kriteria hasil yang ingin dicapai pada masalah ini adalah kekuhan nyeri
cukup menurun, meringis cukup menurun, gelisah cukup menurun, anoreksia cukup
menurun, frekuensi nadi cukup membaik, tekanan darah cukup mambaik, dan nafsu
fisiologis nyeri diantaranya adalah respon saraf otonom seperti kecepatan bernapas,
peningkatan nadi dan peningkatan denyut jantung. Terapi musik sebagai terapi
nonfarmakologis mampu meringankan rasa nyeri karena saat diberikan musik, otak
neurotransmitter rasa nyeri (Mekar, R & Lenny,I, 2013). Hal ini ditegaskan lahi
oleh hasil penelitian Bernatzky (2011) bahwa teknik distraksi/ terapi musik sebagai
Musik sebagai terapi telah dikenal sejak 550 tahun sebelum Masehi, dan ini
kebutuhan akan obat penenang juga turun drastis hingga 50% (Natalina,2013). Hal
yang serupa juga disampaikan Greer (2003 dalam Bernatzky 2011), terapi musik
tekanan darah. Musik juga merangsang pelepasan hormon endorfin, hormon tubuh
makanan dengan keluhan utama berupa gatal dan bentol-bentol pada seluruh
tubuh. Sedangkan gejala lain yang timbul pada anak adalah terdapat
peningkatan suhu tubuh, dan nyeri yang timbul di malam hari pada bentol-
(D.0080), dan Defisit Pengetahuan (D.0111). Dari ketiga masalah prioritas yang
(I. (I.155006), Perawatan Integritas Kulit (I.11353), dan Manajemen Nyeri (I.08238).
DAFTAR PUSTAKA
DOSEN PEMBIMBING:
Ilya Krisnana,S.Kep.,Ns.,M.Kep.
Disusun Oleh:
Ariska Windy H.
NIM.132013143047
1. Pengganti buah-buahan
4. Pengganti ikan
Makanan yang berasal dari daging merah, seperti:
- Daging kambing
- Daging sapi
- Sate kambing
- Gule/gulai, dll
5. Pengganti kacang-kacangan