University of Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipocok Jaya Serang Banten 42117
E-mail : jurnalunikplb@gmail.com Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK
Penerapan Permainan Monopoli untuk Meningkatkan Kemampuan Motoric Halus Anak
Cerebral Palsy di SKh Al-Khairiyah Cilegon
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan kemampuan motorik halus anak cerebral palsy melalui
media permainan monopoli. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan pendekatan single subject
research (SSR). Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini menggunakan desain A-B-A. Data yang
diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif dan ditampilkan melalui grafik garis. Subjek dalam penelitian
ini terfokus pada seorang anak cerebal palsy kelas VIII SMPLB dengan inisial FZ. Berdasarkan hasil penelitian,
diketahui bahwa penggunaan media permainan monopoli dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak
cerebral palsy kelas VIII SMPLB di SKh Al-Khairiyah Cilegon. Hal ini ditunjukan dengan meningkatnya rata-rata
perolehan data pada ketiga target behavior. Hasil yang didapat dari target behavior 1 (menjangkau benda) pada fase
A1 (baseline 1) adalah 50%, setelah dilakukanya intervensi pada fase (B) rata-rata perolehan data yang didapat
meningkat menjadi 87,5% dan setelah diberikannya intervensi rata-rata perolehan data yang didapat pada fase A2
(baseline 2) adalah 78,25%. Untuk target behavior 2 (memegang) hasil rata-rata perolehan data yang didapat pada
fase A1 (baseline 1) adalah 43,75% setelah dilakukannya intervensi pada fase (B) rata-rata perolehan data yang
didapat meningkat menjadi 82%, dan setelah diberikan intervensi rata-rata perolehan data yang didapat pada fase A2
(baseline 2) adalah 71,85%. Lalu untuk target behavior 3 (menggerakan pergelangan tangan) hasil rata-rata
perolehan data yang didapat pada fase A1 (baseline 1) adalah 50%, setelah dilakukannya intervensi pada fase (B)
rata-rata perolehan data yang didapat meningkat menjadi 92%, dan setelah diberikannya intervensi rata-rata
perolehan data yang didapat pada fase A2 (baseline 2) adalah 81,25%. Dengan demikian maka ditarik kesimpulan
bahwa penggunaan media permainan monopoli dapat meningkatkan kemampuan motorik halus anak cerebral palsy
kelas VIII SMPLB di SKh Al-Khairiyah Cilegon.
Menurut Sunanto, et al. (2006: 107) kondisi alami anak tanpa adanya suatu
pemberian perlakuan. Pada fase B (intervensi)
mengatakan bahwa, analisis dalam kondisi
rata-rata perolehan data yang di dapat adalah
adalah menganalisis perubahan data dalam
87,5%, data yang diperoleh pada fase ini
satu kondisi misalnya kondisi base line atau
dikarenakan anak sudah mulai diberi intervensi
kondisi intervensi, sedangkan komponen
berupa penerapan oleh peneliti melalui
yang akan dianalisis meliputi enam
penggunaan media permainan monopoli untuk
komponen yaitu panjang kondisi, meningkatkan kemampuan motorik halus.
kecenderungan arah, kecenderungan Sedangkan pada fase A2 (baseline 2 ) rata-rata
stabilitas, jejak data, level stabilitas dan 78,25%, data yang diperoleh pada fase ini
rentang dan level perubahan. Dalam merupakan kondisi alami setelah adanya
penelitian ini peneliti menggunakan empat pemberian intervensi untuk melihat pengaruh
sesi pada kondisi baseline-1 (A1), delapan dari penggunaan media permainan monopoli.
Data yang didapat dari hasil penelitian pada
sesi pada kondisi intervensi (B). dan empat
target behavior 1 menunjukkan bahwa adanya
sesi pada kondisi basellne-2 (A2).
pengaruh positif dari penggunaan media
permainan monopoli terhadap kemampuan
Secretariat: Department of Special Education, Faculty of Teacher Training and Education
University of Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipocok Jaya Serang Banten 42117
E-mail : jurnalunikplb@gmail.com Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK
menjangkau (motorik halus) anak yang ditandai
dengan perubahan data yang lebih besar pada C. Target behavior 3
fase A2 terhadap fase A1 yang ditandai dengan
garis kecenderungan meningkat antar kondisi A1
dan A2.
B. Target behavior 2
Grafik 4.9
Kemampuan motorik halus (menggerakan
pergelangan tangan)
Grafik 4.5 Pada baseline 1, intervensi dan baseline 2
Kemampuan motorik halus (memegang) Pada target behavior 3 (kemampuan
Pada baseline 1, intervensi dan baseline 2 menggerakan pergelangan tangan) rata-rata
Pada target behavior 2 (kemampuan perolehan data yang didapat pada fase A1
memegang) rata-rata perolehan data yang (baseline 1) adalah 50%, data yang diperoleh
didapat pada fase A1 (baseline 1) adalah pada fase ini merupakan kondisi alami anak
43,75%, data yang diperoleh pada fase ini tanpa adanya suatu pemberian perlakuan. Pada
merupakan kondisi alami anak tanpa adanya fase B (intervensi) rata-rata perolehan data yang
suatu pemberian perlakuan. Pada fase B didapatkan adalah 92%, data yang diperoleh
(intervensi) rata-rata perolehan data yang pada fase ini dikarenakan anak sudah
didapatkan adalah 82%, data yang diperoleh mendapatkan perlakuan intervensi berupa
pada fase ini dikarenakan anak sudah penerapan penggunaan media permainan
mendapatkan perlakuan intervensi berupa monopoli untuk meningkatkan kemampuan
penerapan penggunaan media permainan menggerakan pergelangan tangan (motorik
monopoli untuk meningkatkan kemampuan halus). Sedangkan fase A2 (baseline 2) rata-rata
memegang (motorik halus). Sedangkan fase A2 perolehan data yang di dapat adalah 81,25%,
(baseline 2) rata-rata perolehan data yang di data yang diperoleh pada fase ini merupakan
dapat adalah 71,875%, data yang diperoleh pada kondisi alami setelah adanya perlakuan
fase ini merupakan kondisi alami setelah adanya pemberian intervensi untuk melihat pengaruh
perlakuan pemberian intervensi untuk melihat dari penggunaan media permainan monopoli.
pengaruh dari penggunaan media permainan Data yang didapat dari hasil penelitian pada
monopoli. Data yang didapat dari hasil target behaviour 3 menunjukkan bahwa adanya
penelitian pada target behaviour 2 menunjukkan pengaruh yang positif dari penggunaan media
bahwa danya pengaruh yang positif dar permainan monopoli terhadap kemampuan
penggunaan media permainan monopoli menggerakan pergelangan tangan (motorik
terhadap kemampuan memegang (motorik halus) anak yang ditandai dengan perubahan
halus) anak yang ditandai dengan perubahan data yang lebih besar pada fase A2 terhadap fase
data yang lebih besar pada fase A2 terhadap fase A1 yang ditandai dengan garis kecenderungan
A1 yang ditandai dengan garis kecenderungan arah yang meningkat antar kondisi A1 dan A2.
arah yang meningkat antar kondisi A1 dan A2.
Secretariat: Department of Special Education, Faculty of Teacher Training and Education
University of Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipocok Jaya Serang Banten 42117
E-mail : jurnalunikplb@gmail.com Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK
KESIMPULAN 2. Bagi peneliti selanjutnya
Berdasarkan hasil penelitian dan Perlu adanya penelitian lebih lanjut
pembahasan maka dapat ditarik kesimpulan untuk mengembangkan lagi pembelajaran
bahwa keterampilan motorik halus anak cerebral alternatif bina diri dengan membuat inovasi-
palsy di SKh Al-Khairiyah Cilegon dapat inovasi yang lebih baru dan menarik.
meningkat melalui media permainan monopoli, ini dapat dijadikan sebagai pengetahuan dan
yang berarti bahwa hipotesis yang dikemukakan pengalaman. Bagi peneliti selanjutnya dapat
oleh peneliti dapat di terima. Hal ini dapat dipakai sebagai referensi untuk penelitian
diketahui dengan meningkatnya rata-rata yang terkait dengan masalah dan
perolehan hasil data pada ketiga target behavior. karakteristik yang sama.
Hasil yang didapat dari target behavior 1
(menjangkau) pada fase A1 (baseline 1) adalah DAFTAR PUSTAKA
50% setelah dilakukannya intervensi pada fase Abdurrahmat, Fathoni. (2016). Metodelogi
(B) rata-rata perolehan data yang didapat Penelitian Dan Teknik Penyusunan Skripsi.
meningkat menjadi 87,5%, dan setelah Jakarta: PT. Rineka Cipta.
diberikannya intervensi rata-rata perolehan data Arikunto, S. (2006). Prosedur Penelitian Suatu
yang didapat pada fase A2 (baseline 2) adalah Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.
78,25%. Untuk target behavior 2 (memegang) Assjari, M (1995). Ortopedagogik Anak
hasil rata-rata perolehan data yang didapat pada Tunadaksa. Bandung: Departemen
fase A1 (baseline 1) adalah 43,75%, setelah Pendidikan dan Kebudayaan Dirgen
dilakukannya intervensi pada fase (B) rata-rata Pendidikan Timggi.
perolehan data yang didapat meningkat menjadi Cahyo, Agus N. 2011. Gudang Permainan
82%, dan setelah diberikannya intervensi rata- Kreatif Khusus Asah Otak Kiri Anak.
rata perolehan data yang didapat pada fase A2 Jogjakarta: FlashBooks.
(baseline 2) adalah 71,875%. Lalu untuk target Darmawanti, Ira dan M. Jannah. 2004. Tumbuh
behavior 3 (menggerakan pergelangan tangan) Kembang Anak Usia Dini dan Reaksi Dini
hasil rata-rata perolehan data yang didapat pada pada Anak Berkebutuhan Khusus.
fase A1 (baseline 1) adalah 50%, setelah Surabaya: Insight Indonesia.
dilakukannya intervensi pada fase (B) rata-rata Decaprio, Richard. (2013). Aplikasi
perolehan data yang didapat meningkat menjadi Pembelajaran Motorik di Sekolah.
92%, dan setelah diberikannya intervensi rata- Yogyakarta: Diva Press.
rata perolehan data yang didapat pada fase A2 Delphie, Bandi. (2006). Pembelajaran Anak
(baseline 2) adalah 81,25%. Berkebutuhan Khusus. Bandung: PT Refika
Aditama.
SARAN Effendi, Mohammad. (2008). Pengantar
1. Bagi guru Pedagogik Anak Berkelainan. Jakarta:
Guru hendaknya dapat menciptakan Bumi Aksara.
inovasi-inovasi baru tentang pembelajaran Firdaus dan Zamzam, Fakhry. 2018. Aplikasi
bina diri yang diharapkan dapat dijadikan Metodologi Penelitian. Yogyakarta:
sebagai pembelajaran alternatif yang tepat Deepublish
yang sesuai dengan jenis dan kebutuhan Geralis, Elaine. (1998). Children with Cerebral
anak. Palsy: A Parent’s Guide. United State of
America: Woodbine House, Inc.
Secretariat: Department of Special Education, Faculty of Teacher Training and Education
University of Sultan Ageng Tirtayasa - Jl. Ciwaru Raya No. 25 Cipocok Jaya Serang Banten 42117
E-mail : jurnalunikplb@gmail.com Homepage: http://jurnal.untirta.ac.id/index.php/UNIK
Igak, Wardani. (2008). Pengantar Pendidikan Trianto. (2010).Mendesain Model Pembelajaran
Luar Biasa. Jakarta: Universitas Terbuka. Inovatif-Progresif. Jakarta: Kencana.
Kartini Kartono. (1995). Psikologi Anak Widati, S dan Asep K. (2013). Pendidikan Anak
(Psikologi Perkembangan). Bandung: Berkebutuhan Khusus Tunadaksa. Jakarta
Mandar Maju. Timur: PT. Luxima Metro Media
Moeslichatoen. (2004). Metode Pengajaran di Yudha M. Saputra dan Rudiyanto. (2005).
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Rineka Pembelajaran Kooperatif untuk
Cipta. Meningkatkan Keterampilan Anak Taman
M. Thobroni dan Fairul (2011). Mendongkrak Kanak-kanak. Jakarta: Depdiknas.
Kecerdasan Anak Melalui Bermain dan Fransiska, dkk. (2016). Meningkatkan
Permainan. Jogjakarta: KATAHATI Kemampuan Motorik Halus Melalui
Raco, J. R. 2010. Metode Penelitian Kualitatif Permainan Playdough Pada Anak
Jenis, Karakteristik dan Keunggulannya. Kelompok Bermain di PAUD Tegaljaya.
Jakarta: PT Grasindo Bali: Jurnal Jepun. Vol.1 No.1
Riduwan. 2004. Metode Riset. Jakarta : Rineka Gabriela, Merisya. (2014). Meningkatkan
cipta Kemampuan Motorik Halus Melalui Media
Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Papan Alur Pada Anak Cerebral Palsy Tipe
(Penerjemah: Mila Rahmawati dan Ana Spastik. Padang: E-Jupekhu. Vol.3 No.3
Kuswanti). Jakarta: Erlangga. Qian, L et al. (2015). The Effect of Inhibitory
Saputra dan Rudyanto. 2005. “Pengertian Control Training for Preschoolers on
Motorik Halus Anak”. Bandung: Bumi Reasoning Abillity and Neural Activity.
Aksara. Scientific Reports. Doi 10.1038/srep14200
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan. Insana. R. (2011). Pengembangan Motorik
Yogyakarta: UNY Press. Halus dalam Rangka Persiapan Menulis
Sugiyono. (2011). Metode PenelitianKuantitatif, Melalui Permainan Raba Rasa (tactile play.
Kualitatif dan R&D. Bandung: Skripsi PLB FIP UPI: Tidak diterbitkan
ALFABETA. Novita, Grace. (2016). Peningkatan
Sunanto, J et al. (2006). Pengantar Penelitian Keterampilan Motorik Halus Melalui
Dengan Subjek Tunggal. Bandung: UPI Kirigami Pada Siswa Cerebral Palsy Tipe
Press Spastik di SLB Rela Bhakti Gamping.
Sumantri. (2005). Model Perkembangan Trinovitasari, Ajeng. (2015). Penggunaan
Keterampilan Motorik Anak Usia Dini. Permainan Monopoli Sebagai Media
Jakarta: Depdiknas. Pembelajaran Dalam Meningkatkan
Surakhmad, Winarno. 1990. Pengantar Motivasi Belajar Ilmu
Penelitian Ilmiah. Bandung: Tarsito PengetahuanSosial Siswa Sekolah
Menengah Pertama.