Anda di halaman 1dari 82

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA TN.

M DENGAN HIPERTENSI DAN


GANGGUAN POLA TIDUR

Oleh:

ELVINA
2041319003

Kelompok H

Dosen Pembimbing :

Gusti Sumarsih, S.Kp, M.Biomed


Ns. Siti Yuliharni, M.Kep, Sp.Kep.Kom

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS ANDALAS
2021
LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 1 Hari/Tanggal : Senin 2 Agustus 2021


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Masa tua merupakan masa hidup terakhir, dimana pada masa ini seseorang mengalami kemunduran
fisik, mental dan sosial sedikit demi sedikit sampai pada tahap seorang lansia tidak mampu lagi melakukan
tugasnya sehari-hari (Kholifah, 2016). Menua bukan termasuk ke dalam golongan penyakit, melainkan
sebuah proses yang berangsur-angsur megnakibatkan perubahan kumulatif, menurunnya daya tahan tubuh
dalam menghadapi rangsangan dari dalam dan luar tubuh ( Kholifah, 2016).

Pada masa pandemi covid 19, mahasiswa profesi melakukan asuhan keperawatan pada keluarga yang
berada dalam lingkungan mahasiswa yang memiliki lansia. Pada kunjungan pertama pada keluarga binaan
dilakukan perkenalan dengan keluarga dan anggota keluarga, membina hubungan saling percaya dengan
setiap anggota keluarga dan membantu mengidentifikasi sumber daya yang dimiliki keluarga. Setelah itu
memberikan lembar informed consent sebagai tanda persetujuan keluarga untuk dilakukan pembinaan
selama 2 minggu. Kemudian melakukan pengkajian status kesehatan meliputi riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu, pemeriksaan vital sign, dan pemeriksaan fisik terfokus sesuai keluhan pasien
dalam rangka mengumpulkan data dasar pasien dalam menegakkan diagnosa keperawatan dan mengatasi
masalah yang ditemukan pada keluarga.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Data yang perlu dikaji lebih lanjut yaitu identitas keluarga, komposisi keluarga, riwayat kesehatan sekarang,
riwayat kesehatan dahulu, pemeriksaan vital sign, tahap perkembangan keluarga, karakteristik lingkungan

3. Masalah Keperawatan
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.M

A. Proses Keperawatan

1. Diagnosa keperawatan
Belum ada ditemukan diagnosa Keperawatan pada Keluarga Tn.M

2. Tujuan Umum
Setelah 1 x 30 menit pertemuan pertama pada keluarga Tn.M dan diharapkan pasien mampu menyebutkan
data umum identitas keluarga, identitas pasien, genogram dan tahap perkembangan keluarga serta
lingkungan. Keluarga dan pasien bersedia menjadi keluarga binaan (Keluarga Kelolaan) oleh mahasiswa.

3. Tujuan Khusus

Setelah 1 x 30 menit pertemuan pertama pada keluarga dan klien :

Membina hubungan saling percaya dengan Tn.M dan anggota keluarga

a. Keluarga menerima kedatangan mahasiswa dengan baik

b. Mahasiswa mampu memperoleh data mengenai semua masalah pada keluarga

c. Keluarga dan mahasiswa dapat membuat kontrak pertemuan selanjutnya pada (Selasa, 3 Agustus 2021).

B. Rencana Kegiatan
1. Topik

Fase orientasi dengan perkenalan, sosialisasi, penyampaian tujuan, sasaran dan kontrak waktu

2. Metode

a. Diskusi

b. Tanya Jawab

c. Observasi

3. Media dan Alat

a. Format Pengkajian

b. Alat tulis

c. Alat pemeriksaan

4. Waktu dan Tempat


Senin / 2 Agustus 2021 di Rumah Tn.M

C. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Wawancara berlangsung di rumah Tn.M sesuai dengan rencana

a. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian data umum, genogram, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga serta lingkungan

b. Mahasiswa dapat menetapkan kontrak pertemuan selanjutnya

2. Kriteria Prosedur

a. Keluarga dapat menerima kedatangan mahasiswa dengan baik

b. Keluarga dan klien kooperatif

c. Keluarga mampu memberikan informasi tentang data umum, genongram, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, serta karakteristik lingkungan

d. Selama wawancara keluarga mampu memberikan informasi dengan nyaman dan tanpa keterpaksaan

3. Kriteria Hasil

a. Keluarga bersedia menjadi keluarga binaan

b. Keluarga bersedia dilakukan pengkajian

c. Keluarga memberikan informasi tentang data umum, genogram, riwayat dan tahap perkembangan
keluarga, serta karakteristik lingkungan

d. Keluarga menyepakati kontrak pertemuan selanjutnya (selasa, 3 Agustus 2021).


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 2 Hari/Tanggal : selasa, 3 Agustus 2021 Pendahuluan


I. Latar Belakang

Asuhan keperawatan pada lansia merupakan suatu rangkaian kegiatan dari proses keperawatan yang
ditujukan pada lansia. Kegiatan asuhan tersebut meliputi pengkajian pada lansia dengan memperhatikan
kebutuhan biologis, psikologis, kultural dan spiritual (Depkes, 2011). Pengkajian status kesehatan pada lansia
dilakukan secara komprehensif, akurat dan sistematis. Pengkajian pada lansia dilakukan dengan melibatkan
keluarga sebagai orang terdekat yang mengetahui tentang masalah kesehatan lansia yang dijadikan pasien
kelolaan.

Berdasarkan kunjungan pertama yang telah dilakukan, didapatkan data bahwa tipe keluarga Tn.M adalah tipe
Keluarga nucleal family pada fase usia lanjut. Tipe keluarga merupakan tipe keluarga inti dimana yang tinggal
dirumah terdiri dari suami dan istri yang telah pensiun.. Pada saat pengkajian sebelumnya telah didapatkan data
umum keluarga, riwayat kesehatan, dan tahap perkembangan keluarga, karakteristik lingkungan dan dari
pengkajian tersebut didapatkan masalah bahwa Tn.M mengatakan ia telah di diagnosa hipertensi sejak 2 tahun
yang lalu Tn.M. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.M bahwa akan
dilaksanakan pertemuan kedua, yaitu mengkaji lebih dalam tentang riwayat dan tahap perkembangan keluarga,
struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga dan harapan keluarga terhadap petugas yang ada.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Data yang perlu di kaji lebih lanjut adalah struktur keluarga, fungsi keluarga
stress dan koping keluarga, dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.

3. Masalah Keperawatan
Belum ada ditemukan masalah keperawatan pada Keluarga Tn.M

A. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Belum ada ditemukan diagnosa keperawatan pada keluarga Tn.M

2. Tujuan Umum
Keluarga dapat memberikan informasi tentang struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga
dan harapan keluarga terhadap petugas yang ada.

3. Tujuan Khusus

a. Membina hubungan saling percaya dengan pasien dan keluarga

b. Mengkaji data struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping keluarga dan harapan keluarga
terhadap petugas yang ada

c. Berinteraksi dengan menggunakan kontak mata dan sentuhan yang sesuai

d. Membuat kontrak waktu selanjutnya

B. Rencana Kegiatan

1. Metode
Wawacara, observasi, dan pemeriksaan fisik
2. Media dan Alat
Format pengkajian, alat tulis, dan alat pemeriksaan.

3. Waktu dan Tempat


Selasa/ 3 agustus 2021 di rumah Tn.M

Kriteria Evaluasi

1. Kriteria struktur

a. Keluarga hadir saat pengkajian

b. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian tentang struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan koping
keluarga dan harapan keluarga terhadap petugas yang ada.

2. Kriteria Prosedur

a. Wawancara dilakukan pada pukul 15.00 – 16.00 WIB

b. Keluarga dapat menerima kedatangan mahasiswa

c. Selama wawancara keluarga dapat kooperatif dan keluarga mampu memberikan informasi tentang
struktur keluarga, fungsi keluarga, stres dan koping keluarga, dan harapan keluarga terhadap petugas yang
ada

d. Keluarga bersedia dilakukan penilaian

e. Keluarga menyepakati kontrak selanjutnya Kamis 5 Agustus 2021 di rumah Tn.M.


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 3 Hari/Tanggal : Kamis 5 Agustus 2021

A. Pendahuluan

A. Latar Belakang

Berdasarkan pertemuan ke 1 dan 2 yang telah dilakukan pada keluarga Tn.M telah didapatkan data
mengenai fungsi keluarga, stress koping keluarga, dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.Tn.M
menderita penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan gangguan pola tidur. Tn.M tidak tahu tentang
perawatan hipertensi dan menanyakan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengurangi hipertensi. Tn.M
juga menanyakan bagaimana agar dirinya bisa nyenyak tidur.

Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.M bahwa akan dilaksanakan pertemuan
ketiga, yaitu mengenai pemahaman keluarga tentang gangguan pola tidur dan cara penanganannya.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

- Pengetahuan keluarga tentang gangguan pola tidur

- Pengetahuan keluarga tentang penyebab gangguan tidur

- Pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala gangguan tidur

- Pengetahuan keluarga tentang dampak gangguan tidur

- Pengetahuan keluarga tentang mencegah gagguan tidur

3. Masalah keperawatan keluarga


Gangguan pola tidur
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Gangguan pola tidur

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran tentang gangguan pola tidur lansia kepada keluarga.

3. Tujuan Khusus
Memberikan keluarga pengetahuan tentang:

a. pengertian gangguan pola tidur

b. penyebab gangguan pola tidur

c. tanda dan gejala gangguan pola tidur

d. dampak gangguan pola tidur

e. pencegahan gangguan pola tidur

C. Rencana Kegiatan

1. Metode : Ceramah dan tanya jawab

2. Media dan Alat : Lembar balik, leaflet


3. Waktu dan Tempat : Kamis 5 Agustus 2021 di rumah Tn.M

Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama wawancara
keluarga kooperatif

3. Kriteria Hasil
Keluarga mengetahui tentang:

a. pengertian gangguan pola tidur

b. penyebab gangguan pola tidur

c. tanda dan gejala gangguan pola tidur

d. dampak gangguan pola tidur

e. pencegahan gangguan pola tidur

D. Lampiran Materi Leaflet dan Lembar balik


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 4 Hari/Tanggal : Jumat 6 Agustus 2021

A. Pendahuluan

1.Latar Belakang

Berdasarkan pertemuan ke 3 yang telah dilakukan pada keluarga Tn.M telah didapatkan data Tn.M dan
menderita penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan gangguan pola tidur.. Tn. M telah mengeahui
tentang gangguan pola tidur , penyebab dan cara pencegahannya dengan pengaturan lingkungan dan
penetapan jadwal tidur rutin, tapi keluhan tidur belum teratasi. Klien menanyakan cara lain untuk bisa
mengatasi gangguan tidurnya. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.M
bahwa akan dilaksanakan pertemuan ke empat, yaitu mengenai pemahaman keluarga tentang gangguan pola
tidur dan cara penanganannya dengan teknik zikir
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

- Pengetahuan keluarga tentang cara mengatasi gangguan tidur dengan teknik relaksasi zikir

3. Masalah keperawatan keluarga


Gangguan pola tidur
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

E. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan

Gangguan pola tidur

Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran tentangmencegah gangguan pola tidur lansia kepada keluarga.

3. Tujuan Khusus
Memberikan keluarga pengetahuan tentang:

a) Pengertian teknik terapi zikir

b) Tujuan teknik terapi zikir dalam meningkatkan kualitas tidur

c) Langkah teknk terapi zikir

F. Rencana Kegiatan

4. Metode : Ceramah dan tanya jawab

5. Media dan Alat : Lembar balik, leaflet

6. Waktu dan Tempat : Jumat 6 Agustus 2021 di rumah Tn.M

Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama wawancara
keluarga kooperatif
3. Kriteria Hasil
Keluarga mengetahui tentang:

a) Pengertian teknik terapi zikir

b) Tujuan teknik terapi zikir

c) Langkah teknk terapi zikir

G. Lampiran Materi Leaflet dan Lembar balik


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 5 Hari/Tanggal : Sabtu 7 Agustus 2021

H. Pendahuluan

B. Latar Belakang

Berdasarkan pertemuan ke 3 dan 4 yang telah dilakukan pada keluarga Tn.M telah didapatkan data
mengenai fungsi keluarga, stress koping keluarga, dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.Tn.M
menderita penyakit hipertensi sejak 2 tahun yang lalu dan gangguan pola tidur. Tn.M hanya tahu sebagian
tentang hipertensi dan menanyakan apa saja yang perlu dilakukan untuk mengatasi hipertensi.

Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.M bahwa akan dilaksanakan pertemuan
ke lima, yaitu mengenai pemahaman keluarga tentang hipertensi.
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

- Pengetahuan keluarga tentang pengertian hipertensi

- Pengetahuan keluarga tentang penyebab hipertensi

- Pengetahuan keluarga tentang tanda dan gejala hipertensi

- Pengetahuan keluarga tentang pencegahan dan komplikasi

- Pengetahuan keluarga tentang obat tradisional

3. Masalah keperawatan keluarga


Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

I. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran tentang proses penyakit hipertensi kepada klien dan keluarga.

3. Tujuan Khusus
Memberikan keluarga pengetahuan tentang:

a) Kisaran normal untuk tekanan darah sistolik (4)

b) Kisaran normal untuk tekanan darah diastolik (4)

c) Target tekanan darah (4)

d) Komplikasi potensial Hipertensi (4)

e) Tanda dan gejala eksaserbasi hipertensi (4)

f) Pentingnya mematuhi pengobatan (4)

g) Diet yang dianjurkan (4)

h) Manfaat manajemen penyakit (4)

J. Rencana Kegiatan

7. Metode : Ceramah dan tanya jawab


8. Media dan Alat : Lembar balik, leaflet

9. Waktu dan Tempat :Sabtu 7 Agustus 2021 di rumah Tn.M

Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama wawancara
keluarga kooperatif

3. Kriteria Hasil
Keluarga mengetahui tentang:

a) Kisaran normal untuk tekanan darah sistolik (4)

b) Kisaran normal untuk tekanan darah diastolik (4)

c) Target tekanan darah (4)

d) Komplikasi potensial Hipertensi (4)

e) Tanda dan gejala hipertensi (4)

f) Pentingnya mematuhi pengobatan (4)

g) Diet yang dianjurkan (4)

h) Manfaat manajemen penyakit (4)

K. Lampiran Materi Leaflet dan Lembar Balik Hipertensi


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 6 Hari/Tanggal : Selasa 10 Agustus 2021


A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pada kunjungan ke5 telah dilakukan intervensi keperawatan dengan memberikan pendidikan kesehatan
mengenai penyakit hipertensi seperti pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan. Berdasarkan
kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan Tn.M bahwa akan dilaksanakan pertemuan keenam,
yaitu melanjutkan implementasi cara pencegahan : manajemen kesehatan pengelolaan stress dengan
hipnotis 5 jari untuk dan menghilangkan stress , mengurangi hipertensi serta dapat juga membantu
mengatasi gangguan pola tidur
2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Pengetahuan keluarga tentang hipnotis 5 jari.

3. Masalah keperawatan keluarga

Gangguan pola tidur


Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran tentang terapi hipnotis 5 jari kepada klien dan keluarga.

3. Tujuan Khusus

Dengan memberikan pengajaran tentang terapi hipnotis 5 jari, klien dan keluarga dapat mengetahui dan
melakukan tentang:

a) Strategi mengelola stress dengan tenik relaksasi 5 jari

b) Tujuan relaksasi 5 jari

c) Langkah teknik relaksasi 5 jari

d) Melakukan teknik relaksasi 5 jari

c. Rencana Kegiatan

Metode : Ceramah dan tanya jawab


Media dan Alat : Lembar balik, leaflet dan demonstrasi
Waktu dan Tempat : Selasa 10 Agustus 2021 di rumah Tn.M

L. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama kegiatan klien kooperatif
3. Kriteria Hasil
Dengan pengajaran tentang terapi hipnotis 5 jari, klien dapat mengetahui tentang:

a) Strategi mengelola stress dengan tenik relaksasi 5 jari

b) Tujuan relaksasi 5 jari

c) Langkah teknik relaksasi 5 jari

d) Melakukan teknik relaksasi 5 jari

E. Lampiran Materi Leaflet dan Lembar Balik Hipnotis 5 Jari

Relaksasi lima Jari


1. Apa itu relakssi Lima Jari ?
Relaksasi lima jari adalah suatu teknik distraksi pemikiran diri dengan menghipnotis diri sendiri yang mampu
menurunkan kecemasan seseorang.

B. Apa teknik relaksasi lima jari?

Teknik relaksasi lima jari/ relaksasi lima jari merupakan terapi generalis yang dapat menimbulkan efek relaksasi
dan menenangkan dengan cara mengingat kembali pengalaman yang menyenangkan.

C. Cara Hipnotis 5 Jari

a. Atur posisi senyaman mungkin.

b. Tarik nafas dalam terlebih dahulu sebanyak 3x

c. Pejamkan mata secara perlahan-lahan

d. Buka kedua telapak tangan.

e. Tautkan ibu jari dengan jari telunjuk, bayangkan bahwa anda berada dalam kondisi sehat, anda bisa
melakukan semua aktivitas, tubuh terasa ringan dan rileks.

f. Tautkan ibu jari dengan jari tengah, bayangkan anda di kelilingi oleh orang yang anda sayangi, istri, anak,
semua anggota keluarga yang anda sayangi. Anda tertawa dengan semua anggota keluarga anda, begitu
menyenangkan.

g. Tautkan ibu jari dengan jari manis, bayangkan keberhasilan dan kesuksessan yang anda terima, anda berhasil
mendapatkan yang anda inginkan, anda berhasil mendapat sesuatu yang anda inginkan, sangat
membanggakan.

h. Tautkan ibu jari dengan jari kelingking, bayangkan anda berada di tempat yang nyaman, tenang dan damai,
sehingga anda bisa merasakan semilir angin yang menyapu wajah anda, lebih tenang, damai dan rileks.

i. Tarik nafas dalam 2 kali

j. Buka mata secara perlahan-lahan.


SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Bahasan : Teknik Relaksasi

Topik : Hipnosis Lima Jari

Sasaran : Klien

Waktu : 30 Menit

Tempat : Rumah klien


Tanggal : Selasa 10 agustus 2021

A. LATAR BELAKANG

Hipnotis lima jari merupakan salah satu bentuk self hipnosis yang dapat menimbulkan efek
relaksasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress dari pikiran seseorang.
Hipnotis lima jari mempengaruhi system limbik seseorang sehingga berpengaruh pada pengeluaran
hormone-hormone yang dapat memacu timbulnya stress. yang diberikan hipnotis lima jari akan
mengalami relaksasi sehingga
 berpengaruh terhadap system tubuh dan menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang (Mahoney,
2007). Hipnotis lima jari juga dapat mempengaruhi pernafasan, denyut
 jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi tubuh, memperkuat
ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan mengatur hormon- hormon yang berk aitan
dengan stress.
Metode hipnotis lima jari dapat dilakukan ±10 menit dengan konsentrasi dan rileks pertama
menyentuh ibu jari dengan telunjuk dan mengenang saat merasa sehat, kedua menyentuh ibu jari
dengan jari tengah dan mengenang saat pertama kali mengalami kemesraan, ketiga menyentuh ibu
jari dengan jari manis dan mengenang saat mendapat pujian dan terakhir menyentuh ibu jari dengan
kelingking dan mengenang tempat yang paling indah yang pernah dikunjungi (Keliat dkk, 2011).
Terapi hipnotis lima jari merupakan terapi generalis keperawatan di mana pasien melakukan
hipnotis diri sendiri dengan cara pasien memikirkan pengalaman yang menyenangkan, dengan
demikian diharapkan tingkat ansietas pasien akan menurun.

B. Tujuan Penyuluhan

1. Tujuan Instruksional Umum (TIU)

Setelah memberikan penyuluhan 35 menit diharapkan klien dan keluarga mampu memahami
dan selanjutnya melaksanakan hypnosis lima jari sesuai dengan instruksi.
2. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)

Setelah diberi penyuluhan sasaran dapat

a. Menjelaskan pengertian Hipnosis Lima Jari

 b. Menyebutkan Tujuan Hipnosis Lima Jari

c. Menyebutkan Indikasi Hipnosis Lima Jari

d. Menjelaskan Langkah-langkah Hipnosis Lima Jari

e. Melakukan demonstrasi hypnosis lima jari


C. Kegiatan Penyuluhan

1. Materi

a. Pengertian Hipnosis Lima Jari

 b. Tujuan Hipnosis Lima Jari

c. Indikasi Hipnosis Lima Jari

d. Langkah-Langkah Hipnosis Lima Jari

2. Metode
a. Diskusi, yaitu komunikasi dua arah dengan pemaparan materi yang disampaikan oleh
seorang perawat kepada klien dan keluarga dan adanya timbal balik dari sasaran untuk
bertanya dan menjawab.

 b. Tanya jawab, yaitu metode pemberian pertanyaan dari klien/keluarga kepada

 perawat sebagai respon terhadap materi yang telah disampaikan dan sebaliknya sebagai
bahan evaluasi kegiatan.
c. Demonstrasi, yaitu metode pengaplikasian teori yang telah diberikan pada klien untuk
meningkatkan respon terhadap materi yang diberikan.

3. Media

Media yang digunakan adalah Leaflet .

D. Langkah Kegiatan

1. Pra Kegiatan Penyuluhan

Waktu Penyuluh Peserta


Menyiapkan Materi -
Menyiapkan Tempat -
5 menit Menyiapkan Media -
Menyiapkan Sasaran Bersedia mengikuti
kegiatan
2. Kegiatan Membuka Penyuluhan

Waktu Penyuluh Peserta


Memberi salam dan Menjawab salam
 perkenalan
5 menit Menjelaskan tujuan Memperhatikan
Kontrak waktu Menyetujui kontrak waktu
Apersepsi Menyimak dan Menjawab
3. Kegiatan Inti

Waktu Penyuluh Peserta


Menjelaskan materi Memperhatikan

20 menit Bertanya Menjawab


Menjawab Bertanya
Mendemostrasikan Berpartisipasi
4. Kegiatan Menutup Penyuluhan

Waktu Penyuluh Peserta


Merangkum materi Memperhatikan
5 menit Mengevaluasi
Menjawab
pertanyaan
E. Evaluasi

1. Evaluasi : Post Test dan redemontrasi

2. Bentuk : Diskusi, Tanya Jawab

3. Jenis : Pertanyaan Lisan, Pertanyaan Terbuka

4. Butir soal :

a. Sebutkan tujuan hypnosis lima jari

 b. Sebutkan langkah-langkah hypnosis lima jari

Lampiran

5. Uraian Materi

a. Pengertian

Adalah intervensi keperawatan untuk mengurangi kecemasan dengan cara membantu klien
untuk menghipnosis dirinya sendiri dengan membayangkan kejadian- kejadian menyenangkan dalam
hidupnya. Hipnotis adalah suatu metode dimana pasien dibimbing untuk melakukan relaksasi, dimana
setelah kondisi relaksasi dalam ini tercapai maka secara alamiah gerbang pikiran bawah sadar
seseorang akan terbuka lebar sehingga yang bersangkutan cenderung lebih mudah untuk menerima
sugesti penyembuhan yang diberikan.
Kecemasan adalah suatau istilah yang menggambarkan gangguan psikologis yang dapat
memiliki karakteristik yaitu berupa rasa takut, keprihatinan terhadap masa depan, kekuatiran yang
berkepanjangan, dan rasa gugup. Rasa ceman memang bisa dihadapi semua orang namun, rasa cemas
disebut gangguan psikologis ketika rasa cemas menghalangi seseorang untuk menjalani kehidupan
sehari-hari dan menjalani kehidupan

 produktif.

Hipnotis lima jari merupakan salah satu bentuk  self hipnosis yang dapat menimbulkan efek
relaksasi yang tinggi, sehingga akan mengurangi ketegangan dan stress dari pikiran seseorang.
Hipnotis lima jari mempengaruhi system limbik seseorang sehingga berpengaruh pada pengeluaran
hormone-hormone yang dapat memacu timbulnya stress. yang diberikan hipnotis lima jari akan
mengalami relaksasi sehingga
 berpengaruh terhadap  system tubuh dan menciptakan rasa nyaman serta perasaan tenang (Mahoney,
2007). Hipnotis lima jari juga dapat mempengaruhi pernafasan, denyut
 jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketengangan otot dan kordinasi tubuh, memperkuat
ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh dan mengatur hormon- hormon yang berkaitan dengan
stress.
Metode hipnotis lima jari dapat dilakukan ±10 menit dengan konsentrasi dan rileks
 pertama menyentuh ibu jari dengan telunjuk dan mengenang saat merasa sehat, kedua menyentuh ibu
jari denganjari tengah dan mengenang saat pertama kali mengalami kemesraan, ketiga menyentuh ibu
jari dengan jari manis dan mengenang saat mendapat

 pujian dan terakhir menyentuh ibu jari dengan kelingking dan mengenang tempat yang

 paling indah yang pernah dikunjungi (Keliat dkk, 2011).


 b. Tujuan Hipnosis Lima Jari

Tujuan Hipnosis Lima Jari adalah untuk


membantu mengurangi Kecemasan, menurunkan tingkat
stres, menciptakan perasaan tenang dan nyaman dan
membantu tubuh agar lebih rileks.

c. Indikasi

1) Klien dengan kecemasan ringan-sedang

2) Klien dengan nyeri ringan-sedang

3) Klien dengan tingkat stres ringan-sedang

d. Langkah-langkah

1) Fase Orientasi

a) Ucapkan Salam Terapeutik

 b) Buka pembicaraan dengan topik umum

c) Evaluasi/validasi pertemuan sebelumnya

d) Jelaskan tujuan interaksi

e) Tetapkan kontrak topik, waktu dan tempat

2) Fase Kerja

a) Ciptakan lingkungan yang nyaman

 b) Bantu klien untuk mendapatkan posisi istirahat


yang nyaman duduk atau berbaring

c) Latih klien untuk menyentuh keempat jadi dengan


ibu jari tangan

d) Minta klien untuk tarik nafas dalam sebanyak 2-3


kali

e) Minta klien untuk menutup mata agar rileks


f) Dengan diiringi musik (jika klien mau), pandu
klien untuk menghipnosisi dirinya sendiri
dengan arahan berikut ini :
(1) Bayangkan saat kondisi badan sehat

(2) Bayangkan saat mencapai prestasi atau sebuah


kesuksesan

(3) Bayangkan saat bersama dengan orang yang


dicintai

(4) Bayangkan saat berada di tempat yang paling


menyenangkan

g) Minta klien untuk membuka mata secara perlahan,

h) Minta klien untuk tarik nafas dalam 2-3 kali.

3) Fase Terminasi

a) Evaluasi perasaan klien

 b) Evaluasi objektif

c) Terapkan rencana tindak lanjut klien

d) Salam penutup

LAPORAN PENDAHULUAN
Pertemuan 7
Hari/Tanggal : Rabu 11 Agustus 2021
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pada kunjungan ke 6 telah dilakukan intervensi keperawatan dengan


memberikan pendidikan kesehatan mengenai teknik hipnotis lima jari
untuk pengelolaan stres dalam mencegah hipertensi dan gangguan pola
tidur. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati sebelumnya dengan
Tn.M bahwa akan dilaksanakan pertemuan ketujuh, yaitu melanjutkan
implementasi cara pencegahan : manajemen kesehatan edukasi laihan
fisik untuk mengurangi hipertensi dengan senam hipertensi.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Pengetahuan keluarga tentang senam hipertensi

3. Masalah keperawatan keluarga


Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran latihan fisik tentang senam hipertensi kepada


klien dan keluarga.

3. Tujuan Khusus

Dengan memberikan pengajaran tentang senam hipertensi, klien dan


keluarga dapat mengetahui dan melakukan tentang:

a) Strategi mengelola hipertensi dengan senam hipertensi

b) Tujuan senam hipertensi

c) Langkah senam hipertensi


d) Melakuka senam hipertensi

c. Rencana Kegiatan

Metode : Ceramah dan tanya jawab, demonstrasi


Media dan Alat : Lembar balik, leaflet dan demonstrasi
Waktu dan Tempat : Rabu 11 Agustus 2021 di rumah Tn.M

2. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama kegiatan klien
kooperatif

3. Kriteria Hasil
Dengan pengajaran tentang latihan fisik senam hipertnsi, klien dapat
mengetahui tentang:

a) Strategi mengelola hipertensi dengan senam hipertensi

b) Tujuan senam hipertensi

c) Langkah senam hipertensi

d) Melakukan senam hipertensi


LAPORAN PENDAHULUAN

Pertemuan 8
Hari/Tanggal : Kamis 12 Agustus 2021
A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pada kunjungan ke 7 telah dilakukan intervensi keperawatan dengan


memberikan pendidikan kesehatan mengenai senam hipertensi untuk
pengelolaan hipertensi. Berdasarkan kontrak waktu yang disepakati
sebelumnya dengan Tn.M bahwa akan dilaksanakan pertemuan ke
delapan, yaitu melanjutkan implementasi cara pencegahan : manajemen
kesehatan edukasi program pengobatan untuk mengurangi hipertensi
dengan pengobatan tradisional.

2. Data yang perlu dikaji lebih lanjut

Pengetahuan keluarga tentang pengobatan untuk mengurangi hipertensi


dengan pengobatan tradisional

3. Masalah keperawatan keluarga


Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

B. Proses Keperawatan

1. Diagnosa Keperawatan
Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga.

2. Tujuan Umum

Memberikan pengajaran tentang pengobatan untuk mengurangi hipertensi


dengan pengobatan tradisional.

3. Tujuan Khusus

Dengan memberikan pengajaran tentang pengobatan untuk mengurangi


hipertensi dengan pengobatan tradisional klien dapat megetahui dan
melakukan :
a. Pengertian pengobatan tradisonal

b. Manfaaat obat

c. Jenis obat tradisional yang dapat digunakan

d. Cara penggunaan

c. Rencana Kegiatan

Metode : Ceramah dan tanya jawab, demonstrasi


Media dan Alat : Lembar balik, leaflet dan demonstrasi
Waktu dan Tempat : Kamis 12 Agustus 2021 di rumah Tn.M

3. Kriteria Evaluasi

1. Kriteria Struktur
Tempat dan media serta alat penyuluhan sesuai rencana

2. Kriteria Proses
Waktu yang direncanakan sesuai pelaksanaan dan selama kegiatan klien
kooperatif

3. Kriteria Hasil
Dengan pengajaran tentang pengobatan untuk mengurangi hipertensi
dengan pengobatan tradisional, klien dapat mengetahui dan melakukan
pengobatan untuk mengurangi hipertensi dengan pengobatan tradisional.
PENGKAJIAN KELUARGA

A. Data Umum
4. Nama Kepala Keluarga (KK): Tn. M (75 Tahun)
5. Alamat dan Telepon : Perum Panca Utama, Pasia tigo baleh,

Bukitingi

6. Komposisi Keluarga

Status munisasi
Hub dg Umur Pendi Ket.
No Nama J KK dikan Polio
Hepat DPT Cam
K BC itis pak
G 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3
1 Tn.M L KK 75 D3 Lupa
. thn
2. Ny.Z P Istri 57 SMA Lupa
thn
3 Tn.Z L Anak 45 thn SMA √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap
4 Tn.F P Anak 43 thn S1 √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ Lengkap
6 Ny.M P Anak 40 thn S2 v v v v v v v v v v v v Lengkap
7 Ny.E P Anak 37 thn S1 v v v vv v v v v v v v Lengkap
Genogram

Keterangan :
: Laki-laki : serumah

: laki2 meninggal : pasien lansia

: perempuan meninggal
7. Tipe Keluarga

Tipe keluarga Tn. M adalah nuclear family, dimana yang tinggal serumah

suami, istri.

8. Latar Belakang Kebudayaan

Keluarga Tn. M merupakan penduduk asli minang. Tn. M bersuku piliang,

yang berasal dari Maninjau sedang Ny. Z bersuku Jambak berasal dari

Maninjau dan anak-anak. Tn.M mengikuti garis keturunan ibu yang bersuku

Jambak. Bahasa yang di gunakan bahasa minang. Keluarga Tn. M tinggal

dilingkungan homogen budaya yaitu budaya Minang. Di lingkungan tempat

tinggal Tn. M terdapat fasilitas umum seperti tempat ibadah, pasar dan klinik.

Tn. M mengatakan kegiatan ibadah keluarga dilakukan dirumah. Tn M dan

Ny.Z kadang-kadang shalat ke mesjid terdekat.

Saat pengkajian rumah merupakan rumah permanen. Anggota keluarga

menggunakan pakaian biasa dalam kegiatan sehari-hari. Ny.Z mengatakan

untuk menu makan sehari hari seperti nasi, lauk, dan buah dan sangat

menyukai makanan bersantan, makanan pedas dan berkuah.

Menurut Tn.M jika anggota keluarga sakit dibawa ke pelayanan kesehatan

puskesmas terdekat

9. Identifikasi Religius

Tn.M mengatakan bahwa semua anggota keluarganya beragama islam. Tn.M

mengatakan bahwa kegiatan ibadah sering dilakukan di rumah. Anggota

keluarga terutama selalu pergi ke masjid untuk beribadah. Tn.Z mengatakan

bahwa dirinya dan anggota keluarganya berkeyakinan bahwa segala


sesuatunya sudah diatur oleh Allah SWT, termasuk apapun sakit yang dialami

keluarganya.

Pada saat masa covid 19 sekarang ini kadang-kadang keluarga Tn.M masih

menjalankan ibadah shalat di masjid.

10. Status Kelas Sosial


Keluarga Tn.M tergolong kelas sosial menengah. Status ekonomi Tn. M
perbulannya rata-rata ±Rp5.000.000,-/bulan. Pendapatan didapatkan dari
usaha wiraswasta istri Tn. M dan gaji pensiun Tn.M sebagai PNS.
Pengeluaran keluarga difokuskan pada kebutuhan sehari-hari seperti sandang,
pangan dan kesehatan. Dalam biaya kesehatan keluarga Tn. M dan Ny.Z
mempunyaI BPJS. Tn.M mengatakan bahwa pendapatan keluarga cukup
untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
11. Mobilitas Kelas Social
Aktivitas rekreasi jarang dilakukan keluarga Tn M. Jika bepergian keluar kota
biasanya pulang kampung pada saat lebaran, ada acara keluarga, melihat
anggota keluarga yang sakit atau ada yang meninggal.
9. Tahap Perkembangan Dan Riwayat Keluarga
1. Tahap perkembangan saat ini

Tahap perkembangan keluarga saat ini adalah tahap perkembangan


Keluarga usia lanjut dimana Tn.M sudah memasuki masa pensiun sejak 10
tahun yang lalu dan sudah beradaptasi dengan keadaan pensiun. Tn.M
mampu menyesuaikan kehidupan dengan pendapatan yang menurun,
mempertahankan hubungan perkawinan yang harmonis dengan Ny.Z,
mempertahankan ikatan antar generasi, dan meneruskan kehidupan untuk
memahami eksistensi mereka sesuai tugas perkembangan.

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum tercapai

Tn.M mengatakan saat ini belum mampu mempertahankan penataan


kehidupan yang memuaskan karena sekarang dirinya dan Ny.Z sering

mengalami susah tidur dan terbangun malam.

3. Riwayat Keluarga Inti

- Tn.M menikah dengan istrinya (Ny.Z) pda tahun 1973 dan dikaruniai

anak 4 orang yaitu Tn.Z, Tn.F, Ny.M, Ny.E. Ny.Z mengatakan

anaknya lahir normal dan diimunisasi lengkat.

- Tn.M mengatakan sering sakit kepala dan hipertensi sejak 5 tahun

yang lalu. Saat ini Tn.M minum amlodipine 1x10 mg . Tn.M

mengatakan minum obat tensi hanya jika merasa tensinya naik dan

minum obat tidak teratur.

- Tn.M dan Ny.Z mengatakan sejak sekitar satu 6 bulan ini hanya tidur

berkisar 4 jam setiap malamnya, klien mengatakan butuh waktu 30

menit- 60 menit untuk memulai tidur, dan sering terbangun tidur

malam, ke kamar mandi atau karena tiba-tiba terbangun tanpa sebab.

Klien mengatakan baru pergi ke tempat tidur untuk memulai tidur

dimalam hari sekitar jam 23.00 atau 24.00 dan terbangun di jam 03.00

– 04.00. Klien juga mengatakan tidurnya tidak nyenyak, karena sering

terbangun dan sulit untuk tertidur. Ny.Z mengatakan ada terbangun

pukul 03.00 sampai 04.00 pagi 1-3 kali dalam seminggu, dan sulit

tidur kembali setelah terbangun, sering merasa mengantuk di siang

hari dan sering tertidur setelah sholat ashar. Hasil pengkajian istirahat

dan tidur/ Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) klien adalah 13 yang

artinya klien memiliki kualitas tidur yang buruk. Keluhan yang pernah
dialami hanya hipertensi, batuk, pilek dan demam biasa dan langsung

sembuh dengan minum obat dari dokter. Apabila dirinya dan istrinya

sakit Tn. M membawa berobat ke pelayanan kesehatan terdekat yaitu

puskesmas.

4. Riwayat Keluarga Sebelumnya

Tn M mengatakan bahwa ibu, ayah dan saudaranya tidak pernah

mengalami susah tidur. Tn.M hanya mempunyai riwayat hipertensi dan

tidak ada penyakit degenerative lain yang dapat memperberat kesehatan

saat ini, sedangkan Ny.Z tidak mempunyai penyakit degenertif sama

sekali.

Data Lingkungan

1. Karakteristik rumah keluarga Tn.M

Denah rumah Keluarga Tn.M

kamakaakj
Kamar mandi
Ruang makan
Dapur
Kamar
tidur
Ruang
keluarga
Kamar tidur

Kamar
tidur
Ruang tamu garase

 Rumah Tn.M merupakan jenis rumah permanen dengan alas keramik,

rumah Tn.M di dalam perumahan yang tidak terlalu padat penduduk. Tn.
M mengatakan bahwa rumah yang ia tempati saat ini adalah miliknya.

Rumah Tn. M terdiri dua lantai yang terdapat ruang tamu, ruang keluarga,

3 kamar tidur, 1 kamar mandi, dan dapur. Setiap kamar memiliki

ventilasi, dan jendela. Diruang tamu juga terdapat jendela dan ventilasi

dan Pencahayaan yang baik. Cahaya matahari pagi masuk ke dalam

rumah. Lantai rumah di lapisi keramik, dan rumah Tn.M termasuk

kriteria rumah sehat dan penataan rumah yang rapi.

 Tn.M mengatakan sumber air di rumah menggunakan air sumur bor.

Didapur terdapat peralatan masak dan berlantaikan keramik. Penataan

dapur rapi dan bersih, terdapat wastafel untuk mencuci piring.

 Di kamar mandi terdapat WC dan tempat penampung air yang memiliki.

Sanitasi air di kamar mandi mencukupi dan bersih. Dikamar mandi

tersedia perlengkapan mandi untuk masing-masing anggota keluarga

seperti sikat gigi, sabun, sampo, dan lainnya. Keluarga menggunakan

sabun mandi dan sampo bersama. Kamar mandi Tn.M dn Ny.Z memiliki

WC duduk tapi tidak ada pegangan kamar mandi.

 Pembuangan sampah rumah tangga dikumpul di depan rumah dan diantar

setiap hari ke TPS disekitar perumahan.

 Tn.M mengatakan puas dengan keadaan rumah dan fasilitas yang terdapat

di rumah tersebut.

2. Karakteristik lingkungan sekitar & Komunitas yang lebih besar

 Tn.M dan istrinya tinggal di Bukitiinggi. Tipe lingkungan tempat tinggal

keluarga Tn.M adalah perumahan warga dengan jarak antara satu rumah
dengan yang lainnya sangat berdekatan namu tidak terlalu padat. Rumah

Tn.M adalah rumah permanen, dinding sebelah kanan, kiri dan belakang

terpisah dengan rumah tetangga.

 Interaksi dan komunikasi berjalan dengan baik yaitu bersifat terbuka.

Tn.M mengatakan tidak ada masalah terkait dengan tetangga di sekitar

rumahnya. Tipe komunitas tempat tinggal Tn. M adalah heterogen, ada

suku Minang dan jawa tapi didominasi oleh masyarakat yang bersuku

minang. Sebagian besar penduduk dilingkungan Tn.M bekerja sebagai

wiraswasta dan pedagang. Tingkat kepadatan penduduk sedang.

 Fasilitas pemasaran yang tersedia di lingkungan Tn.M adalah, kedai-kedai

kecil, yang berjualan barang harian dan bahan untuk memasak, Mesjid,

dan pasar.

 Pelayanan kesehatan yang berada di komunitas adalah klinik dokter dan

puskesmas. Jarak rumah Tn. M dengan klinik dokter ± 2 km dan jarak

rumah Tn.M dengan puskesmas± 500 m yang ditempuh dalam waktu 10

menit menggunakan mobil. Tn.M mengatakan lebih sering menggunakan

jasa pelayanan kesehatan di puskesmas atau diklinik BPJS yang telah

ditentukan. Tempat ibadah atau mesjid dan musholla juga tersedia di

lingkungan keluarga Tn.M.

 Sekolah yang tersedia di lingkungan adalah sekolah TK, SD dan SMP

berada sekitar 500 m dari tempat tinggal keluarga Tn.M

 Ditempat tinggal Tn.M ada transportasi umum, baik itu angkot, ojek,dll.

Tn.M ada di depan rumah untuk mendapatkan angkot. Tn.M mengatakan


jarang menggunakan transportasi umum karena telah memiliki kendaraan

pribadi yaitu mobil.

3. Mobilitas Geografis Keluarga

Tn.M mengatakan keluarga telah tinggal di lingkungan tersebut sejak

pensiun 10 tahun yang lalu. Sebelumnya Tn.M dan Ny.Z tinggal di kota

padang karena alasan pekerjaannya. Keluarga cukup beradaptasi dengan

tetangga sekitar.

4. Asosiasi Transaksi Keluarga dengan Komunitas

Tn.M mengatakan mempunyai hubungan baik dengan siapapun yang ada di

komunitasnya. Tn. M dan keluarga akan bersedia membantu jika ada

kegiatan masyarakat di komunitasnya. Tn. M mengatakan anggota keluarga

jika ingin membeli keperluan rumah tangga selalu belanja di pasar. Tn. M

mengatakan menerima jika ada yang melakukan kunjungan ke rumah

seperti dari pihak puskesmas maupun kunjungan lainnya. Tn.M

mengatakan senang dengan adanya transportasi umum seperti ojek dan

angkot yang ada di komunitasnya. Hal tersebut mempermudah akses

anggota keluarga jika ingin ke tempat tertentu. Walapun keluarga jarang

menggunakan transportasi umum tersebut.

Informal : Tn. M tidak pernah melibatkan keluarga lain / tetangga untuk

ikut menyelesaikan masalah jika terdapat masalah dalam keluarga tersebut.

Formal : Tn. M mengatakan untuk dirinya dan anak-anaknya memilki

asuransi jaminan kesehatan,. Jika ada anggota keluarga yang sakit maka
akan segera dibawa ke klinik atau dokter umum terdekat, jika penyakit

semakin parah, langsung dibawa ke Rumah Sakit terdekat.

POLA KOMUNIKASI

1. Berdasarkan pengkajian anggota keluarga dalam keluarga Tn.M dapat

berkomunikasi dengan baik dengan Ny.Z. Proses interaksi yang digunakan

anggota keluarga menggunakan proses komunikasi fungsional. Dimana

anggota keluarga menyatakan maksud pembicaraan dengan jelas dan tegas.

2. Pesan emosional (afektif) : Ny.Z juga mengatakan selalu memberikan

kabar-kabar positif pada Tn.Z dan mengindari kabar buruk untuk di dengar

Tn.M Apabila terjadi masalah dalam keluarga, Tn.M dan Ny.Z akan

mengabari kakak dan adeknya ataupun anak-anaknya yang telah menikah

untuk bersama-sama menyelesaikan masalah.

3. Karakteristik jaringan komunikasi keluarga : Tn.M mengatakan bahwa

komunikasi dengan istrinya (Ny.Z), kakak dan adeknya serta anak-anaknya

yang telah berkeluarga selalu terjaga. Tn.M dan Ny.Z selalu mengabari

perkembangan mereka setiap harinya melalui saluran telepon kepada anak-

anaknya. Tn.M dan Ny.Z juga senang apabila dapat berinteraksi dengan

cucunya melalui telepon atau langsung saat mereka berkunjung.

4. Berdasarkan pengkajian,anggota keluarga dalam keluarga Tn. M tidak ada

seorang pun yang mengalami kerusakan verbal, sehingga komunikasi

dilakukan secara normal. Interaksi antar anggota keluarga menggunakan

proses komunikasi fungsional. Dimana anggota keluarga menyatakan


maksud pembicaraannya dengan tegas dan jelas. Komunikasi dalam

keluarga Tn. M dilakukan lebih intens ketika semua anggota keluarga

berkumpul bersama. Saat pengkajian, Tn.M tampak berkomunikasi dengan

baik kepada Ny.Z. Dari hasil pengamatan pada keluarga Tn.M didapatkan

pola komunikasi yang digunakan adalah komunikasi fungsional dimana

penerima mampu menyatakan maksud dengan jelas dan tegas serta

penerima mampu memberikan umpan balik dan validasi kepada pengirim.

pesan disampaikan sesuai dengan konteks dan instruksi. Ekspresi pengirim

pesan sesuai dengan isi pesan yang disampaikan. Pola komunikasi keluarga

tidak dipengaruhi oleh latar belakang budaya ataupun gender.

STRUKTUR KEKUASAAN

Tn. M mengatakan pengambilan keputusan dalam keluarga dengan cara

musyawarah. Keputusan diambil dengan cara kesepakatan oleh semua

anggota keluarga. Berdasarkan keterangan tersebut dapat disimpulkan bahwa

dasar-dasar kekuasan yang dipegang oleh keluarga Tn. M adalah kekuasaan

legitimasi dimana berkenaan dengan keyakinan dan persepsi anggota

keluarga ditandai dengan adanya seorang yang mempunyai hak untuk

mengendalikan perilaku dalam hal ini adalah Tn. M (Friedman, 2014).Selain

itu juga kekuasaan keluarga Tn. M dipengaruhi oleh budaya minang, yaitu

dalam mengambil keputusan suatu kegiatan dan masalah tetap melibatkan

pemimpin keluarga.
Dari hasil pengkajian didapatkan bahwa landasan kekuasaan keluarga

Tn.M merupakan kekuasaan legitimasi berkenaan dengan keyakinan dan

persepsi bersama dari anggota keluarga dan ditandai dengan adanya satu

orang yang mempunyai hak mengendalikan perilaku anggota keluarga. Sesuai

dengan hakikat peran dan posisi yang dimiliki seseorang, maka mendapatkan

hak-hak istimewa terkait dengan peran dari posisinya (Friedman, 2014). Tn.

M mengatakan jika dalam keluarga ada masalah dan dapat diselesaikan cukup

dengan keluarga inti saja, maka keputusan akhir ada pada dirinya sebagai

kepala keluarga. Tetapi jika masalah tidak dapat diselesaikan dengan keluarga

inti, maka sesuai dengan kebudayaan minang, ninik mamak berperan dalam

mengambil keputusan.

STRUKTUR PERAN

1. Struktur peran formal

Peran-peran dalam keluarga Tn. M:


 Tn. M berperan sebagai kepala keluarga. Tn.M bekerja mengurusi semua

keperluan di rumah dan dibantu oleh istrinya Ny.Z. Kepala keluarga

mengatur dan merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian

menigkatkan kohesivitas dan melawan perpecahan keluarga (Friedman,

2010).

 Ny.Z berperan sebagai istri dan ibu dari anaknya dan juga mengurusi

semua keperluan di rumah. Pengikut sejalan dengan pergerakan kelompok ,


kurang lebih menerima ide orang lain secara pasif, berfungsi sebagai

pendengar dalam diskusi dan keputusan kelompok (Friedman, 2010).

Peran informal dalam keluarga biasanya menunjukkan kebutuhan integrasi

dan adaptasi anggota kelompok. Misalnya kehadiran peran perantara,

ketika wawancara perantara menjawab untuk anggota keluarga lain saat

tidak secara langsung ditanya (Friedman, 2010). Dari hasil pengkajian

tidak ada peran informal yang disfungsional dalam keluarga Tn. M tidak

ada peran yang dapat mempengaruhi keluarga dalam waktu yang lama.

Anggota keluarga menyadari adanya peran informal pada dirinya.

2. Struktur peran informal

Tn. M merupakan koordinator keluarga. Koordinator keluarga mengatur dan

merencanakan aktivitas keluarga, dengan demikian menigkatakan kohesivitas

dan melawan perpecahan keluarga (Friedman, 2010).

Ny.Z lebih berperan sebagai pengikut. Pengikut sejalan dengan pergerakan

kelompok , kurang lebih menerima ide orang lain secara pasif, berfungsi

sebagai pendengar dalam diskusi dan keputusan kelompok (Friedman, 2010).

Peran informal dalam keluarga biasanya menunjukkan kebutuhan integrasi

dan adaptasi anggota kelompok. Misalnya kehadiran peran perantara, ketika

wawancara perantara menjawab untuk anggota keluarga lain saat tidak secara

langsung ditanya (Friedman, 2010). Dari hasil pengkajian tidak ada peran

informal yang disfungsional dalam keluarga Tn. M tidak ada peran yang

dapat mempengaruhi keluarga dalam waktu yang lama. Anggota keluarga

menyadari adanya peran informal pada dirinya.


3. Analisis Model Peran

Tn. M sebagai kepala keluarga mencontoh gaya memimpin dari orang tuanya.

Ny.Z menjalani peran sebagai istri mencotoh dari orang tuanya.

4. Variabel yang Memengaruhi Struktur Peran

Latar belakang kelas sosial keluarga Tn. M adalah kelas menengah. Dalam

komunitas adatnya Tn.M merupakan Datuak yang dituakan dalam komunitas

sukunya sedangkan dalam keluarga Tn.M adalah seorang pemimpin atau

kepala keluarga. Dimana dalam kebudayaan keluarga Tn. M laki-laki adalah

seorang yang dituakan dan dijadikan sebagai pemimpin dalam suatu

kelompok atau rumah tangga..

Nilai Keluarga

Tn.M mengatakan tidak ada aturan khusus di keluarga, anggota keluarga

mengikuti norma atau aturan yang berlaku di masyarakat. Tn. M mengatakan

nilai dalam keluarga yang paling penting :

 Nilai agama: nilai agama merupakan nilai tertinggi dalam keluarga yang

sangat penting sebagai pedoman menjalankan hidup

 Pendidikan: Pendidikan dianggap penting untuk mencapai karir/pekerjaan

yang baik. Tn. M mengatakan sangat menghargai pendidikan, namun itu

tergantung pada keinginan anaknya masing-masing

 Pekerjaan: Tn. M mengatakan pekerjaan yang baik dapat menjamin

kehidupan keluarga. Tn. M mengatakan selama ini semua kebutuhan cukup


 Kesehatan: Tn. M mengatakan kesehatan juga paling utama, karena untuk

menjalankan semua aktivitas sehari-hari sangat dibutuhkan jiwa raga yang

sehat.

 Tn.M mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarganya. Hanya saja

ada perilaku yang menjadi kebiasaan dalam keluarga, seperti anggota

keluarga selalu mengucapkan salam ketika akan keluar rumah, menawarkan

(basa-basi) ketika makan kepada anggota keluarga lain, dsb.

 Perawatan dan praktek kesehatan keluarga Tn. M masih belum terlaksana

dengan baik. Tn. M mengatakan tidak ada mengikuti diet makanan. Tn. M

merasa tidak mampu jika harus membatasi makanan dan memilih-milih

makanan. Tn. M tidak membatasi dirinya untuk makan makanan berlemak,

digoreng, bergaram, manis, dan makanan yang dijual dipasaran.

 Keluarga Tn. M berada di lingkungan dengan penduduk asli adalah suku

minang, keluarga pun merupakan suku minang, sehingga nilai dalam

keluarga dipengaruhi oleh adat istiadat minang.

Dalam keluarga Tn. M nilai keluarga merupakan nilai ajaran agama Islam dan

adat istiadat minang. Aturan-aturan yang berlaku di keluarga Tn. M merujuk

pada norma di masyarakat. Tn. M mengatakan pencapaian dalam pemenuhan

kebutuhan sehari-hari merupakan salah satu nilai utama dalam keluarga. Tn.

M mengatakan hasil dari pekerjaan dirinya mencukupi kebutuhan rumah

tangga. Tn. M memiliki kendaraan pribadi.

Perbedaan dalam sistim nilai

Tn. M mengatakan tidak ada aturan khusus dalam keluarga. Tn. M


mengatakan nilai dalam keluarga merupakan nilai ajaran agama islam sebagai

nilai utama yang sangat penting dan adat istiadat minangkabau. Aturan yang

berlaku di keluarga merujuk pada norma masyarakat. Pendidikan juga

dianggap penting dalam keluarga. Pendidikan diperlukan dalam mencapai

karir. Nilai kesehatan juga penting untuk dapat menjalankan kegiatan sehari-

hari.

FUNGSI AFEKTIF

Saling Asuh, Keakraban dan Identifikasi

Tn. M mengatakan sangat menyayangi anggota keluarganya, begitu juga

dengan anak-anak yang lainnya saling menyayangi satu sama lain. Anggota

keluarga saling asuh satu sama lain. Setiap anggota keluarga saling

membutuhkan dalam menjalankan perannya. Anggota keluarga cederung

mengutarakan emosinya atau menceritakan permasalahannya satu sama lain.

Fungsi sosialisasi

Tn. M mengatakan dalam membesarkan anak Tn. M tidak terlalu mengekang

anak-anak, Tn. M dalam mengambil keputusan membicarakan terlebih dahulu

dengan istri dan anak. Tn. M mengatakan dalam keluarga Tn. M dari kecil

sudah membiasakan anaknya untuk bergaul dengan orang lain.

FUNGSI PERAWATAN KESEHATAN

 Keyakinan, nilai, dan perilaku kesehatan

Tn.M mengatakan kesehatan adalah hal yang penting bagi keluarga. Tn.M

dan anggota keluarga lain akan saling mengingatkan untuk menjaga


kesehatan. Saat ini, dalam keluarga Tn.M yang sakit adalah dirinya. Saat

pengkajian Tn.M mengatakan kadang pusingdan tengkuk berat.

 Definisi dan tingkat pengetahuan keluarga tentang sehat-sakit

Menurut Tn.M sehat adalah keadaan kita tidak sakit dan bisa melakukan

aktivitas sehari-hari seperti biasanya tanpa ada gangguan seperti demam,

sakit kepala, sesak nafas, batuk, sakit gigi dan lain-lain. Sedangkan sakit

adalah saat kita memiliki keluhan kesehatan yang mengakibatkan

keterbatasan dalam beraktifitas. Menurut Ny.Z sakit adalah keadaan tidak

mampu melakukan aktivitas, dan sehat adalah keadaan mampu beraktivitas

dan tidak merasakan keluhan apapun.

 Status kesehatan keluarga dan kerentanan terhadap sakit yang dirasa:

Saat pengkajian didapatkan anggota keluarga yang sakit, Tn.M menderita

penyakit insomnia dan Tekanan darah tinggi, sedangkan Ny.Z keluhan

insomnia. Tn.M mengatakan untuk mengetahui kondisi kesehatan keluarga

selalu memeriksakan terlebih dahulu ke pelayanan kesehatan. Ny.Z

mengatakan memeriksakan kesehatan ketika terjadi keluhan-keluhan

tertentu pada anggota keluarga. Misalnya, ada anggota yang mengeluh

pusing, lemas, dan flu, batuk, atau keluhan lain.

 Praktik Diit Keluarga


Makan Makanan Yang Perbedaan Individual
Disajikan
Makan Pagi Nasi+Lauk pauk+ Semua anggota keluarga makan
sayur nasi.

Makan Siang Nasi+Lauk Semua anggota keluarga makan


pauk+sayur makanan yang disediakan
Makan Nasi+Lauk Semua anggota keluarga makan
Malam pauk+sayur makanan yang disediakan

Ny.Z mengatakan tidak membatasi porsi makan dan juga tidak memiliki

pantangan makan. Menu sehari-hari dalam keluarga Tn. M tidak ada

direncanakan. Tidak ada menu khusus dalam keluarga Tn. M

 Kebiasaan tidur dan istirahat

Tn. M mengatakan tidak ada anggota keluarga dengan kebiasaan khusus

sebelum tidur. Mereka tidur ketika sudah mengantuk, dan jika belum

mengantuk anggota keluarga melakukan aktivitas seperti menonton dan

kumpul bersama. Tn. M mengatakan ada masalah tidur, yitu sulit tidur dan

sering terbangun dimalam hari untuk kekamar mandi ketika jam tidur

malam. Sedangkan Ny.Z yang juga sering mengalami susah tidur.

Sebelumnya, Tn.M dan Ny.Z biasanya tidur 7-8 jam/ hari. Namun dalam 6

bulan terakhir ini Tn.M dan Ny.Z mengeluh susah tidur dan sering

terbangun pada malam hari Pada saat terbangun klien susah untuk tidur

kembali. Tn.M dan Ny.Z hanya tidur selama ± 4-5 jam. Klien mengatakan

jam berapa pun dia tertidur klien selalu bangun jam 02.00 sampai jam 04.00

pagi. Klien mengeluh tidak merasa fresh saat bangun tidur dan merasa

kelelahan sehingga mengganggu konsentrasi klien dalam melakukan

aktivitas. Ny.Z juga tidak terbiasa untuk tidur siang seagkan Tn.M tidak..

Ny.Z merasa cukup puas dengan tidurnya, tapi Tn.M tidak. Ny.Z

mengatakan tidak ada anggota keluarga yang mengkonsumsi obat penenang

dan alkohol.
 Praktik Aktivitas Fisik dan Rekreasi

Tn. M mengatakan olahraga secara teratur penting untuk kesehatan. Namun

Tn.M dan Ny.Z mengatakan jarang olahraga karena sudah disibukkan

dengan pekerjaan rumah

 Praktik penggunaan obat terapeutik dan penenang, alcohol serta tembakau

di keluarga

Tn. M mengatakan tidak ada anggota keluarga yang memiliki kebiasaan

minum alkohol dan penggunaan obat penenang. Peran keluarga dalam

praktik perawatan kesehatan

Tn. M mengatakan biasanya untuk memperbaiki status kesehatan anggota

keluarganya akan mencari pelayanan kesehatan dan memeriksakan diri ke

pelayanan kesehatan. Pencegahan yang dilakukan keluarga Tn. M yaitu

makan dan istirahat yang teratur dan menjaga kebersihan lingkungan.

Pengetahuan Tn. M terkait penyakit Tn. M diperoleh saat melakukan

kontrol ke puskesmas. Anggota keluarga saling membantu dalam

melakukan perawatan pada Tn.M

 Tindakan pencegahan medis

Tn.M bila obat hampir habis akan membeli obat di toko obat dan kalau ada

keluhan Tn.M datang ke klinik. Tindakan pencegahan medis yang dilakukan

keluarga Tn.M yaitu mengecek sendiri tekanan darah secara rutin..

 Terapi komplementer dan alternatif


Keluarga Tn. M mengatakan jarang berobat tradisional ketika ada anggota

keluarga yang sakit. Apabila ada anggota keluarga yang sakit diobati dengan

obat yang ada di rumah, jika tidak ada perbaikan baru dibawa ke pelayanan

kesehatan

 Riwayat kesehatan keluarga

Ayah Tn.M juga menderita hipertensi. Di keluarga Ny Z tidak ada rwayat

penyakit keturunan seperti DM dan hipertensi.

 Layanan perawatan kesehatan yang diterima

Keluarga Tn.M biasanya mengunjungi pelayanan kesehatan sesuai peraturan

BPJS, untuk faskes pertama yaitu klinik dokter untuk kontrol dan berobat.

 Perasaan dan persepsi mengenai pelayanan kesehatan

Keluarga menyatakan selama ini cukup puas dengan pelayanan kesehatan

yang didapat.

 Pelayanan kesehatan darurat

Untuk kondisi darurat, keluarga membawa anggota keluarga yang sakit ke

UGD rumah sakit terdekat seperti RSI Ibnu Sina.

 Sumber pembayaran

Tn.M da Ny.Z mengatakan sumber pembayaran pengobatan keluarga

ditanggung oleh BPJS kesehatan.

 Logistik untuk mendapatkan perawatan


UGD RSI Ibnu Sina berjarak lebih kurang 5 kilo meter dari rumah keluarga.

Tn.M sudah pernah di rawat sebelumnya dan kontrol ke klinik dengan di

antar oleh anak dengan mobil.

Stres dan Koping Keluarga

1. Stressor Jangka Pendek

Tn.M mengatakan dirinya mengalami sulit untuk tidur

2. Stressor Jangka Panjang

Penyakit hipertensi, yang diderita Tn.M

3. Kemampuan Keluarga Berespon Terhadap / Stressor

Tn.M mengatakan selalu bermusyawarah dengan istri dan anak-anaknya

jika mengalami masalah untuk dipecahkan bersama-sama

4. Strategi Koping yang Digunakan

Strategi koping yang digunakan keluarga Tn. M adalah strategi koping

yang fungsional. Tn. M mengatakan saat menghadapi masalah biasanya

langsung dibicarakan dan diselesaikan bersama dengan cara

bermusyawarah dengan keluarganya.

5. Strategi Adaptasi Disfungsional

Keluarga selalu menggunakan pendekatan adaptif dan edukatif jika ada

keadaan yang tidak sesuai target yang diharapkan. Tidak ada koping yang

tidak sesuai terjadi pada keluarga.

6. Harapan keluarga
Tn. M berharap agar petugas kesehatan memberikan informasi mengenai

kesehatan. Tn. M mengatakan penyuluhan dapat dilakukan secara

individu misalnya datang ke rumah ataupun secara kelompok. Tn. M

berharap pelayanan di Puskesmas lebih ditingkatkan lagi dengan

memberikan informasi tentang penyakit yang banyak di alami masyarakat

khususnya pada lansia yang mengalami susah tidur.

PEMERIKSAAN FISIK

Pemerik saan Fisik Tn.M Ny.Z

Kesadaran umum CMC CMC

TTV TD : 153/90 mmHg 130/80 mmhg


N : 88 x/i N: 80x/i
S : 36,5 C S: 36,2
P : 22 x/i P:20x/i

Kepala tidak ada edema tidak ada edema

rambut rambut beruban rambut beruban

Mata Simetris kiri dan kanan, Simetris kiri dan kanan,


konjungtiva tidak anemis konjungtiva tidak anemis
dan sclera tidak ikterik dan sclera tidak
ikterik.menggunakan
kaca mata
Hidung Simetris kiri dan kanan , Simetris kiri dan kanan ,
tidak ada perdarahan tidak ada perdarahan
Telinga Simetris kiri dan Simetris kiri dan kanan,
kanan,tidak ada penurunan tidak ada penurunan
fungsi pendengaran fungsi pendengaran
Mulut Lidah bersih, caries Lidah bersih,Ada caries,
dentisc(+), Sariawan gigi sudah tidak lengkap
(-), mukosa lembab Ada
caries
Kulit Cukup bersih,turgor kulit Cukup bersih,turgor kulit
cukup baik, cukup baik,
Leher Tidak ada pembesaran Tidak ada pembesaran
kelenjar tiroid dan KGB kelenjar tiroid dan KGB
Thorak I : simetris kiri dan kanan I : simetris kiri dan
P : fremitus kiri dan kanan kanan
P :sonor di lapang paru dan P : fremitus kiri dan
pekak di area jantung kanan
A :tidak dilakukan P :sonor di lapang paru
dan pekak di area
jantung
A :tidak dilakukan

Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

INSTRUKSI :

Pertanyaan – pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur


yang biasa Bapak/Ibu jalani selama sebulan terakhir.Jawaban Bapak/Ibu
harus menunjukkan jawaban yang paling akurat dan yang paling sering
terjadi pada sebagian hari dan sebagian malam dalam satu bulan
terakhir.Jawablah semua pertanyaan.

1. Dalam sebulan terakhir, jam berapa biasanya bapak/ibu pergi ke


tempat tidur untuk memulai tidur dimalam hari ?23.00 atau 24.00
2. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam menit) biasanya yang
bapak/ibu butuhkan untuk tertidur ? 1 jam (2)

3. Dalam sebulan terakhir, jam berapa bapak/ibu biasanya bangun pagi ?


jam 4 pagi

4. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam jam) bapak/ibu merasa


tidur dimalam hari

? (Ini mungkin berbeda dari jumlah jam yang bapak/ibu habiskan di


tempat tidur) 4-5 jam (3)

5. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu merasakan masalah

gangguan tidur seperti hamper setiap hari

Tidak Kurang dari 1 1 – 2 kali dalam 3 kali atau


Masalah tidur pernah kali dalam seminggu lebih dalam
seminggu seminggu

a. Tidak bisa tidur selama 30 (3)
menit


b. Terbangun ditengah (3)
malam atau dini hari

c. Terbangun untuk (3)
kekamar mandi

d. Tidak bisa bernapas dengan 0
nyaman

e. Batuk atau mendengkur 0


f. Merasa sangat kedinginan 0


g. Merasa kepanasan 0


h. Mengalami mimpi buruk 1
i. Merasa nyeri √
0

j. Alasan lain dan seberapa √


sering mengalami 2
kesulitan tidur dengan
alasan ini

6. .Dalam sebulan terakhir, bagaimana menurut bapak/ibu kualitas tidur


yang bapak/ibu rasakan ?
a. Sangat baik
b. Cukup baik
c. Cukup buruk (2)
d. Sangat buruk
7. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu menggunakan obat-
obatan untuk membantu tertidur ?
√ Tidak pernah (0)
a. Kurang dari sekali dalam seminggu
b. Sekali sampai dua kali dalam seminggu
c. Tiga kali atau lebih dalam seminggu

8. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering bapak/ibu mengalami kesulitan


untuk tetap terjaga saat mengendara, makan, atau terlibat dalam kegiatan
sosial ?

√a. Tidak pernah (0)


b. Kurang dari sekali dalam seminggu
c. Sekali sampai dua kali dalam seminggu
d. Tiga kali atau lebih dalam seminggu

9. Dalam sebulan terakhir, seberapa besar antusias bapak/ibu dalam

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi ?

a. Tidak ada masalah sama sekali


√b. Beberapa masalah (1)

c. Banyak bermasalah

d. Sangat banyak/besar masalah

PETUNJUK PENILAIAN INTRUMENT PSQI


1) Penilaian efisiensi tidur
Pertanyaan no.4 x 100%
Pengurangan pertanyaan no.3 - pertanyaan no.1
= (60%) apabila > 85% maka skor =0
75-84% maka skor =1
65-74% maka skor = 2
<65% maka skor =3
2) Penilaian gangguan tidur, pertanyaan no. 5b-5j
Jawaban responden Skor
Tidak pernah = 0
Kurang dari 1 kali dalam seminggu = 1
1 – 2 kali dalam seminggu = 2
3 kali atau lebih dalam seminggu = 3
Penjumlahan skor no.5b + 5c+ 5d +5e + 5f + 5g+ 5h + 5i + 5j = (7)
Apabila hasil penjumlahan skor 0 maka skor akhir =0
1 -9 maka skor akhir = 1
10 – 18 maka skor =2
19-27 maka skor =3

3) Penilaian penggunaan obat bantu tidur, pertanyaan no.7


Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

4) Penilaian gangguan aktivitas sehari-hari, pertanyaan no.8 dan no. 9


Pertanyaan no.8
Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3
Pertanyaan no.9
Jawaban responden Skor
Tidak ada masalah sama sekali =0
Beberapa masalah =1
Banyak masalah =2
Sangat banyak masalah =3
Skor no 8 dan no.9 dijumlahkan (2)
Jika jika skor = 0 maka skor akhir =0
1 – 2 maka skor akhir =1
3 – 4 maka skor akhir =2
5 – 6 maka skor akhir =3

5) Penilaian durasi tidur, pertanyaan no.4


Jawaban responden skor
>7 jam maka skor = 0
6-7 jam maka skor = 1
5-7 jam maka skor = 2
< 5 jam maka skor = 3
6) Penilaian subjektif kualitas tidur, pertanyaan no.6
Jika jawaban responden
Sangat baik maka skor =0
Cukup baik maka skor =1
Cukup buruk maka skor =2
Sangat buruk maka skor =3

7) Penilaian latensi tidur, pertanyaan no.2 dan 5a


Pertanyaan no. 2, Jika jawaban responden ≤ 15 menit maka skor =0
16 – 30 menit maka skor =1
31-60 menit maka skor =2
>60 menit maka skor =3
Pertanyaan no. 5a
Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3
Perjumlahan skor yang didapat dari pertanyaan no.2 + no. 5a = (1)
Jika jumlah yang didapat 0, maka skor akhir = 0
Jika jumlah yang didapat 1 - 2, maka skor akhir = 1
Jika jumlah yang didapat 3 - 4, maka skor akhir = 2
Jika jumlah yang didapat 5 - 6, maka skor akhir = 3
Jumlah kualitas total 4, maka kualitas tidur baik

Keterangan total keseluruhan pertanyaan


Minimum skor : 0 (baik), Maksimum skor : 21 (buruk)
Bila total skor < 5 maka kualitas tidur dikatakan baik, bila skor ≥ 5
dikatakan kualitas tidur buruk
ANALISA DATA DAN DIAGNOSIS KEPERAWATAN INDIVIDU

NO Data Subjektif Data Objektif


Diagnosa Keperawatan
1 Mengeluh sulit tidur  Nilai PSQI klien = 13 Gangguan Pola tidur
 Klien mengatakan sejak sekitar 6 bulan ini yang artinya kualitas tidur
hanya tidur berkisar 4-5 jam setiap malamnya buruk
 Klien mengatakan baru pergi ke tempat tidur  Tampak lemah,letih dan
untuk memulai tidur dimalam hari sekitar jam lesu
23.00 atau 24.00 dan terbangun di jam 03.00 –  TD: 153/90 mmHg
04.00
Mengeluh sering terjaga
 Klien mengatakan ada terbangun 1-2x setiap
malamnya, ke kamar mandi atau karena tiba-tiba
terbangun tanpa sebab
 Klien mengatakan ada terbangun pukul 04.00
atau 04.30 pagi 1-2 kali dalam seminggu, dan
tidak bisa untuk tidur kembali setelah terbangun
Mengeluh tidak puas tidur
 Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak,
karena sering terbangun dan sulit untuk tertidur
kembali.
 Mengeluh pola tidur berubah Klien mengatakan
sejak sekitar satu bulan ini hanya tidur berkisar
5 jam setiap malamnya
Mengeluh istirahat tidak cukup
 Klien mengatakan tidurnya tidak nyenyak,
karena sering terbangun dan sulit untuk tertidur
kembali.
Mengeluh kemampuan beraktivitas menurun
 Klien mengatakan sering merasa mengantuk saat
di siang hari
 Klien mengatakan sering tertidur di sembarang
tempat jika dirasa kantuk tidak bisa ditahan
2. Mengungkapkan tidak memahami masalah kesehatan  TD: 153/90 mmHg Manajemen kesehatan
yang diderita RR: 22 x/menit keluarga tidak efektif
a. Tn.M mengatakan menderita penyakit hipertensi  N: 88 x/menit
sejak 2 tahun yang lalu  S: 36,5oC
b. Tn.M mengatakan sering sakit kepala
c. Tn.M minum obat amlodipin 1x10 mg

Mengungkapkan kesulitan menjalankan perawatan yang


ditetapkan
a. Tn.M mengatakan tidak membatasi porsi makan dan
juga tidak memiliki pantangan makan.
b. Tn.M mengatakan suka makan makanan yang
bersantan.
Gejala penyakit anggota keluarga semakin beratT
a. Tn.M mengatakan sudah mengetahui tanda dan
gejala penyakit hipertensi seperti TD lebih dari
130/80 mmHg dan ciri-cirinya sakit kepala
b. Tn.M sering bertanya mengenai perawatan seperti
apa yang dilakukan bila TD tinggi
Tn.M sering bertanya cara minum obat hipertensi yang
benar dan apakah ada obat tradisional yang bisa
mengobati penyakit yang dideritanya
INTERVENSI KEPERAWATAN
SDKI SLKI SIKI
Gangguan pola Pola tidur membaik Dukungan Tidur ( I.05174)
tidur (D.0055) ( L.05045 ) dengan kriteria Defenisi: memfasilitasi siklus tidur dan terjaga yang teratur.
Defenisi : Gangguan hasil: Tindakan:
kualitas dan -Kemampuan beraktifitas Obsevasi
kuantitas waktu meningkat
 Identifikasi pola aktifitas dan tidur
tidur akibat faktor -Keluhan sulit tidur menurun
 Identifikasi faktor penganggu tidur (fisik atau psikologis)
eksternal -Keluhan sering terjaga
menurun  Identifikasi makanan dan minuman yang menganggu tidur (mis kopi,teh,
-Keluhan tidak puas tidur alkohol)
menurun
 Identifikasi obat tidur yang dikonsumsi
-Keluhan pola tidur berubah
menurun
Terapeutik
-Keluhan istirahat tidak
 Modifikasi lingkungan (mis pencahayaan,kebisingan, suhu,matras dan
cukup menurun
tempat tidur)

 Batasi waktu tidur siang, jika perlu

 Fasilitasi menghilangkan stress sebelum tidur


 Tetapkan jadwal tidur rutin

 Lakukan prosedur untuk meningkatkan kenyamanan ( pijat, pengaturan


posisi, terapi akupresur)

 Sesuaikan jadwal pemberian obat atau tindakan untuk menunjang siklus


tidur dan terjaga.

Edukasi

 Jelaskan pentingnya tidur cukup selama sakit

 Anjurkan menepati kebiasaan waktu tidur

 Anjurkan menghindari makanan/minuman yang meganggu tidur

 Anjurkan penggunaan obat tidur yang tidak mengandung supresor


terhadap tidur REM

 Ajarkan faktor-faktor yang berkontribusi tehadap gangguan pola


tidur(mis psikologis,gaya hidup,sering berubah shift kerja)

 Ajarkan relaksasi otot autogenic atau cara non farmakologi lainnya.


1. Edukasi Aktivitas/ Istirahat (I.12362)

Defenisi

Mengajarkan Pengaturan Aktivitas dan Istirahat


Tindakan
Observasi
 Identifikasi Kesiapan dan Kemampuan menerima informasi
Terapeutik
 Sediakan materi dan media pengaturan aktivitas dan istirahat
 Jadwalkan pemberian pendidikan kesehatan sesuai kesepakatan
 Berikan kesempatan kepada pasein dan keluarga untuk bertanya

Edukasi
 Jelaskan pentingnya melakukan aktivitas fisik
 Anjurkan terlibat dalam aktivitas kelompok, aktivitas bermain
 Anjurkan menyusun jadwal aktivitas dan istirahat
 Ajarkan cara mengidentifikasi target dan jenis aktivitas sesuai
kemampuan
2. Latihan Otogenik (I.08236)

Defenisi : Mengajarkan kemampuan sugesti diri dengan perasaan senang dan


kehangatan yang bertujuan untuk rileksasi

Tindakan

Observasi

 Identifikasi indikasi dilakukan Latihan otogenik


Terapeutik

 Siapkan lingkungan yang tenang dan nyaman

 Kenakan pasien pakaian yang nyaman dan tidak mebatasi pergerakan

 Bacakan pernyataan (skrip) yang disiapkan, berhenti sejenak minta


mengulang secara internal

 Gunakan pernyataan yang menimbulkan perasaan senang, ringan, atau


rasa melayang pada bagian tubuh tertentu
Edukasi
 Jelaskan tujuan dan prosedur Latihan otogenik

 Anjurkan duduk di kursi atau berbaring dalam posisi telentang

 Anjurkan mengulangi pernyataan kepada diri sendiri untuk mendapatkan


perasaan pada bagian tubuh yang dituju

 Anjurkan Latihan selama15-20 menit

 Anjurkan tetap rileks selama15-20 menit

 Anjurkan berlatih tiga kali sehari


INTERVENSI KEPERAWATAN

Data pendukung Diagnosa (SDKI) Luaran (SLKI) Intervensi (SIKI)


masalah yang
ditemukan pada
kasus
D.0115 L.12105 I.13477
 Sangat
Manajemen kesehatan keluarga 1. Dukungan keluarga merencanakan perawatan
menyukai Manajemen
makanan Pengertian : kemampuan
kesehatan Pengertian : memfasilitasi perencanaan
menangani masalah kesehatan
bersantan, pelaksanaan perawatan kesehatan keluarga .
keluarga tidak keluargasecara optimal untuk
makanan memulihkan kondisi kesehatan Observasi :
pedas danefektif
keluarga.
berkuah. Definisi : a. Identifikasi kebutuhan dan harapan keluarga
Kriteria hasil :
tentang kesehatan
 Tn.M Pola penanganan a. Kemampuan menjelaskan
Mengatakan kesehatan yang dialami b. Identifikasi konsekuensi tidak melakukan
masalah tindakan bersama keluarga
meningkat (5)
susah tidur
kesehatan dalam b. Aktivitas keluarga mengatasi c. Identifikasi sumber sumber yang dimiliki
malam dan masalah kesehatan meningkat (5)
keluarga tidak keluarga
sering c. Tindakan untuk mengurangi d. Identifikasi tindakan yang dapat dilakukan
terbangun memuaskan untuk faktor risiko meningkat (5) keluarga
pada malam d. Verbalisasi kesulitan menjalankan
memulihkan Terapeutik :
hari. perawatan yang
a. Motivasi pengembangan sikap dan emosi yang
kondisi kesehatan ditetapkanmenurun (5)
 Tn.M sering mendukung upaya kesehatan
e. Gejala penyakit anggota keluarga
keluarga b. Gunakan sarana dan fasilitas yg ada dalam
pusing dan menurun (5)
keluarga
tengkuk c. Ciptakan perubahan lingkungan rumah secara
optimis.
terssa berat
L.12107 Edukasi
berat a. Informasikan fasilitas kesehatan yang ada
1. Perilaku kesehatan
 Tn.M tidak dilingkungan kelurga
Pengertian : kemampuan dalam d. Anjurkan menggunakan fasilitas kesehatan yang
ada kontrol
ada
ke RS tapi mengubahgaya hidup/perilaku
e. Anjurkan cara perawatan yang bisa dilakukan
minum .obat untuk memperbaiki status keluarga
yang dibeli
kesehatan
sendiri
Kriteria hasil
2. Koordinasi diskusi keluarga
a. Penerimaan terhadap perubahan
Pengertian : menyeimbangkan kegiatan keluarga
status kesehatan meningkat(5) untuk mencapai tujuan bersama angguta
b. Kemampuan melakukan tindakan keluarga
pencegahan masalah kesehatan Observasi :
meningkat(5) a. Identifikasi gangguan kesehatan setiap anggota
c. Kemampuan peningkatan keluarga

kesehatan meningkat(5)
d. Pencapaian pengendalian Terapeutik :

kesehatan meningkat(5) a. Ciptakan suasana rumah yg sehat dan


mendukung perkembangan kepribadian anggota
keluarga
b. Fasilitasi keluarga menduskusikan masalah
kesehatan yang sedang dialami
c. Perthankan hubungkan timbal balik antara
keluarga dan fasilitasi kesehatan
d. Libatkan keluarga dalam mengambilkeputusan
untuk melakukan tindakan yang tepat
e. Berikan perawatan kepada anggota keluarga
yang sakit
Edukasi :
a. Anjukan anggota keluaarga dalam
memanfaatkan sumber sumber yang ada dalam
masyarakat

I.13486
3. Pendampingan keluarga
Pengertian : mendapingi keluarga dan atau
anggota keluarga dalam menjalani regimen
pengobatan atau menghadapi masalah kesehatan
Observasi
a. Identifikasi kebutuhan keluarga terkait masalah
kesehatan keluarga
b. Identifikasi tugas kesehatan keluarga yang
terhambat
c. Identifikasi dukungan spiritual yang mungkin untuk
keluarga
Terapeutik
Yakinkan keluarga bahwa anggota keluarganya
akan diberikan layanan terbaik
Berikan harapan yang realitis
Eina hubungan salimg percaya dengan keluarga
Dengarkan keinginan dan prasaan keluarga
Dukung mekanisme koping adaptif yang digunakan
keluarga
Advokasi keluarga, jika perlu
Edukasi
Ajarkan mekanisme koping yang dapat dijalankan
keluarga
Catatan Perkembangan
CATATAN KEPERAWATAN TN.M

PERTEMUA DIAGNOSA IMPLEMENTASI EVALUASI PARAF


N KEPERAWATAN
HARI/
TANGGAL
Pertemuan 1 Belum ditemukan
 Mengkaji dat umum Tn.M dan • Kemampuan menjelaskan
Senin kelurga masalah yang dialami Tn.M
2 Agustus
dan keluarga sesuai
2021  Mengkaji tahap perkembangan
pertanyaan
dan riwayat , data lingkungan,
informasi perkumpulan keluarga, • Klien dan keluarga antusias
nilai dn norma keluarga pada dalam menjelaskan
TN.M dan keluarga petanyaan dari perawat

Pertemuan 2 Belum ditemukan


 Mengkaji keluhan kesehatan yang • Kemampuan menjelaskan
Selasa dirasakan lansia dan keluarga masalah yang dialami Tn.M
3 Agustus
dan keluarga sesuai
2021  Mengkaji pengetahuan keluarga
pertanyaan
tentang masalah kesehatan yng
dialami • Klien dankeluaga antusias
 Melakukan pmeriksaan fisik menjelaskan dan menjawab
lansia dan keluarga pertanyaan dari perawat

 Melaukan pengkajian khusus pada • Klien dan keluarga


lansia sesuai format geriatrik menyepakati kontrak
selanjutya
 Menjadwalkan kegiatan
selanjutnya

Pertemuan 3 1. Dukungan Tidur S


• Gangguan pola
Kamis / 5
tidur  Klien dan keluaga memahami
Agustus 2021
 Mengidentifikasi pola aktifitas penyebab dan cara mengatasi
• Ketidakefektifa
dan tidur gangguan tidur
n manajemen
kesehatan  Mengidentifikasi factor  Klien dan keluarga menyatakan
keluarga penganggu tidur akan mencoba melaukan cara
pncegahan yang dianjurkan
 Mengidentifikasi makanan dan
O
minuman yang menganggu tidur
 Klien dan keluarga tapak
 Memodifikasi pencahayaan
paham
 Menetapkan jadwal tidur rutin. A
 Menjelaskan tentang gangguan  masalah teratasi sebagian
pola tidur P
intervensi dilanjutkan
 Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang penyebab
gangguan tidur
 Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang tanda dan gejala
gangguan tidur
 Menjelaskan pada klien dan
keluarga tentang dampak
gangguan tidur
 Menjelsakanpada klien dan
keluarga tentang cara mencegah
gagguan tidur

Hari / Diagnosa Implementasi Evaluasi Paraf


Tanggal Keperawatan
Pertemuan 4 Gangguan Pola S
 Memfasilitasi klien menghilangkan
Jumat 6 Tidur  Keluhan sulit tidur menurun
stress sebelum tidur dengan teknik
Agustus 2021 2/5
nafas dalam
 Mengajarkan prosedur prosedur  Keluhan sering terjaga
untuk meningkatkan kenyamanan ( menurun 2/5
pengaturan posisi )
 Keluhan tidak puas tidur
 Anjurkan menepati kebiasaan waktu
menurun 3/5
tidur

 Keluhan pola tidur berubah


menurun 2/5

 Keluhan istirahat tidak cukup


menurun 3/5

O
 Klien tampak lebih segar
A
 Masalah teratasi
P
 Intervensi dihentikan

Pertemuan 5 Ketidakefektifan
a. Mengidentifikasi kebutuhan dan • Klien dan keluarga mampu
Sabtu 7 manajemen harapan keluarga tentang kesehatan menyatakan harapan tentang
Agustus 2021 kesehatan keluarga keluarga
kesehatan keluarga
b. mengidentifikasi konsekuensi tidak
melakukan tindakan bersama • Klien dankeluarga mampu
keluarga
c. mengidentifikasi sumber sumber mengidentifiksi sumber daya
yang dimiliki keluarga yang dimiliki keluarga
d. mengidentifikasi tindakan yang • Klien dan keluarga mngetahui
dapat dilakukan keluarga tentang hipertensi, tanda
e. Anjurkan cara perawatan yang bisa
gejala, diet yang disarankan
dilakukan keluarga
f. Melakukan edukasi tentang : • Klien dan keluarga berminat
i) Kisaran normal untuk tekanan dengan cara pengelolaan
darah sistolik hipertensi
j) Kisaran normal untuk tekanan
• Klien dan keluarga berminat
darah diastolik
dan setuju dengan kontrak
k) Target tekanan darah
berikutnya
l) Komplikasi potensial Hipertensi
m) Tanda dan gejala eksaserbasi
hipertensi
n) Pentingnya mematuhi
pengobatan
o) Diet yang dianjurkan
p) Manfaat manajemen penyakit
q) Membuat kontrak berikutnya
tentng cara penceghan dengan
teknik relaksasi hipnotis 5 jari
Pertemuan 6 Ketidakefektifan
 melakukan edukasi pencegahan  Klien mampu memahami
Selasa 10 manajemen
hipertensi dengan teknik hipnotis 5 informasi yang diberikan
Agustus 2021 kesehatan keluarga
jari
 Klien mampu melakukan
 Melakukan demonstrasi pencegahan relaksasi hipnotis 5 jari
hipertensi dengan teknik hipnotis 5
 Klien tampak antusias
jari
 Kien dan keluarga
 Melibatkan anggota keluarga dalam
menyepakati kontrak
melakukan edukasi
berikutnya
 Menyepakati kontrak berikutnya :
manajemen hipertensi dengan senam
hipertensi
Pertemuan 7 Ketidakefektifan
 melakukan edukasi pencegahan  Klien mampu memahami
Rabu 11 manajemen
hipertensi dengan latihan fisik senam informasi yang diberikan
Agustus 2021 kesehatan keluarga
hipertensi
 Klien mampu melakukan
 Melakukan demonstrasi pencegahan senam hipertensi
hipertensi dengan latihan fisik senam  Klien tampak antusias
hipertensi
 Kien dan keluarga
 Melibatkan anggota keluarga dalam menyepakati kontrak
melakukan edukasi berikutnya

 Menyepakati kontrak berikutnya :


manajemen hipertensi dengan
pemnfaatan obat trdisional
Pertemuan 8 Ketidakefektifan
 Melakukan edukasi pencegahan • Klien dan keluarga mampu
Kamis 12 manajemen
hipertensi dengan obat tradisional / memahami informasi yang
Agustus 2021 kesehatan keluarga
herbal daun salam diberikan

 Melakukan demonstrasi pengobatan • Klien dan keluarga mampu


hipertensi dengan rebusan daun melakukan pengolahan obat
salam tradisonalutuk terapi hipertensi

 Melibatkan anggota keluarga dalam • Klien dan keluarga tampak


melakukan edukasi antusias mendengarkan dan
melakukan kegiatan

• Kien dan keluarga
menyepakati kontrak
berikutnya
Lampiran
Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI)

INSTRUKSI :

Pertanyaan – pertanyaan berikut berhubungan dengan kebiasaan tidur


yang biasa Bapak/Ibu jalani selama sebulan terakhir.Jawaban Bapak/Ibu
harus menunjukkan jawaban yang paling akurat dan yang paling sering
terjadi pada sebagian hari dan sebagian malam dalam satu bulan
terakhir.Jawablah semua pertanyaan.

1. Dalam sebulan terakhir, jam berapa biasanya bapak/ibu pergi ke tempat


tidur untuk memulai tidur dimalam hari ?23.00 atau 24.00
2. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam menit) biasanya yang

bapak/ibu butuhkan untuk tertidur ? 1 jam (2)

3. Dalam sebulan terakhir, jam berapa bapak/ibu biasanya bangun pagi ? jam
4 pagi

4. Dalam sebulan terakhir, berapa lama (dalam jam) bapak/ibu merasa tidur
dimalam hari? (Ini mungkin berbeda dari jumlah jam yang bapak/ibu
habiskan di tempat tidur) 4-5 jam (3)

5. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu merasakan masalah

gangguan tidur seperti hamper setiap hari

Tidak Kurang dari 1 1 – 2 kali dalam 3 kali atau


Masalah tidur pernah kali dalam seminggu lebih dalam
seminggu seminggu

a. Tidak bisa tidur selama 30 (3)
menit

b. Terbangun ditengah (3)
malam atau dini hari

c. Terbangun untuk (3)
kekamar mandi

d. Tidak bisa bernapas dengan 0
nyaman

e. Batuk atau mendengkur 0


f. Merasa sangat kedinginan 0


g. Merasa kepanasan 0


h. Mengalami mimpi buruk 1

i. Merasa nyeri √
0

j. Alasan lain dan seberapa √


sering mengalami 2
kesulitan tidur dengan
alasan ini

6. .Dalam sebulan terakhir, bagaimana menurut bapak/ibu kualitas tidur yang


bapak/ibu rasakan ?
a. Sangat baik
b. Cukup baik
c. Cukup buruk (2)
d. Sangat buruk
7. Dalam sebulan terakhir, berapa sering bapak/ibu menggunakan obat-
obatan untuk membantu tertidur ?
√ Tidak pernah (0)
a. Kurang dari sekali dalam seminggu
b. Sekali sampai dua kali dalam seminggu
c. Tiga kali atau lebih dalam seminggu

8. Dalam sebulan terakhir, seberapa sering bapak/ibu mengalami kesulitan


untuk tetap terjaga saat mengendara, makan, atau terlibat dalam kegiatan
sosial ?

a.
√ Tidak pernah (0)
b. Kurang dari sekali dalam seminggu
c. Sekali sampai dua kali dalam seminggu
d. Tiga kali atau lebih dalam seminggu

9. Dalam sebulan terakhir, seberapa besar antusias bapak/ibu dalam

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi ?

a. Tidak ada masalah sama sekali

b.
√ Beberapa masalah (1)

c. Banyak bermasalah

d. Sangat banyak/besar masalah

PETUNJUK PENILAIAN INTRUMENT PSQI


1). Penilaian efisiensi tidur
Pertanyaan no.4 x 100%
Pengurangan pertanyaan no.3 - pertanyaan no.1
= (60%) apabila > 85% maka skor =0
75-84% maka skor =1
65-74% maka skor = 2
<65% maka skor =3
2). Penilaian gangguan tidur, pertanyaan no. 5b-5j
Jawaban responden Skor
Tidak pernah = 0
Kurang dari 1 kali dalam seminggu = 1
1 – 2 kali dalam seminggu = 2
3 kali atau lebih dalam seminggu = 3
Penjumlahan skor no.5b + 5c+ 5d +5e + 5f + 5g+ 5h + 5i + 5j = (7)
Apabila hasil penjumlahan skor 0 maka skor akhir =0
1 -9 maka skor akhir = 1
10 – 18 maka skor =2
19.27aka skor =3

3).Penilaian penggunaan obat bantu tidur, pertanyaan no.7


Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

4). Penilaian gangguan aktivitas sehari-hari, pertanyaan no.8 dan no. 9


Pertanyaan no.8
Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3

Pertanyaan no.9
Jawaban responden Skor
Tidak ada masalah sama sekali =0
Beberapa masalah =1
Banyak masalah =2
Sangat banyak masalah =3
Skor no 8 dan no.9 dijumlahkan (2)
Jika jika skor = 0 maka skor akhir =0
1 – 2 maka skor akhir =1
3 – 4 maka skor akhir =2
5 – 6 maka skor akhir =3

5). Penilaian durasi tidur, pertanyaan no.4


Jawaban responden skor
>7 jam maka skor = 0
6-7 jam maka skor = 1
5-7 jam maka skor = 2
< 5 jam maka skor = 3
6). Penilaian subjektif kualitas tidur, pertanyaan no.6
Jika jawaban responden
Sangat baik maka skor =0
Cukup baik maka skor =1
Cukup buruk maka skor =2
Sangat buruk maka skor =3

7). Penilaian latensi tidur, pertanyaan no.2 dan 5a


Pertanyaan no. 2, Jika jawaban responden ≤ 15 menit maka skor =0
16 – 30 menit maka skor =1
31-60 menit maka skor =2
>60 menit maka skor =3
Pertanyaan no. 5a
Jawaban responden Skor
Tidak pernah =0
Kurang dari sekali dalam seminggu =1
1 – 2 kali dalam seminggu =2
3 kali atau lebih dalam seminggu =3
Perjumlahan skor yang didapat dari pertanyaan no.2 + no. 5a = (1)
Jika jumlah yang didapat 0, maka skor akhir = 0
Jika jumlah yang didapat 1 - 2, maka skor akhir = 1
Jika jumlah yang didapat 3 - 4, maka skor akhir = 2
Jika jumlah yang didapat 5 - 6, maka skor akhir = 3
Jumlah kualitas total 4, maka kualitas tidur baik

Keterangan total keseluruhan pertanyaan


Minimum skor : 0 (baik), Maksimum skor : 21 (buruk)
Bila total skor < 5 maka kualitas tidur dikatakan baik, bila skor ≥ 5
dikatakan kualitas tidur buruk
FORM FULL The Mini Nutritional Assessment
( Formulir Pengkajian Nutrisi Mini)
No Pertanyaan Keterangan Skor
nilai
Screening
1 Apakah anda mengalami penurunan 0:mengalami penurunan asupan makan 2
asupan makanan selama tiga bulan yang parah
terakhir dikarenakan hilangnya selera 1:mengalami penurunan asupan
makan,masalah pencernaan,kesulitan makanan sedang
mengunyah atau menelan 2: tidak mengalami penurunan asupan
makan
2 Apakah anda kehilangan berat badan 0: kehilangan berat badan lebih dari 3 3
selama 3 bulan terakhir kg
1: tidak tahu
2:kehilangan berat badan antara
1sampai 3 kg
3:tidak kehilangan berat badan

3 Bagaimana mobilisasi atau pergerakan 0: hanya ditempat tidur atau kursi roda 2
anda 1:dapat turun dari tempat tidur namun
tidak dapat jalan-jalan
2: dapat pergi keluar/jalan-jalan
4 Apakah anda mengalami stress 0: ya 2
psikologis atau penyakit akut selama 3 2: Tidak
bulan trakhir
5 Apakah anda memiliki masalah 0: demensia atau depresi berat 2
neuropsikologi? 1:demensia ringan
2:tidak mengalami masalah
neuropsikologi
6 Bagaimana hasil BMI (Body Mass 0: BMI kurang dari 19 3
indeks) anda ? (berat badan (kg)tinggi 1:BMI antara 19-21
badan(m2)) 2.BMI antara 21-23
IMT=BB/TB2= 65/(1,52)2=25,1 3.BMI lebih dar 23
Nilai skrining ≥ 12: normal/ tidak berisiko, tidak 14
membutuhkan pengkajian lebih lanjut
( total nilai maksimal14) ≤ 11: mungkin mal nutrisi
No Pertanyaan Keterangan Skor
nilai
Pengkajian
7 Apakah anda hidup secara mandiri? 0: tidak 1
(tidak dirumah perawatan, panti atau 1: ya
rumah sakit)
8 Apakah anda diberi obat lebih dari 3 0: tidak 0
jenis obat per hari? 1: ya
9 Apakah anda memiliki luka tekan/ 0: tidak 0
ulserasi kulit? 1: ya
10 Berapa kali anda makan dalam sehari 0: 1 kali dalam sehari 2
1: 2 kali dalam sehari
2: 3 kali dalamsehari
11 Pilih salah satu jenis asupan protein 0: jika tidak ada atau hanya 1 jawaban 0,5
yang biasa anda konsumsi? diatas
a. Setidaknya salah satu produk 0,5: jika terdapat 2 jawaban ya
dari susu (susu, keju,yoghurt per 1: jika semua jawaban ya
hari)
b. Dua porsi atau lebih kacang-
kacangan/ telur perminggu
c. Daging, ikan atau unggas setiap
hari
12 Apakah anda mengkonsumsi sayur atau 0: tidak 0
buah 2 porsi atau lebih setiap hari? 1:ya
13 Seberapa banyak asupan cairan yang 0: kurang dari 3 gelas 1
anda minum per hari (air putih, jus, 0,5: 3-5 gelas
kopi, the, susu, dsb) 1: lebih dari 5 gelas
14 Bagaimana cara anda makan? 0: jika tidak dapat makan tanpa dibantu 2
1: dapat makan sendiri namun
mengalami kesulitan
2: jika dapat makan sendiri tanpa ada
masalah
15 Bagaimana persepsi anda tentang status 0: ada masalah gizi pada dirinya 2
gizi anda 1: ragu/ tidak tahu terhadap masalah gizi
dirinya
2: masalah tidak ada masalah terhadap
status gizi dirinya
16 Jika dibandingkan dengan orang lain, 0 : tidak lebih baik dari orang lain 1
bagaimana pandangan anda tentang 0,5: tidak tahu
status kesehatan anda? 1 : sama baiknya dengan orang lain
2 : lebih baik dari orang lain
17 Bagaimana hasil lingkar lengan atas 0 : LLA kurang dari 21 cm 1
(LLA) anda (cm)? 0,5: LLA antara 21-22 cm
1 : LLA lebih dari 22 cm
18 Bagaimana hasil lingkar betis (LB) anda 0: jika LB kurang dari 31 1
(cm)? 1: jika LB lebih dari 31
Nilai pengkajian: 14
(nilai maksimal 16)
Nilai skrining 10,5
( nilai maksimal 14)
Total nilai skrining dan pengkajian Indikasi nilai malnutrisi 24,5
(nilai maksimal 30)
≥ 24 : nutrisi baik
17-23,5: dalam resiko malnutrisi
< 17 : malnutrisi
Geriatric depression scale (GSD)

Petunjuk penilaian: 1.Untuk setiap pertanyaan, lingkarilah salah satu pilihan yang
sesuai dengan kondisi anda (1atau 0), 2). Jumlahkan seluruh pertanyaan yang
mendapat poit 1.

Pertanyaan Yes No
1. Secara umum apakah anda merasa puas dengan hidup anda 0 1
?
2. Apakah anda telah meninggalkan banyak kegiatan dan 1 0
hobi?
3. Apakah anda merasa hidup ini kosong ? 1 0
4. Apakah anda sering merasa bosan? 1 0
5. Apakah anda memiliki harapan tentang masa depan? 0 1
6. Apakah anda merasa terganggu dengan pikiran yang tidak 1 0
dapat keluar dari kepala anda ?
7. Apakah anda merasa bersemangat hampir sepanjang 0 1
waktu?
8. Apakah anda merasa takut sesuatu yang buruk akan 1 0
menimpa anda ?
9. Apakah anda merasa bahagia sepanjang waktu? 0 1
10. Apakah anda sering merasa tidak ada yang menolong? 1 0
11. Apakah anda sering merasa kurang istirahat dan lemah? 1 0
12. Apakah anda lebih menyukai berada di rumah, dari pada 1 0
pergi keluar dan melakukan hal-hal baru?
13. Apakah anda sering merasa khawatir dengan masa depan 1 0
14. Apakah anda merasa memiliki lebih banyak masalah 1 0
mengenai daya ingat dibandingkan sebelumnya?
15. Menurut anda apakah saat ini hidup terasa menyenangkan? 0 1
16. Apakah anda sering merasa bersedih 1 0
17. Apakah anda merasa tidak berharga dengan cara anda 1 0
sekang?
18. Apakah anda khawatir terhadap hidup anda? 1 0
19. Apakah anda merasa hidup ini sangat menarik? 0 1
20. Apakah berat untuk anda untuk memulai pada hal yang 1 0
baru?
21. Apakah anda merasa penuh dengan energy? 0 1
22. Apakah anda merasa situasi sekarang tidak adaharapan? 1 0
23. Apakah anda merasa semua orang lebih beruntung dari 1 0
pada anda?
24. Apakah anda sering merasa kecewa berlebihan karena hal 1 0
kecil?
25. Apakah anda sering merasa ingin menangis? 1 0
26. Apakah anda memiliki masalah dalam hal berkonsentrasi? 1 0
27. Apakah anda menikmati bangun pada pagi hari? 0 1
28. Apakah anda lebih suka menghindari pergaulan social? 1 0
29. Mudah bagi anda untuk menbuat keputusan? 0 1
30. Apakah pikiran anda sejelas/ sejernih dahulu? 0 1
Total 3

Morse fall scale (MFS)

Nama lansia : Tn.M usia : 75 tahun


Pengkajian Skala Nilai

1 Riwayat jatuh, apakah lansia pernah jatuh Tidak 0 0


dalam 3 bulan terakhir? Ya 25
2 Diagnosa sekunder, apakah lansia memiliki Tidak 0 0
lebih dari satu penyakit? Ya 15
3 Alat bantu jalan;
- Bed rest/dibantu perawat 0 -
- Kruk/tongkat/walker 15
- Berpegangan pada benda-benda 30
disekitar (kursi, lemari,meja)
4 Terapi intravena; apakah saat ini lansia Tidak 0 0
terpasang infus? Ya 25
5 Gaya berjalan/ cara berpindah
- Normal/ bed rest/ immobile (tidak 0 0
dapat bergerak sendiri)
- Lemah (tidak bertenaga) 10
- Gangguan/ tidak normal(pincang, 15
diseret)
6 Status mental
- Lansia menyadari kondisi dirinya 0 0
sendiri 15
- Lansia mengalami keterbatasan daya
ingat
Total skala 0
Tingkatan risiko jatuh
Tingkat risiko Nilai MFS Tindakan
Tidak 0-24 Perawatan dasar
berisiko
Risiko rendah 25-50 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh
standar
Risiko tinggi ≥ 51 Pelaksanaan intervensi pencegahan jatuh risiko
tinggi

MMSE (Mini Mental Status Exam)

NO ASPEK NILAI NILAI CRITERIA


KOGNITIF MAKS KLIEN
1 ORIENTASI 5 5 Menyebutkan dengan benar:
- Tahun
- Musim
- Tanggal
- Hari
- Bulan
2 ORIENTASI 5 4 Dimana kita sekarang?
- Negara Indonesia
- Provinsi….
- Kota………
- Panti werda…
- Wisma ……
3 REGISTRASI 3 3 Sebutkan 3 objek (oleh
pemeriksa) 1 detik untuk
mengatakan masing-masing
objek, kemudian tanyakan
kepada klien ketiga objek tadi
(untuk disebutkan)
- Objek …………
- Objek …………
- Objek …………
4 PERHATIAN 5 2 Mintaklien untuk memulai dari
DAN angka 100 kemudian dikurangi 7
KALKULASI sampai 5 kali
- 93
- 86
- 79
- 72
- 65
5 MENGINGAT 3 3 Minta klien untuk mengulangi ke
3 objek pada nomor 3
( registrasi) tadi, bila benar 1
poin untuk masing-masing objek
6 BAHASA 9 1 Tunjukan pada klien 1 benda dan
tanyakan namanya pada klien
( missal jam tangan atau pensil)

1 Minta kepada klien untuk


mengulang kata berikut “tak ada
jika,dan,atau,tetapi” boila benar,
nilai 1 point.

1 Pernyataan benar 2 buah: tidak


ada tetapi

1 Minta klien untuk mengikuti


perintah berikut ini yang terdiri
dari 3 langkah: “ambil kertas
ditangan anda, lipat 2 dan taruh
dilantai”.
- Ambil kertas
- Lipat dua
1 - Taruh dilantai
Perintahkan pada klien untuk hal
berikut ( bila aktivitas sesuai
perintah nilai 1 poin)
1
0 - Tutup mata anda
Perintah pada klien untuk
menulis satu kalimat dan
menyalin gambar

- Tulis satu kalimat


- Menyalin gambar
Copying :minta klien untuk
mengcopy gambar dibawah.
Nilai 1 point jika seluruh 10 sisi
ada dan 2 pentagon saling
berpotongan membentuk sebuah
gambar 4 sisi

TOTAL 30 23 Kognitif dan mental baik


NILAI

Interpretasi nilai:
>23 : aspek kognitif dari fungsi mental baik
18-22 : kerusakan aspek fungsi mental ringan
<17 : terdapat kerusakan aspek fungsi mental berat

Anda mungkin juga menyukai