Anda di halaman 1dari 7

PERSIAPAN IVP (INTRA VENA

PYELOGRAPHY)
No.Dokumen : Ditetapkan Oleh
Kepala Prodi

Universitas
Bengkulu SOP No. Revisi :

Ns. Yusran Hasymi,M.Kep,


Tgl. Terbit :
Sp.KMB

Halaman : 1/ 7

Pengertian BNO IVP adalah pemeriksaan radigrafi dari Tractus


Urinarius dengan pemberian zat kontras yang
dimasukkan melalui vena sehingga dapat
menunjukkan fungsi ginjal dan dapat mengetahui
apabila terdapat kelainan - kelainan secara radiologis.
Indikasi 1. Keluhan nyeri dan panas pinggang ( Colic )
2. Nefrolithiasis
3. Nefritis
4. Kingking atau kelainan kongenital
5. Penurunan fungsi ginjal dan keganasan
6. Tumor
Kontraindikasi 1. Perforasi atau pendarahan massif di rongga
abdomen
2. Uji kadar ureum darah pasien di laboratrium di
atas normal
3. Uji kadar kreatinin pasien tidak sesuai
4. Hipertensi
5. Diabetes melitus
6. Permintaan pemeriksaan atas keinginan sendiri.
7. Tidak memiliki spesialis radiologi
Persiapan Alat dan Bahan  Steril :
1. Kontras media watersoluble
2. Spuit 1 cc untuk skint tes
3. Spuit 20-50 cc untuk injeksi
4. Spuit 2,5cc untuk antiseptic alergi obat - obatan
antihistamin
5. Kapas
6. Dan Alkohol
 Unsteril :
1. Kaset
2. Marker
3. Stuwing
4. Grid
5. Pesawat Rontgen
6. Apron
7. Nier beken
Prosedur  Prosedur pemeriksaan BNO IVP :
1. Pasien datang ke ruangan radiologi dengan
membawa permintaan foto yang sudah
didaftarkan dan membayar biaya pemeriksaan di
kasir.
2. Pasien dijanjikan waktu pemeriksaannya dan
diberikan penjelasan mengenai persiapan yang
harus dilakukan sesuai dengan pemeriksaan.
3. Pasien diminta untuk melakukan pemeriksaan
ke laboratorium : Ureum dan kreatinin ( Bila
melebihi normaal konsulkan ke dokter
radiologi)
4. Untuk pasien rawat inap pemeriksaan dibantu
oleh perawat
 Persiapan pasien :
1. Sehari sebelum pemeriksaan atau mulai Pkl
14.00 pasien hanya makan makanan lunak tidak
berserat ( Bubur kecap ataupun Bubur kaldu ).
2. Pkl. 20.00 pasien minum dulcolax tablet 2 butir
3. Pkl. 22.00 sebelu tidur, pasien kembali minum
dulcolax sebanyak 2 butir.
4. Pkl. 05.00 pagi masukkan 1 butir Dulcolax
suposutoria melalui dubur atau anus
5. Selama persiapan dilakukan, pasien tidak
diperbolehkan makan ( Puasa ), tidak banyak
berbicara, dan tidak merokok sampai dengan
pasien datang ke instalasi radiologi sesuai waktu
yang dijanjikan dan pemeriksaan selesai
dilakukan.
6. Selama persiapan pasien hanya diperbolehkan
minum sebanyak 3x agar terhindar dari
dehidrasi.
 Pemeriksaan IVP
1. Pasien diminta memasuki ruangan pemeriksaan.
2. Pasien atau keluarga pasien diberikan
penjelasan dan jika telah jelas diminta
menandatangani inform consent.
3. Pasien diminta tidur terlentang pada meja
pemeriksaan dengan mid sagital plane
menempel dengan mid line meja \
4. Lakukan skint tes kontras media sebanyak 1 -
1,5 ml
5. Kaset sesuai ukuran yang dibutuhkan di
tempatkan pada cassette tray dibawah meja
pemeriksaan
6. Radiografer mengatur posisi pasien berada tepat
dibawah meja pemeriksaan.
 Foto Polos BNO / Plain Foto
1. Untuk mengetahui keadaan abdomen ( BNO ),
apakah ada banyak udara / artefak yang akan
mengganggu gambaran selama pemeriksaan.
2. Untuk mengetahui keadaan awal dari Abdomen
sebagai bahan penilaian ekspertise radiograf.
3. mengetahui kondisi faktor eksposi yang tepat (
Tidak boleh ada pengulangan )
4. Jika radiograf baik maka pemeriksaan bisa
dilajutkan.
 Pemasukan kontras media :
1. Dokter memasukkan kontras media didampingi
oleh Radiografer. Memberikan zat kontras
melalui vena ( Apabila skint test negatif )
Sebanyak 40-50 cc kepada pasien.
2. Nilai urium maksimal 50 mg/dl : Nilai creatinin
maksimal 1,2 mg/dl
3. Single dose ( 1ml/Kg BB )
4. Double dose ( 1,5 cml/Kg BB )
Misal Pasien 73Kg maka kontras 73 ml apabila
Double : 73 + 36,5 = 110 ml
 Fase Nefrogram :
1. Fase dimana kontras media memperlihatkan
neufron pada ginjal ( terisi minimal )
2. 5 menit setelah penyuntikan
3. dilakukan kompresi ureter.
4. film : 24x30 cm
5. CP antara xypoideus dan umbilicus
6. CR Tegak Lurus
7. FFD = 1 meter
Hasil Gambaran :

 Densitas baik
 Tidak ada bagian neufron yang terpotong
 Kontras mengisi ginjal/ Calix sampai ureter
proksimal
 Poasitas mampu menampilkan organ

 Fase Nefrogram 15
1. Fase dimana kontras media memperlihatkan
neufron, pelvis renalis dan ureter proximal terisi
maksimal ( Fungsi eksresi ginjal yang
terbendung )
2. 15 menit setelah penyuntikan
3. Ekspose dilakukan tanpa pembukaan kompresi.
4. Film 24x30 cm
5. CP = Sedikit di atas umbilicus
6. CR = tegak lurus
7. FFD = 100 cm
Catatan kenapa harus dilakukan kompresi :

Untuk membendung kontras media yang


dieksresikan ginjal melalui ureter, sehingga
nefron dan pelvis dapat mengembang dengan
baik.
Cara melakukan kompresi :

 Letakkan 2 buah bola tenis / compression ball


pada daerah setinggi umbilicus / setinggi SIAS
 Compression bandage dikatikan pada ujung lain
meja dan compression ball ditekan dengan tuas
pengungkit.
 Diukur tekanan bandage tidak terlalu kencang
maupun longgar.

Fase Ureter :
1. Fase dimana kontras media memperlihatkan
nefron, Pelvis renalis dan ureter proksimal terisi
maksimal dan ureter distal mulai mengisi
kandung kemih ( Fungsi eksresi ginjal tidak
terbendung ).
2. 30 menit setelah penyuntikan
3. Film 30x40 cm
4. CP = Garis Pertengahan SIAS
5. CR Tegak lurus film
6. FFD 100 cm
Hasil Gambaran :

 Densitas baik
 Tidak ada bagian ginjal yang terpotong
 Kontras mengisi ginjal sampai ureter distal dan
sedikit mengisi kandung kemih
 Opasitas mampu menampilkan organ/ tractus
urinarius

 Fase Vesica Urinaria Full Blast

1. Fase dimana kontras media memperlihatkan


nefron, Pelvis renalis, ureter hingga kandung
kemih ( Fungsi eksresi ginjal tidak terbendung).
2. 45 menit setelah penyuntikan
3. Film 30x40 cm
4. CP = Garis pertengahan SIAS atau diantara
SIAS dan Symphisis Pubis.
5. CR Tegak lurus Vertikal
6. FFD = 100 cm
Hasil Gambaran :

 Densitas baik
 Tidak ada bagian ginjal yang terpotong
 Kontras mengisi kandung kemih hingga VU
mengembang
 Opasitas mampu menampilkan organ vesica
urinaria terisi penuh kontras media
 Seing disebut foto " Full Blast "

 Fase Vesica Urinaria Post Void


1. Fase dimana kontras media memperlihatkan
kandung kemih dalam keadaan kosong ( Fungsi
pengosongan kandung kemih ).
2. 50 menit setelah penyuntikan
3. Film 30x40 cm
4. CP = Garis pertengahan SIAS atau diantara
SIAS dan Symphisis Pubis
5. CR Tegak Lurus
6. FFD 100 cm

Kriteria gambaran Post Void


 Densitas baik
 Tidak ada bagian ginjal hingg VU yang
terpotong
 Kontras keluar melalui kandung kemih hingg
VU terlihat kosong
 Opasitas mampu menampilan organ
 cVesica Urinaria terisi penuh kontras media
 Sering disebut " Post Void " atau " Post Mixie"
Late Foto :
 Adanya keadaan dimana kontras media
terlambat menampilkan gambaran organ yang
diakibatkan oleh adanya kelainan pada organ (
Adanya batu di Nefron sehingga ureter tidak
tervisualisasikan )
 Apabila terjadi " Late Foto " sebaiknya pasien
difoto post voiding satu jam kemudian.
 Late foto bisa sampai 2 jam.
Contoh Foto yang terdapat kelainan seperti
"Nefrolithiasis"

Sumber http://warman112.blogspot.com/2014/10/pemeriksaan-bno-
ivp.html

Anda mungkin juga menyukai