Anda di halaman 1dari 9

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS

ANGGOTA KELOMPOK 6:
1. Qurratul A’yuni
2. Imelda Putri Nadeak
3. Rhafi Arseliyo Famastha

Kelas :II A D3 Keperawatan

Dosen Pembimbing : Ns. Rina Delfina, S.Kep, M.Kep


Konsep Asuhan
Keperawatan Pada mioma
uteri
 Pengertian
Myoma Uteri adalah : neoplasma jinak yang berasal
dari otot uterus yang disebut juga dengan
Leiomyoma Uteri atau Uterine Fibroid.
Myoma Uteri umumnya terjadi pada usia lebih dari
35 tahun. Dikenal ada dua tempat asal myoma uteri
yaitu pada serviks uteri (2 %) dan pada korpus uteri
(97%), belum pernah ditemukan myoma uteri terjadi
sebelum menarche.
Etiologi
Walaupun myoma uteri ditemukan terjadi
tanpa penyebab yang pasti, namun dari
hasil penelitian Miller dan Lipschlutz
dikatakan bahwa myoma uteri terjadi
tergantung pada sel-sel otot imatur yang
terdapat pada “Cell Nest” yang
selanjutnya dapat dirangsang terus
menerus oleh hormon estrogen.
Lokalisasi Mioma Uteri
 Mioma intramural ; Apabila tumor itu dalam
pertumbuhannya tetap tinggal dalam dinding uterus.
 Mioma Submukosum ; Mioma yang tumbuh ke arah
kavum uteri dan menonjol dalam kavum itu.
 Mioma Subserosum ; Mioma yang tumbuh ke arah
luar dan menonjol pada permukaan uterus.
Komplikasi
1. Pertumbuhan leimiosarkoma.
Mioma dicurigai sebagai sarcoma bila selama
beberapa tahun tidak membesar, sekonyong – konyong
menjadi besar apabila hal itu terjadi sesudah menopause
2. Torsi (putaran tangkai)
Ada kalanya tangkai pada mioma uteri subserosum
mengalami putaran. Kalau proses ini terjadi mendadak,
tumor akan mengalami gangguan sirkulasi akut dengan
nekrosis jaringan dan akan tampak gambaran klinik dari
abdomenakut.
3. Nekrosis dan Infeksi
Pada myoma subserosum yang menjadi polip,
ujung tumor, kadang-kadang dapat melalui kanalis
servikalis dan dilahirkan dari vagina, dalam hal ini
kemungkinan gangguan situasi dengan akibat nekrosis
dan infeksi sekunder.
Pemeriksaan Diagnostik
 Pemeriksaan Darah Lengkap : Hb: turun, Albumin :
turun, Lekosit : turun / meningkat, Eritrosit : turun
 USG : terlihat massa pada daerah uterus.
 Vaginal Toucher : didapatkan perdarahan
pervaginam, teraba massa, konsistensi dan
ukurannya.
 Sitologi : menentukan tingkat keganasan dari sel-sel
neoplasma tersebut.,
 Rontgen : untuk mengetahui kelainan yang mungkin
ada yang dapat menghambat tindakan operasi.
 ECG : Mendeteksi kelainan yang mungkin terjadi,
yang dapat mempengaruhi tindakan operasi.
Cara Penanganan Mioma Uteri
Indikasi mioma uteri yang diangkat adalah mioma uteri
subserosum bertangkai. Pada mioma uteri yang masih
kecil khususnya pada penderita yang mendekati masa
menopause tidak diperlukan pengobatan, cukup
dilakukan pemeriksaan pelvic secara rutin tiap tiga
bulan atau enam bulan. Adapun cara penanganan
pada myoma uteri yang perlu diangkat adalah dengan
pengobatan operatif diantaranya yaitu dengan
histerektomi dan umumnya dilakukan histerektomi total
abdominal. Tindakan histerektomi total tersebut dikenal
dengan nama Total Abdominal Histerektomy and
Bilateral Salphingo Oophorectomy (TAH-BSO). TAH–BSO
adalah suatu tindakan pembedahan untuk
mengangkat uterus, serviks, kedua tuba falofii dan
ovarium dengan melakukan insisi pada dinding, perut
pada malignan neoplasmatic desease, leymyoma dan
chronic endrometriosis (Tucker, Susan Martin, 1998).
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai