0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
119 tayangan3 halaman
Dokumen ini memberikan panduan penanganan perdarahan dengan cara menekan luka, mengangkat anggota tubuh yang berdarah, menekan pembuluh darah hulu, menggunakan kompres dingin, imobilisasi, dan metode torniket untuk menghentikan aliran darah. Prosedurnya meliputi observasi kondisi pasien, pemakaian APD, tekanan langsung pada luka, elevasi anggota tubuh, tekanan pembuluh darah hulu, penggunaan torniket dengan cara melilit
Dokumen ini memberikan panduan penanganan perdarahan dengan cara menekan luka, mengangkat anggota tubuh yang berdarah, menekan pembuluh darah hulu, menggunakan kompres dingin, imobilisasi, dan metode torniket untuk menghentikan aliran darah. Prosedurnya meliputi observasi kondisi pasien, pemakaian APD, tekanan langsung pada luka, elevasi anggota tubuh, tekanan pembuluh darah hulu, penggunaan torniket dengan cara melilit
Dokumen ini memberikan panduan penanganan perdarahan dengan cara menekan luka, mengangkat anggota tubuh yang berdarah, menekan pembuluh darah hulu, menggunakan kompres dingin, imobilisasi, dan metode torniket untuk menghentikan aliran darah. Prosedurnya meliputi observasi kondisi pasien, pemakaian APD, tekanan langsung pada luka, elevasi anggota tubuh, tekanan pembuluh darah hulu, penggunaan torniket dengan cara melilit
Kepala Prodi SOP No. Revisi : Universitas Bengkulu Tgl. Terbit : Ns. Yusran Hasymi,M.Kep, Sp.KMB Halaman : 1/
Pengertian Perdarahan adalah keluarnya darah dari pembuluh darah
yang dapat disebabkan oleh banyak faktor. Perdarahan terajdi akibat rusaknya dinding pembuluh darah yang dapat disebbakan oleh trauma atau penyakit Indikasi Pasien yang mengalami perdarahan akibat trauma dalam keadaan darurat atau gawat darurat Kontra Indikasi - Tujuan Menghentikan perdarahan Untuk imobilisasi Petugas Perawat Mahasiswa yang telah lulus keperawatan gawat darurat Pengkajian Kaji keluhan utama pasien Observasi keadaan umum pasien (A-B-C-D) Observasi sumber perdarahan : arteri, vena, kapiler Persiapan pasien Cek kebutuhan pasien Jelaskan tindakan yang akan dilakukan Siapkan lingkungan Persiapan alat Kasa gulung Kasa steril Kapas untuk batalan bidai Satu set intrument perawatan luka Kain segi tiga Gunting perband Pencil atau kayu untuk sebagai tourniket Handscoon Tourniket Prosedur 1. Observasi keadaan pasien : A-B-C-D 2. Memakai APD dan tangan bersih 3. Tekanan langsung di tempat perdarahan Caranya dengan menggunakan setumpuk kasa steril atau kain bersih biasa, tempat perdarahan itu ditekan. Tekanan tersebut harus dipertahankan sampai berhenti. Penekanan ini dilakukan selama 15-20 menit atau sampai terfiksasi sehingga tidak lgi ada perdarahan Kasa boleh dilepas apabila kasa sudah terlalu basah oleh darah dan perlu diganti dengan yang baru. Kemudian kasa tersebut ditutup dengan balutan menekan 4. Elevasi (dilakukan bersamaan penekanan) Tindakan ini hanya berlaku pada perdarahan didaerah alat gerak saja. Tinggikan anggota badan yang berdarah lebih tinggi dari jantung. Ini akan menyebabkan daya tarik bumi mengurangi tekanan darah, sehingga memperlambat perdarahan. Jangan menggunakan metode ini bila indikais cedera otot rangka dan benda tertancap 5. Tekanan pada tempat-tempat tertentu Tempat-tempat yang ditekan adalah hulu (pangkal) pembuluh darah yang terbuka. Jadi tujuan dari penekanan ini adalah untuk menghentikan aliran darah yang menuju ke pembuluh nadi yang cidera. 6. Cara lain yang dapat menghentikan perdarahan adalah berikut: Imobilisasi dengan atau tanpa pembidaian Kompres dingin Metode torniket 7. Penggunaan metode torniket Torniket adalah balutan yang menjepit sehingga aliran darah di bawahnya terhenti sama sekali. Panjang torniket harus cukup untuk dua kali melilit bagian yang hendak di balut. Tempat yang paling baik untu memasang torniket ini adalah lima jari di bawah ketiak (untuk perdarahan lengan) dan lima jari di bawah lipatan paha (untuk perdarahan di kai) Cara menggunakan torniket ini adalah : 1. Lilitkan torniket i tempat yang dikehendaki sebelumnya dialasi dengan kain atau kain kasa untuk mencegah lecet pada kulit yang terkena torniket langsung 2. Apabila menggunakan kain maka ikatkan dengan sebuah simpul hidup, kemudian selipkan sebatang kayu diatas simpul tersebut. Selanjutnya diikat lagi dengan simpul air untuk mengencangkan torniket, tetapi jangan diputar terlalu keras, karena dapat melukai jaringan-jaringan dibawahnya 3. Tanda apabila torniket ini sudah dapat memperkecil denyut bagian tubuh yang berada di bawah torniket ], terlilit dari warna kulit disekitar daerah tersebut menjadi kekuningn (pucat) 4. Untuk memuahkan pengusungan, torniket jangan ditutup dengan selimut. Selain itu setiap 10 menit torniket harus dikendurkan selama 30 detik, untuk memberi kesempatan darah memberi makanan- makanan ke jaringan di bawah torniket tersebut. Sementara torniket kendor, luka dapat ditekan dengan kasa streril. 5. Penderita yang ditorniket harus segrea dikirim ke rumah sakit, unuk mendapatkan pertolongan selanjutnya.