Oleh
Pamela Hetharion
P07120118081
DEFINISI
PERDARAHA
N
Pastikan penderita selalu dalam keadaan berbaring. Perdarahan berat tidak boleh ditangani
sementara korban dalam keadaan duduk atau berdiri.
Jika mungkin, posisikan kepalanya sedikit lebih rendah dari pada badan, atau angkat bagian tungkai
kaki. Posisi ini bisa mengurangi resiko pingsan dengan cara meningkatkan aliran darah ke otak
Angkat bagian yng berdarah setinggi mungkin dari jantung.
Berikan tekanan langsung di atas luka. Gunakan pembalut yang bersih, jika tidak ada gunakan sapu
tangan atau potongan kain.
Jika darah masih terus merembes, kuatkan tekanan
Pertahankan tekanan hingga perdarahan berhenti
Teknik menghentikan
1. Mencuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan Perdarahan In Hospital
2. Petugas menggunakan alat pelindung diri (kaca mata safety,
masker, handscoen, dan scort)
3. Perawat 1 menjalankan tugas
• Menekan pembuluh darah proximal dari luka yang dekat
dengan permukaan kulit dengan menggunakan jari tangan
• Mengatur posisi dengan cara meninggikan daerah yang luka
4. Perawat II menjalankan tugas:
• Mengatur posisi pasien
• Memakai sarung tangan steril
• Meletakan kain kasa steril diatas luka, kemudian ditekan
dengan unjung-unjung jari
• Meletakan lagi kain kasa steril diatas kain kasa yang
pertama ,kemudian tekan dengan unjung jari bila perdarahan
masih berlangsung
5. Melakukan balut tekan 7. Memasang SB Tube
• Meletakan kain kasa steril diatas luka • Menyiapkan peralatan untuk memasang
• Memasang verban balut tekan, kemudian SB Tube
letakan benda keras (verban atau kayu • Mengatur posisi pasien
balut) diatas luka • Mendapingi dokter selama pemasangan
• Membalut luka diatas verban balut tekan SB Tube
6. Memasang tourniquet untuk luka dengan • Mengobservasi tanda vital pasien
perdarahan hebat dan traumatic amputasi 8. Hal –hal yang harus diperhatikan pada
• Menutup luka unjung tungkai yang putus pemasangan tourniquet dan SB Tube:
(amputasi) dengan menggunakan kasin • Pemasangan tourniquet merupakan
kasa steril tindakan terakhir jika tindakan lainnya
• Memasang tourniquet ± 10 cm sebelah tidak berhasil, hanya dilakukan pada
proximal luka, kemudian ikatlah dengan keadaan amputasi atau sebagai “live
kuat saving”
• Tourniquet harus dilonggarkan setiap 15 • Selama melakukan tindakan perhatikan
menit sekali secara periodik kondisi pasien