Anda di halaman 1dari 15

TATA LAKSANA TEKNIK

POSITIONING PADA PASIEN


PERDARAHAN
Kelompok 1
1. Aziz Mas’udi Razaq P17221174073
2. Afifah Kartika Nur Laili P17221181001
3. Tythania Agustria Manda P17221181012
4. Juniar Nur Maula R. P17221181015
5. Dewi Rochmawati P17221183022
6. Diyan Dwi Retno Sari P17221183023
7. Della Kurnia Fauziah P17221183025
8. Weliyana Nidar P17221183028
9. Elsa Tika Aprillia M. P17221183029
10. Nur Laili Sadida P17221183031
11. Kartika Dwi Rahma P17221183036
12. Ervina Lidya Istanti P17221183041
13. Dandy Alghifary Prasetyo P17221183049
Pengertian Perdarahan

Keluarnya darah karena kerusakan


pada pembuluh darah baik disebabkan
oleh penyakit ataupun cidera.
Tubuh manusia dapat merespon
adanya luka yang terjadi dengan
mekanisme homeostatis. Namun jika
perdarahan cukup parah tubuh tidak
akan sanggup menangani sehingga
menyebabkan syok hingga kematian.
Macam Perdarahan
1. Perdarahan Eksternal: 2. Perdarahan Internal:

Perdarahan yang terjadi


Darah yang keluar dari dalam
tubuh karena trauma, perdarahan dalam rongga tubuh,
ini terbagi menjadi 3: biasanya keluar melalui
1. Perdarahan Vena celah seperti anus,
2. Perdarahan Arteri
hidung, mulut dan
3. Perdarahan Kapiler
telinga.
Berdasarkan tempat keluarnya
Klasifikasi Perdarahan perdarahan dibagi menjadi 2
yaitu:
Skala perdarahan menurut
• Perdarahan Terbuka
WHO: Perdarahan yang terlihat akibat
 Grade 0: Tidak adanya keluarnya darah dari dalam
perdarahan tubuh, tekanan dan warna
 Grade 1: perdarahan petekial darah yang keluar tergantung
 Grade 2: perdarahan sedang pada perlukaan yang terjadi.
dengan gejala klinis yang • Perdarahan Tertutup
signifikan
Darah keluar dari pembuluh
 Grade 3: perdarahan gross,
terjadi dengan memerlukan
darah dan mengisi rongga
transfuse darah disekitarnya. Pada pendarahan
 Grade 4: perdarahan
ini dapat diidentifikasi dengan
debilitating yang fatal, retinal adanya memar pada tubuh
dan cerebral korban
Hal yang perlu diperhatikan
• Sebelum menolong perhatikan prinsip 3A (aman pasien, aman
penolong, aman lingkungan)
• Pantau kondisi airway, breathing, dan circulation
• Kaji dan pahami sumber serta tipe perdarahan
• Lepas/gunting pakaian yang menutupi daerah perdarahan
• Hentikan darah sesuai jenis perdarahan yang terjadi
• Pantau pasien dengan torniquet agar tidak terjadi kematian jaringan
Teknik Penghentian Luka
Perdarahan
Perdarahan Internal
Eksternal

 Penekanan langsung pada titik


cidera  Rest
 Teknik elevasi  Ice
 Titik tekan pada nadi  Comoression
 Imobilisasi
 Torniquet
 Elevation
Tata laksana teknik Positioning
Meninggikan 15 cm - 25 cm area cidera dari
jantung agar dapat mengurangi terjadinya
penumpukan darah pada area cederainternal
maupun eksternal.
Cara penanganan pendarahan internal yaitu;
1. Baringkan korban dengan nyaman dan
longgarkan pakaiannya yang ketat
2. Angkat dan tekuk kakinya, kecuali ada
bagian yang retak.
3. Segera cari bantuan medis.
4. Jangan memberi makanan atau minuman
5. Periksa korban setiap saat kalau dia
mengalami syok
Penghentian luka dengan
teknik Imobilisasi

Pembatasan gerak pada


pasien cidera bertujuan
untuk menghindari
terjadinya cedera lanjutan
dan menghindari terjadinya
syok akibat perdarahan
berlebih pada area cidera.
Pertolongan Pertama pada Patah Tulang

Prinsip Kerja:
 Penolong tidak boleh panik
 Pastikan keadaan aman untuk menolong
 Jauhkan korban dari kecelakaan berikutnya
 Pastikan kondisi kesadaran korban
 Hentikan pendarahan
 Perhatikan tanda-tanda syok
 Jangan memindahkan korban secara buru-
buru
 Segera bawa korban ke Rumah Sakit
Pertolongan pertama pada patah tulang Kepala
 Jangan terlalu sering memindahkan korban karena gerakan
yang terlalu sering dapat memperparah keadaan
 Miringkan korban atau telungkup kan kepala untuk
memudahkan aliran jika terdapat lendir/muntahan yang
menutup jalan nafas
 Pada patah tulang terbuka tidak boleh dicudi dengan cairan
apapun. Bekuan darah atau benda-benda yang masuk ke
dalam luka (pada patah tulang terbuka) tidak boleh
disingkirkan.
 Tutup luka dengan kasa steril dan balut dengan tidak
menekan area cidera.
 Segera bawa korban ke rumah sakit terdekat.
Pertolongan Pertama pada Patah Tulang Lengan Atas

 Pasanglah bidai di sepanjang lengan atas dan


berikan balutan untuk mengikatnya. Kemudian
dengan siku terlipat dan lengan bawah
merapat ke dada, lengan digantungkan ke
leher.
 Bila terjadi patah tulang pada siku, maka tidak
dapat dilakukan fiksasi pada area siku
 Maka pasang bidai sampai lengan bagian
bawah tanpa ikatan tali penyangga pada leher
Pertolongan pertama pada patah tulang rusuk

 Iga yang patah di fiksasi dengan


menggunakan plester biasa, hindari
penggunaan bidai atau pengikat
dada kaku.
 Berikan obat pereda nyeri jika
korban merasakan nyeri.
Pertolongan pertama pada patah tulang pinggul

 Tidak boleh memeriksat periksaan korban, jangan


menekan daerah pinggul yang terluka karena akan
merusak jaringan yang ada di dalam rongga
pinggul.
 Korban harus dibawa dengan usungan, dimana
kedua kaki dan lututnya diikat menjadi satu.
 Di bawah lutut diberikan bantalan yang lunak.
Bantalan juga dipasang di bawah pinggul, samping
kiri, dan kanan. Saat memasang bantalan tersebut,
jangan sampai memiringkan tubuh korban ke
samping
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai