Anda di halaman 1dari 3

MENGHENTIKAN PERDARAHAN

Nomor :
SOP Terbit ke :

No.Revisi :

Tgl.Diberlaku :

Halaman :1-4

Ditetapkan Kepala Ttd I WAYAN BUDI,S.Kep,M.Kes


UPTD Puskesmas …. NIP. 197004091991011001

1. Pengertian Suatu tindakan untuk menghentikan perdarahan baik pada kasus bedah
maupun non bedah
2. Tujuan Mencegah syok
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas…. No.004/2014 tentang pelayanan klinis
4. Refrensi Departemen Kesehatan RI Direktorat Jenderal Pelayanan Medik
Tahun 1999
5. Indikasi 1) Perdarahan pada kasus bedah
2) Perdarahan pada kasus non bedah
6. persiapan 1) Alat
 Balut tekan
 Kain kassa steril
 Sarung tangan
 Tourniquet
 Plester
 Set untuk menjahit luka
 Obat desinfektan
 Sanksteken blakcmore tube ( SB tube) bila
memungkinkan
 Spuit 20-50 cc
 Waskom berisi air / Nacl 0,9 % dingin
 Jelly / pelicin
2) Pasien
Pasien atau keluarga diberi penjelasan tentang tujuan
dan tindakan yang akan dilakukan
3) Lingkungan
Tenang
4) Petugas
(a) Perawat 1
1. Menekan pembuluh darah proximal dari luka,
yang dekat dengan permukaan kulit dengan
menggunkan jari tangan ( lihat lampiran 3 )
2. Mengatur posisi dengan cara meninggikan
daerah yang luka
(b) Perawat 2
1. Mengatur posisi pasien
2. Memakai sarung tangan kecil
3. Meletakan kain kasa steril diatas luka ,
kemudian ditekan dengan ujung-ujung jari
4. Meletakan lagi kain kassa steril diatas kain
kassa yang pertama ,kemudian tekan dengan
ujung jari bila perdarahan masih
berlangsung . tindakan ini dapat dilakukan
secara berulang sesuai kebutuhan tanpa
mengangkat kain kassa yang ada
5. Balut tekan
1. Meletakan kain kassa steril diatas luka
2. Memasang verband balut tekan ,
kemudian letakan benda keras ( verband
atau kayu balut ) diatas luka
3. Membalut luka dengan menggunakan
verban balut tekan
6. Memasang tourniquet untuk luka dengan
perdarahan hebat “ traumatik amputasi ”
a) Menutup luka ujung tungkai yang putus
(amputasi) dengan menggunakan kassa
steril
b) Memasang tourniquet lebih kurang 10 cm
sebelah proximal luka , kemudian ikatkan
dengan kuat
c) Tourniquet harus dilonggorkan setiap 15
menit sekali secara periodik
7. Memasang SB tube
1. Menyiapakan peralatan untuk memasang
SB tube
2. Mengatur posisi pasien
3. Mendampingi dokter selama pemasangan
SB tube
4. Mengobservasi tanda vital pasien
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan pada
pemasangan tourniquet dan SB Tube :
1. Pemasangan tourniquet merupakan
tindakan terakhir jika tindakan lainnya
tidak berhasil. Hanya dilakukan pada
keadaan amputasi atau sebagai “ live
saving”
2. Selama tindakan perhatikan :
1) Kondisi pasien dan tanda-tanda vital
2) Ekspresi wajah
3) Pekembangan pasien
3. Pemasangan SB tube dilanjutkan dengan
pengompresan dan irigasi melalui slang

Anda mungkin juga menyukai