Anda di halaman 1dari 12

Cara Menghentikan

Perdarahan Luka Terbuka


JANE RANDIKA
160110140108
Hal yang harus diperhatikan sebelum
melakukan penanganan luka

Pastikan kondisi lingkungan sekitar penolong dan korban aman. Jika


kondisi tidak aman (di tengah jalan, reruntuhan, dll) segera pindahkan
korban ke tempat yang aman.
Gunakan alat pelindung diri (APD) seperti masker dan sarung tangan
Pastikan tidak ada gangguan pada pernapasan dan sirkulasi pasien
Jika terlihat perdarahan yang parah, segera menghubungi ambulans
Penanganan pada luka

1. Pastikan lokasi dan jumlah bagian tubuh 4. Memeriksa PMS korban, apakah pada ujung
yang terluka dengan memeriksa keseluruhan tubuh korban yang cedera masih teraba nadi (P,
tubuh korban (expose) Pulsasi), masih dapat digerakkan (M, Motorik),
dan masih dapat merasakan sentuhan (S,
2. Jika memungkinkan tidak melukai korban Sensorik) atau tidak.
lebih jauh, lepaskan semua aksesoris pada
bagian tubuh korban yang terluka karena 5. Membalut Luka
dapat terjadi pembengkakan dan
mengganggu aliran darah 6. Memeriksa kembali PMS korban, bandingkan
dengan keadaan saat sebelum pembalutan.
3. Bersihkan luka dengan mengalirkan air bersih Apabila terjadi perubahan kondisi yang
hingga tidak ada kotoran yang menempel memburuk maka balutan perlu dilonggarkan.
4. Lakukan kontrol perdarahan agar 7. Terakhir, jangan lupa tanyakan kepada korban
perdarahan berhenti apakah balutan terlalu ketat atau tidak.
Cara untuk mengontrol perdarahan

Penekanan
Langsung (Direct Elevasi Immobilisasi
Pressure)

Penekanan dengan Torniket


Jari (Tourniquets)
Penekanan Langsung (Direct Pressure)

Penekanan langsung pada luka adalah cara yang paling baik untuk
menghentikan perdarahan, kecuali pada luka di mata.
Cara untuk melakukan penekanan Bisa juga dengan menggunakan tangan
penolong bila memang tidak ada
langsung : menggunakan kasa atau kain/kassa.
kain yang diletakkan di atas luka lalu
Penekanan tidak hanya dilakukan
ditekan. dengan kuat, tetapi juga dalam waktu
yang cukup lama untuk menghentikan
Jika perdarahan tidak berhenti: perdarahan (sekitar 20 menit atau lebih).
tambahkan kain atau kasa baru di
Jika perdarahan tidak berhenti, dapat
atas yang lama kemudian ditekan dilakukan balut tekan dengan cara
kembali. menaruh benda padat seperti kasa
tebal di atas luka kemudian dibalut.
Elevasi

Jika luka terdapat di area tangan/kaki, tinggikan posisi tangan/kaki


hingga di atas ketinggian jantung korban. Hal ini dilakukan untuk
mengurangi aliran darah ke area luka sehingga perdarahan dapat
melambat.
Cara ini tidak boleh dilakukan pada korban dengan patah tulang/cedera
karena dapat memperparah kondisi patah tulang/cederanya.
Immobilisasi

Immobilisasi bertujuan untuk meminimalkan gerakan anggota tubuh yang


luka. Dengan sedikitnya gerakan diharapkan aliran darah ke bagian yang
luka tersebut menurun.
Penekanan dengan Jari

Penekanan dengan ujung permukaan jari dilakukan di pembuluh darah


sebelum area luka untuk mengurangi aliran darah ke area luka.
Elevasi dan penekanan dengan jari adalah cara yang kurang efektif
untuk menghentikan perdarahan, tetapi dapat membantu dalam
prosesnya. Oleh karena itu, ketiga cara di atas dilakukan secara
bersamaan seperti ditunjukkan pada gambar.
Torniket (Tourniquets)

Cara ini hanya digunakan jika perdarahan masih terus berlanjut walaupun
cara lain seperti penekanan langsung, balut tekan, dll sudah dilakukan
dan hanya dapat dipasang di tangan/kaki.
Penggunaan torniket dalam waktu lama dapat menyebabkan kerusakan
jaringan karena tidak adanya aliran darah pada area luka dan
bawahnya dan berakibat hilangnya fungsi dari tangan/kaki.
Cara memasang torniket

a. Lingkarkan kain 5-10cm di atas area luka


kemudian diikat
b. Letakkan batang kayu kecil atau pensil di
bawah simpul ikatan
c. Kecangkan ikatan kain dengan memutar
batang kayu hingga perdarahan berhenti
d. Ikat ujung batang kayu agar kain tidak
kembali kendur
Tiap 10-15 menit, torniket dapat
dikendurkan selama 1-2 menit agar
aliran darah tidak sepenuhnya hilang di
area luka dan bawahnya.
Longgarkan balutan jika kulit
disekitarnya menjadi :

Pucat atau kebiruan


Nyeri bertambah
Kulit di bagian ujung luka menjadi dingin
Ada kesemutan atau mati rasa

Anda mungkin juga menyukai