Dosen Pembimbing :
Di Susun Oleh :
B. Tujuan
Menolong penderita dengan gangguan fungsi ginjal yang sudah tidak bisa diobati
dengan terapi konservatif.
1. Fistula (juga dikenal sebagai fistula arteriovenosa atau fistula A-V)
Fistula adalah penggabungan arteri dan vena di bawah kulit, biasanya di lengan
pasien. Begitu dibuat Fistula A-V, biasanya dibutuhkan waktu sekitar 6 minggu
atau lebih untuk sembuh dan bisa digunakan untuk hemodialisis. Fistula A-V
dapat digunakan selama bertahun-tahun.
Namun kelemahan graft A-V adalah tidak akan bertahan selama fistula. Setelah
beberapa tahun, dibutuhkan cangkok graft A-V lagi. Selain itu ada risiko infeksi
yang lebih besar. Pasien juga harus rajin mengunjungi dokter untuk memastikan
graft masih terbuka dan berfungsi.
Metode ini merupakan opsi jika pasien harus segera memulai hemodialisis dengan
sangat cepat. Sebuah tabung fleksibel (kateter) dimasukkan ke dalam vena di
leher, di bawah tulang selangka, atau di sebelah selangkangan. Saluran kateter ini
langsung bisa digunakan sembari menunggu proses pembuatan fistula atau
cangkok A-V.
7) Perawat akan memantau tekanan darah, dan indikasi medis lain selama
prosedur cuci darah berlangsung.
Dosen Pembimbing :
Di Susun Oleh :
Persiapan pasien:
1) Sehari sebelum pemeriksaan atau mulai Pkl 14.00 pasien hanya makan
makanan lunak tidak berserat ( Bubur kecap ataupun Bubur kaldu ).
3) Pkl. 22.00 sebelu tidur, pasien kembali minum dulcolax sebanyak 2 butir.
4) Pkl. 05.00 pagi masukkan 1 butir Dulcolax suposutoria melalui dubur atau
anus
Pemeriksaan IVP
3) mengetahui kondisi faktor eksposi yang tepat ( Tidak boleh ada pengulangan)
Fase Nefrogram:
1) Fase dimana kontras media memperlihatkan neufron pada ginjal ( terisi
minimal )
4) film: 24x30 cm
6) CR Tegak Lurus
7) FFD 1 meter
8) Densitas baik
Fase Nefrogram 15
1) Fase dimana kontras media memperlihatkan neufron, pelvis renalis dan ureter
proximal terisi maksimal ( Fungsi eksresi ginjal yang terbendung)
4) Film 24x30 cm
6) CR = tegak lurus
7) FFD 100 cm
Catatan kenapa harus dilakukan kompresi :
1) Letakkan 2 buah bola tenis/ compression ball pada daerah setinggi umbilicus/
setinggi SIAS
2) Compression bandage dikatikan pada ujung lain meja dan compression ball
ditekan dengan tuas pengungkit.
Fase Ureter
1) Fase dimana kontras media memperlihatkan nefron, Pelvis renalis dan ureter
proksimal terisi maksimal dan ureter distal mulai mengisi kandung kemih
( Fungsi eksresi ginjal tidak terbendung ).
3) Film 30x40 cm
6) FFD 100 cm
7) Densitas baik
9) Kontras mengisi ginjal sampai ureter distal dan sedikit mengisi kandung
kemih
10) Opasitas mampu menampilkan organ/ tractus urinarius
3) Film 30x40 cm
6) FFD 100 cm
7) Densitas baik
10) Opasitas mampu menampilkan organ vesica urinaria terisi penuh kontras
media
3) Film 30x40 cm
6) FFD 100 cm
1) Densitas baik
6) Sering disebut " Post Void " atau " Post Mixie"
Late Foto
2) Apabila terjadi " Late Foto " sebaiknya pasien difoto post voiding satu jam
kemudian.
Dosen Pembimbing :
Di Susun Oleh :
B. Anatomi Ginjal
Ginjal adalah organ ekskresi dalam vertebrata yang berbentuk mirip biji kacang.
Sebagai bagian dari sistem urin, ginjal berfungsi menyaring kotoran (terutama urea)
dari darah dan membuangnya bersama dengan air dalam bentuk urin. Sistem urinari
yaitu : ginjal yang mengeluarkan sekret urin, ureter yang menyalurkan urin dari ginjal
ke kandung kemih, kandung kemih yang bekerja sebagai penampung, dan uretra yang
mengeluarkan urin dari kandung kemih. Berikut ini adalah anatomi ginjal normal
A. Pengertian
B. Tujuan
1) Mendeteksi adanya massa diabdomen
2) Membedakan antara kista yang berisi air atau massa padat
3) Mengevaluasi dan memetakan organ di abdomen sebelum dilakukan
biopsy
4) Mengevaluasi kelainan kelainan lain yang terdapat dalam rongga
abdomen
C. Prosedur
1) Tahap persiapan
2) Sebelum melakukan tindakan mencuci tangan terlebih dahulu
3) Perkenalan diri kepada pasien
4) Menganjurkan pasien untuk mengganti baju
5) Menjelaskan tindakan yang dilakukan
D. Tahap kerja
1. USG GINJAL
Posisi pasien
a) Pasien tidur terletang dapat juga miring ke arah kiri untuk scan ginjal
kanan dan miring ke arah kanan scan ginjal kiri
Posisi objek
Posisi pasien
a) Untuk scan ginjal kanan letakan probe di subcosta bagian samping kanan.
lalu pasien tarik nafas, lalu ambil gambar . nafas normal kembali
b) Untuk scan ginjal kiri, tempatkan probe interkosta pada midsagital line
kiri
c) Lakukan sweeping untuk mengevaluasi keseluruhan ginjal .
Tahap terminasi
Bastiansyah, Eko. (2008). Panduan lengkap membaca hasil tes kesehatan. Jakarta:
Penebar Plus
https://www.scribd.com/document/397302259/SPO-USG-GINJAL-doc